1. Pendekatan Inquiry
2. Pendekatan Discovery
3. Pendekatan Meluas
B. Model Pembelajaran
a. Fase Kegiatan
No Fase Kegiatan
b. Langkah-Langkah Pembelajaran
Ada 6 hal yang menarik agar anak dapat belajar mandiri yaitu: menulis kreatif,
permainan drama, musik, seni dan kerajinan, konstruksi, dan pengolahan bahan.
Berpikir kreatif kegiatan Ekspresif alam dalam berbagai cara. Adapaun semua
pembelajaran harus menyinggung masalah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kegiatan Ekspresif meningkatkan pemikiran kreatif dengan individualistis dan
personalisasi pembelajaran. Contohnya siswa menuliskan puisi, membuat kerajianan
tangan, dan mencoba hal-hal yang baru secara mandiri.
Pengalaman ekspresif merupakan studi sosial yang menyangkut du hal, yaitu:
orang yang bekerja sebagai seni musik, dia akan dikenal di seluruh dunia karena
karyanya yang fenomenal. Selain itu juga berupa ukiran, patung, drama. Secara tidak
langsung pengalaman-pengalaman ekspresif tersebut sebagai sarana untuk ajang
pertukaran budaya.
1. Creative writing
Setelah latar belakang pemahaman telah dibangun di unit instruksi, guru harus
mendorong anak-anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk
tulisan mereka. Pada kelas awal, guru dapat membelajarkan dengan cara mendekte
atau menuliskan contoh kalimat di papan tulis. Untuk tema sebaiknya dibebaskan
gunanya untuk mengembangkan pola pikir mereka.
Kegiatan seni musik dapat terkait dengan menulis kreatif, hal ini dimasudkan
agar siswa dapat mengungkapkan apa yang sedang dia pikirkan dan
mengekspresikannya dalam sebuah alusan musik. Karena tidak jarang syair-syair lagu
dituliskan berdasarkan cerita baik pengalaman atau kegiatan sehari-hari
Dalam musical activities ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sbb:
1. Listening Activities
Kegiatan mendengarkan baik berupa musik, ataupun lagu yang berasal dari
berbagai daerah dan kebudayaan. Adapun pernyataan-pernyataan yang
dapat digunakan untuk memandu pembelajaran IPS dalam kegiatan
bermusik dan bernyanyi, sbb
Listening to Music from Other Lands (Mendengarkan Musik dari
Negara lain)
a. Apakah yang kamu rasakan ketika mendnegarkannya?
b. Apakah setelah mendengar lagu tersebut ada emosi yang muncul pada
siswa?
c. Apakah kamu mengetahui jenis instrumen/alat musik yang digunakan?
d. Adakah hubungannya dengan diri kamu atau tradisi kamu?
Rythmic Activities
Ada empat jenis irama yang dapat diberikan dalam pelayanan sosial, sbb:
a. Informal rhythms, cara mengekspresikan irama dengan bantuan dari
guru.
b. Formal rhythms, guru memberikan arahan tentang irama (melalui
ketukan, petikan jari) selama musik dimainkan.
c. Kreatif rhythms, mendorong untuk mengekspresikan respon asli mereka
d. Dramatis rhythms, cara anak untuk bersosialisasi dengan orang lain
berdasarkan ekspresi mereka.
Instrumenal Activities, untuk mengetahui pola harmonik dan karateristik
bunyi dari alat-alat musik yang dimainkan.
2. Creative Expression
Melatih anak untuk menciptakan jenis bunyi-bunyian yang berasal dari ke-
kreatifan masing-masing anak. Seperti membuat instrument dari batang
bambu, botol, tutup kaleng, dll. Proses kreatif bermain setiap anak berdeda-
beda, dengan demikian anak akan berfikir secara bertingkat selain mambuat
juga menentukan irama, serta menggabungkan bunyi dengan alat yang
lainnya.
3. Research Activities
Penelitian ini ditujukan kepada siswa dengan mengajaknya berkarya
wisata melihat-lihat museum instrumen musik yang berasal dari berbagai
daerah dab cara memainkannya.
Dengan kegiatan rangsangan tersebut, maka akan timbul macam-macam
pernyataan, sbb:
a. Adakah jenis tarian tradisional yang dimainkan dengan alat musik
tersebut?
b. Adakah pakaian daerah yang digunakan pada pagelaran musik di derah
tertentu?
c. Musik apa yang dimainkan pada acara tersebut?
d. Instrumen-instrumen apa saja yang dimiliki oleh masing-masing
daerah?
4. Arranging A Classroom Music Center
Penataan ruang musik (music center) sebaiknya dilengkapi dengan televisi,
radio sebagai media mendengarkan dan melihat macam-macam musik.
Selain itu pengadaan alat-alat musik juga diperhatikan baik dari segi biaya,
tempat, dan minat siswa. Serta bila menyediakan alat musik sebaiknya
beragam ada jenis alat musik tradisional dan jenis alat musik modern. Dan
adanya poster-poster mengenai gambar macam-macam alat musik, asal,
jenis, dan cara memainkannya. Beserta contoh-contoh partitur/naskah lagu.
6. Model PBL
No Fase Kegiatan
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran
Orientasi Siswa menyimak masalah yang disampaikan guru tentang menjemur paka ian
siswa pada saat tidak ada sinar matahari
pada Siswa diminta memberikan tanggapan dan pendapat tetntang pengeringan
masalah baju
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan cara
pembelajaran yang akan dilaksanakan
Mengorganisasi siswa Siswa membentuk kelompok belajar sesuai arahan guru dengan
dalam belajar mempertimbangkan kemampuan akademik, gender, dan ras
Siswa menerima LKS (tentang 80% Pengeringan baju)
Membimbing Siswa melakukan penyelidikan sesuai LKS dan berdiskusi dalam kelompok
penyelidikan siswa mencari solusi terkait dengan masalah yang telah diidentifikasi.
secara mandiri Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok belajar berdiskusi untuk
maupun kelompok menjawab permasalahan aktual yang ada di keluarga.
Mengembangkan dan Siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan dalam laporan tertulis.
menyajikan hasil karya Siswa menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, penarikan kesimpulan
di depan kelas (diskusi kelas).
Menganalisis dan Siswa dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan-pemecahan
mengevaluasi proses masalah yang telah ditemukan siswa.
pemecahan masalah Kelompok siswa yang berhasil memecahkan permasalahan diberi
pengahargaan
Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari
siswa (dapat menggunakan paper and pencil test atau authentic assessment)
Model pembelajaran lain yang biasa digunakan para guru, sekarang ini
perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi abad 21. Integrasi teknologi ke
dalam pembelajaran ini sering disebut Technology Pedagogy, Active, Creative,
Knowledge (TPACK) sehingga pembelajaran lebih mendorong anak berpikir tingkat
tinggi (HOTS) sesuai dengan perkembangan dan karakteristik ABK. Prinsip TPACK
dan HOTs ini diperlukan agar pembelajaran menjadi aktif dan kreatif. Untuk itu
diperlukan pemikiran kreatif dan inovatif para guru. Beberapa model pemebelajaran
yang dapat mengaktifkan anak (DBE2, 2009)dapat dikemukakan sebagai berikut.
2. Model demonstrasi
3. Model inquiry
4. Model discovery
5. Model jigsaw
8. Model debat