Anda di halaman 1dari 13

Makalah Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi yang diampu oleh Mela Gustina S.Psi, M.Psi

Oleh :
KELAS IIF
Abydh Oktora 20001179
Aghnia Zakiyah Sugiarto 20001185
Diva Sari Prameshti 20001225
Sfig Hutomo Putro 20001173
Zimmy Pasa Alne 20001992

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN


PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS
BANDUNG
2021
ABSTRAK
Psikologi perkembangan anak dan remaja adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan
perkembangan anak maupun remaja. Ilmu ini mempelajari segala pertumbuhan anak secara keseluruhan
mulai dari pertumbuhan, perkembangan fisik motorik, kognitif atau otak hingga pembentukan
kepribadian atau identitas. Terdapat pula permasalahan pada psikologi perkembangan ini, seperti
pengaruh masyarakat dan lingkungan terhadap karakter dan kepribadian anak.
Psikologi anak dan remaja memiliki jangkauan topik yang luas hingga sampai perkembangan fisik yaitu
mengamati perubahan dan perkembangan sistem organ hingga anak mencapai usia dewasa seperti
mengukur tinggi badan, menimbang berat badan atau mengukur lingkar kepala. Hal ini dapat diperiksa
agar mengatahui anak tersebut berkembang atau tumbuh dalam batas normal atau tidak. Selain
perkembangan fisik, perkembangan anak pun dapat dilihat dari perkembangan otak atau kongnitif. Hal ini
berhubungan dengan perkembangan kapasitas mental seperti bagaimana kemampuan motorik dalam
berbahasa dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Ada pula perkembangan sosial pada anak,
perkembangan ini merujuk pada bagaimana seseorang tersebut secara emosional memberikan respon
terhadap berbagai situasi. Topik selanjutnya yaitu perkembangan ingatan atau memori, hal ini
berhubungan dengan perkembangan otak atau kognitif dan mengamati bagaimana proses ingatan bekerja
dan berkembang.
Psikologi anak dan remaja tidak hanya tentang perkembangan fisik namun, diiringi oleh
perkembangan mental, sosial, emosional. Psikologi perkembangan anak dan remaja tergantung dengan
usia anak tersebut dimana akan banyak sekali tantangan baru baginya seperti usia balita yang banyak
mempelajari dan mengamati sesuatu hal disekitarnya seperti bermain, belajar, beradaptasi dengan teman
sebayanya. Pada saat anak mengalami hal tersebut maka ada tantangan tersendiri bagi anak maupun orang
tua yang harus tetap mendukung dan membiarkannya bereksplorasi untuk mempelajari hal baru.
Konteks utama yang membantu orang tua membantu psikologi anak yaitu konteks sosial atau berfokus
pada hubungan sang anak dengan teman sebayanya, bila anak terus dilatih maka anak akan mempelajari
mengenai pemahaman proses berpikir, belajar dan berkembang. Selanjutnya terdapat konteks sosial
ekonomi, hal ini menjadi salah satu faktor anak dalam pertumbuhan. Konteks ini dapat dipicu dari
keseharian yang dijalani hingga berapa banyak mainan yang akan diterimanya dirumah. Ada pun konteks
budaya yang diterima anak dapat memberi nilai sosial, tradisi kebiasaan dirumah hingga cara hidup
dengan lingkungan sekitarya yang dapat mempengaruhi pola pikir. Selain itu, konteks budaya dapat
memberikan pelajaran mengenai bagaimana cara anak tersebut berkomunikasi dengan orang tuanya yang
dimana setiap anak memiliki kebutuhan secara fisik dan emosional yang berbeda beda tergantung usia.
Sebagai orang tua perlu sesekali memberikan pengarahan yang baik agar anak tumbuh sesuai dengan
harapan.
Semua konteks ini sangat berpengaruh besar pada psikologi anak, bila anak tersebut kurang mendapatkan
peluang dari konteks ini maka orang tua perlu membantunya agar anak kembali tumbuh dan sesuai
dengan harapan orang tua dan masyarakat.
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Psikologi Terapan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diampu oleh Mela Gustina S.Pd, M.Pd.
Pembahasan dalam makalah ini meliputi Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Penulis menyadari penulisan makalh ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di masa mendatang.

Bandung, 25 April 2021

Penulis
Daftar Isi
ABSTRAK.................................................................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................6
1.3. Tujuan........................................................................................................................................6
1.4. Manfaat......................................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
2.1. Pengertian Perkembangan Anak & Remaja................................................................................8
2.2. Pengertian Perceraian....................................................................................................................8
2.3. Pengertian Pola Asuh Buruk Dari Orang Tua Contoh Pola Asuh Buruk Dari Orang Tua Dan
Cara Penanganannya............................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................13
KESIMPULAN & SARAN.....................................................................................................................13
Kesimpulan :........................................................................................................................................13
Saran :..................................................................................................................................................13
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Psikologi perkembangan anak adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang banyak
dipelajari. Cabang ilmu psikologi ini fokus pada perilaku dan cara berpikir anak, mulai dari
masih dalam kandungan hingga beranjak dewasa. [ CITATION Mar20 \l 1057 ]
Psikologi perkembangan anak dan remaja juga dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan
individu dari masa konsepsi sampai mati. Serangkaian perubahan progesif yang terjadi akibat
dari proses kematangan dan pengalaman. Hal ini menyangkut aspek mental psikologis
manusia, perubahan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama,
kecerdasan, dan lain-lain. Anak dan remaja merupakan masa yang mengalami proses tumbuh
kembang. Pada masa usia ini segala aspek perkembangan mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Aspek perkembangan pada anak dan remaja meliputi aspek intelektual, fisikmotorik,
sosio-emosional, bahasa, moral dan keagamaan. Semua aspek yang terdapat pada diri anak
dan remaja selayaknya menjadi perhatian para pendidik agar aspek perkembangan ini dapat
berkembang secara optimal. Jika terjadinya hambatan pada aspek perkembangan anak ini
akan berakibat di masa yang akan datang.
Pada dasarnya psikologi terbagi menjadi dua bagian, yaitu psikologi umum dan psikologi
khusus. Psikologi umum merupakan ilmu yang mempelajari konsep umum tentang perilaku
individu, apa, mengapa dan bagaimana individu berperilaku. Sedangkan psikologi khusus
adalah kelompok psikologi yang mempelajari individu yang khusus, baik terhdap
perkembangannya, posisinya, aspek yang mendapatkan sorotan utama atau karena
kondisinya. Yang termasuk pada psikologi jenis ini adalah psikologi anak, remaja, dewasa,
dan usia lanjut, psikologi pria dan wanita, dan lain-lain.
Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan perubahan yang bertahap dalam
suatu pola yang teratur dan saling berhubungan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
perkembangan ini bersifat tetap, menuju ke suatu arah, yaitu ke tingkat yang lebih tinggi.

Perkembangan anak khususnya usia dini sangat penting untuk dijadikan perhatian khusus
bagi orang tua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan anak di
masa yang akan datang. Anak dan remaja merupakan kelompok yang berada dalam proses
perkembangan unik. Dikatakan unik karena proses perkembangannya atau tumbuh dan
kembanhnya terjadi secara bersamaan dengan golden age (masa peka atau masa keemasan).
Begitu pentingnya sehingga sangat mempengaruhi apa dan bagaimana merekaa di masa yang
akan datang. [CITATION Rol \l 1057 ]
Perkembangan berkenaan dengan kepribadian individu anak atau remaja karena
kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum dapat
dibedakan menjadi beberapa aspek. Perkembangan dari setiap aspek kepribadian tidak selalu
bersama-sama atau sejajar, perkembangan suatu aspek mungkin mendahului atau mungkin
juga mengikuti aspek lainnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang, dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Pengertian Psikologi Perkembangan anak dan remaja
2. Macam macam kasus pada perkembangan anak dan remaja
3. Cara mengatasi berbagai masalah perkembangan anak dan remaja

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sbagai berikut :
1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian psikologi perkembangan pada anak
dan remaja
2. Agar pembaca mengetahui apa saja permasalahan yang ada terkait perkembangan pada
anak dan remaja
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi kasus yang terjadi pada permasalahan
perkembangan anak dan remaja.

1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Orang tua
Bagi orang tua dapat mengetahui hal apa saja yang terdapat pada perkembangan anak
lebih lanjut dan mengetahui terkait pola atau gaya asuh yang baik bagi anak.
2. Pelajar
Agar pelajar mengetahui lebih lanjut terkait perkembangan yang seharusnya dialami oleh
anak dan remaja
3. Penulis dan pembaca
Untuk mengetahui cara mengatasi berbagai masalah yang ada pada pertumbuhan dan
perkembangan anak dan remaja
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perkembangan Anak & Remaja
Perkembangan merupakan suatu proses ke arah yang lebih sempurna, dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali (Monks, dkk. 1998).
Sedangkan menurut Soemantri pada tahun 2005 berpendapat bahwa perkembangan adalah perubahan
kualitatif yaitu perubahan progresive, koheren, dan teratur.
Perkembangan itu sendiri merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Kematangan yang dimaksud
adalah karakteristik yang secara potensial telah dibawa oleh individu sejak lahir seperti kemampuan
merangkak, duduk, berjalan, berbicara, membaca, menulis, dsb. Adapun arti belajar dalam konteks ini
adalah perkembangan yang berasal dari adanya latihan dan usaha. Melalui belajar anak memiliki
kesempatan untuk menggali potensi yang dimilki agar dapat teraktualisasikan secara optimal (Mussen,
et.al., 1989)
Perkembangan memiliki beberapa macam seperti perkembangan fisik dan kognitif. Perkembangan fisik
merupakan suatu perubahan yang terjadi pads ciri dan bentuk tubuh seorang individu seperti
bertambahnya tinggi badan, bertambahnya jumlah gigi dan lain lain. Sedangkan perkembangan kognitif
adalah perkembangan yang berlaku untuk otak dan kecerdasan (intelektual). Perkembangan ini
dikenalkan oleh ahli psikolog dari Swiss bernama Jean Piaget yang hidup pada tahun 1896-1980.
Perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan seorang anak atau individu dalam memperoleh makna
dan pengetahuan dari pengalaman serta informasi yang didapatkan. Perkembangan kognitif meliputi
proses mengingat, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemampuan kognitif merupakan
suatu kemampuan yang dimiliki individu dimana kemampuan ini berkaitan dengan dsegala bentuk mental
(otak). Kemampuan ini berguna untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam berpikir secara
rasional. Contoh kegiatan atau aktivitas yang membutuhkan kemampuan kognitif adalah belajar.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi berbagai kasus permasalahan yang terjadi pada
perkembangan anak dan remaja. Salah satu contohnya seperti:

1. Pola Asuh Buruk Dari Orang Tua Contoh Pola Asuh Buruk Dari Orang Tua Dan Cara
Penanganannya

I. Pengertian pola asuh


Pola asuh adalah suatu proses untuk mengingatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional,
sosial, finansial dan inteliektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa. Hal ini merupakan guru
pelajaran guru pertama untuk anak dalam mempelajari banyak hal baik secara akademik maupun
kehidupan sosial umum.
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1088)
bahwa “pola adalah model, sistem, atau cara kerja”, Asuh adalah “menjaga, merawat, mendidik,
membimbing, membantu, melatih, dan sebagainya” Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:96).
menurut Nasution dan Nurhalijah (1986:1) “Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam
suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.
Casmini (dalam Palupi, 2007:3) menyebutkan bahwa: Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana
orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak
dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan
oleh masyarakat pada umumnya [ CITATION Isn14 \l 1057 ].

II. Contoh pola pola asuh dan penerapannya, [ CITATION idt \l 1057 ]
A. Pola asuh autoritatif
Inilah pola asuh yang paling disarankan ahli untuk orangtua terapkan. Pola asuh ini memberikan batasan
perilaku yang jelas dan konsisten. Selain itu, pola asuh autoritatif enggak menggunakan kekerasan dalam
mengasuh anak. Di sini, orangtua akan mendorong adanya diskusi dengan anak. Contohnya, seperti
menjelaskan pada Si Kecil mengapa diberikan aturan tertntu. Sederhananya, orangtua enggak
membebaskan dan menerima begitu saja perilaku anak, tapi juga enggak memberikan kontrol yang
berlebihan. Menariknya, anak akan diberikan kesempatan untuk mencoba dan bertanggun jawab pada
pilihannya.
berikut dampak pola asuh autoritatif pada anak:

 Memiliki keterampilan sosial yang baik.


 Terampil menyelesaikan permasalahan.
 Mudah bekerjasama dengan orang lain-lain.
 Lebih peracaya diri.
 Tampak lebih kreatif.

B. Pola asuh otoriter


Dalam buku Raising Children In Digital Era, dikatakan bahwa tipe orang tua otoriter biasanya lahir dari
pola asuh serupa yang diterimanya ketika kecil. Pola asuh anak jenis ini enggak memberikan ruang
diskusi pada anak. Sederhananya, peraturan dibuat untuk mengontrol anak. Enggak cuma itu, orangtua
yang menerapkan pola asuh ini sering kali terbilang keras dengan alasan mendidik. Mereka cenderung
memberikan kontrol yang sangat kuat pada perilaku anak. Singkatnya, anak harus patuh, dan kalau
melanggar maka enggak jarang konsekuensinya adalah hukuman, bahkan hukuman fisik
Menurut ahli, dampak pola asuh otoriter akan membawa pengaruh atas sifat-sifat anak, seperti:

 Tidak mempunyai kekuatan memilih.


 Tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
 Takut salah.
 Tidak mempunyai kekuatan untuk mengatakan tidak.
 Takut mengemukakan pendapat.
 Kurangnya motivasi internal.

C. Pola asuh permisif


Menurut ahli, pola asuh anak jenis ini memberikan kebebasan pada anak untuk menyatakan dorongan
atau keinginannya. Pola asuh ini enggak memberikan batasan yang tegas pada anak. Biasanya orangtua
akan mengikuti apapun yang anak inginkan sehingga ia cenderung enggak memiliki keteraturan dan
kemampuan untuk meregulasi diri. Enggak cuma itu, orangtua biasanya memberikan tuntutan yang
minim kontrol pada perilaku anak. Jika anak melakukan kesalahan, orangtua dengan pola asuh ini jarang,
bahkan tidak pernah memberikan hukuman.
Menurut ahli, dampak pola asuh permisif akan membawa pengaruh atas sifat-sifat anak, seperti:

a. Suka memberontak.
b. Prestasinya rendah.
c. Suka mendominasi.
d. Kurang memiliki rasa kepercayaan diri.
e. Kurang bisa mengendalikan diri.
f. Tidak jelas arah hidupnya.

D. Pola asuh dialogis


Menurut ahli, pola asuh anak jenis ini memberikan kebebasan pada anak untuk menyatakan dorongan
atau keinginannya. Pola asuh ini enggak memberikan batasan yang tegas pada anak. Biasanya orangtua
akan mengikuti apapun yang anak inginkan sehingga ia cenderung enggak memiliki keteraturan dan
kemampuan untuk meregulasi diri. Enggak cuma itu, orangtua biasanya memberikan tuntutan yang
minim kontrol pada perilaku anak. Jika anak melakukan kesalahan, orangtua dengan pola asuh ini jarang,
bahkan tidak pernah memberikan hukuman.

E. Pola asuh koersif


Menurut ahli, pola asuh anak jenis ini memberikan kebebasan pada anak untuk menyatakan dorongan
atau keinginannya. Pola asuh ini enggak memberikan batasan yang tegas pada anak. Biasanya orangtua
akan mengikuti apapun yang anak inginkan sehingga ia cenderung enggak memiliki keteraturan dan
kemampuan untuk meregulasi diri. Enggak cuma itu, orangtua biasanya memberikan tuntutan yang
minim kontrol pada perilaku anak. Jika anak melakukan kesalahan, orangtua dengan pola asuh ini jarang,
bahkan tidak pernah memberikan hukuman.

F. Pola Asuh Demokratis


Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak, anak
diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung pada orang tua

a) Suka berdiskusi dengan anak


b) Mendengarkan keluhan anak
c) Memberi tanggapan
d) Komunikasi yang baik
e) Tidak kaku / luwes

G. Pola Asuh Situasional


Orang tua yang menerapkan pola asuh ini, tidak berdasarkan pada pola asuh tertentu, tetapi semua tipe
tersebut diterapkan secara luwes disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.

III. Cara penanganananya


a) Memberikan kontrol dan perauran kepada anak dan memberikan kontrol si anak supaya tetap
menjadi anak yang baik dan taat kepada peraturan.
b) anak akan diberikan kesempatan untuk mencoba dan bertanggung jawab pada pilihannya.
c) anak harus patuh, dan kalau melanggar maka enggak mungkin ada konsekuensinya adalah
hukuman
d) orangtua biasanya memberikan tuntutan yang minim kontrol pada perilaku anak. Jika anak
melakukan kesalahan, orangtua jarang bahkan tidak pernah memberikan hukuman mungkin
hanya diberikan peringatan.
e) Dengarkan kemauan si kecil. Komunikasi dengan anak adalah hal terpenting
dalam menghadapi sikap keras kepalanya
f) Hindari memaksa anak.
g) Berikan si kecil pilihan.
h) Hadapi dengan tenang dan jangan terpancing emosi
i) Pahami kemauan si kecil.
j) Ajak si kecil bekerja sama dan kolaborasi.
k) Ajak si kecil berdiskusi.
l) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan di rumah.
m) Tunjukkan Contoh yang Baik. yang pertama adalah dengan menunjukkan contoh yang baik.
n) Panggil Nama Anak dengan nama yang baik dan lembut
o) Bangun Kebiasaan untuk Mendengarkan.
p) Kenali Pemicu Emosi pada Anak.
q) Selalu Konsisten.
r) Berilah Apresiasi dan Pujian
s) Menebarkan Cinta. Sebagai orang tua kamu cenderung berpikir bahwa anak-anak secara alami
akan mencintai, bersikap murah hati, dan penuh dengan kasih sayang.
t) Memiliki Sopan Santun dan etika yang baik
u) Mengajarkan Keadilan kesesama
v) Menerapkan Kejujuran.
w) Jangan Ragu Memberi Hukuman

2.2 Macam macam kasus perkembangan anak dan remaja

1. Gangguan fungsi panca indra (perkembangan fisik)

2. Kegemukan (obesitas)

3. Tingkah laku agresif (sosio emosional)

4. Gangguan ketakutan

5. Temper tantrum (emosi yang tidak bisa dikontrol)

6. Kelainan pada sistem otak sehingga menjadi gangguan dalam belajar

7. Kecemasan yang berlebih

8. Sulitnya bersosialisasi pada masa remaja

9. Pergaulan bebas

10. Kecanduan bermain gadget


BAB III

KESIMPULAN & SARAN


Kesimpulan :

Psikologi perkembangan anak adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang banyak
dipelajari. Cabang ilmu psikologi ini fokus pada perilaku dan cara berpikir anak, mulai dari
masih dalam kandungan hingga beranjak dewasa. [ CITATION Mar20 \l 1057 ]
Perkembangan memiliki beberapa macam seperti perkembangan fisik dan kognitif.
Perkembangan fisik merupakan suatu perubahan yang terjadi pads ciri dan bentuk tubuh seorang
individu seperti bertambahnya tinggi badan, bertambahnya jumlah gigi dan lain lain. Sedangkan
perkembangan kognitif adalah perkembangan yang berlaku untuk otak dan kecerdasan (intelektual).
Pola asuh adalah suatu proses untuk mengingatkan serta mendukung perkembangan fisik,
emosional, sosial, finansial dan inteliektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa . Pola asuh sangat
menentukan kepribadian anak dalam masa pertumbuhan
Masa dalam pola asuh yang salah cenderung dapat mengakibatkan karakter anak menjadi sanagat
sensitif. Pola asuh yang salah membuat karakter anak menjadi sangat sensitif maka diperluhkan
peulihan dalam perkembangan pola asuh di dalam cara mengasuh anak dalam masa pertumbuhan ini
supaya anak tidak salah melangkah dalam mencari jati diri dan kepribadian yang baik saat dewasa
nanti.

Saran :
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca untuk hasil yang lebih baik lagi.

Daftar Pustaka
id.theasianparent. (t.thn.). berbagai-istilah-pola-asuh-anak-dan-parenting. Diambil kembali dari
https://id.theasianparent.com/: https://id.theasianparent.com/berbagai-istilah-pola-asuh-anak-
dan-parenting

Isni Agustiawat. (2014). iPengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi. repository.upi.edu,
http://repository.upi.edu/12418/5/S_PEA_1005816_Chapter2.pdf.

kajian pustaka.com . (t.thn.). Diambil kembali dari pengertian perceraian: kajian pustaka.com
/pengertian perceraian

Rolina. (2020). dengan golden age (masa peka/masa keemasan). Begitu pentingnya sehingga. 2.

Soemiyati. (1982).

the asian parents.com. (t.thn.). the asian parents.com. Diambil kembali dari about us: the asian
parents.com: the asian parents.com/dampak perceraian pada anak

Yuniar, M. (2020, September 03). Aspek Penting Dalam Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Diambil
kembali dari Sehatq.com: www.sehatq.com

Anda mungkin juga menyukai