BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH:
Nilla Evangelistha Ndaru Lindratno 18187203056 2018
Widia Nurhasanah 18184202011 2018
Nanda Fitri Nur Rohmah 18184202015 2018
DAFTAR ISI
ii
iii
DAFTAR TABEL
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
pakai. Recycle artinya mendaur ulang, dimana sampah yang bersifat anorganik
didaur ulang agar memiliki nilai guna kembali. Rethink artinya berpikir
kembali, dimana kita berpikir ulang akankah kita benar-benar membutuhkan
barang yang bersifat anorganik yang bersifat sekali pakai buang atau mencari
alternatif lain untuk menekan angka peningkatan sampah. Refuse artinya
menolak/ menghindari penggunaan barang-barang yang bersifat sekali pakai,
dan barang-barang yang tergolong anorganik. Repair artinya memperbaiki,
menggunakan barang yang terbuat dari bahan plastik, melamin dan sebagainya
dengan hati-hati agar tidak mudah rusak, apabila rusak kita memperbaikinya
kembali agar tidak terbuang dan menimbulkan sampah.
Berkaitan dengan masalah sampah yang dijelaskan diatas, langkah recycle
yang paling banyak digunakan untuk mengatasi sampah yang bersifat sulit
terurai, misalnya sampah plastik bekas sachet makanan ataupun minuman.
Seperti kita ketahui bahwa plastik merupakan sumber utama sampah
anorganik. Dengan sifatnya yang sukar untuk terurai membuat sampah plastik
menjamur diberbagai lokasi. Plastik mulai masuk ke Indonesia mulai tahun
1950-an, seiring berdirinya 12 industri plastik di pulau Jawa. Plastik digemari
masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu barang kebanggan dikala itu.
Sudah lebih dari 60 tahun keberadaan plastik sebagai polutan darat yang sulit
terurai beredar di masyarakat. Konsep pengelolaan sampah plastik hadir lebih
lambat daripada penggunaan plastik. Kekariban orang dengan plastik selama
ini ternyata menjadi bom waktu. Tapi selalu masih ada waktu dan cara untuk
menunda bom itu meledak. Masa 1980-an menandai kesadaran baru tentang
penggunaan barang plastik. Ini tak lepas dari semaraknya seminar dan diskusi
tentang pengelolaan sampah di kota-kota besar Indonesia. Seringkali
pengelolaan sampah plastik masuk menjadi sub-tema pembahasan. Isunya
seputar bagaimana mendaur ulang plastik, membakar plastik, dan membuat
bahan alternatif plastik agar lebih mudah terurai (degradable).
Dalam rangka meminimalisir peredaran sampah plastik menjadi bahan
yang memiliki nilai guna kembali, langkah recycle yang dominan diterapkan
para aktivis lingkungan. Dimana sebagai contoh yang sesuai dengan judul
proposal ini sampah plastik bekas sachet makanan atau minuman dapat
digunakan sebagai taplak meja waterproof (tahan air).
2
3
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis kewirausahaan ini sebagai berikut:
1. Menciptakan peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan.
2. Mengembangkan ide baru yang berupa pengolahan sampah plastik bekas
sachet makanan dan minuman sebagai bahan baku taplak meja waterproof.
3. Mencitrakan “Taplak Meja Waterproof Dari Sampah Sachet Makanan Dan
Minuman” sebagai peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan.
4. Mengimplementasikan pemberdayaan ekonomi produktif bagi masyarakat.
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan karya tulis kewirausahaan ini sebagai berikut:
a. Bagi masyarakat:
1. Memberikan informasi pemanfaatan sampah bekas sachet makanan
dan minuman menjadi bahan bernilai.
2. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah.
3. Dapat menumbuhkan semangat kreativitas dalam berwirausaha.
b. Bagi pemerintah:
1. Dapat mengurangi lahan untuk tempat pembuangan sampah.
2. Dapat mengurangi konsumsi dana anggaran untuk pengolahan
sampah.
c. Bagi mahasiswa:
1. Dapat menumbuhakan semangat kreativitas dan kemandirian
berwirausaha dalam diri mahasiswa.
2. Mahasiswa dapat meningkatkan cara pengolahan sampah yang lain.
3. Dapat memotivasi mahasiswa agar sadar akan pentingnya kebersihan
lingkungan.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari produk Taplak Meja Waterproof Dari
Sampah Sachet Makanan Dan Minuman adalah peralatan rumah tangga yang
ramah lingkungan, yaitu memanfaatkan sampah, dapat berkontribusi dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif serta membantu pemerintah
mengurangi masalah sampah yang dapat menimbulkan kerugian negara.
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
DAFTAR PUSTAKA
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
Mesin Jahit
Materai 2 Rp. 7.500 Rp. 15.000
SUB TOTAL Rp. 1.724.000
3. Perjalanan
Transportasi
3 Rp. 200.000 Rp. 600.000
ke tempat mitra
Transportasi ke
5 Rp. 100.000 Rp. 500.000
pengepul
Transportasi
4 Rp. 300.000 Rp. 1.200.000
ke pasar
Transportasi ke toko
4 Rp. 200.000 Rp. 800.000
kelontong
SUB TOTAL Rp. 3.100.000
4. Lain-lain
18
19
20