Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
Disusun oleh :
Fakhrizal Fadhillah Bagheri 1807647
Kelas : 3-B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
serta referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan masalah..................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
KAJIAN TEORI..................................................................................................................
A. Olahraga Kesehatan...............................................................................................
B. Olahraga Rekreasi..................................................................................................
C. Olahraga Pendidikan...........................................................................................
BAB III..............................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha
yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah
dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam
bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif
untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak. Olahraga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga
dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.
Olahraga ini memiliki berbagai macam nama atau jenis yang semuanya itu
memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda diantaranya adalah Olahraga
Kesehatan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pendidikan, yang selanjutnya akan
penulis uraikan sebagai berikut.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan olahraga kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan olahraga rekreasi?
3. Apa yang dimaksud dengan olahraga pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan olahraga kesehatan.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan olahraga rekreasi
3. Mengetahui yang dimaksud dengan olahraga pendidikan
ii
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk
meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat
dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan
gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya
sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan
rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Olahraga Kesehatan
meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat
Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga
dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat. Malas berolahraga dapat
mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering
menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat
mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena
infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh
darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak
dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak
melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga
adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah
menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri, Bila
olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala
tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.
Konsep Olahraga Kesehatan
Konsep Olahraga Kesehatan adalah Padat gerak, bebas stress,
singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal, mudah,
murah, dan meriah (bermanfaat dan aman). Massaal yaitu Ajang
silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi
Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani
dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO.
Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit
tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya
berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang
yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan
yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM
sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur dalam
tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan
mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga
(Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang
kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah
berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga
Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya :
jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan
dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik sangat
baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di
samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus
memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu
berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan!
Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir
menjadi berkurang.Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-
sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan
(aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok
merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan
Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan
sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan)
akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya.
Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya
Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara
sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu
melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
Ciri Umum Olahraga Kesehatan
Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan untuk keperluan
kesehatan adalah aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat di
atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan untuk keperluan
pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. (Blair, 1989 dalam cooper,
1994). Oleh karena itu olahraga mempunyai dosis olahraganya masing
masing. Berikut adalah ciri umum olahraga kesehatan secara teknis-
fisiologik yaitu :
1. Gerakan mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan
seluruh peserta pada umumnya (missal)
2. Intensitasnya sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan
gerakan-gerakan maksimal atau gerakan ekplosip maksimal.
3. Terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat
untuk menjangkau seluruh seluruh sendi dan otot, serta dapat
dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu (tanpa henti). Adanya
satuan gerakan merupakan faktor penting untuk dapat mengatur dosis
dan intensitas olahraga kesehatan secara bertahap.
4. Bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)
5. Diselenggarakan 2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).
6. Dapat mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal
(DMN) sesuai umur. DNM sesuai umur = 220 – umur dalam tahun.
Sebaiknya tiap peserta mengetahui cara menetapkan dan menghitung
denyut nadi latihan masing-masing.
B. Olahraga Rekreasi
9
Kesemuanya itu, tidak mungkin dipikul oleh orang-perorang, tetapi
hanya dapat diwujudkan melalui dukungan pemerintah atau mungkin
juga sokongan pihak swasta.
Prinsip 6 :
Dengan bantuan para dermawan, rekreasi yang sehat dapat
berkembang dengan baik dalam masyarakat. Rekreasi memerlukan
fasilitas dan bahkan biaya yang bersitat langsung dikeluarkan untuk
pelaksanaannya. Di negara maju, para dermawan begitu ringan tangan
untuk memberikan bantuan, seperti menyediakan lahan yang
selanjutnya digunakan untuk kepentingan rekreasi. Penyediaan
fasilitas yang tak terjangkau, sangat mungkin teratasi oleh para
dermawan. Karena itu, prinsip keenam ini, menekankan betapa
pentingnya penggalian potensi di lingkungan sekitar, berupa dukungan
pihak-pihak yang mampu dan berkelebihan kekayaannya.
Prinsip 7 :
Kesempatan untuk melakukan kegiatah rekreasi hendaknya dapat
diperoleh sepanjang tahun (baik program yang dikelola oleh swasta
maupun pemerintah). Asas mantaat yang diperoleh di sepanjang.
hayat, merupakan landasan penting yang perlu diperhatikan.
Maksudnya, kegiatan rekreasi itu, sebaiknya dapat dilaksanakan di
sepanjang hayat seseorang. Untuk Indonesia yang tidak mengenal
pergantian musim yang menjadi hambatan, maka pelaksanaan rekreasi
di sepanjang tahun, sungguh memungkinkan untuk dilakukan.
Prinsip 8 :
Apabila kesempatan rekreasi memang disediakan untuk
masyarakat, program rekreasi harus memperhatikan faktor faktor
sebagai berikut:
a. Kebutuhan, minat serta kompetensi para pesertanya.
b. Jenis masyarakatnya, lokasi, kondisi ekonominya, dan lain-lain.
c. Kerja sama antar badan-badan atau organisasi atau lembaga di
dalam masyarakat (pemerintah dan swasta).
d. Penggunaan sumber-sumber yang ada.
e. Kualitas pimpinan rekreasi, khususnya dalam hal menyusun
program sesuai dengan jumlah peserta, lokasi, fungsi alat-alat,
serta ruangan yang ada.
f. Perencanaan hendaknya berkelanjutan.
g. Rencana pengembangan program rekreasi hendaknya
mengutamakan masalah alat, ruang atau tempat serta kegiatan
rekreasi dalam masyarakat.
Prinsip 9 :
Kesempatan berekreasi yang memadai hendaknya dapat diciptakan
dalam keluarga, sekolah atau tempat-tempat ibadah. Masyarakat
hendaknya ikut membantu mendidik menggunakan waktu luang
secara sehat.
Prinsip 10:
Mutu bagi seorang pemimpin rekreasi, lebih-lebih yang sifatnya
sukarela, harus berkualitas tinggi terutama dalam hal intelektualnya,
penampilannya, tanggung jawab, dan sebagainya. Selain perlu untuk
menjamin tercapainya tujuan, kepemimpinan yang baik, juga
menjamin keterlaksanaan kegiatan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Prinsip 11:
C. Olahraga Pendidikan
14
b. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Olahraga pendidikan nonformal biasanya kita temukan di lembaga
kursus, lembaga pelatihan, organisasi pecinta alam dan lingkungan,
organisasi seni dan olahraga, dan organisasi lain yang sejenisnya.
c. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Olahraga pendidikan informal biasanya kita temukan di pendidikan
anak usia dini. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan keluarga
yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan yang dilakukan
oleh keluarga adalah salah satu dasar yang akan membentuk watak,
kebiasaan, dan perilaku anak di masa depannya nanti.
Ciri-ciri Olahraga Pendidikan
Olahraga pendidikan terdapat ciri-ciri sebagai berikut :
a. Diselenggarakan oleh lembaga pendidikan terutama sekolah;
b. Memberikan kesempatan yang sama;
c. Tidak membedakan yang bisa dan belum bisa dalam
pembelajaranya; dan
d. Memberikan gerak sebebas-bebasnya agar yang tidak bisa menjadi
bisa.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan olahraga sama yaitu
untuk kebugaran dan kesehatan tubuh baik secara jasmani maupun rohani. Macam
jenis olahraga seperti olahraga kesehatan, olahraga kreasi dan olahraga pendidikan
adalah sebuah pengelompokkan untuk lebih memfokuskan terhadap kegiatan
olahraga yang dibutuhkan. Jika kita berolahraga atas saran dari dokter maka
lakukan olahraga kesehatan, atau jika kita akan melakukan olahraga bersama
keluarga atau anak-anak dengan tujuan refreashing kita bisa menggunakan
olahraga rekreasi. Dan yang terakhir kita bisa melakukan olahraga pendidikan
untuk memperdalam suatu bidang ilmu olahraga.
B. Saran