PERTUMBUHAN,PERKEMBANGAN, dan
3. AMELIA 835434408
UNIVERSITAS TERBUKA
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada
dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel,pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
A. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
B. Dasar Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti
hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi
informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva
instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
D. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan
bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
E. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
F. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari ke- Kejadian/perubahan
0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak warna putih)
3 s/d 4 Telur menetas menjadi larva instar 1 (berwarna putih, bersegmen dan mirip
belatung tetapi sangat kecil)
5 Larva mulai bergerak aktiv(dengan menggeliat-geliat) mulut larva berwarna
hitam, dan bergerak aktiv (dengan merayap keatas botol) ukurannya
bertambah besar.
6 Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna putih dan tidak
bergerak lagi atau diam.
7 s/d 8 Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam dan segmen
tubuhnya mulai terlihat)
9 s/d 10 Menyerupai bentuk drospila/seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil
dan sayapnya belum terbentang.
11 Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan
G. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi
dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3
bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen
dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya
hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah
tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan,
masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat
buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya
kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau
lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
H. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur larva lalat muda lalat dewasa atau
imago.
I. Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
Laporan Praktikum
Perkembangbiakan Tumbuhan
A. Tujuan
Mengamati struktur bunga
C. Prosedur
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota
bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat
pada mahkota bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan
kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai
putik dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
D. Hasil Pengamatan
G. Jawaban Pertanyaan
1. Ada 5 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik
sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik,
tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana
menempel dna jatuhnya benang sari ke kepala putik.
C. Prosedur
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami
(misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif
alami.
D. Hasil Pengamatan
Tabel Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
No. Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengn
perkembangbiakan perkembangan seksual
seksual
1 Pisang
(tunas)
2 Ketela (umbi akar)
4 Bambu (tunas)
E. Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan.
Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis
dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah
berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri dengan proses
fotosintesis.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas,
umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
C. Prosedur
1. Okulasi (menempel)
Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel.
Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas
dari tanaman bawah.
2. Menyambung
Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.
Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok
Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.
Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
Biarkan mongering selama 6-2 jam.
Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
D. Hasil Pengamatan
1. Menempel (okulasi)
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terllihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh
2. Menyambung (enten)
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat perubahan
8 Mulai terlhat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar
3. Mencangkok
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan
E. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan
(vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten), dan
mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil,
seperti pada kegiatan menempel, pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi
memasuki minggu kedua terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh
dan mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan
melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa
dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu,
misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat
serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan
tumbuhan yang sudah memiliki kambium.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan
cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu
menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat
dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang
diinginkan.
G. Jawaban Pertanyaan