Anda di halaman 1dari 8

BAB 8

DASAR TEORI KONSELING


BEHAVIORISME

Dosen Pengampu:Dr.Laila Maharani,M.Pd


Kelompok 8:
1.Ferlinda Arianita 2211080155
2.Sifa Salsabila 2211080189
3.Syahroni 2211080193
Menurut teori behaviorisme,belajar sesungguhnya adalah proses mengubah perilaku yang
hasilnya secara konkret dapat diukur dan dinilai melalui pengamatan mendalam.Munculnya
stimulan akan membawa perubahan sehingga respons reaktif terbentuk atas dasar hukum-
hukum mekansitik.

*Teori Perkembangan Kepribadian


Metode yang diterapkan dalam aliran behaviorisme adalah eksperimen. Fokus utama yang
diperhatikan dalam teori ini adalah perilaku yang dapat diukur dan diamati hasilnya dengan
langkah-langkah ilmiah. Sebagai contoh, rasa lapar membuat seoarang anak kecil menangis.
Bagian yang diubah oleh penganut behaviorisme yakni bagaimana bayi tersebut tidak menangis
lagi dan bukan bagaimana cara mengatasi rasa laparnya. Tiga prinsip pembelajaran yang
menjadi sandaran pengembangan kepribadian sebagai berikut.
1.Clasical or respondent
2.Oprent conditioning
3.Imitative learning
Berikut ini perbedaan classical or respondent dengan oprent
conditioning.

1.Pengkodisian 1.Pengondisian operan


2.Pavlov 2.Manusia memiliki kemampuan untuk
3.Ada stimulus dan respons yang jelas mengontrol lingkungannya dengan
merespons rangsangan yang tidak terlihat
4.Manusia bereaksi,tetapi lingkungan tidak seperti refleks atau tidak merespons sama
dapat diubah sekali
Dalam aliran behavioral dikenal istilah reinforcement.Konsep ini mengacu pada perilaku dalam aliran
behavioral yang dapat bersifat positif maupun negatif. Reinforcement negatif hanya mengajarkan apa yang
orang lakukan tidak benar. bukan apa yang seharusnya dilakukan. Sebagai contoh, orang tua memarahi
anaknya yang mengompol di tempat tidur. Penghentian perilaku yang tidak diinginkan dilakukan
menggunakan penguatan negatif. Adapun reinforcement positif ditujukan pada pemertahanan atau
peningkatan perilaku yang dikehendaki.
Reinforcement yang diberikan dapat berbentuk ratio dan interval.Dalam perkembangan proses behavioralnya,
individu mengalami tiga tahapan mencakup extinction, generalization, discrimination, and shaping.
1.Extinction yaitu berubahnya hal-hal yang sebelumnya tidak disenangi menjadi hal yang disenangi oleh individu.
Contoh: ketakutan anak pada ayahnya yang perlahan-lahan menghilang. Inilah yang dimaksud dengan extinction di
mana rasa ketakutan tersebut hilang.
2.Generalization yaitu ketidaksenangan individu pada individu lain yang memiliki kemiripan dengan orang yang
tidak disenanginya, seperti ketakutan pada polisi, guru, ayah, dan sebagainya.
3.Diskriminasi yaitu perasaan sedikit demi sedikit menyenangi seseorang di mana sebelumnya ia tidak senang.
Meskipun tidak senang, individu mengupayakan untuk lebih dekat mengenalnya.
Perbedaan normalitas tingkah laku dan salah suai bukan dari pembelajaran tingkah laku tersebut, tetapi
berdasarkan sesuai tidaknya dengan lingkungan. kesesuaian ini berpengaruh pada puas tidaknya individu terhadap
tingkah lakunya. Di samping itu, tingkat kesesuaian juga dapat memicu timbulnya konflik lingkungan maupun
individu.
*Tujuan Konseling
Tujuan konseling secara jelas terdefinisikan dalam istilah-istilah khusus berikut ini.
1.Problem definition.Mencakup analisis seputar inisial statement berupa jawaban atas pertanyaan
kapan, bagaimana,di mana,dan dengan siapa perilaku tersebut dilakukan.
2.Developmental and social history.Ditujukan sebagai bentuk ungkapan atas sukses/gagal,
kuat/lemah, hubungan interpersonal, dan sebagainya.
3.Perumusan tujuan khusus.
4.Pencapaian berubahnya tingkah laku melalui penentuan metode yang tepat.
*Teknik Konseling
Guna menghasilkan respons baru terhadap rangsangan, prosedur terapi perilaku bergantung
pada penghapusan respons yang dipelajari (membangun pola perilaku). Teknik yang dapat
digunakan antara lain berikut ini.
1.Shaping, pemodifikasian tingkah laku dengan memberikan penguatan.
2.Extinction, meminimalisasi frekuensi tingkah laku yang tidak diharapkan.
3.Reinforcing uncompatible behaviors, penguatan reaksi untuk menghambat timbulnya tingkah
laku yang tidak diharapkan.
4.Imitative learning, pemodelan dengan film, tape recorder, contoh langsung, dan lain sebagainya.
5.Contracting, perencanaan tahapan diberikannya penguatan agar tingkah laku sesuai dengan yang
diinginkan.
6.Cognitive learning, menjelaskan beragam hal secara lisan.
7.Covert reinforcement, pemberian penguatan melalui upaya memikirkan hubungan
objekkonseling yang berkaitan dengan tingkah laku.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai