Anda di halaman 1dari 12

“PEDAGOGI OLAHRAGA”

Pokok Bahasan :“Strategi Pengembangan Profesi Guru PJOK Secara Pedagogi”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd
Dr. Aldo Naza Putra , M.Pd

Disusun oleh:
M. Syahlan (22199027)
Hanafi (22199061)
Yayang Yulia Sari (22199049)
Ira Chinta (22199021)
A. Pengertian Pedagogi Olahraga
Pedagogi Olahraga (sport pedagogy) adalah sebuah disiplin ilmu
keolahragaan yang berpotensi untuk mengintegrasikan subdisplin ilmu
keolahragaan lainnya untuk melandasi semua praktik dlam bidang
keolahragaan yang mengandung maksud dan tujuan untuk mendidik
Kajian ruang lingkup sport pedagogy istilah lazimnya dan disepakati
ditingkat internasional memang tidak lepas dari pemahaman kita terhadap
eksistensi ilmu keolahragaan (sport science).
1. Perspektif Sejarah Pedagogi Olahraga
Kerangka ilmu keolahragaan itu sendiri di Indonesia secara gamblang mulai
dikenal sejak tahun 1975 tatkala ada lokakarya internasioanal sport science.
Hasilnya berdampak kuat terhadap pengembangan Sekolah Tinggi Olahraga
(STO) di Indonesia meskipun muatannya sesak dengan pengetahuan tentang
isi (content knowledge). Beberapa sub disiplin ilmu keolahragaan misalnya
biomeknik, filsafat olahraga, fisiologi olahraga dalam nuansa sendiri, mulai
dikembangkan yang didukung oleh ilmu pengantar lainnya dalam pendidikan
misalnya psikologi pertumbuhan dan perkembangan dan ilmu sosial seperti
ilmu sosiologi dan antropologi yang diapndang perlu dikuasai oleh para calon
guru, pelatih dan pembina olahraga.
2. Landasan Filosiofis Pedagogi Olahraga
Pandangan dualisme Decartes yang memahami dikhotomi jiw dan bdan berpengaruh
terhadap profesi dibidang keolahragaan yakni raga dipandang semata-mata sebagai
objek yang diungkapkan dalam perumpamaan yang lazim dikenl “the body
instrument” the body machine atau the body computer”. Hal ini sebagai pandangan
yang mengutamakan aspek raga sehingga fisiologi dan anatomi menduduki posisi yang
amat kuat dalam penyiapan tenaga guru pendidikan jasmani dan pendidikan jasmani
dipahami sebagai sebuah subjek yang penting bagi pembinaan fisik yang dipandang
sebagai mesin. Selanjutnya konsep dikembangkan Maurice Merleau -Ponty tentang
“the body subjek”
3. Pendidikan Jasmani dan Pedagogi Olahraga
Meskipun ruang lingkup unsur pedagogi olahraga beragam pada berbagai negara,
karena terkait dengan perbedaan budaya, akar sejarah
dan standar metodologi, namun pada tingkat internasioanl, terdapat persamaan
pemahaman yaitu : pendidkan jasmani dipahami sebagai sebuah bidang studi (mata
pelajaran) disekolah dan pedagogi olahraga dipandang sebgai sebuah subdisiplin ilmu
dalam kerangka ilmu keolahragaan. Menurut para ahli Pierson Cheffers dan Barette
1994 : dalam Naul 1994 “ pedagogi olahraga merupakan sebuah disiplin yang terpadu
dalam struktur ilmu keolahragaan”.
B. Pengertian Kompetensi Pedagogi Guru
Menurut Panda (2012: 34) kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan dan
keinginan untuk secara regular menerapkan sikap, pengetahuan, dan keahliankeahlian
untuk mempromosikan pembelajaran dari guru dan murid. Kompetensi pedagogik guru
menurut Uppsala University (2010: 10) adalah tujuan dan kerangka kerja guru yang
pasti melalui pengembangan pembelajaran dan pengembang an profesionalisme,
dukungan, dan fasilitas pembelajaran yang terbaik secara berkelanjut-an.
C. Strategi Pengembangan Kompentensi Pedagogi Guru PJOK
Pengembangan kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu bagian kegiatan
Pengembangan Organisasi (PO) yang bertujuan untuk mewujudkan kelembagaan
pendidikan di sekolah yang lebih baik. Di sini kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan di sekolah harus mampu mendorong guru untuk meningkatkan
kompetensinya demi peningkatan kualitas keunggulan siswa ke arah yang lebih
optimal.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerial
pada setiap organisasi. Karena itu perencana terhadap kualifikasi kompetensi guru
dalam sebuah kelembagaan menjadi sesuatu hal yang penting yang akan menentukan
adanya perbedaan kinerja satu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan
rencana untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Pengembangan
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah perlunya peran kepala sekolah
dalam pengembangan kompetensi guru ke arah yang lebih profesional setelah tenaga
pengajar tersebut diterima bertugas di lembaga pendidikan terkait. Upaya ini dapat
dilakukan kepala sekolah dengan menjalankan perannya baik sebagai supervisor,
matovator, administrator, fasilitator dan lain sebagainya untuk mengadakan berbagai
program pelatihan pengembangan kualitas kompetensi pedagogik guru ke arah yang
lebih baik lagi.
Sehubungann dengan pengembangan kompetensi pedagogik guru, peran kepala sekolah
dapat diupayakan melalui penyelenggaraan berbagai program kegiatan sebagai berikut:
• a. Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
• b. Memotivasi Mengikuti guru Kursus Kependidikan
• c. Memotivasi Guru Untuk Ikut Sertifikasi
• d. Mengadakan Lokakarya (Workshop)
• e. Mengadakan Penataran Guru
• f. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah
• g. Mengadakan Rapat Sekolah
3. Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian strategi pengembangan kompetensi
pedagogik guru yang cukup penting untuk mengukur atau menilai
tingkat kualifikasi kompetensi guru serta efektifitas upaya
pengembangan yang telah dilakukan terhadap peningkatan kompetensi
pedagogik guru ke arah yang lebih baik. Di sini kepala sekolah
dituntutjugamelakukan penilaian secara cermat terhadap bawahannya
untuk kemudian ditentukan upaya pengembangan karir seorang guru
atau sebaliknya bagi pemutusan ikatan kerja jika kualifikasi kompetensi
seorang guru tidak mungkin lagi dipertahankan di isntasi kelembagaan
pendidikan tersebut.
Penutup
Kesimpulan
• Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan dan keinginan dalam
menerapkan sikap, pengetahuan dan keahlian untuk mempromosikan
pembelajaran, mengatur pembelajaran, dan mengevaluasi serta membantu
siswa untuk dapat mengaktualisasikan potensi mereka.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai