Anda di halaman 1dari 70

MODUL 2

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD

EKOSISTEM

Nama : Ummi Salamah

NIM : 837667742

UPBJJ : Malang

A.KEGIATAN PRAKTIKUN 1 : EKOSISTEM

A. Judul Percobaan

Ekosistem Darat

B. Tujuan

Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan


buatan

C. Alat dan Bahan

1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
D.Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik
antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
E. Prosedur percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin
dan jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama
latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang
tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan
menggunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10.Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system
tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1

Komponen abiotic ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Suhu 28°C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Sangat cukup
Tabel 2.2

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Rumput Burung Rayap
2 Pohon jati Semut Cacing
3 Pohon sengon Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon pinus Ular

Tabel 2.3

Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 28°C

Tabel 2.4

Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput teki Burung Jamur
3 Gulma Ulat
4 Pohon mangga Katak
5 Pohon pisang Tikus
G. Pertanyaan dan Jawaban
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak ? Mengapa demikian ? Jelaskan secara singkat !
Jawaban
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. Pembahasan

Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen
biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.

I.Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat
alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.

J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan


Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
A.Judul Percobaan 2

Ekosistem perairan

B. Tujuan

Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan

C. Alat dan Bahan


1. Alat tulis
2. Kaca Pembesar
3. Barometer
4. Termometer
D. Dasar Teori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2:
1. Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah,
Hutan dan taman.
2. Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut,
Danau, dan lain-lain.
E.Cara Kerja
 Menentukan satu ekosistem buatan disekitar
 Mengamati komponen abiotiknya yang meliputi air, udara dan cahaya
 Mengamati komponen biotiknya
 Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
 Membuat kesimpulan secara singkat
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.5
Komponen abiotic ekosistem perairan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Air Sedikit keruh
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat cukup
Tabel 2.6
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Lumut Ikan lele Bakteri
2 Eceng gondok Ikan mas Mikrobia lainnya
3 Mata lele Ikan nila
4 Teratai Katak

G. Pertanyaan dan Jawaban


Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
Jawaban
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
a) Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
b) Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic
paada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan
ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.

H. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut. Komponen biotik pada ekosistem
perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan spesies
lainya.

Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang


dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk
pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi. Dibawah ini contoh ekosistem
perairan buatan :

I. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka
ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.

J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan

Pengamatan ekosistem perairan


A.Judul Percobaan 3
Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem perairan
B. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat tulis

2. Lingkungan sekitar

D. Landasan teori

Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-


tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan
yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.

Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan
disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang
saling menjalin dengan kompleks.

E.Cara Kerja
1. Ekosistem darat:
a) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan

b) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen


c) Membuat bagan rantai makanan
d) Membuat jaring-jaring makanan
e) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
f) Membuat bagan piramida ekologi
2. Ekosistem perairan :
a) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka
tabel.2.6
b)Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
c)Membuat bagan piramida ekologi
d) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

F. Hasil Pengamatan

1. Ekosistem darat

Rantai makanan 1 :

Padi ----- Tikus ----- Ular

Rantai makanan 2 :

Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular

Rantai makanan 3 :

Padi ----- Ulat ----- Burung ----- Kucing


Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4

1 Rumput Bakteri

2 Singkong

3 Pisang

4 Padi

5 Pohon talok

6 Belalang

7 Tikus

8 Ulat

9 Katak

10 Ular

2. Ekosistem perairan

Rantai makanan 1 :

Lumut ----- Ikan ----- Ular


Rantai makanan 2 :

Enceng gondok ----- Katak ----- Ular

Rantai makanan 3 :

Lumut ----- Cacaing tanah ----- Ikan ----- Ular

Tabel 2.8

Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem peraian


Tingkat trofik
No+ Pengurai
1 2 3 4

1 Kangkung

2 Tales

3 Tetean

4 Lumut

5 Enceng gondok

6 Cacing

7 Katak

8 Ikan

9 Ular

10 Bakteri

G. Pertanyaan dan Jawaban


1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan ? Jelaskan !

2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya ? Mengapa demikian ?

Jawaban

1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem


perairan adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular,
katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan

2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada
ekosistem darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam
ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun

H. Pembahasan

Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai
dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian
radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.

Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan


hidupnya.

Perpindahan energi yang berbentuk makanandarimahluk hidup yang satu k


mahluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut
ranai makanan.

Peristiwa makan dan dimakan antar idividu dalam suatu ekosistem membentuk
struktur trofik. Stktur trofik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu:

a) Tingkat trofik pertama / produsen

b) Tingkat trofik kedua / konsumen

I. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan
bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang
lain, dalam proses makan dimakan.

Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu


tersebut.

J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan Pengamatan rantai makanan


2.KEGIATAN PRAKTIKUM 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN

A.Judul Percobaan 1 :

Pengaruh deterjen terhadap terhadap pertumbuhan akar bawang merah

B. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

C. Alat dan bahan

1. Neraca analitik 1 buah

2. Tabung reaksi 14 buah

3. Rak tabung reaksi 1 buah

4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah

5. Pengaduk 7 buah

6. Mistar dengan skala mm 1 buah

7. Kertas untuk label

8. Air/ledeng/air PDAM

9. Bawang merah 14 siung

10. Deterjen serbuk 1 gram

D. Dasar Teori

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara,
tanah, logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan
deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari
bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat
memberikan dampak negatif.

D. Cara Kerja

1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,


pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa
air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%

Label 4 : 12,5%

Label 5 : 6,25%

Label 6 : 3,10%

Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan

Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
100%

Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri
label 50%

Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%

Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri
label 12,50%
Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri
label 6,25%

Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri
tabel 3,10%

3.Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama


dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis
untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna
kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap
tersisa

4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga
penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.

5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen.

6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah
lain di atas tabung kotrol

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang


tambah hingga penuh

8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar
yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.

9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.

IG = (rata-rata panjang akar kontrol-rata-rata panjang altar konsentrasi x)/(rata-


rata panjang akar kontrol) x 100%

10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.


F. Hasil Pengamatan

Tabel 2.9

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar 1 G (%)


1 Kontrol 4 0
2 3,1% 3 25
3 6,25% 2 50
4 12,5% 1 75
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100

Grafik 2.1

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah.

G. Pertanyaan dan Jawaban

Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses


pertumbuhan akarnya ?
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akar bawang merah adalah 50%.

H.Pembahasan

Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari-
hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif.
Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjenyakni surfaktan dan builders,
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap
manusia dan lingkungannya.

Percobaan inimenggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan


salah satutanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa
langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa
terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena padaakar primordial
merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih
mudah untuk diamati. Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi
konsentrasideterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial
bawangmerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi
larutandeterjen:1.100% memiliki IG = 12.50% memiliki IG =13.25% memiliki IG
=14.12.5% memiliki IG = 98,65%5.6.25% memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG =
29,95%

Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen

00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merahdikarenakan adanya


surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan
air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan
organisme air kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan kematian. Builders,
salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah phosphate.

Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan


pengkayaan unsur hara(eutrofikasi) dalam air menurun.Pada hasil pengamatan
terlihat beberapa akar primordial tumbuhtidak optimal pada konsentrasi 12,5%.
6,25% dan 3,10%. Hal inidikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.

Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress.


Perkembangantanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan
derajad stress air dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air.Untuk
meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan
alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang
digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam
kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative
yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat
disebut dengan pencemaran. Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan
atau energi ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang
tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga
menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme
lainnya.

I.Kesimpulan

Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai dengan
terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya
makhluk hidup tersebut.

J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan


2.Judul Percobaan 2 :

A. Judul

Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

B. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. Alat dan bahan

1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah

2. Gelas kimia 600 ml 10 buah

3. Kertas saring

4. Kertas timah

5. Mistar

6. Kertas untuk label

7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah

8. Air ledeng

9. Deterjen serbuk 1gram.

D. Dasar Teori

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,


khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan
muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik
kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci
yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan
garam Natrium dari asam sulfonat.
E. Cara kerja

1.Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.

2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1

3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring.

4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control

6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.

7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.

8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.

9 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan
mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0
mm.

10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24


jam dan 48 jam.

F. Hasil Pengamatan

Tabel 2.10

Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

No Konsentrasi larutan deterjen


Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 35 35 62
Rata- 1 1 2 2 4 4 6
rata
No Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata- 2 2 3 3 4 5 7
rata

Panjang Kecambah Kecambah kacang hijau

Konsentrasi

Grafik 2.2
G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa fungsi larutan 0 kontrol ?

2. Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 kontrol ada kacang hijau yang mati ?

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah ?

Jawaban.

1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan


deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3. Gelas harus ditutup dengan kertas timah (diganti kardus) adalah untuk
mengurangi intensitas cahaya.

H.Pembahasan

1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta


lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran

2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.

3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem

4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.

5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

I.Kesimpulan

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi


tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan,
tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD

MAKANAN

Nama : Ummi Salamah

NIM :837667742

UPBJJ :MALANG

A.KEGIATAN PRAKTIKUM 1

A.Judul Percobaan :

Pengelompokan Bahan Makanan

B. Tujuan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
C. Alat dan Bahan
1) Tempat plastik
2) 20 macam bahan makanan
D. Dasar Teori
Bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan menjadi:
1.Bahan makanan pokok
2.Bahan makanan lauk pauk
3.Bahan makanan sayuran4.Bahan makanan buah
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis makanan tersebut,
pola menu dapat dikelompokkan menjadi:
1.Pangan pokok sumber karbohidrat
2.Lauk pauk sumber protein hewani dan nabati
3.Sayuran dan buah-buahan sumber vitamin dan mineral

E. Cara kerja
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. Hasil pengamatan
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi.

No. Jenis bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


makanan
1 Kentang  
2 Tepung  
3 Jagung  
4 Ubi jalar  
5 Gandum  
6 Beras merah  
7 Talas 
8 Telur  
9 Ikan  
10 Daging  
11 Kedelai  
12 Kacang tanah   
13 Susu   
14 Kacang hijau  
15 Kacang merah  
16 Wortel 
17 Tomat 
18 Bayam 
19 Daun papaya 
20 Gajih  

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Zat makanan/zat gizi apakah yang sangat diperlukan oleh balita ?

2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja ?

3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan ?

Jawaban

1. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah


a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
2. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

H.Pembahasan

1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan
pokok yang berguna sebagai sumber zat tenaga.
Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian, misal kentang, jagung,
ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah.
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 hal :
a). Protein nabati bersumber dari tumbuhan
Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah
b). Protein hewani bersumber dari hewan
Contoh : susu, telur
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi
Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh :
a. Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitaminA (B kerotin)
b. Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

I.Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi


ada 4 jenis.
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga
Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun
Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energi
Contoh : gajih
4. Vitamin sebagai zat pembangun
Contoh : wortel, tomat, bayam, daun papaya
J. Referensi
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan
2. A. Judul Percobaan :

Pengelompokan sayuran

B. Tujuan
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
C. Alat dan Bahan
1) Tempat plastik
2) 20 macam bahan sayuran
D. Dasar Teori
Sayur atau sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan nabati yang
biasanya mengandung kadar air yang tinggi, yang dapat dikonsumsi setelah
dimasak atau diolah dengan teknik tertentu, atau dalam keadaan segar.[1][2] Istilah
untuk kumpulan berbagai jenis sayur adalah sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Pengolahan sayur-mayur dapat dilakukan dengan cara beragam. Sayur
merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi.
E. Cara kerja
1) Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran
daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran
tunas.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. Hasil pengamatan

Pengelompokan sayuran
No Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
makanan daun buah akar/umbi kacang- tunas
kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun pepaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Melinjo 
10 Nangka 
11 Waluh 
12 Wortel 
13 Kentang 
14 Kacang 
Panjang
15 Kacang merah 
16 Buncia 
17 Kapri 
18 Mentimun 
19 Rebung 
20 Tauge 

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Bila dilihat dari Triguna Makanan sayuran termasuk ke dalam kelompok zat
makanan apa saja ?

2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang


merah, dan terong ?

Jawaban

1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun


2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
H.Pembahasan

Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang


setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.

Bahan makanan sayuran dibedakan menjadi beberapa kelompok :

1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi


hidangan makanan adalah bagian daunnya.

Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya

2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi


hidangan makanan adalah buahnya.

Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh

3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi


hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.

Contoh: wortel, kentang

4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah


menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri

5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah


tunas tanaman.

Contoh: tauge, rebung

I.Kesimpulan

Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu:

1. Sayuran daun

2. Sayuran buah

3. Sayuran umbi/akar

4. Sayuran kacang-kacangan

5. Sayuran tunas

J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan
3. A. Judul percobaan :

Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna

B. Tujuan
Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4
sehat 5 sempurna.
C. Alat dan Bahan
1) Tempat plastik
2) Berbagai bahan makanan
D. Landasan Teori
Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang memiliki kandungan gizi
lengkap mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral.
Makanan 4 sehat 5 sempurna sudah menjadi kampanye kesehatan sejak dahulu.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan nutrisi dan mewujudkan masyarakat yang
kuat dan sehat. Makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi penuh ini harus
dikonsumsi siapa saja tidak, mengenal usia. Makanan sehat sebenarnya mudah
untuk didapatkan. Bahan-bahan makanan yang ada di sekitar kita juga memiliki
kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Makanan sehat selalu diidentikkan
dengan makanan 4 sehat 5 sempurna.

E. Cara kerja
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4
sehat 5 sempurna
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan
ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang
sudah disediakan dalam lembar kerja
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

F. Hasil pengamatan

Menu yang dibuat :

No Jenis Kelompok Jenis bahan Zat makanan


Masakan makanan makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Nasi Makanan Nasi +
Goreng Pokok Daging + -
Lauk Pauk Telur +
Kubis/kol +
Sayuran Lombok +
Bawang +
merah +
Bawang putih +
Tomat +
Buah Mentimun + -
Kecap +
Minyak +
Susu Minuman goreng +
segar Susu +
Buah Gula pasir +
Makanan Pisang +
Nasi pokok Nasi +
kuning Kelapa/Santan +
Sayuran Kentang +
Sambal Lombok +
goreng Bawang + -
Kering merah
Bawang putih +
Lauk pauk Kelapa/santan +
Kentang +
Perkedel Buah Telur +
Mentimun +
Minuman Jeruk +
Susu +
Es Sirup +
campur Bengkoang +
Pepaya
Alpukat
Degan

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan 4 sehat 5 sempurna ?Jelaskan!

2. Apa yang dimaksud dengan Triguna Pangan ?Jelaskan!

Jawaban

1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun
menu seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaiut:
1. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

H.Pembahasan

Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah
untuk dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
1. Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama
Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas
2. Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan
penerta dari makanan utama.
Contoh: daging, telur dadar, perkedel
3. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.
4. Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan
Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
5. Minuman : merupakan pelepas dahaga
Contoh: susu segar, es campur

I.Kesimpulan

Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada
bahan makanan.
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral.
J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan
B.KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. A.Judul Percobaan

Uji karbohidrat

B. Tujuan

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. Alat dan Bahan

1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah

2. Pipet 1 buah

3. Pisang 1 diiris kecil

4. Apel 1 diiris kecil

5. Nasi 2-3 butir

6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil

8. 7. Tahu putih 1 iris kecil

9. Margarin seujujng sendok

10. Biskuit 1 potong kecil

11. Tepung terigu 1 sendok kecil

12. Gula pasir 1 sendok kecil

13. Kentang 1 iris kecil

14. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

D. Dasar Teori

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian
sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan
senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang
umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :

a) Golongan Monosakarida

Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan
adalah: madu dan rasa manis pada air buah.

b) Golongan Disakarida

Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida

Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan
makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium),
misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya
: alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan
perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua
(biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika
ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu
atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam
penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu
pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat
membuat iritasi kulit.

E. Cara Kerja

1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini

2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastic

3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian
makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium

4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. Hasil pengamatan

Uji karbohidrat

No Bahan makanan Warna Keterangan


Sebelum diberi Sesudah diberi
yodium yodium
1 Pisang Putih Hitam 
2 Apel Putih Coklat X
3 Nasi Putih Ungu pekat 
4 Telur rebus(bagian Putih Putih X
putih) kekuningan
5 Tahu putih Putih Coklat X
6 Margarin Krem/kuning Krem X
7 Biskuit Coklat Hitam 
8 Tepung terigu Putih Biru 
kehitaman
9 Gula pasir Putih Coklat X
10 Kentang Krem/kuning Hitam 
G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang, dan gula pasir. Setelah
diberi larutan, yodium, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu ? Jika
tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat ? Jika iya, jelaskan mengapa ?

2. mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium ?

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?

4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini ?

Jawaban

1.tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi


dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap
seperti warna semula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

H.Pembahasan

Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh
hasil pengujian sebagai berikut :
 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam.
Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
 Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu
menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman.
Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-
kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat
(amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman /
hitam / ungu.
 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal
itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
 Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa
margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu
menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan
bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan
lugol berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa
tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

I.Kesimpulan

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan


makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung


terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya),
tahu, margarin, dan gula pasir.
J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan
2. A. Judul percobaan :

Uji lemak

B. Tujuan

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. Alat dan Bahan

1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah

2. Pipet 1 buah

3. Kemiri 2 butir

4. Wertel 1 buah

5. Seledri 1 tanggai

6. Biji jagung kering 1 genggam

7. Singkong kering 1 iris

8. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

9. Pepaya 1 potong kecil

10. Santan 1-3 sendok teh

11. Minyak goreng 5 mL

12. Susu 1-3 sendok teh

13. Air 5 mL

D. Dasar Teori

Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat.
Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng,
margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika
dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan
bekas minyak pada kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan
menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan
hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

Struktur Kimia Lemak

Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan
tiga senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan
menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.

Sumber Lemak

Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah
lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, dan telur.

Fungsi Lemak

Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:

a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah

b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi

e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)

g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon
seks

Metabolisme Lemak

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan


selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju
ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah
selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini
terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

E. Cara Kerja

1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 5 x 5 cm.

2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan)

3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan


menghadap cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut.
Apakah meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding
untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.

4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana,
jenis bahan makanan yang diuji.

5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
5. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering,
kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan
kekertas coklat dan biarkan 10 menit.

6. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau
senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas
manakah yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil pengamatan pada
tabel di lembar kerja.

F. Hasil pengamatan

Uji lemak

No Bahan yang diuji Meninggalkan bekas noda minyak Keterangan


YA TIDAK
1 Kemiri  Mengandung lemak
2 Margarin  Mengandung lemak
3 Wortel  Tidak Mengandung lemak
4 Seledri  Tidak Mengandung lemak
5 Biji jagung kering  Tidak Mengandung lemak
6 Singkong kering  Tidak Mengandung lemak
7 Kacang Tanah kering  Mengandung lemak
8 Pepaya  Tidak Mengandung lemak
9 Santan  Mengandung lemak
10 Susu  Tidak Mengandung lemak
11 Minyak Goreng  Mengandung lemak

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.


Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan Anda ?

2. ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan


lampu/senter, bagaimana terlihatnya ?

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak ?
Jawaban

1. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3.Sumber lemak
Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.

H.Pembahasan

Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :

Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kemiri mengandung lemak.

Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.

Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.

Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.

Biji Jagung kering


Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung
lemak.

Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung
lemak.

Kacang tanah kering


Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.

Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.

Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.

Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

I.Kesimpulan

Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan


makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :

1.Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering,


santan, minyak goreng.
2.Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan
3. A. Judul percobaan :

Uji protein

B. Tujuan

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

C. Alat dan Bahan

1. Piring plastik 1 buah

2. Pipet 2 buah

3. Lilin 1 buah

4. Alas galas/tempat lilin 1 buah

5. Cangkir plastik 1 buah

6. Jepitan jemuran/penjepit

7. Tabung reaksi 1 buah

8. Korek api 1 dus

9. Sendok makan 1 buah

10. Air kapur 10 ml

11. Air 10 ml

12. Gula pasir 1 sendok

13. Putih telur (direbus) 1 iris kecil

14. Roti 1 iris kecil

15. Tempe 1 iris kecil

16. Ikan 1 iris kecil

17. Tepung terigu 1 sdm


18. Tembaga sulfat 1 sdm

19. Bulu ayam 1 helai

20. Seledri 1 batang

21. Kangkung 1 batang

D. Dasar Teori

Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan,


mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan
makanan seperti susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui
protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi,
harus dikonsumsi secara teratur.

Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran


bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu
diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai
tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan
menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang terbakar.

Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang
diuji sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan
tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan
terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi
kadar protein dalam bahan uji tersebut.

1. Struktur Kimia Protein

Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N,


dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar
dari senyawa protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-asam amino
yng membentuk rantai panjang

2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis
sayuran seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung
dalam tubuh hewan.

3. Fungsi Protein

Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan


hormon. Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai
enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.

4. Metabolisme Protein

Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut
merupakan hasil pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam
amino terjadi di dalam usus halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu
terdapat pula protein yang masuk ke dalam usus melalui pinositosis atau
faogositosis.

E. Cara Kerja

Uji Melalui Pembakaran

1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan
penjepit jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati
dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini
sebagai kontrol.

2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala
lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan
daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti bau
bulu yang terbakar!

3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein


berdasarkan uji pembakaran!

Uji dengan menggunakan Tembaga Sulfat

1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan
yang akan diuji meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung
terigu dan kangkung.

3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang
lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua
pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk
menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur demikian pula
jika pertama dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya
untuk larutan tembaga sulfat.

4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada
daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi.

3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang
lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua
pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk
menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur demikian pula
jika pertama dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya
untuk larutan tembaga sulfat.

4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada
daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi.

F. Hasil pengamatan

Uji protein

No Jenis bahan makanan Mengandung protein Keterangan


YA TIDAK
1 Bulu ayam  Mengandung protein
2 Putih telur  Mengandung protein
3 Roti  Tidak Mengandung protein
4 Tempe  Mengandung protein
5 Daging ayam  Mengandung protein
6 Kangkung  Tidak Mengandung protein
7 Seledri  Mengandung protein

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama ?

2. erhatikan putih te;ur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau
yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan
makanan yang dibakar tersebut.

3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur
rebus, tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu?
Apakah keunggulannya sama ? manakah yang ungunya lebih muda dan yang
paling tua? Mengapa demikian ?

4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber


protein?

Jawaban

1. Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2.Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a.Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.

b.Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

c.Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.

H.Pembahasan

Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :

Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya
dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain yang
dibakar.

Putih Telur (yang sudah direbus)


Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.

Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.

Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa tempe mengandung protein.

Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri
mengandung protein.

Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.

Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya
tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti
tidak mengandung protein.
I.Kesimpulan

Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan


makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu
ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :

1.Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
J. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan

Proses Kegiatan
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. A. Judul Percobaan :
Struktur system pencernaan

B. Tujuan

Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

C. Alat dan Bahan

Gambar system pencernaan

Alat tulis

D. Dasar Teori

Pencernaan manusia melalui 2 proses, yaitu:

a. Secara Mekanik

Proses mencerna makanan dengan mengunyah dan ditekan sampai menjadi


seperti bubur.

b. Secara Kimiawi

Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan


menghancurkan ikatan-ikatan senyawa kompleks yang ada dalam makanan
tersebut. Enzim-enzim tersebut sangat dibutuhkan karena ketika masih dalam
bentuk makanan utuh, senyawa di dalamnya masih dalam bentuk molekul
kompleks, atau makromolekul yang terdiri dari lemak, karbohidrat, protein,
dan asam nukleat.

Untuk dapat mengolah berbagai macam senyawa tersebut, sistem pencernaan


kita terdiri dari berbagai macam organ yang fungsinya melakukan penguraian
mekanik dan kimiawi tadi. Diantaranya adalah Mulut, Kerongkongan,
Lambung, Usus Halus, Usus Besar hingga Anus.
E. Cara Kerja

1. Perhatikan gambar system pencernaan

2. Urutkan system pencernaan mulai dari mulut

3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja

4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F.Hasil pengamatan

Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:

a. Rongga mulut

b. Kerongkongan

c. Lambung

d. Usus besar

e. Usus halus

f. Anus

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Sebutkan bagian dari system pencernaan yang menghasilkan enzim !

2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut ?


3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas !

Jawaban

1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim

Jawaban:

Mulut, lambung, usus halus

2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ tersebut

Jawaban:

a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin

b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin, lipase
lambung

c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP),


motilin, somastin

H.Pembahasan

1. Bagian Mulut

Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap
sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan
diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat
beberapa bagian penting, diantaranya adalah lidah.

Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar


mudah dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi,
bagian ini berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi
lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan
membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi
sebagai pelindung rongga mulut.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan


merupakan lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah
diproses di dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju
lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.

Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang


sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan.
Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya hanya
terjadi dalam waktu 6 detik.

3. Bagian Lambung

Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk


seperti kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam
rongga di perut. Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki
fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam
klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan
yang kita makan.

4. Bagian Usus Halus

Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus
kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus
halus, karena di dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang
dapat mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan
tubuh agar lebih mudah diserap.

5. Bagian Usus Besar

Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.

6. Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut
sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan
terakhirnya yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti
tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya sudah penuh dan pada saat
itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air
besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan lubang
dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

I.Kesimpulan

Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu


manusia dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi
zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan
penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh
secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari
makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan
enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga
mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam


mulut (Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah)
oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks
menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi).
Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang dialami

Tidak ada kesulitan


Proses Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai