Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI


DISUSUN DALAM RANGKA MENGIKUTI MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU :
Achmad Syaiful Hidayat Anwar, SE., M.Sc., Ak

DISUSUN OLEH :
1
2
3

Truly Wulandari
Weda Heristin
Tanti Widya
Kelas

(201310170311058)
(201310170311075)
(201310170311096)
: Akuntansi V B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb..
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, Rasulullah SAW, para
sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Karena berkat rahmat dan hidayah dari Allah
SWT, kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Akuntansi yang berjudul
Pengenalan Pemrosesan Transaksi ini dengan tepat waktu.
Kami Ucapkan pula Terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah, Bapak Syaiful
yang telah memberikan ilmu dan membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas Pengertian pemrosesan transaksi, jenis dan siklus transaksi dalam
bisnis, serta komponen pemrosesan. Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk mengenalkan dan
memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, dan dapat
digunakan sebagai sumber refrensi yang sekiranya bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Tentunya dalam penulisan ini, kami memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk semua kritik dan saran yang tentunya bersifat membangun, agar dapat dijadikan
perbaikan pada masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb..

Malang, 16 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pemrosesan Transaksi..........................................................................................2
2.2 Jenis dan Siklus Transaksi Dalam Bisnis...............................................................................6
2.3 Komponen Pemrosesan Transaksi.......................................................................................10
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan
penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber sumber
baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan mentransformasikannya ke
dalam database.
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis
yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input
bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses
bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh
suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.Sistem pemrosesan transaksi hampir
selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu
perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus
dicatat.

2.2 Rumusan Masalah


1. Apa pemrosesan transaksi itu?
2. Apa saja jenis-jenis dan siklus transaksi yang ada di dalam bisnis?
3. Apa saja yang termasuk komponen pemrosesan?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemrosesan Transaksi
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi
yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. Sistem pemrosesan transaksi merupakan operasi yang
dilakukan pada data untuk mengasilkan informasi yang penting dan relevan.
Sistem pemrosesan transaksi adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena
fungsinya adalah mencatat data, memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem
pemrosesan transaksi (SPT) selalu dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi
pemerintah).Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih dibutuhkan
perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai
kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan secara manual dan komputerisasi,
namun dalam era sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer
untuk mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar
bagi perusahaan.
Fungsi dari Sistem Informasi adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Tujuan dari kegiatan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
2. Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.
Sehingga kedua kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.
Proses pemrosesan transaksi terdiri atas empat tahap, yaitu input data, penyimpanan data,
pengolahan data, dan output informasi, sebagaimana digambarkan pada bagan dibawah ini :
Penyimpan
an Data

Input Data

Pengolaha
n Data

Output
Informasi

1. Input Data
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir
atau bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus
melakukan pengumpulan data transaksi
Langkah pertama dalam pemrosesan input adalah dengan mengambil data transaksi dan
memasukannya kedalam system. Proses pengambilan data biasanya dipicu oleh aktivitas
bisnis. Data harus dikumpulkan dari tiga segi setiap aktivitas bisnis :
a. Setiap aktivitas yang menarik
b. Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas
c. Orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas
Secara historis, sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber kertas untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis mereka. Mereka kemudian memindahkan
data kedalam komputer. Ketika data dimasukkan menggunakan layar komputer, mereka
seringkali menyimpan nama yang sama dan format dasar seperti dokumen sumber kertas
yang digantikannya. Selain itu ada juga dokumen turnaround yaitu output perusahaan
untuk pihak eksternal yang seringkali menambah data ke dokumen, dan kemudian
mengembalikan ke perusahaan sebagai dokumen input.
Langkah kedua dalam pemrosesan input adalahuntuk memastikan data yang diambil
akurat dan legkap. Salah satu cara untuk melakukannya adalah untuk menggunakan
otomatisasi data sumber atau dokumen turnaround yang didesain dengan baik dan layar
entri data. Dokumen dan layar yang di desain dengan baik meningkatkan akurasi dan
kelengkapan dengan memberikan instruksi data apa yang dikumpulkan, mengelompokan
secara logis informasi-informasi yang memiliki kedekatan, menggunakan kotak checkout
atau menu pull-down untuk memberikan opsi yang tersedia, dan menggunakan bayangan
dan garis yangs esuai untuk memisahkan item-item data dengan jelas. Layaar input data
biasanya berisi daftar semua data yang dibutuhkan pengguna untuk dimasukkan.
Langkah ketiga dalam pemrosesan input adalah untuk meyakinkan kebijakan perusahaan
diikuti, seperti menyutujui dan memverifikasi transaksi.
2. Penyimpanan Data
Data perusahaan adalah salah satu sumber daya yang paling penting. Relevansi data tidak
menjamin bahwa data tersebut berguna. Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
organisasi harus siap dan bisa mengakses data tersebut dnegan mduah. Oleh karean itu
akuntan perlu memahami bagaimana data diatur dan disimpan dalam SIA dan bagaimana
data data tersebut dapat diakses. Esensinya, akuntan harus tau bagaimana mengelola data
untuk penggunaan perusahaan secara maksimum. Informasi dalam SIA diatur agar akses
mudah dan efisien. Berikut ini akan dijelaskab konsep dan definisi penyimpanan data
dasar, meliputi :

a. Buku besar
Buku besar terbagi menjadi buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar
umum berisi ringkasan level data untuk setiap akun aktiva, kewajiban, ekuitas
pendapatan, dan beban organisasi. Buku besar pembantu berisi data mendetail untuk
beberapa akun buku besar dengan banyak subyek akun terpisah.
b. Teknik pengodean
Data dalam buku besar disusun secara logis menggunakan teknik pengodean.
Pengodean (Coding) adalah penetapan sistematis dari angka atau huruf pada item
untuk mengklasifikasi dan mengatur item-item tersebut. Pengkodean mempunyai
fungsi untuk membantu dalam hal pengumpulan maupun pemrosesan transaksi.
Pengumpulan tersebut biasanya diberi suatu kode.
Tujuan pengkodean adalah:
a) Mengidentifikasi data akuntansi secara unik.
b) Meringkas data.
c) Mengklasifikasikan rekening/transaksi.
d) Menyampaikan makna tertentu.
Metode-metode pengodean antara lain :
- Kode angka atau huruf berurutan
Dalam metode ini tiap rekening diberi kode angka atau huruf secara berurutan.
- Kode angka blok
Dalam pemberian kode ini rekening dikelompokkan menjadi beberapa golongan
dan tiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi
kodenya. Kode angka kelompokKode kelompok diberikan dengan memberikan
nomor kode untuk setiap kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening.
- Kode Mnemonic
Pemberian kode dengan menggunakan Huruf yang disingkat mendekati bentuk
aslinya, misalnya, Aktiva lancar = AL, Jurnal Penjualan = JP, dsb.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian Kode :
1. Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode.
2. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
- Kode Grup
Merupakan dua atau lebih subgroup dari digit yang digunakan untuk kode item,
seringkali digunakan dalam kaitannya dengan kode blok.
c. Bagan akun
Bagan akun merupakan daftar angka yang ditetapkan untuk setiap akun buku besar
umum. Angka-angka akun ini memungkinkan data transaksi dikodekan,
diklasifikasikan, dan dimasukkan kedalam akun yang sesuai. Bagan akun juga
mempermudah laporan persiapan dan laporan keuangan, karena data yang disimpan
dalam tiap-tiap akun dapat dengan mudah diringkas untuk presentasi.
d. Jurnal
Data transaksi sering kali dicataat dalam jurnal sebelum di entri ke dalam buku besar.
Entri jurnal menunjukkan akun dan jumlah untuk di debit dan di kredit. Jurnal umum
digunkana untuk mencatat transaksi yang tidak sering atau tidak rutin seperti
pembayaran pinjaman dan penyusunan akhir periode dan jurnal penutup. Jurnal

khusus mencatat sejumlah bear transaksi yang berulang seperti penjualan, penerimaan
dan pengeluaran kas.
e. Jejak audit
Jejak audit adaah jalur trabsaksi yang dapat sitelusuri melalui system pengolahan data
dari titik asal ke output final, atau mundur dari output final ke titik asal. Jejak audit ini
digunakan untuk mengecek keakuratan dn validitas posting buku besar.
f. Konsep Penyimpanan berbasis komputer
Entitas adalah sesuatu mengenai yang disimpan informasinya, seperti karyawan,
barang persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik
khusus yang disimpan, seperti tingkat pembayaran dan alamat.
Komputer menyimpan data dalam field. Field berisi data mengenai atribut entitas
yang merupakan catatan.
File adalah sekelompok record yang saling berhubungan. File induk seperti buku
besar dalam SIA manual, menyiapkan informasi kumulatif mengenai organisasi. File
induk bersifat permanen; ada diseluruh periode fiscal. Namun, record file induk
mungkin berubah setiap saat.
File transaksi berisi record transaksi bisnis yang terjadi selama waktu tertentu.
Seperangkat file yang saling terkait dan dikoordinasikan secara terpusat disebut denga
database.
3. Pengolahan Data
Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan kedalam system, maka harus diproses untuk
menjaga arus database. Empat jenis aktivitas pengolahan data yang berbeda yang disebut
dengan CRUD adalah sebagai berikut :
a. Memuat record data baru, seperti menambah data karyawan yang baru diperkerjakan
ke database penggajian.
b. Membaca, mengambil, atau melihat data yang sudah ada.
c. Memperbarui data yang tersimpan sebelumnya.
d. Menghapus data, seperti membersihkan file induk vendor untuk semua vendor dalam
perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan perusahaan.
Pembaruan yang dilakukan secara periodic, misalnya harian, disebut sebagai pemrosesan
batch. Tetapi, sebagian besar perusahaan menggunakan pemrosesan online, real time
yaitu perusahaan memperbarui data pada saat terjadinya transaksi.
4. Output Informasi
Langkah akhir dalam siklus pengolahan data adalah output informasi. Ketika ditampilkan
pada monitor, output mengacu pada soft copy. Ketika di cetak dalam kertas, langkah
akhir mengacu pada hard copy. Informasi biasanya disajikan pada salah satu dari ketiga
bentuk, yaitu dokumen, laporan, atau respons pertanyaan.
Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya. Contohnya : cek, faktur,
laporan penerimaan, dan lain sebagainya.
Laporan merupakan output system, disusun dengan urutan yang bermakna, yang
digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional, maanjer untuk
membuat keputusan dan mendesain strategi, dan investor dan kreditur untuk memahami
aktivitas bisnis perusahaan.

2.2 Jenis dan Siklus Transaksi Dalam Bisnis


a. Jenis Transaksi dalam Bisnis
1. Batch Processing (Pemrosesan Kelompok) adalah pemrosesan dimana data
ditumpuk terlebih dulu dalam rentang waktu tertentu, kemudian baru diproses.
2. Online Processing (Pemrosesan Langsung) adalah pemrosesan dimana data yang
diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, akan tetapi
proses ini harus bergiliran dengan data yang terlebih dulu masuk.
3. Real Time Processing adalah pemrosesan dimana data tidak boleh ditunda karena
waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang
fatal.
4. Pemrosesan Hibrid (inline) adalah pemrosesan dimana data dipadukan antara
batch dan online.
b. Siklus Transaksi dalam bisnis
1. Siklus pendapatan (Revenue)
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualanpenjualan tersebut (Romney & Steinbert, 2005).
Pada siklus pendapatan, terdapat 4 aktifitas dasar bisnis yaitu :
- Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)
Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan.
- Mengirim pesanan (shipping)
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang dinginkan tersebut.
- Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable)
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus akuntansi pendapatan melibatkan penagihan
ke para pelanggan dan memelihar data piutang usaha.
- Menerima pembayaran / kas (cash collection)
Langkah terakhir dari siklus pendapatan adalah menerima pembayaran. Yang
melakukan aktivitas ini adalah kasir.
Subsistem / Komponen siklus pendapatan sebenarnya terdiri atas dua subsistem
utama, yaitu :
-

subsistem prosesnya pesanan penjualan.


subsistem penerimaan kas

DFD Aplikasi Siklus Pendapatan

2. Siklus pengeluaran (Expediture)


Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa (Romney & Steinbert, 2005).
Pada siklus pengeluaran, terdapat 3 aktivitas dasar bisnis yaitu :
- memesan barang , persediaan, dan jasa
aktivitas pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau
perlengkapan.
- Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa.
Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan
barang yang dipesan.
- Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari
vendor untuk pembayaran.
Subsistem Siklus Pengeluaran. Subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran,
laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai :
- Setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor
pesanan pembelian.
- Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang,
deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
- Membayar barang, Perlengkapan

DFD Aplikasi Siklus Pengeluaran

3. Siklus produksi
Siklus ini mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk
jadi. Siklus produksi ini tidak termasuk harga pokok penjualan. Pada siklus
produksi, terdapat 4 aktivitas dasar bisnis yaitu :
- Perancangan Produk
- Perencanaan dan Penjadwalan
- Operasi Produksi
- Akuntansi Biaya
Subsistem Aplikasi Siklus Produksi
Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan
untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal
kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang ber yaitu :
-

Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja


dala produksi.

Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar
penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product
mix).
Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan
dan harga pokok penjualan.

Jenis sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan adalah
sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan
harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi
biaya umumnya berupa :
-

Laporan kontrol (control report).


Laporan harga pokok produksi (production cost report)

Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :


-

Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :


a. Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok
produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu
untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat
satu halaman untuk setiap pesanan.
c. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat
dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam
catatan ini, digunakan arsip order produksi.
Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
a. File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).

DFD Aplikasi Siklus Produksi

4. Siklus keuangan
Siklus ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari investor dan kreditor
dan membayar mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan keuangan berupa
prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan

laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar. Sistem aplikasi
dalam siklus keuangan yaitu :
Sistem pemilikan.
Sistem catatan jurnal.
Sistem pelaporan keuangan

Subsistem aplikasi siklus keuangan yaitu :


-

sistem pemilikan.
sistem catatan jurnal.
Sistem pelaporan keuangan.
DFD Aplikasi Siklus Keuangan

2.3 Komponen Pemrosesan Transaksi


Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut.
1. Prosedur
Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu
peristiwa atau transaksi. Serangkaian kegiatan ini terdiri atas beberapa urutan langkah
yang tidak dapat dibalik. Sebagai contoh, sistem penjualan barang di supermarket.
Prosedurnya adalah: (1) pembeli memilih dan mengambil barang, (2) membawanya
kekasir untuk diinput, (3) membayar, lalu (4) membawa keluar barang belanjaannya.
Urutan langkah dari (1) sampai (4) tersebut tidak dapat ditukar, misalnya pembeli
membayar terlebih dahulu, baru memilih barangnya, atau membawa keluar dulu
barangnya.
2. Perangkat Pemroses
Sistem Pemrosesan Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah
besar. Pemrosesan memerlukan perangkat khusus, agar dapat dilakukan dengan cepat,
akurat, dan meyakinkan. Saat ini perangkat yang paling banyak digunakan dalam
memroses data dalam jumlah besar adalah komputer.
3. Dokumen
Dokumen adalah media yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan
informasi. Dokumen dapat berbentuk hardcopy ( misalnya formulir dalam bentuk

cetakan dikertas) maupun softcopy (misalnya tampilan di layar komputer dan suara
yang dapat didengarkan melalui telepon). Dokumen digunakan untuk menyampaikan
informasi atau menyampaikan perintah kepada pihak lain.
4. Sistem Pengendalian Internal
o Sistem pengendalian internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang
digunakan perusahaan untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan
dengan baik. Agar tetap terjaga kualitasnya, sistem informasi harus dilengkapi
dengan sistem pengendalian internal. Tujuan utama sistem pengendalian internal
adalah : Melindungi harta kekayaan perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak.
o Meningkatkan kehandalan dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh
sistem
o Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan.
o Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan.
5. Basis Data
Basis data adalah sekumpulan tabel yang saling berkait. Sebuah tabel berisi data yang
sejenis, misalnya tabel barang, berisi data barang secara lengkap, tabel karyawan
berisi data karyawan secara lengkap, dan seterusnya. Antara tabel satu dengan tabel
lainnya harus dapat dihubungkan, sehingga dapat menghasilkan informasi baru.
Setiap sistem informasi memerlukan basis data. Basis data yang baik dapat
menghasilkan informasi yang baik juga.

BAB III
KESIMPULAN

1. Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi


yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. Sistem pemrosesan transaksi merupakan
operasi yang dilakukan pada data untuk mengasilkan informasi yang penting dan relevan.
2. Proses pemrosesan transaksi terdiri atas empat tahap, yaitu: penyimpanan data, input
data, pengolahan data dan output informasi.
3. Fungsi dari sistem pemoresan transaksi adalah mencatat data, memproses data, dan
menghasilkan informasi baku.
4. Jenis transaksi dalam bisnis ada 4, yaitu: Batch Processing, Online Processing, Real-Time
Processing, dan Pemrosesan Hibrid (Inline)
5. Siklus di dalam bisnis berupa Siklus Pengeluaran, Siklus Pendapatan, Siklus Keuanga,
dan Siklus Produksi.
6. Komponen Pemrosesan Transaksi terdiri atas prosedur, Perangkat Pemroses, Dokumen,
Sistem Pengendalian Internal, dan basis data.

DAFTAR PUSTAKA
Romney, B. Marshall & Steinbert, Paul J., Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, Salemba Empat,
Jakarta 2014.

http://aangkuro.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pemrosesan-transaksi_6603.html
http://dessputadoncia.blogspot.co.id/2012/10/pemrosesan-transaksi-rangkuman_29.html
http://fha-kyu.blogspot.co.id/2012/10/pemrosesan-transaksi.html
http://endypardamean92.blogspot.co.id/2012/11/pemrosesan-transaksi.html
https://wahyudirm.wordpress.com/sistem-informasi-akuntansi/
http://ndutagen.blogspot.co.id/2014/01/siklus-siklus-dalam-sistem-informasi.html

Anda mungkin juga menyukai