Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN di SD

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk


memenuhi tugas tutorial 3 pada mata kuliah
“Teknik Penulisan Karya Ilmiah”.

Dosen Pengampu :
Yuliani, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Ummi Salamah

NIM : 837667742

Jurusan : PGSD

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai
Pendidikan di SD ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi kita, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun
hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada Ibu Yuliani, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teknik Penulisan Karya
Ilmiah.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal saya
selaku penulis makalah ini.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Tulungagung, 17 Juni 2021


Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI. ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah/Rumusan Masalah .................................................. 3
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................4
PENDIDIKAN di SD.................................................................................4
1. Pengertian Pendidikan Secara Umum..................................................4
2. Pengertian Pendidikan di SD.............................................................4
3. Tujuan Pendidikan di SD....................................................................5
4. Manfaat Pendidikan di SD...............................................................7
5. Fungsi Pendidikan di SD...................................................................7
6. Pentingnya Pendidikan karakter di SD..............................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................11
B. Saran..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan SD merupakan pendidikan awal yang formal di Indonesia. Pada

pendidikan SD, siswa akan melangkah untuk mulai mengenal ilmu pengetahuan dan

cara bersosialisasi dengan lingkungannya, Pendidikan di SD memiliki peran yang

besar sebagai pondasi atau dasar ilmu pengetahuan dan dasar penciptaan karakter

yang digunakan sebagai modal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Upaya didalam meningkatkan pendidikan yang optimal tentu tidak terlepas dari peran

pendidik dan orang tua yang berperan penting didalam mendidik peserta didik. Peran

pendidik dan orang tua yang terus dan tiada hentinya membina peserta didik untuk

maju didalam mengembangkan bakatnya tersebut, akan menjadikan peserta didik

memiliki sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan.

Sikap rasa ingin tahu diperlukan peserta didik untuk mendorong agar peserta

didik tertarik didalam mempelajari ilmu yang baru ataupun menggali informasi yang

dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Samani dan Hariyanto (2012: 104) rasa

ingin tahu (curiosity) merupakan keinginan untuk menyelidiki pemahaman terhadap

rahasia alam. Oleh karena itu peran pendidik didalam menumbuhkan sikap rasa ingin

tahu peserta didik terhadap pembelajaran diperlukan adanya suasana yang menarik

didalam kelas seperti penggunaan model ataupun strategi pembelajaran yang

bervariasi, penggunaan media ajar dan lain-


1
lainnya yang berbeda dengan suasana pembelajaran secara konvensional yang banyak

dijumpai dilembaga-lembaga pendidikan. Tetapi terkadang banyak ditemukan faktor-

faktor penghambat rasa ingin tahu peserta didik yang nantinya akan berdampak pada

ketertarikannya pada pembelajaran.

Pengaruh faktor-faktor penghambat munculnya rasa ingin tahu peserta didik

tidak hanya dari dalam diri peserta didik ataupun dari luar peserta didik seperti dalam

keluarga dan masyarakat, melainkan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh

pendidik. Faktor yang paling dominan menghambat peserta didik didalam upaya

meningkatkan atau menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik yaitu didalam proses

belajar mengajar. Didalam proses belajar mengajar penggunaan model atau media yang

kurang tepat serta suasana pembelajaran yang masih secara konvensional, tentu akan

menghambat peserta didik didalam menumbuhkan sikap rasa ingin tahunya terhadap

materi pembelajaran sehingga peserta didik menjadi bosan dan tidak adanya ketertarikan

pada pembelajaran. Oleh karena itu didalam mendukung upaya didalam meningkatkan

rasa ingin tahu peserta didik terhadap pembelajaran perlunya penggunaan media dan

model pembelajaran yang optimal. Berdasarkan penyataan-pernyataan tersebut, maka bisa

disimpulkan bahwa Pendidikan di SD sangatlah penting, karena bisa memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang bermanfaat bagi siswa. Membentuk

siswa yang baik di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat dan

melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di SMP. Memiliki pengetahuan,

keterampilan dan sikap dasar bekerja di masyarakat.

2
2. Pembatasan Masalah/Rumusan Masalah
Dengan banyaknya masalah-masalah yang diidentifikasi dalam latar belakang
masalah dalam Pendidikan di SD, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini adalah sebagai berikut ;
1. Apa pengertian pendidikan secara umum ?
2. Apa pengertian Pendidikan di SD ?
3. Apa tujuan Pendidikan di SD ?
4. Apa manfaat Pendidikan di SD ?
5. Apa fungsi Pendidikan di SD ?
6. Apa pentingnya Pendidikan di SD ?

3. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan secara umum

2. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan di SD

3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan di SD

4. Untuk mengetahui manfaat Pendidikan di SD

5. Untuk mengetahui fungsi Pendidikan di SD


6. Untuk mengetahui pentingnya Pendidikan karakter di SD

3
BAB II
PEMBAHASAN

PENDIDIKAN di SD
1. Pengertian Pendidikan Secara Umum
Secara umum pengertian pendidikan adalah proses perubahan atau
pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak biasa menjadi
biasa, dari tidak paham menjadi paham dan sebagainya. Pendidikan itu bisa
didapatkan dan dilakukan dimana saja, bisa di lingkungan sekolah, masyarakat dan
keluarga, dan yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana memberikan atau
mendapat pendidikan dengan baik dan benar, agar manusia tidak terjerumus dalam
kehidupan yang negatif. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menjamin kelangsungan hidup negara, karena pendidikan merupakan sarana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dengan
pendidikan kehidupan manusia menjadi terarah.
2. Pengertian Pendidikan di SD
Berdasar pada amanat Undang-undang Dasar 1945, maka pengertian pendidikan di
sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa
yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif,
berbudi pekerti yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di
lingkungannya. Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan anak yang berusia
antara 7 sampai dengan 13 tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah,
sosial budaya masyarakat setempat bagi siswa. Disinilah siswa sekolah dasar ditempa
berbagai bidang studi yang kesemuanya harus mampu dikuasai siswa. Tidaklah salah
bila di sekolah dasar disebut sebagai pusat pendidikan. bukan hanya di kelas saja
proses pembelajaran itu terjadi akan tetapi di luar kelas pun juga termasuk ke dalam
kegiatan pembelajaran.

4
Dalam (Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
dijelaskan pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang tertuang ke
dalam tujuan pendidikan nasional dan pendidikan di sekolah dasar yaitu,
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses kegiatan pembelajaran dengan tujuan
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, dalam berbangsa dan
bernegara. Sedangkan Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Kata pendidikan berasal
dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, dari devinisi tersebut,
maka dapat dijelaskan bahwa pendidikan mempunyai arti sebuah cara mendidik siswa
atau memotivasi siswa untuk berperilaku baik dan membanggakan. bila dijelaskan
secara spesifik, maka devinisi pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan
perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran atau pembelajaran. atau dapat disimpulkan usaha sadar untuk
menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
Pengertian pendidikan di sekolah dasar mempunyai makna yang sama dengan
devinisi yang terurai di atas, namun saja letak audience atau siswanya saja yang
membedakannya. Artinya, bahwa pendidikan di sekolah dasar titik tekannya terpusat
pada siswa kelas dasar antara kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang ketentuan materi
dan pokok bahasannya diatur tersendiri dalam GBPP (Garis-garis Besar Program
Pengajaran). Sehingga pendidikan di sekolah dasar dengan ruang lingkupnya
mencakup materi ke SD-an yang diselenggarakan sepanjang hayat sebagai pendidikan
lanjutan dengan tujuan yang sama seperti uraian pada Undang-undang No. 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan.

3. Tujuan Pendidikan di SD
Di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah menumbuh-kembangkan
pribadi-pribadi yang

5
(1) beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia,
(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan
rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai
implikasi imperatif atau mengharuskan semua tingkat pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan tersebut.
Jika ditelaah lebih jauh, tujuan pendidikan nasional itu terarah pada pengembangan
kehidupan anak sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, sebagai warga Negara
Indonesia dan sebagai warga dunia atau umat manusia. Upaya dalam
mengembangkan kehidupan siswa sebagai pribadi adalah (a) memperkuat dasar
keimanan dan ketakwaan; (b) mengembangkan sikap dan kebiasaan hidup yang baik;
(c) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar; (d) memelihara kesehatan
jasmani dan rohani; (e) meningkatkan kemampuan belajar; (f) membentuk
kepribadian yang mantap dan mandiri.
Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota masyarakat adalah (a)
memperkuat kesadaran untuk hidup bersama dengan orang lain; (b) menumbuhkan
rasa tanggung jawab sosial; (c) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar
yang diperlukan untuk berperan dalam kehidupan bermasyarakat.
Upaya dalam mengembangkan siswa sebagai warga negara adalah (a) mengetahui
hak dan kewajibannya sebagai warga negara Republik Indonesia; (b)
menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara;
(c) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.
Sedangkan upaya dalam mengembangkan siswa sebagai anggota umat manusia
adalah (a) meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat; (b)
meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia; (c) memberikan pengertian
tentang pentingnya ketertiban dunia; dan (d) meningkatkan kesadaran akan
pentingnya persahabatan antarbangsa.

6
Tujuan pendidikan di SD sebagaimana halnya dengan tujuan satuan lembaga
pendidikan lainnya, harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan
tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan
siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan kebutuhan pembangunan daerah, arah
pembangunan nasional, serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan kehidupan umat manusia secara global.
Tujuan pendidikan di SD mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai
manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya;
pembinaan pemahaman dasar dan seluk-beluk ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai landasan untuk belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan hidup
dalam masyarakat.

4. Manfaat Pendidikan di SD
Terdapat 4 manfaat Pendidikan di SD, diantaranya ;
1. Memberikan Bekal Kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung.
2. Memberikan Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Mempersiapkan Siswa untuk Mengikuti Pendidikan di SLTP.
4. Sekolah Dasar Sebagai Pendidikan Dasar.

5. Fungsi Pendidikan di SD
Menurut pendapat Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi
yang nyata (manifest) yakni sebagai berikut:
a. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
b. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat.
c. Melestarikan kebudayaan.
d. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

7
6. Pentingnya Pendidikan karakter di SD

Ki Hadjar Dewantara dalam bukunya “Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Ke


- II A: Kebudajaan” menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana intisari dari
pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah usaha kebudayaan yang ditujukan
untuk memberi bimbingan dalam hidup, tumbuhnya jiwa raga anak agar bawaan
lahiriah setiap individu dan pengaruh lingkungannya membuat pribadi mereka
menuju adab kemanusiaan. Maksudnya adalah pendidikan diperuntukan untuk
membentuk manusia agar menjadi beradab dan memanusiakan manusia.
Penjelasan dari Ki Hadjar Dewantara di atas menegaskan bahwa pendidikan
adalah sebuah tuntunan dalam hidup dan tumbuh kembang anak. Hal tersebut
berarti bahwa hidup tumbuhnya anak terletak pada kecakapan atau kehendak dari
pendidik. Setiap anak memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri, memiliki
pengalaman, dan kekayaan dalam diri setiap anaknya. Pendidik haruslah
membimbing dan menguatkan apa yang di dalam diri setiap anak agar dapat
memperbaiki tingkah lakunya, cara hidup, dan pertumbuhannya.

Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun dan membentuk


penyempurnaan diri secara komprehensif, guna membentuk kemampuan diri
individu. Nah siapa nih yang seharusnya membentuk pendidikan karakter? 

Menurut Peraturan Presiden tentang penguatan pendidikan karakter (PPK)


mengharuskan masyarakat untuk memperdalam dan nilai-nilai utama yakni,
nasionalis, mandiri, religius, integritas, dan saling membantu atau gotong royong.
Nilai-nilai yang dibawa tersebut diharapkan dapat diterapkan di setiap lini
khususnya pada sistem pendidikan kita sekarang ini. 

Penguatan pendidikan karakter ini digalakkan karena perkembangan zaman


serta teknologi yang semakin cepat. Sehingga, perlu penguatan dari dalam diri
individu agar dapat terus berkembang juga tanpa adanya distorsi terhadap
kebudayaan asli Indonesia. Pendidikan karakter juga menjaga agar pribadi bangsa
tetap dalam karakter bangsa Indonesia.

8
Pendidikan karakter seperti disebutkan di atas harus diterapkan pada setiap lini
masyarakat. Sistem pembelajaran dalam pendidikan karakter ditekankan pada
lembaga pendidikan agar dapat mempersiapkan peserta didik secara keilmuan
mereka dan unggul dalam kepribadian. Lembaga pendidikan dituntut untuk
menghasilkan peserta didik yang kuat dalam nilai-nilai moral, spiritual, dan
tentunya dalam keilmuan mereka.

Nah bagaimana cara menumbuhkan pendidikan karakter? Pendidikan karakter


dapat dilakukan dari hal-hal yang terkecil seperti mengucapkan salam ketika
masuk dan keluar ruangan, menghormati orang yang lebih tua, membiasakan
saling membantu satu sama lain ketika kesusahan dan hal-hal yang kecil lainnya
yang dapat menumbuhkan karakter anak.

Cara yang tepat untuk menumbuhkan pendidikan karakter diawali dengan kita
paham bahwa masa depan anak ada di tangan pengajar. Maka dari itu apa yang
kita lakukan akan ditiru dan dipelajari oleh mereka. Pembelajaran saling tolong
menolong, akan diterapkan oleh anak dan menjadi kebiasaan mereka peduli
kepada lingkungan sekitar. Hal ini bisa dilakukan dari hal paling terkecil seperti
ketika ada pulpen teman jatuh, tolonglah ambilkan pulpen tersebut. Banyak hal
kecil lagi yang dapat dimulai untuk membangun pendidikan karakter. Belajar
saling menghargai dari hal terkecil juga dapat diterapkan kepada anak dengan cara
mengapresiasi apa yang mereka dapat selesaikan, entah dalam hal pekerjaan,
tugas, dsb. Hal di atas dapat menumbuhkan rasa toleransi dan menghargai
perbedaan antara manusia. Bapak dan Ibu guru, salah satu mantan presiden
Amerika Serikat Theodore Roosevelt memiliki pemikiran yang menarik terhadap
adanya pendidikan karakter ini. Ia mengatakan bahwa "mendidik seseorang tanpa
mendidik karakternya adalah cara mendidik yang menyebabkan ancaman terhadap
lingkungan masyarakat". Artinya orang yang cerdas dan memiliki intelegensi
yang tinggi, ketika memiliki moral dan karakter yang rendah, justru akan
menyebabkan ancaman bagi lingkungan sekitarnya.

9
Hal di atas disebabkan karena kurangnya moral dan rendahnya karakter individu.
Ketika tingkat moral dan karakter individu rendah akan menyebabkan individu
tersebut dapat berbuat kerusakan. Mereka akan melakukan apapun yang mereka
mau tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Maka dari itu sangatlah penting
bagi lingkungan sekolah untuk dapat menekankan pendidikan karakter dengan
baik dan efisien. Sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas, berkeilmuan tinggi,
rendah hati, dan peduli dengan lingkungan.

Secara umum, fungsi dari pendidikan karakter di sekolah adalah untuk


membentuk karakter dan kepribadian seseorang sehingga menjadi orang yang
memiliki nilai moral yang tinggi, tinggi toleransi, berperilaku baik, dan berakhlak
mulia. Kita selaku guru adalah penanggung jawab terbentuknya siswa yang akan
menjadi manusia dewasa di kemudian hari.

Nah, sekarang sudah tahukan bagaimana pentingnya pendidikan karakter untuk


anak. Anak harus seimbang bagaimana cara dia bertindak di kehidupannya dengan
keilmuannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan
demikian, manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada
akhirnya dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui
bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang
diharapkan dan diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi satu kebutuhan
yang cukup penting dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini.
Pendidikan merupakan proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang
lahir di dunia ini hingga akhir hayatnya ( long life education).
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah hendaknya selalu memberikan dukungan dalam menjalankan
pendidikan agar menjadi anak yang terdidik dan berhasil guna di dalam
kehidupannya.
2. Bagi Sekolah
Bagi sekolah hendaknya mampu memberikan dukungan motivasi agar siswa dapat
eksis dan mampu mengambil peluang yang positif dalam kondisi kehidupan yang
berubah dengan sangat cepat.
3. Bagi Pendidik
Bagi para pengajar hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang mampu
membuat peserta didik agar dalam kegiatan pembelajaran tidak mudah bosan, dan
cepat memahami materi.
4. Bagi Peserta Didik
Bagi peserta didik harus memiliki motivasi dalam belajar agar kelak bisa menjadi
pribadi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, menjadi penerus generasi
bangsa yang berpendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Badafal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Manajemen


Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara,
2004.

Hasbullah, Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya


terhadap Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007.

Jhonse, Burke., and Christensen, Larry. Educational Research Quantitatif and


Qualitatif Approaches. Boston: Allyn dan Bacon. 2000.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka


Cipta. Ary, Donald, dkk. Introduction to Research in Education Eight Edition.

USA:Wadsworth. 2010.

12

Anda mungkin juga menyukai