Anda di halaman 1dari 19

PEMROSESAN TRANSAKSi

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah milik Allah SWT dengan karunia-Nyalah yang telah mengantarkan
kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Pemrosesan Transaksi”. Shalawat dan salam
tambatan hati pautan cinta kasih yakni Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam memyusun makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi kepada semua pihak,
serta kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk penyusunan makalah selanjutnya.Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Makassar, November 2015


Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................................
......... 2
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................................................
...... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................................................................... 4
B. Rumusan
Masalah............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem pemrosesan transaksi............................................................................ 5
B. Komponen dan siklus pemrosesan transaksi................................................................... 6
C. Merancang daftar dan kode akun............................................................................................ 6
D. Formulir dan pertimbangan merancang formulir......................................................... 9
E. Ledgerless
Bookkeeping............................................................................................................. 12
F. Pemrosesan transaksi berbasis computer...................................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 15
B. Saran.................................................................................................................. 15
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................................................................
. 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi,
instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan
setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengolahan
Transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah
memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS
tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual. Sistem
pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level
operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang
berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga
sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses
bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan
sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem
lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
distribusi memproses pesanan pelanggan, memesan penggantian persediaan, dan memelihara buku
besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem pemrosesan transaksi?
2. Jenis-jenis siklus pemrosesan transaksi?
3. Komponen dan siklus pemrosesan transaksi?
4. Bagaimana merancang dan mendaftar kode akun?
5. Cara mebuat fomulir dan pertimbangan merancang formulir?
6. Ledgerless bookkeeping?
7. Pemrosesan transaksi berbasis komputer?

BAB 2
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN SISTEM PEMROSESAN AKUNTANSI

Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS )
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data,
memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu
dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).

Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih dibutuhkan
perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai
kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan secara manual dan komputerisasi.
Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer
untuk mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar bagi
perusahaan.

Contoh:

Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan para pelanggan dikirimi tagihan
pemakaian listrik masing – masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya melalui berbagai cara
yaitu melalui kantor – kantor PLD ( tidak harus kantor cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM,
internet banking, sms banking yang sudah banyak disediakan para operator seluler.

Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang diterimanya. Misalnya
seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000
sekaligus, agar pihak PDL tidak bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya akan
ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada
bulan berikutnya.

Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan
langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan bersangkutan,
bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon untuk mengetahui
apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan membantunya, begitupula bila ia pelanggan
baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik.

B. Komponen dan siklus pemrosesan transaksi


Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ;
 Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan
jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan lain.
 Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa
dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
 Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
 Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan menejemen dana-
dana modal termasuk kas.

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI


1. Input = Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat
berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.
contoh : Pesanan konsumen, Slip penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan
2. Proses= Dalam system manual terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi
kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan
memasukkan data kedalam file transaksi
Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.
Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara
langsung dengan akuntansi.
3. Penyimpanan=Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku
Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan
perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut
“POSTING”. Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date
file master menggunakan file transaksi
contoh : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel.
4. Output.= jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain :
Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dan
Neraca Saldo
C. Merancang daftar dan kode akun
Akun atau perkiraan adalah suatu daftar untuk mengelompokan transaksi-transaksi yang sejenis.
Dalam SAK akun dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1) Akun riil atau akun permanen yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir tahun
periode akuntansi dipindahkan ke neraca. Contoh: harta, utang dan modal.
2) Akun nominal atau akun laba rugi yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir
periode akuntansi dipindahkan ke laba rugi, untuk pembuatan laporan laba rugi.

a. Penggolongan akun
1. Aktiva/harta
a) Harta lancar : kas, surat berharga, piutang wesel, piutang usaha, persediaan,
perlengkapan, beban dibayar dimuka.
b) Harta tetap : tanah, gedung, mesin, kendaraan, peralatan dsb.
c) Harta tetap tak berwujud : hak cipta, hak patent, merk dagang, goodwill,
franchise.
2. Utang/kewajiban
a) Utang jangka pendek / utang lancar : utang usaha, utang gaji, utang wesel,
utang bunga, sewa diterima dimuka
b) Utang jangka panjang : utang hipotik, utang obligasi
3. Modal/Ekuitas : modal sendiri, modal saham, laba ditahan
4. Pendapatan
a) Pendapatan usaha : pendapatan jasa salon, pendapatan jasa reparasi
b) Pendapatan di luar usaha: pendapatan bunga, pendapatan dari penjualan harta tetap,
pendapatan dari komisi penjualan.
5. Beban
a) Beban usaha : Beban gaji, beban sewa, beban listrik, beban telepon&air, beban
perlengkapan
b) Beban di luar usaha : beban bunga
b. Kode akun atau kode perkiraan
Kode perkiraan adalah pemberian kode pada akun atau perkiraan sehingga setiap akun mudah
diingat, dimengerti dan digunakan.
Dalam pemberian kode akun perlu memperhatikan sifat-sifat sebagai berikut :
1) mudah diingat
2) sederhana dan singkat
3) konsisten
4) memungkinkan adanya penambahan kode akun baru tanpa merubah kode akun yang sudah
ada.
Kegunaan kode akun :
1) untuk mempermudah dalam mengidentifikasi akun-akun dalam buku besar untuk
mempermudah pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan pengambilan data akuntansi
2) mempermudah pemrosesan selanjutnya
3) dapat mengurangi pekerjaan pencatatan
Macam-macam kode akun sebagai berikut:

1) Kode Numerial
Kode numerial adalah pemberian kode dengan menggunakan angka pada akun-akun tersebut
yang dimulai dari angka 0 sampai dengan 9.
Dalam sistem kode numerial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Kode B
Dalam kode blok tiap kelompok akun diberi kode secara berurutan dari nomor kode terkecil
sampai nomor kode terbesar
Contoh : Kelompok Kode
Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
Modal 300 – 399
Pendapatan 400 – 499
Beban 500 – 599
b) Kode Kelompok
Akun-akun diberi kode tersendiri yang terdiri dari kelompok aktiva, utang, modal, pendapatan
dan beban, lalu setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan tiap golongan dibagi menjadi jenis
akun.
Contoh : Nomor akun 111 kas
Nomor kode Arti
111
Jenis akun : Kas
Golongan : Aktiva lancar
Kelompok : Aktiva

2) Kode desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode menggunakan angka, masing-masing angka
menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun. Dalam sistem ini kelompok akun sudah
ditentukan dalam rubrik-rubrik, kemudian rubrik-rubrik tersebut dijabarkan ke dalam golongan
dan jenis akun/perkiraan.
Contoh : Rubrik 5 Akun Beban
5.1 Beban usaha
5.1.1 Beban gaji bagian kantor
5.1.2 Beban gaji bagian took

3) Kode Mnemonic
Kode mnemonic adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf yang berdasarkan huruf
awal akun.
Contoh: A = Aktiva
AL = Aktiva Lancar
AL-K = Aktiva Lancar Kas
4) Kode kombinasi huruf dan angka
Kode kombinasi huruf dan angka yaitu pemberian kode dimana untuk kelompok dan golongan
menggunakan huruf dan untuk jenis akun menggunakan angka.
Contoh : Aktiva Lancar Kas = AL-01
Aktiva Lancar Piutang = AL-02

D.FORMULIR DAN PERTIMBANGAN MERANCANG FORMULIR

DEFINISI FORMULIR
Apakah formulir itu ?
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
Formulir disebut juga dengan dokumen.

FORMULIR ELEKTRONIK

Definisi tetang formulir kertas tersebut diatas dibuat pada waktu komputer belum digunakan dalam
bisnis. Dengan meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian formulir
elektronik (electronic form) menjadi umum dan meluas dalam bisnis. Formulir elektronik
merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer digunakan untuk menangkap data yang
akan diolah dalam pengolahan data elektronik.

Manfaat formulir elektronik yaitu;

1. Tidak pernah kehabisan formulir


Jika perusahaan menggunakan formulir kertas, opersai bisnis dapat berhenti jika perusahaan
kehabisan formulir.
2. Tidak pernah ketinggalan jaman
Jika kebutuhan dan peraturan berubah dengan segera formulir kertas menjadi ketinggalan jaman.
Formulir elektronik mudah sekali disesuaikan dengan perubahan dan peraturan. Investasi untuk
pencetakan dan penyimpanan tidak diperlukan lagi untuk pembuatan formulir elektronik.
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
Penggunaan formulir kertas seringkali memaksa pengguna formulir yang sudah tidak lagi
memenuhi kebutuhan pemakai, karena untuk perancangan dan percetakan diperlukan biaya.
Formulir elektronik mudah untuk segera disesuaikan isi dan format formulir untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dengan tepat.
4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
Penggunaan formulir kertas membuka peluang untuk tujuan yang salah, atau penggunaan
formulir oleh orang yang tidak berhak.
Misal: Ijasah dipalsukan, Duit saja bisa dipalsukan,
Dengan formulir elektronik, pengendalian formulir dapat dilakukan dengan penentuan pemakai
formulir tertentu hanya terbatas pada orang yang memiliki “password” (kata sandi). Orang yang
menggunakannya harus mengisi “password”.
Jika formulir elektronik direvisi, orang tidak akan salah menggunakan formulir karena formulir
tersebut tidak lagi tersedia dalam file komputer.
5. Kecepatan pengisian formulir
Kecepatan pengisian formulir elektronik tidak diragukan lagi. Cursor akan berhenti di setiap
ruang kosong yang harus diisi data dan membimbing pengisi ke dalam urutan pengisian formulir
secara logis.
Formulir elektronik dapat melakukan penghitungan (penambahan, pengurangan, perkalian,
pembagian) dan mencatumkan secara otomatis hasil perhitungan pada ruang tertentu dalam
formulir.
6. Penangkapan data dilakukan sekali
Dengan menggunakan formulir kertas, data direkam dalam formulir, kemudian orang lain harus
membaca data dari formulir untuk keperluan pemasukan data ke dalam sistem informasi.
Dengan menggunakan formulir elektronik, duplikasi (penggandaan) penangkapan dan
pemasukan data ke dalam sistem informasi tidak akan terjadi.

7. Tidak ada data yang mengambang


Dengan formulir elektronik data dimasukkan dan dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain
secara elektronik, sehingga tidak ada data yang mengambang.
Dengan formulir kerta data akan mengambang sesuai dengan lama waktu yang diperlukan untuk
menstransfer formulir kertas dari satu tempat ke tempat lain.
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
Jika perusahaan menggunakan ribuan macam formulir, pengelolaan formulir menjadi suatu
pekerjaan yang besar dan kompleks.

MANFAAT FORMULIR

Fromulir sangat penting artinya untuk menjalankan suatu organisasi.


Hampir semua peristiwa dalam perusahaan terjadi karena formulir dan memerlukan formulir
untuk merekamnya.
Contoh: banyak orang berpikir pesawat bisa terbang karena pilotnya, maka ini salah, yang benar
karena formulir yang memberikan ijin bagi pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut.

Dalam perusahaan, formulir bermanfaat:


1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis.
Setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat yang memilki wewenang untuk
melaksanakan transaksi tersebut.
Contoh: Transaksi pembelian, harus ada tanda tangan dari Kepala Bagian Pembelian dengan
membubuhkan tanda tangan diatas surat order pembelian.
2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
Formulir berfungsi sebagai alat perekam data transaksi, ini sebagai bukti telah terjadi transaksi
bisnis.
Contoh: dalam transaksi penjualan tunai harus terekam di dalam formulir adalah; tanggal
penjualan, nama wiraniaga yang melayani pembeli, nama barang yang dijual, kuantitas, harga
jual persatuan, total harga, tanda tangan wiraniaga, dll.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk
tulisan.
Sering kita mendengar komentar “memang lidah tak bertulang” atau sulit dipercaya.
Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi
kemungkinan kesalahan. Misal: order pembelian barang X sebanyak 100 ton disampaikan secara
LISAN oleh Kepala Bagian Pembelian, kemungkinan order ini diterima salah oleh pemasok
adalah besar. Oleh karena itu, order pembelian yang disampaikan secara lisan, untuk mengurangi
kemungkinan kesalahan, biasanya disusul kemudian dengan pengiriman surat order pembelian
kepada pemasok.
4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi yang sama
atau organisasi lain.
Formulir berfungsi pula untuk menyampaikan informasi secara intern organisasi atau antar
organisasi.
Contoh:
Bagian gudang menggunakan formulir surat permintaan pembelian untuk memberitahu bagian
pembelian bahwa bagian gudang memerlukan barang dengan spesifikasi dan kuantitas seperti
tertulis dalam formulir tersebut.

PENGGOLONGAN FORMULIR
Formulir dapat digolongkan menurut:
1. Sumbernya
Menurut sumbernya dibedakan menjadi 3 yaitu:
a). Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
Digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam perusahaan.
Contoh: surat permintaan pembelian, memo kredit, kartu jam kerja, bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
b). Formulir yang dibuat dan dikirmkam kepada pihak luar perusahaan
Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan
Contoh: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order pembelian, dll.
c). Formulir yang diterima dari luar perusahaan.
Formulir ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis antara
perusahaan dan pihak luar.
Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli, rekening koran bank.

2. Tujuan penggunaannya
Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi 2 yaitu:
a). Formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan.
Digunakan oleh suatu unit organisasi untuk meminta unit organisasi lain melakukan sesuatu
untuk kepentingan unit organisasi peminta.
Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh bagian gudang untuk meminta bagian
pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di
bagian gudang. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Surat permintaan penawaran
harga, dll.
b). Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan.
Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat
data barng yang diterima dari pemasok). Contoh lain; faktur penjualan, faktur pembelian, kartu
jam kerja, dll.

PRINSIP DASAR YANG MELANDASI PERANCANGAN FORMULIR

Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan:


1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir.
Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok mengenai
pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang yang akan diterima dari
pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk melakukan pencatatan utang, jika
barangnya sudah diterima.
2. Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data.
Daalm mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebih dari satu kali. Sekali
data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam
formulir, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.
3. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas.
Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya
perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal
dan buku pembantu.
4. Unsur internal check dalam merancang formulir.
Formulir merupakan bagian dari berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal cek ini
diciptakan untuk dapat menhasilkan informasi yang dapat dipercaya dan teliti dan untuk menjaga
kekayaan organisasi.
5. Nama dan alamat perusahaan pada formulir.
Formulir untuk antar bagian di dalam di perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat
perusahaan. Namum untuk yang dikirm ke luar perusahaan, nama, alamat dan bahkan logo
perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir
tersebut bagi perusahaan penerima.
6. Nama formulir.
Seperti hal orang-orang, formulir pun perlu diberi nama unutk memudahkan identifikasinya.
Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut. Nama formulir
ini dicetak pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
7. Nomor identifikasi pada setiap formulir.
Jika perusahaan mengggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap
forulir mulai diperlukan. Untuk mengingat berbagai nama formulir, kemungkinan orang akan
menemui kesulitan. Oleh karena itu nomor dapat melengkapi nama, untuk memudahkan
identifikasi formulir.
8. Formulir besar.
Jika kita mengisi banyak kolom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas ukuran
folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar. Untuk menghindarinya,
setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
9. Pencetakan garis pada fomulir
Garis harus dicetak pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan. Jika pengisian
formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak karena mesin ketik akan
dapat mengatur spasi sendiri.
10. Pencatuman nomor urut tercetak
Digunakan untuk mengawasi pemakaian formulir dan untuk identifikasi transaksi bisnis.
Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur penjualan dan
sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan dengan
formulir tersebut. Demikian juga dapat berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut
hilang.
11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X (silang),
atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih dahulu, untuk
menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu tersebut dicetak dalam formulir,
sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda V (cek list) atau X (silang) untuk
informasi yang dipilih oleh pengisi.
12. Formulir ganda
Adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya. Tembusan formulir ini dapat
diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan
karbon , menggunakan kertas tapa karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.

E. LEDGERLESS BOOKEPING (Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu)


Dalam metode ini Faktur penjualan beserta dokumen pendukungnya yang diterima
dari bagian penagihan, oleh bagian piutang diarsipkan menurut nama pelanggan dalam
arsip faktur yang belum bayar (unpaid invoice file). Pada saat diterima pembayarannya ada dua
cara yang ditempuh:
1. Jika pelanggan-pelanggan membayar penuh jumlah yang tercantum dalam faktur
penjualan, faktur yang bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di bayar
dan di cap “lunas”, kemudian dipindahkan kedalam arsip faktur yang telah dibayar.
2. Jika pelanggan hanya membayar sebagian jumlah dalam faktur, jumlah kas yang
diterima dan sisa yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut.
Kemudian dibuat faktur tiruan yang berisi informasi yang sama dengan faktur aslinya,
dan faktur tiruan tersebut kemudian disimpan dalam arsip faktur yang telah dibayar,
dan faktur asli disimpan kembali kedalam arsip faktur yang belum dibayar.

