Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN

(BJU) UAS TAKE HOME


EXAM (THE) SEMESTER
2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : RISKA SILVIA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 835433896

Tanggal Lahir : 06 SEPTEMBER 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : PEBI4223/ Pendidikan Lingkungan Hidup

Kode/Nama Program Studi : 79 / PGSD S-1

Kode/Nama UPBJJ : 22 / UPBJJ SERANG

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 29 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman
ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RISKA SILVIA


NIM : 835433896
Kode/Nama Mata Kuliah : PEBI4223/ Pendidikan Lingkungan Hidup
Fakultas : FKIP (Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan)
Program Studi : PGSD S-1
UPBJJ-UT : UPBJJ SERANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban
UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang
bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Tangerang, 29 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan

RISKA SILVIA
(835433896)
1. a. Sampah rumah tangga terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik atau
disebut juga sampah basah ialah jenis sampah yang mengandung air, seperti sisa sayuran
dan sisa buah. Sampah anorganik dikenal sampah kering seperti plastik, dan kaleng.
Diantara sampah an-organik terdapat sampah B3 artinya sampah Bahan Bahaya Beracun.
Tentukan sampah B3 yang ada dalam kehidupan sehari-hari!
b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ialah manusia harus selalu memperbaiki
lingkungan sehingga bersahabat dengan lingkungan hidup. Evaluasi lah bahwa perlakukan
sampah B3 Anda sesuai dengan tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup?
Jawab
a. Sampah B3 yang ada dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1) Baterai bekas
Baterai bekas adalah salah satu contoh limbah B3 yang ada disekitar kita. Tanpa
kita sadari, kandungan bahan kimia di dalamnya dapat berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Baterai bekas dianggap sebagai salah satu limbah B3 karena
mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, nikel, timbal, mangan, kadmium
dan lithium. Agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan
manusia, baterai bekas sebaiknya tidak dibuang di pembuangan sampah umum.
2) Hairspray
Bagi wanita, hairspray sering digunakan untuk menjaga rambut tetap dalam
keadaan rapi dalam waktu yang cukup lama. Namun ternyata, hairspay juga
mengandung bahan kimia berbahaya yaitu polyvinylpyrrolidone yang berfungsi
untuk mengeraskan rambut, polymer calledpolydimethylsiloxane yang membuat
rambut terangkat lebih lama dan pytocalcious yang dapat meningkatkan jumlah
mineral dalam akar rambut sehingga rambut menjadi kaku.
3) Pestisida
Pestisida adalah salah satu pembasmi hama yang sering digunakan petani.
Kandungan di dalam pestisida ini mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
Biasanya ada 21 unsur yang sering digunakan dalam pestisida yaitu karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, klorin, sulfur, ferum, cuprum, merkuri, zinc dan
arsenik. Bahan-bahan ini dapat mencemari udara jika cairan yang disemprotkan ke
tanaman terbawa angina.
4) Pembersih lantai
Pembersih lantai mengandung bahan kimia yang berbahaya di dalamnya, yaitu
Ethoxylated Alcohol (4 %), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5 %), Benzalkonium
Chloride (2 %), Cresylic Acid (1,5 %) dan Sodium Laureth Sulfate (SLS). Bahan
kimia SLS dapat menyebabkan iritasi mata dan iritasi pada orang-orang dengan
kulit sensitif. Salah satu ciri barang yang mengandung SLS adalah baunya yang
menyengat.
5) Detergen
Detergen merupakan barang yang biasa kita gunakan untuk mencuci pakaian
sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahan-bahan kimia dalam detergen dapat
berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia beserta lingkungan. Bahan kimia
tersebut adalah surfaktan (15-25%), builder, filler dan aditif. Detergen dapat
mencemari lingkungan melalui busa yang dibuat melalui saluran air. Busa detergen
yang tidak mudah hilang membuat kontak antara air dan udara menjadi terbatas.
Kondisi ini dapat menyebabkan orgasme yang ada di dalam air mati karena
kekurangan oksigen. Selain itu, bahan surfaktan yang terdapat dalam detergen juga
menimbulkan kulit menjadi kasar.
6) Obat nyamuk
Obat nyamuk sering kita fungsikan untuk memberantas nyamuk yang ada di kamar
kita. Namun ternyata obat nyamuk juga mengandung bahan-bahan kimia
berbahaya. Walaupun di Televisi dan media cetak banyak beredar iklan yang
menyatakan brand mereka tidak mengganggu kesehatan. Namun nyatanya di dalam
obat nyamuk mengandung dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur
(karbamat), dan diethyltoluamide, yang merupakan jenis insektisida pembunuh
serangga. Resiko yang dapat kita alami jika menggunakan obat nyamuk bakar
adalah asapnya yang kita hirup, sedangkan pada obat nyamuk cair memiliki dosis
yang lebih kecil karena cairan yang dikeluarkan diubah menjadi gas.
7) Minyak wangi
Minyak wangi adalah produk yang hampir digunakan oleh pria maupun wanita
untuk membuat aroma tubuh mereka harum. Namun tahukah Anda bahwa 95%
bahan kimia yang digunakan dalam minyak wangi berbahan dasar petroleum yang
terkenal beracun.
8) Sabun cuci piring
Dalam kehidupan sehari-hari kita biasa membersihkan piring atau gelas yang telah
kita gunakan menggunakan sabun cuci piring. Ternyata di dalam sabun cuci piring
juga mengandung zat-zat kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia serta
lingkungan. Zat tersebut adalah formalin dan phthalates. Formalin yang terserap ke
dalam tubuh walaupun dalam kadar rendah, bisa menyebabkan gejala pusing dan
mual. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan menyebabkan iritasi. Gangguan
jangka panjang yang dapat terjadi adalah dapat menyebabkan penyakit kanker dan
dapat merusak organ dalam tubuh. Sedangkan phthalates dapat menyebabkan
gangguan kelenjar endokrin, memicu migraine dan asma jika masuk kedalam
tubuh. Selain itu, zat ini dapat mengurangi jumlah sperma pada pria dan dapat
menyebabkan bayi lahir prematur pada ibu-ibu yang sedang hamil.
9) Aki kendaraan
Aki kendaraan bermotor mengandung H2SO4 yang bisa berbahaya bagi manusia.
Jika air aki mengenai kulit maka dapat menyebabkan gatal-gatal, jika terkena logam
maka dapat menyebabkan korosi dan air aki juga dapat merusak cat mobil.
10) Oli
Oli bekas adalah salah satu material yang mengandung zat berbahaya bagi makhluk
hidup. Di dalam oli, terdapat logam beray yang berasal dari bensin atau mesin
kendaraan bermotor. Jika logam berat ini sampai masuk ke dalam tubuh, maka
dapat meyebabkan kerusakan ginjal, syaraf hingga penyakit kanker.
b. Perlakuan sampah B3 sudah sesuai dengan tujuan lingkungan hidup dimana memiliki
lima tujuan yaitu sebagai berikut:
1) Bidang pengetahuan: membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk
mendapatkan berbagai pengalaman dan mendapat pengetahuan tentang apa yang
diperlukan untuk menciptakan dan menjaga lingkungan yang berkelanjutan.
2) Bidang kesadaran: membantu kelompok sosial dan individu untuk mendapatkan
kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan secara keseluruhan beserta isu-isu
yang menyertainya, pertanyaan, dan permasalahan yang berhubungan dengan
lingkungan dan pembangunan.
3) Bidang perilaku: membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk memperoleh
serangkaian nilai perasaan peduli terhadap lingkungan dan motivasi untuk
berpartisipasi aktif dalam perbaikan dan perlindungan lingkungan.
4) Bidang ketrampilan: membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk
mendapatkan ketrampilan untuk megidentifikasi, mengantisipasi, mencegah, dan
memecahkan permasalahan lingkungan.
5) Bidang partisipasi: memberikan kesempatan dan motivasi terhadap individu,
kelompok dan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam menciptakan
lingkungan yang berkelanjutan.
Jadi evaluasi perlakuan B3 dalam pendidikan lingkungan hidup diperlukan untuk dapat
mengelola sampah B3 secara bijaksana serta menumbuhkan rasa tanggung jawab
terhadap kepentingan generasi yang akan datang diperlukan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan atau perilaku yang membuat sumber daya kita tetap dapat dimanfaatkan
secara lestari atau dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sutainable used.
2. a. Kebiasaan penduduk di suatu wilayah dalam memperlakukan sampahnya dengan
cara dibakar. Sampah hasil panen juga selalu dibakar. Penduduk di wilayah tersebut
beranggapan bahwa pembakaran sampah dapat mengusir nyamuk. Pembakaran batang
padi/jerami dapat menyuburkan tanah. Benar kah anggapan penduduk tersebut?
Jelaskan dampak lingkungan global akibat perilaku atau kebiasaan penduduk dalam
membakar sampahnya!
b. Lahan di suatu wilayah pedesaan digunakan untuk permukiman, pertanian, dan
peternakan. Penduduk biasa membakar sampahnya untuk mengusir nyamuk. Arang
hasil pembakaran dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Perlu kah di suatu
wilayah tersebut dibangun tempat pengolahan sampah mengingat wilayah tersebut
masih luas lahannya?
Jawab
a. Pembakaran batang Jerami/padi tidak dapat menyuburkan tanah. Abu
bakaran jerami tidak dapat menyuburkan tanah melainkan menghilangkan hara dalam
jumlah cukup banyak. Menurut Dobermann dan Fairhurst (2000), jerami mengandung
0,5 - 0,8% N, 0,07 - 0,12 P2O5, 1,2 - 1,7% K2O dan 4 - 7% Si. Unsur yang dimiliki
jerami ini justru sangat berguna untuk memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh. Jerami
yang dikomposkan kedalam tanah mampu memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik,
kimia, dan biologi tanah. Membakar jerami secara perlahan dapat menyebabkan hasil
panen semakin menurun. Sebaliknya, mengomposkan jerami mampu memberikan
kenaikan hasil.
Menurut penelitian Sudriatna dkk pada sawah tadah hujan di Singamerta
menunjukkan bahwa pemberian jerami saat pengolahan tanah pada pagi gogo rancah
dan walik jerami memberikan kenaikan hasil. Kemudian, membakar jerami justru
membuat tanaman rentan terserang hama dan penyakit. Akan tetapi dengan
pengembalian bahan organik khususnya jerami ke tanah dapat memperlambat
pemiskinan K, Si dan mengurangi serangan hama penyakit juga meningkatkan C-
organik, Mg, KTK, stabilitas agegat tanah serta translokasi unsur N dan P dari jaringan
batang ke gabah. Berarti justru jerami sebagai bahan organik lah yang mampu
mengurangi serangan hama penyakit. Membakar jerami juga merusak ozon pelindung
bumi. Lapisan ozon bumi telah mulai menipis akibat banyaknya industri, banyaknya
polusi dari kendaraan bermotor, ataupun pembakaran hutan.

Dampak membakar sampah plastik. Beberapa bahan kimia paling berbahaya yang
dibuat dan dilepaskan selama pembakaran adalah yang berasal dari pembakaran plastik,
seperti dioksin. Dioksin adalah zat berbahaya yang terbentuk saat produk yang
mengandung klorin dibakar. Bagian plastik yang tidak terbakar menjadi sampah di
tanah, danau dan sungai. Saat hancur, hewan dapat memakan plastik dan menjadi sakit.
Lembaga yang mengurus masalah lingkungan di Amerika Serikat (EPA) menyatakan
membakar sampah di pekarangan rumah dapat melepas berbagai macam zat beracun ke
udara. Zat-zat tersebut adalah:

 Nitrogen oksida (NOx), yakni salah satu bagian dari komponen nitrogen yang dapat
mengakibatkan hujan asam, pemanasan global, menipisnya lapisan ozon, dan
munculnya kabut asap.
 Senyawa organik yang mudah menguap (VOCs), yakni komponen karbon yang
bereaksi dengan sinar matahari sehingga mengakibatkan terbentuknya kabut asap.
 Karbon monoksida (CO), yakni zat kimia berbentuk gas yang termasuk sebagai
penyebab terjadinya efek rumah kaca yang dapat menipiskan lapisan ozon.
 Partikel polusi (particulate matter atau PM), yakni semacam debu halus yang
terlihat seperti asap sehingga mengganggu pandangan manusia yang berada di
dekatnya. Partikel polusi ini juga mengandung zat kimia berbahaya yang disebut
dioksin.

b. Sangat diperlukan tempat pengolahan sampah apalagi wilayah tersebut masih luas
lahannya. Dengan adanya bangunan untuk sampah, warga tidak akan membuang
sampahs embarangan ke sungai. Sehingga aliran air pun lancer dan tidak
menyebabkan banjir kelak.
3. a) Suatu perkampungan dengan penduduk yang sangat padat di kota Surabaya, selalu
menjadi langganan genangan air hujan di atas jalan kampung yang berpaving atau
beraspal. Analisis lah penyebab genangan air tersebut!
b) Bagaimana cara Anda menyelesaikan genangan air di atas jalan kampung yang
berpaving atau beraspal saat musim hujan?
Jawab
a) Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya genangan air ini yakni : jumlah hujan
dan resapan air ke tanah, bila jumlah hujan lebih besar dibanding dengan daya resap
tanah maka terjadi genangan air. Kondisi air permukaan dipengaruhi oleh tata guna
lahan yang bersifat makro dan mikro, dimana bila tata guna lahan di daerah atasnya
tidak mendukung resapan air ke tanah maka akan menyebabkan banjir.
b) Cara menyelesaikan genangan air di atas jalan kampung yang berpaving atau
beraspal saat musim hujan yaitu dengan membuat got atau saluran air dengan
kedalaman sedang serta bersih dari sampah sehingga air dapat mengalir dan tidak
menyumbat.
4. a. Bagaimana peran Anda sebagai guru dalam menyelesaikan permasalahan sampah B3
di sekolah!
b. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ialah mengubah perilaku dan sikap
masyarakat agar sadar terhadap isu-isu permasalahan lingkungan. Buatlah suatu sistem
penyelesaian sampah B3 di lingkungan tempat tinggal Anda?
Jawab
a. peran guru dalam menyelesaikan perasalahan sampah B3 di sekolah yaitu dengan
menyiapkan 2 tempat sampah dimana untuk sampah orgnaik dan sampah non
organic. Kemudia sampah non organic yang berbahasa atau B3 di buang dalam
safety box agar tidak membahayakan. Sebelum sampah terkumpul alangkah
baiknya guru memberikan penjelasan kepada murid terkait apa saja yang termasuk
dalam sampah B3 dan apa bahayanya. Setelah itu, siswa akan memahaminya dan
lebih waspada. Kemudian jenis B3 yang ada di sekolah diberi tanda label agar
siswa dapat membedakannya.
b. Cara menyelesaikan sampah B3 di lingkungan tempat tinggal
Lakukan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).
1) Mengurangi timbunan sampah (Reduce). Caranya antara lain:
 Membwa tas belanja dari rumah
 Memilih barang yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang, hindari yang
sekali pakai.
 Menggunakan bungkus dari daun.
 Membatasi pemakaian plastic dan gabus
2) Memanfaatkan sampah (Reuse). Caranya antara lain:
 Gunakan barang /peralatan berulang-ulang
 Manfaatkan barang bekas untuk fungsi lain seperti kaleng cat sebagai pot
bunga, dll.
3) Mendaur ulang sampah (Recycle). Caranya antara lain:
 Mengelola sampah daun menjadu kompos
 Mengelola kotoran ternak menjadi biogas
 Mengolah sampah anorganik menjadi barang kerajinan.
Lakukan Pemilihan Sampah
1. Pilihkan sampah organic 9 dedaunana, sisa pakan dan makanan, dll) dan
sampah non organic (plastic, kaleng, botol, kaca, gelas, karet, dsb)!
2. Pilihkan sampah yang laku dijual dan tidak laku dijual!
3. Pilihkan sampah berbahaya-beracun (B3)!
Amankan Sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun)
1) Jangan mencampur sampah B3 (baterai, lampu neon, lakeng pestisida, dll)
dengan jenis sampah yang lain.
2) Sediakan wadah khusus (kantong plastic)
3) Kumpulkan dan simpan di tempat terlindung.
4) Jangan mengubur sampah B3 ke dalam tanah secara langsung, tetapi dikelola
menurut peraturan yang berlaku.

Contoh Mengelola Sampah Organik

Contoh sampah organik: dedauanan, rerumputan, kulit buah, sisa makanan, kotoran
ternak, ampas the, ampas kopi, ampas kepala, tulang ikan, dll. Campur atau aduklah
sampah organic dengan activator/kompos segera setelah memasukkan sampah ke
dalam kompister. Jika ukuran sampah organic terlalu besar, kecilkan dulu dengan
cara merajang atau memotong-motongnya (kurang dari 5 cm). Sebaiknya punya 2
komposter. Jika yang satu penuh, gunakan yang ke-2. Saat komposter ke-2 penuh,
sampah organic pada komposter ke-1 sudah kompos (1-2 bulan ) Apabila sampah
organic di lingkungan kita banyak, maka dapat menggunakan bakn kompos besar
yang terbuat dari pasangan bata/bataco atau dari bamboo (1,5M x 2M) = 2 buah.
Usahakan dasarnya berhubungan langsung dengan tanah, aliran udara dapat keluar
masuk ke dalam sampah, terlindung dari panas & hujan
Lapisan bak Kompos (dari bawah):

I : sekam padi = 10cm


II : kotoran ternak (sapi/ayam/kambing) = 30 cm
III : Sampah organic (basah & kering, 1 :1) = 30-50 cm
IV : kotoran ternak lagi,
V : Sampah organic lagi, dst

Cara Membuat Kompos Di Dalam Tanah, Caranya:

– gali tanah sedalam 1 meter, dengan panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter.
– Dinding galian dapat dipasang lembaran plastic, sementara bagian dasar tetap
tanah
– lapiosan terbawah : sekam padi atau ranting kecil.
– Lapisan ke-2 : kotoran ternak sekitar 30 cm
– lapisan ke-3 ; campuran daun kering dan hijau ( 1:1 ) setebal 50 cm dan siramkan
air agar basah.
– lapisan ke-4 : kotoran ternak lagi, dst
– lapisan penutup : tanah gembur atau jerami.
– Pengadukan dilakukan 4 minggu sekali. Setelah 2 bulan sedah menjadi kompos.
Ciri kompos yang jadi ; warna cokelat tua, baunya seperti tanah, tidak panas.

Cara Mengelola Sampah Non Organik

Setiap rumah tangga memilihkan dan memasukkan samspah non organic ke tempat
sampah sesuai jenisnya:
1. Sampah plastik
2. Sampah kertas
3. Sampah logam kaca

Apabila tempat pemilihan sampah di rumah sudah penuh, maka keluarga tersebut
wajib membawa ke tempat pengumpulan sampah kampong. Sampah yang telah
dipisahkan di rumah, dimasukkan ke dalam tempat pengumpulan sampah sesuai
jenisnya ( plastic, kertas, logam/kaca) tempat sampah yang sudah penuh, diambil
petugas dan dikumpulkan ke Gedung Sampah Kampung (TPA Kampung ). Setelah
gudang sampah penuh. samspah dijual ke Pengepul Sampah. hasil penjualan sampah
digunakan untuk membayar Petugas Pengumpul dan sisanya masuk kas kampung.

Anda mungkin juga menyukai