Disusun Oleh :
Bayhaqi Syahrul Bahrudin (2004100135)
FAKULTAS PENDIDIKAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana dengan rahmat-nya, Saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Perencanaan wilayah ekowisata ramah
tamah lingkungan” dalam rangka memenuhi tugas dari. tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dengan semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat
mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya bagi
penyusundan pembaca.
Indonesia memiliki keragaman yang tinggi dalam ekosistem. Keragaman ini merupakan daya
tarik utama yang menjadikan wilayah pesisir sebagai wilayah yang paling berpotensi,
terutama dalam pembangunan sektor pariwisata berbagai potensi alam. Wilayah pesisir pada
umumnya memiliki panorama keindahan yang dapat dijadikan obyek rekreasi dan pariwisata
yang sangat menarik dan menguntungkan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk perkembangan pariwisata daerah adalah melalui
perencanaan kawasan yang berkonsep ekowisata. Ekowisata merupakan suatu konsep wisata
yang mencerminkan wawasan lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah keseimbangan dan
kelestarian yang bertujuan mengintegrasikan tujuan konservasi alam dengan tujuan
pembangunan ekonomi dengan melibatkan masyarakat lokal. Ekowisata adalah konsep
pariwisata yang berfokus pada kegiatan wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tujuan utama dari ekowisata adalah melestarikan alam dan budaya setempat, sambil
memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada komunitas lokal. Konsep ini bertujuan untuk
mencapai keseimbangan antara pelestarian alam, pendidikan, dan kegiatan ekonomi yang
berkelanjutan
PEMBAHASAN
Perencanaan adalah fokus pada antisipasi dan regulasi perubahan dalam sebuah sistem
untuk pembangunan seperti peningkatan keuntungan sosial, ekonomi dan lingkungan
(Laws, 1995). Menurut Chadwick (1971 : 24) dalam (McLennan et al. (1987) dalam Page
and Dowling (2002), perencanaan adalah sebuah proses, sebuah proses pekerjaan
(thought) manusia dan aksi yang didasari pada pekerjaan tersebut - untuk mada depan-
yang mencakup aktivitas manusia. Perencanaan adalah sebuah proses dengan tujuan
mengantisipasi, mengatur dan memonitor perubahan yang berkontribusi pada kelestarian
dari daerah tujuan wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan dari suatu daerah
tujuan wisata (Page, S.J and Dowling R.K. 2002 : 196). Definisi yang sangat sederhana
bahwa perencanaan itu adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Definisi itu belum menggambarkan suatu
perencanaan yang rumit dan luas. Definisi ini hanya cocok untuk perencanaan sederhana
yang tujuannya dapat ditetapkan dengan mudah dan tidak terdapat faktor-faktor pembatas
yang berarti untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan pada dasarnya mencakup dua hal yaitu pertama penentuan pilihan secara
sadar mengenai tujuan kongkret yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas
dasar nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan. Kedua adalah pilihan-pilihan
diantara cara-cara alternatif yang efisien serta rasional guna mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan dibagi atas dua versi yaitu suatu teknik atau suatu profesi yang membutuhkan
keahlian dan versi lain adalah perencanaan adalah kegiatan kolektif yang harus melibatkan
seluruh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tipe-tipe perencanaan
dapat berbeda antar negara. Namun di Indonesia dikenal tipe yaitu top-down dan bottom-
up planning, vertikal and horizontal planning dan perencanaan yang masyarakat secara
langsung dan yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung.