Anda di halaman 1dari 23

TEORI KOGNITIF SOSIAL

ALBERT BANDURA

Disusun Oleh :
1. Muhimmatul Fitriah
2. Nur Izzatin Nufus
3. Ofik Suprihatin
4. Rinda Trimadhani
Albert Bandura
Biografi Albert Bandura
Lahir  Mundare Northern Alberta Kanada, 04 Desember 1925. Masa kecil
dan remajanya dihabiskan di desa kecil dan juga mendapat pendidikan
disana.
1949  masuk University of British Columbia jurusan psikologi
1951  memperoleh gelar Master psikologi
1952  meraih gelar doktor (Ph.D) dari University of Iowa. Di sanalah ia
berada di bawah pengaruh tradisi behavioris dan teori pembelajaran. Ketika
di Iowa, ia bertemu Virginia Varns.
Lulus  Postdoctoral di Wichita Guidance Center, Kansas dalam bidang
psikologi klinik
Lulus  bekerja di Standford University. Beliau banyak terjun dalam
pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan
tertarik pada nilai eksperimen.
1964  dilantik sebagai professor dan seterusnya menerima anugerah
American Psychological Association untuk Distinguished scientific
contribution karena kontribusi ilmiah terkemuka pada tahun 1980.
Teori Kognitif Sosial
Teori kognitif sosial  Faktor sosial dan kognitif
serta faktor perilaku memainkan peran penting dalam
pembelajaran. Faktor kognitif berupa ekspektasi/
penerimaan individu untuk meraih keberhasilan, factor
sosial mencakup pengamatan individu terhadap perilaku
orangtuanya.
Ketika individu belajar mereka dapat
merepresentasikan atau mentrasformasi pengalaman
mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan
model deterministik resipkoral
Perilaku (saling menentukan)
yang terdiri dari 3 faktor utama yaitu
Person/kognitif Lingkungan
Kepribadian menurut Bandura
Pendekatan kognitif sosial terhadap kepribadian
menekankan pada pengaruh kognisi-pikiran, perasaan,
harapan dan nilai, serta observasi terhadap perilaku
orang lain atau kepribadiannya.
Teori pembelajaran observasional yaitu melihat
tindakan orang lain dan mengobservasi konsekuensi
dari tindakan tersebut. Jadi, manusia dapat berfikir dan
mengatur tingkah lakunya sendiri. Banyak aspek fungsi
kepribadian melibatkan interaksi dengan orang lain.
Struktur Kepribadian
Self System
Sistem self itu bukan unsur psikis yang mengontrol
tingkah laku, tetapi mengacu ke struktur kognitif yang
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-
fungsi persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku.
Self Regulation
Kemampuan berfikir yang dapat memanipulasi
lingkungan, sehingga terjadi perubahan lingkungan
akibat kegiatan manusia. Tingkahlaku manusia adalah
hasil pengaruh resiprokal faktor eksternal dan faktor
internal.
Struktur Kepribadian
Faktor eksternal  memberi standar untuk
mengevaluasi perilaku
• Faktor lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-
pengaruh pribadi
• Bentuk penguatan (reinforcement)
Faktor Internal Judgemental
Self Process
Observation Ex : Dihormati
Ex : Etika

Self Responses
Ex : Positif
Struktur Kepribadian
Self Efication
• Efiksasi diri atau ekspektasi adalah persepsi diri sendiri
mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi
tertentu.
• Ekspektasi hasil adalah perkiraan atau estimasi diri bahwa
tingkah laku yang dilakukan diri itu akan mencapai hasil
tertentu.
• Setiap individu mempunyai efikasi diri yang berbeda-beda
pada situasi yang berbeda, tergantung kepada :
1. Kemampuan yang dituntut oleh situasi yang berbeda itu.
2. Kehadiran orang lain, khususnya saingan dalam situasi itu.
3. Keadaan fisiologis dan emosional ; kelelahan, kecemasan,
apatis, murung.
Struktur Kepribadian
• Sumber Efikasi Diri
Perubahan tingkah laku, dalam sistem Bandura
kuncinya adalah perubahan ekspektasi (efikasi diri).
Efikasi diri atau keyakinan kebiasaan diri itu dapat
diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan, melalui
salah satu atau kombinasi 4 sumber, yakni:
1. Pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance
accomplishment)
2. Pengalaman vikarius (vicarious experience)
3. Persuasi social (social persuation)
4. Pembangkitan emosi (Emotional/Physiological states).
Struktur Kepribadian
Efikasi Diri sebagai Prediktor Tingkah Laku
Lingkunga
Efikasi Prediksi hasil tingkah laku
n
Sukses, melaksanakan tugas yang sesuai
Tinggi Responsif
dengan kemampuannya
Tidak Depresi, melihat orang lain sukses pada tugas
Rendah
responsif yang dianggapnya sulit

Berusaha keras mengubah lingkungan menjadi


Tidak
Tinggi responsif, melakukan protes, aktivitas social,
responsif
bahkan memaksakan perubahan.
Orang menjadi apatis, pasrah, merasa tidak
Rendah Responsif
mampu
Struktur Kepribadian
• Efikasi Kolektif
Keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara
bersama-sama dapat menghasilkan perubahan social tertentu,
disebut efikasi kolektif. Ini bukan ‘jiwa kelompok’ tetapi
lebih sebagai efikasi pribadi dari banyak orang yang bekerja
bersama.
Bandura berpendapat, orang berusaha mengontrol
kehidupan dirinya bukan hanya melalui efikasi diri
individual, tetapi juga melalui efikasi kolektif.
Misalnya, dalam bidang kesehatan, orang memiliki efikasi
diri yang tinggi untuk berhenti merokok atau melakukan diet,
tetapi mungkin memiliki efikasi kolektif yang rendah dalam
hal mengurangi polusi lingkungan dan penyakit infeksi.
Dinamika Kepribadian
Motivasi adalah konstruk kognitif (2 sumber) :
• Harapan mendapat reinforsemen pada masa yang
akan datang memotivasi seseorang untuk bertingkah
laku tertentu
• Dengan menetapkan tujuan atau tingkat performansi
yang diinginkan, dan kemudian mengevaluasi
performansi dirinya, orang temotivasi untuk
bertindak pada tingkat tertentu
Dinamika Kepribadian
Bandura setuju bahwa penguatan menjadi penyebab belajar.
Namun orang juga dapat belajar dengan :
• Penguatan Vikarius (vicarious reinforcement): mengamati
orang lain yang mendapat penguatan, membuat orang ikut
puas dan berusaha belajar gigih agar menjadi seperti orang
itu.
• Penguatan yang ditunda (expectation reinforcement):
orang terus menerus berbuat tanpa mendapat penguatan,
karena yakin akan mendapat penguatan yang sangat
memuaskan pada masa yang akan datang.
• Tanpa penguatan (beyond reinforcement): belajar tanpa ada
reinforsemen sama sekali, mirip dengan konsep otonomi
fungsional dari Allport
Perkembangan Kepribadian
Teori Pembelajaran Modeling
Pada modeling ini, individu tidak sepenuhnya meniru
dan mencontoh perilaku dari orang-orang tersebut, namun
ia juga memperhatikan hal-hal apa saja yang baik
semestinya untuk ditiru atau dicontoh dengan cara melihat
bagaimana reinforcement atau punishment dari perilaku
yang akan ditiru.
Proses Pembelajaran Modeling
• Perhatian (attention),
• Pengendapan (retention),
• Reproduksi motorik (reproduction), dan
• Penguatan (motivasi).
Perkembangan Kepribadian
Ciri-ciri Peniruan (Modeling)
• Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan
peniruan,
• Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa,
teladan, nilai dan lain-lain,
• Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang
didemonstrasikan guru sebagai model,
• Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh
kepuasan dan penguatan yang positif,
• Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat,
peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang
sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
Perkembangan Kepribadian
Jenis-jenis Peniruan (Modeling)
1.Peniruan Langsung  Melalui demonstrasi bagaimana
suatu perilaku itu dilakukan dan proses perhatian.
2. Peniruan Tak Langsung  Melalui imaginasi atau
perhatian secara tidak langsung.
3. Peniruan Gabungan  Menggabungkan peniruan
langsung dan tidak langsung.
4. Peniruan Sesaat/Seketika  Tingkah laku yang ditiru
hanya sesuai untuk situasi tertentu saja..
5. Peniruan Berkelanjutan  Tingkah laku yang ditiru
boleh ditonjolkan dalam situasi apapun..
Perkembangan Kepribadian
Modeling Tingkah Laku Lama
1. Modeling Simbolik. Contoh : Film dan acara televisi
2. Modeling Kondisioning. Contoh : Emosi seksual
yang timbul akibat menonton film cabul
dilampiaskan ke obyek yang ada didekatnya saat itu
(misalnya: menjadi kasus pelecehan dan perkosaan
anak).
Eksperimen Bobo Doll
Psikopatologi
• Reaksi Depresi  Individu menempatkan standar dan
tujuan terlalu tinggi di atas kesadaran efikasi dirinya.
Ketika melakukan reaksi diri, mereka mengadili
dirinya secara kasar, buruk, lebih-lebih terhadap
kekurangan dirinya.
• Fobia  Dipelajari dari pengamatan lingkungan dan
menjadi eksis akibat efikasi diri yang rendah. Orang
merasa tidak mampu menangani masalah yang
mengancam sehingga muncul perasaan takut yang
kronis.
• Agresi  Observasi terhadap perilaku agresi akan
menghasilkan respons peniruan yang berlebih.
Pengamat akan bertingkah laku lebih agresif
Psikoterapi
Ada 3 tingkatan keefektifan suatu tritmen yakni; tingkat
induksi perubahan, generalisasi, dan pemeliharaan.
3 macam pendekatan tritmen, yakni:
1.Latihan penguasaan (desensitisasi modeling); mengajari
klien menguasai tingkah laku yang sebelumnya tidak bisa
dilakukan (misalnya karena takut)
2.Modeling terbuka (modeling partisipan); Klien melihat
model nyata, diikuti dengan klien berpartisipasi dalam
kegiatan model, dibantu model meniru tingkah laku yang
dikehendaki, sampai akhirnya klien mampu melakukan
sendiri tanpa bantuan
3.Modeling simbolik; Klien melihat model dalam film, atau
gambar/cerita. Kepuasan vikarius (melihat model mendapat
Kelebihan dan Kekurangan Teori
1.Lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya,
Kelebihan

karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku


seseorang dihubungkan melalui sistem kognitif.
2.Pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada
perlunya conditioning (pembiasan merespon) dan
imitation (peniruan)
Kelemahan

3.Adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan


pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru
4.Jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya
dengan hanya melalui peniruan (modeling), sudah pasti
terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik
peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negatif
Daftar Pustaka
• Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi.
Malang: UMM Press
• Flamboyan, Charles. (2010). Kepribadian Menurut Albert
Bandura (Online). Diakses pada 02 November 2016 dari
http://www.charlespandawa.blogspot.com/
• Indryawati, Rini. (2014). Teori Kepribadian Albert
Bandura. Diakses pada 02 November 2016 dari
http://www.indryawati.staff.gunadarma.ac.id/47712/Mingg
u+4+Kepribadian+Albert+Bandura+New.ppt

• Muzakki, Achmad dkk. (2015). Makalah Teori Belajar


Sosial. Diakses pada 05 November 2016 dari
http://www.academia.edu/9594987/Makalah_Teori_Belaja
r_Sosial
THANKYOU !
!
\^0^/

Anda mungkin juga menyukai