F.PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPUTER

Penginputan data ke dalam sistem informasi dapat melalui beragam cara:


 dengan merekam data ke dalam sebuah formulir
 dengan menginputkan data langsung ke dalam computer
 dengan sms
 dengan menginputkan data di internet
 dengan barcode scanner
 scanner yang lain

Dokumen Input
Dokumen input adalah formulir atau dokumen sumber, yang datanya akan diinputkan ke dalam
sistem informasi. Contoh adalah dokumen penjualan.

Fungsi dokumen input:


 sarana untuk mengotorisasi suatu transaksi
 sarana untuk memicu tindakan yang diharapkan (misal, memicu konsumen untuk
membayar)
 refleksi akuntabilitas
 menyediakan data untuk membuat laporan
Desain dokumen input yang baik:
 judul yang bermakna
 marjin
 ukuran font
 warna
 berat kertas
 nomor urut tercetak untuk dokumen yang sensitif
Tampilan layar komputer untuk entry data yang baik:
 warna yang nyaman di mata user
 memudahkan user dalam menginput data
 perhitungan otomatis
 kursor otomatis berpindah ke elemen data yang mesti diinput oleh user
 pesan kesalahan yang mudah dipahami
 menu help yang tersedia untuk membantu user

Proses
Pemrosesan Input:
 off line (biasanya data diinputkan secara batch). Pemrosesan secara batch relatif lebih
murah dibandingkan dengan pemrosesan secara online
 on line
Dokumentasi Proses
 System flowcharts
 Computer system flowcharts
 (lihat yang sistem object)
Alternatif pendekatan pemrosesan data:
 Periodic processing approach (sistem batch)
· Sequential updating from batched input
· Sequential updating after online data entry
· Direct updating
 Immediate processing approach (real time processing)
Perbandingan antara periodic processing approach dan immediate processing approach.
Periodic processing approach (batch process)
Keuntungan:
1. meningkatkan efisiensi pemrosesan data, khususnya pada saat perusahaan mesti
memproses batch yang sangat besar
2. memungkinkan pengendalian menggunakan total batch untuk menjamin keakuratan dan
kelengkapan data yang diproses.
3. pemanfaatan computer hardware dan software secara ekonomis
Kelemahan:
1. data dalam master file adakalanya out of date
2. jika ada kesalahan dalam transaksi maka koreksi atas kesalahan akan tertunda, dan
pembetulan mesti menunggu sampai siklus proses berikutnya tiba
Immediate processing approach (real-time)
Keuntungan:
1. mampu menyediakan informasi yang up to date
2. transaksi dapat segera diedit pada saat transaksi direkam, koreksi atas kesalahan dapat
langsung dilakukan tanpa delay
Kelemahan:
1. membutuhkan hardware dan software yang cukup canggih
2. sistem yang lebih kompleks
3. lebih sulit dan lebih kompleks dalam membangun jejak audit

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

- Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS ) adalah
bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses data,
dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki oleh entitas
(perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).

- Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ;


 Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan
jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan lain.
 Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa
dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
 Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
 Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan menejemen dana-
dana modal termasuk kas.
- Komponen-komponen pemrosesan transaksi meliputi input,proses,penyimpanan,output.
- Macam-macam kode yaitu kode nominal dank ode decimal
- Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
- Formulir disebut juga dengan dokumen.

B. Saran
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem informasi yang berfungsi merekam semua
aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. Meliputi mencatat data, memproses data dan
menghasilkan informasi baku atau standart. Dalam mengumpulkan/mencatat data sebagai input
harus mengambil data yang memang benar-benar valid, agar data yang akan diproses dapat
menghasilkan informasi yang memang dapat membantu kinerja perusahaan. Dengan informasi
yang valid, perusahaan akan dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan dan
dapat dijadikan bahan acuan dalam pengambilan keputusan

DAFTAR PUSTAKA

https://novalina26.wordpress.com/2012/11/01/3-pengenalan-pemrosesan-transaksi/
http://dessputadoncia.blogspot.co.id/2012/10/pemrosesan-transaksi-rangkuman_29.html

http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2009/10/bab-3-f-o-r-m-u-l-i-r.html

http://richardnormansilitonga.blogspot.co.id/2010/08/bab-i-pendahuluan-1.html

https://ika11fatmahwati.wordpress.com/2012/10/04/penggolongan-akun-dan-kode-akun/

http://blogakuntansi.blogspot.co.id/2008/02/penginputan-data-ke-dalam-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai