Anda di halaman 1dari 14

Pembelajaran

Bahasa
Indonesia
dengan Fokus
Berbicara
Oleh Kelompok 5:
Ritma Ratri Meilia | Bekti Setia Ningrum | Mujiati |
Dirgana Vinaringan | Tri Sukatmi Wulandari
KB 1 –
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
• Hakikat Pembelajaran

Kimble (dalam Hergenhahn 1982) mengemukakan bahwa perubahan tingkah laku siswa
setelah melaksanakan pembelajaran adalah kingkah laku yang relative permanen, tingkah
laku yang diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement) praktis.

B.F Skinner menyatakan bahwa perubahan tingkah laku adalah pembelajaran dan tidak
melalui proses yang dapat disimpulkan, sedangkan para ahli yang lain menyatakan bahwa
perubahan tingkah laku merupakan akibat proses pembelajaran. Kecuali Skinner, para ahli
berpendapat bahwa pembelajaran merupakan mediator perubahan tingkah laku.
Pembelajaran Bahasa
• Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang sistemik, sistematis, dan
terencana.
• Dikatakan sistemik karena di dalamnya terdapat seperangkat subsistem yang saling
berkaitan dan berinteraksi secara fungsional untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah diciptakan.
• Dikatakan sistematis karena dalam pelaksanaannya terdapat tatanan dan tahapan yang
bersifat procedural dan berhubungan secara kronologis.
• Dikatakan terencana karena dalam pembelajaran terlihat jelas dan tegas adanya dasar,
arah/tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai.
• Untuk mewujudkan ketiga karateristik pelajaran nahasa, terdapat beberapa masalah
yang harus diantisipasi dan didudukkan secara proprsional. Permasalahan tersebut
berkaitan dengan (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3) strategi
pembelajaran, (4) evaluasi, (5) pengajar (guru), dan (6) siswa.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
• Menurut kurikulum 2004, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), mata
pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa
berkomunikasi baik lisan maupun tulis, sebagai alat untuk mempelajari rumpun
pelajaran lain, berpikir kritis dalam berbagai aspek kehidupan, serta mengembangkan
sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan apresiatif karya sastra
Indonesia (Mulyasa, 2003:89).
• Untuk kelas 1 dan 2 (kelas rendah), pembelajaran BI menekankan pada spek
peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan, sedangkan untuk kelas 3 –
6 (kelas tinggi) menekankan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi lisan dan
tulis,
• Standar Kompetensi mata pelajaran BI bersumber pada hakikat pembelajaran bahasa,
yaitu belajar bahasa adalah berkomunikasi dan belajar sastra, belajar menghargai
manusia dan nilai-nilai kemanusiaan,
Teori Berbicara
• Kegiatan mengungkapkan isi hati kepada orang lain kita kenal dengan sebutan
komunikasi.
• Komunikasi dapat berlangsung secara lisan dan tulisan.
• Komunikasi secara lisan mencakup aktivitas menyimak dan berbicara, sedangkan
secara tertulis mencakup kegiatan membaca dan menulis.
Komponen Berbicara
• Menurut Tarigan, komponen berbicara adalah:
• Pembicara
• Pembicaraan
• Penyimak
• Media
• Sarana penunjang
• Interaksi
Hakikat Berbicara
• Berbicara pada hakikatnya merupakan proses komunikasi, karena terjadi pemindahan
pesan dari suatu sumber ke tempat yang lainnya.
• Saat berbicara memanfaatkan beberapa faktor seperti yang dungkapkan Zamzani dan
Haryadi (1996 : 54) bahwa berbicara memerlukan faktor fisik, psikologis, semantik, dan
linguistik.
• Faktor fisik yang dimanfaatkan orang saat berbicara adalah alat ucap untuk
menghasilkan bunyi bahasa. Selain itu fisik lain yang dimanfaatkan saat berbicara
adalah tangan, kepala, dan roman muka.
• Faktor psikologis yang dimanfaatkan salah satunya stabilitas emosi yang berpengaruh
pada kualitas suara yang dihasilkan dan juga keruntutan bahan pembicaraan.
• Faktor sematik berhubungan dengan makna
• Sedangkan faktor linguistik berhubungan dengan struktur bahasa
Jenis – Jenis Berbicara
• Jenis berbicara berdasarkan situasi pembicaraan
 formal contohnya ceramah, wawancara, debat, diskusi
 Informal contohnya percakapan di telepon, dll

• Jenis berbicara berdasarkan tujuan pembicara


 Berbicara untuk menghibur
 Berbicara untuk meyakinkan, dll

• Jenis berbicara berdasarkan jumlah pendengar


 Berbicara antar pribadi
 Berbicara dalam kelompok kecil
 Berbicara dalam kelompok besar

• Jenis berbicara berdasarkan peristiwa khusus yang melatari pembicaraan


 Pidato presentasi, penyambutan, perpisahan, jamuan, perkenalan, dan nominasi

• Jenis berbicara berdasarkan metode penyampaian berbicara


 Metode mendadak, metode tanpa persiapan, metode membaca naskah, dan metode menghafal
Teknik Berbicara
• Berbicara di depan umum memerlukan teknik tertentu. Penguasaan teknik yang
digunakan untuk menyajikan pikiran dan gagasan secara oral merupakan persyarakat
yang harus dipenuhi oleh calon pembicara. Sebagai salah satu metode penyampaian
lisan yang ditunjukkan kepada pendengar (khalayak). Ada beberapa persyarakatn untuk
melatih kemampuan berbicara adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Keberanian dan Tekad yang Kuat

2. Memiliki Pengetahuan yang Luas

3. Memahami Proses Komunikasi Massa

4. Menguasai bahasa yang Baik dan Lancar

5. Pelatihan yang Memadai


Efektivitas Berbicara
• Tarigan (1990:218) mengemukakan ciri-ciri pembicara yang baik, antara lain

1. Pandai menemukan topic yang tepat dan up to date (terkini);

2. Mangusai materi;

3. Memahami pendengar;

4. Memahami situasi

5. Merumuskan tujuan dengan jelas;

6. Memiliki kemampuan linguistic yang memadai;

7. Menjalin kontak dengan pendengar;

8. Menguasai pengdengar;

9. Memanfaatkan alat bantu;

10. Berperan meyakinkan; dan

11. Mempunyai rencana


Pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara
• Pembelajaran keterampilan berbahasa pada hakikatnya merupakan upaya meningkatkan
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pelaksanaannya
keempat keterampilan ini harus mendapatkan porsi pembelajaran yang seimbang dalam
konteks yang alami.
• Pembelajaran yang di buat-buat akan menjadikan keterampilan yang dilatih terasa aneh
dan bersifat artificial.

1. Konsep Pembelajaran Berbicara Terpadu


 Adalah bentuk pembelajaran berbicara yang dilakukan dgn cara memadukan pembelajaran berbicara
tersebut dengan pembelajaran yang lain.

2. Isi/Aktivitas Pembelajaran Berbicara


 Aktivitas pembelajaran terpadu dapat dilakukan dengan 3 tekni yaitu:
 Teknik terpimpin;
 Teknik semi terpimpin; serta
 Teknik bebas.
Tujuan Pembelajaran Berbicara di SD
• Tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur, menginformasikan, menstimulasi, meyakinkan, atau menggerakan
pendengar (Tarigan; 1990:177). Tujuan pembelajaran di SD dikelompokkan atas :

(1) tujuan pembelajaran berbicara didepan kelas rendah,

a. Melatih Keberanian Siswa;

b. Melatih Siswa Menceritakan Pengetahuan dan Pengalaman;

c. Melatih Menyampaikan Pendapat;

d. Membiasakan Siswa untuk Bertanya

(2) tujuan pembelajaran berbicara didepan kelas tinggi.

a. Memupuk Keberanian Siswa;

b. Mengungkapkan Pengetahuan dan Wawasan Siswa;

c. Melatih Siswa Menyanggah/Menolak Pendapat Orang Lain;

d. Melatih Siswa Berpikir Logis; dan

e. Melatih Siswa Menghargai Pendapat Orang Lain.


KB 2 –
Model Pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara
• Dalam proses pembelajaran, Coles (1995) menyatakan bahwa berbahasa lisan
merupakan inti dari setiap kurikulum pengajaran. Pada kenyataannya sebagian besar
kegiatan belajar dan mengajar dilakukan melalui media kominukasi lisan (Pollard dan
Tann, 1993).
• Model pembelajaran BI dengan focus berbicara di sekolah yang satu dengan yang
lainnya tentulah amat berguna. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
berbicara antaralain : (1) suasana belajar di sekolah (dikelas) dan (2) kegiatan berbicara.
Metode dan Media Pembelajaran Berbicara
•Beberapa metode pembelajaran
berbicara yang dapat diterapkan
(Tarigan dalam Idra 2002: 56)
adalah: 11. Bercerita

1. Metode Ulang Ucap 12. Memberi Petunjuk

2. Metode Lihat Ucap 13. Metode Melaporkan

3. Metode Memerikan 14. Metode Wawancara


4. Metode Menjawab Pertanyaan 15. Metode Diskusi
5. Metode Bertanya
16. Metode Bertelepon
6. Metode Bertanya Menggali
17. Metode Dramatisasi
7. Metode Melanjutkan Cerita
8. Metode Menceritakan Kembali
9. Metode Bercakap-cakap
10. Mereka Cerita Gambar

Anda mungkin juga menyukai