Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI ETIKA DAN LINGKUNGAN

Mata Kuliah: ETIKA LINGKUNGAN

Dosen: Sudiana Ikhtiar, M.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK

NO NAMA LENGKAP NIM


1 Muh.Saiful Hamdi : 2030105007
2 Ahmad junaidi : 2030105016
PRODI : IPS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT STUDI ISLAM SUNAN DOE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kecerdasan akal dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan
makalah ini, yang berjudul Makalah Etika dan Lingkungan. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Program Studi
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
Selesainya penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja yang didukung
oleh banyak pihak, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua
pihak yang membantu peneulis menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan atas laporan penyusunan akalah ini,
penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangsih
pemikiran kepada pembaca, khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya.

Rumbuk,26 April 2021

M. SAIPUL HAMDI
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR
ISI....................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 4

1.3 Tujuan...................................................................................... 4

Bab 2 Pembahasaan

2.1. masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup ……….… 5

2.2. Prinsip etika lingkungan hidup ................................................ 7


2.3. unsure eitka lingkungan hidup ………………………………… 11

Bab 3 Penutup

3.1. Kesimpulan............................................................................ 12

3.1. Saran..................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kesempatan kali ini saya akan membuat sebuah makalah tentang
“Perilaku Terhadap Lingkungan”, makalah ini saya buat untuk tugas kuliah saya
dan semoga makalah yang saya buat bisa bermanfaat khususnya untuk saya
sendiri dan umumnya untuk para pembaca. Seperti yang kita ketahui masih
banyak manusia yang kurang peduli terhadap lingkungannya. Sebagian manusia
malah banyak yang merusak dan mencemarkan lingkungan. Padahal
keberlangsungan hidup manusia memanfaatkan dan mengola sumber daya alam
yang ada di lingkungannya.
 Sebenarnya manusia mempunyai tanggung jawab moral terhadap
lingkungan. Isi tanggung jawab tersebut ialah melestarikan lingkungan hidup dan
memanfaatkan sumber daya alam. Sesungguhnya manusia adalah bagian dari
lingkungan dan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan. Perilaku yang
positif dapat menyebabkan lingkungan tetap lestari sedangkan perilaku negatifnya
dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Maka dari itu saya mengangkat judul
tentang lingkungan bertema etika, dimana tujuan saya adalah agar generasi
penerus kita dapat bertanggung jawab atas perilakunya terhadap lingkungan kita.

1.2. Rumusan Masalah


Apakah masalah yg berkaitan dengan lingkungan hidup?
1.3. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika lingkungan.
2.Untuk menyadarkan pentingnya etika lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP


Pencemaran  dan kemerosotan  mutu lingkungan hidup manusia karena ulah
manusia itu sendiri yang merusak habitatnya sendiri. Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia
terkadang tanpa disertai dengan wawasan lingkungan yang benar dan kesadaran
yang cukup dalam memanfaatkan sumberdaya alam, hal tersebut tentu
akan menyebabkan kemerosotan mutu lingkungan.
Dalam proses produksi misalnya diperlukan proses produksi yang efisien
dan ramah lingkungan. Perusahaan hendaknya memperhatikan limbah yang
dihasilkan. Jadi pada dasamya manusia itu harus memiliki  komitmen moral
untuk menciptakan solidaritas kemanusiaan agar lebih peduli terhadap
penciptaan keharmonisan hidup sesama manusia dengan lingkungannya secara
serasi dan seimbang.
Setidaknya ada enam masalah yang timbul berkaitan dengan lingkungan,
yaitu:

      (1).   Limbah Beracun


Seringkali perusahaan membuang limbahnya ke sungai di sekitarnya,
tanpaterlebih dahulu mengolahnya menjadi tak beracun. Akibatnya air
sungaimenjadi tercemar sehingga tidak layak dipakai, ikan-ikan menjadi mati,
bahkan limbah tersebut merembes ke air tanah mengakibatkan air tanah
tidak layak untuk dikonsumsi, dan tentu hal ini dapat membahayakan
kesehatan masyarakat.

      (2).   Efek Rumah Kaca


Naiknya suhu permukaan bumi disebabkan karena panas yang diterima bumi
terhalang oleh partikel-partikel gas yang dilemparkan dalam atmosfer karena ulah
manusia, sehingga tidak bisa keluar. Penyebabnya diantaranya adalah karena
pembakaran produk-produk minyak bumi dan batu bara. Hal ini akan berdampak
negatif yaitu memperluas padang pasir, melelehkan lapisan es di kutub serta
meningkatkan permukaan air laut.

      (3).   Perusakan Lapisan Ozon


Lapisan ozon berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet. Namun sekarang
lapisan ozon semakin rusak, hal ini dapat terjadi karena pelepasan gas
klorofluorokarbon (CFC) ke udara, pengaruh terbesar disebabkan karena
penyemprotan aerosol, lemari es, dan AC.
     (4).  Hujan Asam
Asam dari emisi industri bergabung dengan air hujan, yang nantinya
akan masuk ke dalam tanah, danau ataupun sungai. Tentunya hal ini dapat meng-
akibatkan kerusakan hutan, merusak gedung, dan bahkan bisa menghancur-kan
logam-logam beracun karena derajat keasamannya.
     (5).  Penebangan Hutan
Penebangan hutan secara liar tanpa menghijaukannya kembali tentu
berakibat sangat buruk.Hal ini sudah dibuktikan dengan bencana yang
terjadi akhir-akhir ini, dimana longsor dan banjir bandang telah menelan
korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya.
      (6).  Pencemaran Udara
Polusi udara bukanlah barang baru, udara telah bersama kita
semenjakterjadinya Revolusi industri dunia, saat cerobong-cerobong asap
pabrik mulai berdiri. Terutama dikeluarkan dari pembuangan kendaraan
bermotor dan proses industri. Ditambah lagi dengan kebakaran hutan yang
asapnya sangat mempengaruhi kesehatan dan juga mengganggu jarak pandang
kita.
Bahaya Polusi Kendaraan Bermotor, Misal selepas hujan diselimuti kabut.
Terutama di sore hari. Terlihat dingin dan adem. Tapi jangan salah sangka. Itu
bukan kabut alamiah. Kabut "buatan" yang berasal dari sisa pembakaran
kendaraan bermotor anda. Data Kompas menunjukkan sebesar 2-3 juta mobil
berada di Kota Jakarta pada jam-jam kantor, dan sebesar 3-4 juta untuk motor. Jika
separuh saja dari jumlah kendaraan bermotor tersebut menderu pada saat yang
sama, berapa juta karbon monoksida (CO), nitrooksida (NOx), dan hidrokabon
(HC) yang melayang-layang mencari mangsa di udara kota?
NOx dan HC sama beracunnya. Keduanya merusak paru-paru sedikit demi
sedikit. Kita tentu tidak inginkan paru-paru bocor setelah sekian lama beraktivitas
di jalan raya. Gejala kabut di sore hari dan selepas hujan adalah fenomena kimiawi
beracun di angkasa kota Anda. Penyebabnya adalah dua jenis gar beracun ini. Jika
volume gas NOx dan HC sudah demikian berat menggelayut di angkasa, maka
hujan asam akan terjadi pula di atas atmosfir.
(7). Penyusutan spesies dan habitat
Saat ini penebangan hutan sedang merajalela yang menyebabkan bnyak
hilangnya habitat binatang dan tumbuhan.Binatang dan tumbuhan yang kehilangan
habitatnya otomatis akan mati yg menyebabkan kepunahan dari binatang dan
tumbuhan tersebut.

2.2. PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN HIDUP


Prinsip ini menjadi pegangan dan tuntutan bagi perilaku kita dalam
berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung
maupunperilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap
alam (Keraf, 2002):

(1). Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)


  

Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam


semesta perlu untuk dihormati. Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mem-
punyai kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik pada
manusia maupun makhluk lain dalam komunitas ekologis seluruhnya.
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai
bagian dari alam semesta seluruhnya.

(2). Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)


  

Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan
dengantujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk
kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari
alam semesta bertanggungjawab pula untuk menjaganya.
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individual tetapi juga kolektif.
Kelestarian dan kerusakan alam merupakan tanggungjawab bersama seluruh
umat manusia. Semuaorang harus bisa bekerjasama bahu membahu untuk
menjaga dan meles-tarikan alam dan mencegah serta memulihkan kerusakan alam,
serta saling mengingatkan, melarang dan menghukum siapa saja yang merusak
alam.

(3). Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)


  

Dalam diri manusia timbul perasaan solider, senasib


sepenanggungan dengan alam dan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini bisa
mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan dan semua kehidupan di
alam ini. Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk
mengharmonisasikan manusia dengan ekosistemnya dan untuk mengontrol
perilaku manusia dalam batas-bats keseimbangan kosmis. Solidaritas ini juga
mendorong manusia untuk mengutuk dan menentang setiap tindakan yang
menyakitkan binatang tertentu atau bahakn memusnakan spesies tertentu.

(4). Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature)


  

Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi, tetapi


semata-mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap alam, maka
manusia menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat.

(5).    Prinsip ”No Harm”   


Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan
tidakmelakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi
makhluk hidup lain di alam semesta ini (no harm).  Jadi kewajiban dan
tanggung jawab moral dapat dinyatakan dengan merawat, melindungi, menjaga
dan melestarikan alam, dan tidak melakukan tindakan seperti membakar
hutan dan membuang limbah sembarangan.

(6). Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam


  

Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik,
bukanmenekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup
secara layak sebagai manusia, yang selaras dengan alam.

(7).   Prinsip Keadilan


Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi
semuakelompok dan anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan
kebijakan pengelplaan dan pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.
Dalam prinsip ini kita perlu memerhatikan kepentingan masyarakat  adat secara
lebih khusus, karena dalam segi pemanfaatan sumber daya alam dibandingkan
dengan masyarakat modern akan kalah dari segi permodalan, teknologi, informasi
dan sebagainya, sehingga kepentingan masyarakat sangat rentan dan terancam.

(8).    Prinsip Demokrasi


Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman
danpluralitas. Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi
perbedaan, keanekaragaman dan pluraritas.
Prinsip ini sangat relevan dengan pengam-bilan kebijakan di bidang
lingkungan, dan memberikan garansi bagi kebijakan yang pro lingkungan
hidup.
Dalam prinsip ini tercakup beberapa prinsip moral lainnya, yaitu,
a.   Demokrasi menjamin adanya keanekaragaman dan pluralitas
yangmemungkinkan nilai lingkungan hidup mendapat tempat untuk
diperjuangkan sebagai agenda politik dan ekonomi yang sama
pentingnyadengan agenda lain.
b. Demokrasi menjamin kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan
memperjuangkan nilai yang dianut oleh setiap orang dan kelompokmasyarakat
dalam bingkai kepentingan bersama.
c.  Demokrasi  menjamin  setiap  orang  dan
kelompok  masyarakat  ikutberpartisipasi dalam menentukan kebijakan publik
dan memperolehmanfaatnya.
d.   Demokrasi menjamin sifat transparansi.
e.    Adanya akuntabilitas publik.

(9). Prinsip Integritas Moral


  

Prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar mempunyai sikap


dan perilaku moral yang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip
moral yang mengamankan kepentingan publik, untuk menjamin kepentingan
di bidang lingkungan.
Sedangkan para penganut deep ecology  menganut delapan prinsip, diantaranya
yaitu:

1.      Kesejahteraan dan keadaan baik dari kehidupan manusiawi ataupun bukan


di bumi mempunyai nilai intrinsik.
2.      Kekayaan dan keanekaragaman bentuk-bentuk hidup menyumbangkankepada
terwujudnya nilai-nilai ini dan merupakan nilai-nilai sendiri.
3.   Manusia tidak berhak mengurangi kekayaan dan keanekaragaman ini,kecuali
untuk memenuhi kebutuhan vitalnya.
4.   Keadaan baik dari kehidupan dan kebudayaan manusia dapat dicocok-kan
dengan dikuranginya secara substansial jumlah penduduk.
5.   Campur tangan manusia dengan dunia bukan manusia kini terlalu besar
6.   Kebijakan umum harus dirubah, yang menyangkut struktur-strukturdasar di
bidang ekonomis, teknologis, dan ideologis.
7.      Perubahan  ideologis  terutama  menghargai  kualitas  kehidupan  danbukan
berpegang pada standar hidup yang semakin tinggi.
8.      Mereka yang ifltjiyetujui buur-butir sebelumnya berkewajiban secara
langsung dan tidak iangsung untuk berusaha mengadakan perubahan-perubahan
yang perlu.

Prinsip-prinsip etika lingkungan perlu diupayakan dan diimplemen-tasikan


dalam kehidupan manusia karena krisis, persoalan ekologi dan bencana aiam
yang terjadi pada dasamya diakibatkan oleh pemahaman
yang salah.  Yaitu  bahwa  alam adalah  obyek  yang  boleh  diberlakukan   dan d
ieksploitasi sekehendak kita.
Pola pembangunan yang berlangsung saat ini perlu diubah dan diimplementasikan
secara jelas. Aspek pembangunan tidak semata-mata hanya pemenuhan kebutuhan
aspek ekonomi namun juga perlu memberikan bobot yang setara pada aspek-aspek
sosial, budaya dan lingkungan. Kerusakan yang terjadi pada masa sekarang, tidak
hanya dirasakan oleh kita sekarang ini, namun juga akan dirasakan pula oleh
generasi yang akan datang. Pembangunan yang dilakukan harus merupakan
pembangunanmembumi yang selalu selaras dengan keseimbangan alam.
Pembangunan membumi dapat dikatakan identik dengan pembangunan yang
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
2.3. UNSUR ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Setiap cabang etika, memiliki unsure etika lingkungan hidup sebagai


peengembangannya.
Etika kehidupan ekonomi pun tidak hanya berpikir secara sosiologis-
ekonomis, melainkan juga secara ekologis. Setidaknya ada dua unsur utama dalam
mengusahakan etika lingkungan hidup yang ditawarkan oleh Velasques (2005)
yaitu etika ekologi dan etika konservasi sumber daya yang bisa habis.
1. Etika ekologi menyadarkan bahwa manusia bukanlah penguasa alam..Dalam
hal ini perlu diubah sikap manusia yang antroposentrik, yaitu meng-anggap
bahwa hanya dirinya yang pantas menerima pertimbangan moral. Akibatnya,
semuanya yang di luar manusia tidak berharga dan pantas dieksploitasi tanpa
kira-kira. Manusia harus menyadari adanya nilai intrinsik dalam tiap unsur
nonmanusia. Bagian-bagian lingkungan yang bukan manusia itu perlu dijaga,
tidak masalah apakah hal tersebut menguntungkan manusia atau tidak.
2. Etika konservasi sumberdaya yang bisa habis mengacu pada penghematan
sumberdaya alam untuk digunakan di masa mendatang, disini
mempertimbangkan kepentingan generasi yang akan datang. Setidaknya ada
dua macam kepedulian lingkungan, yaitu kepedulian lingkungan yang
dangkal (shallow ecology) dan kepedulian lingkungan yang dalam (deep
ecology).
Kepedulian lingkungan yang dangkal menunjukkan perhatian
kepadakepentingan-kepentingan yang sering diabaikan dalam ekonomi tradisional,
pandangan ini menganggap alam bernilai hanya sejauh ia bermanfaat bagi
kepentingan manusia, dan bukan karena alam bernilai pada dirinya sendiri. Pada
kepedulian lingkungan yang dalam sudah mempertimbangkan kepentingan
generasi-generasi yang akan datang.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian bahasan “ Etika dan Lingkunngan “ dapat disimpulkan


bahwa :
1.      Unsur etika lingkungan hidup yaitu etika ekologi dan etika konservasi
sumberdaya.
2.      Masalah masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan adalah limbah
beracun, efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, hujan asam,
penebangan hutan, pencemaran udara.
3.      Ada 3 teori lingkungan hidup yaitu teori antroposentrisme, teori
biosentrisme, teori ekosentrisme.
4. Prinsip etika lingkungan ada 9.

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis memberikan saran kepada
pembaca untuk etika lingkungan lebih dalam sehingga dapat menerapkannya
dalam kegiatan presentasi pembaca, dan harapan penulis presentasi yang akan
dibawakan pembaca dalam kesempatan lain akan menjadi sebuah presentasi
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Manuel G. Velasques. 2009. Etika bisnis. Yogyakarta:Penerbit andi.


2. https://oneofmyway.wordpress.com/2013/05/18/teori-etika-lingkungan-hidup
3. /http://satriabajabiru.blogspot.co.id/2012/02/etika-lingkungan-hidup.html
4. https://joko1234.wordpress.com/2010/03/15/prinsip-prinsip-etika-lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai