Anda di halaman 1dari 33

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/355208826

ANALISIS MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK DAN MANAJEMEN


RESIKO PROYEK PADA PT. HM SAMPOERNA TBK

Article · October 2021

CITATIONS
READS
0
1,489

6 authors, including:

Yananto Mihadi Putra


Lita Marina Handayani
Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
2,244 PUBLICATIONS 2,815 CITATIONS
59 PUBLICATIONS 2 CITATIONS

Setiani Widiarti
Roro Kunti Wulandari
Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
58 PUBLICATIONS 1 CITATION
47 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

KELOMPOK 8 View project

IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMANFATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT.XYZ View project

All content following this page was uploaded by Lita Marina Handayani on 14 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK DAN
MANAJEMEN RESIKO PROYEK

PADA PT. HM SAMPOERNA TBK

Dosen : Yananto Mihadi Putra SE.,M.Si

Mata Kuliah : Manajemen Proses Bisnis

DISUSUN OLEH :

Annurmania (43218010115)

Roro Kunti Wulandari (43219010033)

Setiani Widiarti (43219010085)

Mila Riska (43219010110)

Lita Marina Handayani (43219010111)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021
ABSTRAK

Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk


memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik
dalam segi pengumpulan, diseminasi, penyimpanan, dan disposisi. Hal ini
menciptakan hubungan yang penting antara orang-orang, ide, dan informasi
yang diperlukan supaya proyek berakhir dengan kesuksesan. Manajemen proyek
merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam
waktu tertentu dengan sumber daya tertentu. Manajemen proyek adalah suatu
pendekatan/metode untuk mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien.
Sistem ini hadir sebagai perangkat untuk membantu mengelola kegiatan-kegiatan
berbentuk proyek, misalnya proyek konstruksi.
Manajemen risiko proyek adalah sebuah proses sistematis yang meliputi
kegiatan merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko
proyek. Tujuan dari manajemen risiko proyek adalah untuk meningkatkan
peluang posited dan meminimalisir peluang negative atau merugikan yang
mungkin benar-benar terjadi dalam proyek. Manajemen proyek memiliki peran
penting bagi kesuksesan perusahaan, karena dengan manajemen risiko proyek
yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluangm
ancaman (SWOT) didalam proyeknya.
PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia
proses manufaktur, Salah satu tujuan utamanya adalah menjadi perusahaan yang
bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah PT HM Sampoerna Tbk.
menganggap sangat serius kinerja sosial perusahaan ini.

2
ABSTRACT
Project Communication Management includes the processes needed to
ensure that information in the project is produced accurately and quickly, both in
terms of collection, dissemination, storage, and disposition. This creates an
important link between the people, ideas, and information necessary for the
project to end successfully. Project management is an activity to plan, organize,
direct and control the company's organizational resources to achieve goals
within a certain time with certain resources. Project management is an
approach/method to manage a project effectively and efficiently. This system is
present as a tool to help manage activities in the form of projects, such as
construction projects. Without it, a project will be difficult to execute in terms of
cost, time, or even quality. Project management is important to ensure project
risks can be managed and mitigated properly to avoid problems in the future.
Project managers must be able to analyze all potential project risks, make
mitigations, and plan if these risks occur in the future.
Project risk management is a systematic process that includes planning,
identifying, analyzing, and responding to project risks. The purpose of project
risk management is to increase positive opportunities and minimize negative or
detrimental opportunities that may actually occur in the project. Project
management has an important role for the company's success, because with good
project risk management, companies can identify strengths, weaknesses,
opportunities and threats (SWOT) in their projects.
PT HM Sampoerna Tbk is one of the cigarette companies in Indonesia
manufacturing process, One of its main goals is to be a socially responsible
company. That's why PT HM Sampoerna Tbk. take this company's social
performance very seriously.

3
PENDAHULUAN

PT. Hananjaya Mandala Sampoerna Tbk (“Sampoerna”) merupakan perusahaan


tembakau terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan distribusi
sejumlah kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, diantaranya Sampoerna A,
Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris, Dji Sam Soe.

PT. HM Sampoerna adalah anak perusahaan dari PT. Philip Morris Indonesia
(PMID) dan afiliasi dari Philip Morris Internasional Inc. (PMI), perusahaan tembakau
Internasional termuka di dunia. PT. HM Sampoerna telah menjadi bagian penting dari
industri tembaka Indonesia selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri tahun 1913,
dengan produk legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”. Sampoerna
adalah pencetus Kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia
dengan memperkenalkan produk Sampoerna A pada tahun 1989. Produk Utama
Sampoerna A adalah merek terdepan di pasar rokok Indonesia. Sampoerna juga
memproduksi sejumlah kelompok merek rokok kretek yang telah dikenal luas termasuk
Marlboro Filter Black, Sampoerna U, Philip Morris Bold dan Sampoerna Kretek.

Selama lebih dari 10 tahun, Smpoerna memimpin pasar rokok Indonesia dengan
pangsa pasar sebesar 32,2% pada tahun 2019. Sampoerna adalah anak perusahaan dari
PT. Morris Indonesia (“PMID”) dan afilasi Philip Morris International Inc. (“PMI”),
perusahaan rokok internasional

Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktek


global terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 23.000 karyawan tetap
di Sampoerna dan anak perusahaan. Selain itum Sampoerna juga bekerja sama dengan 38
Mitra Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di pulau jawa dan secara
berdasa-sama mempekerjakan sekitar 37.700 orang dalam memproduksi produk-produk
Sigaret Kretek Tangan (“SKT”). Sampoera menjual dan mendistribusikan rokok melalui
112 lokasi kantor cabang zona, kantor penjualan dan pusat distribusi di seluruh pelosok
Indonesia

4
LITERATUR TEORI

A. Manajemen Proyek
1. Pengertian Proyek
Berdasarkan City of Chandler (2010), proyek (project) adalah
kumpulan sementara individu-individu kunci (key personnel) yang dirancang
untuk mencapai tujuan bisnis tertentu dengan memperhatikan kebutuhan
pelanggan. Suatu proyek memiliki awal dan akhir. Tim proyek akan bubar
setelah tujuan proyek terpenuhi. Proyek harus memiliki tujuan atau sasaran
yang jelas dan definitif.
Tujuan proyek spesifik, dapat diidentifikasi, dan dapat diselesaikan.
Suatu proyek biasanya terdiri dari berbagai aktivitas yang memberikan hasil
(deliverables) yang dapat diukur dan memenuhi syarat. Gabungan hasil-hasil
dari berbagai aktivitas tersebut akan mencapai tujuan proyek secara
keseluruhan.

Berikut adalah karakteristik kunci dari proyek:

 Suatu proyek memiliki batasan, sehingga ruang lingkupnya harus


didefinisikan.
 Suatu proyek adalah upaya di suatu waktu tertentu, biasanya
membutuhkan sumber daya yang terbatas.
 Ada tanggal mulai dan tanggal akhir yang berbeda untuk setiap
proyek.
 Akhir proyek dapat diketahui.

Contoh proyek yang sering ditemui:

 Proyek konstruksi Yaitu proyek yang berhubungan dengan


pembangunan rumah, gedung, jembatan, jalan raya, jalan tol, dan
sebagainya.
 Proyek penelitian dan pengembangan Yaitu melakukan penelitian
dan pengembangan dengan tujuan menciptakan produk baru, atau
meningkatkan kualitas produk, atau hanya untuk pengembangan
ilmu pengetahuan saja.
5
 Proyek industri manufaktur Yaitu proyek yang melakukan
rancangan untuk memproduksi suatu produk secara menyeluruh.
 Proyek padat modal 4 Yaitu proyek yang memerlukan modal yang
besar. Contohnya antara lain: pembebasan tanah yang luas,
pembangunan fasilitas produksi, proyek produksi besar dengan
bantuan mekanik (robot).

2. Pengertian Manajemen Proyek


Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi
perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan sumber daya
tertentu. Manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk
mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai
perangkat untuk membantu mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek,
misalnya proyek konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi
baik dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya. Manajemen proyek
penting untuk memastikan risiko proyek dapat terkelola dan termitigasi
dengan baik untuk menghindari terjadi masalah di kemudian hari.

3. Ruang Lingkup Manajemen Proyek


Hal-hal yang termasuk ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek
adalah sebagai berikut:
1) Waktu proyek dimulai
2) Perencanaan lingkup proyek
3) Pendefinisian ruang lingkup proyek
4) Verifikasi proyek dan kontrol ketika proyek sedang dijalankan

4. Unsur – Unsur Manajemen Proyek yang Sukses


 Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan kesuksesan proyek:
 Tujuan dan sasaran yang jelas.
 Proses manajemen proyek yang terdefinisi dengan baik.
 Seperangkat alat manajemen proyek yang telah terbukti berhasil.
 Pemahaman yang jelas tentang peran manajemen proyek.

6
5. Tujuan Manajemen Proyek
 Menyelesaikan tepat waktu
Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu
kegiatan harus dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal
tersebut, proyek akan selalu dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu
yang telah ditentukan. Pengawasan seperti ini melancarkan pengerjaan
proyek.

 Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini.
Dengan pengkajian tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal
mungkin, tetapi masih dapat menunjang tercapainya kriteria proyek yang
telah ditentukan di awal (efektif dan efisien).

 Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek
yang ditentukan di awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga
membuat standar kualitas dari suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan
secara seenaknya saja.

 Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai
dengan perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun
kualitas. Manajemen ini membantu pengerjaan proyek supaya selesai
dengan lancar sesuai dengan rencana awal.

6. Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek

Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output


proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah
mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin timbul ketika proyeek
dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah

7
dalam manajemen proyek serta membutuhkan penanganan yang cermat
adalah sebagai berikut :

 Aspek Keuangan : Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan


pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri dan/atau
pinjaman dari Bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka
panjang. Pembiayaan proyek menjadi sangat krusial bila proyek berskala
besar dengan tingkat kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan
analisis keuangan yang cepat dan terencana.
 Aspek Anggaran Biaya : Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matan
dan terperinci akan menudahkan proses pengendallian biaya, sehingga
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yng direncanakan. Jika
sebaliknya, akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila
proses perencanaannya salah.
 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia : Masalh ini berkaitan dengan
kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang
berfluktuatif. Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks,
perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yeng dibentuk
sebelumnya dengan melakukan langkah-langkah, proses staffing SDM,
deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan
tanggung jawab SDM serta penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek.
 Aspek Manajemen Produksi : Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir
dari proyek; hasil akhir proyek negative bila proses perencanaan dan
pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, maka dilakukan
berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan
efisiensi prose produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi
melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu.
 Aspek Harga : Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal
persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang
diahasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah bersaing
dengan produk lain.

8
 Aspek Efektifitas dan Efisiensi : Masalah ini dapat merugikan bila fungsi
produk yang dihasilakn tidak terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga
terjadi bila factor efisiensi tidak terpenuhi, sehingga usah produksi
membutuhkan biaya yang besar.
 Aspek Pemasaran : Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan
factor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi,
mutu produk serta analisi pasar yang salah terhadap produksi yang
dihasilkan.
 Aspek Mutu : Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang
nantinya dapat meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi
pelanggan.
 Aspek Waktu : Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila
terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat
dipercepat.

7. Sasaran Manajemen Proyek


Sasaran manajemen proyek adalah sebagai berikut:
1) Menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran
biaya dan tenggat waktu yang telah ditentukan sekaligus dalam
kualitas/spesifikasi sesuai dengan yang telah disepakati di awal.
2) Meningkatkan nama baik pelaksana proyek berdasarkan kualitas hasil
proyek.
3) Menciptakan suasana kerja kondusif untuk mendukung kelancaran
aktivitas proyek. Hal ini meliputi ketersediaan keadaan, sarana-prasarana,
dan keselamatan kerja.
4) Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek sehingga seluruh pihak
terlibat akan memberikan yang terbaik untuk proyek yang sedang
dijalankan.

B. Manajemen Komunikasi Proyek

1. Pengertian Manajemen Komunikasi Proyek

Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk

9
memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat,
baik dalam segi pengumpulan, diseminasi, penyimpanan, dan disposisi. Hal
ini menciptakan hubungan yang penting antara orang-orang, ide, dan
informasi yang diperlukan supaya proyek berakhir dengan kesuksesan.

2. Tujuan Perencanaan Komunikasi Proyek

Jika perencanaan komunikasi ini berjalan dengan baik maka diharapkan:

 Membantu mengatur dugaan-dugaan mengenai keberlangsungan


proyek
 Memastikan metode komunikasi yang paling efektif
 Menjamin level yang sesuai untuk komunikasi dengan pihak
stakeholder internal maupun eksternal
 Menyediakan informasi relevan, cermat dan konstisten sepanjang
waktu
 Menjalankan, menyongkong semangat dan mendorong keberhasilan
proyek.

3. Proses Utama Komunikasi Proyek

 Komunikasi Perencanaan-menentukan informasi dan kebutuhan


komunikasi para pemangku kepentingan: yang membutuhkan
informasi apa, kapan mereka akan membutuhkannya, dan bagaimana
hal itu akan diberikan kepada mereka.

 Distribusi Informasi pembuatan informasi yang diperlukan tersedia


bagi stakeholder proyek secara tepat waktu.
 Kinerja Pelaporan-mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja.
Ini termasuk laporan status, pengukuran kemajuan, dan peramalan.
 Informasi Penutupan yang menghasilkan, mengumpulkan, dan
menyebarkan administrasi untuk meresmikan fase atau penyelesaian
proyek.

1) Perencanaan Komunikasi

1
Perencanaan komunikasi melibatkan dan menentukan informasi dan
kebutuhan komunikasi para pemangku kepentingan: yang
membutuhkan informasi apa, kapan mereka akan membutuhkannya,
bagaimana akan diberikan kepada mereka, dan oleh siapa.
Mengidentifikasi kebutuhan informasi para pemangku kepentingan
dan menentukan sarana yang cocok untuk memenuhi kebutuhan
tersebut merupakan faktor penting bagi keberhasilan proyek.

a) Input : persyaratan komunikasi; teknologi komunikasi; dan


kendala.
b) Alat dan Teknik : analisis stakeholders
c) Output : rencana pengelolaan komunikasi

2) Distribusi Komunikasi

Distribusi informasi melibatkan kegiatan untuk menyediakan


informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder proyek secara tepat
waktu. Ini termasuk menerapkan rencana manajemen komunikasi,
serta menanggapi permintaan informasi yang tak terduga.

a) Input : hasil kerja; rencana pengelolaan komunikasi; dan


rencana proyek
b) Alat dan Teknis : keterampilan komunikasi; sistem
pengambilan informasi; dan metode distribusi informasi.
c) Output : catatan proyek; laporan proyek; dan presentasi
proyek.

3) Pelaporan Kinerja

Pelaporan kinerja adalah kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan


informasi tentang kinerja untuk memberikan informasi kepada
stakeholder tentang bagaimana sumber daya digunakan untuk
mencapai tujuan proyek.

a) Input : rencana proyek dan hasil kerja.


b) Alat dan Teknik : tinjauan kinerja; analisis varians; analisis

1
trend; dan jadwal manajemen proyek dalam menilai kinerja
proyek.
c) Output : laporan kinerja dan permintaan perubahan.

4) Penutupan Administrasi

Penutupan Administrasi terdiri dari mendokumentasikan hasil proyek


untuk meresmikan penerimaan produk dari proyek oleh sponsor, atau
pelanggan. Ini mencakup pengumpulan catatan proyek; memastikan
bahwa catatan mencerminkan spesifikasi akhir; menganalisis
keberhasilan proyek, efektivitas, dan pelajaran yang dipelajari, dan
pengarsipan informasi untuk penggunaan masa depan.

a) Input : dokumentasi pengukuran kinerja; dokumentasi produk;


dan catatan proyek lainnya.
b) Alat dan Teknik : alat dan teknik laporan kinerja; laporan
proyek; dan presentasi proyek.
c) Output : arsip proyek; penutupan proyek; dan pelajaran yang
dapat dipelajari.

C. Manajemen Resiko

1. Pengertian Manajemen Risiko Proyek

Proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan


merespon risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak
peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang
merugikan proyek.

Proses yang terlibat:

1. Perencanaan manajemen risiko

2. Identifikasi risiko

3. Analisis risiko kualitatif dan kuantitatif

4. Perencanaan respon risiko

5. Pengendalian dan monitoring risiko


1
2. Pentingnya Manajemen Resiko Proyek

 Manajemen resiko proyek adalah seni dan ilmu untuk


mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggapi resiko di seluruh
kehidupan suatu proyek dan kepentingan terbaik tujuan pertemuan
proyek.
 Manajemen resiko sering terabaikan dalam proyek, tetapi dapat
membantu meningkatkan kesuksesan proyek dengan membantu
proyek-proyek baik inisiasi, lingkup proyek, dan mengembangkan
perkiraan realistis.

3. Tahapan Manajeme Resiko Proyek

1) Perencanaan Manajemen Risiko

 Proses memutuskan bagaimana mendekati dan melaksanakan


aktivitas manajemen risiko untuk proyek. Memastikan tingkat,
tipe, dan visibilitas manajemen risiko yang setara dengan
risiko dan kepentingan proyek bagi organisasi
 Menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk
aktivitas manajemen risiko
 Menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi risiko.

a) Input : faktor lingkungan; asset proses organisasi;


pernyataan ruang lingkup proyek; dan rencana manajemen
proyek.

b) Teknik : perencanaan pertemuan dan analisis.

c) Output : rencana manajemen risiko; peran dan tanggung


jawab; anggaran; waktu; kategori risiko; definisi peluang
dan dampak risiko.

2) Identifikasi Risiko

 Menentukan risiko-risiko yang mempengaruhi proyek dan

1
mendokumentasikan karakteristiknya.
 Peserta yang terlibat: manajer proyek, anggota tim proyek,
anggota manajemen risiko, ahli teknis diluar tim proyek,
customer, end user, dan ahli manajemen risiko.
 Merupakan proses iteratif karena risiko-risiko baru mungkin
diketahui sebagai kemajuan proyek melalui siklus hidupnya.

a) Input : faktor lingkungan; asset proses organisasi;


pernyataan ruang lingkup proyek; dan rencana manajemen
risiko.

b) Teknik : tinjauan dokumentasi; wawancara; identifikasi akar


permasalahan; SWOT; analisis checklist; dan teknik
diagram (cause effect, flow chart).

c) Output : daftar risiko teridentifikasi; daftar respon potensial;


risiko akar penyebab; kategori risiko yang up done.

3) Analisis Risiko Kualitatif

 Menilai prioritas risiko teridentifikasi menggunakan peluang


terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko
itu terjadi.
 Menilai faktor-faktor lain seperti kerangka waktu dan tolerasi
risiko dari kendala biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.

4) Analisis Risiko Kuantitatif

 Dikerjakan berdasarkan risiko yang diprioritaskan oleh proses


analisis risiko kualitatif
 Proses menggunakan teknik seperti simulasi montecarlo dan
pohon keputusan

5) Perencanaan Respon Risiko

Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk


meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan

1
proyek. Ini mengikuti analisis risiko kualitatif dan kuantitatif.

4. Strategi untuk Risiko Negatif

 Avoid : penghindaran risiko melibatkan perubahan rencana


manajemen untuk menghilangkan ancaman oleh risiko merugikan,
mengisolasi tujuan proyek dari dampak risiko, atau mengendurkan
tujuan yang dalam bahaya.
 Transfer : pemindahan risiko mensyaratkan penggantian penerima
dampak negatif dari pemilik ke pihak ketiga.
 Mitigate : pengurangan peluang dan atau dampak peristiwa berisiko
merugikan ke ambang/ batas yang dapat diterima

5. Strategi untuk risiko positif

 Exploit : Strategi untuk memastikan bahwa kesempatan (risiko positif)


dapat terealisasi. Contoh: menugaskan SDM yang lebih berbakat
untuk mengurangi waktu penyelesaian atau menyediakan mutu lebih
baik dari yang direncankan.
 Share : Alokasi kepemilikan kepada pihak ke tiga yang memiliki
kemampuan terbaik menangkap peluang manfaat proyek. Contoh:
special purposes company, joint venture
 Enhance : Memodifikasi “ukuran” kesempatan dengan meningkatkan
peluang dan atau dampak positif dengan mengidentifikasi dan
memaksimalkan pengendali kunci dari risiko berdampak positif.
Strategi untuk ancaman dan kesempatan
 Acceptance: sangat jarang kemungkinan untuk menghilangkan seluruh
risiko proyek. Tim proyek memutuskan tidak mengubah rencana
manajemen proyek untuk menyesuaikan dengan risiko.

6. Strategi Respon Kontingen

Beberapa respon dirancang untuk digunakan hanya bila peristiwa tertentu


terjadi. Untuk beberapa risiko, tim proyek membuat rencana respon yang
hanya akan dilaksanakan dibawah kondisi tertentu.

1
7. Pengendalian dan Monitoring Risiko

 Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan risiko-


risiko yang baru muncul, melacak risiko teridentifikasi, menganalisis
ulang risiko sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi
memonitor sisa risiko, dan mereview pelaksanaan respon risiko saat
mengevaluasi keefektivannya.
 Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bila: asumsi proyek masih
valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya,
kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan
jadwal kontingensi dimodifikasi sesuai risiko proyek.

8. Hasil Manajemen Risiko Proyek yang Baik

 Tidak seperti krisis manajemen, manajemen resiko proyek yang baik


sering terjadi tanpa disadari.
 Proyek yang berjalan tampaknya hampir mudah, tetapi banyak
pekerjaan yang masuk ke dalam proyek berjalan dengan baik.
 Manajer proyek harus berusaha keras untuk membuat pekerjaan tim
terlihat mudah untuk mencerminkan hasil dari proyek-proyek yang
dikelola dengan baik.

1
PEMBAHASAN

1. Siklus Proyek Pada PT HM Sampoerna Tbk

Manajemen proyek pada PT HM Sampoerna Tbk adalah manajemen


proyek manufaktur yaitu proyek yang melakukan rancangan untuk memproduksi
suatu produk secara menyeluruh.

Siklus Proyek Manufaktur

1) Tahap Perumusan Gagasan : tahap ini terdiri atas kegiatan, perumusan


gagasan, kerangka acuan, studi kelayakan, indikasi dimensi proyek dan biaya
serta jadwal.
2) Tahap Detail Desain : Tahap ini terdiri atas kegiatan analisis fungsi dan
premiliminary design terhadapproduk yang akan dibuat, design engineering
terinci serta pengmbangan produk dengan acuan spesifikasi, kriteria dan
gambar desin yang telah dibuat sebelumnya.
3) Tahap Pengembangan dan Integrasi Sistem : Tahap ini melakukan studi dan
pengembangan fasilitas dan peralatan yang akan digunakan lalu melakukan
proses integrasi terhadap sistem.
4) Membuat Prototipe : Sebelum produk akhir dihasilkan, biasnya dibuat
prototype yang kemudian langsung diuji coba untuk mendapatkan masukan
bagi kegiatan berikutnya.
5) Manufaktur : Kegiatan tahap ini adalah melakukan pembelian material dan
peralatan serta fabrikasi komponen produk untuk mempersiakan produksi
massal.
6) Perakitan dan Instalasi : Kegiatan ini terdiri atas merakit komponen komponen
produk menjadi produk akhir, mengadakan tes, inspeksi danuji coba sebelum
sampai ke konsumen.
7) Promosi dan Pemasaran : Dilakukan agar produk manufaktur dapat dikenal
dan dijual kepada masyarakat luas.Biaya pengeluaran terbesar adalah untuk
pembuatan prototype dan produksi massal barang, dimana kebutuhan bahan
baku membutuhkan biaya pengeluaran yang sangat besar, sedangkan untuk

1
pemasaran dan promosi dengan biaya maksimal relative rendah
membutuhkan waktu panjang yang berkesinambungan sampai proyek selesai.

Privatisasi proyek insfrastruktur dengan skema pembiayaan BOT, seperti


telah dijelaskan sebelumnya, adalah untukmenjawab tantangan terhadap
terbatasnya anggaran biaya dari pemerintah, peningkatan efektivitas dan
efisiensi proyek, serta peningkatan akuntabilitas dan transparansi
penyelenggaraan proyek kepada masyarakat luas. Pada mulanya pemerintah
berperan penuh terhadap proses awal hingga akhir proyek. Namun karena
banyak kelemahan, peran tersebut secara perlahan mulai dikurangi dan
digantikan oleh swasta.

2. Organisasi Proyek

Organisasi proyek biasanya adalah bagian dari organisasi yang lebih besar
seperti pemerintah, institusi, badan atau lembaga atau dapat juga dengan skala
lebih kecil seperti perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, lembaga
penelitian, kumpulan dari kelompok kepentingan, dan lainnya.

Agar tujuan organisasi dapat dicapai, dilakukan proses sebagai berikut :

1) Identifikasi dan pembagian kegiatan : identifikasi dan pembagian kegiatan


proyek perlu diketahui untuk menentukan volume pekerjaan, macam dan
jenisnya, kebutuhan sumber daya, jadwal pelaksanaan serta anggarannya
sehingga dapat dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan proyek.
2) Pengelompokan penanggung jawab kegiatan : agar hasilnya maksimal,
pemilihan penanggung jawab organisasi disesuaikan dengan keahlian,
keterampilan dan kemampuan personel di bidangnya sehingga sasaran dan
tujuan proyek dapat tercapai.
3) Penentuan wewenang dan tanggung jawab : setiap personel penanggung
jawab kegiatan harus mengetahui wewenang dan tanggung jawab
pekerjaannya, dengan membuat penjabaran kerja serta standar prosedur
operasional pekerjaan yang dikelolanya.
1
4) Menyusun mekanisme pengendalian : karena organisasi proyek melibatkan
banyak pihak, maka agar tidak terjadi penyimpangan, mekanisme
pengendalian dan kordinasi dibuat dalam format yang dapat menggerakkan
organisasi dalam mengidentifikasi, memecahkan masalah, serta melakukan
tindakan koreksi untuk mengatasi penyimpangan.

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan


berbeda berdasar kebutuhan system manajemen proyek. Oleh karena itu,
organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.
Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas
proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan
organisasinya.

Beberapa macam susunan organisasi proyek dapat dijelaskan seperti di bawah ini.

1) Organisasi Proyek Fungsional : Struktur organisasi jenis ini dikelompokkan


menurut fungsinya, memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki
vertical. Tanggung jawab organisasi proyek biasanya dirangkap dengan tugas
sehari-hari pada organisasi fungsional perusahaan, karena itulah untuk proyek
yang besar dapat mengganggu kegiatan keseluruhan, bila organisasi
fungsional digunakan.
2) Organisasi Proyek Murni : Struktur organisasi proyek jenis ini merupakan
bagian tersendiri dari organsasi fungsional perusahaan, di mana manajer
mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. Dengan status ini, tim proyek
memiliki komitmen dan wewenang mandiri, namun tetap dalam koordinasi
perusahaan.
3) Organisasi Proyek Matriks : Struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan
dari organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai
disiplin ilmu yang terlibat dalam organsasi fungsional sebagai bagian dari
proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi
fungsional perusahaan.

3. Kontrak pada Proyek

Kontrak pada proyek menentukan hak dan kewajiban antara dua belah pihak atau

1
lebih yang terlibat dalam kontrak, biasa dilakukan antara pemilik dengan
konsultan atau kontraktor, kontraktor dengan pemasok, dan lain sebagainya.
Kontrak bersifat mempunyai aspek hokum yang kuat serta mengikat, sehingga
para pihak yang terlibat mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi,
ditulis dengan jelas dalam dokumen kontrak.

4. Manajemen Risiko pada PT HM Sampoerna Tbk

Kendala/Risiko Manajemen risiko


Harga yang mahal disebabkan oleh biaya Mancari investasi, dibawah naungan Philip Morris
promosi dan bahan baku yang mahal memudahkan PT Sampoerna untuk mencari modal
Bertambahnya competitior rokok jenis Memproduksi rokok Low Ter Low Nicotine
mild (LTLN). Tingginya kesadaran akan kesehatan
masyarakat memungkinkan pindahnya customer
rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna
atau A Mild. Karena besar kemungkinan pindah
sangat tinggi kesadaran akan kesehatan dan rasa
dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan
rokok SKM GG International dan Djarum Super.
Adanya anggapan bahwa rokok Promosi besar-besaran untuk meningkatkan brand
berbahaya serta sulitnya awareness dari ekspansi bsinis. Seperti melakukan
mempertahankan kepercayaan konsumen promosi melalui event tahunan. Selain itu bagi PT
HM Sampoerna Tbk. Berinvestasi pada
kesejahteraan masyarakat yang dianggap tak kalah
pentingnya dengan berinvestasi pada masa depan
bisnis. sehingga banyak dilakukan kegiatan sosial
sebagai salah satu bentuk promosi.
Lambatnya pertubuhan rokok Avolution Mengatur strategi untuk mempromosikan
Avolution di luar negeri melalui bantuan
perusahaan Philip Morris
Minat kosumen mancanegara terhadap Membuat inovasi terbaru untuk membuat rokok
rokok A Mild kurang putih yang lebh dinikmati oleh perokok luar
negeri.
Persaingan yang ketat serta selera PT. HM Sampoerna Tbk. Melakukan diversifikasi
masyarakat yang terkadang berubah produk untuk menaikan penetrasi pasar atau
membedakan produk satu dengan lainnya.
Keadaan pasar yang naik turun Inovasi dalam teknologi, proses, sistem, strategi
dan bahkan model bisnis.

5. Target Atau Proyeksi PT Sampoerna

Covid-19 telah berdampak besar tidak hanya pada negara tetapi juga
keseluruhan bisnis. Pelemahan ekonomi yang terjadi tahun lalu mempengaruhi
kinerja perseroan. Kinerja keuangan emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk.
mengalami penurunan dari sisi pendapatan dan laba pada 2020.

2
Dari laporan keuangan perseroan, emiten berkode efek HMSP mencetak
pendapatan sebesar Rp92,42 triliun pada 2020. Perolehan itu turun 12,85 persen
dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp106,05 triliun. HMSP memiliki
laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
Rp8,58 triliun, menyusut 37,46 persen dibandingkan dengan perolehan 2019
sebesar Rp13,72 triliun.

Konsensus analisia memprediksi pendapatan HMSP pada 2020 sebesar


Rp94,95 triliun, hanya akan turun 10,5 persen dibandingkan dengan perolehan
aktual 2019. Selain itu, para analis juga memprediksi laba bersih HMSP 2020
sebesar Rp9,51 triliun, hanya akan turun 30,7 persen dibandingkan dengan
perolehan aktual 2019.

Laporan keuangan induk usaha HM Sampoerna, Philip Morris


International (PMI), HMSP menjual 79,5 miliar batang pada 2020. Perolehan itu
turun 19,3 persen dibandingkan dengan penjualan rokok 2019 sebesar 98,5 miliar
batang. Tahun 2020 HMSP mengalami penurunan pangsa pasar menjadi hanya
sebesar 28,8 persen dari total penjualan rokok domestik sebesar 276,3 miliar
batang.

Pada tahun 2021 PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan


di semester I tahun 2021. HMSP melaporkan kenaikan pendapatan kuartal II
tahun 2021 sebesar 14,4% secara year on year (YOY) dan naik 2,2% secara
kuartalan menjadi Rp 24 triliun. pendapatan HMSP di semester I tahun 2021
naik 6,5% menjadi Rp 47,6 triliun realisasi kinerja HMSP telah sesuai perkiraan
yakni memenuhi 49% dan perkiraan konsensus.

Segmen sigaret kretek mesin (SKM) High tar membukukan pertumbuhan


tertinggi yakni naik 16,7% secara yoy di kuartal II tahun 2021. Sedangkan
segmen sigaret kretek tangan (SKT) naik 15,3% yoy. penjualan HMSP
dikontribusi dari produk SKT yang tertinggi sebesar 11,1% secara yoy. Penjualan
segmen sigaret putih mesin (SPM) naik 8,9% secara yoy dan sigaret kretek mesin
(SKM) tumbuh 4,4% yoy. Berdasarkan rilis Philip Morris International Inc
(PMI), volume penjualan Sampoerna A di semester I tahun 2021 tumbuh 13,2%
secara yoy. Angka ini naik dibanding kuartal I-2021 sebesar 1,8% yoy. akhir Juni

2
2021, volume pertumbuhan HMSP sebesar 3,9% yoy dengan pangsa pasar 28%.

6. Analisis Manajemen Proyek pada PT H Sampoerna Tbk.

Dalam menerapkan manajemen proyek sangat penting bagi Sampoerna


untuk menjaga dengan sebaik-baiknya hasil keluaran (produk, proses, pelayanan),
terutama untuk yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Hal ini sangat
penting untuk mencegah terjadinya keterlambatan atau penggunaan yang tidak
diinginkan.

Oleh karenanya, Setiap melaksanakan proyek pentingnya untuk


melakukan penetapan praktik dan prosedur agar dapat dilakukan identifikasi,
evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai ketidaksesuaian standar guna
memastikan integritas produk, proses dan pelayanan di seluruh tahapan untuk
mencegah produk yang tidak memenuhi standar tersebut mencapai pasar dan/atau
konsumen akhir. Praktik dan prosedur ini merupakan bagian dari program
manajemen operasional yang terkait dengan kualitas, sebagaimana dideskripsikan
berikut ini:

2
Konsep Rancangan

1. Analisis kelayakan
Langkah ini menentukan apakah rencana sistem ini ekonomis dan
menguntungkan. PT. HM Sampoerna menilai apakah sistem yang dirancang
lebih menguntungkan membuat atau membeli dari vendor.
2. Mendefinisikan keperluan
Langkah ini sangat penting pada pendekatan SDLC. SDLC menyampaikan
spesifikasi secara detail apa yang harus dilakukan dari sistem pada waktu
tertentu input harus diterima, input harus dijual, proses harus dilakukan, dan
pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap,
akurat,dan detail karena akan digunakan untuk mendesain program dan dapat
menentukan kualitas program. PT. HM Sampoerna memerlukan waktu
beberapa tahun dalam mengumpulkan dan mengukuhkan apa yang diperlukan
TI.
3. Menciptakan short list dari paket
Dalam membangun TI pada PT. HM Sampoerna, konsultan membantu
perusahaan dalam beberapa bagian project. Perusahaan juga menggunakan
internet, yellow pages, dan brosur.
4. Menerapkan kriteria untuk seleksi
Dalam tahap ini, baik tim bisnis dan tim TI harus dapat bekerja bersama
untuk menentukan kriteria yang relevan untuk paket dan vendor yang terbaik
untuk perusahaan.
5. Memilih paket
PT. HM Sampoerna memilih paket Oracle.

7. Implementasi Manajemen Komunikasi Eksternal PT HM. Sampoerna Tbk.

Komunikasi merupakan hal yang paling fundamental dalam kehidupan


manusia, proses komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan manusia, baik
dalam lingkungan pribadi atau dalam lingkungan sosial dan melalui komunikasi
manusia dapat bertukar informasi dengan manusia lainnya. Komunikasi
merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan dan perkembangan dalam
masyarakat seperti perubahan dalam bidang politik, sosial, budaya dan

2
ekonomi. Dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi ini pula mengubah
masyarakat industri menjadi masyarakat informasi.

Perusahaan merupakan organisasi yang didirikan oleh seseorang,


sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan
distribusi guna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Melihat kondisi
perkembangan bisnis yang serba kompetitif di dunia usaha dalam menghadapi
era globalisasi, sebuah perusahaan diharapkan dapat menempatkan dan
mempertahankan posisinya di antara berbagai persaingan. Perusahaan yang
tidak dapat mempertahankan posisinya di masyarakat, cepat atau lambat akan
kalah bersaing dan jatuh. Komunikasi memegang peranan yang sangat penting
untuk mencapai keberhasilan suatu perusahaan dalam mendukung strategi
pemasaran suatu perusahaan. Masyarakat tanpa komunikasi secara keseluruhan
tidak akan mengetahui keberadaan produk pasar.

Saat ini semakin banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya sebuah
strategi komunikasi pemasaran, tidak semua perusahaan mempunyai biaya dan
SDM yang sesuai untuk menjalankan strategi yang diharapkan. Tugas utama
dari perusahaan yang berorientasi pada pasar adalah membangun dan
mempertahankan hubungan dengan pelanggannya. Hubungan pemasaran yang
mencakup hal penciptaan, pemeliharaan, dan pemerkayaan hubungan untuk
jangka panjang dengan pelanggan maupun pihak - pihak berkepentingan
lainnya. Komunikasi dan pemasaran merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan
dan saling berkaitan.

Selain komunikasi eksternal dengan pelanggan, perusahaan tentunya


juga perlu memastikan bahwa komunikasi internal yang terjalin diantara
karyawan perusahaan sangat baik. Komunikasi internal merupakan proses
komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
Komunikasi internal berfungsi secara khusus untuk membangan dan membina
hubungan perusahaan dengan publik internal sesuai dengan rancangan
perusahaan sehingga dapat tercipta kedekatan emosional yang diwujudkan
melalui keterlibatan dan komitmen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan dalam menjalankan aktivitas komunikasi baik dengan pihak


eksternal maupun internal memerlukan sebuah manajemen yang baik.
Komunikasi yang dilakukan tentunya berbeda dengan komunikasi yang

2
dilakukan masyarakat pada umumnya. Diperlukan manajemen yang merupakan
ilmu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, serta kepemimpinan. Manajemen komunikasi
pada dasarnya adalah suatu perpaduan ilmu komunikasi dengan teori
manajemen untuk bisa diterapkan dalam berbagai latar tempat belakang suatu
komunikasi.

Manajemen komunikasi juga bisa diartikan sebagai suatu perencanaan


yang sistematis, penerapan, pemantauan, serta revisi dari seluruh saluran
komunikasi dalam suatu perusahaan atau organisasi dan juga antar organisasi
yang mencakup organisasi serta penyebaran instruksi pada komunikasi baru
yang tersambung dengan jaringan, organisasi atau suatu teknologi komunikasi.
Jadi, pengertian dari manajemen komunikasi ini adalah cara setiap individu
dalam mengelola proses komunikasi yang berhubungan dengan pihak lain
dalam hal berkomunikasi. Manajemen komunikasi juga akan membentuk suatu
alur komunikasi agar nantinya bisa melahirkan koordinasi yang tidak saling
berbenturan dan untuk menghasilkan solusi jika nantinya ada perbedaan
pendapat.

Begitupun yang terjadi pada keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk yang


tidak terlepas dari penerapan manajemen komunikasi yang baik. Hubungan
yang terjalin erat melalui sebuah komunikasi yang teroganisir secara bai kantar
karyawan menjadi salah satu kunci keberhasilan perseroan ini dapat menduduki
posisi penjualan produk yang tinggi. Selain keterlibatan dengan pihak internal
yang sangat dijaga dengan baik, PT HM Sampoerna Tbk pula tidak lupa untuk
menerapkan manajemen komunikasi pemasaran yang melibatkan pelanggan.

Negara Indonesia sendiri terdapat 3.217 perusahaan rokok yang terbagi


ke dalam tiga kelas, yaitu kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas.
banyaknya perusahaan rokok tersebuthanya ada 3 perusahaan rokok yang
tergolong berskala besar atau multinasional, salah satu didalamnya adalahPT.
HM Sampoerna. Sekarang munculnya peraturan baru yangdikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia dengan melarang ditampilkannya gambar rokok
atauorang sedang merokok kian membuat para biro iklan rokok kian makin
kreatif. Pembatasanjam tayang rokok di televise yang kini hanya diperbolehkan
ditayangkan mulai pukul 21.30,perlu perusahaan rokok saat ini harus memiliki

2
konsep dan strategi komunikasi pemasaranyang matang untuk dapat
menanamkan produk di benak target market mereka yang mayoritasmereka
adalah para kaum laki-laki perokok dewasa.

PT HM Sampoerna Tbk telah membuktikan dengan berbagai


diferensiasi yang cukupsolid. Kemasannya yang menarik dengan lambang logo
Sampoerna berwarna merah yangsangat berbeda dibanding merek - merek lain.
Produk dari perusahaan Sampoernanya sendiriyang punya berbagai macam
varian antara lain : Sampoerna Mild isi 16 batang kretek filter,Sampoerna Mild
isi 12 batang kretek filter, Sampoerna Menthol isi 16 batang kretek filterdengan
sensasi dingin, Sampoerna Mild Blue isi 16 batang kretek filter yang di baru
luncurkanpada tanggal 7 April 2015 (sumber PT HM Sampoerna Tbk Padang),
Sampoerna Hijau isi 12batang kretek, Sampoerna Volution Slim isi 16 batang
kretek filter dengan tampilan yangmenarik kecil panjang sesuai dengan
namanya slim, dan Sampoerna Volution Slim Menthol isi 16 batang kretek filter
dengan sensasi dingin.

Melihat kesuksesan yang kini telah diraih oleh Sampoerna dan


kenyataan bahwa semakin ketatnya persaingan dari para kompetitor yang paling
kuat seperti PT Djarum Superdan PT Gudang Garam, pentinglah bagi PT HM
Sampoerna sebagai perusahaan yangmenciptakan brand Sampoerna di tambah
lagi dengan kondisi ekonomi yang tidak stabiltentunya membutuhkan sosialisasi
ke masyarakat melalui sebuah strategi komunikasipemasaran yang intensif. PT
HM. Sampoerna Tbk dalam rangka mempertahankan peningkatan penjualan
dan keunggulannya melakukan berbagai macam program. Salah satu program
yang dijalankan oleh PT. HMSampoerna Tbk adalah Program Sampoerna
Retail Community (SRC).

Sampoerna RetailCommunity atau yang lebih di kenal dengan


SRCadalah sebuah program pembinaan terhadapoutlet retail potensial yang
terpilih sebagai partner bagi Sampoerna yang digabungkan dalamsuatu
komunitas yang bertujuan untuk melakukan aktivitas promosi, dan distribusi
produk AMild secara lebih agresif dan eksklusif. SRC merupakan bagian yang
sangat penting bagiPTHM Sampoerna Tbk. SRC merupakan outlet - outlet yang
menjadi mitra strategis PT HMSampoerna Tbk. PT HM Sampoerna Tbk

2
bertujuan untuk mengembangkan SRC baik disisijaringan maupun program -
program keunggulan karena Sampoerna peduli dengan bisnismasyarakat.

Sampoerna Retail Community atau SRC ini adalah program keunggulan


PT HMSampoerna ini sudah membina 107 outlet yang ada di kota Padang.
Disetiap sisi kota Padangterlihat outlet - outlet yang di bina oleh PT HM
Sampoerna dengan membentuk sebuah tokoyang berkonsep lebih modern,
warna khas merah putih sesuai dengan bentuk warna dan logoPT HM
Sampoerna. Perubahan penampilan outlet yang lebih menarik dan modern
merupakankemudahan bagi konsumen untuk menentukan produk yang hendak
dibeli serta kenyamananpelanggan atau konsumen outlet pada saat berbelanja di
outlet SRC.Program Sampoerna Retail Community merupakan wadah tempat
berkumpulnya pararetailer terpilih untuk mempersiapkan perubahan besar
dalam menghadapi kompleksitas usahadi masa mendatang. PT. HM Sampoerna
Tbk secara aktif berperan serta dalam pembangunanbisnis para mitra terbaik
dengan komitmen SRC “Kami Peduli Bisnis Anda” untuk mencapaiangan dan
cita - cita kita bersama.

8. Implementasi Manajemen Komunikasi Internal PT HM. Sampoerna Tbk.

Menurut hasil riset dari Fortune Public Relations, perusahaanperusahaan


yang menerapkan komunikasi internal yang baik akanmenikmati kesuksesan
yang berkelanjutan (sustainable). Hal ini dapatdimengerti mengingat
perusahaan digerakkan oleh manusia. Manusiaadalah makhluk sosial yang
memiliki perasaan, bukan mesin yang hanyabutuh oli dan pengelolaan secara
teknis. Karyawan merupakan target komunikasi internal perusahaan.Karyawan
memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung tujuanperusahaan.
Komunikasi ini bertujuan untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara
para pengirim informasi dengan para penerima danakhirnya akan menghasilkan
komunikasi yang harmonis. Komunikasiyang harmonis antara pemimpin dan
karyawannya perlu untuk selalu dikelola dengan baik. Komunikasi yang
berjalan baik, diharapkan adanya kesamaanpemahaman sehingga dapat
menghasikan keberhasilan perusahaan dalammenciptakan suasana kerja yang
kondusif dan juga pencapaian tujuanperusahaan dengan lebih maksimal.

2
Sebuah pemahaman strategi perusahaan kepadakaryawan perlu
dibangun, denganmembutuhkan konsep dalammensosialisasikan atau
mengkomunikasikan strategi perusahaan hinggakepada karyawan yang berada
di tingkat yang paling bawah sehinggapesan ini memiliki sebuah kerangka
sosialisasi yang jelas. Sama halnyadengan sosialisasi strategi perusahaan
kepada karyawan, perlu adanyaperencanaan komunikasi. Pembuatan konsep ini
merupakan proses yang dinamis, yang meliputi prosesperencanaan dan
digabungkan menjadi sebuah pedoman kegiatan strategisorganisasi. Dari
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa sebuahorganisasi membutuhkan
konsep sebagai pedoman yang dapat membantuorganisasi mengelola segala
bentuk aktivitas termasuk sosialisasi.

Tanpa adanya perencanaan yang baik maka strategi perusahaantidak


dapat tersampaikan dengan baik kepada karyawan karena setiapharinya
karyawan akan menerima berbagai macam informasi. Melaluiberbagai macam
media komunikasi yang dimiliki, komunikator dapatmelakukan sosialisasi
strategi-strategi perusahaan kepada karyawansebagai publik internalnya.
Tingkat perencanaan tersebut akan tergantung pada pesan yang
akandikomunikasikan dan pada pihak yang menjadi target sasaran.PT HM
Sampoerna Tbk merupakan salah satu perusahaan rokokyang ternama di
Indonesia. Perkembangan sejarah masuknya rokok kretekdi Indonesia mencatat
perusahaan Sampoerna menjadi produsen rokokterbesar di Indonesia.
Sampoerna menjadiperusahaan rokok yang terbesar dengan produknya yang
tertua, yakni Dji Sam Soe. Hingga pada akhir tahun 2013, secara keseluruhan
Sampoernamemiliki jumlah karyawan dan anak perusahaannya sekitar 100.000
orang.Selain itu, Sampoerna juga juga bekerja sama dengan 38 unit
MitraProduksi Sigaret (“MPS”) yang berada di berbagai lokasi di Pulau
Jawadalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT).

PT HM Sampoerna Tbk dalam Filosofinya, Filosofi Tiga


Tangan,menempatkan karyawan menjadi bagian penting bagi perusahaan. PT
HMSampoerna Tbk juga menyatakan bahwa kesuksesan perusahaanmerupakan
hasil kerja keras dari karyawan mereka yang bekerja denganseluruh potensi
yang karyawan miliki. Visi Sampoerna adalah untukmenjadi perusahaan paling
terkemuka di Indonesia. Untuk mencapai visiini, seluruh fungsi dari perusahaan

2
harus dapat menetapkan danmengaplikasikan strategi-strategi perusahaan untuk
dapat mendukungpencapaian tujuan tersebut.

Operations Communication yang merupakan perpanjangan lidahdari


Operations Management Team berperan aktif dalammensosialisasikan “5 Key
Operations Strategies 2013-2015 kepadaseluruh karyawan baik dari tingkat
manajemen hingga kepada karyawanlapangan. Mayoritas populasi karyawan di
PT HM Sampoerna Tbk adalahkaryawan di fungsi Operations, dengan lebih
dari 30.000 karyawan yangterdiri dari 5 Pabrik, 33 TPO, dan juga 11
Departemen yang tersebar diseluruh Indonesia. Selain itu mayoritas karyawan
lapangan ini adalahperempuan yang bekerja di sektor Sigaret Kretek Tangan.
Populasikaryawan di Operations sangatlah besar dan terdiri dari berbagai
macamlatar belakang. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi fungsi
Operationsdalam proses sosialisasinya.

Operations Communication berperan sebagai komunikator, baikdalam


perencanaan dan juga pelaksanaan komunikasi di fungsi OperationsPT HM
Sampoerna Tbk. Operations Communications Team juga akansaling bertukar
informasi atas perencanaan program, serta informasipenting lainnya terkait
dengan implementasi program fungsi Operations diIndonesia, dan memastikan
bahwa semua alur komunikasi yang dibangunsejalan dengan program-program
komunikasi dan strategi komunikasiyang ada di Phillip Morris International
(PMI).Untuk dapat membuat aktivitas sosialisasi yang efektif,
OperationsCommunications Team ini menilai pentingnya sebuah strategi
sosialisasisupaya pesan ini dapat sampai ke seluruh Departemen yang ada
diOperations itu sendiri sehingga pesan dapat disampaikan kepada
seluruhkaryawan secara tepat guna melalui sosialiasi yang terstruktur
danterencana.

Di tahun 2013, tim Operations Communication berhasilmenunjukkan


keberhasilan dalam sosialisasi “5 Key OperationsStrategies 2013-2015 yang
dilakukan dalam waktu 1 tahun dan upayakomunikasi ini berhasil menjangkau
karyawan hingga kepada karyawanlapangan. Hal ini ditunjukkan oleh tim
melalui sebuah video yangberjudul “caught in the act”. Video ini merupakan
hasil wawancara timdengan karyawan mengenai“5 Key Operations Strategies
2013-2015”.Operations Communication memulai untuk mengembangkandan

2
menerapkan strategi sosialisasi kepada karyawan internal hingga ketingkat
bawah dan juga eksternal dengan baik dan kreatif.

3
KESIMPULAN

PT. Hananjaya Mandala Sampoerna Tbk (“Sampoerna”) merupakan perusahaan


tembakau terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan distribusi
sejumlah kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, diantaranya Sampoerna A,
Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris, Dji Sam Soe.

Manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk mengelola suatu


proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai perangkat untuk membantu
mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek, misalnya proyek konstruksi. Tanpanya,
suatu proyek akan sulit dieksekusi baik dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya.
Manajemen proyek penting untuk memastikan risiko proyek dapat terkelola dan
termitigasi dengan baik untuk menghindari terjadi masalah di kemudian hari. Project
manager harus dapat menganalisis seluruh risiko potensial proyek, membuat mitigasi,
dan perencanaan jika risiko tersebut terjadi kelak.

Sampoerna Retail Community (SRC) adalah sebuah program binaan terhadap


outlet retail potensial yang terpilih sebagai partner bagi PT Sampoerna yang digabungkan
dalam suatu komunitas yang bertujuan untuk melakukan aktivitas promosi, dan distribusi
produk A-Mild secara lebih agresif dan eksklusif .

Kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan


Sampoerna dalam program Sampoerna Retail Community meliputi kegiatan advertising,
public relations, direct marketing, personal selling dan juga sales promotion.

3
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Definisi Konseptual Manajemen Proses Bisnis. Modul Kuliah
Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and
Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations
Excellence, 9(1), 34-43.

Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management:
The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis, 10(1), 10-23.

Purba, H.H., Aristiara, N., & Muda, I. (2018). Implementation of Business Process
Improvement to Reduce Wastes: A Case Study in Grand Piano Assembly Process. Journal of
Scientific and Engineering Research, 5(5), 511-527.

https://diznet.co.id/2019/04/analisa-proses-bisnis/

http://eprints.dinus.ac.id/12868/1/jurnal_13072.pdf#:~:text=Analisis%20proses%20bisnis%2
0adalah%20sebuah%20analisis%20dan%20pemodelan,%282007%2C%20p.3%29%20pening
katan%20kinerja%20diperlukan%20karena%20alasan%20berikut%3

https://accurate.id/bisnis-ukm/proses-bisnis/

https://www.sampoerna.com/sampoerna/id/about-us/overview

http://zenidwi94.blogspot.com/2013/12/siklus-proses-bisnis.html?m=1

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-proyek/

https://tomps.id/apa-itu-manajemen-risiko-proyek-dan-bagaimana-melakukannya/

32

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai