i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan
makalah yang berjudul " PERKEMBANGAN KOGNITIF/ BERFIKIR ANAK USIA 6- 12
TAHUN” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak pihak yang tedengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah
ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Makalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia 6-12 tahun,di mana pada usia ini anak memperoleh dasar pengetahuan
danketerampilan untuk keberhasilan penyesuaian diri anak pada kehidupan dewasanya.
Orang tua mempunyai harapan agar anaknya mempunyai pengetahuan
(intlekual),keterampilan serta kemampuan prilaku yang baik yang akan berguna untuk
mengatasi persoalan dalam kehidupan sehari- hari,di mulai degan memiliki
pengetahuankognitif (membaca dan menulis),dan pengetahuan ekstensial
pragmatis(Lekson,2013).
Pengetahuan itu dapat berguna untuk menjalani kehidupan anak agar anak menjadi survive,
serta anak mampu mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga anak berguna bukan
hanyabagi keluarga tapi bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini penulis berharap dapat membantu memberikan pengetahuan
tentang perkembangan kognitif anak usia 6-12 tahun sehingga dapat bermanfaat bagi
pembaca
1. Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan
dengan pengertian (pengetahuan)
2. Anak bisa berhitung setidaknya sampai angka 10, misalnya dengan menjumlahkan 10
mainan
3.Si Kecil sudah mulai berpikir dan berbicara seperti orang dewasa
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Prof. Dr. Hj.samsunuwiyati mar'at, S.Psi
2
*Menurut Neisser
Menurut Neisser kognitif itu hanya bicara tentang tiga konsep yaitu perolehan, penataan, dan
penggunaan pengetahuan. Jadi kognitif adalah bagaimana perolehan, penataan dan penggunaan
pengetahuan.
*Menurut Gagne
Menurut Gagne kognitif merupakan proses internalisasi ilmu pengetahuan yang terjadi pada
susunan saraf pusat ketika seseorang berfikir memahami sesuatu.
*Menurut Drever
Menurut Drever berpendapat bahwa kognitif istilah umum yang dipakai untuk memahami sebuah
metode pembelajaran. Metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan
penangkapan makna adalah sepaket dengan kognitif.
Persepsi sangat penting dijaga dalam memahami suatu proses, ini menjadi hal yang utama dalam
prosesnya. Seperti misalnya pencapaian tujuan akan memperlihatkan perilaku seseorang yang
sebenarnya. Hal ini dilihat dari cara yang digunakan baik atau tidak, sehingga pemahaman akan
persepsi ini mampu berkolaborasi dengan sangat baik.
Tahap Belajar
Materi merupakan ringkasan dari segala jenis informasi terkait ilmu pengetahuan, dalam prosesnya
belajar bukanlah hal yang mudah. Proses paling sudah harus dipahami lebih dulu sebelum seseorang
mengerjakan sesuatu. Karena itulah, pembelajaran memang sangat penting bagi pelajar atau murid
untuk digunakan sebaik-baiknya.
2
Siswa Aktif
2https://
3
Peserta didik wajib aktif dalam pembelajaran, karena memang hal ini sudah seharusnya dilakukan
oleh mereka. Selain cerdas dalam memahami kondisi, siswa yang aktif berpikir mampu
mempercepat pemahaman dirinya akan sesuatu yang harus dikalahkan di dunia pendidikan dan
bidang ilmu.
Pikiran Kompleks
Hal ini diperlukan guna memahami informasi secara lengkap dan tidak salah, alias tepat terkait
sesuatu yang sedang terjadi. Pemahaman yang tidak komprehensif terhadap suatu informasi juga
akan membawa dampak buruk. Apalagi dalam hal ini yang dipahami adalah sebuah ilmu
pengetahuan, tentu bukan sembarangan.
Fungsi Kognitif
Melalui kecerdasan yang dimiliki setiap orang, tentu adanya kemampuan dalam melakukan
identifikasi. Baik itu terhadap objek yang baik maupun yang lainnya, fungsi dari adanya kecerdasan
kognitif membawa seseorang menjadi daya tarik orang lain. Terlepas dari itu, berikut beberapa
fungsi yang dimunculkan lewat hal-hal berikut ini.
Mempunyai perasaan dan merasakan serta mengenali.
Kemampuan dalam mengolah bahasa untuk komunikasi.
Fungsi eksekutif, memori dan daya ingat anak.
Perhatian kecil yang muncul terhadap suatu bidang.
Pendekatan Kognitif
Istilah pendekatan kognitif digunakan dalam menyatakan tingkah laku seseorang sudah mengalami
proses mental. Kondisi ini nantinya bakal meningkatkan kemampuan dalam hal menilai,
membandingkan hingga menanggapi stimulus dan bahkan sebelum adanya reaksi. Pendekatan ini
menekankan pada isi pikiran manusia.
Kondisi ini juga dipengaruhi usia, semakin bertambah umur seseorang maka juga akan lebih banyak
mendapat pengalaman serta pemahaman mengenai kehidupan. Pendekatan kognitif juga melihat
adanya perkembangan dari tingkah laku seseorang, semakin cerdas dalam memberi penilaian dan
melakukan analisis serta menyimpulkan sesuatu.3
4
Mengingat dan Memahami
Tingkat kemampuan paling rendah, namun dalam hal ini anak atau seseorang sudah dituntut untuk
mengenal sesuatu baik berupa benda maupun sifat kelakuan. Bisa itu pengalaman dan ilmu
pengetahuan, apabila mengacu pada taksonomi bloom.
Mengaplikasikan
Pada level ini tingkat kemampuan berpikir seseorang bertambah lebih tinggi ketimbang level yang
pertama. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang
sebelumnya sudah diingat dan dipahami.
5
2. Perkembangan kognitif anak usia 6 tahun
Ada berbagai kemampuan kognitif yang sudah mampu dilakukan anak di masa
perkembangan usia 6 tahun, yakni:
• Anak bisa mengatakan berapa umurnya.
•Anak mulai memahami konsep waktu, seperti membaca jam.
•Anak sedang belajar menjelaskan apa yang ia rasakan melalui kata-kata.
• Anak mulai memahami hubungan sebab-akibat meski belum benar-benar dipahaminya.
Perkembangan anak usia 6 tahun dari segi kognitif sudah cukup pahami mengenai konsep
benar dan salah.
Si kecil bahkan terlihat berani mengingatkan bila ia melihat temannya melakukan hal yang
kurang tepat. Bahkan, keingintahuan anak di usia 6 tahun mengenai dunia di sekitarnya
tampak semakin besar.
4
6
5. Perkembangan kognitif anak 9 tahun
Tiba di usia 9 tahun ini, perkembangan kognitif anak tampak sudah mencapai hal-hal berikut:
Menginjak usia 10-12 tahun, ayah dan ibu mungkin akan terkesima melihat bagaimana Si
Kecil sudah mulai berpikir dan berbicara seperti orang dewasa. Hal itu karena anak-anak
yang hampir memasuki masa remaja ini sudah memiliki keterampilan bahasa dan
kemampuan kognitif untuk mengumpulkan informasi dan merumuskan pendapat, serta
pemikiran yang terorganisir dengan baik. Itulah mengapa anak usia 10-12 tahun sudah bisa
menjadi teman yang baik untuk diajak berdiskusi mengenai peristiwa terkini, buku, musik,
seni, dan mata pelajaran lainnya.
Pada kebanyakan anak, tahap perkembangan pada usia 10-12 tahun dipenuhi dengan
pembelajaran dan pertumbuhan kognitif yang cepat. Mereka juga mulai mempelajari materi
yang lebih rumit pada setiap mata pelajaran di sekolah dan bersiap-siap untuk naik ke sekolah
menengah pertama.
Anak ibu yang berusia 10-12 tahun juga sedang mengalami transisi menuju kemandirian
yang lebih besar dalam mengelola dan mengatur pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah, dan
membutuhkan lebih sedikit pengawasan dari orangtua.
Nah, orangtua bisa membantu anak untuk sukses dalam akademis dengan mendorong
kebiasaan belajar yang baik pada anak. Tentukanlah kapan waktunya untuk mengerjakan
pekerjaan rumah (PR), dan buat aturan seperti tidak boleh menonton TV sebelum selesai
mengerjakan PR.5
7
Tabel indikator
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan
manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan),yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungan nya.
Dalam Dictionary of Psychology Karya Drever, di jelaskan bahwa "kognisi adalah istilah umum
yang mencakup segenap model pemahaman,yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna,
penilaian dan penalaran" .Perkembangan kognitif dapat dipahami sebagai proses yang terjadi secara
internal pada pusat susunan saraf ketika manusia tengah berpikir.
Seorang psikolog Jean Piaget pertama kali mengemukakan teori perkembangan kognitif yang
bersifat konstruktivisme, namun teori perkembangan kognitif ini ada dua yaitu konstruktivisme
kognitif dan konstruktivisme sosial.
*Menurut Williams dan Susanto Pengertian Kognitif menurut Williams dan Susanto adalah
bagaimana seseorang dalam memecahkan sebuah masalah dilihat dari cara seseorang itu bertingkah
laku, bertindak dan cepat atau lambatnya.
Teori Belajar Kognitif •Proses Lebih Penting Ketimbang Hasil Cara berpikir yang mulai harus
dibangun, mengedepankan proses sebagai hal yang lebih penting ketimbang hasil yang didapat.
B. Saran
Dalam penulisan makala ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan segi dari penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu di tambahkan. Oleh karna itu, saya sangat
mengharapkan kepada para pembaca makala ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun
DAFTAR PUSTAKA
Agung, 1997.
Aina, Helda Nur, Psikologi Perkembangan Anak Perspektif Ibnu Qayyim Al-
Nugraha dan Neny Ratnawati, Ali, Kiat Merangsang Kecerdasan Anak: Panduan
Agar Anak Komunikatif dan Berfikir Kreatif, cet. 2, Jakarta: Puspa Swara, 2004.
Patten, Bill Van dan Allesandro G. Benati, Key Terms in Second Languange
Piaget, Jean dan Barbel Inhelder, The Psychology of the Child, Basic Book, New
Yourk: 2000.