Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Desain Kurikulum

Tentang :
“ PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA”
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Iwan Setiawan, M.Pd

Disusun Oleh :
Maula Hidayati 1601618045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
Kata Pengantar

Assalammualaikum wr.wb
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat Nya-
lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pendidikan Jasmani dan
Olahraga ,Saya akan menyajikan makalah saya yang berjudul Pendidikan jasmani
dan Olahraga secara sederhana agar dapat mudah di pahami. Dikarenakan
pengetahuan kami tentang Pendidikan Jasmani dan Olahrga ini sangat sedikit
sehingga kami tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara sangat lengkap
akan tetapi kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.
Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini
dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan
saran dari dari Bapak, sehingga dengan saran dan kritiknya kami dapat menjadi
lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam kehidupan kami agar
tetap terus berusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari kami apa bila ada kata yang salah kami mohon maaf.
Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat
menjadi lebih baik lagi.
Wasalammualaikum wr.wb

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran wajib di
sekolah termasuk sekolah dasar, karena pendidikan jasmani masuk dalam
kurikulum pendidikan. Pendidkan jasmani adalah proses pendidikan
melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas
jasmani, bermain dan berolahraga yang direncanakan secara sistematis guna
merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan motorik,
keterampilan berfikir, emosional, sosial dan moral (Depdiknas, 2007:1).

Menurut Mutohir dalam Andun Sudijandoko jurnal pendidikan jasmani


Indonesia volume 7 (2010: 03), bahwa pendidikan jasmani adalah suatu
proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat
yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak serta keperibadian yang harmonis
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan
pancasila.

Pendapat senada dikemukakan oleh Cholik dan Lutan dalam Helmy


Firmansyah (2009: 04), bahwa pendidikan jasmani adalah proses
pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik
menuju pembentukan manusia seutuhnya. Masih menurut Helmy
Firmansyah (2009: 06), secara esensial pendidikan jasmani adalah suatu
proses belajar untuk bergerak (learning to move) dan belajar melalui gerak
(learning through movement). Program pendidikan jasmani berusaha
membantu peserta didik untuk menggunakan tubuhnya lebih efisien dalam
melakukan berbagai keterampilangerak dasar dan keterampilan kompleks
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Guru pendidikan jasmani
semestinya memberikan pengalaman berhasil bagisetiap anak, karena
pengalaman berhasil dapat merupakan sumber motivasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan


jasmani adalah merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah
termasuk sekolah dasar, karena pendidikan jasmani masuk dalam
kurikulum. Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan
jasmani, mental, emosi, dan sosial anak menjadi baik, dengan aktivitas
jasmanai sebagai wahananya.

1.2 RUMUSAN MASALAH :


1. Apa Hakekat Pendidikan Jasmani ?
2. Apa Definisi Pendidikan Jasmani ?
3. Apa Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga ?
4. Apa Tujuan Pendidikan Jasmani ?
5. Bagaimana Pendidikan Jasmani di sekolah ?

1.3 TUJUAN :

1. Untuk mengetahui Hakekat Jasmani


2. Untuk mengetahui Definisi Pendidikan Jasmani
3. Untuk mengetahui perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
4. Untuk mengetahui tujuan pendidikan jasmani
5. Untuk mengetahui pendidikan jasmani disekolah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang


memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya
menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh
luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi,
penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan
lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan
perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada
bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.

Dari pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun
esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani
memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini
diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut
terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan
bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada
perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung
maupun secara tidak langsung.
Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada
manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya
menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah
pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu
proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.

Karenanya pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam


‘pikiran dan tubuh’ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang.
Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain
kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan
Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik
bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik ‘diharapkan’ pula
terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in
corporesano.

2.2 Definisi Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas


jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap
sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

Materi dalam pendidikan jasmani disajikan untuk membantu siswa agar memahami
mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman,
efisien, dan efektif. Adapun implementasinya perlu dilakukan secara terencana,
bertahap, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya siswa diharapkan dapat
meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri dan menghargai manfaat aktivitas
jasmani bagi peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan demikian, akan
terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup aktif.
Proses pendidikan jasmani pada dasarnya memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematis dan bertujuan, untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskular/psikomotor, perseptual,
kognitif, dan afektif, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Pendidikan
jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengelaman belajar melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengelaman belajar ini diarahkan untuk
membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hanyat.

Dalam dunia pendidikan terdapat sebuah sasaran pedagois, sehingga pendidikan


dirasa kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
karena gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar bagi manusia untuk
mengenal dunia dan dirinya yang secara alamiah berkembang searah dengan
perkembangan zaman. Disamping itu pendidkan jasmani merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan psikomotor,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-
sportivitas-spritual sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan guru mampu menciptakan


proses pembelajaran yang menyenagkan kepada siswa sehingga muncul kemauan
yang besar dalam diri siswa untuk bergerak.

Pendidikan jasmani yang merupakan pendidikan yang menekankan pada proses


pembelajaran melalui gerak sebaiknya diberikan kepada siswa dengan sebaik-
baiknya sebagai langkah awal menciptakan siswa yang tumbuh sebagai insan yang
kuat dan sehat. Jadi dapat disimpulkan bahwa,
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan
yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan pola hidup sehat dalam
rangka perkembangan, pertumbuhan dan pengembangan jasmani, kemampuan dan
keterampilan gerak, sikap mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, dan
seimbang.

2.3 Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan


hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih
dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari.
Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami
peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual.

Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita
mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif,
meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti
olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan
di dalam keduanya.

Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat
kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk
permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah
pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa
secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.

Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir,
kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan
hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang
terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau
dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat
diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang
terlibat.

Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat
mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu,
olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya
pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya
semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.

Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun
dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu
seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya,
pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan
tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas
dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga,
meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan


ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan
untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur
tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan
kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut
athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut
sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk
kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi
keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif;
keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

2.4 Tujuan Pendidikan Jasmani


Menurut Dr. Syarifudin, M.Pd dalam pokok-pokok pengembangan program
pembelajaran pendidikan jasmani bahwa tujuan pendidikan jasmani mencakup
empat komponen, antara lain:
Komponen Organik, merupakan gambaran tujuan aspek fisik dan psikomotor yang
harus dicapai pada setiap proses pembelajaran, yang meliputi ; kapasitas fungsional
dari organ-organ seperti daya tahan jantng dan otot.
Komponen neuromuskuler, merupakan gambaran tujuan yang meliputi aspek
kemampuan unjuk kerja keterampilan gerak yang didasari oleh kelenturan,
kelincahan, keseimbangan, kecepatan dan lain-lain.
Komponen intelektual, merupakan gambaran yang dapat dipadankan dengan
kognitif.
Komponen emosional, merupakan gambaran yang dapat dipadanan dengan afektif.

Fungsi Pendidikan Jasmani


1. Aspek Organik
a. Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat
memnuhi tuntunan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk
pengembangan keterampilan;
b. Meningkatkan kekuatan, yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh
otot atau kelompok otot;
c. Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk
menahan kerja dalam waktu yang lama;
d. Meningkatkan daya tahan kardiovaskular, kapasitas individu untuk melakukan
aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lama; dan
e. Meningkatkan fleksibilitas, yaitu rentang gerak dalam persedian yang diperlukan
untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cedera.
2. Aspek Neuromuskuler
a. meninngkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot;
b. mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti berjalan, berlari, melompat,
meloncat, meluncur, melangkah mendorong, menderap / mencongklang, bergulir,
dan menarik;
c. mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti mengayun, bergoyang,
meregang, menekukmenggantung, membongkok;
d. mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti memukul, menendang,
menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli;
e. mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti ketepatan, irama, rasa gerak, power,
waktu reaksi, kelincahan;
f. mengembangkan keterampilan olahraga, seperti sepak bola, soft ball, balo voli,
bola basket, baseball, atletik, tennis, bela diri; dan
g. mengembangkan keterampilan sekreasi, seperti menjelajah, mendaki, berkemah,
berenang; dan lainya.
3. Aspek Perseptual
a. mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat;
b. mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang,
yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah,
sebelah kanan, atau sebelah kiri dirinya;
c. mengembangkana koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan
mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melinatkan
tangan, tubuh, dan atau kaki;
d. mengembangkan keseimbangan tubuh (satatis, dinamis), yaitu mempertahankan
keseimbangan statis dan dinamis;
e. mengembangkan domonasi (dominancy), yaitu konsisten dalam menggunakan
tangan atau kaki kanan / liri dalam melempar atau menendang;
f. mengembangkan laterallitas (leterality), yaitu kemamouan membedakan antara
sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan anatara bagian dalam kanan atau kiri tubuh
sendiri; dan
g. mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh dan
hubunganny a denga tempat atau ruang.
4. Aspek Kognitif
a. mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami,
memperoleh pengentahuna, dan membuat keputusan
b. meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika;
c. mengembangkan kemampuan pengetahuan strategi dan teknik yang terlibat
dalam aktivitas yang terorganisasi;
d. meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan teknik yang terlibat
dalam aktivitas jasmani;
e. menghargai kinerja tubuh: penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan
jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam
mengimplememtasikan aktibitas da dirinya;
f. Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem
perkembangan melalui gerakan.
5. Aspek Sosial
a. Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada;
b. Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dalam situasi kelompok;
c. Belajar berkomunikasi dengan orang lain;
d. Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi dan keputusan
dalam kelompok;
e. Mengembangkan kepribadian, sikap dan nilai agar dapat berfungsi sebagai
anggota masyarakat;
f. Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat;
g. Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif;
h. Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif; dan
i. Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.
6. Aspek Emosional
a. Mengembangkan respons yang sehat terhadap aktivitas jasmani;
b. Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penontohy;
c. Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat;
d. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas; dan
e. Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.
Berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan olahraga pemahaman dan penerapan
konsep yang benar tentang aktivitas-aktivitas tersebut agar dapat melakukannya
secara aman; dan pemahaman dan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam
aktivitas-aktivitas tersebut agar terbentuk sikap dan perilaku sportif dan positif,
emosi stabil, dan gaya hidup sehat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pendidikan jasmani adalah suatu alat yang digunakan oleh pemerintah sebagai
usaha untuk memberikan pengajaran kepada para generasi muda disekolah-sekolah
tentang pengembangan seluruh organ tubuh baik jasmani maupun rohani.
2. Olahraga adalah suatu aktivitas fisik yang menekankan pada pengembangan
prestasi puncak dari anak didik yang berminat tentang suatu cabang olahraga yang
waktu pelaksanaannya diluar jam sekolah.

3.2 Saran
Sebagai insan olahraga kita seharusnya memberikan pengertian kepada masyarakat
akan pentingnya pendidikan jasmani dan olahraga baik yang dilakukan di sekolah
maupun diluar jam sekolah, hal ini bertujuan agar bangsa yang kita cintai ini
kedepan menjadi bangsa yang kuat secara jasmani dan cerdas secara rohani.
DAFTAR PUSTAKA

http://roni-saputra-anrori20.blogspot.com/2015/05/hakikat-pendidikan-jasmani-dan-
olahraga.html
https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1366&bih=608&tbm=isch&sa
=1&ei=cdrVW9b7KMXfvgS0vIOYDg&q=perbedaan+penjas+dan+olahrga&oq=perbeda
an+penjas+dan+olahrga&gs_l=img.3...5669.14624.0.15550.30.21.0.9.9.0.107.1788.16j4.
20.0....0...1c.1.64.img..1.26.1542.0..0j0i67k1j0i10i67k1j0i8i30k1j0i24k1.0.5EapcoMfH0
0#imgrc=dKizl5sC3GCBXM:
https://www.google.co.id/search?safe=strict&ei=29nVW6-
5JsjZvAS4paTQAg&q=dengan+adanya+perbedaan+enjad+dan+olahhraga+baik+dikemu
kakan+oleh+abdul+kadir+dalam+pembukuan+buletin&oq=dengan+adanya+perbedaan+e
njad+dan+olahhraga+baik+dikemukakan+oleh+abdul+kadir+dalam+pembukuan+buletin
&gs_l=psy-
ab.3...7602.17267.0.17602.26.25.1.0.0.0.191.2738.2j20.22.0....0...1c.1.64.psy-
ab..3.0.0....0.QdzV9z0CuVA

Anda mungkin juga menyukai