Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM (LPK) 2.

EKOSISTEM DARAT, RANTAI MAKANAN, JARING-JARING


MAKANAN DAN PIRAMIDA EKOLOGI

OLEH:

ATIKAH 837284034

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ )
SAMARINDA
2021
EKOSISTEM
1. Ekosistem darat
A. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

B. Alat dan Bahan


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Ekosistem adalah suatu sistem di alam di mana di dalamnya terjadi hubungan
timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi
lingkungannya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup
dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi
ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan) dan
ekosistem perairan (tawar, payau, asin) (Joko Waluyo, 2013 : 23).
Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
1. Komponen Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh
mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup
di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk hidup
merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotic
terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku,
tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata serta manusia (Aryulina, 2004 :
268).
2. Komponen Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik
merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Berikut adalah
contoh komponen abiotik menurut Aryulina (2004 : 268):
a. Suhu
Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi panas
adalah radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air.
Suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia
yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.
b. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari.
cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang
gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan
panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis
c. Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di
alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat
diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
d. Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah.
Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan
di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk
hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang
diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda.
e. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
(20,93%), karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan
makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup
untuk bernapas. Karbin dioksida digunakan tumbuhan utnuk fotosintesis
f. Garam-garam mineral
Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen. Fosfat, sulfur,kalsium dan
natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air.
g. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut,
dan pembusukan bahan organik. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan
garam mineral tertentu.
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia utnuk memenuhi
kebutuhannya. Contohnya bendungan, agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah
irigasi (Aryulina, 2004 : 278).
Dalam ekosistem, keberadaan komponen abiotik sangat mempengaruhi komponen
bitik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur
yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, yaitu air, udara, cahaya, dan garam-garam mineral.
Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik. Misal:
tumbuhan yang ada di hutan sangat memengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat
bertahan dan tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat
tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus (Rahmawati,
2012 : 58).

D. Cara Kerja
1) Tentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya saja.
4) Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sbagai produsen yang ada. Jika ada lengkapi
dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut,
baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja
dibelakang modul ini.
12) Buat kesimpulan umum tentang pebedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen Abiotik Kondisi/keadaan

1 Suhu 28◦c
2 Cahaya Cukup
3 Udara Lembab
4 Tanah Lembab
5 Air Sangat cukup

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Rumput Burung Rayap

2 Pohon jambu Burung Cacing


tanah
3 Pohon mangga Belalang Cacing
tanah
4 Bunga kertas Kupu-kupu Cacing
tanah dan
bakteri
5 Bunga asoka Kupu-kupu Cacing
tanah dan
bakteri

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/keadaan

1 Vas bunga Tidak bergerak


2 Kolam Tidak bergerak
3 Air Jernih
4 Angin Semilir
5 Tanah Tidak bergerak

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Sawi Burung Jamur


2 Pohon pepaya Ulat Jamur
3 Rumput teki Belalang Bakteri
4 Bayam Capung Jamur
5 Lumut Katak Bakteri
F. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Jelaskan secara singkat!

G. Pembahasan
 Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak
ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
 Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah, kolam ikan merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan komponen biotik dan
komponen abiotiknya.

H. Kesimpulan
 Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama yaitu ada
air, tanah dan udara. Hanya berbeda pada komponen biotiknya.
 Ekosistem darat alami tidak di kendalikan oleh jumlah populasinya atau biasa
dikatakan penyusun ekosistem darat alami lebih lengkap dibanding dengan ekosistem
darat buatan.
I. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan karena ekosistem darat alami jumlah populasi dan jenis mahkluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

J. Daftar Pustaka
Aryulina, Dyah. 2004. Biologi I. Jakarta : Erlangga.
Rahmawati, Zuliana. 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta Timur: Nectar.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Waluyo, Joko. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember : Jember University
Press.

K. Foto praktikum
Ekosistem alami
Ekosistem Buatan

2. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi


A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat.

B. Alat dan bahan


1) Alat tulis.
2) Lingkungan sekitar

C. Landasan Teori
Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun rantai
makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai
makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasar
urutan tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan decomposer (pengurai)
untuk kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut
dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling terhubung, dan
tumpang tindih dalam suatu ekosistem (https://www.gramedia.com/literasi/rantai-
makanan/).
Siklus nutrisi adalah perpindahan unsur kimia dari lingkungan ke dalam tubuh
organisme hidup, dan dari organisme hidup kembali ke lingkungan. Secara keseluruhan
pengertian siklus nutrisi dapat dijelaskan dengan konsep organik dan anorganik. Istilah
organic adalah berasal dari kata organisme, yang menunjukkan suatu kehidupan, apakah
sebagai kehidupan: tumbuhan, hewan, atau mikroba. Jadi organik dalam pengertian
umum berarti semua benda yang hidup (organisme) yang meliputi monera, protista,
fungi, tumbuhan, dan hewan. Sebaliknya anorganik menunjukkan segala sesuatu yang
berasal bukan dari organisme hidup. Contoh batuan, mineral, metal, udara, dan air yang
senantiasa dibutuhkan oleh makhluk hidup tetapi ini semua bukan makhluk hidup, karena
disebut anorganik (Sudarmadji, 2004 : 16).
Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi
dengan lingkungan abiotik. Interaksi suatu organisme dengan lingkungannya terjadi
untuk kelangsungan hidupnya. Struktur trofik terdiri dari tingkat-tingkat trofik. Tingkat
trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof. Tingkat trofik kedua dan selanjutnya
adalah kelompok organisme heterotrof. Organisme autotrof disebut juga produsen.
Organisme heterotrof disebut juga konsumen. Konsumen primer adalah organisme
pemakan produsen atau disebut herbivora. Konsumen sekunder merupakan organisme
pemakan konsumen primer (karnivora). Konsumen tersier adalah organisme pemakan
konsumen sekunder (Aryulina, 2004 : 279-280).

D. Cara kerja
1) Perhatikan data pada tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah satu).
Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari
tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
2) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan kedua.
Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada
urutan ketiga, dan seterusnya.
3) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehingga semua
jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat didalamnya.
4) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi, buatlah
jaring-jaring makanannya.
5) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada gambar 2.1 dan
gambar 2.2 dalam Lembar Kerja.
6) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan
komponen biotiknya kedalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada tabel 2.7
dalam Lembar Kerja.
7) Dari data tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok
tingkatan trofik komponen biotiknya pada gambar 2.3 dalam Lembar Kerja.

E. Hasil pengamatan
Rantai makanan 1:
Padi tikus Ular Pengurai

Rantai Makanan 2:
Padi Belalang Katak Ular Pengurai

Rantai Makanan 3:
Padi Ulat Burung Pengurai

Gambar 2.1.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat

Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat Trofik Pengurai
NO
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Ular/Elang Bakteri
2 Kangkung Ayam Ular/Elang Bakteri
3 Sawi Ulat Katak Ular Bakteri
4 Padi Tikus Kucing Ular/Elang Bakteri
5 Bayam Capung Kucing Ular/Elang Bakteri
6 Daun jambu Ulat Ayam Ular/Elang Bakteri
7 Padi Belalang katak Ular Bakteri
8 Lumut Ulat katak Ular Bakteri
9 Rumput Kambing Ular Bakteri
10 genjer Cacing Ayam Ular/Elang Bakteri

Gambar 2.3.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
F. Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan
terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan
Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas
adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat.
G. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan
berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari
jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring
makanan.

H. Daftar Pustaka:
Aryulina, Dyah. 2004. Biologi I. Jakarta : Erlangga.
https://www.gramedia.com/literasi/rantai-makanan/
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Sudarmadji. 2004. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jember : Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai