Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN POTENSI INDIVIDUAL DAN

PEMBELAJARAN ANAK DISABILITAS MAJEMUK


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Bagi Anak dengan Disabilitas Majemuk
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Tati Hernawati, M. Pd.
dr. Euis Heryati, M.Kes.

Disusun oleh
Fakhrizal Fadhillah Bagheri 1807647
Lasenia Utari Sianturi 1808135
Rika Aprillia Budiman 1806114
Sigarlagi Regina Caeli Bianca 1801860

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................3

1.3 Tujuan................................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4

A. Pengembangan Penyandang Hambatan Majemuk..............................................................................4

B. Pembelajaran Anak Disabilitas Majemuk Dalam Pengembangan Motorik.........................................4

C. Karakteristik Individu dengan Hambatan Majemuk............................................................................4

D. Klasifikasi Individu dengan Hambatan Majemuk...............................................................................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................6

Daftar Pustaka.............................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Wikipedia Anak dengan kelainan majemuk atau tuna ganda memiliki artian
anak yang memiliki kombinasi kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan
adanya masalah pendidikan yang serius, sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan suatu
program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja, melainkan harus didekati dengan variasi
program pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.
Anak dengan kelainan majemuk tentu akan mengakibatkan masalah pendidikan yang
berat. Anak ini tidak bisa diakomodasi kedalam kelas, Program dan layanan yang khusus
dirancang untuk mereka “anak” dengan kelainan tunggal.
Disamping berakibat pada masalah pendidikan, luasnya variasi yang ditampilkan oleh
anak dengan kelainan majemuk, berakibat pula terhadap rumitnya menyiapkan strategi
pembelajaran khusus untuk satu bidang studi yang dapat di terapkan pada setiap anak
dengankelainan majemuk.

1.2 Rumusan Masalah


a) Pengembangan seperti apa yang akan dialami oleh penyandang hambatan majemuk?
b) Bagaimana pembelajaran anak disabilitas majemuk dalam pengembangan motorik?
c) Bagaimana karakteristik individu dengan hambatan majemuk?
d) Apa saja klasifikasi individu dengan hambatan majemuk?

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengembangan penyandang hambatan majemuk.
b) Untuk mengetahui pembelajaran anak disabilitas majemuk dalam pengembangan
motorik.
c) Untuk mengetahui karakteristik individu dengan hambatan majemuk.
d) Untuk mengetahui klasifikasi individu dengan hambatan majemuk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Penyandang Hambatan Majemuk


Individu penyandang hambatan Majemuk adalah individu yang memiliki hambatan lebih
dari satu seperti kombinasi hambatan penglihatan dan hambatan pendengaran, hambatan
penglihatan dan hambatan intelektual, hambatan penglihatan dan motorik, dan lainnya.
Pembagian dikategorikan berdasarkan kelainan fisik, sensoris, intelektual, emosi dan sosialnya
yang meliputi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan tunalaras. Individu ini disebut
juga dengan istilah anak luar biasa (ALB). Hambatan majemuk dapat juga terjadi dengan
kombinasi hambatan penglihatan yang ringan (low vision) dan hambatan pendengaran yang
berat. Anak dengan hambatan majemuk tidak selalu dalam kondisi mengalami hambatan yang
berat tetapi sangat beragam keadaannya.

B. Pembelajaran Anak Disabilitas Majemuk Dalam Pengembangan Motorik


Majemuk untuk belajar bergerak atau melakukan aktivitas motorik dan menggunakan
tubuhnya untuk mengenai lingkungannya. Orang tua sering salah mengerti bahwa kalau tidak
melindungi anak dianggap tidak menyayangi anaknya. Anak dengan hambatan majemuk, karena
hambatan penglihatan akan membutuhkan bantuan belajar untuk bergerak di lingkungannya.
Tanpa penglihatan, atau dengan perdihatan yang terganggu, ia tidak akan hanya memiliki
kesulitan bergerak, tetapi juga mungkin tidak memiliki motivasi untuk bergerak. Untuk
membantu seorang anak dengan hambatan majemuk belajar untuk bergerak dapat dimulai
dengan membangun lingkungan fisik di sekitarnya agar dapat menarik perhatian anak melalui
indera selain penglihatan dan pendengaran sehingga memotivasi anak untuk bergerak. Dengan
cara ini gerakan anak secara alamiah akan berkembang.
Para ahli orientasi dan mobilitas dapat membantu orang tua dan guru untuk membangun
tempat yang aman dan memotivasi anak dengan hambatan majemuk. Sering kali, anak dengan
hambatan majemuk juga memiliki masalah fisik dan kesehatan tambahan yang membatasi
kemampuan mereka untuk bergerak. Orang tua dan guru mungkin perlu menyertakan ahli-ahli
khusus seperti fisioterapi, tenaga profesional di bidang kesehatan, dan spesialis orientasi dan
mobilitas dalam tim untuk merencanakan ruang agar dapat diakses dan memotivasi anak-anak
untuk bergerak.

C. Karakteristik Individu dengan Hambatan Majemuk


Sebagaimana dijelaskan terdahulu yang maka untuk menjelaskan tentang dimaksud
individu dengan hambatan karakteristik individu dengan hambatan majemuk adalah individu
yang memiliki hambatan lebih dari satu, seperti misalnya majemuk yang selalu dikaitkan dengan
hambatan lain. Kombinasi hambatan penglihatan dan karena banyaknya kombinasi yang
hambatan pendengaran, hambatan menjadikan individu memiliki hambatan penglihatan dan
hambatan intelek tual, majemuk, dalam pembahasan ini tidak hambatan penglihatan dan motorik
dan semua kombinasi dibahas. Beberapa sebagainya. Oleh karena pembahasan dalam individu
yang terlahir dengan kehilangan buku ini memfokuskan hambatan pendengaran dan penglihatan
yang cukup penglihatan yang disertai hambatan lain, berat atau kehilangan itu terjadi lebih dini.

D. Klasifikasi Individu dengan Hambatan Majemuk


Hambatan majemuk pada sesorang individu dapat terjadi karena adanya suatu kombinasi
hambatan fisik, sensoris, mental, emosi dan sosial. Berdasarkan pemahaman seperti ini, maka
jenis hambatan majemuk sangat beragam. Klasifikasi berikut ini adalah klasifikasi hambatan
majemuk yang berpangkal pada hambatan penglihatan, yaitu:
1. Hambatan penglihatan dan hambatan
2. Hambatan penglihatan dan hambatan pendengaran
3. Hambatan penglihatan dan hambatan motorik
4. Hambatan penglihatan dan hambatan perilaku
Dengan cara yang sama, klasifikasi individu dengan hambatan majemuk dapat dilakukan
dengan berpangkal hambatan yang lain. intelektual F. Prevalensi Individu dengan Hambatan
Majemuk Sebagai mana di jelaskan pada bagian di atas bahwa individu dengan hambatan
majemuk jenis dan tingkatannya sangat beragam. Dapat dipastikan bahwa ada sejumlah anak
yang memiliki hambatan seperti ini hanya saja jumlah pastinya belum di ketahui. Berdasarkan
pengalaman para guru di SLB, hampir di setiap sekolah ada anak yang mengalami hambatan
secara majemuk. Di Amerika, perkiraan jumlah individu dengan hambatan penglihatan yang
disertai dengan hambatan lain memang beragam tergantung pada sumbernya. Menurut Home
Counselors of the Blind Babies Foundation, sejak pertengahan tahun 1980an prevalensi anak-
anak ini meningkat dengan estimasi 50 persen sampai 75 persen dari jumlah anak-anak dengan
hambatan penglihatan.
BAB III
PENUTUP

Istilah majemuk ini digunakan dengan dua alasan, pertama majemuk berarti lebih dari
satu, yaitu satu atau lebih dan istilah hambatan lebih bersifat optimis dan ketimbang tuna. Anak
dengan hambatan majemuk memiliki hambatan utama, yaitu hambatan komunikasi, hambatan
pengembangan konsep, dan hambatan gerak sehingga memerlukan layanan pendidikan yang
khusus untuk mengasahkan potensi mereka. Anak dengan hambatan
majemuk adalah salah satu kategori anak yang memiliki hambatan dan kebutuhan belajar yang
disebabkan oleh dua jenis atau lebih kelainan. Kemajemukan hambatan ini sangat beragam dari
jenis dan gradasinya, misalnya anak dengan tunarungu dengan gradasi ringan sampai berat
disertai tunanetra dengan gradasi yang beragam pula. Anak dengan hambatan majemuk memiliki
keterbatasan yang mendasar, yaitu keterbatasan berkomunikasi, pengembangan konsep, dan
hambatan motorik. Hambatan utama inilah yang harus segera atau mendapat prioritas untuk
diintervensi dengan segera. Anak dengan hambatan majemuk gradasi ringan sampai
berat disertai adalah salah satu kategori anak yang tunanetra dengan gradasi yang beragam
memiliki hambatan dan kebutuhan belajar pula. Anak dengan hambatan majemuk yang
disebabkan oleh dua jenis atau lebih memiliki keterbatasan yang mendasar, kelainan.
Kemajemukan hambatan ini yaitu keterbatasan berkomunikasi, sangat beragam dari jenis dan
gradasinya, pengembangan konsep, dan hambatan misalnya anak dengan tunarungu dengan
motorik. 

Daftar Pustaka
https://docplayer.info/44867409-Konsep-dasar-individu-dengan-hambatan-majemuk.html
https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C
%93&q=pengembangan+dan+pembelajaran+bagi+disabilitas+majemuk
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195101211985031-
IRHAM_HOSNI/ANAK_DENGAN_KELAINAN_MAJEMUK.pdf

Anda mungkin juga menyukai