Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

EKOSISTEM DARAT

NAMA : ABDUL KODIR


NIM : 856996379

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107 MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Nama : Abdul Kodir


NIM 856996379
UPBJJ : Bandar Lampung

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM

A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat

B. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan

C. Alat dan Bahan


1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. Landasan Teori
1. Ekosistem
Ekosistem merupakan konsep sentral dalam ekologi karena ekosistem
itu terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar
dalam ekologi, mengingat di dalamnya tercakup organisme dan
komponen abiotik yang masing-masing saling memengaruhi.
Ekosistem juga mempunyai ukuran yang beraneka ragam besarnya
bergantung kepada tingkat organisasinya (Irwan, 2007). Ditinjau dari
bentuknya, terdapat dua jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan.

2. Ekosistem Darat
Ekosistem darat, atau teresterial, adalah semua organisme hidup dan
lingkungan fisiknya pada sebidang tanah tertentu. Ekosistem darat
merupakan komunitas organisme berbasis darat dan interaksi
komponen biotik dengan abiotik di area tertentu. Contoh ekosistem
darat termasuk tundra, taigas, hutan gugur beriklim sedang, hutan
hujan tropis, padang rumput, dan gurun (Sridiandi, 2020).

3. Komponen Biotik dan Abiotik


Komponen biotik adalah segala sesuatu di alam yang bersifat hidup.
Komponen biotik dapat dibagi menjadi produsen, konsumen dan
pengurai. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang bersifat tidak
hidup, tetapi diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
Komponen abiotik meliputi faktor-faktor iklim (suhu, udara tekanan,
kelembaban, angin curah hujan) dan faktor-faktor tanah (jenis tanah,
struktur dan tekstur tanah, derajat keasaman atau Ph, kandungan
mineral dan air, serta dalamnya permukaan air tanah). Tanpa adanya
salah satu komponen tersebut, maka keseimbangan ekosistem akan
terganggu.

E. Prosedur Percobaan
1. Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau
sekolah yang akan kita amati komponen-komponenya.
2. Setelah menemukan tempatnya, kemudian amati komponen-
komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, dan
jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat
diperkirakan saja.
4. Mencatat semua data pada Tabel 1.1 dalam Lembar Kerja.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada di
ekosistem tersebut.
7. Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan
terbang).
8. Mengamati secara lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin
terdapat di dalam tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela
daun/batang. Menggunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat semua data pada Tabel 1.2 dalam Lembar Kerja.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada
di sekitar tempat tinggal atau sekolah.
11. Melakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8
seperti di atas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 1.3 dan 1.4
dalam Lembar Kerja.
12. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe
ekosistem tersebut.

F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

N O Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Air Cukup
2 Tanah Subur dan lembab
3 Cahaya Cukup Terang
4 Suhu 32o C
5 Angin Semillir
Tabel 1.2
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami

N O Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Jati Semut Cacing Tanah
2 Pohon Mahoni Belalang Jamur
3 Pohon Akasia Capung Rayap
4 Pohon Sengon Kadal Lumut
5 Rumput Kupu-Kupu

Tabel 1.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

N O Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Air Cukup
2 Tanah Subur
3 Cahaya Sangat Terang
4 Suhu 32o C
5 Angin Semilir

Tabel 1.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

N O Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Pisang Jangkrik Cacing Tanah
2 Pohon Kopi Lebah Jamur
3 Cabai Jawa Ulat Rayap
4 Pohon Pepaya Katak Lumut
5 Pohon Kakao Ayam

G. Pertanyaan-Pertanyaan
Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawab :
Ekosistem yang memiliki jenis komponen biotik lebih banyak adalah
ekosistem darat alami. Hal tersebut dikarenakan dalam ekosistem darat
alami pertumbuhan dan perkembangan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
setiap ekosistem memiliki komponen biotik dan abiotiknya sendiri.
Kepadatan populasi pada setiap ekosisistem berbeda.

Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam, seperti pada hutan, merupakan ekosistem darat alami. Hal
ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Pertumbuhan komponen
biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi di kebun pertanian merupakan ekosistem buatan. Dimana dalam
ekosistem tersebut, terdapat campur tangan manusia. Diantaranya adalah
dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Jenis komponen pada ekosistem darat alami lebih banyak dibanding
ekosistem darat buatan
2. Ekosistem darat alami proses terjadinya tidak ada campur tangan
manusia, sedangkan pada ekosistem darat buatan terjadi karena adanya
campur tangan manusia.

J. Daftar Pustaka

Djamal Irwan, Z. (2007). Prinsip-prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan


dan Pelestariannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan :


Universitas Terbuka.
Sridianti. 2020. https://www.sridianti.com/pengertian-ekosistem-darat.html.
Diakses pada 22 Oktober 2020.

K. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan


1. Kesulitan yang Dialami
a. Menemukan ekosistem darat yang belum ada campur tangan
manusia.
b. Keterbatasan alat praktikum seperti kaca pembesar dan
barometer.
c. Mendapatkan foto dokumentasi pada hewan yang aktif bergerak.

2. Saran dan Masukan


a. Untuk menentukan suhu, apabila tidak ada barometer, maka dapat
diperkirakan saja.

3. Foto Praktikum
N O Foto Praktikum Deskripsi Foto
1 . Air sebagai komponen
abiotik pada ekosistem darat
alami.

2. Tanah sebagai komponen


abiotik pada ekosistem darat
alami.
3. Pohon jati sebagai komponen
biotik pada ekosistem darat
alami.

4. Pohon mahoni sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat alami.

4. Pohon akasia sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat alami.

5. Pohon sengon sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat alami.
6 . Rumput sebagai komponen
biotik pada ekosistem darat
alami.

8. Air sebagai komponen


abiotik pada ekosistem darat
buatan.

9. Tanah sebagai komponen


abiotik pada ekosistem darat
buatan.

11. Pohon Pisang sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat buatan.

12. Pohon Kopi sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat buatan.
1 3. Cabe Jawa sebagai
komponen biotik pada
ekosistem darat buatan.

14. Pohon Pepaya sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat buatan.

15. Pohon Kakao sebagai


komponen biotik pada
ekosistem darat buatan.

16. Cacing Tanah sebagai


pengurai pada ekosistem
darat alami dan buatan.

17. Rayap sebagai pengurai pada


ekosistem darat alami dan
buatan.
1 8. Jamur sebagai pengurai pada
ekosistem darat alami dan
buatan.

19. Lumut sebagai pengurai pada


ekosistem darat alami dan
buatan.

Anda mungkin juga menyukai