Anda di halaman 1dari 6

DAVIN

RAMADHANI
1985201037
PEDAGOGIG
PENJAS

CONTENT
KNOWLEDGE
Pedagogical
Content
Knowledge
Pedagogical Content Knowledge diperkenalkan
pertama kali oleh Lee Shulman pada tahun 1986 dan
suatu kelompok peneliti yang berkolaborasi dalam
proyek Knowledge Growth in Teaching (KGT).
Hasil penelitian KGT menyatakan bahwa PCK
bermakna pengetahuan dari tiga pengetahuan yang
berdasar dari dalam praktek guru, yakni subject
matter knowledge, pedagogical knowledge and
knowledge of context (Miranda, 2008). Dalam hal
ini subject matter knowledge dan knowledge of
context sejalan dengan content knowledge.
PCK terdiri atas beberapa komponen yang saling
berhubungan. Hubungan antara komponen pembentuk
PCK tersebut dapat diilustrasikan pada gambar berikut

Bedasarkan gambar diatas PCK merupakan


irisan dari Content Knowledge (C) dan
Pedagogical Knowledge (P). Pemerintah
menjelaskan kopetensi yang harus dikuasai
oleh guru dalam PP No. 74 Tahun 2008 yaitu
kopetensi Pedagogi, kopetensi sosial, kopetensi
kepribadian, dan kopetensi profesional.
CONTECT
KNOWLDGE

Koehler dalam Jimoyiannis (2010) menyatakan


bahwa “ content is the subject matter that is
to be learned” yang berarti materi atau content
adalah subjek materi yang dipelajari.
Dalam Jurnal of Research On Technology in
Education (2009) Mishra dan Koehler
menyatakan yang artinya content knowledge
merupakan pengetahuan terbaru tentang
materi atau subjek yang dipelajari atau
diajarkan. Menurut Shulman (1986) Content
Knowledge meliputi pengetahuan konsep,
teori, ide, krangka berfikir, metode pembuktian
dan bukti
Komponen- komponen yang terdapat
pada content knowledge ini sesuai dengan
definisi kopetensi profesional yang
terdapat dalam PP No. 74 Tahun 2008.
Materi pelajaran yang hendak disajikan
harus dikuasai dengan sungguh- sungguh
keluasan dan kedalamannya oleh guru
sehingga guru dapat
mengorganisasikannya dengan tepat dan
baik dari segi kompleksitasnya (dari yang
mudah kepada yang sulit dari yang
konkret kepada yang kompleks) maupun
dari segi keterkaitannya ( dari yang harus
lebih awal muncul sebagai dasar bagi
bagian berikutnya).
Kopetensi profesional guru bedasarkan PP No. 74
Tahun 2008 yang sekurang – kurangnya meliputi
kopetensi untuk:

1. Penguasaan materi pelajaran secara luas dan


mendalam sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran dan atau
kelompok mata pelajaran yang kan diampu.

2. Konsep dan metode disiplin keilmuan,


teknologi atau seni yang relevan, yang secara
konseptual menaungi atau koheren dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran
dan atau kelompok mata pelajaran yang kan
diampu.

Anda mungkin juga menyukai