Anda di halaman 1dari 51

PERILAKU

ORGANISASI
Kontrak Perkuliahan
 Kuliah Sopan :
– Tidak bersandal dan berkaos oblong
– Busana yang pantas
 Dosen yang berhalangan masuk memberi informasi kepada ketua
kelas atau staf perkuliahan.
 Mahasiswa tidak diperkenankan ngobrol di dalam kelas, kecuali
mendiskusikan materi ajar.
 Mahasiswa yang izin selama proses pembelajaran dan tidak
kembali lagi ke kelas dianggap absen.
 Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan handphone di
dalam kelas dan handphone di Silent.
 Mahasiswa yang bisa mengikuti ujian adalah mahasiswa yang aktif
mengikuti kuliah minimal 75% dari jumlah pertemuan yang ada.
Penilaian

 Komponen : KONVERSI NILAI:


• Tugas : 20% A : 79,5 ke atas
• UTS : 30% B
C
: 65,5 - 79,4
: 55,4 - 65,4
• UAS : 50% D : < 55,4

Kehadiran + Aktivitas = BONUS


KONSEP PERILAKU
ORGANISASI
• ORGANISASI : sistem kerjasama sekelompok
orang yg mempunyai aturan & keterikatan
tertentu untuk mencapai tujuan yg telah
ditentukan.
• PERILAKU : sikap & tindakan (behavior; way
of thinking or behaving)

4
DEFINISI PO-1
• Adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau
kelompok tertentu.
• Studi tersebut mencakup pembahasan tentang
aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi
terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga
aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia
terhadap organisasi dimana mereka berada.
• Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan
organisasi.
DEFINISI-2
• ILMU PERILAKU ORGANISASI : ilmu
tentang perilaku tiap individu & kelompok,
serta pengaruh individu & kelompok terhadap
organisasi, maupun perilaku interaksi antara
individu dgn individu, individu dgn kelompok,
serta kelompok dgn kelompok dlm organisasi
demi tercapainya tujuan organisasi.

6
DEFINISI-3
• Suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
individu, kelompok dan struktur (sistem organisasi)
pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk
memperbaiki efektivitas organisasi.
• Singkatnya, studi mengenai apa yang dilakukan
orang-orang dalam suatu organisasi dan bagaimana
perilaku tersebut mempengaruhi kinerja dari
organisasi itu.
Stephen P. Robbins, 2006
TANTANGAN & PELUANG-1
• Menyikapi globalisasi
• Keanekaragaman angkatan kerja
• Perbaikan kualitas dan produktivitas
• Pendekatan rekayasa ulang: redesign
pekerjaan & restrukturisasi organisasi
• Memperbaiki keterampilan personal
• Pemberdayaan karyawan
TANTANGAN & PELUANG-2

• Peningkatan pelayanan pelanggan


• Merangsang inovasi dan perubahan
• Membantu karyawan menyeimbangkan
konflik pekerjaan/kehidupan
• Menyikapi kesementaraan permanen
(belajar hidup dengan keluwesan/
fleksibilitas)
• Meningkatkan perilaku etis.
ILMU-ILMU LAIN & PO

• Psikologi
• Sosiologi
• Psikologi Sosial
• Antropologi
• Ilmu Politik
MODEL ANALISIS PO

Tingkat Sistem Organisasi

Tingkat Kelompok

Tingkat Individu
VARIABEL DEPENDEN
• Produktivitas: efektivitas dan
efisiensi
• Tingkat kemangkiran (absenteeism)
• Tingkat turnover karyawan
• Kepuasan kerja karyawan
• Komitmen organisasi
VARIABEL INDEPENDEN

• Variabel tingkat individu


• Variabel tingkat kelompok
• Variabel sistem organisasi
BEBERAPA PENDEKATAN

1. Pendekatan Antardisiplin
2. Pendekatan Sumber Daya Manusia
3. Pendekatan Kontingensi
4. Pendekatan Sistem
5. Pendekatan Produktivitas
PENDEKATAN PO-2
1. Pendekatan COGNITIF : Edward Tolman
Berdasarkan pemahaman seseorang terhadap
informasi
2. Pendekatan BEHAVIORISTIC : I.P. Pavlov dan
J.B. Watson
Berdasarkan Response yang muncul apabila
diberi stimulus tertentu
3. Pendekatan Social Learning : A. Bandura
Berdasarkan penggabungan pendekatan Cognitif
dan behavioristic
PERILAKU INDIVIDU
• Karakteristik Biografis: karakteristik
pribadi seperti umur, jenis kelamin,
status perkawinan, dan masa kerja
• Kemampuan: kemampuan intelektual,
kemampuan fisik
• Kepribadian: faktor keturunan, faktor
lingkungan, dan faktor situasi
CIRI-CIRI KEPRIBADIAN
• Ciri kepribadian merupakan
karakteristik abadi yang
menggambarkan perilaku seseorang
• Menurut penelitian ada 16 ciri primer
kepribadian sebagai sumber perilaku
seseorang.
16 CIRI UTAMA-1
1. Pendiam vs Ramah
2. Kurang Cerdas vs Lebih cerdas
3. Dipengaruhi perasaan vs Mantap secara
emosional
4. Mengalah vs Dominan
5. Mudah bersedia vs Berhati-hati
6. Malu-malu vs Petualang
7. Keras hati vs Peka
8. Serius vs Suka bersenang-senang
16 CIRI UTAMA-2
9. Mempercayai vs Mencurigai
10. Praktis vs Imajinatif
11. Terus terang vs Lihai/licik
12. Percaya diri vs Takut-takut
13. Konservatif vs Suka bereksperimen
14. Bergantung kelompok vs Berdiri-sendiri
15. Tak terkendali vs Terkendali
16. Santai vs Tegang
MODEL MBTI
(Myers-Brigs Type Indicator)

1. Ekstraversi: senang bergaul, banyak bicara, dan


tegas.
2. Mampu bersepakat: baik hati, kooperatif, dan
mempercayai.
3. Mendengarkan kata hati: bertanggungjawab,
dapat diandalkan, tekun, dan berorientasi-
prestasi.
4. Kemantapan emosional: tenang, bergairah, rasa
aman.
5. Keterbukaan terhadap pengalaman: imajinatif,
benar-benar sensitif, dan intelektual.
ATRIBUT KEPRIBADIAN
KHUSUS
1. Sumber kendali (locus of control):
internal dan eksternal
2. Machiavellianisme: tujuan
menghalalkan cara.
3. Penghargaan Diri (self-esteem)
4. Pemantauan Diri (self monitoring)
5. Pengambilan risiko
KEPRIBADIAN TIPE A
1. Selalu bergerak, agresif, berjalan, dan
makan dengan cepat.
2. Merasa tak sabar dengan kemajuan suatu
peristiwa.
3. Bergulat keras untuk memikirkan atau
melakukan dua hal atau lebih secara
serentak.
4. Tidak ada waktu luang.
5. Terobsesi oleh bilangan, yang mengukur
sukses mereka secara kuantitatif.
KEPRIBADIAN TIPE B
1. Tidak pernah merasa urgensi waktu.
2. Tidak merasa perlu memperagakan
atau membahas prestasi kecuali
situasi menuntut.
3. Bermain aman, santai, untuk
kesenangan.
4. Dapat santai tanpa merasa bersalah.
PEMBELAJARAN
• Setiap perubahan yang relatif
permanen dari perilaku yang terjadi
sebagai hasil pengalaman.
• Unsur-unsur dalam definisi diatas:
1. Belajar melibatkan perubahan
2. Perubahan harus relatif permanen
3. Mengenai perilaku: perubahan
tindakan.
TEORI PEMBELAJARAN
1. Pengkondisian klasik (Classical
conditioning)
2. Pengkondisian operan (Operant
conditioning)
3. Pembelajaran sosial (Social learning)
PENJELASAN……
• Pengkondisian Klasik: Suatu tipe
pengkondisian dimana seorang individu
menanggapi beberapa rangsangan yang tidak
biasa dan menghasilkan respons baru.
• Pengkondisian Operan: Suatu tipe
pengkondisian dimana perilaku sukarela
yang diinginkan menyebabkan suatu
ganjaran atau mencegah suatu hukuman.
• Pembelajaran Sosial: Orang dapat belajar
lewat pengamatan dan pengalaman langsung.
Pengkondisian Klasik
(Teori Ivan P. Pavlov)
METODE PEMBENTUKAN
PERILAKU

1. Penguatan positif
2. Penguatan negatif
3. Hukuman
4. Pemunahan (extinction).
PENJELASAN………..
• Bila suatu respons diikuti dengan seusatu yang
menyenangkan, respons itu disebut Penguatan
Positif.
• Bila suatu respons diikuti oleh dihentikannya atau
ditarik-kembalinya sesuatu yang tidak
menyenangkan, respons itu disebut Penguatan
Negatif.
• Sanksi yang diberikan sebagai suatu usaha untuk
menyingkirkan suatu perilaku yang tidak diinginkan,
disebut Penghukuman.
• Menyingkirkan penguatan apa saja yang
mempertahankan suatu perilaku disebut Pemunahan.
JADWAL PENGUATAN-1
• Kecepatan berlangsungnya proses
belajar dan dampaknya yang permanen
akan ditentukan oleh waktu atau
jadwal penguatan.
• Dua tipe utama Jadwal Penguatan:
Penguatan Berkesinambungan dan
Penguatan Terputus-putus
(Berkala).
JADWAL PENGUATAN-2
• Penguatan berkesinambungan adalah suatu
perilaku yang diinginkan diperkuat tiap kali
perilaku itu diperagakan. Mis. Insentif,
pujian.
• Penguatan terputus-putus (berkala) adalah
suatu perilaku yang diinginkan diperkuat
cukup sering untuk membuat perilaku itu
layak diulang, namun tidak setiap saat
diperagakan perilaku itu diperkuat.
JADWAL PENGUATAN-3
 PENGUATAN BERKALA:

 INTERVAL TETAP
 INTERVAL VARIABEL
 RASIO TETAP
 RASIO VARIABEL
JADWAL PENGUATAN-4
 Interval Tetap: Hadiah diberikan
pada interval waktu yang seragam.
Contoh: Upah Mingguan, Bulanan.
 Interval Variabel: Hadiah diberikan
berdasarkan waktu yang variabel,
tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Contoh: Sidak oleh staf audit, Kuis
dadakan.
JADWAL PENGUATAN-5
 Rasio Tetap: Hadiah diberikan
berdasarkan jumlah output tertentu
yang tetap. Contoh: Pembayaran per
potong atau per unit.
 Rasio Variabel: Hadiah diberikan
berdasarkan jumlah variabel output.
Contoh: Komisi Penjualan.
BEBERAPA PENERAPAN
PENGUATAN
1. Program insentif/lotere untuk mengurangi
kemangkiran.
2. Mengganti tunjangan sakit dengan
tunjangan sehat.
3. Mendisiplinkan karyawan bermasalah.
4. Mengembangkan program pelatihan
karyawan yang efektif.
5. Menciptakan program mentor.
6. Menerapkan swa-manajemen.
PERSEPSI
• Suatu proses yang ditempuh individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-
kesan indera mereka agar memberikan
makna bagi lingkungannya.
• Merupakan suatu proses kognitif yang
dialami oleh setiap orang dalam memahami
dan menafsirkan informasi tentang
lingkungannya.
PERSEPSI ?
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSEPSI

• Karakteristik pelaku persepsi (Characteristics of


the perceiver)
• Karakteristik target/obyek yang dipersepsikan
(Characteristics of the perceived)
• Kontek Situasi di mana persepsi dilakukan.
(Situation Context)
KARAKTERISTIK PERCEIVER
(PELAKU PERSEPSI)
• Kebutuhan (Needs)
• Pengalaman (Experience)
• Norma-norma (Values)
• Sikap (Attitudes)
• Kepribadian (Personality)
KONTEK SITUASI
(SITUATION CONTEXT)
• PHISICAL SETTING
- Illusi
• CULTURAL & SOCIAL SETTING
- Norms
- Taboos
• ORGANIZATIONAL SETTING
- Power distance
- Empowerment
KARAKTERISTIK YANG
DIPERSEPSIKAN

• Penampilan/Yang kelihatan
(Appearance)
• Perilaku (Behavior)
DISTORSI DALAM PERSEPSI
• Stereotipe : menggeneralisasi persepsi atas dasar
informasi umum.
• Efek Halo : kecenderungan hanya menggunakan
satu informasi saja untuk mempersepsikan sesuatu.
• Seleksi : hanya memperhatikan informasi-
informasi tertentu.
• Proyeksi : menggunakan atribut pribadi (self
concept) sebagai dasar persepsi.
• Harapan : menggunakan harapan pribadi sebagai
dasar persepsi.
IMPLIKASI PERSEPSI
TERHADAP SIKAP KERJA
• Disiplin Kerja
(Rules x Punishment) + (Norms x Knowledge) = Consistency
• Kepuasan Kerja
(Job x Reward) + (Knowledge x Bas.Needs x Expectation) =
Equity
• Komitmen pada perusahaan
Promotion Mechanisms + Ach.Need = Fairness
PENANGANAN PERSEPSI
• Mempertinggi tingkat mawas diri
• Mengupayakan kelengkapan informasi
• Empati
• Menghindari segala macam distorsi
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
RASIONAL
• Model pengambilan keputusan yang
menggambarkan bagaimana para
individu hendaknya berperilaku untuk
memaksimalkan hasil (Robbins, 2003)
• Proses empat langkah yang membantu
manajer mempertimbangkan alternatif
dan memilih alternatif dengan peluang
sukses paling besar (Stoner, 2003)
LANGKAH-LANGKAH
(Robbins, 2003)
1. Tetapkan masalah
2. Identifikasi kriteria keputusan
3. Alokasi bobot pada kriteria
4. Kembangkan alternatif
5. Evaluasi alternatif
6. Pilihlah alternatif terbaik
LANGKAH-LANGKAH
(Stoner, 2003)
1. Pengamatan situasi: definisikan
masalah, diagnosis penyebab,
tentukan tujuan keputusan
2. Kembangkan alternatif
3. Evaluasi alternatif dan memilih yang
terbaik.
4. Implementasikan keputusan dan
monitor hasil.
KRITERIA KEPUTUSAN ETIS

1. Kriteria Utilitrian
2. Kriteria Hak Asasi
3. Kriteria Keadilan
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS
1. Tahap perkembangan moral
pengambil keputusan
2. Tempat kedudukan kendali (locus of
control): eksternal vs. internal
3. Lingkungan organisasi
GOOD
LUCK !

Anda mungkin juga menyukai