Anda di halaman 1dari 36

LK 9

LAPORAN BEST PRACTICE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA


MATERI PERUBAAN SOSIAL BUDAYA DENGAN BERORIENTASI PADA
PEMBELAJARAN HOTS SISWA KELAS IX SMPN 6 MUARO JAMBI SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2019-2020

DISAJIKAN PADA
TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM PKP TAHUN 2019

OLEH
NAMA : KHADIJAH, S.Pd
NIP : 197201102006042013
ASAL SEKOLAH : SMPN.6 MUARO JAMBI
KABUPATEN : MUARO JAMBI
PROPINSI : JAMBI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN DALAM BENTUK BEST PRACTICE BERJUDUDL


“PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA
MATERI PERUBAAN SOSIAL BUDAYA DENGAN BERORIENTASI PADA
PEMBELAJARAN HOTS SISWA KELAS IX SMPN 6 MUARO JAMBI SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2019-2020”

NAMA : KHADIJAH, S.Pd


ASAL SEKOLAH : SMP N 6 MUARO JAMBI

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN PADA / OLEH


HARI : KAMIS
TANGGAL : 14 NOVEMBER 2019

KEPALA SMP N 6 MUARO JAMBI

Drs. JONI HASRI, M.Pd


BIODATA PENULIS

1 Nama KHADIJAH
2 NIP 197201102006042013
3 NUPTK 7442 7506 5230 0082
4 Jabatan Guru SMP N 6 MA Jambi
5 Pangkat / Gol.Ruang Penata TK.I /III.D
6 Tempat / Tanggal Lahir Koto Batu Tn Kampung, 10-01-1972
7 Jenis Kelamin Perempuan
8 Agama Islam
9 Pendidikan Terakhir S-1
10 Unit Kerja SMP N 6 Muaro jambi
11 Alamat Jl.Lintas Timur KM 14. Sengeti

Sengeti ,12 November 2019


Penulis

KHADIJAH, S.Pd
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLOH SWT, atas segala Rahmat, hidayah
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice ini yang
berjudul
” Penggunaan model pembelajaran problem based learning pada materi perubaan sosial
budaya dengan berorientasi pada pembelajaran hots siswa kelas ix smpn 6 muaro
jambi semester ganjil tahun ajaran 2019-2020”

Melalui penyusunan Best Practice ini penulis memaparkan pengalamana mengajar


IPS dengan berorientasi HOTS pada sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajenaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalamhal ini peserta didik. Dalam Bset
Practice ini memuat langkah-langkah pembelajaran, dan kegiatan di dalam kelas yang
menyenangkan.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dan berkontribusi positif untuk terselasainya Best Practice ini sebagai akhir PKP
berbasis zonasi yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Penulis juga
menyadari dalam pembuatan Best Practice ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
waktu dan ilmu, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
perbaikan laporan ini.
.

Sengeti, 12 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Jenis Kegiatan ......................................................................................
C. Manfaat Kegiatan ................................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................
A. Tujuan dan Sasaran ..............................................................................
B. Bahan/Materi Kegiatan ........................................................................
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan .................................................
D. Alat/Instrumen .....................................................................................
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan ................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN ...................................................................................
A. Hasil .....................................................................................................
B. Masalah yang Dihadapi ........................................................................
C. Cara Mengatasi ....................................................................................
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Rekomendasi .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Materi Pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tentang


standar isi satuan pendidikan dasar menengah, menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari pada pendidikan di Sekolah. IPS
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPS bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPS diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya, IPS harus dirancang sesuai dengan kebutuhan,


karakter,dan kemampuan siswa. Tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar transfer ilmu
(transfer knowledge) dari guru ke siswa. Tetapi harus mengarahkan peserta didik untuk
berfikir kritis dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri atau problem solving yang disebut
dengan pembelajaran higher order thinking skill. Selain itu, menurut hasil temuan Depdiknas
proses pembelajaran IPS selama ini masih berorientasi pada penguasaan teori dan hafalan.
Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada guru cenderung mengabaikan hak-hak
dan kebutuhan siswa, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan
kurang optimal.

Pembelajaran abad 21 telah mengalami banyak pergeseran, diantaranya dari berpusat


pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Tidak dipungkiri pada pembelajaran
konvensional, tahun-tahun sebelumnya lebih berpusat pada guru. Gurulah yang aktif dalam
pembelajaran, sehingga peserta didik hanya menyimak dan mendengarkan saja. Kalau di
dalam bahasa jawa istilahnya “ anteng sedheku “. Peserta didik harus duduk tenang , tangan
dilipat di atas meja. Metode yang digunakan gurupun cenderung untuk metode ceramah.
Mengajar IPS pun seolah-olah menjadi pelajaran sejarah IPS. Hal ini tentu banyak
kelemahannya, karena kemampuan peserta didik untuk mendengar dan menyimak tentu
berbeda-beda.

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS adalah Problem Bassed
Learning pembelajaran yang berorientai pada penyelesaian masalah diartikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung tetapi siswa
dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandir,
kelompok. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis (ilmuan). diskusi
kelompok lebih menekankan pada ketrampilan sosial peserta didik, dalam mempersentasikan
dan diharapkan peserta didik menjadi lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses melalui
diskusi kelompok. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan kesimpulan,
tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.

Oleh karena penulis dalam proram Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS)
akan memperbaiki pembelajaran yang di tuangkan dalam Best Practice dengan judul
” Penggunaan model pembelajaran problem based learning pada materi perubaan sosial
budaya dengan berorientasi pada pembelajaran hots siswa kelas IX SMPN 6 Muaro Jambi
semester ganjil tahun ajaran 2019-2020”

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran IPS Kelas IX semester ganjil dalam pokok bahasan perubahan sosial
budaya dengan judul.” Penggunaan model pembelajaran problem based learning
pada materi perubaan sosial budaya dengan berorientasi pada pembelajaran hots
siswa kelas IX smpn 6 Muaro Jambi semester ganjil tahun ajaran 2019-2020”

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penuisan Best Practice adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
Kompetensi Dasar menganalisis perubahan sosial budaya dan mengimplementasikan
Dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


●Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills
(HOTS).
●Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah Peserta didik kelas IX A Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 6 Muaro Jambi sebanyak 30
orang.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi kelas IX
untuk tema Perubahan Sosial Budaya yang merupakan pembelajaran IPS Terpadu
gabungan KD Ekonomi, geografi, sosiolagi dan sejarah berikut ini :
IPS GEOGRAFI
Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan
benua lainnya yang diakibatkan faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap
KD 3.1
pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan manusiadalam ekonomi,
sosial, pendidikan dan politik.
Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan
KD 4.1
manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial,budaya, politik
IPS SOSIOLAGI
Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
KD 3.2
Indonesia.
Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
KD 4.2
modernisasi bangsa Indonesia.
IPS EKONOMI

Menganalisis Ketergantungan anatarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi,


konsumsi, harga,pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi
KD 3.3 , lembaga social dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan
masyarakat.
Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan antarruang dilihat dari konsep
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap
migrasi penduduk, transportasi, lembaga social dan ekonomi, pekerjaan,
KD 4.3 pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
IPS SEJARAH
Menganalisis kronologi, perubahan dan kesenambungan ruang ( geografis,
politik, ekonomi, pendidikan, social, budaya) dari awal kemerdekaan sampai
KD 3.4 awal reformasi.
Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang
(geografis, politik, ekonomi, pendidikan, social, budaya) dari awal kemerdekaan
KD 4.4 sampai awal reformasi.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan
pembelajaran IPS dengan model pembelajaran Problem Based Learning
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan :
1. Pemetaan Kompetensi dasar
 Menganalisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam
meghadapi
Arus globalisasi ntuk memperkokoh kehidupan bangsa.
 Menyajikan hasil analisis tentang perubahankehidupan sosial budaya
BangsaIndonesia dalam menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh
Kehidupan kebangsaan
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
IPK pendukung
● Menjelaskan pengertian perubahan sosial budaya
● Menggali pengertian perubahan sosial budaya dari beberapa sumber
● Mengklasifikasikan bentuk-bentuk perubahan sosial budaya

IPK Kunci

● Membandingkan pengertian-pengertian perubahan sosial


● Membandingkan bentuk-bentuk perubahan sosial
● Menelaah faktor penyebab perubahan sosial budaya
● Menelaah faktor pendorong perubahan sosial budaya
● Menelaah penghambat perubahan sosial budaya
● Menegaskandampak positif perubahan sosial budaya
● Memecahkan dampak negatif perubahan sosial budaya

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih dalam Best Practice ini adalah Problem Based
Learning dengan Metode diskusi kelompok.

4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran.


Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak DL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model PBL.:

Sintak Model Guru Siswa


Pembelajaran
Orientasi Masalah 1) ● Guru menayangkan gambar- ) Mengamati gambar, menyimak
gambar perubahan sosial budaya m penjelasan guru dan menjawab
● Guru memberikan penjelasan pertanyaan guru.
bahwa dibandingkan kehidupan-
nya pada masa kecil, saat ini
dunia sudah berkembang menjadi
modern.
2) ● Guru mengajukan pertanyaan “
Bagaimana keadaan di
lingkungan sekitarmu? Adakah
perubahan yang terjadi sejak kecil
sampai sekarang

3) ●Bertanya jawab untuk


menyimpulkan pengertian
perubahan sosial termasuk
membuka kBBI.
5) ● Guru menyampaikan tujuan
materi pembelajaran hari itu
adalahmenjelaskan pengertian
●perubahan sosial; Menganalisis
perubahan budaya dalam rangka
modern isasi bangsa Indonesia.
6)

Mengorganisasi 1) ●Guru membagi siswa dalam


beberapa kelompok. Setiap
kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang.
2) ●Setiap kelompok mengerjakan
tugas yang telah dijelaskan oleh
guru.
Membimbing 1) ●Guru membimbing siswa
penyelidikan menyelesaikan tugasnya.
2) ●Guru memberi bantuan dan
atau menjawab pertanyaan dari
siswa bila dibutuhkan.
Mengembangkan Mendampingi siswa dalam 1) Menyusun laporan hasil kerja
dan menyajikan mengembangkan dan menyajikan kelompok.
laporan hasil karya laporan hasil kerja. 2) Mempresentasikan hasil
kerjanya dalam diskusi kelas.
3) Kelompok lain memberikan
tang-gapan, mengajukan
pertanyaan, atau usul terhadap
hasil kerja kelompok lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan guru.
mengevaluasi mengevaluasi hasil kerja siswa. 2) Mengajukan pertanyaan dan
proses pemecahan 2) Memberi penguatan hasil atau tanggapan bila belum
masalah. belajar siswa. paham.
.

Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi
RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan
kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter
(PPK), dan kecakapan abad 21.
D. Media dan Instrumen
 Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik
mengenai perubahan sosial budaya, gambar-gambar yang berhubugan dengan
perubahan sosial budaya
 Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2
macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar
observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
(a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktek Best Practice ini di laksanakan pada hari kamis tanggal 14 November 2019
bertempat di kelas IXA SMP Negeri 6 Muaro Jambi.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran ini menerapkan model Problem Based Learning dan dengan
metode diskusi kelompok , peserta didik menjadi lebih aktif dan menumbuhkan
saling bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.
Aktivitas model pembelajaran dengan metode ini menerapkan peserta didik untuk
aktif selama proses pembelajaran.
2. Pada pembeajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS
masih menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran
cenderung kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangakan jika di
terapkan dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode diskusi kelompok
peserta didik menjadi lebih bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi
lebih tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya karena akan dibandingkan
dengan kelompok lain hasilnya.
3. Dengan menerapakan pembelajaran yang HOTS juga peserta didik dilatih untuk
memecahkan masalahnya sendiri atau problem solving untuk menyelesaikan
LKPD yang disediakan guru maupun dikaitkan dengan penerapan kehidupan
sehari-hari.

B. Masalah yang dihadapi


Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan menggunakan
metode dikusi kelompok yang berorientasi HOTS adalah peserta didik masih belum
terbiasa karena terbiasa dengan menggunakan metode ceramah jadi guru masih terus
mengarahkan peserta didik untuk melatih dan menggali informasi sehingga alokasi
waktu yang dibutuhkan tidak sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran yang
sudah dibuat.
C. Cara mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi penulis dalam pembelajaran ini
adalah harus lebih sabar melatih dan mengarahkan peserta didik untuk
menyelesaiakan masalah atau problem solving dan mandiri dalam mencari informasi
yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran. Selain itu juga peserta didik
diberikan arahan betapa pentingnya model pembelajaran yang berorientasi HOTS di
jenjang sekolah yang akan datang ketika mereka sudah lulus SMP dan untuk
kehidupan sehari-hari.
Bab IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan dengan Metode
diskusis kelompok layak di jadikan sebagai pembelajaran yang berorientasikan
Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam mentrasfer pengetahuan, berfikir kritis, dan menyelesaikan
masalah.
2. Pada penyusunan RPP pun dibuat secara sistematis dan cermat yang didalamnya
berorientasi HOTS dan terdapat kecakapan abad 21 yang memuat PPK dan
literasi.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya memiliki inovasi model pembelajaran yang lebih menyenangkan
siswa tidak terpaku hanya dengan 1 model pembelajaran saja dan memiliki
banyak referensi sumber belajar yang lain tidak hanya buku guru dan buku siswa
yang akan menunjang kemampuan profesional guru pada saat proses
pembelajaran.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam.
3. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
untuk berlangsungnya pembelajaran HOTS dan untuk mendesiminasikan best
practiceini agar menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Balai Pustaka, Jakarta 1995. Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Tim Penyusun Kamus
Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Depdiknas (2007) Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan, Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi. Jakarta:Depdiknas.

Angkatan 13(DOGMIT). Guru Melek IT (2016) Panduan Guru Melek IT Penggunaan


Aplikasi Random for Cllas.Jakarta:Guru Melek IT center Indonesia.
(https://www.google.com/search?q=gambar+perubahan+sosial+budaya&oq=gambar+&aqs=chrome
.1.69i59j35i39j69i59j69i57j0l2.4312j0j7&source)
LAMPIRAN

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 6 MUARO JAMBI


Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : IX /Ganjil
Materi Pokok : Perubahan sosial
►Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya
Alokasi Waktu : 2X40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


Pengetahuan.

1. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual ,konseptual,prosedural dan metakoniktif


pada tingkat tehnik dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi ,seni,budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan.
2. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyajikan secara kreatif produktif, kritis
,mandiri,colaboratif dan komukatif , dalam ranah kongret dan ranah abstrak sesuai dengan
yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOdanKOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan Penunjang:
C1
3.1 Menganalisisperubahan 3.2.1 Menjelaskan pengertian perubahan sosial
kehidupan Sosial budaya budaya
Bangsa Indonesia dalam 3.2.2 Menggali pengertian perubahan sosial budaya
menghadapi arus globalisasi untuk dari beberapa sumber
memperkokoh kehidupan 3.2.3 Mengklasifikasikan bentuk-bentuk perubahan
kebangsaan Sosial budaya.
3.2.4 Membandingkan pengertianpengertian
perubahan sosial
3.2.5 Membandingkan bentuk-bentuk perubahan
sosial

IPK Kunci:
3.2.6 Menelaah faktor penyebab perubahan sosial budaya
3.2.7 Menelaah faktor pendorong perubahansosial budaya
3.2.8 Menelaah penghambat perubahan sosial
budaya
3.2.9 Menegaskan dampak positif perubahan sosial
budaya
3.2.10 Memecahkan dampak negatif perubahan
sosial budaya

Kompetensi Keterampilan IPK Kunci:


4.2 Menyajikan hasil analisis C4
Tentang perubahan kehidupan 4.2.1 Mengumpulkan informasi tentang perubahan
sosial budaya Bangsa Indonesia sosial budaya.
dalam menghadapi arus globalisasi 4.2.2 Menyusun bahan paparan tentang perubahan
untuk memperkokoh sosial budaya .
Kehidupan kebangsaan
P3(Presisi)

Pengembangan
Karakter

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan gambar tentang perubahan sosial budaya peserta didik dapat
menjelaskan pengertian perubahan sosial budaya dengan kata-katanya
Sendiri dan penuh kecermatan
2. Dengan membaca buku paket, artikel peserta didik dapat menggali pengertian perubahan
sosial budaya dari beberapa tokoh dengan benar
3. Dengan mencermati gambar peserta didik dapat mengklasifikasikan bentuk-bentuk perubahan
Sosial budaya dengan penuh tanggung jawab
4. Dengan memperhatikan gambar dan membaca buku sumber peserta didik dapat
Membandingkan pengertian-pengertian perubahan social dengan teliti
5. Dengan menganalisa gambar peserta didik dapat membandingkan bentuk-bentuk perubahan
social dengan penuh kecermatan
6. Dengan diskusi kelompok peserta didik dapat menyusun bahan paparan tentang
Perubahan sosial budaya dengan jujur
7. Dengan diskusi kelompok peserta didik dapat menganalisis perubahan sosial budaya
Dengan penuh tanggung jawab

(Karakter yang diharapkan muncul adalah : kerjasama, mandiri, jujur, tanggungjawab, disiplin,
cermat, kreatif)
D. Materi Pembelajaran
1. Perubahan sosial
2. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya

E. Metode Pembelajaran
► Pendekatan : saintific
► Metode : Tanya Jawab, diskusi kelompok
► Model : Problem based learning (PBL)

F. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar dan tayangan film tentang perubahan sosial budaya
2. Alat : Laptop, LCD

G. Sumber belajar
a. Kemendikbud.2018.buku siswa : Ilmu Pengetahun Sosial .Kelas
IX.Jakarta:Kemendikbud.hal.88-110.
b. Kemendikbud.2018 buku Guru : Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas IX Jakarta
Kemendikbud
c. Sumber dari Internet
(https://www.google.com/search?q=gambar+perubahan+sosial+budaya&oq=gambar+&aqs=chr
ome.1.69i59j35i39j69i59j69i57j0l2.4312j0j7&source)
d. Lingkungan sekitar
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan ● Guru mengucapkan salam pembuka dan berdo’a


(persiapan/orientasi) 2’
● Memeriksa kehadiran peserta didik
Religius

Apersepsi ●Guru mengaitkan materi sebelumnya yaitu pengaruh


perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap
kehidupan sosial dengan 5’
Materi saat ini yaitu perubahan sosial budaya

●Guru bertanya Bagaimana keadaan di lingkungan


sekitarmu?.Adakah perubahan yang terjadi sejak kecil
sampai sekarang ?
Motivasi ●Menumbuhkan semangat belajar dan konsentrasi
Peserta didik dengan melakukan ice breaking ; Tepuk
IPS
●Guru memberikan gambaran menghadapi terjadi 3’
perubahan baik bagi diri sendiri maupun terhadap
lingkungan sekitar.
●Menginformasikan materi dan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai
Kompetensi ●Siswa dikondisikan telah duduk berkelompok
sosial
B. Kegiatan Inti

Sintak Model Inti:


PPROBLEM BASED
LEARNING (PBL)

Orientasi Masalah

4C/K
Comunication

► Siswa mengamati gambar perubahan terjadi pada


manusia.
● Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
perubahan sosial menurut pendapatnya.
LITERASI ● Peserta didik membaca buku sumber dapat
mengali pengertian perubahan sosial budaya dari
beberapa tokoh.
● Pesera didik mengelompokkan gambar bentuk-
bentuk perubahan sosial budaya.
● Melalui gambar Siswa menganalisa bentuk
perubahaan sosial budaya .

● Peserta didik secara berkelompok berdiskusi


Organisasi belajar menyusun gambar bentuk-bentuk perubahan
sosial budaya.

● Peserta didik secara berkelompok berdiskusi


mengalisis bentuk-bentuk perubahan sosial
Literasi & budaya.
HOTS
● Peserta didik mengisi lembar kerja ( LK ) atau
penyelidikan membuat laporan di bimbing oleh guru.
individu maupun kelompok

4C/K
Colaboration

4C/K
Colaboration
Mengembangkan dan ● Siswa mempresentasikan hasil diskusi nya,
menyajikan hasil karya membandingkan hasil diskusinya dan memberikan
tanggapan atau pertanyaan.

4C/K
Comunication

4C/K
Colaboratio
n

Analisis dan evaluasi proses ● Setelah peserta didik presentasi kelompok dan
4C/K
pemecahan masalah memperoleh tanggapan dari berbagai kelompok
Colaboration
lainnya ,setiap kelompok diberikkan penghargaan.

4C/K Kompetensi ● Peserta didik membuat kesimpulan dari


Colaboration sosial Hasil diskusi masing-masing kelompok.

Kegiatan Penutup ;
1. Guru menyampaikan pesan misalnya: Perubahan itu pasti terjadi pada manusia
lingkungan dan lainnya terutama di era globalisasi,bagaimana manusia itu
berbuat dan bersikap secara positif, didukung dengan iman ,takwa dan kearifan.
2. Salah seorang peserta diidk menyampaikan refleksinya terhadap pembelajaran hari ini
3. Guru berpesan agar mempelajari,membaca materi berikutnya.
4. Siswa memimpin berdoa mengakhiri pembelajaran dan memberi salam.
I. Penilaian

a. Teknik penilaian
1. Sikap : Observasi
2. Pengetahuan : Tes tertulis
3. Keterampilan : Kinerja

Mengetahui, Sengeti,10-11 2019


Kepala SMP Negeri 6 Muaro Jambi Guru mata pelajaran IPS

Drs. Joni Hasri,M.Pd Khadijah, S.Pd


NIP. 196610011994031006 NIP.197201102006042013
b. Teknik Penilaian

1) Sikap

Nama sekolah : SMP N 6 Muaro Jambi

Kelas/ semester : IX /Ganjil


Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

No. Hari/TGL/Waktu Nama siswa Catatan prilaku Butir sikap Ket

1. Terlambat masuk Kedisiplinan


kelas
2. Mengganggu Ketaqwaan
teman sedang
berdoa
3. Mencoret baju Ketaqwaan
teman
4. Membuang Kebersihan
sampah
sembarangan
5. Tertidur di kelas Keidsiplinan

2) Keterampilan
Nama sekolah : SMP N 6 Muaro Jambi
Kelas/semester : IX/Ganjil
Mata pelajaran : Ilmu Pengtahuan Sosial

NO. Kompetensi dasar Materi Indikator pencapaian Tehnik


kompetensi penilaian

Kompetensi Keterampilan Perubahan 4.2.1 mengumpulkan


4.1 Menganalisis perubahan sosial informasi tentang
kehidupan sosial budaya perubahan sosial
Bangsa Indonesia dalam budaya.
menghadapi arus globalisasi
untuk memperkokoh kehidupan Bentu-bentuk 4.2.2 menyusun Produk
kebangsaan perubahan bahan paparan
sosial tentang perubahan
sosial budaya , Dalam
bentuk kliping

► Rubrik penilaian produk


Nama sekolah : SMP N 6 Muaro Jambi
Kelas/semester : IX/ Ganjil

Rubrik
NO NAMA Mengumpulkan informasi tentang Menyusun bahan paparan Skor
SISWA/KELOMPOK
perubahan sosial budaya. tentang perubahan sosial budaya maks
. 24

1(1-4) 2(1-4) 3(1-4) 1(1-4) 2(1-4) 3(1-4)


1

Keterangan Rubrik :
1.Kesesuaian.
2.Kerapian
3.Ketepatan waktu

Keterangan skor :
Skor rentang 1-4 1= sangat kurang
2= kurang
3= baik
4= sangat baik

Nilai skor = Jumlah skro yang di peroleh X 100


Jumlah skor maksimal

3) Pengetahuan
Nama sekolah : SMP N 6 Muaro Jambi
Kelas/semester : IX/Ganjil
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kisi-Kisi Penulisan Soal

Kompetensi Materi Indikator Soal Nomor


Bentuk
No. IPK Level
Dasar Pokok Soal Soal

1 2 3 4 5 6 7

1. 3.1 Penunjang: Perubahan Siswa mampu:


Menganalisisp C1 sosial 1 Essay 1
erubahan 3.2.1 Menjelaskan
kehidupan pengertian -Bentuk- Menyebutkan pengertian
Sosial budaya perubahan sosial bentuk perubahan sosial
Bangsa budaya perubahan 3 2
Indonesia
dalam 3.2.2 Menggali
menghadapi pengertian Menjelaskan pengertian
arus globalisasi perubahan sosial perubahan sosial
untuk budaya dari berdasarkan gambar yang
memperkokoh beberapa sumber ditampilkan 3 3
kehidupan
kebangsaan 3.2.3
Mengklasifikasika
n bentuk-bentuk Menjelaskan bentuk 4
perubahan perubahan sosial dari . 3
Sosial budaya.

3.2.4
3 5
Membandingkan
pengertianpenger
tian perubahan Dengan membandingkan
sosial dari gambardapat
menjelaskan pengertin
3.2.5 perubahan sosial
Membandingkan
bentuk-bentuk
perubahan sosial Dari gambar di tampilkan
dapat mengelompokkan
IPK Kunci: bentuk-bentuk perubahan
C4 sosial.
Menyajikan hasil
analisis tentang
perubahan
kehidupan sosial
budaya
BangsaIndonesia
dalam
menghadapi arus
globalisasi untuk
memperkokoh
kehidupan
kebangsaan.
Soal:

1.Sebutkan pengertian perubahan sosial ?

2.Dari gambar yang ditampilkan diatas,Jelaskan apa pengertian perubahan soial?

3. Jelaskan bentuk perubahan sosial berdasarkan pengaruhnya?


4.Dari tampilan gambar diatas, jelaskan perubahan sosial yang terjadi?

5.Dari tampilan gambar di atas kelompok bentuk perubahan sosial,bagaimana?

Jawab:

1. Secara sederhana perubahan social : merupakan perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial
masyarakat. Perubahan disini diartikan sebagai sesuatu yang bergerak. Baik bergerak yang
mengarah pada kemajuan atau malah pada kemunduran.

2.

3. Bentuk perubahan sosial berdasarkan pengaruhnya :

►Perubahan berpengaruh besar


Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan
terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata
pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan
masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini member pengaruh secara besar-
besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya
perubahan mata pencaharian.
► Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi
pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagimasyarakat.
Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak
membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-
perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.
4. Dari tampilan gambar diatas terjadi perubahan sosial yaitu:

► Bentuk Perubahan sosial evolusi


Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat,
dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang
bersangkutan.[5] Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari.[1] Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-
usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan
perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.Contoh, perubahan sosial dari
masyarakat berburu kemudian menetap [6] lalu menuju ke masyarakat meramu.

5. Kelompok perubahan sosial :


►Perubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan
terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata
pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan
masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara
besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan
adanya perubahan mata pencaharian
LEMBAR KERJA SISWA

1. Jelaskan pengertian perubahan sosial.

2. Jelaskan pengertian perubahan sosial menurut para ahli?

3. Kelompokkan dan bandingkan bentuk-bentuk perubahan sosial.

4. Bagaimana pendapat/pandangan kalian terhadap contoh-contoh gambar perubahan


sosial setelah dibahas dalam diskusi kelompok
Pembahasan LKS

1. Secara sederhana perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial
masyarakat. Perubahan disini diartikan sebagai sesuatu yang bergerak. Baik bergerak yang
mengarah pada kemajuan atau malah pada kemunduran.

2. Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai
berikut:

►Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang
telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
►Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas
mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
►Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat
►Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social
relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial
►William F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan
material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari
unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial
►Raja
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial..

3. Bentuk-bentuk perubahan sosial


► Perubahan evolusi dan perubahan revolusi

 Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat,
dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang
bersangkutan.Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-
usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan
perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari
masyarakat berburu kemudian menetap lalu menuju ke masyarakat meramu.
 Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada
kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan
sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat
terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan
ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.

► Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan

 Perubahan yang direncanakan


Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang
telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di
dalam masyarakat.

 Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh


Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan
terjadi di luar jangkauan masyarakat.

►Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil

 Perubahan berpengaruh besar


Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan
terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata
pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan
masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara
besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan
adanya perubahan mata pencaharian.
●Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi
pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagimasyarakat.
Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak
membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-
perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.
BAHAN AJAR
1. Secara sederhana perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial
masyarakat. Perubahan disini diartikan sebagai sesuatu yang bergerak. Baik

2. Perubahan sosial dalam sosiologi memiliki arti yaitu mekanisme dalam struktur sosial yang
ditandai dengan perubahan dalam budaya, aturan perilaku, organisasi sosial serta sistem nilai.

3. Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli;

Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang
telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik,
ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat
Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social
relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial
William F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial
Raja
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan
sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan social
memiliki ciri-ciri antara lain:

1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka

2. mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.

3. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
4. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
5.Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

4. Bentuk-bentuk perubahan sosial


► Perubahan evolusi dan perubahan revolusi

● Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat,
dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang
bersangkutan.Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-
usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan
perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari
masyarakat berburu kemudian menetap lalu menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu
 Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami
perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan
sampai pada tahap yang sempurna.
 Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu
melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti
suatu garis evolusi yang tertentu.
 Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan
tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem
pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
●Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada
kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan
sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat
terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan
ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
5. Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu
revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah[1]:
● Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada
perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai
perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
●Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.
●Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikanprogram dan
arah bagi geraknya masyarakat.
●Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah
bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan
juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
●Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor
adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan
waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
►Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan
●Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang
telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh
karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawahpengendalian dan
pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut
perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak
akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk
mengurangi pertumbuhan
jumlah penduduk pemerintahmengadakan program keluarga berencana (KB).
●Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan
terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,
perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-
kendala dalam masyarakat.Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit
ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat.
Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian
lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat
terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
►Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
●Perubahan berpengaruh besa
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan
kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada
perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi
pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah
kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata
pencaharian.
●Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi
pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagimasyarakat.
Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut
tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan
perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.
.

Anda mungkin juga menyukai