Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH
SENAM LANJUTAN

DOSEN PEMBIMBING
HELLY AMPERA,S.PD,M.PSI

DISUSUN OLEH

COKRO PRAMUDIA PRATAMA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI KALIMANTAN TIMUR


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEPELATIHAN OLAHRAGA (PKO)
2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat allah swt, karena atas
limpahan rahmat, karunia dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai yang diharapkan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada rasulallah saw, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan
yang terang benderang.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah SENAM LANJUTAN.
Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan
mengkaji tentang olahraga senam.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun demi pengembangan makalah ini selanjutnya. Demikian
makalah ini saya buat semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Sebulu, 20 maret 2022


3

Bab 1

Pendahuluan

A. Latar belakang masalah


Olahraga yang teratur dapat membuat seseorang dapat beraktifitas sehingga
dengan baik dan bisa dikatakan jarang terkena penyakit. Olahraga dapat membuat
orang yang sakit menjadi sehat dan orang yang sehat makin bertambah sehat. Kita
pun sering mendengar istilah kesegaran jasmani, tapi tidak semua orang tahu akan
pentingnya memiliki yang namanya kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani adalah
suatu keadaan dimana seseorang dapat melaksanakan aktivitas yang lain diluar
akitivitas yang rutin dikerjakan tanpa merasakan kelelahan yang sangat berarti.
Saat ini olahraga dianggap sebagian masyarakat khususnya di kota-kota besar
adalah aktivitas yang melelahkan dan dapat menguras tenaga. Selain faktor dari
manusianya sendiri yang malas berolahraga, public space yang ada di kota-kota
besar juga semakin sempit untuk melakukan aktivitas jasmani, walaupun cuma
sekedar untuk jogging. Pembangunan gedung-gedung perkantoran dan pusat
perbelanjaan yang dari hari ke hari makin pesat tidak diimbangi dengan
pembangunan sarana public space yang memadai.
Dalam konteks olahraga masyarakat/ kebugaran/ rekreasi, ruang terbuka
mengarah pada konsep ruang publik yang lebih bervariasi. Ruang terbuka olahraga
masyarakat/ kebugaran/ rekreasi dapat berupa sanggar senam, lapangan futsal,
alunalun, lapangan perkampungan, serta berbagai bentuk sarana rekreasi keluarga
yang sekarang ini marak dikembangkan di beberapa kota di Tanah Air. Penyediaan
ruang terbuka olahraga rekreasi acapkali timbul dari daya kreatif masyarakat dalam
mengatasi persoalan keterbatasan lahan. Masyarakat kadang harus berkreasi untuk
menyulap lahan parkir untuk bermain tenis atau sekedar senam bersama.
Masyarakat juga harus kreatif menyusun jadwal ketika harus memanfaatkan ruang
terbuka yang digunakan untuk olahraga prestasi. Pendek kata olahraga rekreasi ini
dilakukan oleh masyarakat karena untuk sebuah pengisian waktu luang. Luang
waktunya dan luang area ruang terbukanya (Kristiyanto, 2012: 195).
4

Bab 2

Kajian teori dan kerangka berfikir

A. Kajian teori
1. Olahraga
a. Pengertian olahraga
Definisi olahraga yang dikemukakan Matveyev (1981)dalam Rusli(1992),
“bahwa olahraga merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlit
memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal
mungkin” cenderung merupakan sebuah rumusan dari sudut pandang olahraga
elitkompetitif. Sedangkan menurut Cholik Mutohir (2002), olahraga adalah proses
sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong,
mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/pertandingan, dan kegiatan jasmani, yang intensif untuk memperoleh
rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.
Nuansa usaha keras yang mengandung ciri permainan dan konfrontasi
melawan tantangan, tercermin dalam defenisi UNESCO tentang sport, yaitu: “ setiap
aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsurunsur alam,
orang lain, maupun diri sendiri. Sedangkan defenisi olahraga yang dirumuskan oleh
Dewan Eropa pada tahun 1980 yang berbunyi “olahraga sebagai aktivitas spontan,
bebas, dan dilaksanakan selama waktu luang“, merupakan interpretasi yang bersifat
umum yang kemudian digunakan sebagai dasar bagi “sport of all“ olahraga massal
yang dimulai di Eropa pada tahun 1966, dan 27 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1983
Indonesia mencanangkan panji olahraga“memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat“.
Dipengaruhi oleh interpensi pengertian olahraga di Eropa, yang kemudian
memperoleh pengakuan di Amerika Serikat, istilah olahraga mencakup pengertian yang
luas bukan hanya olahraga kompetitif, tetapi juga aktifitas pada waktu senggang
sebagai pelepas lelah dan kegiatan pembinaan kebugaran jasmani (Seidentop, 1984).
Dengan kata lain istilah olahraga (sport) tidak digunakan dalam olahraga kompetitif
yang sempit, karena pengertiannya bukan hanya sebagai himpunan aktifitas fisik yang
resmi terorganisasi (formal) dan tidak resmi (informal) yang tampak pada berbagai
cabang olahraga namun juga dalam bentuk yang mendasar seperti pelatihan
kebugaran jasmani.
Olahraga berdasarkan UU RI Tentang Sistem Keolahragaan Nasional
meyebutkan olahraga memiliki dimensi pendidikan, rekreasi dan prestasi, yang
mengandung nilai personal sosial, fisiologikal dan psikologikal.Aktivitas jasmani dan
olahraga rekreasi yang berorientasi pada penanaman nilai dapat menumbuhkan
karakter-karakter yang diinginkan.
5

Namun demikian, olahraga itu sendiri juga penuh dengan potensi untuk
menyebarkan nilai- nilai yang bertentangan dan bahkan bisa mempersubur masalah
sosial, seperti diskriminasi, konflik, praktik ketidakjujuran, penggunaan obat-obatan
terlarang atau biasa disebut doping, dan bahkan pengorbanan masa depan kaum muda
untuk tidak memperoleh pendidikan yang cukup, akibat kegiatan pembinaan olahraga
yang tidak seimbang dengan kegiatan pendidikan formalnya.
Dilain pihak, dalam lingkup pembinaan olahraga yang semakin kompleks,
mulai dari olahraga usia dini hingga tataran olahraga elit dan profesional, muncul kritik
yang menyatakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga tidak banyak memberikan
sumbangan nyata terhadap pembinaan watak.
Apa sebenarnya olahraga itu? Apakah dengan kita berkeringat banyak itu
berarti kita telah melakukan olahraga?Atau berolahraga berarti harus merasa lelah dan
pernah mendapat cedera pada otot atau minimal harus merasakan persendian kita
terkilir?Jika memang seperti itu, ternyata cukup merepotkan juga untuk menjaga tubuh
agar tetap sehat dan bugar.Secara umum, olahraga adalah aktifitas yang sengaja
dilakukan seseorang yang meluangkan waktunya untuk melatih tubuhnya, tidak hanya
secara jasmani seperti melatih kekuatan otot dan tubuh, tetapi juga kerohanian yang
difokuskan untuk menjaga keseimbangan pikiran.Maka dengan berolahraga, kita dapat
mempersehat kondisi fisik sekaligus mendapat ketenangan psikis.
Setiap manusia di seluruh dunia tentunya menginginkan untuk sehat agar
dapat melakukan aktifitas rutin tiap harinya.Begitu pula dengan tubuh kita yang
menginginkan untuk dilatih secara berkala untuk menjaga fungsi masing-masing organ
agar tetap maksimal. Banyak cara yang dapat kita lakukan demi mendapat kondisi fisik
yang fit dan bugar. Salah satunya dengan berolahraga, karena dengan berolahraga
tidak hanya akan memperbaiki kinerja organ tubuh dari luar, tetapi juga
menyempurnakan fungsi metabolisme tubuh dari dalam agar terjalin keseimbangan
yang tidak membawa efek samping jangka panjang pada tubuh kita.
Tentu saja ada cara yang lebih singkat dan cepat untuk segera menikmati
hasilnya, tapi itu berarti kita harus siap menerima beberapa resiko yang mungkin
muncul dikemudian hari. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita memulai latihan
untuk kesegaran jasmani dan rohani dengan berolahraga sederhana.Dengan memilih
untuk berolahraga secara rutin, itu berarti kita telah menetapkan langkahlangkah terbaik
dan meluangkan waktu dan bersedia berkomitmen untuk terikat dengan latihan yang
berkesinambungan.
Olahraga juga berarti bahwa kesungguhan kita dalam memberikan
perhatian lebih pada proses latihan agar apa yang kita lakukan sesuai dengan target
yang diharapkan dan tidak memberikan perasaan membuang waktu atau menjadi
beban untuk dilakukan secara berkesinambungan. Jika seperti ini, tidak sulit
meluangkan waktu di antara kesibukan sehari-hari untuk berolahraga demi menjaga
agar tubuh tetap bugar.Mari kita mulai dari kesadaran masing-masing untuk
memperbaiki pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan penuh
serat demi menunjang kekuatan tubuh dalam berolahraga.Ini penting dilakukan,
6

mengingat tanpa tubuh yang kuat dan sehat, kita belum tentu dapat berolahraga
dengan baik dan benar.
B. Jenis olahraga
Jenis-jenis olahraga menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 3
Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Olahraga terdiri dari
beberapa yaitu:
1. Olahraga Pendidikan
Adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai
bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk
memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan
kebugaran jasmani.
2. Olahraga Rekreasi
Adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan
kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan
nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan
kegembiraan.
3. Olahraga Prestasi
Adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan
secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk
mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan.
4. Olahraga Amatir
Adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran
berolahraga.
5. Olahraga Profesional
Adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam
bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran
berolahraga.
6. Olahraga Penyandang Cacat
Adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan
fisik dan/atau mental seseorang.
7

Bab 3

Jenis gerak pada sendi manusia

A. Pergerakan dasar manusia diantaranya adalah berjalan, berlari, melompat, dan


melempar. Melompat dibagi menjadi dua yakni melompat vertikal dengan awalan
berdiri tegak dan melompat jauh dengan awalan berlari. Melempar dibagi menjadi
tiga yakni lemparan bawah lengan, lemparan samping lengan, dan lemparan atas
lengan.
1. Berjalan
Berjalan adalah aktivitas tubuh yang berkelanjutan diawali dengan satu
langkah kemudian akan diikuti oleh langkah yang lain. Orang yang berjalan
berjalan dipengaruhi oleh : Permukaan dasar pijakan kaki, Bidang lintasan, dan
Usia. Orang yang berjalan pada bidang lintasan horizontal cenderung memiliki
fase yang hampir sama setiap gerakannya. Sedangkan orang yang berjalan
pada bidang lintasan vertical (naik atau turun), cenderung memiliki fase gerakan
yang berbeda. Orang yang berjalan digerakkan oleh otot panggul, otot paha dan
otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot flexi, extensi, inversi, dan eversi.
2. Berlari
Berlari adalah aktivitas tubuh yang gerakannya hampir sama dengan
gerakan berjalan namun gerakan berlari didukung oleh gerak ayunan lengan
yang cepat sehingga gerakan berlari lebih cepat dibandingkan dengan gerakan
berjalan. Orang yang berlari digerakkan oleh otot bahu, otot lengan bawah, otot
panggul, otot paha dan otot tungkai, dengan mayoritas gerakan otot flexi,
extensi, inversi, dan eversi. Kesalahan dalam gerakan mendaratkan kaki dapat
menimbulkan cedera.
3. Melompat
Melompat adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan dorongan otot tungkai
untuk melompat secara vertikal maupun melompat jauh. Melompat vertikal
diawali dengan tubuh berdiri tegak kemudian jongkok sebagai awalan untuk
mendorong tubuh ke atas kemudian diakhiri dengan fase pendaratan. Melompat
vertikal digerakkan oleh otot paha dan otot tungkai dengan mayoritas gerakan
otot flexi dan extensi. Melompat jauh diawali dengan berlari secepat-cepatnya
kemudian dilanjutkan dengan tolakan satu kaki yang dilanjutkan dengan tahap
bergerak di udara, dan dilanjutkan dengan fase pendaratan.
4. Pelemparan
Melempar adalah aktivitas tubuh yang memanfaatkan kekuatan ayunan otot
lengan dan dibantu dengan gerakan tubuh lainnya, sehingga menghasilkan
lemparan yang jauh. Melempar dibagi menjadi tiga yakni lemparan bawah
lengan, lemparan samping lengan, dan lemparan atas lengan.
Cabang olahraga senam merupakan contoh yang baik bagaimana
biomekanika olahraga diterapkan. Pada gerakan-gerakan senam, berlaku hukum
mekanika yang kompleks. Efek dari gaya yang terus-menerus merupakan
penyebab overuse injury yang sering dialami para atlet. Teknik gerak, loncat atau
mendarat yang tepat, dengan analisis biomekanika olahraga, membantu
mengurangi resiko cedera (McGinnis 2013).
8

Berfokus pada pendidikan jasmani, ilmu biomekanika olahraga terbatas


pada ruang lingkup untuk (1) menganalisa teknik gerak yang aman, efektif dan
efisien, (2) membedakan antara teknik gerak yang benar dan yang salah, (3)
mengevaluasi: mengidentifikasi kesalahan kemudian membetulkan, dan (4)
menemukan cara baru yang lebih baik.
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga,
yaitu Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji
keadaan tubuh dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan
bidang ilmu yang mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan
akibat yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat
istilah kinetika dan kinematika. Kinetika merupakan faktor internal yang
berhubungan dengan waktu dan ruang dalam Dinamika. Sedangkan Kinematika
merupakan faktor eksternal yang berhubungan dengan tenaga yang
menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.
Baik kinematik maupun kinetik terdiri dari dua jenis gerakan yaitu gerakan
linear, yaitu gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh
titik pada tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama dan gerakan
angular yaitu gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda
pada segmen tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama.
Gerakan ini bekerja pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi. Sedangkan
bidang yang membagi katerogi gerakan tubuh terdiri dari tiga bidang yaitu
sagittal plane yang membelah tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, frontal plane
yang membelah tubuh menjadi bagian depan dan belakang serta transverse plan
yang membelah tubuh menjadi bagian atas dan bawah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada bab selanjutnya.

B. Kinematika Linier dan Angular


Kinematika adalah cabang dinamika yang berkaitan dengan deskripsi
gerak. Apa itu gerak? Dapatkah anda mendefinisikannya ? Kita mungkin
mendefinisikan bahwa gerak adalah aksi atau proses dari suatu perubahan posisi.
Gerak adalah suatu perubahan posisi. Gerak berhubungan dengan suatu perubahan
posisi dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu titik ke titik yang lain. Dua hal ini
adalah dibutuhkan pada gerak yang terjadi pada ruang dan waktu - ruang untuk
bergerak di dalamnya dan waktu dibutuhkan selama gerak. Untuk melakukan studi
gerak lebih mudah, kita mengklasifikasikan gerak linear, angular atau general (dari
keduanya).
Kinematika, yaitu yang membahas tentang gerak benda itu sendiri
berkaitan dengan masalah ruang dan waktu, tanpa melihat apa penyebab
bergeraknya benda tersebut. Aspek-aspek yang terdapat di dalamnya adalah; Jarak,
Kecepatan, Waktu, dan Percepatan. Misalnya dalam lomba 400m di trek 400m jarak
400 meter, namun perpindahan mereka akan menjadi nol meter (start dan finish
pada titik yang sama).
Kecepatan menggambarkan tingkat di mana tubuh bergerak dari satu lokasi
ke lokasi lain. Rata-rata kecepatan dari tubuh diperoleh dengan membagi jarak
dengan waktu yang dibutuhkan dan kecepatan rata-rata diperoleh dengan membagi
perpindahan dengan waktu yang dibutuhkan misalnya seorang perenang dalam
9

lomba 50m di kolam panjang 25m yang menyelesaikan balapan di 71 detik - jarak
50m dan pemindahan 0m (perenang adalah kembali ke tempat mereka mulai)
sehingga kecepatan adalah 50/71 = 0.70m / s dan kecepatan adalah 0 / 71 = 0 m/s.

