Anda di halaman 1dari 5

Teori belajar sosial

A. Albert Bandura
Virtualitas setiap fenomena dapat terjadi baik secara langsung maupun melalui
perantara seperti mengamati orang lain dan melihat konsekuensi yang dihadapinya.
Bandura vs Skinner
Bandura setuju dengan pendapat skinner bahwa perilaku itu dipelajari. Tidak
setuju dengan skinner dalam memperoleh teori, krn lebih banyak eksperimen oleh
hewan. Krn hasil dari eksperimen kepada binatang tidak bisa diperlakukan kepada
manusia.
Social learning theory
Prilaku dibentuk dan diubah dapat melalui hubungan sosial. Teori ini didasari
pada tiga konsep yaitu:
 Reciprocal determinan, tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi
timbal-balik antara determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.
 Beyond Reinforcement, reinforcement merupakan hal penting dalam
menentukan tingkah laku tidak akan berubah atau menetap tetapi
bukanlah satu-satunya pembentuk tingkah laku.
 Selfregulation/cognition, manusia sebagai pribadi yang dapat
mengatur dirinya sendiri, dengan cara mengatur lingkungan,
menciptakan dukungan kognitif, membuat hukuman akibat tingkah
lakunya sendiri.
Modelling
Modelling adalah Teknik menirukan perilaku yang dilakukan dengan cara
mengamati perilaku orang lain (sang model) dan ikut dengan mereka dalam
melakukan perilaku yang diinginkan.
Bandura vs Behavioristic
Bandura tidak setuju dengan operant conditioning, dimana tral dan eror
bukanlah strategi yang efektif dan berbahaya, karena indiviu akan terus
melakukannya hinggah mendapatkan respon yang tepat.
Perilaku manusia dipelajari melalui contoh, baik sengaja maupun tidak
sengaja
kita mempelajari berbagai macam perilaku dalam kehidupan kita sehari-hari
hanya dengan mengamati orang lain dan sering kali menjadi pola perilaku mereka
menjadi pola perilaku kita.
Perkembangan Kepribadian
a. Observational learning
Mempelajari respon baru dari mengamati perilaku dari orang lain, seseorang
belajar dengan cara mengamati orang lain melakukan suatu tindakan tanpa terlibat
secara langsung dan reinforcement yang akan didapatkan oleh objek yang diamati.
b. Modelling
 Inti dari learning by observation
 Bukan sekedar menirukan apa yang dilakukan modelnya, tetapi
menambahkan atau mengurangi tingkah laku yang diamati.
Jenis Modelling
 Modelling tingkah laku baru
Melalui modelling, orang dapat memperoleh tingkah laku baru. Ini karena
adanya kemampuan kognitif.
 Modelling tingkah laku lama
Tingkah laku model diterima secara sosial dapat memperkuat respon yang
sudah dimiliki pengamat. Tingkah laku model yang tidak diterima secara sosial dapat
memperkuat atau memperlemah pengamat untuk melakukan tingkah laku yang tidak
diterima tersebutm tergantung apakah model itu diganjar atau dihukum.
 Modelling simbiolik
Sebagian besar modelling tingkah laku berbentuk simbolik. Film dan televisi
contoh tingkah laku yang mungkin mempengaruhi pengamatnya.
 Modelling conditioning
Modelling semacam ini banyak dipakai untuk mempelajari respon emosional.
Pengamat mengobservasi model tingkah laku emosional yang mendapat penguatan.
Muncul respon emosional yang sama di dalam diri pengamat, dan respon itu
ditunjukkan yang ada didekatnya.
Faktor yang mempengaruhi modelling
 The characteristic of model, individu akan mengikuti model jika sang
model mirip dengan karakteristik individu, memiliki usia dan jenis
kelamin yang sama, memiliki status tinggi dll.
 The characteristic of observers, usia observer (balita akan
mengimitasi perilaku sesuai kapasitas sensormotorik dan harus
menyaksikan berulangkali)
 The reward consequences associated with the behaviors, segala hal
positif yang mengikuti perilaku akan mendorong pengulangan perilaku
di masa depan
Structure personality
 Self-reinforcement, memberikan penghargaan atau hukuman kepada
diri sendiri karena memenuhi, melebihi, atau tidak memenuhi
ekspektasi standar seseorang
 Self-efficacy, persepsi kita tentang kendali yang kita miliki atas hidup
kita. penilaian kami tentang kemanjuran diri didasarkan pada
pencapaian kinerja dll.
Pyschoterapy
 Pathological individuals, menderita masalah yang menyusahkan:
mereka tidak dapat berperilaku dengan cara yang mereka harapkan
untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
Secara umum terapi yang dilakukan Bandura adalah terapi kognitif sosial.
Tujuannya untuk memperbaiki regulasi self, melalui pengubahan tingkah laku dan
mempertahankan perubahan tingkah laku yang terjadi.
Psychopathology
Bandura mengaitkan psikopatologi dengan pembelajaran kesalahan, dan pada
antisipasi yang dihasilkan. anak-anak dapat mengembangkan perilaku patologis
karena tindakan ini diperkuat.
 Phobia, fobia berhubungan dengan self-efficacy dan ekspektasi.
pertimbangkan orang-orang yang memiliki fobia ketinggian. mereka
akan menunjukkan sedikit kecemasan dan gairah fisiologis terhadap
ancaman.
 Depression, efikasi diri yang dirasakan rendah juga terkait dengan
depresi. Jika Anda yakin bahwa Anda tidak memiliki kemampuan
untuk mencapai standar yang telah Anda tetapkan untuk diri Anda
sendiri, ini mungkin akan menyebabkan depresi.
Tiga pendekatan treatment
 Desentisasi modelling, mengajari klien untuk menguasai tingkah laku
yang sebelumnya tidak bisa dilakukan (misalnya karena takut). Dalam
hal ini modelnya tidak nyata.
 Modelling participant, klien melihat model nyata. Biasanya diikuti
dengan meniru tingkah laku yang dikehendaki, hinggah dapat
melakukannya sendiri.
 Modelling simbolik, klien melihat model dalam film, atau
gambar/cerita. Kepuasaan vikarius (melihat model mendapat
penguatan) klien untuk meniru/mencoba tingkah laku modelnya.
Tingkat efektivitas treatment
 Tingkat indikasi perubahan, tritmen dikatakan berhasil jika dapat
mengubah tingkah laku.
 Tingkat generalisasi, tritmen yang lebih tinggi dari tahap sebelumnya
yang dapat menyebabkan generalisasi.
 Tingkat pemeliharaan, terapi mencapai tingkat efektif bila
kecendrungan negative yang dimiliki tidak kembali.
Kelebihan dan kekurangan
 Kelebihan:
1. Mengembangkan hipotesis dan riset yang paling
banyak dibandingkan teori yang lain.
2. Ranah Pendidikan dan dunia kerja memanfaatkan
efikasi diri untuk meramalkan taraf sukses
seseorang pada masa yang akan datang.
3. Diantara ratusan riset, yang paling luas diteliti ialah
efikasi diri dan modelling kekerasan
 Kekurangan:
1. Mengabaikan aspek perbedaan manusia, kekuatan
motivasi yang disadari dan tidak disadari.
2. Teori belajar sosial hanya membahas aspek
kepribadian yang ada dipermukaan, tingkah laku
yang nampak.
3. Fungsi kognitif yang menjadi sentral dari variable
pribadi. Tidak mendapat elaborasi yang cukup,
sehinggah cakupan proses kognitif bisa menjadi
sangat luas-semua atribut pribadi.
Dollard
Mereka (Dollard&Miller) mengajukan teori baru dalam behaviorisme yang
disebut teori penguatan. kebiasaan, adalah hubungan atau hubungan antara stimulus
(isyarat) dan respon. ada empat dasar teori mereka yaitu:
 drive: one must want something, rangsangan internal atau perubahan
dalam diri seseorang yang memaksa mereka untuk bertindak. Terdapat
dua jenis drive yaitu: pembawa utama / bawaan seperti kelaparan dan
pembawa sekunder / terpelajar seperti ketakutan.
 respondse: do something, bagaimana seseorang memilih untuk
bertindak dalam menanggapi isyarat tersebut. Dengan kata lain, apa
yang akan dilakukan seseorang.
 Cue/stimulus: Notice something, rangsangan eksternal atau
perubahan dalam lingkungan yang dideteksi seseorang. isyarat juga
bisa internal, tetapi tergantung pada pembawa.
 Reward: get something, jika respon berhasil dalam memuaskan
dorongan, maka itu dihargai dan perilakunya adalah penguatan dan jika
gagal akan mengakibatkan perilaku yang negative.
Structure of personality
dollard: bayi memiliki ciri bawaan. ketiganya membentuk kepribadian bayi
melalui pengurangan dorongan dan penguatan dari orang tua. Dengan kata lain,
melalui karakteristik dan pembelajaran dasar ini, bayi dapat menjadi orang dewasa
yang berguna.
 refleks spesifik, membuat bayi merespons rangsangan yang sangat
spesifik
 hierarki respons bawaan, preferensi respons tertentu terhadap
rangsangan yang lain dalam situasi tertentu.
 Penggerak utama, adalah rangsangan bawaan seperti rasa lapar, haus,
dll.
Critical stage development
Konflik bawah sadar, yang dipelajari sebagian besar selama masa bayi dan
masa kanak-kanak, berfungsi sebagai dasar untuk masalah emosional yang paling
parah di kemudian hari.
 Feeding, bagaimana orang tua memberi makan anaknya. jika orang tua
memberi makan anaknya saat mereka tidak lapar, maka anak tersebut
belajar bahwa hadiah tidak berarti apa-apa dan menjadi manja.
 Cleanliness, Bagaimana orang tua mengajarkan latihan menggunakan
toilet. Jika anak mengalami kesalahan dan dihukum oleh orang tuanya,
maka anak tersebut dapat belajar mengasosiasikan orang tua dengan
hukuman.
 Early sex training, ketika orang tua mengajari anak-anak tentang
menghindari hal tabu ketika berhubungan seks seperti masturbasi atau
homoseksualitas, sehingga menanamkan rasa kecemasan yang
dipelajari untuk tahun yang akan datang.
 Anger-anxietyconflicts, jika seorang anak marah dan mereka dihukum
oleh orang tuanya, maka anak tersebut akan belajar untuk menekan
amarahnya dan sebagai akibatnya menjadi kurang tegas.
Tipe konflik
Menurut Dollard terdapat tiga jenis konflik situasi yang dapat mempengaruhi
perilaku manusia:
 konflik pendekatan-penghindaran, terjadi ketika keputusan
mengenai apakah akan mengejar atau menghindari sesuatu memiliki
aspek positif dan negatif.
 pendekatan-pendekatan konflik, hasil ketika pilihan harus dibuat
antara dua alternatif yang diinginkan seperti makan kue atau makan
kue mangkuk.
 konflik pendekatan-penghindaran, hasil ketika pilihan harus dibuat
antara dua alternatif yang tidak diinginkan seperti melakukan pekerjaan
rumah atau melakukan pekerjaan rumah.
Neurosis
Neurosis tidak dilihat sebagai ego yang diliputi oleh konflik internal, tetapi
sebagai kegagalan untuk membuat perilaku adaptif yang dapat dipelajari sebagai
kegagalan pembelajaran, dan dengan demikian dapat diatasi dengan pembelajaran
baru.

Anda mungkin juga menyukai