Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN OBSERVASI

HASIL IDENTIFIKASI DAN ASESMEN


ANAK BERBAKAT/GIFTED DI LINGKUNGAN PESANTREN
PERSATUAN ISLAM 24 RANCAEKEK
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Hakikat
Keberbakatan

Dosen Pengampu:
Dwi Endah Pratiwi, M.Pd

Disusun oleh:
Refi Mariska
41032102211016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena atas rahmat dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
judul “Laporan Observasi Hasil Identifikasi dan Asesmen Anak Berbakat/Gifted”.
Laporan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan serta pengalaman mengenai
Hakikat Keberbakatan.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan baik
secara materi maupun non materi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, kami
ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Dimulai dari:
1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Hakikat Keberbakatan, Ibu Dwi Endah
Pratiwi, M.Pd yang telah memberikan ilmu dasar sebagai panduan
dalam pelaksanaan observasi ini.
2. Kedua orangtua penulis yang senantiasa mendukung dari awal hingga
selesainya laporan ini, serta
3. Keluarga Asrama yang senantiasa mensupport penulis
4. Keluarga kelas A2/3 PLB yang saling mendukung demi kelancaran
observasi serta
5. Pihak Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek yang berkenan
memberikan kesempatan untuk kami dalam melakukan observasi di
sekolah secara langsung.
Penuli berharap dengan adanya laporan ini mampu bermanfaat baik bagi saya
selaku penulis, nusa bangsa, maupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Mohon maaf atas kekurangan yang ada. Kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima untuk perkembangan dari laporan ini.

Bandung, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Metode Kegiatan .................................................................................. 3
E. Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 3
BAB II: LANDASAN TEORI ....................................................................... 4
A. Hakikat Keberbakatan .......................................................................... 4
B. Anak Berbakat Menurut Renzulli ........................................................ 5
C. Karakteristik Anak Berbakat ................................................................ 5
BAB III: HASIL IDENTIFIKASI DAN ASESMEN .................................. 6
A. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 6
1. Profil Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek ............................ 8
2. Melakukan Wawancara dengan Berbagai Narasumber ................. 11
1) Orangtua Anak ......................................................................... 11
2) Guru Sekolah............................................................................ 12
3) Pembina Asrama dan Musyrif- Musyrifah Asrama
Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek ................................ 14
4) Santri Asrama Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek ........ 14
3. Profil Anak ..................................................................................... 15
1) Mikail Al-Kautsar Hermawan .................................................. 15
2) Nail Hasan Falah ...................................................................... 15
3) Shabrina Nurul Fauziyyah........................................................ 16
4. Karakteristik Anak ......................................................................... 16
5. Prestasi Anak .................................................................................. 19
1) Akademik ................................................................................. 19

iii
2) Non-akademik .......................................................................... 19
6. Karya yang dihasilkan oleh Anak .................................................. 20
B. Asesmen ............................................................................................... 21
1. Tes Keunggulan yang dimiliki oleh Anak ..................................... 21
2. Hasil Instrumen Observasi Anak Berbakat/Gifted menurut Teori
Renzulli .......................................................................................... 21
BAB IV: KESIMPULAN .............................................................................. 30
A. Kesimpulan .......................................................................................... 30
B. Saran ..................................................................................................... 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 35

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian keberbakatan dalam perkembangannya telah mengalami banyak
perubahan, dari pengertian yang berdasar pada pendekatan unidimensional,
yaitu suatu pengertian yang menggunakan inteligensi sebagai kriteria tunggal
dalam menentukan keberbakatan seperti yang diajukan Terman kepada
pendekatan multidiemensional atau faktor jamak, yaitu pengertian yang tidak
hanya menggunakan inteligensi sebagai kriteria tunggal tetapi menggunakan
kriteria-kriteria lain di luar inteligensi Misalnya: kreativitas, task commitment,
kemampuan memecahkan masalah, dan sebagainya. Pendekatan
multidimensional inilah yang banyak diikuti oleh pakar seperti Clark, Renzulli,
Colleman, dan sebagainya. Jadi keberbakatan merupakan istilah yang
berdimensi banyak, meliputi banyak ranah atau aspek, tidak hanya semata-mata
ditentukan oleh inteligensi tinggi tetapi juag aspek lain yang sifatnya non-
intelektual. Inteligensi tinggi atau kemmapuan intelektual jauh di atas rata-rata
hanyalah satu dimensi dalam konsep keberbakatan, sehingga orang yang
demikian disebut berbakat intelektual. Sekalipun terdapat keragaman dalam
menentukan kriteria lain di luar inteligensi, namun para pakar pada umumnya
sepakat bahwa kreativitas merupakan salah satu dimensi penting disamping
inteligensi. Pada umumnya orang lebih senang menggunakan pandangan
Renzulli dengan three ring interaction-nya, yaitu pandangan bahwa
keberbakatan dicirikan dengan tiga hal, yaitu pemilikan kemampuan intelektual
di atas rata-rata, kreativitas, dan task commitment. Dikarenakan memberi arah
yang lebih jelas dalam identifikasinya dan mampu membedakan mereka yang
berbakat karena faktor motivasi atau kreativitas, sekalipun kurang fungsional
dalam kepentingan pendidikan karena tidak mampu menjaring mereka yang
secara potensial berbakat tetapi tidak kreatif atau task commitment-nya masih
rendah. Orang yang berbakat bukanlah orang yang serba hebat, serba super,

1
tetapi lebih menunjukkan pada pemilikan ciri universal khusus dan luar biasa
yang dibawa sejak lahir maupun pengaruh hasil interaksi dengan lingkungan
yang memnungkinkan orang tersebut berprestasi tinggi dalam satu atau lebih
bidang kehidupan.

Anak yang berbakat mempunyai masalah dan kebutuhan khusus. Mereka


membutuhkan perhatian dan pembinaan yang tepat untuk mengembangkan
bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka dapat memberikan
sumbangan yang luar biasa untuk masyarakat. Namun jika kebutuhan mereka
tidak terpenuhi, mereka akan menjadi underachiever, yaitu orang yang
prestasinya berada di bawah taraf kemampuannya. Intervensi pendidik yang
profesional untuk merealisasikan dan mengembangkan kemampuan mereka
sangat dibutuhkan.

Berdasarkan hal-hal diatas maka penulis termotivasi untuk mencari seorang


anak yang mempunyai kecerdasan atau bakat istimewa dan menuangkannya ke
dalam laporan observasi ini yang berjudul “Laporan Observasi: Hasil
Identifikasi dan Asesmen Anak Berbakat/Gifted”. Penulis berharap laporan ini
dapat berguna, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapapun yang
membaca laporan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran anak berbakat?
2. Bagaimana cara identifikasi anak berbakat?

C. Tujuan
1. Tujuan khusus dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Hakikat Keberbakatan dan mengaplikasikan ilmu
yang penulis peroleh dalam mata kuliah ini.
2. Tujuan umum dari pembuatan laporan ini adalah
a) Memiliki gambaran tentang anak berbakat.
b) Mengidentifikasi apakah seorang anak tergolong anak berbakat atau
tidak.

2
D. Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah


wawancara, asesmen identifikasi dan pengamatan langsung.

E. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal Observasi : Minggu dan Selasa, 27 dan 29 Nov 2022
2. Tempat Observasi : Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
3. Waktu Observasi : 09.00-10.00, 10.00-11.00, dan 16.00-17.00

3
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Hakikat Keberbakatan
Banyak istilah yang dapat dipakai untuk menyebut anak berbakat,
diantaranya: anak unggul, anak berkemampuan istimewa, anak superior, anak
genius, dan masih banyak lagi sebutan lainnya. Secara konseptual pengertian
anak berbakat juga berkembang dari tahun ke tahun. Pertama, anak berbakat
adalah anak yang ditunjukkan dengan kemampuan tingkat kecerdasaan atau
kemampuan umum (g factor) di atas rata-rata. Konsep ini diperkuat dengan teori
faktor, bahwa kemampuan individu dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu
kemampuan khusus (s factor) dan kemampuan umum (g factor). Berdasarkan
konsep ini Komisi Pendidikan AS, Sidney P. Marland (1972) menetapkan
definisi anak berbakat sebagai "Gifted and talented children are those identified
by professionally qualified persons who by virtue of outstanding abilities are
capable of high performance. These are children who require differentiated
educational programs and/or services beyond those normally provided by the
regular school program in order to realize their contribution to self and society"
Artinya kurang lebih: “Anak berbakat adalah anak yang diidentifikasi oleh
orang-orang yang berkualifikasi profesional sebagai anak yang memiliki
kemampuan luar biasa. Mereka menghendaki program pendidikan yang sesuai
atau layanan melebihi sebagaimana diberikan secara normal oleh program
sekolah regular, sehingga dapat merealisasikan kontribusi secara bermakna bagi
diri dan masyarakatnya.

Kemampuan anak dengan kinerja tinggi yang dapat merupakan prestasi


dan atau kemampuan potensial dalam beberapa bidang, baik yang sifatnya
kemampuan tunggal maupun kemampuan jamak, atau kombinasi di antara
bidang-bidang itu di antaranya: kemampuan intelektual umum, bakat akademik
spesifik, kemampuan produktif atau kreatif, kemampuan kepemimpinan,
kemampuan bidang seni visual dan pertunjukan, dan kemampuan motorik.

4
Dengan menggunakan definisi keberbakatan yang lebih luas, suatu sistem
sekolah diharapkan mampu mengidentifikasi 10% s.d. 15% atau lebih dari
populasi dapat disebut anak berbakat. Untuk memahami definisi tersebut di atas
secara lebih mendalam, maka dipandang perlu melakukan deskripsi masing-
masing bidang keberbakatan.

B. Anak Berbakat menurut Renzulli

Joseph Renzulli (1986) menyatakan bahwa perilaku keberbakatan


merefleksikan suatu interaksi antara tiga kluster dasar dari sifat-sifat manusia,
yaitu kemampuan di atas rata, tingkat komitmen akan tugas yang tinggi, dan
tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Renzulli, anak-anak berbakat adalah
anak yang memiliki atau mampu mengembangkan kesatuan dari sifat-sifat itu
dan menerapkannya untuk bidang-bidang apa yang bermakna dari kinerja
manusia. Selain daripada itu juga dikatakan bahwa mereka adalah anak yang
mampu mengembangkan suatu interaksi di antara tiga kluster, jika diberikan
berbagai kesempatan dan layanan pendidikan yang tidak biasanya diberikan
melalui program intsruksional pada umumnya.

Menurut pandangan Renzulli dengan theree ring interacion-nya, yaitu


pandangan bahwa keberbakatan dicirikan dengan tiga hal, yaitu (1) pemilikian
kemampuan intelektulal diatas rata-rata, (2) kreativitas (3) tas comitment
Dikarenakan memberi arah yang lebih jelas dalam identifikasinya dan mampu
membedakan mereka yang berbakat karena faktor motivasi atau kreativitas,
sekalipun kurang fungsional dalam kepentingan pendidikan karena tidak
mampu menjaring mereka yang secara potensial berbakat tetapi tidak kreatif
atau task commitment-nya masih rendah (Karir, 2008).

C. Karakteristik Anak Berbakat


Bila dikaitkan dengan definisi Renzulli, maka karakteristik Anak Berbakat,
di antaranya sebagai berikut:
1. Menunjukkan kemampuan di atas rata-rata, terutama di bidang:
a. Kemampuan Umum

5
• Tingkat berpikir abstrak yang tinggi, penalaran verbal dan
numerikal, hubungan spasial, ingatan, kelancaran kata.
• Adaptasi terhadap dan pembentukan situasi baru dalam
lingkungan eksternal.
• Automatisasi pemrosesan informasi.
b. Kemampuan Khusus:
• Aplikasi berbagai kombinasi kemampuan umum di atas
terhadap bidang-bidang yang lebih spesifik (Mis.
Matematika, Sain, Seni, kepemimpinan)
• Kemampuan memperoleh dan membuat penggunaan yang
tepat sejumlah pengetahuan formal, teknik, dan strategi di
dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu.
• Kemampuan untuk memilih informasi yang relevan dan tak
relevan dengan problem atau bidang studi tertentu
2. Menunjukkan Komitmen yang terhadap tugas, yang diindikasikan
dengan:
a. Kemampuan yang tinggi terhadap minat, antusiasme, dan
keterlibatan dengan suatu problem atau bidang tertentu.
b. Ketekunan, daya tahan, ketetapan hati, kerja keras, dan pengabdian.
c. Kepercayaan diri, adanya keyakinan mampu melaksanakan
pekerjaan yang penting, bebas dari perasaan inferior, keinginan yang
kuat untuk berprestasi.
d. Kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah di bidang-bidang
tertentu.
e. Menetapkan standar yang tinggi terhadap pekerjaan; memelihara
keterbukaan diri dan kritik eksternal; mengembangkan rasa estetis,
kualitas dan keunggulan tentang pekerjaannya sendiri dan pekerjaan
orang lain.
3. Menunjukkan kreativitas yang tinggi, yang diindikasikan dengan:
a. Kelancaran, keluwesan, dan keaslian dalam berpikir.

6
b. Keterbukaan terhadap pengalaman; Reseptif terhadap apa yang baru
dan berbeda dalam pikiran, tindakan, dan produk dirinya sendiri dan
orang lain.
c. Ingin tahu, spekulatif, dan berpetualangan, keinginan untuk
menghadapi resiko baik dalam pikiran maupun tindakan.
d. Sensitif terhadap karakteristik ide dan sesuatu yang rinci dan estetik;
keinginan untuk bertindak dan bereaksi terhadap stimulasi elsternal,
ide-ide dan perasaannya sendiri.
e. Sikap berani mengambil langkah atau keputusan menurut orang
awam berisiko tinggi.

7
BAB III
HASIL IDENTIFIKASI DAN ASESMEN

A. Metode Pengumpulan Data


1. Profil Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek yang saat ini dipimpin oleh
Drs. Endang Sirojudin Hafiedz, M.Si, M.MPd merupakan lembaga
pendidikan dan pengembangan masyarakat Islami yang dirintis Alm. Drs.
H. A. Saepudin (1928-2008) sejak 1960. Berdiri di lahan seluas 2.600 meter
persegi, PPI 24 Rancaekek tersebar di empat lokasi. Pada awal berdirinya
hingga akhir dekade 1980-an, sistem pendidikan dijalankan adalah
Madrasah Ibtidaiyah pada pagi hari dan Madrasah Diniyah pada sore hari.
Kemudian pada 1989 Madrasah Tsanawiyah mulai dibuka, dan selang
empat tahun kemudian Madrasah Aliyah/Mu’allimin mulai menerima santri.

Seiring perkembangan zaman, PPI 24 Rancaekek pun membuka Taman


Pendidikan Al-Quran (TPA) Al-Fajri pada 1992 Pembukaan TPA Al-Fajri
ini dicanangkan untuk merespons kebutuhan masyarakat akan pendidikan
anak usia dini yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Sistem pendidikan yang dijalankan PPI 24 Rancaekek merupakan


sinkronisasi sistem pesantren tradisional dengan kurikulum nasional.
Dengan sinkronisasi ini, PPI 24 Rancaekek tidak hanya diakui sebagai salah
satu lembaga pendidikan di bawah naungan Persatuan Islam, tapi juga
diakui secara resmi oleh Kementerian Agama dan terakreditasi di Badan
Akreditasi Nasional.

Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas dan pelayanan


manajemen PPI 24 Rancaekek, pada 2007 dibentuklah Yayasan PPI 24 yang
bertugas mengelola penyelenggaraan pesantren dan satuan-satuan
pendidikan di bawahnya yang di pimpin oleh Drs. H. Endang Sirojudin,
M.Si.

8
Sampai saat ini, PPI 24 Rancaekek telah meluluskan tidak kurang dari
2500 alumnus mulai dari tingkat Raudhatul Athfal, Ibtidaiyah, Tsanawiyah,
dan Aliyah (Mu’allimin) dan juga Asrama. Alumnus PPI 24 Rancaekek pun
sudah banyak melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi baik swasta atau
negeri.

Visi
Terwujudnya madrasah sebagai miniatur masyarakat Islami dan lembaga
pendidikan kader yang prestatif.
Indikator Ketercapaian Visi
1. Masyarakat Islami
• Terwujudnya iman dan taqwa dengan istiqamah menjalankan
amalan wajib dan amalan sunnah;
• Terwujudnya akhlaqul karimah;
• Terwujudnya kemampuan tafaqquh fiddin;
• Tegaknya Amar Ma’ruf Nahyi Munkar.
2. Pendidikan Kader Prestatif
• Tumbuhnya semangat untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
• Tumbuhnya motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai
prestasi dan keunggulan dalam setiap ajang kompetisi;

• Tumbuhnya sikap aktif, kreatif, dan inovatif.

Misi
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan;
2. Meningkatkan kemampuan Tafaqquh Fid Dien;
3. Membina insan menuju akhlaqul karimah;
4. Membina insan menuju penguasaan IPTEK;
5. Mendorong Peserta Didik melanjutkan pendidikannya ke tingkat
selanjutnya;
6. Mempersiapkan Peserta Didik untuk mampu bersaing di era globalisasi;
7. Meningkatkan keterampilan Peserta Didik;

9
8. Membiasakan Peserta Didik bersih diri dan bersih lingkungan.
Tujuan
Berangkat dari visi dan misi tersebut di atas, maka tujuan Pendidikan
Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek dirumuskan sebagai berikut:
1. Tercapainya peningkatan keimanan dan ketaqwaan;
2. Tercapainya peningkatan akhlaqul karimah;
3. Tercapainya peningkatan kemampuan tafaqquh fid dien;
4. Terwujudnya ghirah amar ma’ruf nahyi munkar;
5. Terwujudnya semangat penguasaan IPTEK;
6. Tercapainya peningkatan aktivitas, kreativitas dan inovasi;
7. Tercapainya peningkatan jiwa kompetitif.

Identitas Sekolah
1. Nama : Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
2. Mudirul ‘am : Drs, H. Endang Sirojuddin H, M.M.Pd
3. Mudirul ‘am MA : Drs, H. Endang Sirojuddin H, M.M.Pd
4. Mudirul ‘am MTs : Drs. H. Ma’mun Hanafiah
5. Kepala RA : Nina Nuraeni, S.Pdi
6. Kepala MIT : Nu’man Hanifah, S.Pd
7. Kepala MTs : Didin Rohidin, S.Pdi
8. Kepala MA : Drs, H. Endang Sirojuddin H, M.M.Pd
9. Kepala Asrama : Nurul Muflihah, M.PdAlamat
10. Alamat : Jl. Cikijing No.KM, 1,5 Linggar, Rancaekek,
Kab. Bandung, Jawa Barat 40394
11. Akreditasi :
1) RA :B
2) MIT :A
3) MTs :B
4) MA :B

10
2. Melakukan Wawancara dengan Berbagai Narasumber
1) Orangtua Anak
Melakukan wawancara dengan orangtua dari Mikail dan Mikala:
• Narasumber : Ibu Ifa Muthiya Roihanillah, S.Sos
• Hari/Tanggal : Minggu, 27 November 2022
• Tempat : Kantor MTs Persis 24 Rancaekek
• Waktu : 09.00-10.00 WIB
Berdasarkan Hasil Wawancara:
1. Apakah ibu sudah merasakan bahwa anak ibu terlihat cerdas sejak kecil?
Iya. Tapi jika diantara keduanya yang sangat terlihat itu adiknya. Kalau
kakak nya cenderung cerdas karena kesungguhan dalam belajar.

2. Apakah boleh diceritakan tentang latar belakang proses kehamilan,


kelahiran dan ppertumbuhan kedua anak ibu?
Sebenarnya proses yang dialami oleh kedua anak ibu tentunya berbeda.
Proses kehamilan untuk kakaknya itu cenderung kurang diterima baik oleh
keluarga termasuk kondisi psikologis ibu yang sedang kurang stabil.
Adapun proses kelahirannya, Kaka Al terlahir di usia sebelum waktunya
yaitu 8 bulan dan termasuk premature. Kalau adiknya, pada proses
kehamilan dan kelahirannya benar-benar dalam kondisi yang benar-benar
bahagia, maka tak heran jika adiknya bisa disebut dengan happy child.

3. Pada usia berapa bulan anak ibu sudah bisa mulai berbicara dan berjalan?
Nah, kedua anak ibu itu di usia 9 bulan udah bisa berbicara dan diajak
ngobrol, tapi untuk bisa berjalan sendiri tanpa dipegang usia 1 tahun udah
ibu lepas. Di usia balita, keduanya sama sering banyak melontarkan
pertanyaan. Apalagi adik, di usia 3 tahun udah bisa menilai dan
menceritakan kejadian yang dialaminya dengan penuh ekpresif.

4. Bagaimana perilaku sehari-hari anak ibu/bapak dalam belajar, sosial dan


berinteraksi?
Dalam belajar, tentunya ada sedikit perbedaan antara keduanya. Dalamm
hal belajar dengan tekun mungkin kaka al lebih unggul, tetapi kalau dalam
interaksi sosial, adiknya lebih unggul karena adik itu tipe yang mudah
bergaul dengan siapapun.

5. Bagi ibu, apa yang paling penting dalam memberikan pengasuhan terbaik
untuk diterapkan kepada anak-anak ibu?

11
Jadi begini, karena kaka al itu anak pertama, maka saya sering memberikan
pengertian kenapa harus begini atau begitu serta bisa diajak kerjasama tim
secara baik-baik dengan menggunakan bahasa yang sederhana tentunya.
Contoh dalam menyayangi adik, membagi tugas ketika di rumah dan juga
selalu menanamkan sikap kejujuran dan kerendah hatian pada diri mereka
agar gak sombong.
2) Guru Sekolah
Melakukan wawancara dengan Guru BTQ dari Mikail karena sudah
memasuki masa ujian maka wali kelasnya tidak hadir ketika ujian
praktek berlangsung baik wali kelas Mikail ata Mikala:
• Hari/Tanggal : Selasa, 29 November 2022
• Tempat : Kantor MIT Persis 24 Rancaekek
• Waktu : 09.00-10.00 WIB
• Narasumber : Ibu Yayat Supriyati, S.Pd
• TTL : Bandung, 21 Juli 1981
• Pekerjaan : Guru
• Pendidikan : S1
• Alamat : Perum Linggar Jaya Baru 06/08, Desa Jelegong,
Rancaekek, Kab. Bandung
Berdasarkan Hasil Wawancara:
1. Apakah peserta didik dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap
tugas yang dilaksanakan?
Sangat sangat mandiri dan tanggungjawab. Gimana ya, dia mah sempurna.
Segala bisa ini dan itu, ga pernah pantang nyerah, selalu siap kalau diberi
tanggungjawab. Dia juga sangat pandai menempatkan diri, misalnya jika
tugas belum selesai ia sangat fokus dalam mengerjakan sebelum bermain
dengan teman sekelasnya. Anaknya kritis banget, kalau saya lagi nerangin,
rasa ingin tahunya sangat besar. Jadi sangat sering bertanya atau ia greget
pengen menyampaikan sesuatu.
2. Bagaimana perhatian anak dalam jangka panjang dan pendek?
Al itu kalau belajar di kelas luar biasa tingkat kefokusannya. Memori
jangka panjang dan pendeknya sangat kuat.
3. Bagaimana pemahaman anak terhadap lingkungan, sosial dan akademis?
Al itu sangat mudah beradaptasi dengan lingkunganya, dia cukup dewasa
karena mungkin di rumahnya selalu diajarkan nilai-nilai kehidupan sebagai
pribadi muslim yang baik. Sosialnya Al di kelas juga bagus, meskipun
menurut penuturan dari kedua orangtuanya Al itu lebih cenderung gak

12
terlalu bisa bergaul dengan banyak orang. Oh iya, Al itu sangat
mendominasi kalau di kelas, tapi dalam hal-hal yang positif. Apalagi dalam
hal kepemimpinan, beuh teman-teman sekelasnya pun segan dan lebih
nurut kalau diingetin sama Al dibandingkan oleh beberapa guru. Ibu,
sangat terbantu apalagi jika kondisi kelas kurang kondusif, tapi ibu juga
sering mengingatkan dan memberikan pengertian kepada Al dan teman-
temannya bahwa sikap Al itu baik, tapi tetap yang lebih harus disegani itu
guru. Bagaimanapun guru adalah orangtua mereka saat di sekolah. Kalau
akademis mungkin udah kita ketahui ya, Al itu semua bidang bisa dan gak
pernah bilang gak bisa. Dia selalu mencoba untuk memberikan yang
terbaik.
4. Bagaimana pelaksaan terhadap tugas yang diberikan kepada anak?
Al itu orangnya sangat jujur dan tentunya bertanggungjawab sekali
terhadap tugasnya. Tapi jika di bidang hafalan, Al itu tidak terlalu unggul,
kalau diposisikan paling diurutan ke 2 lah. Karena ibu juga tau, mungkin
jadwal les yang terlalu padat membuat Al kewalahan juga untuk
menambah hafalan. Kalau saya bilang kapan mau nambah hafalan, dia
sering menjawab, iya ibu siap insyaallah nanti nambah sekarang muraja’ah
dulu ya bu. Meskipun begitu, tapi dalam kelancaran dan tartil, tentunya Al
sudah sangat baik.
5. Bagaimana kepatuhan anak terhadap tugas?
Al itu sangat patuh terhadap tugas apapun yang dia dapatkan.
Komitmennya dalam mengerjakan tugas sangat baik.
3) Musyrif-Musyrifah Asrama Pesantren Persatuan Islam 24
Rancaekek
Melakukan wawancara dengan Musyrif-Musyrifah dari Nail dan
Shabrina sebagaimana mereka sering mengamati setiap harinya baik
ketika mengajar atau kegiatan rutin keseharian ketika di asrama:
• Hari/Tanggal : Ahad, 27 November 2022
• Tempat : Asrama Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
• Waktu : 16.00-17.00 WIB
• Narasumber : Pak Anur Rofiq, S.Pd
• TTL : Tasikmalaya, 23 November 1998
• Alamat : Kp. Cirando, Kadipaten, Tasikmalaya
Berdasarkan Hasil Wawancara:
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan maka diperoleh data
mengenai Nail Hasan Falah yaitu secara akademis sangat cepat dalam

13
hal daya tangkap, hanya saja dalam perilaku dan sikap sosial masih perlu
dibimbing dan diarahkan.

• Hari/Tanggal : Ahad, 27 November 2022


• Tempat : Asrama Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
• Waktu : 09.00-10.00 WIB
• Narasumber : Teh Ummu Hani
• TTL : Tasikmalaya, 22 Oktober 2000
• Alamat : Kp. Cirando, Kadipaten, Tasikmalaya

Berdasarkan Hasil Wawancara:


Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan maka diperoleh data
mengenai Shabrina Nurul Fauziyyah yaitu secara akademis sangat cepat
dalam hal daya tangkap, hanya saja dalam perilaku dan sikap sosial
masih perlu dibimbing dan diarahkan seperti halnya Nail Hasan Falah.
4) Santri Asrama Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
Melakukan wawancara dengan Samtri Asrama MA teman sekelasnya
dari Nail dan Shabrina sebagaimana mereka sering mengamati setiap
harinya baik ketika belajar di kelas atau kegiatan rutin keseharian ketika
di asrama:
• Hari/Tanggal : Senin, 28 November 2022
• Tempat : Asrama Pesantren Persatuan Islam 24 Rancaekek
• Waktu : 16.00-17.00 WIB
Berikut hasil dari wawancara teman sekelasnya:
Menurut penuturan teman sekelasnya, Nail dan Shabrina itu memiliki
kesamaan dalam daya tangkap, memori dan perhatian terhadap
lingkungannya. Mereka memiliki daya tangkap yang sangat cepat dan
mudah paham, memori yang baik terutama Nail dalam menghafal sangat
cepat sekali. Adapun perhatian jangka panjang dan pendek, kadang-
kadang mereka kurang fokus, bahkan mudah bosan dan seringkali
tertidur. Tapi, kalau misalnya ditanya, mereka bisa jawab apalagi Nail
yang tiap harinya sering tidur ketika kegiatan belajar di kelas
berlangsung. Untuk jiwa kepemimpinan, mungkin Shabrina lebih
unggul dari Nail, hanya saja Shabrina kurang percaya diri. Interaksi
sosialnya baik, tapi kalau Nail lebih senang sendiri.

14
3. Profil Anak
1) Mikail Al-Kautsar Hermawan
Nama Lengkap : Mikail Al-Kautsar Hermawan
TTL : Bandung, 12 Maret 2012
Usia : 10 Tahun, 08 Bulan
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Kelas :5
Pendidikan ;
a. TK/RA : RA Al-Fajri 24 Rancaekek
b. SD/MI : MIT Persis 24 Rancaekek
Alamat : Kp. Babakan Cereme, Linggar, Rancaekek
2) Nail Hasan Falah
Nama Lengkap : Nail Hasan Falah
TTL : Bandung, 26 Januari 2007
Usia : 12 Tahun, 10 Bulan
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Kelas : 11
Pendidikan ;
a. TK/RA : Tk Al-Muhsinin
b. SD/MI : SD Al-Masoem
c. MTs : PPI 153 Al-Firdaus
d. MA : PPI 24 Rancaekek
Alamat : Jl. Sayang Perum Ikopin No 2 J, Jatinangor
3) Shabrina Nurul Fauziyyah
Nama Lengkap : Shabrina Nurul Fauziyyah
TTL : Sumedang, 19 Maret 2006
Usia : 15 Tahun, 8 Bulan
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Kelas : 11

15
Pendidikan ;
a. TK/RA : Tk Ganesha
b. SD/MI : SDN Tanjungsari 1
c. MTs : PPI 24 Rancaekek
d. MA : PPI 24 Rancaekek
Alamat : Perum Griya Jatinangor I

4. Karakteristik Anak
1) Mikail Al-Kautsar Hermawan
KARAKTERISTIK Ya Perilaku Positif Perilaku Negatif
Belajar dengan cepat dan √ Mengingat dan menguasai Mudah bosan, suka mengganggu
mudah fakta-fakta dasar secara anak lain
cepat
Membaca secara intensif √ Membaca banyak buku Menolak tanggung jawab orang lain
dan menggunakan
perpustakaan sendiri
Perbendaharaan kata sangat √ Mengkomunikasikan Menimbulkan kemarahan
maju ideidenya baik sekali
Tetap menjaga banyak √ Siap mengingat dan Memonopoli diskusi
informasi merespon
Rentang perhatiannya sangat √ Komitmen tinggi terhadap Bertahan dengan kegiatan rutin
lama tugas atau proyek kelas, tidak suka diganggu

Memiliki keingintahuan yang √ Suka bertanya, dan puas Terus gampang tersinggung
tinggi, punya banyak minat dengan ide-ideanya

Bekerja mandiri √ Menciptakan dan Menolak kerja dengan orang lain


menemukan di luar tugas
yang diberikan
Cermat dan jeli dalam √ Mengenal masalah Mengoreksi orang dewasa secara
mengamati sesuatu kurang sopan
Memiliki rasa humor √ Mampu mentertawakan Membuat joke yang kejam atau
dirinya sendiri trick terhadap orang lain

Memahami dan mengenal √ Mampu memecahkan Melakukan intervensi orang lain


hubungan problem-problem sosial
Prestasi akademik tinggi √ Mengerjakan tugas Sombong, tidak sabar terhadap lain.
sekolah dengan baik
Lancar dlm ekspresi verbal √ Kuat di bidang verbal dan Mengarahkan teman sebaya dengan
angka-angka; cara-cara negatif
mengarahkan teman

16
sebaya dengan caracara
positif

Individualistik √ Memiliki teman sedikit; Bertahan terhadap apa yang


memiliki rasa keunikan diyakini
sendiri
Memiliki dorongan diri yang √ Menghendaki arah dan Agresif dan menantang orang lain.
kuat bantuan guru yang
minimal

2) Nail Hasan Falah


KARAKTERISTIK Ya Perilaku Positif Perilaku Negatif
Belajar dengan cepat dan √ Mengingat dan menguasai Mudah bosan, suka mengganggu
mudah fakta-fakta dasar secara anak lain
cepat
Membaca secara intensif √ Membaca banyak buku Menolak tanggung jawab orang lain
dan menggunakan
perpustakaan sendiri
Perbendaharaan kata sangat √ Mengkomunikasikan Menimbulkan kemarahan
maju ideidenya baik sekali
Tetap menjaga banyak √ Siap mengingat dan Memonopoli diskusi
informasi merespon
Rentang perhatiannya sangat √ Komitmen tinggi terhadap Bertahan dengan kegiatan rutin
lama tugas atau proyek kelas, tidak suka diganggu

Memiliki keingintahuan yang √ Suka bertanya, dan puas Terus gampang tersinggung
tinggi, punya banyak minat dengan ide-ideanya

Bekerja mandiri √ Menciptakan dan Menolak kerja dengan orang lain


menemukan di luar tugas
yang diberikan
Cermat dan jeli dalam √ Mengenal masalah Mengoreksi orang dewasa secara
mengamati sesuatu kurang sopan
Memiliki rasa humor √ Mampu mentertawakan Membuat joke yang kejam atau
dirinya sendiri trick terhadap orang lain

Memahami dan mengenal √ Mampu memecahkan Melakukan intervensi orang lain


hubungan problem-problem sosial
Prestasi akademik tinggi √ Mengerjakan tugas Sombong, tidak sabar terhadap lain.
sekolah dengan baik
Lancar dlm ekspresi verbal √ Kuat di bidang verbal dan Mengarahkan teman sebaya dengan
angka-angka; cara-cara negatif
mengarahkan teman

17
sebaya dengan caracara
positif

Individualistik √ Memiliki teman sedikit; Bertahan terhadap apa yang


memiliki rasa keunikan diyakini
sendiri
Memiliki dorongan diri yang √ Menghendaki arah dan Agresif dan menantang orang lain.
kuat bantuan guru yang
minimal

3) Shabrina Nurul Fauziyyah


KARAKTERISTIK Ya Perilaku Positif Perilaku Negatif
Belajar dengan cepat dan √ Mengingat dan menguasai Mudah bosan, suka mengganggu
mudah fakta-fakta dasar secara anak lain
cepat
Membaca secara intensif √ Membaca banyak buku Menolak tanggung jawab orang lain
dan menggunakan
perpustakaan sendiri
Perbendaharaan kata sangat √ Mengkomunikasikan Menimbulkan kemarahan
maju ideidenya baik sekali
Tetap menjaga banyak √ Siap mengingat dan Memonopoli diskusi
informasi merespon
Rentang perhatiannya sangat √ Komitmen tinggi terhadap Bertahan dengan kegiatan rutin
lama tugas atau proyek kelas, tidak suka diganggu

Memiliki keingintahuan yang √ Suka bertanya, dan puas Terus gampang tersinggung
tinggi, punya banyak minat dengan ide-ideanya

Bekerja mandiri √ Menciptakan dan Menolak kerja dengan orang lain


menemukan di luar tugas
yang diberikan
Cermat dan jeli dalam √ Mengenal masalah Mengoreksi orang dewasa secara
mengamati sesuatu kurang sopan
Memiliki rasa humor √ Mampu mentertawakan Membuat joke yang kejam atau
dirinya sendiri trick terhadap orang lain

Memahami dan mengenal √ Mampu memecahkan Melakukan intervensi orang lain


hubungan problem-problem sosial
Prestasi akademik tinggi √ Mengerjakan tugas Sombong, tidak sabar terhadap lain.
sekolah dengan baik
Lancar dlm ekspresi verbal √ Kuat di bidang verbal dan Mengarahkan teman sebaya dengan
angka-angka; cara-cara negatif
mengarahkan teman

18
sebaya dengan caracara
positif

Individualistik √ Memiliki teman sedikit; Bertahan terhadap apa yang


memiliki rasa keunikan diyakini
sendiri
Memiliki dorongan diri yang √ Menghendaki arah dan Agresif dan menantang orang lain.
kuat bantuan guru yang
minimal

5. Prestasi Anak
1) Akademik
a. Mikail Al-Kautsar Hermawan
Ranking 2 saat kelas 1 MI, dan seterusnya sampai kelas 4
kemarin ranking 1. Peserta perlombaan KSM 2021 Jenjang
MI/Sederajat Bidang Matematika Terintegrasi se
Kabupaten/Kota Bandung
b. Nail Hasan Falah
Pernah Akselerasi dari kelas 4 langsung ke kelas 6. Seing
Ranking 1 di kelas. Peserta perlombaan KSM 2022 Jenjang
MA/Sederajat Bidang Matematika Terintegrasi se
Kabupaten/Kota Bandung (Peringkat ke 15 dari 200 Peserta)
c. Shabrina Nurul Fauziyyah
Ranking 1 sampai sekarang, hanya 3 kali mengalami ranking
2 yaitu saat kelas 4 SD dan 10 MA. Peserta perlombaan KSM
2022 Bidang Fisika Terintegrasi se Kabupaten/Kota
Bandung
2) Non-akademik
a. Mikail Al-Kautsar Hermawan
Memiliki prestasi di bidang seni bela diri
Juara Perlombaan Tingkat
Gold Medal Poomsae Individual Internasional
Pre-Cadet Male Asia Tenggara
Gold Medal Poomsae Pra Cadet Walikota
B Individu PA Bandung Ope
2022
Gold Medal Pra Cadet B Under Piala Ketua
32 PA Pengcab TI
Kotban 2021
Gold Medal Virtual Poomsae- International
Speed Kicking Taekwondo

19
Championship
2021
Gold Medal Kyorugi Pra Cadet B TO
U-30A Putra Andromeda
2021
Participation Pateo a Valeocidad Internasional
de Cintas Blancas
Pee Wee Varonil
Silver Medal Poomsae Individual Online
Pre-Cadet Male Indonesia
International
Championship
2021
Silver Medal Pemula Pra Cadet B ITN OPEN V
PA U 34 Taekwondo
Se-Jawa Barat
Juara I Lomba Adzan Gema
Ramadhan 6 se
Kecamatan

b. Nail Hasan Falah


Memiliki sebuah komik cerita yang masih ditulis disebuah
buku catatan.
c. Shabrina Nurul Fauziyyah
Bidang seninya sangat menonjol terutrama dalam
menggambar, membuat puisi dan cerita, bermain peran, dan
juga bermain alat musik.
6. Karya yang dihasilkan oleh Anak
a. Mikail Al-Kautsar Hermawan
Saat ini, Al masih tetap konsisten menjuarai berbagai
perlombaan di bidang seni bela diri
b. Nail Hasan Falah
Komik Game Over (Chapter 1: PUBG)
c. Shabrina Nurul Fauziyyah
Cipta Puisi dan Gambar

B. Asesmen
1. Tes Keunggulan yang dimiliki oleh Anak
a. Mikail Al-Kautsar Hermawan
Leadership
b. Nail Hasan Falah
Hafalan Qur’an 12 Juz (Juz 16 dan 25-30)

20
c. Shabrina Nurul Fauziyyah
Cipta Puisi dan Gambar
2. Hasil Instrumen Observasi Anak Berbakat/Gifted menurut Teori
Renzulli
a. Mikail Al-Kautsar Hermawan
Identitas Orangtua
a. Nama dan Usia
a) Ayah : Ganjar Hermawan, S.Pd
b) Ibu : Ifa Muthiya Roihanillah, S.Sos
b. Pekerjaan
a) Ayah : ASN PNS
b) Ibu : Guru
c. Riwayat Pendidikan
a) Ayah : S1
b) Ibu : S1
d. Alamat : Kp. Babakan Cereme, Linggar, Rancaekek

Penilaian
Aspek Indikator
TP KK S SS
Intelegensi 1. Mudah memahami materi abstrak yang
diberikan dengan sedikit pengulangan √
atau sedikit penjelasan
2. Dapat belajar dengan mudah dan cepat √
3. Kemampuan yang bagus untuk

memperhatikan dan berkonsentrasi
4. Kesadaran meta-kognitif: mampu
memecahkan masalah dengan cara √
yang berbeda dari anak pada umumnya.
5. Menyukai tantangan dan tugas yang

kompleks
6. Memiliki kemampuan terhadap bidang-
bidang yang lebih spesifik (seperti:

matematika, sains, seni dan
kepemimpinan.)
7. Memiliki daya ingatan yang baik
(seperti: mampu mengingat dengan
baik kejadian yang telah lalu, mampu √
mengingat dalam waktu yang singkat
materi pelajaran.)
8. Minat baca yang sangat tunggi dan baik

yang berkaitan dengan topik tertentu.

21
9. Memiliki pembendaharaan kata yang
luas (senang bermain atau merangkai √
kata-kata).
10. Mampu menarik kesimpulan dari
sebuah materi baru yang telah diberikan √
dengan cepat.
Jumlah Penilaian 2 27

96%

Kreativitas 1. Memiliki minat yang sangat tinggi yang


terkadang mencapai tingkat obsesif
dalam hal tertentu (seperti: rasa ingin √
tahu yang besar terhadap pengetahuan
yang baru).
2. Memiliki daya imajinasi yang tinggi. √
3. Selalu bertanya dengan pertanyaan

diluar dugaan
4. Mampu mengerjakan sesuatu secara

mandiri.
5. Merasa tertantang dengan sesuatu yang
belum pernah ia lakukan dan berani √
melakukan kegiatan.
6. Sering memberikan gagasan atau ide

yang dapat diterima oleh orang lain.
7. Memberikan argument yang kuat

terhadap ide yang dimiliki.
8. Mampu berinovasi dari pemikirannya

sendiri dan mampu mewujudkannya.
9. Mudah bosan dengan hal-hal yang

monoton.
10. Memiliki minat bidang non-akademik
sejak usia dini (seperti: seni, √
kepemimpinan, dsb)
11. Memiliki sikap berani mengambil
Langkah atau keputusan yang berisiko √
tinggi.
12. Mudah mempelajari bidang non

akademik dalam waktu yang singkat.
13. Tidak suka dibatasi dalam

mengembangkan ide-idenya.
14. Fokus secara mendalam pada hal-hal
yang diminati dalam bidang non- √
akademik

22
15. Dapat menghasilkan sebuah karya dari

bidang yang digelutinya.
Jumlah Penilaian 45

100%

Komitmen 1. Mempunyai tujuan yang jelas dalam



terhadap tiap kegiatan atau perbuatannya.
tugas 2. Mempunyai komitmen yang tinggi

terhadap kegiatan yang dilakukannya.
3. Perfeksionis, perlu melakukan hal-hal

secara akurat dan sempurna.
4. Mempunyai ketekunan yang tinggi. √
5. Mempunyai tekad dan motivasi diri

yang kuat.
6. Tidak mudah putus asa dan menyerah

saat mengerjakan tugas yang sulit.
7. Totalitas dan loyalitas dalam

mengerjakan tugas.
8. Tidak cepat puas atas prestasi yang

telah diperoleh.
9. Selalu berusaha tepat waktu dalam
mengerjakan tugas dan tidak menunda- √
nunda tugas.
10. Mempunyai keinginan untuk berhasil
dalam bidang akademik maupun non √
akademik.
Jumlah Penilaian

93%

b. Nail Hasan Falah


Identitas Orangtua
e. Nama dan Usia
c) Ayah : Wendy Hari
d) Ibu : Ida Farida
f. Pekerjaan
c) Ayah : Karyawan Swasta
d) Ibu : Guru

23
g. Riwayat Pendidikan
c) Ayah : S1
d) Ibu : S1
h. Alamat : Jl. Sayang, Perum Ikopin, Jatinangor

Penilaian
Aspek Indikator
TP KK S SS
Intelegensi 1. Mudah memahami materi abstrak yang √
diberikan dengan sedikit pengulangan
atau sedikit penjelasan
2. Dapat belajar dengan mudah dan cepat √
3. Kemampuan yang bagus untuk √
memperhatikan dan berkonsentrasi
4. Kesadaran meta-kognitif: mampu √
memecahkan masalah dengan cara
yang berbeda dari anak pada umumnya.
5. Menyukai tantangan dan tugas yang √
kompleks
6. Memiliki kemampuan terhadap bidang- √
bidang yang lebih spesifik (seperti:
matematika, sains, seni dan
kepemimpinan.)
7. Memiliki daya ingatan yang baik √
(seperti: mampu mengingat dengan
baik kejadian yang telah lalu, mampu
mengingat dalam waktu yang singkat
materi pelajaran.)
8. Minat baca yang sangat tunggi dan baik √
yang berkaitan dengan topik tertentu.
9. Memiliki pembendaharaan kata yang √
luas (senang bermain atau merangkai
kata-kata).
10. Mampu menarik kesimpulan dari √
sebuah materi baru yang telah diberikan
dengan cepat.
Jumlah Penilaian 3 8 6

56%

Kreativitas 1. Memiliki minat yang sangat tinggi yang


terkadang mencapai tingkat obsesif √
dalam hal tertentu (seperti: rasa ingin

24
tahu yang besar terhadap pengetahuan
yang baru).
2. Memiliki daya imajinasi yang tinggi. √
3. Selalu bertanya dengan pertanyaan

diluar dugaan
4. Mampu mengerjakan sesuatu secara

mandiri.
5. Merasa tertantang dengan sesuatu yang
belum pernah ia lakukan dan berani √
melakukan kegiatan.
6. Sering memberikan gagasan atau ide

yang dapat diterima oleh orang lain.
7. Memberikan argument yang kuat

terhadap ide yang dimiliki.
8. Mampu berinovasi dari pemikirannya

sendiri dan mampu mewujudkannya.
9. Mudah bosan dengan hal-hal yang

monoton.
10. Memiliki minat bidang non-akademik
sejak usia dini (seperti: seni, √
kepemimpinan, dsb)
11. Memiliki sikap berani mengambil
Langkah atau keputusan yang berisiko √
tinggi.
12. Mudah mempelajari bidang non

akademik dalam waktu yang singkat.
13. Tidak suka dibatasi dalam

mengembangkan ide-idenya.
14. Fokus secara mendalam pada hal-hal
yang diminati dalam bidang non- √
akademik
15. Dapat menghasilkan sebuah karya dari

bidang yang digelutinya.
Jumlah Penilaian 9 12

46%

Komitmen 1. Mempunyai tujuan yang jelas dalam



terhadap tiap kegiatan atau perbuatannya.
tugas 2. Mempunyai komitmen yang tinggi

terhadap kegiatan yang dilakukannya.
3. Perfeksionis, perlu melakukan hal-hal

secara akurat dan sempurna.
4. Mempunyai ketekunan yang tinggi. √

25
5. Mempunyai tekad dan motivasi diri

yang kuat.
6. Tidak mudah putus asa dan menyerah

saat mengerjakan tugas yang sulit.
7. Totalitas dan loyalitas dalam

mengerjakan tugas.
8. Tidak cepat puas atas prestasi yang

telah diperoleh.
9. Selalu berusaha tepat waktu dalam
mengerjakan tugas dan tidak menunda- √
nunda tugas.
10. Mempunyai keinginan untuk berhasil
dalam bidang akademik maupun non √
akademik.
Jumlah Penilaian 4 18

73%

c. Shabrina Nurul Fauziyyah


Identitas Orangtua
i. Nama dan Usia
e) Ayah : Ridwan Taufiq
f) Ibu : Sri Nurhayati
j. Pekerjaan
e) Ayah : Buruh Harian Lepas
f) Ibu : Ibu Rumah Tangga
k. Riwayat Pendidikan
e) Ayah : SMA
f) Ibu : SMA
l. Alamat : Perum Griya Jatinangor I, Jl. Flamboyan Raya A6

Penilaian
Aspek Indikator
TP KK S SS
Intelegensi 1. Mudah memahami materi abstrak yang
diberikan dengan sedikit pengulangan √
atau sedikit penjelasan
2. Dapat belajar dengan mudah dan cepat √
3. Kemampuan yang bagus untuk

memperhatikan dan berkonsentrasi

26
4. Kesadaran meta-kognitif: mampu
memecahkan masalah dengan cara √
yang berbeda dari anak pada umumnya.
5. Menyukai tantangan dan tugas yang

kompleks
6. Memiliki kemampuan terhadap bidang-
bidang yang lebih spesifik (seperti:

matematika, sains, seni dan
kepemimpinan.)
7. Memiliki daya ingatan yang baik
(seperti: mampu mengingat dengan
baik kejadian yang telah lalu, mampu √
mengingat dalam waktu yang singkat
materi pelajaran.)
8. Minat baca yang sangat tunggi dan baik

yang berkaitan dengan topik tertentu.
9. Memiliki pembendaharaan kata yang √
luas (senang bermain atau merangkai
kata-kata).
10. Mampu menarik kesimpulan dari
sebuah materi baru yang telah diberikan √
dengan cepat.
Jumlah Penilaian 2 10 9

70%

Kreativitas 1. Memiliki minat yang sangat tinggi


yang terkadang mencapai tingkat
obsesif dalam hal tertentu (seperti: rasa √
ingin tahu yang besar terhadap
pengetahuan yang baru).
2. Memiliki daya imajinasi yang tinggi. √
3. Selalu bertanya dengan pertanyaan √
diluar dugaan
4. Mampu mengerjakan sesuatu secara

mandiri.
5. Merasa tertantang dengan sesuatu yang
belum pernah ia lakukan dan berani √
melakukan kegiatan.
6. Sering memberikan gagasan atau ide

yang dapat diterima oleh orang lain.
7. Memberikan argument yang kuat

terhadap ide yang dimiliki.
8. Mampu berinovasi dari pemikirannya

sendiri dan mampu mewujudkannya.

27
9. Mudah bosan dengan hal-hal yang

monoton.
10. Memiliki minat bidang non-akademik
sejak usia dini (seperti: seni, √
kepemimpinan, dsb)
11. Memiliki sikap berani mengambil
Langkah atau keputusan yang berisiko √
tinggi.
12. Mudah mempelajari bidang non

akademik dalam waktu yang singkat.
13. Tidak suka dibatasi dalam

mengembangkan ide-idenya.
14. Fokus secara mendalam pada hal-hal
yang diminati dalam bidang non- √
akademik
15. Dapat menghasilkan sebuah karya dari

bidang yang digelutinya.
Jumlah Penilaian 4 10 18

71%

Komitmen 1. Mempunyai tujuan yang jelas dalam



terhadap tiap kegiatan atau perbuatannya.
tugas 2. Mempunyai komitmen yang tinggi

terhadap kegiatan yang dilakukannya.
3. Perfeksionis, perlu melakukan hal-hal

secara akurat dan sempurna.
4. Mempunyai ketekunan yang tinggi. √
5. Mempunyai tekad dan motivasi diri

yang kuat.
6. Tidak mudah putus asa dan menyerah

saat mengerjakan tugas yang sulit.
7. Totalitas dan loyalitas dalam

mengerjakan tugas.
8. Tidak cepat puas atas prestasi yang

telah diperoleh.
9. Selalu berusaha tepat waktu dalam
mengerjakan tugas dan tidak menunda- √
nunda tugas.
10. Mempunyai keinginan untuk berhasil
dalam bidang akademik maupun non √
akademik.
Jumlah Penilaian 7 6

28
43 %

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi identifikasi dan asesmen anak berbakat menurut
teori Renzulli maka diperoleh hasil data sebagai berikut:

29
Task
Nama Anak Intelegensi Kreativitas
Commitment
Mikail Al-Kautsar
96% 100% 93%
Hermawan
Nail Hasan Falah 56% 43% 73%
Shabrina Nurul
70% 71% 43%
Fauziyyah

Maka dapat disimpulkan bahwa Mikaill Al-Kutsar Hermawan ini memiliki potensi
yang besar jika terus diberikan layanan khusus dari lingkungannya. Adapun Nail
dan Shabrina, bagi saya pribadi, mereka itu bisa dikatakan anak berbakat/gifted
karena melihat karakteristik perilaku yang mereka tunjukan, hanya saja prestasinya
dibawah potensi yang mereka miliki sehingga mereka bisa termasuk anak berbakat
yang underachiever.

B. Rekomendasi
Berdasarkan karakteristik Berbakat, perilaku positif, dan negatifnya yang
ditunjukkan oleh ketiga anak tersebut, maka selanjutnya dapat dikemukakan bahwa
mereka memiliki kebutuhan sebagai berikut:
1. keberbakatan intelektual cenderung membutuhkan, di antaranya:
• Memperoleh informasi baru dan menantang ;
• Mengejar pemenuhan minat yang bersifat spesifik ;
• Memiliki kesempatan untuk mengkomunikasikan pengetahuannya ;
• Mendapatkan perlakuan dengan kecepatan yang sesuai ;
• Membutuhkan kegiatan yang menuntut kemampuan berpikir induktif dan
pemecahan masalah ;
• Menerapkan pengetahuan untuk masalah-masalah yang realistik.
• Belajar menghargai perbedaan individu;
• Menetapkan tujuan yang realistic untuk dirinya sendiri dan orang lain; dan
berkenaan dengan isu-isu moral dan etik.

2. Keberbakatan akademik cenderung menghendaki kesempatan untuk:


• Memperoleh kompetensi dasar, perbendaraan kata teknis, dan pengetahuan
lanjut dalam bidang akademik yang menjadi keunggulannya;
• Berinterkasi dengan pemimpin di bidangnya;
• Menerapkan pengetahuannya untuk pemecahan masalah-masalah mutakhir;
• Mengkomunikasikan pengetahuannya; dan
• Mengembangkan kemampuannya dalam bidang akademik dan sosial
lainnya.
• Berkeinginan menemukan hal baru atau ilmu baru yang tidakn pernah
ditambah untuk ukuran orang pada umumnya.

30
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Dokumentasi

31
Gambaran Shabrina

32
Komik Nail

Sertifikat Kejuaran Mikail

33
34
DAFTAR PUSTAKA

Bk, P., & Pancasakti, U. (2015). KEBUTUHAN PSIKOLOGIS PESERTA DIDIK Hastin
Budisiwi dan Sukoco KW, 1(3), 58–64.
Idrus, M. (2013). Layanan Pendidikan bagi Anak Gifted, 2(2).
Karir, D. A. N. K. (2008). Karakteristik dan kebutuhan anak berbakat dan implikasi dalam
layanan bimbingan dan konseling karir, 1–17.
Larasati, G., Rachmad, A., Winarno, D., Psikologis, F., Katolik, U., & Semarang, S. (n.d.).
KELAS AKSELERASI, 58–87.
Maslow, T. A. (n.d.). Teori hirarki kebutuhan, 1–5.

35

Anda mungkin juga menyukai