Anda di halaman 1dari 25

BEST PRACTICE

PEMBANGUNAN PONDOK BACA


DENGAN DUKUNGAN PSM MELALUI TANOTO FOUNDATION
UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA BACA
SISWA SMP NEGERI 2 MUARO JAMBI

DI SUSUN OLEH

LIA S. S.Pd
(GURU SMP NEGERI 2 MUARO JAMBI)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 2 Muaro Jambi,
telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Best Practice berjudul :

“Pembangunan Pondok Baca Dengan Dukungan PSM Melalui Tanoto


Foundation Untuk Meningkatkan Budaya Baca Siswa SMP Negeri 2 Muaro
Jambi”

Laporan Best Practice di atas dibuat oleh:

Nama : Lia S., S.Pd


NIP : 198201102006042024
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Unit kerja : SMP Negeri 2 Muaro Jambi

Best Practice tersebut benar-benar merupakan karya sendiri.

Demikian surat persetujuan ini dibuat sebagai persyaratan untuk mengikuti


lomba Best Practice dalam rangka HUT Guru dan PGRI Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2022.

Menyetujui dan Mengesahkan Tempino, 7 November 2022


Kepala SMPN 2 Muaro Jambi Penulis,

M. Dan Ridwan, S.Pd Lia S, S.Pd


NIP. 196512151992031007 NIP. 198201102006042024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan Best Practice dengan judul ” Pembangunan Pondok Baca Dengan
Dukungan PSM Melalui Tanoto Foundation Untuk Meningkatkan Budaya Baca
Siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi “. Best Practice ini dibuat sebagai syarat
untuk mengikuti lomba pembuatan Best Practice dalam Rangka Memperingati
HUT PGRI ke-77 di Kabupaten Muaro Jambi Pada Tahun 2022 .

Best Practice ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan budaya baca
siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi yang semakin lama semakin berkurang. Best
Practice ini juga bersumber dari beberapa referensi, seperti dari internet,
wawancara dan dari pengetahuan yang penulis miliki seputar hal ini.

Dalam penyusunan Best Practice ini, penulis banyak menerima bimbingan


dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan, motivasi, doa dan bimbingan dalam
penyusunan Best Practice ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Best Practice
ini masih jauh dari kesempurnaan dan dari yang diharapkan, maka kritik dan saran
sangat diharapkan sebagai penyempurnaan.

Jambi, 7 November 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA............................................................................5
A. Pondok Baca.................................................................................................5
B. Dukungan PSM (Peran Serta masyarakat)....................................................5
C. Tanoto Foundation........................................................................................6
D. Budaya Baca................................................................................................6
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................7
A. Alasan Pembangunan Pondok Baca..............................................................7
B. Tahapan pembangunan Pondok Baca...........................................................7
C. Pemanfaatan Pondok Baca............................................................................13
D. Kendala Yang dihadapi.................................................................................16
E. Faktor-faktor Pendukung...............................................................................16
BAB IV. PENUTUP..........................................................................................17
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Rekomendasi.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Indeks kegemaran membaca Indonesia (2014-2020).......................1

Gambar 2. Peringkat literasi negara menurut PISA tahun 2018........................1

Gambar 3. Kondisi perpustakaan sekolah..........................................................3

Gambar 4. Pertemuan pihak sekolah dengan komite sekolah ...........................8

Gambar 5. Rapat bersama komite dan wali murid.............................................9

Gambar 6.Tahap pembuatan pondok baca.........................................................10

Gambar 7. Tahap penyelesaian pondok baca.....................................................12

Gambar 8. Kegiatan literasi (budaya baca) di pondok baca..............................13

v
ABSTRAK

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia terbilang masih rendah


dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini didapat dilihat dari penelitian
tentang indeks dan peringkat kegemaran membaca. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) untuk
mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang nantinya dapat
meningkatkan budaya baca. Rendahnya minat baca siswa di sekolah dapat
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kegiatan membaca yang dianggap
membosankan dan sarana yang kurang memadai.
Untuk mengatasi hal tersebut, SMP Negeri 2 Muaro Jambi membangun
Pondok Baca yang terlaksana dengan adanya dukungan dari PSM melalui Tanoto
Foundation yang salah satu program kerjanya adalah mengaktifkan peran serta
masyarakat dan budaya baca. Pembangungan pondok baca ini bertujuan untuk
menciptakan suasana dan pengalaman baru bagi siswa dalam membaca yang
bertujuan untuk meningkatkan budaya baca.
Alhamdulillah kegiatan pembagunan Pondok Baca dengan dukungan PSM
melalui Tanoto Foundation untuk meningkatkan budaya baca siswa SMP Negeri 2
Muaro Jambi telah tercapai. Dapat dilihat dari semangat dan antusiasnya siswa
dalam membaca.

Kata Kunci : Pondok baca, Dukungan PSM, budaya baca.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Membaca merupakan hal yang penting untuk dibudayakan, karena dengan
membaca kemampuan seseorang dapat ditingkatkan tertutama dalam memahami
sebuah konsep dan juga dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis.
Berbagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui minat baca disetiap
negara.
Gambar 1. Indeks kegemaran membaca Indonesia (2014-2020)

Dari gambar 1 diatas, dapat dilihat bahwa kegemaran membaca masyarakat


Indonesia termasuk kategori sedang.

Gambar 2. Peringkat Literasi negara menurut PISA tahun 2018

Dari gambar 2, diketahui bahwa Literasi Indonesi peringkat ke-62 dari 70


negara. Ini membuktikan bahwa masih rendahnya minat baca masyarakat
Indonesia.
2

Rendahnya minat baca merupakan permasalahan yang harus diatasi dan dicari
solusinya sehingga nantinya minat baca tersebut akan tetap ada dan terus
dibudayakan. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat
baca khususnya siswa adalah dengan mengoptimalkan gerakan literasi pada siswa
disekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) untuk mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
(Kemendikbud, 2016). GLS merupakan gerakan yang melibatkan semua warga
sekolah (guru,peserta didik, orang tua/wali murid) dan masyarakat sebagai bagian
dari pendidikan . Program ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca
peserta didik dalam meningkatkan keterampilan membaca, agar pengetahuan
dikuasai lebih baik.
Berdasarkan pengamatan untuk siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi dapat
dikatakan memiliki budaya baca yang rendah, hal ini dapat dilihat pada saat
pembelajaran yang berkaitan dengan membaca buku atau teks, siswa kurang
bersemangat dan antusias dan juga dari kurang berminatnya siswa untuk
mengunjungi perpustakaan sekolah ataupun membaca buku disekolah. Adapun
faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca siswa antara lain: 1) siswa
cenderung lebih suka bermain gadget, 2) siswa beranggapan kegiatan membaca
sangat membosankan, 3) tampilan bacaan dan gambar pada buku tidak semenarik
pada gadget, 4) buku bacaan yang terbatas, 5) kondisi ruangan perpustakaan yang
sempit dengan sarana prasarana yang kurang memadai, 6) membaca
diperpustakaan kurang mengasyikkan.
3

Gambar 3. Kondisi perpustakaan sekolah

Dari gambar 3. Terlihat kondisi perpustakaan yang terbilang cukup rapi


walaupun tampak sempit dengan banyaknya susunan buku di rak.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, maka sekolah mempunyai solusi


terbaik yang dianggap dapat meningkatkan budaya baca siswa dengan pembuatan
pondok baca . Kegiatan ini nantinya dapat dijadikan pengalaman yang tertuang
dalam Best Practice Dengan judul “Pembangunan Pondok Baca Dengan
Dukungan PSM Melalui Tanoto Foundation Untuk Meningkatkan Budaya Baca
Siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah
Pembangunan pondok baca dengan dukungan PSM melalui Tanoto Foundation
dapat meningkatkan budaya baca siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi.

C. Tujuan
Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah:
1. Untuk menjalin kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak luar
(Tanoto Foundation)
2. Untuk menjalin kerjasama antara pihak sekolah dengan masyarakat
sekitar sekolah
4

3. Untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mendukung


program pendidikan
4. Untuk mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dengan
meningkatkan budaya baca siswa di sekolah

D. Manfaat
Manfaat kegiatan ini adalah :
1. Bagi siswa, dengan adanya pondok baca dapat meningkatkan minat
baca siswa dan akan menjadi budaya dalam diri siswa untuk membaca
2. Bagi guru, dengan adanya budaya baca pada diri siswa maka siswa akan
lebih mudah untuk memahami konsep dan dapat menambah
pengetahuannya sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar
3. Bagi sekolah, akan terjalinnya kerjasama dan komunikasi yang baik
antara pihak sekolah dengan pihak luar dan masyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pondok Baca
Pondok adalah bangunan untuk tempat sementara dan baca adalah melihat
serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam
hati), sehingga dapat diartikan bahwa Pondok baca adalah sebuah bangunan
sementara seperti balai untuk tempat para siswa membaca, . Pondok baca yang
dimaksudkan pada kegiatan ini adalah tempat atau sarana bagi siswa untuk
melakukan kegiatan literasi membaca.
Pondok baca dibuat bukan untuk menyaingi perpustakaan sekolah, namun
justru membantu perpustakaan dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas
dalam membaca (kaltimpost.jawapos.com,2022)

B. Dukungan PSM (Peran Serta Masyarakat)


Masyarakat tidak hanya terlibat dalam memberikan bantuan dana,
pembuatan gedung, area pendidikan, teknis edukatif seperti proses belajar
mengajar, tapi juga bisa menyediakan diri sebagai tenaga pengajar, mendiskusikan
pelaksanaan kurikulum, membicarakan kemajuan belajar dan lain-lain.
Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan,
kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber pelaksanaan dan pengguna hasil
pendidikan. Berdasarkan hal tersebut sangatlah penting adanya dukungan peran
serta masyarakat untuk memajukan sistem pendidikan melalui proses belajar
mengajar. Masyarakat dapat membantu atau mencari solusi terhadap
permasalahan ataupun kendala yang sedang dihadapi sekolah. Bagi sekolah
masyarakat dibutuhkan karena sekolah membutuhkan keterlibatan, kepedulian,
kepemilikan dan dukungan masyarakat terutama dukungan finansial dan moral.

C. Tanoto Foundation
6

Tanoto Foundation adalah sebuah organisasi filantropi independen yang


didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Tanoto
Foundation menjalankan program berdasarkan keyakinan bahwa pendidikan
berkualitas bisa mempercepat kesetaraan peluang.
Muaro Jambi menjalin kemitraan dengan Tanoto Foundation. Kerjasama
ini bertujuan mendukung pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam
menghasilkan SDM yang unggul melalui pendidikan. Dalam bidang pendidikan
khususnya aspek-aspek yang menjadi fokus utama adalah penerapan pembelajaran
aktif, penguasaan manajeman dan kepemimpinan sekolah, serta aktifasi peran
serta masyarakat, serta budaya baca. Dan kegiatan ini diikuti oleh sekolah mitra
yang terdiri dari 40 SD dan 25 SMP di Kabupaten Muaro Jambi

D. Budaya Baca
Budaya merupakan pikiran,akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah
menjadi kebiasaan yang sukar dirubah (KKBI,2007:169) . Membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya
dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan,
mengetahui, meramalkan, memperhitungkan dan memahami (KBBI,2007:83)
Pada Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan volume 02, dikatakan “ Membaca
sebenarnya adalahsebuah proses belajar yang didasarkan pada minat(kemauan)
dan kemampuan membaca” . membaca merupakan salah satu fungsi yang paling
penting dalam hidup. Melalui budaya membaca akan melahirkan masyarakat
belajar (learning society) atau madani (civil society)
Berdasarkan uraian tersebut, budaya membaca adalah suatu kebiasaan
yang didalamnya terjadi proses berfikir yang kompleks, terdiri dari sejumlah
kegiatan seperti keterampilan menangkap atau memahami kata-kata atau kalimat
yang tertulis.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Alasan Pembangunan Pondok Baca


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, bahwa salah
satu faktor rendahnya minat baca siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi adalah
kegiatan membaca yang dianggap membosankan serta ruangan perpustakaan yang
kurang memadai, maka salah satu solusi yang tepat adalah membuat suatu tempat
bagi siswa untuk membaca dengan suasana dan lingkungan yang baru yaitu
dengan pembuatan pondok baca. Pembuatan pondok baca yang berupa seperti
pondok-pondok dilakukan diluar ruangan tepatnya di lingkungan sekolah yang
yang mengambil tempat dipojok lingkungan sekolah.
Rencana pembuatan pondok baca ini terdiri dari 4 pondok yang tersebar
disetiap sudut/pojok lingkungan sekolah yang cukup menghabiskan biaya yang
tidak sedkiit. Masalah inilah yang menjadi kendala dalam pembuatan pondok
baca. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah berupaya mengadakan kerjasama
dengan masyarakat sekitar dan orang tua siswa untuk mencari solusinya.
SMP Negeri 2 Muaro Jambi merupakan salah satu sekolah mitra Tanoto
Foundation, dimana dalam program kegiatannya terdapat program membangun
kerjasama antara sekolah dengan peran serta masyarakat dan budaya baca. Dari
kegiatan inilah nantinya dihasilkan dukungan dari PSM (peran serta masyarakatt)
dalam membantu terciptanya pondok baca disekolah.
B. Tahapan Pembangunan Pondok Baca
Adapun kegiatan dari dukungan PSM (Peran Serta Masyarakat) untuk
membangun pondok baca antara lain:
1. Perencanaan
Pada perencanaan terdiri dari beberapa tahapan antara lain :
a. Pihak sekolah mengundang komite sekolah untuk menyampaikan
permasalahan yang ada disekolah dan menyampaikan program kerja sekolah
8

Gambar 4. Pertemuan pihak sekolah dengan komite sekolah


9

b. Komite sekolah mengadakan rapat dengan mengundang masyarakat sekitar dan


orang tua murid/komite sekolah untuk menyampaikan permasalahan yang ada
di sekolah. .
Gambar 5. Rapat bersama komite dan wali murid

Berdasarkan hasil keputusan rapat di hasilkan sebuah kesepakatan, bahwa


pembangunan pondok baca yang nantinya terdiri dari 4 unit yang tersebar di
lingkungan sekolah dimana proses pembangunannya menggunakan dana swadaya
yang artinya adanya iuran sukarela dari masyarakat dan orang tua murid.

c. Perwakilan dari komite mengadakan pertemuan kembali dengan seluruh warga


sekolah termasuk kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik lainnya, dengan
tujuan untuk menyampaikan hasil yang telah disepakati didalam rapat tersebut.
10

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembangunan pondok baca dilaksanakan pada pertengahan bulan
Februari 2022 dan ditargetkan selesai pada akhir maret.
Gambar 6. Tahap pembuatan pondok baca
TAHAP PEMBUATAN PONDOK BACA
11

Selama pembuatan pondok baca, masyarakat dan para orang tua dapat melihat dan
mengawasi proses kerjanya bahkan mengatur segala keperluan termasuk bahan
yang diperlukan, pihak sekolah tidak dilibatkan dalam hal tersebut. Ini
menandakan bahwa program ini merupakan sepenuhnya peran serta dari
masyarakat.
12

3. Penyelesaian
Gambar 7. Tahap penyelesaian pondok baca
13

C. Pemanfaatan Pondok Baca


Gambar 8. Kegiatan literasi (budaya baca) di pondok baca
KEGIATAN LITERASI (BUDAYA BACA) DI PONDOK BACA
14
15

Pada kegiatan membaca ini, siswa dapat membawa buku yang dipinjamkan dari
perpustakaan dan dibaca dipondok baca ini.
Dengan adanya pondok baca ini, siswa terlihat lebih semangat untuk
membaca, mereka saling berebutan untuk mencari tempat/posisi yang dianggap
asyik untuk membaca. Hal ini dikarenakan suasana yang berbeda apabila didalam
ruangan. Mereka dapat merasakan udara yang sejuk, pemandangan yang luas dan
lebih leluasa. Hal ini berarti dengan adanya pondok baca minat siswa untuk
membaca sedikit demi sedikit mulai berkembang yang nantinya akan
menimbulkan budaya baca pada diri siswa.
Selain untuk meningkatkan budaya baca siswa ternyata terdapat beberapa
manfaat lainnya dari pembangunan pondok baca ini, antara lain:
1. Pondok baca sering digunakan siswa untuk berdiskusi , kerja kelompok bahkan
melakukan percobaan IPA
2. Bangunan Pondok baca dapat menambah keindahan sekolah (nilai estetika)
3. Dengan adanya pondok baca dapat menggambarkan kepedulian, dukungan
masyarakat dan terutama orang siswa untuk berperan dalam program sekolah
16

D. Kendala Yang dihadapi


Adapun kendala yang dihadapi dalam adalah :
1. Pada tahap perencanaan ditargetkan pembangunan pondok baca ini selesai
pada akhir maret, tapi kenyataannya terealisasi pada pertengahan april. Hal
ini disebabkan faktor cuaca yang tidak bersahabat, bahan-bahan yang
diperlukan susah didapat (Bekas ban-ban mobil besar).
2. Karena pondok baca yang terletak diluar ruangan, maka sangat mudah
dijangkau oleh hewan-hewan yang berada disekitar sekolah (kucing, ayam,
monyet) dan terkena air pada saat hujan sehingga gampang kotor dan
warna cat cepat memudar.

E. Faktor-faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung sebagai penguat dalam pembuatan pondok baca
sebagai cara untuk meningkatkan budaya baca siswa adalah:
1. Masyarakat mendukung program yang dibuat dan direncanakan oleh
sekolah untuk proses pembelajaran.
2. Siswa yang antusias dalam kegiatan membaca sehingga terciptanya
budaya baca.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembangunan pondok baca dapat terwujud dengan adanya dukungan PSM
(peran serta masyarak) melalui Tanoto Foundation, dengan adanya pondok baca
ini siswa lebih antusias dan bersemangat dalam membaca. Ini menggambarkan
bahwa Pembangungan pondok baca dengan dukungan PSM melalui Tanoto
Foundation untuk meningkatkan budaya baca siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi
telah tercapai.

B. Rekomendasi
Kegiatan ini sebaiknya terus dilakukan sehingga budaya baca siswa tetap
terjaga. Karena pondok baca ini terdapat diluar ruangan, maka tetap dijaga dan
diperbaiki apabila ada kerusakan-kerusakan . Dan nantinya dapat dibangun lagi
Pondok Baca lainnya sehingga dapat menarik siswa untuk membaca.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan,volume 02 Nomor 1. 2009

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI). 2007. Jakarta

Kaltimpost.jawapos.com. 2022. Manfaat pondok baca dapat membuat siswa


gemar membaca.

Kemendikbud . 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta : Direktorat


Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan republik Indonesia.

19

Anda mungkin juga menyukai