Oleh :
NAMA: Indrianingsih
NIM : 1911104155
Oleh :
NAMA : Indrianingsih
NIM : 1911104155
Mengetahui :
Ketua STAI
Syekh Manshur Pandeglang
KATA PENGANTAR
i
Segala puji hanya milik ALLAH semata, kepada-nya kita memohon
pertolongan serta ampunan dan kepada-nya kita berlindung dari Kesehatan diri
kita dan keburukan perbuatan kita. Dan berkat rahmat ALLAH SWT itulah
penulis Kuliah Kerja Nyata (K2N) STAI Syekh Manshur Pandeglang dapat
menyelesaikan laporan akhir K2N yang sejak tanggal 23 Agustus 2021 sampai 23
September 2021.
Penyusunan laporan akhir K2N ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas-tugas
yang telah diberikan kepada penulis sesuai dengan buku panduan yang telah
ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (K2N) yang telah di
laksanakan di lapangan.
Selama kegiatan program K2N di Desa Langensari banyak bantuan dan saran
dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas K2N dan
membuat penyusunan akhir dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini penulis peserta K2N ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan K2N.
Ucapan terima kasih khususnya penulis haturkan kepada :
1. Bapak Dr. H. Kosasih M.Pd selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Syekh Manshur (STAISMAN) Pandeglang.
2. Bapak Aat Royhatudin, M.Pd.I selaku Ketua Panitia Pelaksana K2N
STAI Syekh Manshur Pandeglang Tahun Akademik 2020/2021.
3. Bapak Ahmad Hidayat M.M.Pd selaku Supervisor kelompok 3 K2N Desa
Langensari yang telah memberikan bimbingan dan arahannya.
4. Bapak Agus Adi Suratan selaku PLH kepala Desa Langensari beserta
aparatur desa, tokoh masyarakat, serta seluruh warga masyarakat Desa
Langensari yang telah memberi kesempatan dan dukungan kepada penulis
khususnya waktu melaksanakan K2N dan membantu di lapangan dalam
berbagai kegiatan sehingga dapat berjalan dengan baik.
5. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
berpartisipasi dalam keberhasilan penyusunan laporan akhir individu K2N
ini baik secara moril maupun secara material.
ii
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kepada semua pihak dengan sangat
terbuka penulis mengharapkan saran, masukan, maupun kritik untuk
penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil kegiatan K2N dalam bentuk laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama dalam memenuhi tuntutan
Tridharma Perguruan Tinggi STAI Syekh Manshur Pandeglang.
Indrianingsih
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................2
E. Metode Penelitian .....................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Bentuk Strategi Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa..................7
B. Hambatan Dalam Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Anak.....9
C. Manfaat Penerapan Publikasi Hasil Kerja Tugas dalam Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Anak.......................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat guru berdiri dalam kelas dan memulai bercerita kepada murid-
murid tentang mata pelajaran, tentunya guru berharap murid antusias dengan
pelajaran yang diterangkannya. Guru menatap mata siswa satu persatu dan
memperkirakan kemampuan mereka dalam menangkap bahan pelajaran yang
diberikan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu pemberian motivasi kepada
siswanya.
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar.
Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa
atau anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan
hasrat untuk belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai,
maka anak dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak
dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga diharapkan mampu
menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas belajar
sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya dapat
membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya pun
dapat meningkat.
Pada hakekatnya inti dari pendidikan di sekolah adalah proses belajar
mengajar. Semua pihak yang tersangkut di dalamnya, baik kepala sekolah,
guru, konselor, siswa, petugas lainnya maupun orang tua siswa sangat
mengharpkan terjadinya proses belajar mengajar yang optimal. Terjadinya
proses belajar yang optimal, diharapkan siswa akan mampu meraih prestasi
yang tinggi. Untuk itu, selain senantiasa menyempurnakan sistem
pengajarannya, disekolah juga mengupayakan terjadinya motivasi belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Bentuk Strategi Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Saja Bentuk Strategi Guru Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa!
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Hambatan Dalam Upaya Guru Meningkatkan
Motivasi Belajar Anak!
3. Untuk Mengetahui Apa Manfaat Penerapan Publikasi Hasil Kerja Tugas
dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Anak!
D. Manfaat
Manfaat dari Kegiatan Kuliah Kerja Nyata meliputi :
1. Bagi Mahasiswa
a) Memperdalam Pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa
tentang:
Kemampuan meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa
pada sesama
Nilai luhur berbagi pada sesama melalui infaq dan sedekah
Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta
keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah
b) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah kesadaran bersedekah yang ada di masyarakat
c) Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat
d) Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program-program pengembangan dan pembangunan.
3
2. Bagi Masyarakat
a) Memperoleh bantuan fikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan program pengelolaan infaq dan sedekah
b) Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai
dengan tujuan yang terarah pada pencapaian target tertentu
c) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pembangunan di daerah
d) Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin
kesinambungan pembangunan
3. Bagi Perguruan Tinggi
a) Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan baliksebagai
hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian,
kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan
pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat
digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan
b) Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan
pengembangan IMTAQ dan IPTEKS
c) Perguruan tinggi dapat mengembangkan IMTAQ dan IPTEKS yang
lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah
pembangunan.
E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan
pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang memandang objek sebagai
sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala
yang diamati, serta utuh (holistic), karena setiap aspek dari objek itu mempunyai
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dan peneliti bertujuan untuk
mendapatkan pengetahuan baru serta strategi apa yang digunakan guru kelas
4
untuk menghidupkan motivasi belajar para peserta didik yang harus menghadapi
bencana wabah COVID-19 yang menyerang Indonesia.
2. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) di SDN Langensari 2 yang beralamat di Kp. Margasari, Ds. Langensari
Kec. Saketi, Kab. Pandeglang-Banten.
3. Target/Subjek Penelitian
Target/Subjek dalam penelitian ini adalah guru serta siswa. Sedangkan peneliti
bertindak sebagai penganalisa dan pengamat data yang kemudian juga sekaligus
melaporkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memeperoleh data yang diperlukan peneliti menggunakan beberapa
tehnik pengumpulan data yaitu :
a. Observasi : Observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif
(participant observation), yaitu peneliti terlibat langsung dengan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Dengan adanya observasi ini, maka data yang
diperoleh lebih lengkap dan tajam. Seperti jumlah guru, siswa, dan
mengetahui kondisinya dimasa pandemic covid-19 ini.
b. Wawancara : Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data
mengenai peranan guru/ wali kelas dalam memberikan motivasi siswa
dalam belajar? dan apa saja bentuk strategi yang di siapkan untuk
membangkitkan semangat belajar siswa? dan terakhir dokumentasi,
sebagai pembuktian bahwa penelitian ini benar dilakukan.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM
(Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada
peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan
mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru,
sehingga akan membentuk program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan.
Adanya kebijakan Study From Home (SFH) akibat bencana wabah COVID-
19 yang menyerang Indonesia menyebabkan berubahnya sistem pembelajaran
yang diterapkan pada setiap Lembaga penddikan. Sistem pembelajaran yang
biasanya dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung di sekolah, namun
sekarang harus dilaksanakan dengan sistem jarak jauh. Dari segi metode hingga
sarana pembelajaran tentu mengalami perubahan demi menyesuaikan kondisi SFH
dengan segala keterbatasan yang ada, yang berjalan tidak seperti proses
pembelajaran biasanya. Perubahan tersebut terjadi mulai dari jenjang pendidikan
anak usia dini, dasar, menengah, hingga tinggi.
Artinya : “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-
laki, dan muslim perempuan”. (H.R Bukhori dan Muslim).
5
6
ٍ يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا
ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر
1. Langeveld
Pendidikan adalah membantu anak agar cukup cakap, kreatif, melakukan
tugas hidupnya.
2. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan, pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
3. Ki Hajar Dewantara
Ing ngarso sung tulodo : memberikan contoh teladan yang baik.
Ing madya mangun karso : dapat mempengaruhi, memotivasi,
memberikan semangat.
Tut wuri handayani : memberikan dorongan.
7
Berdasarkan keterangan dari guru kelas, biasanya para peserta didik SDN
Langensari 2 mengikuti kegiatan pembelajaran disekolah bersama guru kelas
seminggu sebanyak 6 hari, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat,
dan Sabtu dengan waktu mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00.
Setelah adanya kebijakan SFH sistem kegiatan pembelajaran diubah menjadi
seminggu empat kali, yaitu Senin, Selasa, Rabu dan Kamis dengan waktu
mulai pukul 08.00 sampai dengan 09.00 sekaligus pemberian tugas yang tetap
disesuikan dengan jadwal belajar seperti seminggu empat kali.
8
Tugas yang diberikan pada awal pekan biasanya wali murid yang tidak
berhalangan datang kesekolah untuk mengambil bahan tugas yang disediakan
oleh guru kelas disekolah, juga untuk mendapatkan penjelasan langsung dari
guru kelasnya berkenan langsung dengan cara mengerjakan tugas yang
diberikan untuk meminimalisir kesalahpahaman pengerjaan tugas. Bentuk
penugasan yang diberikan guru diolah dengan variasi yang beragam dalam
setiap minggunya agar anak tidak merasa jenuh.
Tugas dapat berupa pengerjaan buku tematik, majalah, membuat karya,
membuat video yang menampilkan anak belajar atau bentuk tugas lainnya.
Seperti kelas 5 khusus diberikan buku pelajaran AKM sebagai persiapan
menghadapi Asesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Dengan begitu
anak menjadi lebih merasa bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Sehingga orang tua juga merasa termotivasi untuk bersemangat mendampingi
anaknya belajar dirumah. Selain itu, tak lupa guru juga menyampaikan
harapannya sebagai bentuk doa agar lekas membaik, sehingga anak-anak
dapat belajar dan bermain bersama disekolah.
Guru kelas SDN Langensari 2 menjelaskan bahwa cara penerapan tersebut
menunjukan dampak positif dimana anak semakin bersemangat dalam
mengerjakan tugasnya. Anak berlomba-lomba untuk segera mengerjakan dan
mengirimkan tugas kepada guru kelas. Terkadang mungkin dalam suatu
kondisi dimana orang tua masih sibuk atau lupa mengajak anak untuk
mengerjakan tugas, sehingga anak belum mengerjakan tugasnya.
Upaya yang harus dilakukan orang tua untuk memotivasi anak sangatlah
penting dalam suatu proses pembelajaran. Sebab hasil belajar anak akan
terpengaruh oleh hal tersebut. Hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan
dengan salah satu cara yaitu meningkatkan motivasi serta minat anak yang
dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas guru dalam hal karakter pribadi
maupun cara mengajarnya.
9
kegitannya dirumah saja, termasuk kewajban belajar bagi para peserta didik
yang sedang menempuh pendidikan.
Sayangnya, di SDN Langensari 2 ini kebanyakan peran orang tua yang
sangat urgen ini menjadi salah satu penghambat dalam pelaksanaan upaya
peningkatan motivasi belajar peserta didik melalui publikasi. Guru kelas
menjelaskan dalam hal penugasan, meski tidak semua orang tua, namun ada
beberapa yang tidak dapat memahami perintah pengerjaan tugas dengan tepat,
sehingga menimbulkan kesalahpahaman dalam pengerjaan tugas anak.
Selain itu, permasalahan ini juga berkatan dengan karakteristik orang tua
yang kurang dapat bekerja sama dalam mensukseskan kegian belajar dirumah.
Misalnya, orang tua yang tidak bersemangat dan tidak telaten dalam
membimbing anaknya untuk megerjakan tugas serta melakukan pengerjaan
tugas. Padahal, anak sekolah dasar masih sangat membutuhkan bimbingan
dari orang tua. Terkadang ada anak yang memiliki semangat tinggi, namun
orangtua nya yang malas, begitupun sebaliknya. Sehingga untuk meneruskan
SFH ini perlu keseimbangan semangat yang tinggi antara orang tua dan anak.
Namun, jika anak dalam keadaan malas, namun orangtua nya tetap
bersemangat untuk berusaha memotivasi anak, maka pelan-pelan anak pun
akan tumbuh motivasi belajarnya. Jadi, disini peran orangtua sanagatlah
berpengaruh terhadap semangat belajar anak.
Faktor berikutnya yang dapat menghambat upaya guru dalam
mengidupakan motivasi belajar anak, berkenaan dengan sarana pembelajaraan.
Dalam pelaksanaan SFH ini tentu sarana yang peling dibutuhkan adalah
ketersediaan gadget sebagai penghubung dalam proses pembelajaran jarak
jauh anatara guru dan peserta didik. Sarana pembelajaran yang dibutuhkan
berupa gadget merupakan salah satu hambatan yang ditemukan dalam
pelaksanaan SFH ini, diamana pada kenyataan nya tidak semua peserta didik
memiliki gadget, serta tidak semua pendidik ataupun peserta didik dan
orangtua dapat menggunakan gadget dengan baik. Padahal, tepenuhinya
sarana pembelajaran merupakan suatu kemutlakan yang harus tersedia. Jika
tidak, maka tentu saja akan menghambat jalannya pembelajaran. Sarana dan
11
hambatan dalam hal kreativitas. Dalam kondisi yang serba terbatas, serta
belum pernah kondisi seperti ini dialami sebelumnya, menuntut guru berpikir
keras untuk tetap menjalankan pembelajaran dengan baik. Dalam sistem
pembelajaran di rumah berupa pemberian tugas, guru dituntut harus banyak
menemukan ide-ide bentuk tugas yang sesuai dengan kondisi orang tua
maupun peserta didik dirumah. Selain itu juga harus sesuai dengan segala
keterbatasan kondisi yang ada. Guru juga harus memikirkan tugas-tugas yang
bervariasi agar peserta didik tidak merasa bosan karena mengerjakan jenis
tugas yang sejenis secara berulang kali, sehingga rawan krisis ide yang dapat
menimpa guru. Selai itu, kondisi pembelajaran yang dilakukan dirumah tentu
akan berbeda dengan dilaksanakan disekolah. Selain itu, kondisi pembelajaran
yang dilakukan dirumah tentu akan berbeda dengan dilaksanakan disekolah.
Di sekolah guru akan lebih berkembang kreativitasnya sebab segala
perlengkapan pembelajaran disekolah tersedia sehingga guru tidak akan sulit
memunculkan ide-ide tugas yang bervariasi. Namun, kondisi terbatas seperti
yang terjadi saat adanya wabah COVID-9 ini yang menuntut harus dirumah
saja, tentu menekan kreativitas guru sehingga sulit untuk berkembang.
14
15
- 867 perempuan
Usia Anak Dan Lansia 1.156 Orang
jangka panjang. Akan tetapi ada permasalahan mengenai akses jalan untuk
menuju ke lahan pertanian dan perkebunan tersebut karena masih kurang
memadai sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya yang cukup
besar untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan tersebut. Jika
dibandingkan dengan daerah lain yang cukup maju, masyarakat desa
langensari dalam hal pengolahan pertanian masih bersifat tradisional
sehingga hasil pertanianpun tergantung pada musim saja.
Desa Langensari memiliki potensi juga dalam hal sumber daya
manusianya, pendidikan di langensari tergolong baik, masyarakat
mengenyam pendidikan rata-rata lulusan SLTA/Sederajat. Pola pikir
masyarakat tentang pentingnya pendidikan maju terbukti dari banyak
jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang Menengah Pertama ataupun
Menengah Atas Serta ke jenjang perkuliahan. Di Desa langensari
Jenjang pendidikan yang ada di kawasan langensari seperti RA, PAUD,
MDTA, MI, SD dan MTs seperti tabel di bawah ini
NO NAMA SEKOLAH
1. RA MUSMA Langensari
2. PAUD
B. 3. SDN Langensari 1 Hasil
4. SDN Langensari 2
5. MDTA
6. MTs Langensari
7. SMPN 3 Saketi
Penelitian
Desa Langensari Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang merupakan
tempat dari pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sekaligus objek
penelitian Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur (STAISMAN)
Pandeglang. Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa peneliti ambil, salah
satunya bisa berkesempatan melakukan penelitian di Kp. Margasari, Ds.
Langensari, Kec. Saketi khususnya di SDN Langensari 2, mengenai
Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Belajar. Sebelum ke pembahasan
17
No Nama Jabatan
1. Mamin Muhaemin Kepala Sekolah
2. Ade Yunengsih Guru Kelas
3. Huzaemah Guru Mapel
4. Hamdiyah Guru Kelas
5. Yusniawati Guru Kelas
6. Apipah Guru Mapel
7. Edi Mashudi Guru Mapel
8. Oman Fathurrohman Guru Mapel
9. Hepi Sopiati Guru Mapel
10. Misra Staf
Metode tersebut digunakan oleh peneliti dengan perizinan dari pihak SDN
Langensari 2, serta disambut baik oleh pihak SDN Langensari 2. Tentunya hal
tersebut dijadikan sebagai motivasi penambah semangat penyusun dalam
meneliti pelaksanaan kegiatan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk strategi
guru untuk menghidupkan motivasi belajar siswa dalam kebijakan SFH
ditengah wabah COVID-19 dengan publikasi hasil kerja tugas siswa terbukti
dapat memotivasi siswa untuk melaksanakan SFH. Beberapa hambatan yang
ditemui guru dalam pelaksanaan metode publikasi tersebut berhubungan
dengan aspek orang tua peserta didik, sarana pembelajaran, dan kreativitas
guru.
Adanya penerapan publikasi hasil kerja tugas siswa tersebut memberikan
manfaat berupa tumbuhnya motivasi belajar anak, melatih kedisiplinan anak,
serta membantu meningkatkan antar orang tua dan anak. Meski cara ini
terbilang sederhana, namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa cara ini
cukup efektif dalam menumbuhkan motivasi belajar anak. Dalam
penerapannya pun dibutuhkan kekonsistenan guru dalam melaksanakannya,
agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Selain itu, kerja sama dari orang tua
juga dibutuhkan agar pelaksanaan SFH dapat berjalan secara optimal
sebagaimana yang diharapakan.
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar.
Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa
atau anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan
hasrat untuk belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai,
maka anak dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak
dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga diharapkan mampu
menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas belajar
sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Berdasarkan definisi-
definisi para ahli, maka motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat kemauan
untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan.
21
22
B. Saran
1. Bagi Perguruan Tinggi
Dalam pelaksanaannya perlu ditingkatkan kembali dari segi mentoring
dan informasi mengenai teknis lapangan pelaksanaan K2N , agar
mahasiswa cepat serta sigap dalam penyelesaian permasalahan yang
muncul pada saat kegiatan berlangsung. Selain itu tidak dapat
dipungkiri bahwa ada hal-hal yang masih belum dimengerti dengan
baik oleh mahasiswa mengenai penulisan laporan.
Diharapkan bagi pihak panitia penyelenggara mampu menjalin
komunikasi baik dengan pihak kecamatan dan pihak desa, dan
menindak lanjuti mengenai desa binaan, agar terjaga sampai
seterusnya.
2. Bagi Mahasiswa
Lebih dipersiapkan diri lagi dari segi kesiapan mental, komunikasi, dan
pengetahuan supaya siap dan sigap dalam memecahkan persoalan di lokasi
K2N. Tetap jaga silaturrahmi dan selalu kompak.
LAMPIRAN-LAMPIRAN