C. Kinetik linear dan angular


Kinetik berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga
melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek maupun objek dalam suatu kegiatan
olahraga. Pemahaman konsep-konsep massa, inersia, berat, torque, dan impulse
memberikan fondasi yang bermanfaat untuk memahami efek dari gaya-gaya
tersebut.
Kinetika berkaitan dengan apa yang menyebabkan tubuh untuk bergerak.
Kinetik berhubungan dengan suatu gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga
melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek dan objek suatu kegiatan olahraga.
Pemahaman konsep kinetika dilandasi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Massa adalah kuantitas atau jumlah materi yang mengisi suatu benda.
b. Inersia adalah tahanan yang menghambat aksi (gerakan). Inersia
merupakan kecenderungan dari suatu benda untuk mempertahankan
keadaan geraknya, pada saat diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan.
c. Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang beraksi pada sebuah
benda.
d. Berat adalah jumlah gaya gravitasi yang digunakan pada sebuah
benda. Karena massa sebuah benda meningkat, maka beratnya
meningkat secara proporsional. Karena berat merupakan sebuah gaya,
maka berat ditandai dengan besaran, arah, dan titik aplikasi . Titik dimana
gaya berat bekerja pada sebuah benda disebut titik berat benda.
e. Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda seperti pensil diatas
meja, maka akan menghasilkan gerak translasi dan kombinasi. Jika gaya
yang diberikan arahnya paralel dengan bagian atas meja dan melalui titik
berat pensil, maka pensil akan dipindahkan searah dengan gaya yang
diberikan. Jika gaya yang diberikan paralel dengan atas meja tetapi
diarahkan tidak melalui titik berat pensil, maka pensil akan bergerak
secara translasi dan rotasi. Efek rotasi yang diciptakan oleh sebuah gaya
eksentrik disebut torque atau momen gaya.
f. Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya yang bekerja pada unit area
tertentu.
g. Bila sebuah gaya diberikan pada suatu benda, maka gerak yang
dihasilkan benda tidak hanya ditentukan oleh besarnya gaya yang
diberikan, tetapi juga ditentukan oleh lamanya gaya diberikan. Hasil kali
antara gaya dan waktu dinamakan impuls.
10

D. Biomekanika Pada Olahraga Renang


Renang merupakan suatu cabang olahraga yang aquatik. Renang ini juga
merupakan olahraga yang sering dilakukan dalam adu kecepatan seorang atlit
dalam berenang. Perenang dinyatakan menang jikalau ia mencapai garis finis lebih
dulu. Sistem permainan renang juga sama dengan olahraga lainnya, seperti adanya
sebuah penyisihan, babak semifinal, babak final dan sejenisnya. Dan lomba yang
dilakukan juga bermacam-macam, seperti lomba gaya renang bebas, punggung,
kupu-kupu, dan juga gaya dada.
Renang merupakan permainan yang paling simpel dari seluruh cabang
olahraga lainnya. Karena dalam olahraga ini, pemain tidak perlu terlalu banyak
dalam penggunaan peralatan. Renang ini sangat memerlukan seluruh anggota
tubuh dalam melakukan permainan ini. Anggota tubuh yang paling sering untuk
digunakan dalam permainan ini adalah tangan dan kaki.
Akan tetapi kaki dan tangan bukanlah hal yang terlalu penting, karena ada
beberapa orang yang tidak memiliki kedua tangan maupun kaki pun dapat
melakukannya. Semua itu hanya memerlukan usaha serta keseriusan dalam
melakukan perbuatan tersebut dan satu-satunya cara agar anda cepat mahir ialah
dengan kursus kepada para ahlinya.
Olahraga renang tak hanya adu kecepatan saja, ada juga lomba seperti
lompat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air. Dan semua
peraturan yang tertera mengikuti ketetapan dari badan lembaga/induk organisasi
yang bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Di indonesia, induk organisasi
tersebut dinamakan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

E. Analisis gerak pada olahraga


Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua jenis
analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
karakteristik dari penampilan olahraga yang di observasi dan dianalisis.
Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam
biomekanika dalam memperbaiki teknik, pertama kita harus mempelajari lebih
dahulu tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif analisis biomekanik.
Bahasan kualitatif dan kuantitatif menggambarkan bagaimana karateristik dari
penampilan diamati dan dianalisa oleh pelatih, guru atau dokter. Jika penampilan
atau setiap aspek ditinjau secara kuantitatif atau diukur (diperlihatkan dengan
bilangan atau angka). Jika penampilan atau setiap aspek dievaluasi dengan hanya
menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak menggunakan angka disebut
dengan analisa kualitatif dan tetap harus menggunakan teori-teori dan dalil-dalil.
Analisis Kualitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan
gerak yang sebenarnya, dilakukan kegiatan pengumpulan data berupa foto, video,
dll, namun tidak ada kaitannya dengan angka statistik dalam kegiatan analisa
tersebut.
Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan
disebut analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa
berbentuk sederhana atau kompleks, tergantung pada aktifitas yang di analisa.
11

Salah satu yang berbentuk kompleks adalah nomor lari sprint khususnya teknik
start. Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi, rendah, pendek, panjang,
besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan untuk menggambarkan
karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan dengan penglihatan ,
adalah dasar analisa secara kualitatif.
Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik gerakan
atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa
diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk melakukan analisis ini,
tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi, namun dengan handycam saja
sudah bisa dilakukan baik dengan cara memutar hasil rekaman secara gerak lambat
atau pada waktu yang sebenarnya (kecepatan pemutaran normal).
Pendekatan kuantitatif termasuk menggambarkan suatu gerak tubuh yang
bagiannya dalam istilah numerik. Pengamat dengan menggunakan pendekatan
kuantifikasi menjelaskan atau membuat uraian situasi yang sebenarnya. Namun
tidak ekonomis bagi seorang pelatih menganalisis setiap gerak secara kuantitatif,
oleh karena alat-alat elektronik untuk menganalisis serba mahal.
Evaluasi kualitatif suatu keterampilan didasarkan pada ketepatan
menggunakan suatu dalil, atau hukum dan pengaruhnya pada sebuah gerak. Dalam
situasi melatih analisis gerak umumnya didasarkan atas pengamatan. Menggunakan
peragaan dengan gambar hidup dan video merupakan alat yang dianjukan untuk
membantu memperbaiki proses melatih. Pelatih menggunakan film atau video untuk
merekam gerakan anak asuhannya, agar kekeliruan gerak yang terjadi dapat dilihat
oleh atlit pada saat masih segar sehingga mudah diingat mengenai apa yang harus
diperbaiki.
Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik gerakan
atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya gerakan bisa
diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk melakukan analisis ini,
tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi, namun dengan handycam saja
suda bisa dilakukan baik dengan cara memutar hasil rekaman secara gerak lambat
atau pada waktu yang sebenarnya (kecepatan pemutaran normal).
Analisis kuantitatif merupakan analisis gerak yang mendeskripsikan
kinematikan gerakan dan menghasilkan ukuran-ukuran berupa angka-angka. Dalam
metode analisis ini diperlukan peralatan perekam yang berkecepatan tinggi agar
analisis yang dilakukan dapat lebih detail. Sekarang, penggunaan analisis dengan
komputer sudah menjadi tren, karena banyak sekali software-software yang bisa
digunakan untuk analisis gerak. Analisis kuantitatif dapat juga digunakan untuk
menentukan faktor-faktor kunci, dan membantu dalam mendefinisikan
parameterparameter optimal dalam suatu gerakan teknik olahraga (Hay, 1997).

1. Langkah-langkah dalam Menganalisis Biomekanika secara Kualitatif.


Ada empat langkah dalam analisis biomekanis kualitatif untuk meningkatkan
teknik, yaitu:
1) Deskripsi.
Kembangkan model teoretis dari teknik yang paling efektif dan jelaskan
seperti apa bentuknya. Tentukan apa yang ingin Anda lihat ketika Anda
mengamati siswa atau atlet Anda.
12

2) Observasi.
Amati kinerja siswa atau atlet Anda untuk menentukan seperti apa teknik
yang dilakukan oleh orang.
3) Evaluasi.
Bandingkan teknik yang ideal dengan gerakan yang dilakukan. Kemudian
identifikasi dan evaluasi kesalahan.
4) Instruksi.
Mendidik siswa atau atlet dengan memberikan umpan balik dan instruksi
yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Kesimpulan
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu
gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics,
biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design dan sport
biomechanics (biomekanika olahraga). Fungsi mempelajari biomekanika olahraga pada
dasarnya hanya ada dua saja yaitu meningkatkan performa dan mengurangi resiko
cedera (Bartlett, 2007) dan (Knudson,2007).
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan biomekanika olahraga, yaitu
Statika dan Dinamika. Statika merupakan bidang ilmu yang mengkaji keadaan tubuh
dalam keadaan statis (diam atau istirahat). Dinamika merupakan bidang ilmu yang
mengkaji tubuh dalam keadaan dinamis atau bergerak dengan akibat yang ditimbulkan
dari gerakan tersebut. dalam istilah dinamika terdapat istilah kinetika dan kinematika.
Kinetika merupakan faktor internal yang berhubungan dengan waktu dan ruang dalam
Dinamika. Sedangkan Kinematika merupakan faktor eksternal yang berhubungan
dengan tenaga yang menciptakan dan mengubahnya dalam dinamika.
Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Hay
dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua jenis analisis
tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana karakteristik dari
penampilan olahraga yang di observasi dan dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai