Anda di halaman 1dari 31

IDENTIFIKASI BAKAT

ATLETIK
Instrumen Pemanduan Bakat
Test Pemanduan Bakat Cabang Atletik
Item test :
1. Tinggi Badan
2. Berat Badan
3. Rentang Lengan
4. Pajang Tungkai
5. Sit and Reach
6. Lari Cepat 40 Meter
7. Shocken
8. SBJ
9. Frekuensi Langkah 10”
10. Lari 800 Meter
Pengelolaan Pelaksanaan Tes
Pemanduan Bakat Cabang Atletik

Pelaksanaan test perlu diatur dalam kelompok


minimal menjadi dua kelompok atau lebih, dengan
pengaturan :
Bagian pertama, meliputi tinggi badan, berat badan,
rentangan lengan, Panjang Tungkai dan Sit and Reach
Bagian kedua, meliputi 40 Meter, Shocken, Frekuensi
langkah dan lari 800 Meter.
Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan dapat dilakukan dilapangan rumput, dengan
kriteria sbb:

Dilapangan Rumput :
Pilih permukaan yang kering dan aman untuk
pelaksanaan test.
Persiapan Pre-Test

Testi harus melakukan pemanasan secara


menyeluruh termasuk aktifitas aerobik ringan
dan peregangan baik pada tubuh bagian
atas maupun bawah sebelum pelaksanaan
tes 40 Meter, Shocken, Standing broad jump,
Frekuensi Langkah, dan 800 meter.
Petunjuk Pelaksanaan
Para pelaksana atau tester harus menguasai
petunjuk pelaksanaan tes sebelum memulai
pengukuran.
1. TINGGI BADAN
Tujuan
Tinggi badan adalah jarak vertikal dari lantai ke ujung kepala
(vertex). Tinggi badan ini merupakan faktor penting di dalarn
berbagai cabang olahraga.

Perlengkapan
1. Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkan dengan kuat
secara vertikal di dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0,1
cm.
2. Sebaiknya dinding tidak mengandung papan yang mudah
mengerut.
3. Apabila menggunakan pita pengukur, dipersiapkan pula segi
tiga siku-siku.
4. Permukaan lantai yang dipergunakan harus rata dan padat.
1. TINGGI BADAN
Prosedur
Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua
bahu menekan pada stadiometer atau pita pengukur.
Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang
menggantung bebas di samping badan (dengan telapak
tangan menghadap ke arah paha).
Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi di
belakang telinga agar tegak agar tubuh terentang secara
penuh.
Pandangan testi lurus ke depan sambil menarik napas
panjang dan berdiri tegak.
Upayakan tumit testi tidak terangkat (jinjit).
Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan
platformnya sehingga dapat menyentuh bagian atas kepala.
Apabila menggunakan pita pengukur, letakkan segi tiga siku-
siku tegak lurus pada pita pengukur di atas kepala, kemudian
turunkan ke bawah sehingga menyentuh bagian atas kepala.
2. BERAT BADAN
Tujuan
Mengetahui berat badan.
Perlengkapan
Alat penimbang dengan ketelitian hingga 0,01
kg, ditempatkan pada permukaan yang rata.
Skala alat penimbang harus ditera lebih
dahulu agar alat tersebut memenuhi standar
2. Berat Badan
Prosedur
Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian renang atau pakaian yang
ringan (seperti T-shirt dan celana pendek/skirt).
Alat penimbang disetel pada angka nol.
Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata di bagian
tengah alat penimbang.

Penilaian
Catatlah berat badan testi hingga ukuran 0,01 kilogram yang terdekat dan jika
diperlukan alat penimbang ditera lebih dahulu.
3. RENTANG LENGAN
Tujuan
Rentang lengan adalah jarak horisontal antara
ujung jari tengah dengan lengan terentang secara
menyamping setinggi bahu. Rentang lengan
meliputi lebar kedua bahu dan panjang anggota
badan bagian atas (tangan).

Perlengkapan
1. Pita pengukur (setidaknya sepanjang 3 meter
dengan tingkat ketelitian hingga mencapai 0,1
cm) yang ditempatkan secara horisontal pada
dinding kira-kira setinggi 1,5 rneter di atas
permukaan tanah. Sudut dinding sebaiknya
digunakan sebagai titik nol.
2. Penggaris
3. RENTANG LENGAN
Prosedur
Testi berdiri tegak dengan punggung menempel pada
dinding, kedua kaki merapat; sedangkan tumit, pantat
dan kedua bahu menyentuh dinding.
Kedua lengan terentang menyamping setinggi pahu
(secara horisontal) dan kedua telapak tangan menghadap
ke depan. Ujung jari tengah (tangan kiri dan kanan)
menyatu dengan ujung pita pengukur. Apabila testi
memiliki postur tubuh yang tinggi atau pendek, maka
lengan testi berada di sebelah atas atau bawah pita
pengukur. Oleh karena itu, kedua lengan direntangkan
dalam posisi horisontal dan gunakan mistar penggaris
untuk menggaris ujung (akhir) dari ujung jari ke atas atau
ke bawah hingga memotong pita pengukur.
Ukurlah jarak antara ujung jari tengah lengan yang lain
yang direntangkan ke samping.
4. Panjang Tungkai
Tujuan
untuk mengukur panjang tungkai

Perlengkapan
Meteran jahit
Alat tulis
4. Panjang Tungkai
Prosedur
Testi berdiri tegak diatas lantai yang rata
Testor meraba bagian tulang yang terluar di sebelah
lateral pada paha (pada trochanter mayor), dan bila paha
di ayunkan anterior maupun ke posterior nampak
menonjol (trochantor mayor bergerak)
Penilaian
Tester meletakan meteran tepat pada titik trochanter mayor
lalu tarik meteran sampai kaki bagian terbawah (telapak
kaki) sampai dengan ketelitian Cm.
5. FLEXIBILITAS
Tujuan
untuk mengetahui kemampuan kelentukan batang tubuh/ togok
dan sendi panggul.

Perlengkapan
Bangku berskala centimeter.
Permukaan lantai yang digunakan harus rata.
.
5. FLEXIBILITAS
Prosedur
Testi duduk dilantai dengan posisi kedua lutut lurus, dengan
telapak kaki menempel pada bangku yang berskala centimeter.
Kedua tangan dengan jari tangan lurus ke depan sejajar lantai,
kemudian kedua tangan dijulurkan ke depan secara perlahan-
lahan sejauh mungkin.
Tes ini dilakukan dua kali secara berturut-turut.

Penilaian
Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan
centimeter.
6. LARI 40 METER
Tujuan
Kemampuan lari dengan cepat dari posisi tak bergerak
dibutuhkan di dalam permainan beregu. Kecepatan
juga penting di dalam beberapa cabang olahraga yang
membutuhkan ledakan aktivitas yang pendek dengan
intensitas tinggi.

Perlengkapan
1. Stopwatch
2. Kerucut Pembatas atau patok 10 buah
3. Lintasan lari 40 meter yang lurus, datar dan
ditempatkan pada cross wind. Apabila permukaan
yang digunakan berumput, rumput harus dalam
keadaan kering.
6. LARI 40 METER
Prosedur
Berilah tanda lintasan lari sepanjang 40 meter dengan kerucut
pembatas ditempatkan pada tiap interval 10 meter.
Tiap testi melakukan start dengan posisi berdiri, dan kaki depan
tepat berada di atas garis start.
Pamberi tanda waktu berdiri pada garis finish, meneriakkan aba-
aba “siap” dan mengayunkan bendera untuk memberi tanda start
pada testi. Petugas menghidupkan stopwatch yang dipegang,
bersamaan dengan bergeraknya teste, bukan bersamaan
bendera pemberi aba-aba.
Hentikan stopwatch pada saat dada testi telah melewati garis
finish.
Tekankan kepada testi agar lari secepat mungkin.
Testi diperbolehkan melakukan dua kali.
7. SHOCKEN
Tujuan
Mengukur power dan koordinasi otot
lengan

Perlengkapan
◦ Medicine Ball 4 kg & 3 Kg
◦ Lapangan rata dan boleh berumput
◦ Roll meter
◦ Alat tulis
7. SHOCKEN
Prosedur
Testee berdiri membelakangi garis pembatas dan kedua lutut
di tekuk
Peluru digenggam/dipenggang dengan kedua tangan
Sikap badan jongkok sebagai awalan persiapan lemparan.
Testee melakukan gerakan secarasi multan mengayun lengan
kebelakang dalam gerakan melempar kearah depan.
Gerakan awal dilakukan dari bawah dengan kedua lengan
lurus.
Peluru bergerak dari bawahke arah atas lepaskan dari atas
kepala dengan sekuat tenaga.
7. SOCKEN
PENILAIAN
◦ Hasil lemparan diukur dari batas garis awalan berdiri sampai
dengan posisi jatuhnya bagian peluru yang terdekat dengan
arah lemparan
◦ Jarak diukur berdasarkan ukuran meter dengan ketelitian
seperseratus meter (contoh : 8,35 m)
8. STANDING BROAD JUMP
Tujuan

Untuk mengukur daya ledak otot tungkai ke arah depan

Peralatan

1. Roll meter
8. STANDING BROAD JUMP
Prosedur
Atlet berdiri di belakang garis batas, kedua kaki sejajar, lutut
ditekuk dan kedua lengan ke belakang.
Tanpa menggunakan awalan, kedua kaki menolak secara bersama
dan melompat ke depan sejauh-jauhnya.
Pelaksanaan lompatan dilakukan dengan bantuan ayunan lengan.
Jarak lompatan dihitung dari garis batas sampai dengan batas
terdekat bagian anggota badan yang menyentuh matras/pasir
9. FREKUENSI 10 DETIK
Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya frekuensi langkah calon
sprinter
Peralatan
a. Lintasan Rata
b. Tali Lunak/Karet
c. Stopwatch.
10. LARI 800 METER
Tujuan
Untuk menilai kapasitas aerobik.

Perlengkapan
Lintasan lari 800 meter
Stopwatch
Kerucut pembatas atau patok
Alat tulis
10. LARI 800 METER

Prosedur
a. Buatlah lintasan 800 meter dengan memberi tanda
garis start & finis. Bisa menggunakan lintasan lari
didalam stadion yang berjarak 400 meter, atau
membuat lintasan lari 200 meter
b. Pelaksanaan :
◦ Atlet berdiri pada posisi start berdiri tepat dibelakang garis
start.
◦ Setelah ada aba-aba Ya! Atau tanda akustik yang lain atlet
berlari secepat-cepatnya menuju garis finish.
◦ Catat waktu yang ditempuh pada jarak 800 meter.
10. LARI MULTITAHAP
Prosedur
Pada akhir dari tiap menit interval waktu di antara dua bunyi “tuut” makin
pendek, oleh karena itu, kecepatan lari makin bertambah cepat.
Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak
terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali, bukannya lari
membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu.
Tiap testi terus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi
mengejar tanda bunyi “tuut” dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan
testi adalah apabila testi tertinggal tanda bunyi “tuut” dua kali lebih dari dua
langkah di belakang garis ujung .
STANDART TES PARAMETER
STANDAR TES ATLET PEMULA PUTRA USIA 15 TAHUN KE BAWAH
Frekuensi Shock Belakang
Status Sit & Reach 40 m Langkah (peluru 4 kg) SBJ 800 m

Sangatbaik  41 < 5,21 det  46  9,08 m > 2,25 m < 2’30”

Baik 31 – 40 5,21 – 5,99 det 40-45 9,08 – 7,48 m 2,25 – 2,14 m 2’30” – 2’35”

Cukup 21 – 30 5,99 – 6,38 det 34-39 7,48 – 6,68 m 2,14 – 2,03 m 2’35” – 3’0”

Kurang 11 – 20 6,38 – 7,56 det 28-33 6,68 – 4,27 m 2,03 – 1,70 m 3’0” – 3’44”

S. Kurang < 10 > 7,56 det < 27 < 4,27 m < 1,70 m >3’44”
STANDART TES PARAMETER
STANDAR TES ATLET PEMULA PUTRI USIA 15 TAHUN KE BAWAH

Frekuensi Shock Belakang


Status Sit & Reach 40 m Langkah (peluru 4 kg) SBJ 800 m

Sangatbaik  41 < 5,36 det  44 7,87 m  2,10 m < 2’35”

Baik 31 – 40 5,36– 6,57 det 39-43 7,88 – 6,42 m 2,10 – 1,90 m 2’35” – 3’10”

Cukup 21 – 30 6,57 – 7,17 det 34-38 6,42 – 5,68 m 1,90 – 180 m 3’10” – 3’28”
Kurang 11 – 20 7,17 – 8,99 det 29-33 5,68 – 3,48 m 1,80 – 1,51 m 3’28” – 4’33”
S. Kurang
< 10 > 8,99 det < 28 < 3,48 m < 1,51 m > 4’33”
HASIL OLAH DATA
NAMA 1. ZACKY FARCHAN Z.
ASAL SMP SMPN 8 MALANG ZACKY FARCHAN
L/P L 1
USIA 15 5
4
3
NO ITEM TES 6 2
HASIL KATEGORI % 2
Antropometri :
1
Tinggi Badan 165
0
Berat Badan 53.3
NORMAL 19.9
Rentang Tangan 176
Panjang Tungkai 100 5 3
1 Tes Sit & Reach 45 5
2 Tes 40 m 5.58 4
4
3 Tes Shocken 10.20 5
86
4 Standing Broad Jump 2.77 5
5 Tes Frekuensi Langkah 44 4
6 Tes 800 m 2.55 3

KET :
TINGKAT KEBERBAKATAN TINGGI KECENDERUNGAN KE NOMOR LOMPAT DAN LEMPAR

Anda mungkin juga menyukai