Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI

NAMA : UMI ROSMAWATI


NIM : 857608664
NO.ABSEN : 27

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PURWOKERTO FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : UMI ROSMAWATI

NIM/ID Lainnya : 857608664

Program Studi : BI PGSD


Nama Sekolah : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Bambang Mulyono, S.P.,M.P.

Nip/Id Lainnya : 19720414 200501 1 010/41002337

Instansi Asal : SMP Negeri 1 Talang


Nomor Hp :
Alamat Email : bambangmulyono33@yahoo.co.id
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM

SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Umi Rosmawati
Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Mahasiswa
Program Studi/Bidang Ilmu : BI PGSD
Nama Sekolah/Instansi : SDTQ DARUL ABROR
Judul-judul praktikum : Benda Bergetar Sebagai Sumber

Bunyi

*pilih salah satu

Dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan
dari pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan
tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan
pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui,
Yang Membuat Pernyataan,
PJB BLBA UPBJJ-UT ……

Umi Rosmawati

NIP. NIP/NIM. 857608664


A. JUDUL PERCOBAAN
Benda bergetar sebagai sumber bunyi

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan Penyebab Timbulnya Bunyi
2. Menjelaskan Cara Perambatan Bunyi

C. ALAT DAN BAHAN


1. Mistar plastik 30 cm (1 buah)
2. Meja kayu
3. Bolpoin
4. Buku .

D. LANDASAN TEORI
Segala macam bentuk bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran dari suatu
benda akan mengakibatkan udara di sekitarnya bergetar. Getaran tersebut menimbulkan
gelombang bunyi di udara. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut
sumber bunyi. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi,
bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa.
Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar yang salah satu
ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu dilepaskan ujungnya itu
akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut getaran.
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut berasal dari
benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi merupakan
gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk
oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi sampai
telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara disekitarnya,
selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai telinga kita. Getaran
molekul udara membentuk rapatan dan regangan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakkan mistar plastik di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol 15 cm.
Getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian dilepas. Apakah bagian
mistar yang bergetar mengeluarkan bunyi?

2. Ulangi langkah 1 tersebut dengan panjang mistar 10 cm, amatilah apakah getaran
mistar menimbulkan bunyi? Lakukan untuk panjang mistar yang menonjol 5 cm,
20 cm, dan 25 cm. Manakah yang lebih cepat getarannya? Berdasarkan
percobaan tersebut apakah benda yang bergetar dapat menimbulkan bunyi?
F. HASIL PENGAMATAN

NO Panjang mistar Menimbulkan Bunyi


yang menonjol Ya Tidak Keterangan
(cm )
v Bunyi Lebih
1. 5 Keras
v Bunyi agak
2. 10 keras

v Bunyi lemah
3. 15

v Bunyi sangat
4. 20 lemah

v Hampir tak
5. 25 terdengar

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah mistar bergetar mengeluarkan bunyi?
Jawab :
Ya mistar yang ditarik ke atas dan dilepaskan akan mengeluarkan bunyi
2.      Manakah yang lebih cepat getarnya?
Jawab :
Yang lebih cepat getarannya adalah mistar yang tonjolannya 5 cm.

H. PEMBAHASAN
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi
bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dan dilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang
tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan
yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat kami jabarkan sebagai berikut :
Dengan pengamatan menggunakan Mistar 5 cm dihasilkan data : getaran sedikit (lebih
 

kerap) tetapi bunyi lebih nyaring.Mistar 10 cm dihasilkan data ; getaran sedikit tetapi

bunyi nyaring tetap tidak senyaring pada mistar 5 cm. Mistar 15 cm getaran lebih banyak

dari yang mistar 5 cm bunyi sedikit lebih kecil.  Mistar 20 cm getaran lebih banyak dari

pada yang mistar 15 cm tetapi hamper tidak mengeluarkan bunyi.. Mistar 25 cm getaran
lebih pelan dan bunynya juga pelan hamper tidak terdengar.

I. KESIMPULAN
Semakin pendek tonjolan mistar yang di tarik ke atas dan dilepaskan maka
bunyinya akan semakin keras, semakin panjang tonjolan mistar maka getarannya akan
lambat dan bunyinya akan hilang.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak mengalami kesulitan dalam percobaan penelitian. Harapannya kedepan bisa
melakukan praktikum yang lebih maksimal.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Pada tahap pertama yaitu menyiapkan alat dan


bahan yaitu : Meja kayu, Mistar, Bolpoin dan
buku .

Tahap Awal / Pembukaan


Pada tahap kedua yaitu proses pengamatan :
Pada gambar 1 : pengamatan dengan panjang
mistar 5 cm .
Pada gambar 2 : pengamatan dengan panjang
mistar 10 cm .
Gambar 1 Gambar 2
Pada gambar 3 : pengamatan dengan panjang
mistar 15 cm .
Pada gambar 4 : pengamatan dengan panjang
mistar 20 cm .
Pada gambar 5 : pengamatan dengan panjang
mistar 25 cm .

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5
Proses Kegiatan

Pada tahap terakhir yaitu Penutup, pengamat


mencatat hasil pengamatan .
Tahap Akhir?Penutup

Anda mungkin juga menyukai