BIG PAPER
Dibuat Oleh:
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..i
DAFTAR GAMBAR....iii
DAFTAR TABEL.....iv
1. PROFIL PERUSAHAAN ..................................................................................................... 1
2. VISI, MISI DAN NILAI PERUSAHAAN ........................................................................... 4
2.1 Identifikasi Visi, Misi dan Nilai Nilai Perusahaan.......................................................... 4
2.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan .............................. 6
2.2.1 Landasan Teori.......................................................................................................... 6
2.2.2 Kekuatan dan Kelemahan Visi.................................................................................. 8
2.2.3 Kekuatan dan Kelemahan Misi ............................................................................... 10
2.2.4 Kekuatan dan Kelemahan Nilai Perusahaan ........................................................... 11
2.3 Rekomendasi Rumusan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan .............................................. 12
3. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL 12
3.1 Landasan Teori ............................................................................................................... 12
3.2 Faktor Faktor External Opportunities and Threats (OT) melalui PESTEL, Five Forces
Porter dan Strategic Group Analysis ......................................................................................... 19
3.2.1 Analisa PESTEL PT Pos Indonesia (Persero) ........................................................ 19
3.2.2 Analisa Five Forces Porter PT Pos Indonesia (Persero) ......................................... 24
3.2.3 Strategic Group Analysis PT Pos Indonesia (Persero) ........................................... 26
3.3 Faktor Faktor Internal Strengths & Weaknesses (SW) melalui Value Chain analysis dan
VRIO framework....................................................................................................................... 28
3.3.1 Value Chain Analysis PT Pos Indonesia (Persero) ................................................. 28
3.3.2 VRIO Framework PT Pos Indonesia (Persero) ....................................................... 31
3.4 Analisa SWOT PT Pos Indonesia (Persero)................................................................... 32
4. IDENTIFIKASI STRATEGI BISNIS ............................................................................... 35
4.1 Landasan Teori ............................................................................................................... 35
4.2 Strategi Bersaing PT Pos Indonesia (Persero)................................................................ 37
5. IMPLEMENTASI DAN EKSEKUSI STRATEGI........................................................... 40
5.1 Landasan Teori ............................................................................................................... 40
i
5.2 Mengisi Personil Organisasi Perusahaan (Staffing The Organization) .......................... 41
5.3 Mengembangkan Sumber Daya dan Kapabilitas Organisasasi (Resource and
Organizational Capabilities)..................................................................................................... 44
5.4 Menciptakan Sebuah Struktur Organisasi (Organizational Structure) .......................... 46
5.5 Mengalokasikan Sumber Daya Anggaran (Budget) ....................................................... 48
5.6 Melembagakan Kebijakan dan Prosedur Perusahaan (Policies and Procedures).......... 49
5.7 Mengadopsi Praktek Terbaik & Proses Bisnis (Best Practice and Business Process) .. 51
5.8 Memasang Sistem Informasi & Operasi (Information and Operation System) ............. 52
5.9 Menerapkan Imbalan dan Insentif (Rewards and Incentive) ......................................... 54
5.10 Menginternalisasi Budaya Perusahaan (Corporate Culture) ............................................ 56
5.11 Mengembangkan Kepemimpinan Internal (Internal Leadership) .................................... 58
6. EVALUASI DAN KONTROL PERUSAHAAN............................................................... 60
7. KESIMPULAN .................................................................................................................... 62
REFERENSI................................................................................................................................ 66
ii
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
1
perusahaan, pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) di tahun 2014 telah mencapai lebih
dari 4 (empat) triliun rupiah atau meningkat hampir tiga kali lipat dari periode 2006-
2007. Tiga tahun mendatang segenap pimpinan PT Pos Indonesia (Persero) menargetkan
pertumbuhan pendapatan perusahaan tiga kali lipat dari sekarang, menjadi 12 (duabelas)
triliun rupiah.
Terdapat tiga jalan transformasi yang ditempuh PT Pos Indonesia (Persero), yaitu
membentuk holding company, revitalisasi bisnis inti, dan mengembangkan bisnis-bisnis
baru. Transformasi perusahaan ini sejalan dengan berbagai hasil riset dan kajian
konsultan internasional seperti Booz&Co dan Ernst&Young yang menunjukkan potensi
bisnis PT Pos Indonesia (Persero) masih terbuka lebar. Kajian Management Research
Center UI pun menyebutkan PT Pos Indonesia (Persero) memiliki potensi besar di tiga
bisnis intinya, yaitu bisnis surat dan paket, bisnis logistik, dan bisnis jasa keuangan.
Penopang pendapatan PT Pos Indonesia (Persero) masih ada di bisnis suratpos dan jasa
keuangan. Kendati volume pengiriman surat individu tengah menurun, namun volume
pengiriman surat bisnis dan kiriman korporasi terus meningkat. Sumber pendapatan
terpenting lainnya adalah jasa pembayaran, jasa pengiriman uang, dan pengiriman paket.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, PT Pos Indonesia (Persero)
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertujuan untuk melaksanakan
kegiatan usaha di bidang pelayanan jasa pos bagi masyarakat baik di dalam maupun di
luar wilayah Indonesia. Sebagai penyedia jasa pos tertua di Indonesia, PT Pos Indonesia
(Persero) senantiasa bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat, sehingga mampu turut serta memajukan perekonomian nasional melalui
paduan layanan yang diberikan hingga ke pelosok negeri.
Hingga saat ini, PT Pos Indonesia (Persero) melaksanakan kegiatan pos dengan
bertumpu kepada tiga bisnis intinya yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik,
dan jasa keuangan. Di masa depan, melalui sebaran dan luasnya jaringan yang dimiliki,
PT Pos Indonesia (Persero) akan memanfaatkan jaringan tersebut untuk mengembangkan
keseluruhan portofolio bisnisnya sehingga PT Pos Indonesia (Persero) tidak hanya
menjadi penyelenggara pos, tetapi mampu bertransformasi menjadi network
company yang andal dan terdepan.
Sebagai BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas maka PT PosIndonesia
(Persero) tunduk kepada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Selain itu, keberadaan PT Pos Indonesia (Persero) sebagai BUMN yang
bergerak dalam layanan bisnis mail, logistics dan financial services juga tunduk kepada
berbagai peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN;
2. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1995 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum (Perum Pos dan Giro) menjadi Perusahaan (Perseroan);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 117; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4305);
6. Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam Akta Notaris
Sutjipto, SH. Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 yang telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Akta Notaris Nomor: 3 tanggal 24 November 2015 yang dibuat dan
disampaikan oleh Drs. Bambang T. Anggono Budi, S.H.,M.Kn. Notaris di Bogor.
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan
kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan
insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang
menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen
kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan
perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah
memiliki lebih dari 3.800 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di
beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara
solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing
kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
Logo PN Postel Logo Perum Pos&Giro Logo Pos Indonesia
(1956-1965) (1965-1995) (1995-sekarang)
Gambar1. Transformasi perubahan Logo PT Pos Indonesia (Persero)
Source : Wikipedia
Menurut Ancok (1995), Visi adalah suatu statemen yang berisikan arahan
yang jelas tentang apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan
datang. Secara sederhana yang merupakan terjemahan dari Burt Nanus (1992)
yang mengatakan: a vision is a realistic, credible, attractive future for your
organization. Menurut Ancok terdapat manfaat dari visi perusahaan yaitu:
1) Menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan memupuk
semangat kerja karyawan.
2) Menumbuhkan rasa kebermaknaan di dalam kehidupan kerja karyawan.
3) Menumbuhkan standar kerja yang prima (standard of excellence).
4) Menjembatani keadaan perusahaan masa sekarang dan masa depan.
Sedangkan Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan
atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa seperti yang
diungkapkan oleh Wheelen sebagaimana dikutip oleh ( Wibisono 2006, p. 46-47)
Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan
adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang
menggambarkan organisasi
2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf
yang menggambarkan misi perusahaan
4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan
untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.
Menurut Kreitner & Kinicki (2003) Corporate value adalah nilai-nilai
dalam perusahaan yang dapat memotivasi karyawan guna mencapai tujuan
perusahan. Corporate value dirumuskan oleh manajement tingkat atas dan
dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Nilai-nilai yang
saling berinteraksi dalam perusahaan akan mengakibatkan terbentuknya budaya
organisasi.
Legal dan Faktor ini meliputi regulasi dan hukum dimana perusahaan harus patuhi,
Regulasi seperti hukum hak konsumen, hukum tenaga kerja, hukum anti monopoli,
dan regulasi keamanan dan kesehatan bekerja
Tabel 3. Faktor Komponen Macro Environment
Source : Summary Penulis (2016)
Fungsi dari value chain, menurut Michael E. Porter yaitu untuk mendeskripsikan
cara melihat bisnis sebagai rantai aktifitas yang mengubah input menjadi output sehingga
memiliki nilai bagi pelanggan (Laudon and Laudon, 2007).
Sedangkan menurut Thompson (2016), Kegiatan perusahaan biasanya terdiri dari
produksi, marketing, pengiriman, service yang merupakan bentuk dari sebuah value
chain, yang dimana pada akhirnya akan menciptakan value kepada konsumen. Value
chain merupakan alat ideal untuk menguji kinerja perusahaan dari nilai proposisi
konsumen dan bisnis model. Value chain dapat dikategorikan kedalam dua kegiatan
yakni primary activities yang dimana lebih mengutamakan pada menciptakan value
kepada konsumen dan support activities yang lebih memfasilitasi dan mendorong
kinerja primary activities.
2. Support Activities
a) Product R&D, Technology, and Systems Development
Kegiatan terkait riset pengembangan produk, proses R&D, proses pengembangan
desain, software, telekomunikasi, dan lain-lain.
b) Human Resource Management
Kegiatan yang terkait dengan rekrutmen, kepegawaian, pelatihan, pengembangan
karyawan, dan kompensasi termasuk mengenai aktivitas pegawai dan peningkatan
skill pegawai.
c) General Administration
Kegiatan terkait general management, akuntansi dan keuangan, legal dan regulatory
affairs, system keamanan, system manajemen informasi, penyusunan aliansi strategi
dan kolaborasinya dengan rekanan, dan lain-lain.
Dalam persaingan bisnis, sumber daya yang unggul merupakan modal yang
dimilki oleh perusahaan. Dengan memiliki sumber daya yang unggul maka perusahaan
dapat melakukan berbagai langkah kreatif untuk memenangkan persaingan dalam
industrinya. Salah metode yang digunakan untuk memenangkan persaingan adalah VRIO
framework. (Jay Barney, 2010). VRIO adalah kependekan dari valuable, rare,
imitable and organized. Konsep VRIO didasari pada teori resource based view of the
firm. Pengujian dan evaluasi VRIO berdasarkan pertanyaan untuk setiap kondisi yaitu :
1. Pertanyaan untuk Valuable.
Apakah kondisi tersebut mendorong perusahaan untuk mengeksploitasi
kesempatan eksternal dan/atau menetralisasi ancaman eksternal?
2. Pertanyaan untuk Rare.
Apakah kondisi tersebut hanya dikendalikan sejumlah kecil perusahaan atau
jarang dimiliki perusahaan lain?
3. Pertanyaan untuk Imitable.
Apakah kondisi tersebut sulit untuk ditiru atau direplikasi perusahaan lain?
4. Pertanyaan untuk Organized.
Apakah kondisi tersebut didukung dan dikelola perusahaan secara pantas?
3.2 Faktor Faktor External Opportunities and Threats (OT) melalui PESTEL, Five
Forces Porter dan Strategic Group Analysis
3.2.1 Analisa PESTEL PT Pos Indonesia (Persero)
Komponen Deskripsi
Politik Adanya Peraturan Presiden No.26/2012 tentang Sistem Logistik Nasional
(SISLOGNAS)
Ekonomi Perekonomian global tidak merata dan juga perubahan pola konsumsi
masyarakat.
Sosial budaya Bentuk tanggung jawab perusahaan melalui kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Teknologi Maraknya e-commerce atau jual beli lewat online dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan dengan menjadikan strategi utama dalam bisnis
Lingkungan Faktor cuaca/iklim dapat menghambat proses pengiriman logistik
Legal dan UU Logistik Penting sebagai Koneksitas Konstruksi Hukum Regulasi
Regulasi Logistik
Tabel 4. Faktor Komponen Macro Environment PT Pos Indonesia (Persero)
Source : Analisa Penulis (2016)
1) Faktor Politik
Main Issue
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestic sehingga
mengakibatkan perubahan pola konsumsi masyarakat. contoh nyata dari pengaruh
globalisasi ini adalah adanya pasar bebas. Bagi beberapa pelaku industri, terutama
yang selama ini mengandalkan bahan baku import dari China, malah menjadi
pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia ke dalam pasar bebas Asia.
Mereka bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang jauh lebih murah
karena dilakukannya perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa menekan
banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan mendapatkan bahan baku
yang murah, maka secara otomatis kegiatan industri bisa semakin berkembang
Opportunity
Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder akhir akhir
ini perusahaan semakin marak dan sering melakukan tanggung jawab sosial
kepada masyarakat sekitar yang dikenal dengan nama Corporate Social
Responsibility (CSR). Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat
ini menjadi salah satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan
masyarakat dan konsumen. CSR kini banyak diterapkan baik oleh perusahaan
multi-nasional maupun perusahaan nasional atau lokal. CSR adalah tentang nilai
dan standar yang berkaitan dengan beroperasinya sebuah perusahaan dalam suatu
masyarakat. CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi secara legal
dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka mewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
Opportunity
Mengambil manfaat dari keberadaan para stakeholder yang terlibat dengan cara
memberikan pelayanan yang baik
Threats
4) Faktor Teknologi
Main Issue
Seiring dengan berjalannya zaman dan waktu tidak dapat dipungkiri teknologi di
dunia pun ikut berkembang. Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi
mau tidak mau membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan
menempatkan teknologi sebagai strategi utama bisnisnya. Dengan adanya
teknologi informasi, komunikasi dalam bisnis dapat menjadi lebih cepat dan
efisien. Selain itu penggunaan teknologi ini akan menjadikan suatu E-Commerce
dan social media sebagai senjata utama dalam pengembangan produk bisnis
Opportunity
1. Cybercrime
2. Biaya maintenance dan operasional berbasis IT cukup tinggi
5) Faktor Lingkungan
Main Issue
Faktor cuaca/iklim memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap distribusi logistik
karena dapat menggangu proses pengiriman. Beberapa masalah kecil saja dapat
mengakibatkan proses pengiriman menjadi tertunda ataupun gagal yaitu karena
adanya cuaca yang buruk. Cuaca buruk itu sendiri tidak dapat diprediksi secara
akurat kapan cuaca buruk tersebut datang melanda.
Opportunity
R
e
p
u
t
a
t
i
o
n
Weak
Broad Number of Product Narrow
Gambar 7. Analysis Group Mapping Jasa Pengiriman
Source: Analisa Penulis (2016)
Melihat tabel survey diatas melihat posisi dari PT Pos Indonesia (Persero)
dalam keberlanjutan bisnis jangka panjang ini adanya kemungkinan akan terus
tergerus oleh globalisasi teknologi komunikasi dan informasi, persaingan tarif ,
proses dan pelayanan yang akan semakin tinggi karena masuknya banyak pesaing
dengan keunggulan komparatif dan kompetitifnya jika PT Pos Indonesia (Persero)
tidak melakukan perubahan atau inovasi dalam meningkatkan kualitas
pelayanannya.
PT Pos Indonesia (Persero) sebaiknya melihat maraknya bisnis e-
commerce dan jual beli online saat ini sebagai peluang bisnis untuk
mempromosikan kembali produk produk Pos Indonesia.
3.3 Faktor Faktor Internal Strengths & Weaknesses (SW) melalui Value Chain analysis
dan VRIO framework.
3.3.1 Value Chain Analysis PT Pos Indonesia (Persero)
1. Primary Activities
Supply Chain Management
Operations
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik banyak hal yang harus
dilakukan oelh PT Pos Indonesia (Persero). Perusahaan logistik Indonesia saat ini
bergerak dalam bidang Third Party Logistic (3PL). Jaringan menjadi kekuatan
utama dari perusahaan. Langkah awal berupa Distribution center (DC) yang
dibangun. Pos Indonesia sudah memiliki kantor pos yang ada diseluruh Indonesia.
Ini bisa menjadi DC bagi Pos Indonesia untuk mendistribusikan logistiknya.
Selanjutnya adalah menentukan logistic strategy yang akan diterapkan oleh PT
Pos Indonesia (Persero) bisa memilih efficient strategy yang berbasis focused
factory atau responsive strategy yang berbasis focused market. Pemilihan strategi
logistik yang dipilih berdasarkan kebutuhan, transportasi, cost, lead time, dan
jenis barang yang akan dikirimkan. Tipikal strategi yang bisa diterapkan
adalah right time, right place, dan right price. Gudang barang jangan dilupakan
juga guna menjadi bisnis 3PL. Sistem pergudangan yang abik bisa digunakan
untuk meningkatkan kualitas barang yang akan dijual dan juga bisa dijadikan
sebagai cara untuk mengurangi biaya bagi perusahaan customer melalui
penghematan dalam hal transportasi kerena jarak dengan konsumen yang lebih
dekat atau dengan menggunakan sistem konsolidasi atau break-bulk.
Sales and Marketing
Saat ini, PT Pos Indonesia (Persero) melaksanakan kegiatan pos dengan bertumpu
kepada tiga bisnis intinya yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan
jasa keuangan. Di masa depan, melalui sebaran dan luasnya jaringan yang
dimiliki, PT Pos Indonesia (Persero) akan memanfaatkan jaringan tersebut untuk
mengembangkan keseluruhan portofolio bisnisnya sehingga PT Pos Indonesia
(Persero) tidak hanya menjadi penyelenggara pos, tetapi mampu bertransformasi
menjadi network company yang andal dan terdepan.
2. Support Activities
Product R&D, Technology, and Systems Development
Peran teknologi informasi sangat dominan dalam menjalankan bisnis dan menjaga
kelangsungan bisnis. Untuk itu teknologi informasi memiliki peran penting dalam
penerapan strategi PT Pos Indonesia (Persero). Pos Indonesia menargetkan
penerapan teknologi informasi pada seluruh kantor pelayanan kantor pos,
termasuk kantor cabang di daerah agar bis terhubung secara online. Saat ini
layanan Pos Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi informasi adalah Surat
Elektronik (RaTron), SMS Pesta, Duit Pos Multiguna dan PlasaPOS.com.
Human Resource Management
SDM dalam hal ini karyawan, harus diakui sebagai faktor penting yang turut
menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Salah satu bentuk perhatian suatu instansi terhadap para pegawai yaitu
dengan menerapkan suatu strategi pemberian kompensasi dalam bentuk
remunerasi, hal ini dilakukan guna memacu kinerja dari para pegawainya. Adanya
sistem remunerasi pada Sistem remunerasi yang diterapkan pada PT. Pos
Indonesia (Persero) tidak berubah sejak lima tahun terakhir, namun ada perubahan
jumlah nominal yang diberikan dari beberapa komponen remunerasi seperti, gaji
dasar, tunjangan, bonus dan insentif.
Pos Express
Layanan istimewa dari Pos Indonesia untuk kota tujuan tertentu di Indonesia yang
mengedepankan akurasi pengiriman, cepat, tepat, mudah dilacak dengan harga
kompetitif
Jenis Pengiriman :
Sameday Service, Kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan di hari yang sama.
Nextday Service, Kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan keesokan harinya.
Berat maksimal pengiriman : 2 - 50 KG
Tarif : Rp 6.000/kg
Estimasi : H+1 hari
Surat Pos Biasa (Standar)
Berat maksimal pengiriman : 2 KG
Tarif : Dengan menggunakan perangko sesuai wilayah
Estimasi : H+14 hari
Paket Pos
Layanan hemat untuk pengiriman barang-barang berharga dalam cakupan nasional
maupun internasional.
PaketPos Standar Dalam Negeri, Layanan hemat untuk pengiriman barang dalam
negeri.
PaketPos Standar Luar Negeri, Layanan hemat untuk pengiriman barang luar negeri.
PaketPos Kliat Khusus, Layanan prioritas pengiriman barang untuk kota tujuan
tertentu di Indonesia. Garansi waktu tempuh kiriman dan ganti rugi jika terjadi
keterlambatan.
PaketPos Perlakuan Khusus, Layanan pengiriman barang dengan perlakuan khusus
tersebut, dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan
Berat maksimal pengiriman : 2- 50 KG
Tarif : Rp 6.000/kg
Estimasi : tergantung jenis pilihan dan jarak pengiriman
Paket Pos Kilat Khusus
Pilihan tepat untuk pengiriman Suratpos (Dokumen, Surat, Warkatpos, Kartupos,
Barang Cetakan, Surat Kabar, Sekogram dan Bungkusan Kecil) serta barang berharga
yang mengandalkan kecepatan kiriman dan menjangkau ke seluruh pelosok
Indonesia.
Berat maksimal pengiriman : 2 - 50 KG
Tarif : Rp 6.000/kg
Estimasi : H+2 sampai H+9 hari
Express Mail Service (EMS)
Layanan premium untuk pengiriman surat, dokumen dan barang ke luar negeri.
Berat maksimal pengiriman : 2 - 50 KG
Tarif : Currency US Dollar
Estimasi : 3-5 hari tidak termasuk waktu pemeriksaan Bea
Cukai
Giro Pos
Layanan transaksi keuangan yang berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan
perbankan dengan jangkauan yang lebih luas dan tersebar di seluruh Indonesia serta
terhubung secara real time online untuk penerimaan setoran, penarikan (pembayaran
dengan Cek) dan pemindahbukuan menggunakan teknologi berbasis core banking
system. Giropos merupakan solusi bagi individu atau institusi yang mempunyai
kebutuhan untuk penampungan dan pendistribusian dana yang tersebar di seluruh
pelosok Indonesia
42
Tujuan utama dari penyebaran wilayah di seluruh Indonesia tersebut adalah agar
PT Pos Indonesia (Persero) memberikan kesempatan kepada putra putri terbaik di seluruh
penjuru Indonesia untuk dapat memberikan kontribusi kerja positif dan nyata bagi
perusahaan, bangsa dan negara dengan bekerja di PT Pos Indonesia (Persero). Selain itu
untuk mencegah isu diskriminasi yang seringkali muncul dimana tidak semua orang
dapat bekerja di PT Pos Indonesia (Persero)
Menurut laporan tahunan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015 diketahui
sampai dengan akhir 2015, jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) sebanyak
29.475 dengan proporsi 18.842 karyawan tetap (63,9%) dan 10.633 karyawan kontrak
(36,1%). Karyawan kontrak meliputi karyawan di bagian keamanan, kebersihan,
collecting, processing, delivery. Jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015
mengalami penurunan 2,84% jika dibandingkan dengan jumlah karyawan pada akhir
tahun 2014 sebanyak 19.392 orang, sementara jumlah tenaga kontrak perusahaan
sebanyak 10.633 orang naik 7,8 % dari tahun 2014 yang berjumlah 9.856 orang. Berikut
ini merupakan komposisi karyawan PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan level
organisasi
Gambar 10. Komposisi Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015
Source: Laporan Tahunan PT Pos Indonesia (Persero) tahnu 2015
45
ataupun fungsional yang tinggi dan strategis di dalam struktur organisasi perusahaan.
Tingginya proporsi karyawan dalam rentang usia ini menyebabkan potensi terjadinya
generation gap pada posisi-posisi tersebut sehingga regenerasi jabatan tidak berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Apabila fungsi SDM sudah menjalankan rencana sukses,
dengan lebih terarah dan terencana seyogianya regenerasi jabatan berlangsung dengan
lancar.
Fungsi SDM saat ini telah menjalankan insiatif-inisiatif untuk meningkatkan
kinerja dan produktivitas individu PT Pos Indonesia (Persero), beberapa di antaranya
adalah melalui pembenahan demografi jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) baik
karyawan permanen ataupun tenaga kontrak (outsourcing) berdasarkan tingkat
pendidikan, usia, jenis kelamin, dan masa kerja. Di samping itu juga telah dilakukan
penyusunan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan baik soft skill maupun technical
skill, menyelenggarakan program pelatihan bagi karyawan dari berbagai jenjang jabatan,
melaksanakan rekrutmen dengan membuka kesempatan kepada tenaga-tenaga
berpengalaman selain merekrut lulusan sarjana baru, lulusan Politeknik PT Pos Indonesia
(Persero), ataupun tenaga kerja kontrak (outsourcing) yang ada. Fungsi SDM juga
memfasilitasi kebutuhan unit bisnis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya melalui
transfer dan rotasi karyawan sebagai bagian dari pengembangan karir mereka
5.7 Mengadopsi Praktek Terbaik & Proses Bisnis (Best Practice and Business Process)
Menurut Olson (2004), best practice adalah suatu metode yang telah
dipertimbangkan sebagai metode yang unggul dibandingkan dengan metode lainnya.
Sedangkan menurut Wikipedia,best practice adalah suatu cara yang paling efektif dan
efisien untuk menyelesaikan suatu tugas.
Metode yang digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan melaksanakan
strategi perusahaan meliputi:
1. Benchmarking performa perusahaan pada kegiatan tertentu dan proses bisnis dalam
menghadapi perusahaan terbaik di industri dan perusahaan yang memiliki performa
terbaik di dunia.
2. Identifikasi, menganalisa dan memahami bagaimana performa perusahaan terkenal
atau organisasi yang memiliki value chain tertentu
3. Proses bisnis yang menyediakan penilaian tentang efektifitas dan efisiensi dari
operasional perusahaan secara internal
Langkah penerapan best practice yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero)
adalah ketika Direktur Utama Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahyu Setijono,
menandatangani Addendum Perjanjian Kerja Sama antara PT Pos Indonesia (Persero)
dengan DHL Express Indonesia, tentang Penyaluran Kiriman Express Mail Service
(EMS) ke Luar Negeri.
Kerja sama kedua belah pihak merupakan sinergi kekuatan jaringan global yang
dimiliki DHL Express dan kekuatan jaringan nasional yang dimiliki Pos Indonesia untuk
mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Kerja sama ini telah
berlangsung sejak 2005 dan telah memberikan manfaat yang signifikan untuk UKM
dengan adanya akses ke pasar global yang memfasilitasi pertumbuhan bisnis UKM secara
internasional.
Melalui kerja sama ini Pos Indonesia juga dapat mengambil pembelajaran praktik
terbaik dalam mengelola layanan pengiriman ekspres internasional. Yang terpenting
adalah melalui kerja sama ini Pos Indonesia dan DHL Express Indonesia dapat tumbuh
dan maju bersama melayani masyarakat Indonesia
5.8 Memasang Sistem Informasi & Operasi (Information and Operation System)
Secara Umum, Pengertian Sistem Informasi adalah suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen pengambilan keputusan/kebijakan dan
menjalankan operasional dari kombinasi orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-
prosedur yang terorganisasi. atau sistem informasi diartikan sebagai kombinasi dari
teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung
operasi dan manajemen. Sedangkan dalam arti luas, sistem informasi diartikan sebagia
sistem informasi yang sering digunakan menurut kepada interaksi antara orang, proses,
algoritmik, data dan teknologi.
PT Pos Indonesia menerapkan Sistem informasi manajemen (SIM) pada setiap
kantor Pos Indonesia. Fungsi sistem tersebut salah satunya adalah digunakan untuk
melacak status pengiriman paket. Sistem ini digunakan bertujuan untuk mempermudah
mengetahui status paket yang telah dikirim,mengetahui apakah paket tersebut sudah
terkirim dari kantor pos yang mengirim dan untuk mengetahui apakah paket tersebut
sudah tiba di kantor pos tujuan untuk di sampaikan kepada alamat yang di tuju.
Selain itu masih banyak penerapan sistem informasi yang dilakukan oleh PT Pos
Indonesia (Persero) dalam upaya implementasi strategi seperti sistem informasi
inventory, sistem informasi layanan pos,sistem informasi pembelian, sistem informasi
karyawan yang digunakan pada bagian personalia untuk pengaturan sumber daya
manusia seperti pendataan karyawan, absensi, pelatihan karyawan, dll.
Pada saat ini PT. Pos Indonesiajuga menerapkan ERP, dimana mempunyai
aplikasi yang terbagi menjadi 3 modul, yaitu bagian finance yang mencakup bagian
keuangan perusahaan, bagian marketing dan promosi yang mencakup data data
pemasaran dan bagian operasional yang mencakup mulai dari kegiatan operasional
perusahaan. Aplikasi yang telah dimiliki perusahaan saat ini telah terintegrasi satu dengan
yang lainnya. Penerapan ERP dilakukan karena memiliki berbagai macam keuntungan,
antara lain adalah terintegrasinya sistem satu dengan yang lainnya sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja serta dapat memperlancar proses bisnis dan
menghemat waktu. Aplikasi yang digunakan perusahaan adalah aplikasi
menggunakan visual basic. Penerapan ERP menggunakan software orlandsoft, aplikasi
bagian finance, marketing dan promosi maupun operasional menggunakan aplikasi ERP
tersebut.
PT.Pos Indonesiajuga menerapkan digitaliasi yaitu pasar digital atau e-Commerce,
yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan perdagangan elektronik bisnis
ke bisnis (B2B) dan bisnis ke pelanggan (B2C). Transaksi eCommerce melibatkan
pelanggan, pemasok, vendor, distributor, dan sebagainya. Pola transaksi terjadi antara
dua sistem, dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya. Peran e-Commerce, dalam
hal ini adalah mengotomasikan keseluruhan rantai pasokan (Supply Chain Management),
yakni suatu proses yang memadukan berbagai macam pemasok barang untuk
menciptakan produk akhir. Keuntungan e- Commerce, jika dilakukan dengan benar, akan
membantu perusahaan dalam upaya penghematan biaya pembelian, peningkatan
penjualan, peningkatan revenue, meningkatkan market intelligence, informasi yang lebih
akurat, pengurangan biaya administrasi, peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, serta
meningkatkan waktu respon dan mengurangikesalahan. Akan tetapi dengan berbagai
kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan, e-Commerce juga menimbulkan beberapa
kekhawatiran pasar, khususnya dalam hal keamanan transaksi melalui internet dan
keterbatasan fasilitas dan sumber daya.
Untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang mempengaruhi dan perlu untuk di
perhatikan dalam mendukung keberhasilan, antara lain, teknologi yang relevan,
administrasi dan database yang baik, sistem yang efisien dan aman dalam melakukan
transaksi serta dukungan sumber daya manusia yang handal. Yang tak kalah pentingnya
adalah dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan yang kondusif, dan masalah-
masalah yang terkait dengan aspek legal atau hukum yang melindungi hak dan kewajiban
masing-masing pihak yang melakukan transaksi. Yang terpenting dari semua kemajuan
dan perkembangan teknologi seperti yang telah dijelaskan di atas adalah bahwa peluang
yang terbuka bagi bisnis di bidang jasa pengiriman surat dan barang sudah tak
diragukan dan peluang tersebut akan semakin besar di waktu-waktu mendatang, Untuk
itu bisnis di bidang ini sudah seharusnya mempersiapkan diri sejak sekarang untuk dapat
menangkap dan memanfaatkan peluang dan kesempatan tersebut.
5.9 Menerapkan Imbalan dan Insentif (Rewards and Incentive)
Istilah remunerasi seringkali disama artikan dengan istilah kompensasi. Ada
beberapa ahli yang menyatakan bahwa istilah remunerasi dan kompensasi adalah sama.
Pembedanya hanya pada penempatan kedua kata tersebut. Istilah remunerasi ini memang
jarang sekali dibahas. Di Indonesia sendiri istilah ini mulai lazim dikenal masyarakat
umum saat adanya program reformasi birokrasi yang salah satu programnya adalah
pelaksanaan remunerasi.
Secara harfiah remunerasi diartikan sebagai payment atau penggajian, bisa juga
uang ataupun substitusi dari uang yang ditetapkan dengan peraturan tertentu sebagai
imbal balik suatu pekerjaan dan bersifat rutin. Dalam konteks perusahaan, remunerasi
diartikan sebagai suatu tindakan balas jasa atau imbalan yang diterima karyawan/pekerja
dari pengusaha atas prestasi yang diberikan pekerja dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan (Pora, 2011)
Menurut Pora (2011) komponen remunerasi adalah sebagai berikut:
1. Gaji
Gaji merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diberikan pengusaha kepada
karyawan atas tenaga, pikiran yang telah disumbangkan dalam rangka memajukan
atau mewujudkan tujuan perusahaan. Gaji sifatnya tetap dan diberikan dalam
jumlah yang pasti selama masih ada hubungan kerja, maka gaji dapat diterima
oleh karyawan yang berstatus karyawan tetap berdasarkan perhitungan bulanan.
2. Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan atas
prestasi kerjanya yang mencapai atau melebihi target yang telah ditentukan.
Insentif hanya dapat diberikan kepada pekerja apabila ia bisa menghasilkan
produk melebihi standar yang telah ditetapkan.
3. Benefit
Hal hal yang termasuk dalam kategori benefit adalah service (pelayanan) dan
ketersedian fasilitas fasilitas. Berbeda dengan insentif, benefit lebih merupakan
imbalan tidak langsung atau tambahan baik dalam bentuk uang maupun non
finansial yang diberikan pengusaha kepada karyawan. Contoh contoh benefit
adalah: uang makan, uang transport, uang pengobatan dan uang hadiah
pernikahan. Sementara contoh contoh service (pelayanan) adalah: poliklinik,
dokter spesialis, bantuan hokum, asuransi kredit rumah dan antar jemput.
4. Bonus dan Komisi
Bonus adalah imbalan yang diterima karyawan dari pengusaha atas pencapaian
kinerja yang melampaui hasil atau waktu yang ditetapkan. Dalam praktiknya,
pemberian bonus dapat berupa uang cash, naik haji, umroh, tour dalam/luar
negeri, gaji bulan ke 13 atau 14 dan kredit atau pinjaman lunak.
5. Tunjangan
Suatu pembayaran yang diatur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan oleh
pengusaha kepada pekerja. Berdasarkan sifatnya, tunjangan ada dua macam yaitu:
a. Tunjangan tetap, adalah suatu pembayaran yang diatur berkaitan dengan
pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya, serta
dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran gaji pokok
tanpa dikaitkan dengan kehadiran atau prestasi tertentu.
b. Tunjangan tidak tetap, adalah pembayaran yang diatur berkaitan dengan
pekerjaan yang diberikan secara tidak tetap dan dikaitkan dengan kehadiran
dan prestasi tertentu.
Sistem remunerasi yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia (Persero) tidak
berubah sejak lima tahun terakhir, namun ada perubahan jumlah nominal yang diberikan
dari beberapa komponen remunerasi seperti, gaji dasar, tunjangan, bonus dan insentif.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) saat ini adalah Gilarsi Wahyu
Setijono. Gilarsi Wahyu Setijono adalah seorang profesional berpengalaman yang pernah
menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan global terkemuka. Ia pernah menjabat
sebagai Business Excellence Director Philips Lighting Asia Pacific dan Managing
Director untuk wilayah Thailand, China dan Filipina di perusahaan investasi Merrill
Lynch Investment. Sejak 2015, Gilarsi ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo
sebagai Direktorat Utama PT Pos Indonesia (Persero).
Sebelum ditunjuk sebagai orang nomor satu di BUMN yang bergerak di jasa
pengiriman surat dan barang ini, Gilarsi adalah CEO PT Shafira Corporation Enterprise.
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjadi sosok di balik kebangkitan
perusahaan ritel busana tersebut.
Pada awal masa kerjanya, Gilarsi langsung melakukan beberapa kegiatan yang
bertujuan merangkul semua elemen untuk bergerak membangun ketertinggalan kantor
Pos. Ia lantas mengumpulkan sekitar 400 orang untuk menyampaikan yang sedang terjadi
di kantor Pos dan mengenai bisnis landscape dengan kompetitor. Selain itu, salah satu
strategi Gilarsi dalam membangun Pos Indonesia adalah dengan mengedepankan
teknologi.
Banyak perubahan yang sejak ia terpilih menjadi Direktur Utama PT Pos
Indonesia (Persero). Gilarsi juga mengubah tagline Pos Indonesia menjadi We Carry
Mission. Gilarsi berharap permasalahan demi permasalahan PT Pos Indonesia kelak
dapat diselesaikan secepat mungkin. Ia juga menargetkan dalam lima tahun nanti PT Pos
dapat mendekati 10 persen dari DHL, perusahaan multinasional dalam bidang kurir
ekspres dan logistik.
Dengan tujuan transformasi, Gilarsi juga melakukan perubahan cara kerja Pos
Indonesia mengikuti budaya perusahaan asal Jepang yaitu Toyota. Perusahaan mulai
menerapkan 5S yakni: Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Selain 5S, Gilarsi juga
menerapkan etos kerja Kaizen. Kaizen sendiri memilki arti yaitu pengembangan
perusahaan secara berkelanjutan mengikuti zaman.
Perubahan terakhir yang dilakukan Gilarsi adalah menerapkan budaya kerja
Gemba di dalam PT Pos Indonesia (Persero). Budaya kerja Gemba memiliki arti budaya
kerja perusahaan dimana pemimpin perusahaan dan seluruh direksi mau turun ke
lapangan menyelesaikan masalah tanpa harus menunggu dari anak buahnya.
6. EVALUASI DAN KONTROL PERUSAHAAN
Dalam mejalankan strategi bisnisnya PT Pos Indonesia melakukan kontrol dan
evaluasi dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Good Corporate Goverance (GCG)
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Dewan
Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak
yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
Tujuan dari penerapan GCG di PT Pos Indonesia adalah:
1) Memaksimalkan nilai Perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya
dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan;
2) Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien dan efektif, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan;
3) Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-udangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial
Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar
Perusahaan;
4) Meningkatkan kontribusi Perusahaan terhadap perekonomian nasional;
5) Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan nilai investasi
Perusahaan.
2. Kontrol Sistem Operasi
Manual
Penerimaan dan Pengeluaran pendapatan dicatat secara manual
Penerimaan pendapatan hanya melalaui tunai dengan cara langsung datang ke
kantor pos
Pendapatan disimpan di bendahara perusahaan, disimpan di brankas
Bukti transaksi dibuat dengan tulis tangan, atau diprint tapi dengan form yan
belum terstandarisasi
Absensi karyawan dengan cara manual
Informasi antar divisi dilakukan dengan bertatap muka langsung
Tempat penyimpanan data tiap divisi berbeda-beda
Otorisasi penerimaan atau pengeluaran kas dilakukan dengan tanda tangan manual
Berbasis Komputer/CBIS
Penerimaan dan Pengeluaran pendapatan dicatat dengan komputerisasi sehingga
control dapat dilakukan dengan mudah.
Penerimaan pendapatan dapat dilakukan via transfer (ATM, Debit, Visa, check)
Kas / pendapatan di simpan di bank sehingga control atas kas lebih terjamin
Bukti transaksi yang terstandarisasi sehingga semua divisi dapat menerima
informasi yang sama dari bukti tersebut
Absensi karyawan yang terkomputerize sehingga dapat terintegrasi ke bagian
SDM sebagai informasi kehadiran untuk penilai kinerja karyawan.
Informasi antar divisi dapat dilakukan secara intranet/internet karena
penyimpanan data semua divisi dalam satu server storage, selain itu aplikasi antar
divisi sudah terintegrasi dengan aplikasi ERP
Hardware dan software tiap divisi dirancang sesuai kebutuhan
Otorisasi dapat dilakukan secara intranet dengan tanda tangan digital
Hak akses gudang data dibatasi sesuai kebutuhan divisi dan setiap divisi diberi
kata sandi agar lebih aman dalam pencarian data
Pencarian data, bukti transaksi dapat lebih mudah sehingga memudahkan dalam
jejak audit
3. Kontrol Audit
Audit intern dalam hal ini Divisi Satuan Pengawasan Intern (SPI) pada PT Pos
Indonesia, dalam melaksanakan tugasnya memeriksa atau mengaudit laporan
keuangan PT. Pos Indonesia dan dari hasil pemeriksaan tersebut tim auditor intern atau
Divisi Satuan: 3M Pengawasan Intern (SPI).
PT. Pos Indonesia melaporkan dan menyampaikan informasi hasil temuan
auditnya kepada pihak manajemen yaitu dewan direksi PT. Pos Indonesia yang berisi
rekomendasi-rekomendasi maupun saran-saran perbaikannya untuk selanjutnya
ditindak lanjuti oleh pihak manajemen dan bertujuan untuk meminimalisir
kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak intern PT. Pos Indonesia agar
meningkatkan efektivitas operasional perusahaan untuk lebih baik dan terarah
7. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa strategi yang telah dilakukan diatas. Maka dapat ditarik
kesimpulan yaitu:
1. Berdasarkan visi, misi dan nilai perusahaan yang sudah ada pada saat ini dalam
mendukung transformasi PT Pos Indonesia (Persero) sudah cukup baik. Dengan visi
yang telah ada sekarang yaitu menjadi raksasa logistik pos dari Timur orang
akan bertanya tanya maksud timur dalam kalimat visi ini itu seperti apa, mungkin
alangkah lebih baik jika visi dirubah Menjadi raksasa logistik pos dari Asia.
Untuk misi yang sudah ada sudah cukup baik untuk mendukung visi menjadi raksasa
logistik pos. PT Pos Indonesia (Persero) yang memilki motto kerja Tepat Waktu
Setiap Waktu (On Time Every Time), bisa dijadikan sebagai tambahan misi
sebagai bukti dan wujud dari komitmen memberikan pelayanan yang terbaik.
Sedangkan untuk nilai perusahaan yang sudah ada sekarang sudah mewakili
perusahaan dalam mencapai tujuannya dan membuat adanya engagement dengan para
stakeholders khususnya karyawan melalui singkatan nilai perusahaan yaitu
CINTAPOS.
2. Analisa SWOT PT Pos Indonesia (Persero) yang dihasilkan dari analisis eksternal dan
internal perusahaan adalah:
3. Berdasarkan strategi yang telah diterntukan dan diterapkan oleh manajemen PT Pos
Indonesia (Persero) dan teori mengenai Five Generic Strategies dapat dikatakan
bahwa saat ini PT Pos Indonesia(Persero) menerapkan strategi Best Cost Provider hal
itu didukung oleh keunggulan biaya rendah yang ditawarkan dari produknya dan
strategi pertumbuhan diversifikasi untuk meningkatkan utilisasi dari kompetensi yang
dimiliki. Selain itu juga dilandasi oleh apa yang telah dilakukan oleh PT. Pos
Indonesia dengan memberikan nilai tambah bagi konsumen melalui harga yang
kompetitif, peningkatan layanan, dan juga implementasi pengiriman yang lebih cepat
dan fleksibel. Implementasi tersebut dapat terlihat dari tarif yang diberikan PT Pos
Indonesia (Persero) dengan estimasi waktu sampai kiriman tiba dari produk yang
ditawarkan.
4. Dalam implementasi dan eksekusi strategi, apa yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia
(Persero) sudah baik, hal itu dapat terlihat pada:
1. Staffing the Organization
PT Pos Indonesia (Persero) memberikan kesempatan kepada putra putri terbaik di
seluruh penjuru Indonesia untuk dapat memberikan kontribusi kerja positif dan
nyata bagi perusahaan, bangsa dan negara dengan bekerja di PT Pos Indonesia
(Persero).
2. Resources and Capabilities
Peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM harus dilakukan untuk memberikan
daya dukung kemajuan perusahaan ditengah persaingan yang semakin pesat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan terus berupaya melakukan
pelatihan dan pendidikan
3. Organizational Structure
Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) termasuk kedalam ciri organisasi
fungsional yang telah dinyatakan dan diuraikan bahwa dalam organisasi ini
berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya.
4. Budget
Menurut laporan tahunan PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2015 dapat diketahui
bahwa Anggaran beban 2015 ditetapkan dalam RKAP dan semua detail anggaran
tertulis pada laporan tahunan.
5. Policies and Procedures
Dalam membuat suatu kebijakan/prosedur dalam mendukun strategi perusahaan,
PT Pos Indonesia (Persero) berpedoman kepada pedoman perilaku (code of
conduct). PT Pos Indoneisa (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-
praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik
sebagai bagian dari Bisnis
6. Best Practice
Best Practice yang dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) adalah Direktur Utama
Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahyu Setijono, menandatangani Addendum
Perjanjian Kerja Sama antara PT Pos Indonesia (Persero) dengan DHL Express
Indonesia, tentang Penyaluran Kiriman Express Mail Service (EMS) ke Luar
Negeri.
7. Information & Operation Systems
PT Pos Indonesia (Persero) saat ini menetapkan Sistem Informasi Manajemen
(SIM) pada setiap kantor pos, Penerapan ERP, Digitalisasi E-Commerce dan juga
sistem informasi inventory, sistem informasi layanan pos,sistem informasi
pembelian, dan sistem informasi karyawan
8. Rewards and Incentives
PT Pos Indonesia (Persero) memilki sistem remunerasi terhadap karyawannya,
Sistem remunerasi yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia (Persero) tidak berubah
sejak lima tahun terakhir, namun ada perubahan jumlah nominal yang diberikan
dari beberapa komponen remunerasi seperti, gaji dasar, tunjangan, bonus dan
insentif.
9. Corporate Culture
PT Pos Indonesia (Persero) memiliki budaya perusahaan yang diterapkan kepada
seluruh karyawannya yaitu :Profesionalisme, Jarak dari Manajemen, Percaya pada
rekan kerja dan Integrasi
10. Internal Leadership
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahyu Setijono merupakan
seorang professional yang sudah berpengalaman, sejak ia ditunjuk menjadi
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno,
ia langsung melakukan beberapa perubahan dan melakukan transformasi terhadap
strategi PT Pos Indonesia (Persero) dalam bisnisnya
5. Evaluasi dan control yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) adalah melalui
Good Corporate Governance (GCG), Kontrol Sistem Operasi dan Kontrol Audit.
REFERENSI
Ancok, D. (1995). Revitalisasi Sumber Daya Manusia dalam Era Perubahan. Kelola: Gadjah
Mada University Business Review, No.8, 104-117
Barney, J. B., & Hesterly, W. S. (2010). VRIO Framework. In Strategic Management and
Competitive Advantage (pp. 6886). New Jersey: Pearson
Horngren, Charles T, Srikant M. Datar, George Foster., 2005. Akuntansi Biaya Penekanan
Manajerial, edisi kesebelas. Alih bahasa Desi Adhariani. Jakarta: PT. INDEKS
Kelompok Gramedia.
Jerry FitzGerald, Andra F. FitzGerald, Warren D. Stalling. Jr. 1981. Fundamental of System
Analysis, John Willey & Sons, New York
Kartono, Kartini, 1994, Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Pemimpin Abnormal Itu?, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo 2003. Perilaku Organisasi, Terjemahan: Erly Suandy, Edisi
Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-10.
Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Jakarta: Salemba Empat.
Pora, de Antonio (2011). Remunerasi - Kompensasi & Benefit. Jakarta: Rana Pustaka.
Porter, Michael E. (1985). Competitive Advantage. Free Press.
Setiawan, Budi, dan Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang, Vol. 2 No. 2, Hal.
181-250.
Sutabri, T. (2005), Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta
Thompson Jr, Strickland & Gamble, 2016. Crafting & Executing Strategy. Mc Graw Hill :
International Edition
Ulrich, Dave dan Smallwood, Norm. 2006. Capitalizing on Capabilities. San Fransisco
Wibisono, Dermawan. (2006). Manajemen Kinerja. Erlangga, Jakarta.