KASUS 1
OLEH KELOMPOK 1 :
1. NI MADE EVA DIANTARI (859020775)
2. NI LUH SINTA SURYANTI (859021064)
3. NI KETUT PUJI SRI LESTARI (859021168)
4. PUTU SINTYA DEWI (859020933)
5. NI PUTU EKA MANIKASARI (859020861)
i
KATA PENGANTAR
Om Swasyastu,
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah kami diberikan kemudahan dan kelancaran dalam pembuatan makalah ini sehingga
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Tugas
Akhir Program (TAP).
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak khususnya pembaca sangat kami harapkan. Penyusunan makalah ini banyak dibantu
oleh berbagai pihak secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada.
1. Ini Putu Novi Ekawati, S.Pd.SD.,M.Pd selaku dosen pembimbing matakuliah Tugas Akhir
Program (TAP) yang telah membimbing serta memotivasi penulis dalam pembuatan
makalah ini.
2. Pihak keluarga yang telah mendukung dalam doa, dan memberikan banyak motivasi
kepada kami.
3. Teman-teman sekelas yang juga telah berperan dalam proses pembuatan makalah ini
sebagai teman diskusi.
Akhir kata, penulis penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang kurang
berkenan dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan baik. Pada pembelajaran tematik menuntut untuk tidak hanya memberikan
pengetahuan saja kepada siswa, tetapi harus mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tuntutan tersebut dapat dicapai dengan menggunakan media belajar yang sifatnya kontekstual.
Tujuan dari penggunaan media belajar yang kontekstual tersebut agar mampu membawakan
kehidupan masyarakat yang kompleks ke dalam pembelajaran tematik.
Kesalahan pemilihan media belajar pada akhirnya menyebabkan proses belajar mengajar
tidak kondusif. Selain tidak kondusifnya suasana saat proses pembelajaran berakibat pula pada
kesulitan para peserta didik menangkap/menerima materi yang di berikan oleh guru bidang
studi. Ketika peserta didik tidak mampu menerima materi yang di sampaikan oleh pendidik,
maka pada saat evaluasi peserta didik akan merasa kesulitan mengerjakan soal. Oleh karena
itu tujuan yang ingin di capai dari kegiatan belajar mengajar tidak dapat tercapai. Dan semua
usaha yang dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik pun tidak dapat maksimal hasilnya
bahkan bisa saja gagal.
Permasalahan serupa dapat kita jumpai pada permasalahn berikut :
Suatu hari dalam pelajaran bahasa Indonesia, Ibu Sinta akan mengajarkan anak-anak untuk
mendeskripsikan berbagai macam benda. Pelajaran dimulai dengan menanyakan kepada anak-
anak apakah mereka tahu boneka? Secara serentak anak-anak menjawab "Tahu Bu." Kemudian
Ibu Sinta menyuruh anak-anak menceritakan apa yang diketahuinya tentang boneka
"Rambutnya pirang" Jawab Nia. "Kulitnya Putih" Jawab Tari. "Bonekaku kulitnya hitam"
sanggah Dian. Setelah beberapa anak menjawab, Ibu Sinta menuliskan 10 jenis benda di papan
tulis, yaitu: obat, nasi, baju, sepeda, sepatu, uang, bunga, meja, gelas dan rumah.
Ibu Sinta :"Coba tuliskan di bukumu apa yang kamu ketahui tentang setiap benda ini."
Ibu Sinta memandang anak-anak sejenak, kemudian berkata "Mengerti anak-anak?
Mengertii... (jawab anak-anak serempak)
Anak-anak berusaha menuliskan apa yang diketahuinya tentang benda-benda tersebut.
Setelah selesai, Ibu Sinta menyuruh satu orang anak untuk membacakan apa yang ditulisnya.
Mendengar hasil pembacaan tadi, Ibu Sinta sangat kecewa tetapi mencoba menahan diri.
Dengan suara tidak bersahabat anak yang membaca tadi disuruh duduk, dan semua anak
disuruh mengumpulkan pekerjaannya. Kekecewaan Ibu sinta menjadi-jadi setelah melihat
tulisan anak-anak secara keseluruhan. Deskripsi yang dituliskan anak-anak sangat singkat,
sebagain besar hanya terdiri dari satu kata, bahkan banyak yang kosong. Ibu Sinta tidak bisa
2
membayangkan mengapa ketika mendeskripsikan boneka, anak-anak dapat memberikan
jawaban yang beraneka ragam, tetapi setelah diminta menuliskan deskripsi secara sendiri-
sendiri, hasilnya sangat mengecewakan.
Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan, identifikasi hal positif yang dilakukan oleh
Bu Sinta dalam pembelajaran di atas yaitu:
a. Melakukan apersepsi pada kegiatan awal pembelajaran.
Menurut Gagne dan Briggs, guru harus melakukan apersepsi pada kegiatn awal
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Bu Sinta telah melakukan apersepsi saat memulai pelajaran dengan
cara menanyakan kepada anak-anak apakah mereka tahu boneka?.
b. Melakukan Tanya jawab dengan siswa.
3
bingung dan tidak paham dengan penjelasan Bu Sinta. Setelah beberapa anak menjawab,
Ibu Sinta hanya menuliskan 10 jenis benda di papan tulis, yaitu: obat, nasi, baju, sepeda,
sepatu, uang, bunga, meja, gelas dan rumah tanpa memberikan pemahaman lebih mengenai
topik mendeskripsian benda. Akibatnya saat siswa diminta untuk memaparkan
jawabannya, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan capaian yang ingin diperoleh. Selain
itu, saat mendengar hasil pembacaan tadi, Ibu Sinta menunjukkan kurangnya pengendalian
emosi yaitu perasaan sangat kecewa tetapi mencoba menahan diri. Dengan suara tidak
bersahabat anak yang membaca tadi disuruh duduk, dan semua anak disuruh
mengumpulkan pekerjaannya. Itulah beberapa hal negatif yang dilakukan Bu Sinta.
1.2 Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, adapun analisis masalah yang terdapat dalam rencana
perbaikan ini sebagai berikut:
1. Guru kurang menguasai keterampilan bertanya, sehingga guru tidak mampu
mengembangkan diskusi yang aktif antar siswa.
2. Guru tidak menghadirkan objek konkret sebagai media pembelajaran.
3. Guru tidak menyampaikan tujuan belajar kepada peserta didik
4. Guru tidak memberi contoh bagaimana cara mendeskripsikan yang benar.
5. Guru tidak memberikan kesimpulan atas semua jawaban peserta didik.
6. Guru tidak memberikan penguatan pada respon speserta didik.
7. Minimnya variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
8. Guru kurang memiliki kemampuan mengendalikan emosi.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam rencana perbaikan ini,
sebagai berikut:
1. Apa penyebab peserta didik tidak dapat mendeskripsikan berbagai macam benda dengan
tepat dan benar?
2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
dalam materi mendeskripsikan berbagai macam benda?
3. Bagaimana cara mengajarkan topik mendeskripsikan berbagai macam benda menggunakan
pendekatan kontekstual berbantuan media konkret?
4
1.4 Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan perbaikan dalam rencana
perbaikan ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyebab peserta didik tidak dapat mendeskripsikan berbagai macam
benda dengan tepat dan benar.
2. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar
peserta didik dalam materi mendeskripsikan berbagai macam benda.
3. Untuk mengetahui cara mengajarkan topik mendeskripsikan berbagai macam benda
menggunakan pendekatan kontekstual berbantuan media konkret
5
BAB II
PEMBAHASAN
Muatan bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada
pelajaran tematik jenjang SD. Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia jika dipahami
oleh guru akan memberi dampak kepada kegiatan pembelajaran yang mengarah kepada
siswa mampu berkomunikasi melalui bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan oleh guru untuk siswa mampu memahami dan menggunakan
bahasa Indonesia secara efektif dan efisien baik lisan maupun tulisan. Seperti pada
kasus ini, Bu Sinta menjelaskan pembelajaran mendeskripsikan benda. Kemudian,
siswa diajak menuliskan deskripsi dari beberapa contoh benda. Tetapi Deskripsi yang
dituliskan anak-anak sangat singkat, sebagain besar hanya terdiri dari satu kata, bahkan
banyak yang kosong. Pelajaran bahasa Indonesia hendaknya disampaikan dengan
menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, model pembelajaran, sumber
belajar dan media yang bervariasi.
Tujuannya agar pembelajaran lebih menyenangkan. Pembelajaran yang
menyenangkan mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik dalam
pelajaran ini. Hal ini tentunya, terlebih dahulu guru harus melakukan observasi dan
mengetahui karakteristik peserta didiknya meliputi gaya belajar, sumber belajar yang
tersedia dan penggunaan media. Dengan melibatkan siswa secara aktif selama
pembelajaran, guru mampu nunjukkan contoh yang konkret atau penggunaan media
dalam belajar tentunya penguasaan peserta didik terhadap pelajaran bahasa Indonesia
akan meningkat.
2. Guru menggunakan metode dan strategi yang kurang sesuai.
Metode adalah teknik atau cara guru untuk melakukan sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh seorang
pendidik untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan,
6
pengertian strategi pembelajaran adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang
yang akan dicapai pada tujuan pembelajaran. Guru hendaknya selalu memperhatikan
karakteristik dan gaya belajar peserta didik. Tidak hanya itu, pemilihan metode dan
strategi yang sesuai pada setiap mata pelajaran sangatlah memiliki peran penting demi
suksesnya suatu pembelajaran. Dalam pembelajaran, tentunya tidak selalu
menggunakan metode dan strategi yang sama.
Guru harus mampu memilah metode dan strategi apa yang akan digunakan pada
pelajaran yang akan diajarkan. Dalam kasus ini, metode dan strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh Bu Sinta kurang tepat. Bu Sinta hanya menggunakan metode Tanya
jawab dan kurang mensiasati pembelajaran mengenai mendeskripsikan benda.hal itu
terbukti saat Ibu Sinta akan mengajarkan anak-anak untuk mendeskripsikan berbagai
macam benda. Pelajaran dimulai dengan menanyakan kepada anak-anak apakah
mereka tahu boneka? tanpa memberikan contoh benda konkret yang dimaksud dan
langsung mengarahkan siswa untuk menulis mendeskripsikan beberapa contoh benda.
3. Terbatasnya Media dan Sumber Belajar yang Digunakan
Agar pembelajaran yang baik dan efisien terwujud tentunya perlu media
pembelajaran yang sesuai agar mampu menunjang pembelajaran dengan baik. pada
kasus ini, pemilihan model pembelajaran sangat berperan penting karena dengan
mengajarkan materi mendeskripkan benda, tentu siswa harus pernah melihat atau
memiliki gambaran tentang benda yang dimaksud. Pada kasus bu Sinta juga tidak
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Kemampuan peserta didik jika penggunaan media dan sumber belajar tepat sasaran
dapat memanfaatkan perbantuan media konkret sebagai sumber belajar. Karena
dengan menggunakan perbantuan media konkret peserta didik akan langsung
menggunakan alat yang benar-benar nyata, dapat dilihat, diraba, dipegang. Media
pembelajaran ini diharapkan bisa menjadi perantara untuk mempermudah pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran
7
4. Tidak adanya Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap siagaan). Perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan di dahului dengan stimulus untuk mencapai adanya tujuan
(Masni,2015). Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam
kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Pada kasus bu Sinta, guru kurang membangkitkan minat peserta didik dan
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Hal tersebut membuat siswa
merasa bosan dan kurang tertarik dalam pembelajaran. Bu Sinta sebaiknya menerapkan
model pembelajaran yang sesuai dan menarik agar siswa termotivasi untuk belajar. Bu
Sinta juga dapat memberikan reward kepada peserta didik yang mampu memahami
materi seperti memberikan pujian atau memberikan tepuk tangan. Selain itu, bu Sinta
juga dapat melakukan apersepsi seperti bernyanyi terkait dengan materi yang akan
diajarkan. Dengan demikian, peserta didik akan lebih siap dan bersemangat dalam
belajar.
5. Perserta Didik Tidak dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran
8
pembelajaran, metode dan model pembelajaran, media dan sumber belajar, serta hal-
hal terkait pembelajaran lainnya.
Pada kasus bu Sinta, ketika mengajarkan peserta didik untuk mendeskripsikan
berbagai macam benda, peserta didik bisa diajak untuk melihat berbagai macam benda
secara langsung. Guru sebaiknya menyediakan berbagai macam benda-benda nyata
untuk diperlihatkan kepada peserta didik agar siswa dapat melihat secara langsung
benda tersebut. Hal tersebut akan memudahkan peserta didik untuk
mendeskripsikannya. Dengan pembelajaran yang realistik dan kontekstual maka
pemahaman konsep peserta didik terhadap materi tersebut lebih kuat dan pembelajaran
pun lebih bermakna. Sehingga sangatlah penting melibatkan peserta didik dan
menggunakan media belajar nyata dalam pembelajaran.
2.2 Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
dalam materi mendeskripsikan berbagai macam benda
1. Pemilihan Media dan Sumber Belajar yang Sesuai dengan Karakteristik Materi
Kondisi Siswa.
9
Budianti (2015) Media konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih
efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan. Misalnya saat guru
memberikan contoh tentang mendeskripsikan berbagai macam benda, guru dan siswa dapat
melihat secara langsung berbagai macam benda yang ada disekitar kelas kemudian siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda tersebut , langkah ini akan menghadirkan situasi
nyata dan objek tersebut menimbulkan kesan yang medalam bagi siswa.
2. Memilih Pendekatan, Metode, dan Strategi yang sesuai dengan Karakteristik Materi
dan Kondisi Siswa.
Karakteristik peserta didik berbeda-beda pada setiap jenjang pendidikan terutama
pada tingkat sekolah dasar. Memahami karakteristik peserta didik salah satunya bertujuan
untuk memudahkan guru untuk memilih pendekatan, metode dan strategi yang tepat. Salah
satu pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan kontektual menurut
Aprelia, dkk (2019) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk
mengaitkan pembelajaran yang sedang siswa pelajari dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep pembelajaran yang mendorong guru
untuk lebih kreatif menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata
siswa dan juga mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiikinya dan penerapannya dalamkehidupan mereka sehari-hari. Nanada, dkk (2017)
Suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorongmsiswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka.
Berdasarkan kasus Bu Sinta, untuk mendeskripsikan berbagai macam benda siswa
dapat melihat dan mengamati benda-benda yang ada dilingkungan sekitar mereka, bisa di
sekolah maupun dirumah hal ini disebabkan karena sumber belajar dekat dengan siswa.
Pembelajaran ini sesuai dengan aliran kontruktivisme yaitu kegiatan belajar siswa
mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi siswa objek, fenomena,
pengalaman dan lingkungan mereka. Guru harus merencanakan kegiatan pembelajaran
yang aktif untuk menemukan konsep baru dan pengetahuan.
10
Lingkungan menunjukkan keterpaduan antara materi pelajaran yang diajarkan
karena dengan membawa benda dari lingkungan sekitar mereka unuk kemudian
dideskripsikan didepan kelas akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi
peserta didik. Berkaitan dengan materi yang akan diajarkan oleh guru tentang
mendeskripsikan berbagai macam benda, guru dapat memberikan pengalaman langsung
kepada peserta didik dengan membawa benda-benda yang berbeda kemudian
dideskripsikan secara langsung oleh perserta didik tersebut sehingga teman-teman sekelas
mereka juga melihat dan memperhatikan benda yang dideskripsikan tersebut.
11
2.3 Cara Mengajarkan Topik Mendeskripsikan Berbagai Macam Benda Menggunakan
Pendekatan Kontekstual Berbantuan Media Konkret.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan :
1. Penyebab siswa tidak dapat mendeskripsikan berbagai macam benda, yaitu: (1) lemahnya
penguasaan anak terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, (2) guru menggunakan
metode dan strategi yang kurang sesuai, (3) terbatasnya media dan sumber belajar yang
digunakan, (4) tidak adanya motivasi , (5) perserta didik tidak dilibatkan secara aktif
dalam pembelajaran.
2. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
dalam materi mendeskripsikan berbagai macam benda yaitu: (1) pemilihan media dan
sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik materi kondisi siswa, (2) memilih
pendekatan, metode, dan strategi yang sesuai dengan karakteristik materi dan kondisi
siswa, (3) pelaksanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
kognitif siswa.
3. Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual didasarkan pada beberapa unsur utama yang
disebar pengaplikasiannya selama pembelajaran di kelas berlangsung. Unsur-unsur
tersebut, yakni Modelling (mencermati permasalahan kontekstual), Questioning (tanya
jawab mengenai pengetahuan siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran),
Learning Community (siswa bekerja sama secara berkelompok), Inquiry (siswa
berdiskusi untuk mencari dan menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan),
Constructivisme (siswa menggunakan pengalamannya di sekolah untuk membangun
pengetahuan baru), Reflection (kilas balik materi baik melalui merangkum, tanya jawab,
atau presentasi), Authentic Assessment (penilaian saat proses pembelajaran berlangsung)
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Aprelia, D. A., Baedowi, S., & Mudzantun, M. (2019). Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam
Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi. Mimbar PGSD Undiksha, 7(3). 237-244.
Anita, F., & Susilawati, L. (2018). Keterlibatan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Melalui Project-Based Language Learning (PBLL). Jurnal Pendidikan Bahasa, 7(2), 428-
435.
Felicia, Nisa. (2021). Perkembangan Peserta Didik. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.
Masni, H. (2015). Strategi meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 5(1),
34-45.
Nanda, K. K., Tegeh, I. M., & Sudarma, I. K. (2017). Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis
Pendekatan Kontekstual Kelas V di SD Negeri 1 Baktiseraga. Jurnal Edutech Undiksha,
5(1), 88-99.
Sumarnaya, I. N. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Media
Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Emasains: Jurnal Edukasi
Matematika dan Sains, 7(1), 76-81.
Suprijono, A. (2016). Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa.
Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103-114.
Yupriyanti, N. L., Suadnyana, I. N., & Suniasih, N. W. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran
Generatif Berbantuan Media Konkret Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sd Gugus
1 Manggis Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem Tahun Ajaran 2014/2015. Mimbar
PGSD Undiksha, 3(1).
15
LAMPIRAN
16
Satuan Pendidikan : SD No. 1 Mengwi
Kelas / Semester : II / 1
Tema 2 : Bermain di Lingkunganku
Sub Tema 2 : Bermain di Rumah Teman
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : 6 jp (6x30 menit)
Matematika
3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan
hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian.
4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
Bahasa Indonesia
Matematika
• Menyatakan kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang
perkalian dengan tepat.
• Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian dengan benar.
Bahasa Indonesia
• Menemukan kosakata yang berkaitan dengan keragaman benda berdasarkan
wujudnya dalam teks pendek yang dibacakan dengan benar.
• Menjelaskan makna kosakata yang berkaitan dengan keragaman benda
berdasarkan wujudnya dengan benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan berdiskusi, siswa dapat menemukan kosakata yang berkaitan dengan
keragaman benda berdasarkan wujudnya dalam teks pendek yang dibacakan
dengan benar.
Dengan berdiskusi, menjelaskan makna kosakata yang berkaitan dengan
keragaman benda berdasarkan wujudnya dengan benar.
Dengan mengamati benda di sekitar, siswa dapat melaporkan hasil pengamatan
sederhana tentang keragaman benda di lingkungan sekitar dengan benar.
Dengan kegiatan tanya jawab tentang teks percakapan, siswa dapat
menyebutkan manfaat aturan dalam kehidupan sehari-hari di rumah dengan
benar.
Dengan kegiatan tanya jawab tentang teks percakapan, siswa dapat
menyebutkan akibat berperilaku yang tidak sesuai dengan aturan di rumah
dengan benar.
2
Dengan penjelasan guru, siswa dapat mensimulasikan kegiatan sesuai aturan
yang berlaku di rumah dengan benar.
Dengan berdiskusi, siswa dapat menyatakan kalimat matematika yang
berkaitan dengan masalah tentang perkalian dengan tepat.
Dengan bimbingan guru, siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan perkalian dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Menemukan dan menjelaskan makna kosakata yang berkaitan dengan keragaman
benda.
Melaporkan hasil pengamatan sederhana tentang keragaman benda di lingkungan
sekitar..
Menyebutkan manfaat aturan dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
Menyebutkan akibat berperilaku yang tidak sesuai dengan aturan di rumah.
Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian.
F. METODE PEMBELAJARAN
Model : Problem Based Learning
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi
3
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing. menit
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menayangkan video untuk apersepsi dan motivasi.
Pertanyaan apersepsi:
1. Benda apa yang Bu Sinta bawa hari ini?
2. Pernahkah kamu bermain boneka?
3. Kira-kira apa bagaimana ya wujud benda pada boneka?
4. Ketika selesai bermain boneka, dimanakah km
menaruhnya?
5. Kalau menaruh boneka sembarangan. Apakah sesuai
dengan aturan di rumahmu?
6. Menurut kamu, karena boneka yang Bu Sinta bawa ini
ada masing-masing 1 boneka + 1 boneka + 1 boneka,
kalau diubah ke perkalian menjadi seperti apa ya?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan tahapan
kegiatan serta proses penilaian.
Inti Sintaks Problem Based Learning: 155
1. Orientasi Pada Masalah menit
Siswa mengamati slide power point yang berisi teks “Beni
dan Ibu tentang Manfaat Aturan” tentang sikap yang
mematuhi aturan dan tidak mematuhi aturan.
Siswa bertanya jawab dan menentukan sikap yang sesuai
aturan dan sikap yang tidak sesuai aturan.
Siswa menyimak penjelasan pengantar tentang masalah
yang akan dipelajari hari ini yaitu :
a. Sikap mentaati aturan dan tidak mentaati aturan.
b. Keragaman benda berdasarkan sifat dan bentuknya
(dengan mengaitkan beberapa benda yang ada pada
teks dan menanyakan sifat, bentuk, dan makna)
c. Konsep perkalian (dengan mengaitkan jumlah ikan
yang dimiliki Edo dan Cinta)
4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
4-5 siswa.
Siswa berdiskusi dengan kelompok menentukan sikap yang
sesuai aturan dan yang tidak sesuai dan beberapa contoh
sikap yang ada pada tabel.
Siswa mengamati slide powerpoint yang berisi tentang
benda-benda di sekitar siswa.
Siswa dengan bimbingan guru berdiskusi tentang deskripsi
dari gambar benda-benda yang ada di slide tersebut.
5
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penutup Siswa dipandu guru membuat kesimpulan / rangkuman 15
hasil belajar. menit
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
6
I. PENILAIAN
1) Teknik Penilaian
• Penilaian Sikap: Lembar Observasi
• Penilaian Pengetahuan: Tes
• Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
2) Bentuk Instrumen Penilaian
a. Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat.
Tanggung Percaya
Jujur Disiplin Santun Peduli
No Nama Siswa Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
b. Pengetahuan
Skor maksimal : 100
Skor yang diperoleh
Penilaian : 𝑥 100
Skor Maksimal
23
a. Menemukan benda dan mendeskripsikan ciri-cirinya
No Nama Benda Ciri-ciri
1 Buku Benda padat, terbuat dari kertas, untuk menulis
2
3
4
5
b. Menulis pendapat berdasarkan gambar tentang sikap mematuhi aturan dan sikap tidak
mematuhi aturan.
Jawaban: disesuaikan dengan jawaban siswa
c. Menuliskan pendapat tentang manfaat mematuhi aturan dan akibat tidak mematuhi aturan.
Jawaban: disesuaikan dengan jawaban siswa
d. Melengkapi kalimat perkalian
Jawaban: bervariasi, disesuaikan dengan jawaban siswa.
e. Menyelesaikan soal cerita
1. 8 × 10 = 80
2. 6 × 4 = 24
3. 4 × 8 = 32
4. 3 × 7 = 21
5. 6 × 8 = 48
24
c. Keterampilan
Menuliskan hasil pengamatan sederhana tentang keragaman benda
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
No Kriteri Bimbingan
4 3 2 1
1 Kejelasan Keseluruhan Sebagian Hasil Seluruh
hasil hasil besar hasil pengamatan isi tulisan
pengamatan pengamatan pengamatan belum ditulis belum sesuai
ditulis dengan ditulis dengan dengan rinci pengamatan
rinci dan jelas rinci dan jelas dan jelas
25
Refleksi Guru
1. Hal-hal apa saja yang perlu menjadi perhatian Bapak/Ibu selama
pembelajaran?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Siswa mana saja yang perlu mendapat perhatian khusus?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Hal-hal apa saja yang menjadi catatan keberhasilan pembelajaran yang
Bapak/Ibu lakukan?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar pembelajaran
yang Bapak/Ibu lakukan lebih efektif?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Remedial
• Guru memberikan penanaman dan penjelasan kembali tentang penting mematuhi aturan
dalam kehidupan pada siswa yang belum mampu menjelaskan manfaat mematuhi aturan
dan akibat tidak mematuhi aturan.
• Guru membimbing siswa yang belum mampu menuliskan hasil pengamatannya.
• Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang belum mampu menyelesaikan soal cerita
tentang perkalian.
26
Pengayaan
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menuliskan hasil
pengamatannya.
• Guru memberikan latihan lanjutan bagi siswa yang telah mampu menjelaskan manfaat
mematuhi aturan dan akibat tidak mematuhi aturan.
• Guru memberikan soal tambahan bagi siswa yang telah mampu menyelesaikan soal
cerita yang berhubungan dengan perkalian.
27
KEGIATAN SISWA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TUJUAN PEMBELAJARAN
SELAMAT MENGERJAKAN
28
KISI-KISI SOAL PENILAIN HARIAN
Satuan Pendidikan : SD No. 1 Mengwi Waktu : 10 menit
Kelas / Semester : II/1 Jenis soal : Pilihan Ganda
Tema 2 : Bermain di Lingkunganku Jumlah soal : 10
Subtema 2 : Bermain di Rumah Teman
29
SOAL PENILAIAN HARIAN
PETUNJUK UMUM:
1. Tulis nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia
2. Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab soal
3. Kerjakanlah soal-soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu
4. Selamat mengerjakan!
Jawablah soal di bawah ini dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang benar!
1. Setiap hari Andi selalu rutin belajar sebelum tidur. Tidur tepat waktu dan bangun pagi- pagi.
Kemudian merapikan tempat tidur, mandi dan sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Dia
termasuk anak yang ….
a. malas
b. rajin
c. nakal
2. Pada saat melihat lantai yang kotor di rumahnya, Dinda langsung membersihkannya tanpa
disuruh. Sikap Dinda adalah sikap yang ….
a. terpuji
b. tidak baik
c. buruk
3. Di bawah ini yang merupakan contoh perilaku yang menaati aturan di rumah adalah ….
a. membantu ibu menyapu rumah
b. mencorat- coret dinding tembok
c. bermain hp setelah bangun tidur
1
4. Lina memiliki dua kotak permen. Satu kotak permen terdiri dari 7 buah permen. Permen Lina
berjumlah ….
a. 14
b. 15
c. 16
5.
Gambar pensil di atas dapat ditulis dengan kalimat matematika yaitu ….
a. 2 x 3 = 6
b. 2 x 2 x 2 = 6
c. 3 x 2 = 6
6.
Gambar bola sepak di atas dapat ditulis dengan kalimat matematika yaitu ….
a. 3 x 4 = 12
b. 4 x 4 x 4 = 12
c. 4 x 3 = 12
2
8. Aku adalah sebuah benda
Bentukku panjang dan memiliki jaring-jaring
Aku sering digunakan untuk bermain bulu tangkis
Aku adalah ….
a. Sepatu
c. Raket
c. Gawang