PENDAHULUAN
Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dari
jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Pada tingkat SMA sejarah diberikan
untuk mendorong siswa berpikir kritis dan analitis dalam memanfaatkan
pengetahuan tentang masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan
yang akan datang. Namun dalam prakteknya, sejarah menjadi mata pelajaran yang
kurang disukai oleh siswa. Pada umumnya siswa kurang tertarik untuk belajar
sejarah. Ada beberapa faktor yang melatar belakangi siswa kurang tertarik
terhadap pelajaran sejarah, antara lain yaitu: karena adanya anggapan masyarakat
yang menyatakan bahwa pelajaran IPA lebih penting daripada IPS, termasuk
sejarah. Siswa yang masuk kelas IPA dianggap sebagai anak yang rajin dan
pandai, sedangkan siswa yang masuk kelas IPS dianggap sebagai anak yang
bodoh dan malas. Hal tersebut terkait karena materi IPA lebih sulit dan rumit bila
dibandingkan dengan materi IPS yang lebih lunak.
1
mengajak siswanya belajar sejarah di luar kelas, seperti berkunjung ke museum
ataupun tempat-tempat bersejarah lainnya
Sebagian besar guru masih berfokus pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan, dan ceramah menjadi plihan utama metode pembelajaran. Pada
dasarnya penggunaan metode ceramah oleh guru dalam menyampaikan materi
sejarah sudah tepat, karena melalui ceramah guru dapat mengatur pokok-pokok
materi apa saja yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
ingin dicapai. Namun metode ceramah juga memiliki kelemahan yaitu partisipasi
siswa di dalam pembelajaran sangat kurang. Siswa cenderung pasif karena
komunikasi hanya satu arah.
Dari latar belakang tersebut diatas saya selaku guru sejarah berupaya untuk
berbenah diri, mengembangkan kemampuan diri dengan belajar menyesuaikan
diri terhadap perkembangan dan tuntutan zaman agar sebagai guru mampu
mengatasi permasalahan yang ada pada peserta didik, sehingga dapat mengubah
paradigma negatif yang selama ini berkembang terhadap pembelajaran sejarah
tersebut.
Untuk dapat mengubah paradigma pembelajaran sejarah maka saya selaku
guru sejarah berupaya memematuhi dan mengikuti semua program pengembangan
kompetensi guru yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 13 Jakarta, sebagai guru
yang mengajar di sekolah tersebutsaya bersyukur karena sekolah kami banyak
memiliki program pengembangan untuk guru, yang menuntut guru-guru lebih
aktif, kreatif dan profesional dalam menjalankan fungsinya.
SMA negeri 13 adalah sekolah dimana para siswa-siswinya adalah siswa
pilihanyang NEM masukannya tinggi, untuk itu diharapkan para gurunya adalah
guru-guru pilihan yang mampu menjadi agen perubahan dan teladan bagi
generasi masa depan. Sebagai teladan pembelajar maka saya harus terus belajar
dan belajar untuk menghasilkan etos kerja berbasis karya. Dengan karya seorang
guru maka guru bukan hanya sekedar pendidik melainkan peletak dasar masa
depan bangsa.
Etos kerja berbasis karya hanya mampu dilakukan jika guru memiliki
semangat kerja yang aktif, kreatif dan inovatif. Menurut pendapat saya keaktifan
menjadikan saya untuk terus berupaya secara maksimal untuk selalu melakukan
2
perubahan, dan perubahan yang akan saya ciptakan adalah sesuatu yang berkaitan
dengan pembelajaran, karena pembelajaran disekolah harus dipandang sebagai
jiwa dari suatu pendidikan yang terus menerus harus ditingkatkan.
Pembelajaran yang diciptakan secara kreatif harus mencerminkan sesuatu
yang bersifat inovatif, hal ini dilakukan agar saya mampu mengatasi berbagai
tantangan dan permasalahan di dalam melaksanakan tugas keprofesionalan saya.
Saya sadar sebagai guru diharapkan dapat mewujudkan proses pembelajaran yang
berkualitas yang mendorong peserta didik berpikir kritis untuk menghadapi era
globalisasi
3
BAB II
DASAR PEMIKIRAN
4
mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan
gambar bergerak) sehingga memberikan peluang baru untuk menyenangkan
sekaligus membangkitkan semangat siswa untuk aktif dan berkreatifitas.
Disamping itu juga melalui TIK maka akan diperoleh pembelajaran
berbasisInternet yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang
mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Melalui internet peserta didik
melakukan proses pembelajaran yang membangun sendiri pengetahuannya
melalui keterlibatan aktif dalam mencari sendiri sumber materinya.
Pembelajaran e-book dan CBT adalah pembelajaran yang inovatif yang mampu
Prof DR. Conny Semiawan menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang kreatif adalah
sebagai berikut :
5
- Mempunyai daya imajinasi yang kuat
- Mempunyai inisiatif
6
BAB III
7
3 ( tiga ) tahapan yaitu: pertama tahap perencanaan, kedua tahap pelaksanaan,
ketiga tahap evaluasi dari pelaksanaan.
1. Tahap Perencanaan
8
d. Langkah selanjutnya membuat cover judul, daftar isi , daftar pustaka
yang dibutuhkan untuk kelengkapan e-book melalui aplikasi power
point yang kemudian juga disimpan dalam bentuk pdf
9
ditentukan jumlah soal yang akan diujikan sesuai waktunya serta skor
maksimal yang telah ditetapkan. Langkah selanjutnya soal dalam Quiz
Maker di publish, dibuat presentersnya dan ditentukan protections
atau paswordnya sehinggga dihasilkan bentuk folder web yang siap
untuk diujikan dalam bentuk CBT.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap kedua adalah penerapan TIK dalam proses pembelajaran di kelas
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
10
dikemas dengan pendekatan scientific. Sebagai pengamatan bagi
peserta didik ditayangkan buku elektronik yang sudah dipersiapkan
oleh penulis sebelumnya, untuk dapat merangsang peserta didik
dalam mengajukan berbagai pertanyaan seputar topik materi.
Pertanyaan tersebut menjadi topik diskusi antar peserta didik dan
untuk mencari jawabannya, peserta didik harus menggali informasi
dari berbagai sumber baik dari buku konvensional ataupun dari
internet, termasuk dari e-book yang sudah dibuat oleh penulis.
11
Soal dalam CBT diatur sedemikian rupa tidak percis sama antara
masing masing CBT, sehingga tidak perlu disangsikan kejujuran dari
peserta didik. Jika waktu yang telah ditentukan berakhir program akan
berhenti dengan sendirinya maka peserta didik harus mengsubmit quiz
tersebut dan skor yang telah diperoleh dari hasil menjawab soal
dengan benar akan tampil pada quiz result .
3. Tahap Evaluasi
Tahap yang ketiga ini merupakan evaluasi dari semua pelaksanaan kegiatan
dari penerapan TIK melalui e-book maupun CBT pada proses pembelajaran
di kelas yang penulis amati sebagai berikut :
12
c. Dalam pelaksanaan ujian berbasis CBT, pada awalnya suasana dikelas
agak ribut ketika masing-masing peserta didik berusaha menyalin dan
memasukkan CBT ke dalam laptop masing-masing karena laptop
masing-masing peserta didik berbeda kapasitasnya, sehingga ada
yang cepat dan lambat, dan keluhan-keluhan lain yang menyangkut
kondisi laptop. Tetapi setelah masing-masing mulai mengerjakan soal
quiznya maka suasana agak hening sampai waktu ujian berakhir.
Suasana gaduh kembali setelah mengetahui perolehan skor masing-
masing.
13
materi sangat lengkap
lebih enak dibaca karena tampilan menarik dan tidak
membosankan
menyenangkan karena banyak animasi dan ada video
bahasanya mudah dipahami
lebih efektif karena dapat diakses di tab
Berdasarkan hasil evaluasi saya dan peserta didik dapat diketahui bahwa
proses pembelajaran sejarah berbasis TIK sangat menarik dan
menyenangkan namun demikian penerapan media tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dari e-book / buku elektronik antara lain :
Buku elektronik ini berbentuk digital yang dapat diakses dengan
menggunakan alat khusus, sehingga tidak perlu repot membawa
buku dengan jumlah halaman banyak kemana-mana.
Dengan membawa buku portable yang berisikan buku elektronik,
peserta didik dapat membaca buku kesukaannya dengan praktis.
Dengan kehadiran jejaring atau dikenal dengan “internet”.
menjadikan akses informasi dapat semakin mudah untuk didapat.
Berbagai E-book dapat diakses diinternet dan tidak hanya dapat
dibaca melalui alat khusus, namun juga sudah dapat dinikmati
melalui gadget seluler maupun tablet.
14
Pembelajaran dengan e-book semakin mudah , menarik dan dapat
menambah banyak pengetahuan karena dilengkapi dengan gambar
maupun film/ video
15
Peserta Didik merasa keberatan ketika mengambil data melalui
flasdish karena takut terinfeksi virus
BAB IV
A. KESIMPULAN
1. Sebagai teladan pembelajar maka guru harus terus belajar dan belajar untuk
menghasilkan etos kerja berbasis karya,karena seorang guru bukan
hanya sekedar pendidik melainkan peletak dasar masa depan bangsa.
2. Guru diharapkan dapat mewujudkan proses pembelajaran yang
berkualitas yang mendorong peserta didik berpikir kritis untuk
menghadapi era globalisasi
3. Peserta didik menjadi pusat kegiatan, bukan guru, tugas guru adalah
memfasilitasi proses tersebut dengan membiasakan peserta didik untuk
memecahkan masalah, memberi kesempatan peserta didik menemukan
sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide.
4. Melalui buku elektronik dan CBT sebagai media pembelajaran dan
penilaian maka dihasilkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif
5. TIK merupakan kesempatan untuk meningkatkan kreatifitas mengajar
sehingga dapat menarik perhatian yang dapat mengubah minat peserta
didik dalam proses pembelajaran
16
B. SARAN
hari.
17