Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP


MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

DISUSUN OLEH :
ANNISA KUSUMAWATI 19505241006
KELAS : A1

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengaruh Perhatian Orangtua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa” ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan. Untuk itu dalam
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Riana Nurhayati S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan, yang telah
membimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2. Orang tua yang telah memberikan fasilitas dan dukungan kepada penulis dalam
pembuatan makalah.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan dan pengalaman sehingga kritik dan saran yang membangun
dengan senantiasa kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Yogyakarta, 3 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan .............................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Kajian Pustaka ................................................................................ 4
B. Hipotesis ......................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 7
B. Subjek Penelitian ...................................... ..................................... 7
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 7
D. Teknik Analisis Data ............................................................. ….8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
.........................................................................................................9
B. Perbedaan Motivasi Belajar Mahasiswa Perantauan dan Mahasiswa
Aski Daerah .................................................................................…13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………...15
B.Saran…………………………………………………………..........15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................17

LAMPIRAN………………………………………………………………....18

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Begitu
pentingnya pendidikan ini hingga termasuk kepada salah satu Hak Asasi
Manusia (HAM) bagi masing-masing individu untuk mendapatkan maupun
berkembang di dalamnya. Pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang
menjadi baik sehingga dapat membantunya dalam meraih cita-cita ataupun
tujuan hidupnya.
Indonesia merupakan negara berkembang yang diperkirakan akan
mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030. Dalam mempersiapakan bonus
demografi tersebut, Indonesia terus memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya
termasuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia. Diharapkan kualitas
pendidikan yang baik dapat mencetak generasi muda yang unggul dalam
memimpin bangsa Indonesia ke depannya.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tersebut dapat kita lihat betapa pentingnya pendidikan kehidupan bangsa
Indonesia maupun bagi individu itu sendiri agar menjadi orang yang bermanfaat
dan berkepribadian unggul.
Pada proses pembelajaran sejatinya terdapat dua pihak yaitu pendidik dan
peserta didik. Proses pembelajaran sendiri adalah proses yang di dalamnya
terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman,

1
2001:461). Keberhasilan proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari
kerjasama antara pendidik dan peserta didik. Kerjasama yang baik akan
membuahkan hasil belajar yang maksimal pula bagi peserta didik.
Namun, dalam proses pembelajaran terdapat berbagai masalah yang
dihadapi. Masalah-masalah tersebut dapat bersumber dari luar (eksternal)
maupun dari dalam (internal). Masalah eksternal dapat berupa kurang
memadainya fasilitas pendidikan yang ada. Sementara masalah internal dapat
berupa kurangnya motivasi belajar pada peserta didik. Masalah internal
kurangnya motivasi belajar merupakan masalah yang cukup mengkhawatirkan.
Kurangnya motivasi belajar dapat memicu rasa malas pada peserta didik dan
menyebabkan suasana belajar yang tidak kondusif karena motivasi merupakan
penggerak seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar.
Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi dari dalam dirinya tentu akan
cenderung rajin dan menyadari kewajibannya sebagai peserta didik. Akan
tetapi, beberapa orang ada yang tidak memiliki motivasi tinggi dari dalam
dirinya. Oleh karena itu diperlukannya dorongan dari luar untuk memotivasinya
dalam belajar.
Motivasi dari luar dapat berupa dukungan dari keluarga seperti perhatian
orang tua. Perhatian orang tua dianggap mampu meningkatkan motivasi belajar
pada anak. Perhatian orang tua contohnya memberikan semangat belajar,
memberikan nasehat-nasehat ataupun menemani anak belajar. Hal tersebut akan
membuat anak merasa termotivasi dan mendapatkan semangat serta kemauan
untuk belajar. Interaksi yang baik antara anak dan orang tua dapat
mempengaruhi keadaan psikologis anak sehingga memudahkan anak dalam
menyerap ilmu yang diberikan maupun dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berangkat dari permasalahan tersebut, saya tertarik untuk melakukan observasi
leboh lanjut mengenai pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar
mahasiswa.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang perhatian orang tua
terhadap motivasi belajar?
2. Bagaimana perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa perantauan dan
mahasiswa asli daerah?

C. Tujuan Observasi
1. Menjelaskan pengaruh persepsi mahasiswa tentang perhatian orang tua
terhadap motivasi belajar.
2. Menjelaskan perbedaan motivasi belajar antara mahasiswa perantauan dan
mahasiswa asli daerah.

D. Manfaat Observasi
1. Secara teoretis dapat menambah wawasan dan ilmu seputar dunia
pendidikan dan motivasi belajar.
2. Secara praktis memaparkan tentang pengaruh persepsi mahasiswa tentang
perhatian orang tua terhadap motivasi belajar.

3
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
RI No. 20 Th. 2003). Pendidikan adalah kebutuhan pokok pada masa kini
karena dapat menunjang keberlangsungan hidup manusia. Dengan adanya
pendidikan maka akan terrdapat perubahan-perubahan baru dalam
kehidupan.
Fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa pendidikan mampu merubah kepribadian seseorang
menjadi lebih baik sehingga memudahkannya dalam mencapai cita-citanya.
Pendidikan juga merupakan salah satu faktor untuk mencetak generasi
unggul sebagai pemimpin bangsa pada masa yang akan datang.
Di dalam pendidikan terdapat proses pembelajaran yang merupakan
sarana untuk memberi maupun menerima ilmu. Proses pembelajaran sendiri
adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-
siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001:461). Dalam proses

4
pembelajaran terdapat hubungan antara pendidik dan peserta didik. Menurut
Wiji Suwarno dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,
di dalam hubungan antara pendidik dan peserta didik, mereka memiliki
kedudukan dan perasaan yang berbeda, tetapi keduanya memiliki daya yang
sama, yaitu saling mempengaruhi guna terlaksananya proses pendidikan
(transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang tertuju
kepada yang diinginkan) (Chomaidi dan Salamah, 2018:11). Keberhasilan
proses pembelajaran sendiri bergantung pada pendidik dan peserta didik.
Pendidik sebagai orang yang mentransfer ilmu perlu untuk mengetahui cara
mengajar maupun menciptakan suasana kelas yang baik untuk menunjang
proses pembelajaran. Begitu pula sebagai peserta didik, perlu
mempersiapkan diri untuk menerima ilmu yang diberikan.

2. Motivasi Belajar
Menurut Wahgo Sumijo motivasi adalah dorongan kerja yang timbul
pada diri seseorang untuk berprestasi dalam mencapai tujuan. Motivasi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
Menurut Habsari (2005:74) motivasi intrinsik adalah bentuk dorongan
belajar yang datangnya dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan
dari luar. Meskipun dorongan ini berasal dari dalam diri seseorang akan
tetapi setiap orang memiliki kualitas dorongan yang berbeda. Motivasi
intrinsik umumnya terkait dengan adanya bakat dan faktor intelegensi
dalam diri siswa (Habsari, 2005:74). Bakat merupakan faktor dasar yang
dibawa sejak lahir dan meliputi kepandaian, kecakapan, keterampilan, dan
sifat-sifat. Bakat seseorang dapat diketahui dengan cara apabila seseorang
dilatih dalam bidang yang terkait dengan bakatnya maka akan menghasilkan
hasil yang lebih baik dan lebih tinggi disbanding dengan mereka yang tidak
memiliki bakat tersebut; meskipun frekuensi latihan sama (Habsari,
2005:21). Setiap orang dilahirkan dengan bakat dan intelegensi yang
berbeda. Contoh motivasi intrinsik adalah keinginan seseorang untuk
mengetahui seluk beluk gerhana bulan dengan lengkap.

5
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan belajar yang datangnya dari luar
diri seseorang (Habsari, 2005:74). Dorongan itu turut mempengaruhi
motivasi belajar seseorang. Inilah yang disebut dengan motivator. Habsari
(2005:21) menyebutkan bahwa motivator adalah orang atau rangsangan
yang dapat menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk
melakukan sesuatu. Orang tua merupakan seorang motivator yang baik.
Dengan nasehat dan bimbingan orang tua, anak akan termotivasi atau
terdorong untuk melakukan aktivitas belajar.

3. Perhatian Orang Tua


Keluarga adalah kumpulan orang yang saling membutuhkan satu sama
lain. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
Sebagai orang tua memiliki peran untuk membesarkan dan memberikan
kasih sayang kepada anak. Bentuk kasih sayang kepada anak dapat berupa
perhatian yang diberikan.
Salah satu cara anak mengetahui bahwa orang tua menaruh perhatian
pada mereka adalah dari cara orang tua memperhatikan, memberikan waktu
bersama mereka, kesediaan mendampingi, dan membantu mereka bila
diperlukan. Menurut Gunarsa (2004:234) dukungan orang tua yang positif
berkaitan dengan hubungan yang erat antara orang tua dan anak-anak, rasa
harga diri yang tinggi, keberhasilan akademis, dan perkembangan moral
yang maju. Kurangnya dukungan orang tua mungkin menimbulkan hasil
yang bertentangan, seperti rasa harga diri yang rendah, hasil akademis yang
kurang, sosialisasi yang kurang baik, serta perilaku penyimpangan sosial
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa adanya perhatian orang tua terhadap
kegiatan anak itu, akan memberikan motivasi dan semangat kepada anak.

B. Hipotesis
Bahwa perhatian orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar
mahasiswa. Mahasiswa yang cenderung lebih di perhatikan orang tua akan
memiliki motivasi belajar yang tinggi daripada mahasiswa yang kurang
dalam berkomunikasi dengan orang tua

6
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, baik yang bersifat alamiah maupun rekayasa
manusia, yang lebih memerhatikan mengenai karakteristik, kualitas, dan
keterkaitan antar kegiatan (Sukmadinata, 2011: 73)

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa perantauan maupun mahasiswa asli
daerah Yogyakarta. Penulis memilih mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
dikarenakan merupakan universitas tempat penulis mengenyam pendidikan
sehingga akan lebih mudah dalam pengumpulan data. Dalam pengumpulan data
ini penulis memilih enam mahasiswa secara random di Universitas Negeri
Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik dengan rincian tiga mahasiswa
perantauan dan tiga mahasiswa asli daerah Yogyakarta.

C. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan observasi.
2. Metode Studi Pustaka (library research)
Metode studi pustaka dengan mengumpulkan referensi berbagai literatur
yang menyangkut observasi ini terutama dalam mengetahui pengaruh
perhatian orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa
3. Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan melakukan wawancara terstruktur
bersifat terbuka kepada enam mahasiswa mengenai pendapat mereka

7
tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar. Pada
metode wawancara, data dikumpulkan dengan cara tanya jawab melalui
media sosial Whatsapp kepada narasumber yang berfungsi sebagai pemberi
informasi dalam penelitian ini.

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu menganalisis data dengan cara
menjelaskan data berupa uraian kalimat.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran perlu adanya kerja


sama yang baik antara pendidik dan peserta didik. Namun, sering kali terdapat
permasalahan baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Permasalahan
dari luar seperti kurang memadai fasilitas pembelajaran. Sementara masalah dari
dalam dapat timbul dari pendidik maupun peseerta didik. Masalah dari pendidik
seperti kurang mampunya dalam menggunakan teknologi yang ada sehingga
pembelajaran kurang maksimal. Masalah dari peserta didik seperti kurangnya
motivasi belajar pada dirinya sehingga tidak fokus dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Motivasi belajar sendiri ada yang berasal dari dalam diri seseorang (intrinsik)
dan dorongan dari luar (ekstrinsik). Motivasi tinggi dari dalam diri seseorang akan
membuatnya bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akan tetapi,
tidak semua orang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi. Setiap orang memiliki
skala yang berbeda dalam memotivasi dirinya sendiri. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan untuk menambah motivasinya. Contoh motivasi
ekstrinsik dapat berupa dorongan dari keluarga seperti perhatian orang tua.
A. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Kehidupan dunia kampus yang lebih kompleks dan merupakan hal baru bagi
mahasiswa angkatan 2019 menjadikan sebuah tantangan tersendiri dalam
beradaptasi. Berbagai masalah yang muncul baik dari segi bersosialisasi
ataupun segi pemahaman akademis membuat para mahasiswa dapat mengalami
stress atau depresi. Stress dan depresi yang berkelanjutan tanpa penanganan
yang baik dapat menyebabkan motivasi belajar mahasiswa menjadi rendah.
Oleh karena itu dukungan dari orang-orang terdekat khususnya keluarga
menjadi hal yang penting seperti perhatian dari orang tua.
Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar
siswa penulis melakukan wawancara terstruktur bersifat terbuka sehingga tidak
membatasi jawaban setiap narasumber dan penulis memposisikan diri sebagai

9
pendengar yang menerima semua jawaban narasumber. Wawancara ini penulis
lakukan terhadap enam mahasiswa angkatan 2019 dengan rincian tiga
mahasiswa merupakan mahasiswa perantauan dan tiga yang lain merupakan
mahasiswa asli daerah Yogyakarta. Berikut hasil wawancara yang penulis
lakukan.
1. Perhatian Orang Tua Berpengaruh terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa
Salah satu cara anak mengetahui bahwa orang tua menaruh
perhatian pada mereka adalah dari cara orang tua memperhatikan,
memberikan waktu bersama mereka, kesediaan mendampingi, dan
membantu mereka bila diperlukan. Setiap narasumber memiliki
intensitas berkomunikasi yang berbeda-beda dengan orang tuanya.
Sebagaimana yang diutarakan narasumber dalam kutipan berikut.
“Ya sering sekali, hampir setiap hari saya pulang dari kampus
ditanyakan seperti bagaimana kegiatan kampus hari ini?” (Anggi
Agnes Saputri)
“Jika bertanya mungkin jarang, tapi saya suka bercerita jika ada
apa-apa di kampus.” (Intan Nur Atikasari)
Selain itu, dapat diketahui pula bahwa orang tua masing-masing
narasumber mengetahui jadwal kegiatan kampus anaknya dikarenakan
sebagian besar narasumber selalu bercerita mengenai kegiatan di
kampus. Berikut kutipan wawancara yang penulis lakukan.
“Mengetahui semuanya, saya selalu bercerita tentang jadwal
kampus maupun ketika saya memiliki kegiatan lain.” (Pragam
Tistiansyah)
“Orang tua selalu memantau kegiatan saya baik di dalam maupun
di luar kampus. Jika hendak berpergian saya diharuskan izin kepada
orang tua.” (Bening Jananti Rupi)
Sebagai mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan kampus
yang kompleks memilki kesulitan tersendiri. Disinilah peran orang tua
dibutuhkan untuk membimbing maupun selalu ada saat anak
membutuhkan. Dapat diketahui dari wawancara yang penulis lakukan

10
sebagian besar narasuber sering mengkonsultasikan masalah di kampus
dengan orang tuanya. Beberapa narasumber enggan bercerita terlalu
dalam karena tidak ingin memberikan beban kepada orang tuanya dan
ada narasumber yang lebih suka berkonsultasi dengan temannya.
Berikut kutipan wawancara yang penulis lakukan.
“Pernah beberapa kali saya bercerita dan orang tua saya selalu
memberikan nasehat serta masukan. Bercerita seperti itu membuat saya
lebih lega.” (Intan Nur Atikasari)
“Ada banyak kesulitan yang saya alami tapi alhamdulillah teman-
teman saya selalu membantu sehingga lebih merasa teringankan. Selain
itu juga, saya selalu mengkonsultasikan masalah-masalah tersebut
kepada orang tua namun hanya sebatas hal ringan saja karena saya
tidak ingin menambah beban kedua orang tua saya.” (Muhammad
Muflih Setyaji)
“Pernah mengalami kesulitan namun saya tidak pernah
mengkonsultasikan hal tersebut ke orang tua tapi lebih sering ke
teman.” (Dina Astari)
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan tersebut dapat
diketahui bahwa hubungan narasumber dengan orang tua masing-
masing secara garis besar tergolong baik, meski dengan tingkat
intensitas berkomunikasi dan kedekatan yang berbeda-beda .
Kehidupan kampus yang merupakan hal baru bagi mahasiswa
angkatan 2019 terkadang memberi kesulitan tersendiri dalam
beradaptasi. Masalah-masalah yang banyak dan tidak terselesaikan
dengan baik dapat membuat stress dan depresi. Hal tersebut dapat
memicu menurunnya motivasi belajar para mahasiswa. Selain dorongan
dari diri sendiri (motivasi intrinsik) dibutuhkan pula dorongan dari luar
(motivasi ekstrinsik) untuk menambah motivasi belajar salah satunya
dorongan dari keluarga berupa perhatian orang tua.
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dari enam
narasumber lima diantaranya mengatakan bahwa perhatian orang tua
sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar. Menurut mereka orang

11
tua adalah alasan terbesar mereka untuk bersemangat dalam menuntut
ilmu. Hal ini sebagaimana yang diutarakan narasumber dalam kutipan
berikut.
“Dorongan orang tua dengan mengingat jasa-jasa mereka dalam
membiayai hidup saya membuat saya termotivasi.” (Pragam
Tistiyansyah)
“Iya, dengan mengingat orang tua saja saya dapat termotivasi
apalagi kasih sayang mereka.” (Anggi Agnes Saputri)
“Tentu, karena ketika saya merasa lelah dan putus asa
mendapatkan perhatian dari orang tua membuat saya bersemangat
kembali dan termotivasi untuk giat belajar.” (Bening Jananti Rupi)
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa masing-masing
narasumber memiliki intensitas komunikasi yang berbeda-beda dengan
orang tuanya. Ternyata hal tersebut juga mempengaruhi motivasi belajar
masing- masing narasumber. Narasumber yang memiliki kedekatan atau
intensitas berkomunikasi yang kurang dengan orang tuanya cenderung
memiliki motivasi yang lebih rendah dibandingkan dengan teman yang
baik dalam komunikasi dengan orang tuanya. Hal ini sependapat dengan
Gunarsa (2004:234) yang menyatakan dukungan orang tua yang positif
berkaitan dengan hubungan yang erat antara orang tua dan anak-anak,
rasa harga diri yang tinggi, keberhasilan akademis, dan perkembangan
moral yang maju. Kurangnya dukungan orang tua mungkin
menimbulkan hasil yang bertentangan, seperti rasa harga diri yang
rendah, hasil akademis yang kurang, sosialisasi yang kurang baik, serta
perilaku penyimpangan sosial lainnya. Berikut kutipan wawancara dari
narasumber yang merasa kurang dalam perhatian orang tua.
“Tentu, dengan orang tua perhatian mungkin saya lebih
bersemangat dalam belajar. Karena orang tua saya jarang
menghubungi kadang saya merasa kesepian jadi mungkin harapan saya
orang tua saya dapat lebih sering menghubungi karena dapat
menambah motivasi belajar saya” (Dina Astari)

12
Narasumber juga menyebutkan bahwa ia merasa iri dengan teman-
teman yang dapat bertemu atau berkomunikasi dengan orang tua setiap
hari. Berikut kutipan wawancaranya.
“Kadang saya merasa iri dengan teman-teman yang dapat berjumpa
dengan orang tuanya setiap hari. Namun saya merasa cukup saja dengan
perhatian yang orang tua berikan” (Dina Astari)
Orang tua merupakan motivator yang paling baik dan dipercaya oleh
anak. Namun, apabila hubungan antara orang tua dan anak kurang dekat
tentu memiliki dampak tersendiri bagi anak. Anak yang cenderung
kurang diperhatikan oleh orang tua lebih suka menceritakan masalah-
masalah yang di hadapi dengan teman. Hal ini sesuai dengan yang
narasumber katakan dalam kutipan berikut.
“Pernah mengalami kesulitan namun saya tidak pernah
mengkonsultasikan hal tersebut ke orang tua tapi lebih sering ke
teman.” (Dina Astari)
2. Perhatian Orang Tua Tidak Berpengaruh terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa
Setelah melakukan wawancara satu dari enam narasumber
menyebutkan bahwa perhatian orang tua tidak berpengaruh terhadap
peningkatan motivasi belajar. Ia lebih mempercayai kesadaran diri
sendiri. Apabila dikaitkan pada kajian teori sebelumnya narasumber ini
cenderung lebih mempercayai motivasi intrinsik untuk meningkatkan
motivasi belajar pada dirinya dan menyebutkan bahwa motivasi
ekstrinsik tidak terlalu berpengaruh pada dirinya. Berikut ungkapan
narasumber.
“Tidak karena belajar adalah kesadaran jadi hal apapun tidak
berpengaruh kecuali kemauan dalam diri sendiri.” (Muhammad Muflih
Setyaji)
B. Perbedaan Motivasi Belajar antara Mahasiswa Perantauan dan
Mahasiswa Asli Daerah
Keputusan untuk merantau merupakan keputusan yang besar dalam diri
seseorang. Jauh dari orang tu dan mandiri dalam melakukan apapun

13
merupakan tantangan berat bagi masing-masing orang. Merantau juga
mempengaruhi intensitas berkomunikasi dengan keluarga khususnya orang
tua. Dalam observasi ini penulis akan memberikan paparan berdasarkan
wawancara yang penulis lakukan mengenai perbedaan motivasi belajar
antara mahasiswa perantauan dan mahasiswa asli daerah.
Motivasi ekstrinsik merupakan dorongan yang berasal dari luar diri
seseorang dapat berupa dorongan dari keluarga seperti perhatian orang tua.
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan terdapat perbedaan antara
mahasiswa perantauan dan asli daerah. Mahasiswa perantauan cenderung
jarang dalam berkomunikasi dengan orang tua meski begitu mereka tetap
menjalin komunikasi dengan intensitas seminggu sekali dan sebagainya.
Sebagaimana ungkapan narasumber sebagai berikut.
“Jika bertanya mungkin jarang, tapi saya suka bercerita jika ada apa-
apa di kampus.” (Intan Nur Atikasari)
“…untuk telfon sehari-harinya sangat jarang dan seringnya saya
duluan yang memulai untuk menghubungi dengan bercerita tetang kejadian
di kamppus atau mengeluhkan kegiatan yang padat di kampus.” (Dina
Astari)
Kurangnya intensitas berkomunikasi dapat mempengaruhi dalam
motivasi belajar anak. Selain itu timbulnya rasa iri juga dapat
mempengaruhi anak dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Hal ini
sesuai dengan ungkapan Gunarsa dalam bukunya yang berjudul bahwa
hubungan yang erat antara orang tua dan anak akan menghasilkan
kepribadian anak yang unggul. Namun jika hubungan antara orang tua dan
anak kurang baik maka dapat menimbulkan hal yang sebaliknya. Berikut
ungkapan narasumber yang merupakan mahasiswa peratauan.
“Tentu, dengan orang tua perhatian mungkin saya lebih bersemangat
dalam belajar. Karena orang tua saya jarang menghubungi kadang saya
merasa kesepian jadi mungkin harapan saya orang tua saya dapat lebih
sering menghubungi karena dapat menambah motivasi belajar saya” (Dina
Astari)

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
perhatian orang tua memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar
mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dari wawancara yang dilakukan
semakin jarang orang tua memberikan perhatian kepada anak maka semakin
rendah pula motivasi belajar yang dimiliki oleh anak. Anak akan cenderung
merasa kesepian dan iri dengan temannya.
2. Perbedaan Motivasi Belajar antara Mahasiswa Perantauan dan Mahasiswa
Asli Daerah
Melalui wawancara bersama narasumber yang merupakan mahasiswa
perantauan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar
dengan mahasiswa asli daerah. Mahasiswa asli daerah yang selalu bertatap
muka dengan orang tua setiap harinya mendapatkan perhatian yang cukup
Selain itu intensitas komunikasi seperti mengingatkan belajar dan lain-lain
membuat motivasi belajar semakin meningkat. Hal tersebut berbeda dengan
mahasiswa perantauan yang jarang berkomunikasi dengan orang tua
sehingga mereka merasa kesepian dan kurang kasih sayang. Hal tersebut
berdampak pada motivasi belajar yang kurang. Meskipun begitu mereka
mengaku merasa cukup dengan perhatian yang diberikan.

B. Saran
1. Kepada Orang Tua
Sebagai orang tua, sudah semestinya untuk selalu memberikan kasih
sayang kepada anak. Meski anak dinilai sudah dewasa namun tetaplah
menjadi kewajiban untuk selalu memberikan kasih sayang. Solusi yang
tepat untuk memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak dari pihak
orang tua adalah:
a. Selalu memberikan waktu khusus bersama anak

15
b. Rajin menghubungi anak atau dengan jadwal tersendiri
c. Selalu siap dan ada ketika anak membutuhkan
d. Menjadi sosok pendengar yang baik dalam mendengarkan cerita anak
e. Tidak menghaikimi namun selalu memberi nasehat yang membangun
2. Kepada Mahasiswa
Sebagai anak menjadi mandiri adalah hal yang penting agar tidak
merepotkan kedua orang tua. Namun, tidak masalah pula sebagai anak
untuk bercerita masalah yang terjadi dalam hidupnnya menuju kedewasaan.
Untuk membangun hubungan yang baik antara orang tua dan anak dari
pihak anak sendiri adalah:
a. Menjadi sosok anak yang penurut dalam artian tidak membentak
maupun membangkang orang tua
b. Berani mengawali untuk menghubungi orang tua pertama kali dan
menjauhkan rasa gengsi
c. Bersikap dan berkata jujur kepada orang tua
d. Tidak acuh atas perhatian yang orang tua berikan

16
DAFTAR PUSTAKA

Chomaidi dan Salamah. 2018. Pendidikan dan Pengajaran: Strategi Pembelajaran


Sekolah. Jakata: Gramedia Widiasarana Indonesia

Gunarsa, Singgih D. 2004. Dari Anak sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi
Anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Habsari, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling SMA untuk Kelas X. Jakarta:
Grasindo.

Jaelani, Ahmad. 2017. “ Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Interaksi
Sosial dengan Orang Tua, dan Iklim Kelas terhadap Motivasi Belajar
Ekonomi Siswa IIS SMA Negeri 2 Manjene”. [Thesis] Makassar: Progam
Pascasarjana Univesitas Negeri Makassar.

Rustaman, N. 2001. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Inperial Bakti


Utama.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Cetakan ketujuh 2016. Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.

17
LAMPIRAN

Pedoman Wawancara Mahasiswa Perantauan

Hari / Tanggal :
Waktu :
Nama :
Alamat Asal :
Status :

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih untuk merantau?
2. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
3. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
4. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
5. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
6. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
7. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?
8. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
9. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
10. Menurut Anda, lebih termotivasi merantau atau tidak?

18
Pedoman Wawancara Mahasiswa Asli Daerah

Hari / Tanggal :
Waktu :
Nama :
Alamat Asal :
Status :

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
2. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
3. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
4. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
5. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
6. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?
7. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
8. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?

19
TRANSKRIPSI WAWANCARA I

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Januari 2020


Waktu : 19.30 WIB
Nama : Intan Nur Atikasari
Alamat Asal : Magetan, Jawa Timur
Status : Mahasiswa perantauan

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih untuk merantau?
Jawaban : “Karena sejak kecil saya ingin merasakan mudik”
2. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
Jawaban : “ Sebenarya minat saya pada teknik industri tetapi banyak teman
saya yang jauh lebih pintar berminat pada hal yang sama sehingga saya
menjadi kurang percaya diri dalam bersaing dengan mereka. Kemudian
kakak laki-laki saya menyarankan untuk masuk ke teknik sipil UNY saja
dan orang tua mendukung hal tersebut dikarenakan transportasi yang mudah
dan masih terjangkau.”
3. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
Jawaban : “Jika bertanya mungkin jarang, tapi saya suka bercerita jika ada
apa-apa di kampus.”
4. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
Jawaban : “Iya tahu, saya selalu memberikan kabar mengenai hal tersebut.”
5. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
Jawaban : “Pernah beberapa kali saya bercerita dan orang tua saya selalu
memberikan nasehat serta masukan. Bercerita seperti itu membuat saya
lebih lega.”
6. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
Jawaban : “Biasa saja, alhamdulillah lancar.”
7. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?

20
Jawaban : “Orang tua saya dan melihat kakak-kakak saya yang sudah sukses
sehingga memotivasi saya juga harus sukses seperti mereka dengan giat
belajar.”
8. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
Jawaban : “Tentu saja, kasih sayang mereka membuat saya ingat untuk
selalu membahagiakan mereka.”
9. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
Jawaban : “Alhamdulillah cukup sekali.”
10. Menurut Anda, lebih termotivasi merantau atau tidak?
Jawaban : “Lebih termotivasi merantau karena selalu ada rasa tidak ingin
mengecewakan apabila kembali ke kampung halaman.”

21
TRANSKRIPSI WAWANCARA II

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Januari 2020


Waktu : 19.30 WIB
Nama : Dina Astari
Alamat Asal : Magetan, Jawa Timur
Status : Mahasiswa perantauan

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih untuk merantau?
Jawaban : “Karena saya ingin belajar lebih mandiri dalam berbgai hal”
2. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
Jawaban : “Saya memang ingin berkuliah kependidikan karena ingin
menjadi guru dan saya tertarik dengan peluang kerja di teknik sipil.”
3. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
Jawaban : “Saat saya pulang ke rumah sebulan sekali ya ditanya. Tapi untuk
telfon sehari-harinya sangat jarang dan seringnya saya duluan yang
memulai untuk menghubungi dengan bercerita tetang kejadian di kamppus
atau mengeluhkan kegiatan yang padat di kampus.”
4. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
Jawaban : “Pernah saya jelaskan jadwal kuliah mingguan saya jadi
seharusnya kurang lebih mereka tahu.”
5. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
Jawaban : “Pernah mengalami kesulitan namun saya tidak pernah
mengkonsultasikan hal tersebut ke orang tua tapi lebih sering ke teman.”
6. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
Jawaban : “Alhamdulillah lancar mengerjakan tugas-tugas seperti
mahasiswa pada umumnya.”
7. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?

22
Jawaban : “Ketika saya mengingat orang tua saya di rumah yang bersusah
payah mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kuliah anaknya yang tidak
sedikit membuat saya selalu termotivasi untuk belajar.”
8. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
Jawaban : “Tentu, dengan orang tua perhatian mungkin saya lebih
bersemangat dalam belajar. Karena orang tua saya jarang menghubungi
kadang saya merasa kesepian jadi mungkin harapan saya orang tua saya
dapat lebih sering menghubungi karena dapat menambah motivasi belajar
saya”
9. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
Jawaban : “Kadang saya merasa iri dengan teman-teman yang dapat
berjumpa dengan orang tuanya setiap hari. Namun saya merasa cukup saja
dengan perhatian yang orang tua berikan”
10. Menurut Anda, lebih termotivasi merantau atau tidak?
Jawaban : “Mungkin merantau karena ada rasa lebih tanggungjawabnya
daripada tidak merantau.”

23
TRANSKRIPSI WAWANCARA III

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Januari 2020


Nama : Pragam Tistiansyah
Alamat Asal : Karawang, Jawa Barat
Status : Mahasiswa perantauan

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih untuk merantau?
Jawaban : “Karena saya ingin mandiri”
2. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
Jawaban : “Karena saya memang berminat pada konstruksi dan teknik sipil
UNY terkenal bagus.”
3. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
Jawaban : “Seminggu sekali seperti bertanya, ada perkembangan belajar
tidak? Apakah kesusahan atau tidak?.”
4. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
Jawaban : “Mengetahui semuanya, saya selalu bercerita tentang jadwal
kampus maupun ketika saya memiliki kegiatan lain.”
5. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
Jawaban : “Pernah, saya meminta solusi pada orang tua saya dan solusi itu
sangat membantu serta membuat saya lega.”
6. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
Jawaban : “Saya jarang belajar sebenarnya tapi lebih sering hanya
mengerjakan tugas saja. Secara keseluruhan menurut saya baik-baik saja”
7. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?
Jawaban : “Dorongan orang tua dengan mengingat jasa-jasa mereka dalam
membiayai hidup saya membuat saya termotivasi.”
8. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
Jawaban : “Iya, sangat berpengaruh.”

24
9. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
Jawaban : “Alhamdulillah cukup sekali.”
10. Menurut Anda, lebih termotivasi merantau atau tidak?
Jawaban : “Lebih termotivasi merantau karena membantu mandiri dan
menjadi tidak manja sehingga ada motivasi tersendiri daripada tidak
merantau.”

25
TRANSKRIPSI WAWANCARA IV

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Januari 2020


Waktu : 19.30 WIB
Nama : Muhammad Muflih Setyaji
Alamat Asal : Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Status : Mahasiswa asli daerah Yogyakarta

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
Jawaban : “Karena saya tertarik dengan dunia konstruksi dan bercita-cita
menjadi insiyur. Selain itu saya lebih suka pelajaran yang berhitung
daripada menghafal”
2. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
Jawaban : “Selalu, seperti bagaimana teman-teman di kampus? Mengapa
tidak tidur?.”
3. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
Jawaban : “Iya tahu, karena di kamar saya terdapat jadwal kuliah yang saya
tempel dan saya selalu meminta izin jika keluar rumah untuk urusan apapun
itu termasuk urusan kampus.”
4. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
Jawaban : “Ada banyak kesulitan yang saya alami tapi alhamdulillah teman-
teman saya selalu membantu sehingga lebih merasa teringankan. Selain itu
juga, saya selalu mengkonsultasikan masalah-masalah tersebut kepada
orang tua namun hanya sebatas hal ringan saja karena saya tidak ingin
menambah beban kedua orang tua saya.”
5. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
Jawaban : “Terkondisikan dan alhamdulillah bias membagi waktu karena
saya juga bekerja. Namun secara keseluruhan masih bias di tata dengan
baik”
6. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?

26
Jawaban : “Karena saya sadar jika ingin pintar harus belajar.”
7. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
Jawaban : “Tidak karena belajar adalah kesadaran jadi hal apapun tidak
berpengaruh kecuali kemauan dalam diri sendiri.”
8. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
Jawaban : “Alhamdulillah cukup .”

27
TRANSKRIPSI WAWANCARA V

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Januari 2020


Waktu : 19.30 WIB
Nama : Anggi Agnes Saputri
Alamat Asal : Piyungan, Bantul, Yogyakarta
Status : Mahasiswa asli daerah Yogyakarta

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
Jawaban : “Karena saya bercita-cita menjadi arsitek tetapi setelah
dipertimbangkan disarankan masuk teknik sipil yang hampir sama dengan
arsitektur”
2. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
Jawaban : “Ya sering sekali, hampir setiap hari saya pulang dari kampus
ditanyakan seperti bagaimana kegiatan kampus hari ini?”
3. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
Jawaban : “Iya tahu, karena saya selalu bercerita.”
4. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
Jawaban : “Sering bercerita mengenai masalah kampus seperti tugas yang
menumpuk dan orang tua akan memberikan nasehat dan solusi yang
membuat saya lega.”
5. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
Jawaban : “Alhamdulillah lancar”
6. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?
Jawaban : “Kerja keras orang tua saya dalam membiayai saya selama ini.”
7. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
Jawaban : “Iya, dengan mengingat orang tua saja saya dapat termotivasi
apalagi kasih sayang mereka.”
8. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
Jawaban : “Cukup sekali.”

28
TRANSKRIPSI WAWANCARA VI

Hari / Tanggal : Rabu, 1 Januari 2020


Waktu : 19.30 WIB
Nama : Bening Jananti Rupi
Alamat Asal : Piyungan, Bantul, Yogyakarta
Status : Mahasiswa asli daerah Yogyakarta

Pertayaan:
1. Apa alasan Anda memilih teknik sipil UNY?
Jawaban : “Karena arahan dari orang tua saya dan prospek kerjanya cukup
bagus”
2. Apakah orang tua sering menanyakan mengenai kehidupan kampus Anda?
Jawaban : “Ya, baik perkembangan saya ketika di kampus, kegiatan apa saja
di kampus, dan bagaimana teman-teman serta dosen-dosen di kampus.”
3. Apakah orang tua mengetahui kegiatan maupun jadwal kampus Anda?
Jawaban : “Orang tua selalu memantau kegiatan saya baik di dalam maupun
di luar kampus. Jika hendak berpergian saya diharuskan izin kepada orang
tua.”
4. Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan kampus?
Dan apakah Anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada orang tua Anda?
Jawaban : “Ya, saya kuliah dan juga bekerja. Terkadang saya cukup sulit
dalam membagi waktu. Hal tersebut saya konsultasikan kepada orang tua
dan orang tua selalu memberikan nasehat dengan baik”
5. Bagaimana kegiatan belajar Anda selama di rumah atau di kos?
Jawaban : “Cukup baik dan kondusif karena dukungan keluarga”
6. Apa yang membuat Anda termotivasi untuk belajar?
Jawaban : “Karena saya ingin membanggakan kedua orang tua saya.”
7. Apakah perhatian orang tua mempengaruhi motivasi belajar Anda?
Jawaban : “Tentu, karena ketika saya merasa lelah dan putus asa
mendapatkan perhatian dari orang tua membuat saya bersemangat kembali
dan termotivasi untuk giat belajar.”

29
8. Apakah Anda merasa cukup dengan perhatian yang orang tua berikan?
Jawaban : “Ya cukup .”

30
LAMPIRAN BUKTI WAWANCARA

31
32

Anda mungkin juga menyukai