Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN

WAWANCARA DAN OBSERVASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


(TUNA LARAS)
SLB-E PRAYUWANA
Laporan Kegiatan ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Anak
Berkebutuhan Khusus
Dosen Pengampu: Ramdhan Hardjana, M.Pd.

Disusun oleh:

Rosi Miftahudianto 16144600003


Sahid Budi Kurniawan 16144600006
Iis Nur Asiyah Yulianti 16144600009
Dina Amelia 16144600028
Talisa Winahyu Setya U. 16144600034
Elma Nur Damawanti 16144600038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat, hidayah dan nikmatnya. Sehingga kami selaku penyusun mampu
menyelesaikan laporan kegiatan wawancara dan observasi ini sebaik-baiknya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada sekolah SLB-E
Prayuwana yang telah memberikan kami kesempatan untuk menimba ilmu dan
wawasan baru di SLB-E Prayuwana. Terima kasih kami ucapkan kepada bapak
Ramdhan Hardjana, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Anak
Berkebutuhan Khusus yang telah memberikan kami bekal pengetahuan dan
kesempatan untuk melakukan observasi dan wawancara. Terima kasih kepada
pihak program studi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta yang telah memberikan
kami dukungan dan bantuan. Serta terima kasih kepada teman-teman yang sudah
memberikan motivasi, masukan dan dukungan.
Kami selaku penyusun berharap bahwa laporan kegiatan wawancara dan
observasi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa PGSD dan pembaca
pada umumnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan
wawancara dan observasi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
berharap kritik dan saran yang membangun guna penyusunan laporan kegiatan
yang selanjutnya.

Yogyakarta, 15 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................iv

A. Latar Belakang.............................................................................................iv

B. Tujuan Kegiatan...........................................................................................iv

BAB II GARIS BESAR KEGIATAN...................................................................1

A. Nama dan Jenis Kegiatan..............................................................................1

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................1

C. Peserta Kegiatan............................................................................................1

D. Subjek dan Objek..........................................................................................2

BAB III HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI.......................................3

A. Wawancara....................................................................................................3

B. Observasi.......................................................................................................3

BAB IV PENUTUP................................................................................................4

A. Kesimpulan...................................................................................................4

B. Kesan.............................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................5

LAMPIRAN............................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1991 disebutkan bahwa anak
berkebutuhan khusus tunalaras merupakan anak mengalami gangguan atau
hambatan atau kelainan tingkah laku sehingga kurang dapat menyesuaikan diri
dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (Wardani,
dkk, 2013: 7.27). Anak tunalaras memiliki ha katas pendidikan seperti anak-anak
pada umumnya, seperti yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal pasal 5
ayat (1) bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu. Kemudian dijelaskan lebih lanjut pada ayat (2) bahwa
Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,
dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Bentuk pendidikan khusus
bagi anak tunalaras yaitu Sekolah Luar Biasa tipe E.
Berkaitan dengan kegiatan ini yang berupa wawancara dan observasi,
merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa PGSD
Universitas PGRI Yogyakarta pada semester 7 pada mata kuliah Anak
Berkebutuhan Khusus.

B. Tujuan Kegiatan
Kegiatan wawancara dan observasi ini dilakukan dengan maksud dan tujuan
antara lain sebagai berikut:
1. Memperoleh wawasan dan pengetahuan baru tentang karakteristik anak
berkebutuhan khusus tunalaras.
2. Memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan pendidikan
yang diperoleh anak berkebutuhan khusus tunalaras di sekolah luar biasa
tipe E
3. Memenuhi tugas mata kuliah Anak Berkebutuhan Khusus.

iv
BAB II
GARIS BESAR KEGIATAN

A. Nama dan Jenis Kegiatan


Kegiatan ini adalah Wawancara dan Observasi Anak Berkebutuhan Khusus
Tunalaras di SLB-E Prayuwana. Dalam kegiatan ini diisi dengan pengamatan
secara langsung aktifitas pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunalaras, serta
melakukan wawancara tentang pelayanan yang diperoleh anak berkebutuhan
khusus tunalaras.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan wawancara dan observasi anak berkebutuhan khusus tunalaras
dilaksanakan pada :
Pukul : 09.30-10.30
Hari/Tanggal : Jum’at, 15 November 2019
Tempat : SLB-E Prayuwana
Jl. Ngadisuryan Alun-Alun Selatan Yogyakarta No.2,
Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55133

C. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan wawancara dan observasi anak berkebutuhan khusus
tunalaras ini adalah:
1. Rosi Miftahudianto
2. Sahid Budi Kurniawan
3. Iis Nur Asiyah Yulianti
4. Dina Amelia
5. Talisa Winahyu Setya Umara
6. Elma Nur Damawanti

1
D. Subjek dan Objek
1. Subjek
Dalam kegiatan ini yang menjadi subjek observasi dan wawancara adalah
siswa-siswa dan pendidik SLB-E Prayuwana
2. Objek
Objek yang menjadi fokus observasi dan wawancara dalam kegiatan ini
adalah karakteristik anak berkebutuhan khusus tunalaras dan pelayanan
pendidikan yang diperoleh anak berkebutuhan khusus tunalaras.

2
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Profil Sekolah
SLB-E Prayuwana beralamatkan di Jl. Ngadisuryan Alun-Alun Selatan
Yogyakarta No.2, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Merupakan sekolah luar biasa yang diperuntukan anak
berkebutuhan khusus tipe E atau tunalaras. Memilki peserta didik sejumlah 24
anak, dengan peserta didik aktif sebanyak 16 anak.
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan SLB-E Prayuwana sejumlah 12
orang. 12 orang tersebut merupakan pendidik yang sebagian daripada pendidik
tersebut merangkap menjadi tenaga kependidikan, seperti tata usaha/administrasi.

B. Wawancara
1. Program-program pendidikan anak berkebutuhan khusus tunalaras
Program yang diselenggarakan di SLB-E Prayuwana berupa
rehabilitasi dan konseling. Pembelajaran di SLB-E Prayuwana terdiri
dari pembelajaran bersama (diluar kelas) dan pembelajaran didalam
kelas. Beberapa kegiatan diluar kelas yaitu Pramuka dan Senam.
Untuk bidang akademik, terdapat mata pelajaran, antara lain sebagai
berikut:
a. Pendidikan agama
b. Keterampilan
c. Penjaskes
d. SBK
e. IPA
f. Bahasa Indonesia
g. Program khusus

3
2. Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SLB-E Prayuwana menggunakan
kurikulum yang disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan anak
didik. Meskipun sudah ada peraturan yang ditetapkan oleh kementerian
pendidikan dan kebudayaan, untuk siswa berkebutuhan khusus harus
disesuaikan dengan karakteristik anak didik.
3. Kesulitan/kendala dalam memberikan layanan kepada anak berkebutuhan
khusus tunalaras
Kesulitan dan kendala dalam memberikan layanan pada anak
berkebutuhan khusus tunalaras, anatara lain:
a. Penyesuaian proses pembelajaran dengan karakteristik siswa.
b. Harus memiliki bekal kesabaran yang tinggi.
c. Setiap anak didik harus memperoleh pengawasan yang ketat.
d. Pemberian perintah dan konsekuensi harus tegas
e. Harus memiliki mental dan pertahanan diri yang cukup.
f. Kekurangan tenaga kependidikan yang mengharuskan pendidik
merangkap tugas.
4. Pengembangan potensi
Seperti yang diungkapkan oleh bapak Hanto, anak tunalaras yang di
bimbing dan di didik di SLB-E Prayuwana memiliki karakteristik yang khas
yaitu dimana saat tersinggung akan menunjukan sikap-sikap yang kurang baik
terhadap orang lain. Namun, meskipun demikian bukan berarti anak tunalaras
tidak memiliki kelebihan. Bapak Hanto, memberikan contoh dua peserta didik
tunalaras yang memiliki potensi-potensi dalam dirinya. ada yang memiliki
bakat dalam hal menari da nada yang memiliki bakat dalam hal desain grafis.
Lebih lanjut, beliau mengemukakan bahwa sebagai pendidik siswa
berkebutuhan khusus hendaknya jeli dalam melihat potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik, serta siap sedia untuk menjadi fasilitator bagi peserta
didik.

4
C. Observasi
1. Karakteristik anak berkebutuhan khusus tunalaras

5
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan wawancara dan observasi kami menyimpulkan
bahwa, anak tunalaras bukan sekedar anak yang mengalami gangguan dalam hal
emosional. Tetapi anak tunalaras merupakan anak-anak bangsa yang memiliki
potensi yang bisa dikembangkan dan bisa dibina.

B. Kesan

6
DAFTAR PUSTAKA

Wardani, I.G.A.K. 2013. Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.


Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Mendikbud. 2003. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Sekretariat Negara

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai