Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Lumpur pemboran adalah fluida yang dipakai, yang didesain untuk


membantu proses pemboran. Komposisi dan sifat fisik lumpur sangat berpengaruh
terhadap suatu operasi pemboran karena salah satu faktor yang menentukan
berhasil tidaknya suatu pemboran adalah tergantung pada lumpur pemboran.
Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan, dan biaya pemboran sangat
tergantung dari lumpur pemboran yang dipakai.
Adapun fungsi utama dari lumpur pemboran adalah :
1. Mengangkat cutting ke permukaan.
2. Mengontrol tekanan formasi.
3. Mendinginkan dan melumasi pahat dan drillstring.
4. Membersihkan dasar lubang bor.
5. Membantu stabilitas formasi.
6. Melindungi formasi produktif.
7. Membantu dalam evaluasi formasi.
Fungsi lumpur pemboran tersebut di atas ditentukan oleh komposisi kimia
dan sifat fisik lumpur. Kesalahan dalam mengontrol sifat fisik lumpur akan
menyebabkan kegagalan dari fungsi lumpur yang pada gilirannya dapat
menimbulkan hambatan pemboran dan akhirnya menimbulkan kerugian besar.
Secara umum lumpur pemboran mempunyai empat komponen atau fasa :
a. Fasa cair (cair atau minyak).
b. Reaktif solids, yaitu padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid
(clay).
c. Inert solids (zat padat yang tak bereaksi).
d. Fasa kimia.
Sedangkan pengelompokan lumpur bor berdasarkan fasa fluidanya, yaitu :
1. Lumpur air tawar (Fresh water Mud).
2. Lumpur air asin (Salt water Mud).
3. Oil in water emulsion Mud.
4. Oil base dan Oil base emulsion Mud.

1
2

5. Gaseous drilling fluids.


Lumpur pemboran dibuat dan digunakan sesuai dengan fungsinya dan sesuai
dengan formasi yang hendak ditembus. Selama proses pemboran berlangsung,
lumpur pemboran selalu dikontrol sifat-sifatnya terutama sifat fisik dan sifat
kimianya.
Lumpur pemboran sudah menjadi salah satu pertimbangan penting dalam
mengoptimasikan operasi pemboran. Oleh karena itu untuk memelihara dan
mengontrol sifat–sifat fisik lumpur pemboran agar sesuai dengan yang diinginkan,
maka perlu diketahui dasar-dasar operasi pemboran khususnya mengenai lumpur
pemboran, yang meliputi beberapa acara praktikum, yaitu :
1. Pengukuran densitas, sand content, dan pengukuran kadar
minyak dalam lumpur pemboran.
2. Pengukuran viskositas dan gel strength.
3. Pengukuran tebal mud cake dan filtrasi.
4. Analisa kimia lumpur pemboran.
5. Kontaminasi lumpur pemboran.
6. Pengukuran harga MBT (Methylene Blue Test).

Anda mungkin juga menyukai