DI SUSUN OLEH
LIA S. S.Pd
(GURU SMP NEGERI 2 MUARO JAMBI)
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 2 Muaro Jambi,
telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Best Practice berjudul :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan Best Practice dengan judul ” Pembangunan Pondok Baca Dengan
Dukungan PSM Melalui Tanoto Foundation Untuk Meningkatkan Budaya Baca
Siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi “. Best Practice ini dibuat sebagai syarat
untuk mengikuti lomba pembuatan Best Practice dalam Rangka Memperingati
HUT PGRI ke-77 di Kabupaten Muaro Jambi Pada Tahun 2022 .
Best Practice ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan budaya baca
siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi yang semakin lama semakin berkurang. Best
Practice ini juga bersumber dari beberapa referensi, seperti dari internet,
wawancara dan dari pengetahuan yang penulis miliki seputar hal ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA............................................................................5
A. Pondok Baca.................................................................................................5
B. Dukungan PSM (Peran Serta masyarakat)....................................................5
C. Tanoto Foundation........................................................................................6
D. Budaya Baca................................................................................................6
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................7
A. Alasan Pembangunan Pondok Baca..............................................................7
B. Tahapan pembangunan Pondok Baca...........................................................7
C. Pemanfaatan Pondok Baca............................................................................13
D. Kendala Yang dihadapi.................................................................................16
E. Faktor-faktor Pendukung...............................................................................16
BAB IV. PENUTUP..........................................................................................17
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Rekomendasi.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
v
ABSTRAK
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Rendahnya minat baca merupakan permasalahan yang harus diatasi dan dicari
solusinya sehingga nantinya minat baca tersebut akan tetap ada dan terus
dibudayakan. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat
baca khususnya siswa adalah dengan mengoptimalkan gerakan literasi pada siswa
disekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) untuk mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
(Kemendikbud, 2016). GLS merupakan gerakan yang melibatkan semua warga
sekolah (guru,peserta didik, orang tua/wali murid) dan masyarakat sebagai bagian
dari pendidikan . Program ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca
peserta didik dalam meningkatkan keterampilan membaca, agar pengetahuan
dikuasai lebih baik.
Berdasarkan pengamatan untuk siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi dapat
dikatakan memiliki budaya baca yang rendah, hal ini dapat dilihat pada saat
pembelajaran yang berkaitan dengan membaca buku atau teks, siswa kurang
bersemangat dan antusias dan juga dari kurang berminatnya siswa untuk
mengunjungi perpustakaan sekolah ataupun membaca buku disekolah. Adapun
faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca siswa antara lain: 1) siswa
cenderung lebih suka bermain gadget, 2) siswa beranggapan kegiatan membaca
sangat membosankan, 3) tampilan bacaan dan gambar pada buku tidak semenarik
pada gadget, 4) buku bacaan yang terbatas, 5) kondisi ruangan perpustakaan yang
sempit dengan sarana prasarana yang kurang memadai, 6) membaca
diperpustakaan kurang mengasyikkan.
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah
Pembangunan pondok baca dengan dukungan PSM melalui Tanoto Foundation
dapat meningkatkan budaya baca siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi.
C. Tujuan
Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah:
1. Untuk menjalin kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak luar
(Tanoto Foundation)
2. Untuk menjalin kerjasama antara pihak sekolah dengan masyarakat
sekitar sekolah
4
D. Manfaat
Manfaat kegiatan ini adalah :
1. Bagi siswa, dengan adanya pondok baca dapat meningkatkan minat
baca siswa dan akan menjadi budaya dalam diri siswa untuk membaca
2. Bagi guru, dengan adanya budaya baca pada diri siswa maka siswa akan
lebih mudah untuk memahami konsep dan dapat menambah
pengetahuannya sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar
3. Bagi sekolah, akan terjalinnya kerjasama dan komunikasi yang baik
antara pihak sekolah dengan pihak luar dan masyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pondok Baca
Pondok adalah bangunan untuk tempat sementara dan baca adalah melihat
serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam
hati), sehingga dapat diartikan bahwa Pondok baca adalah sebuah bangunan
sementara seperti balai untuk tempat para siswa membaca, . Pondok baca yang
dimaksudkan pada kegiatan ini adalah tempat atau sarana bagi siswa untuk
melakukan kegiatan literasi membaca.
Pondok baca dibuat bukan untuk menyaingi perpustakaan sekolah, namun
justru membantu perpustakaan dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas
dalam membaca (kaltimpost.jawapos.com,2022)
C. Tanoto Foundation
6
D. Budaya Baca
Budaya merupakan pikiran,akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah
menjadi kebiasaan yang sukar dirubah (KKBI,2007:169) . Membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya
dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan,
mengetahui, meramalkan, memperhitungkan dan memahami (KBBI,2007:83)
Pada Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan volume 02, dikatakan “ Membaca
sebenarnya adalahsebuah proses belajar yang didasarkan pada minat(kemauan)
dan kemampuan membaca” . membaca merupakan salah satu fungsi yang paling
penting dalam hidup. Melalui budaya membaca akan melahirkan masyarakat
belajar (learning society) atau madani (civil society)
Berdasarkan uraian tersebut, budaya membaca adalah suatu kebiasaan
yang didalamnya terjadi proses berfikir yang kompleks, terdiri dari sejumlah
kegiatan seperti keterampilan menangkap atau memahami kata-kata atau kalimat
yang tertulis.
BAB III
PEMBAHASAN
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembangunan pondok baca dilaksanakan pada pertengahan bulan
Februari 2022 dan ditargetkan selesai pada akhir maret.
Gambar 6. Tahap pembuatan pondok baca
TAHAP PEMBUATAN PONDOK BACA
11
Selama pembuatan pondok baca, masyarakat dan para orang tua dapat melihat dan
mengawasi proses kerjanya bahkan mengatur segala keperluan termasuk bahan
yang diperlukan, pihak sekolah tidak dilibatkan dalam hal tersebut. Ini
menandakan bahwa program ini merupakan sepenuhnya peran serta dari
masyarakat.
12
3. Penyelesaian
Gambar 7. Tahap penyelesaian pondok baca
13
Pada kegiatan membaca ini, siswa dapat membawa buku yang dipinjamkan dari
perpustakaan dan dibaca dipondok baca ini.
Dengan adanya pondok baca ini, siswa terlihat lebih semangat untuk
membaca, mereka saling berebutan untuk mencari tempat/posisi yang dianggap
asyik untuk membaca. Hal ini dikarenakan suasana yang berbeda apabila didalam
ruangan. Mereka dapat merasakan udara yang sejuk, pemandangan yang luas dan
lebih leluasa. Hal ini berarti dengan adanya pondok baca minat siswa untuk
membaca sedikit demi sedikit mulai berkembang yang nantinya akan
menimbulkan budaya baca pada diri siswa.
Selain untuk meningkatkan budaya baca siswa ternyata terdapat beberapa
manfaat lainnya dari pembangunan pondok baca ini, antara lain:
1. Pondok baca sering digunakan siswa untuk berdiskusi , kerja kelompok bahkan
melakukan percobaan IPA
2. Bangunan Pondok baca dapat menambah keindahan sekolah (nilai estetika)
3. Dengan adanya pondok baca dapat menggambarkan kepedulian, dukungan
masyarakat dan terutama orang siswa untuk berperan dalam program sekolah
16
E. Faktor-faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung sebagai penguat dalam pembuatan pondok baca
sebagai cara untuk meningkatkan budaya baca siswa adalah:
1. Masyarakat mendukung program yang dibuat dan direncanakan oleh
sekolah untuk proses pembelajaran.
2. Siswa yang antusias dalam kegiatan membaca sehingga terciptanya
budaya baca.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan pondok baca dapat terwujud dengan adanya dukungan PSM
(peran serta masyarak) melalui Tanoto Foundation, dengan adanya pondok baca
ini siswa lebih antusias dan bersemangat dalam membaca. Ini menggambarkan
bahwa Pembangungan pondok baca dengan dukungan PSM melalui Tanoto
Foundation untuk meningkatkan budaya baca siswa SMP Negeri 2 Muaro Jambi
telah tercapai.
B. Rekomendasi
Kegiatan ini sebaiknya terus dilakukan sehingga budaya baca siswa tetap
terjaga. Karena pondok baca ini terdapat diluar ruangan, maka tetap dijaga dan
diperbaiki apabila ada kerusakan-kerusakan . Dan nantinya dapat dibangun lagi
Pondok Baca lainnya sehingga dapat menarik siswa untuk membaca.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
19