Desain Kurikulum
Tentang :
“ PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA”
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Iwan Setiawan, M.Pd
Disusun Oleh :
Maula Hidayati 1601618045
Assalammualaikum wr.wb
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat Nya-
lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pendidikan Jasmani dan
Olahraga ,Saya akan menyajikan makalah saya yang berjudul Pendidikan jasmani
dan Olahraga secara sederhana agar dapat mudah di pahami. Dikarenakan
pengetahuan kami tentang Pendidikan Jasmani dan Olahrga ini sangat sedikit
sehingga kami tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara sangat lengkap
akan tetapi kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.
Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini
dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan
saran dari dari Bapak, sehingga dengan saran dan kritiknya kami dapat menjadi
lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam kehidupan kami agar
tetap terus berusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari kami apa bila ada kata yang salah kami mohon maaf.
Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat
menjadi lebih baik lagi.
Wasalammualaikum wr.wb
Penyusun
Daftar Isi
1.3 TUJUAN :
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh
luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi,
penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan
lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan
perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada
bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan
perkembangan total manusia.
Dari pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun
esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani
memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini
diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut
terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan
bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada
perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung
maupun secara tidak langsung.
Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada
manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya
menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah
pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu
proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.
Materi dalam pendidikan jasmani disajikan untuk membantu siswa agar memahami
mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman,
efisien, dan efektif. Adapun implementasinya perlu dilakukan secara terencana,
bertahap, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya siswa diharapkan dapat
meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri dan menghargai manfaat aktivitas
jasmani bagi peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan demikian, akan
terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup aktif.
Proses pendidikan jasmani pada dasarnya memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematis dan bertujuan, untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskular/psikomotor, perseptual,
kognitif, dan afektif, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Pendidikan
jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang penting, yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengelaman belajar melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengelaman belajar ini diarahkan untuk
membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hanyat.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita
mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif,
meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti
olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan
di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat
kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk
permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah
pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa
secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir,
kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan
hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang
terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau
dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat
diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang
terlibat.
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat
mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu,
olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya
pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya
semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun
dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu
seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya,
pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan
tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas
dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga,
meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
3.2 Saran
Sebagai insan olahraga kita seharusnya memberikan pengertian kepada masyarakat
akan pentingnya pendidikan jasmani dan olahraga baik yang dilakukan di sekolah
maupun diluar jam sekolah, hal ini bertujuan agar bangsa yang kita cintai ini
kedepan menjadi bangsa yang kuat secara jasmani dan cerdas secara rohani.
DAFTAR PUSTAKA
http://roni-saputra-anrori20.blogspot.com/2015/05/hakikat-pendidikan-jasmani-dan-
olahraga.html
https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1366&bih=608&tbm=isch&sa
=1&ei=cdrVW9b7KMXfvgS0vIOYDg&q=perbedaan+penjas+dan+olahrga&oq=perbeda
an+penjas+dan+olahrga&gs_l=img.3...5669.14624.0.15550.30.21.0.9.9.0.107.1788.16j4.
20.0....0...1c.1.64.img..1.26.1542.0..0j0i67k1j0i10i67k1j0i8i30k1j0i24k1.0.5EapcoMfH0
0#imgrc=dKizl5sC3GCBXM:
https://www.google.co.id/search?safe=strict&ei=29nVW6-
5JsjZvAS4paTQAg&q=dengan+adanya+perbedaan+enjad+dan+olahhraga+baik+dikemu
kakan+oleh+abdul+kadir+dalam+pembukuan+buletin&oq=dengan+adanya+perbedaan+e
njad+dan+olahhraga+baik+dikemukakan+oleh+abdul+kadir+dalam+pembukuan+buletin
&gs_l=psy-
ab.3...7602.17267.0.17602.26.25.1.0.0.0.191.2738.2j20.22.0....0...1c.1.64.psy-
ab..3.0.0....0.QdzV9z0CuVA