KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah milik Allah SWT dengan karunia-Nyalah yang telah mengantarkan
kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Pemrosesan Transaksi”. Shalawat dan salam
tambatan hati pautan cinta kasih yakni Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam memyusun makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi kepada semua pihak,
serta kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk penyusunan makalah selanjutnya.Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi,
instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan
setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengolahan
Transaksi atau TPS (Transaction Processing Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah
memiliki basis data yang berisi dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS
tersebut.
TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual. Sistem
pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level
operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang
berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga
sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses
bisnis yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan
sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem
lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
distribusi memproses pesanan pelanggan, memesan penggantian persediaan, dan memelihara buku
besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem pemrosesan transaksi?
2. Jenis-jenis siklus pemrosesan transaksi?
3. Komponen dan siklus pemrosesan transaksi?
4. Bagaimana merancang dan mendaftar kode akun?
5. Cara mebuat fomulir dan pertimbangan merancang formulir?
6. Ledgerless bookkeeping?
7. Pemrosesan transaksi berbasis komputer?
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS )
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data,
memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu
dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih dibutuhkan
perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai
kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan secara manual dan komputerisasi.
Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer
untuk mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar bagi
perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap bulan para pelanggan dikirimi tagihan
pemakaian listrik masing – masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya melalui berbagai cara
yaitu melalui kantor – kantor PLD ( tidak harus kantor cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM,
internet banking, sms banking yang sudah banyak disediakan para operator seluler.
Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang diterimanya. Misalnya
seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000
sekaligus, agar pihak PDL tidak bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya akan
ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada
bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan
langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan bersangkutan,
bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon untuk mengetahui
apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan membantunya, begitupula bila ia pelanggan
baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang baik.
a. Penggolongan akun
1. Aktiva/harta
a) Harta lancar : kas, surat berharga, piutang wesel, piutang usaha, persediaan,
perlengkapan, beban dibayar dimuka.
b) Harta tetap : tanah, gedung, mesin, kendaraan, peralatan dsb.
c) Harta tetap tak berwujud : hak cipta, hak patent, merk dagang, goodwill,
franchise.
2. Utang/kewajiban
a) Utang jangka pendek / utang lancar : utang usaha, utang gaji, utang wesel,
utang bunga, sewa diterima dimuka
b) Utang jangka panjang : utang hipotik, utang obligasi
3. Modal/Ekuitas : modal sendiri, modal saham, laba ditahan
4. Pendapatan
a) Pendapatan usaha : pendapatan jasa salon, pendapatan jasa reparasi
b) Pendapatan di luar usaha: pendapatan bunga, pendapatan dari penjualan harta tetap,
pendapatan dari komisi penjualan.
5. Beban
a) Beban usaha : Beban gaji, beban sewa, beban listrik, beban telepon&air, beban
perlengkapan
b) Beban di luar usaha : beban bunga
b. Kode akun atau kode perkiraan
Kode perkiraan adalah pemberian kode pada akun atau perkiraan sehingga setiap akun mudah
diingat, dimengerti dan digunakan.
Dalam pemberian kode akun perlu memperhatikan sifat-sifat sebagai berikut :
1) mudah diingat
2) sederhana dan singkat
3) konsisten
4) memungkinkan adanya penambahan kode akun baru tanpa merubah kode akun yang sudah
ada.
Kegunaan kode akun :
1) untuk mempermudah dalam mengidentifikasi akun-akun dalam buku besar untuk
mempermudah pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan pengambilan data akuntansi
2) mempermudah pemrosesan selanjutnya
3) dapat mengurangi pekerjaan pencatatan
Macam-macam kode akun sebagai berikut:
1) Kode Numerial
Kode numerial adalah pemberian kode dengan menggunakan angka pada akun-akun tersebut
yang dimulai dari angka 0 sampai dengan 9.
Dalam sistem kode numerial dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Kode B
Dalam kode blok tiap kelompok akun diberi kode secara berurutan dari nomor kode terkecil
sampai nomor kode terbesar
Contoh : Kelompok Kode
Harta 100 – 199
Utang 200 – 299
Modal 300 – 399
Pendapatan 400 – 499
Beban 500 – 599
b) Kode Kelompok
Akun-akun diberi kode tersendiri yang terdiri dari kelompok aktiva, utang, modal, pendapatan
dan beban, lalu setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan tiap golongan dibagi menjadi jenis
akun.
Contoh : Nomor akun 111 kas
Nomor kode Arti
111
Jenis akun : Kas
Golongan : Aktiva lancar
Kelompok : Aktiva
2) Kode desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode menggunakan angka, masing-masing angka
menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun. Dalam sistem ini kelompok akun sudah
ditentukan dalam rubrik-rubrik, kemudian rubrik-rubrik tersebut dijabarkan ke dalam golongan
dan jenis akun/perkiraan.
Contoh : Rubrik 5 Akun Beban
5.1 Beban usaha
5.1.1 Beban gaji bagian kantor
5.1.2 Beban gaji bagian took
3) Kode Mnemonic
Kode mnemonic adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf yang berdasarkan huruf
awal akun.
Contoh: A = Aktiva
AL = Aktiva Lancar
AL-K = Aktiva Lancar Kas
4) Kode kombinasi huruf dan angka
Kode kombinasi huruf dan angka yaitu pemberian kode dimana untuk kelompok dan golongan
menggunakan huruf dan untuk jenis akun menggunakan angka.
Contoh : Aktiva Lancar Kas = AL-01
Aktiva Lancar Piutang = AL-02
DEFINISI FORMULIR
Apakah formulir itu ?
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi.
Formulir disebut juga dengan dokumen.
FORMULIR ELEKTRONIK
Definisi tetang formulir kertas tersebut diatas dibuat pada waktu komputer belum digunakan dalam
bisnis. Dengan meluasnya pemakaian komputer untuk menjalankan bisnis, pemakaian formulir
elektronik (electronic form) menjadi umum dan meluas dalam bisnis. Formulir elektronik
merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer digunakan untuk menangkap data yang
akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
MANFAAT FORMULIR
PENGGOLONGAN FORMULIR
Formulir dapat digolongkan menurut:
1. Sumbernya
Menurut sumbernya dibedakan menjadi 3 yaitu:
a). Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan
Digunakan secara intern, dan kemudian disimpan dalam perusahaan.
Contoh: surat permintaan pembelian, memo kredit, kartu jam kerja, bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
b). Formulir yang dibuat dan dikirmkam kepada pihak luar perusahaan
Digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak luar perusahaan
Contoh: faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, surat order pembelian, dll.
c). Formulir yang diterima dari luar perusahaan.
Formulir ini diterima dari pihak luar perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis antara
perusahaan dan pihak luar.
Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli, rekening koran bank.
2. Tujuan penggunaannya
Menurut tujuan penggunaannya dibedakan menjadi 2 yaitu:
a). Formulir yang dibuat meminta dilakukannya suatu tindakan.
Digunakan oleh suatu unit organisasi untuk meminta unit organisasi lain melakukan sesuatu
untuk kepentingan unit organisasi peminta.
Contoh: surat permintaan pembelian (digunakan oleh bagian gudang untuk meminta bagian
pembeliaan melaksanakan transaksi pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di
bagian gudang. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Surat permintaan penawaran
harga, dll.
b). Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Digunakan untuk merekam data transaksi yang telah dilaksanakan.
Contoh: formulir laporan penerimaan barang (digunakan oleh bagian penerimaan untuk mencatat
data barng yang diterima dari pemasok). Contoh lain; faktur penjualan, faktur pembelian, kartu
jam kerja, dll.
Dokumen Input
Dokumen input adalah formulir atau dokumen sumber, yang datanya akan diinputkan ke dalam
sistem informasi. Contoh adalah dokumen penjualan.
Proses
Pemrosesan Input:
off line (biasanya data diinputkan secara batch). Pemrosesan secara batch relatif lebih
murah dibandingkan dengan pemrosesan secara online
on line
Dokumentasi Proses
System flowcharts
Computer system flowcharts
(lihat yang sistem object)
Alternatif pendekatan pemrosesan data:
Periodic processing approach (sistem batch)
· Sequential updating from batched input
· Sequential updating after online data entry
· Direct updating
Immediate processing approach (real time processing)
Perbandingan antara periodic processing approach dan immediate processing approach.
Periodic processing approach (batch process)
Keuntungan:
1. meningkatkan efisiensi pemrosesan data, khususnya pada saat perusahaan mesti
memproses batch yang sangat besar
2. memungkinkan pengendalian menggunakan total batch untuk menjamin keakuratan dan
kelengkapan data yang diproses.
3. pemanfaatan computer hardware dan software secara ekonomis
Kelemahan:
1. data dalam master file adakalanya out of date
2. jika ada kesalahan dalam transaksi maka koreksi atas kesalahan akan tertunda, dan
pembetulan mesti menunggu sampai siklus proses berikutnya tiba
Immediate processing approach (real-time)
Keuntungan:
1. mampu menyediakan informasi yang up to date
2. transaksi dapat segera diedit pada saat transaksi direkam, koreksi atas kesalahan dapat
langsung dilakukan tanpa delay
Kelemahan:
1. membutuhkan hardware dan software yang cukup canggih
2. sistem yang lebih kompleks
3. lebih sulit dan lebih kompleks dalam membangun jejak audit
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system ( TPS ) adalah
bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses data,
dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki oleh entitas
(perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
B. Saran
Sistem Pemrosesan Transaksi adalah sistem informasi yang berfungsi merekam semua
aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. Meliputi mencatat data, memproses data dan
menghasilkan informasi baku atau standart. Dalam mengumpulkan/mencatat data sebagai input
harus mengambil data yang memang benar-benar valid, agar data yang akan diproses dapat
menghasilkan informasi yang memang dapat membantu kinerja perusahaan. Dengan informasi
yang valid, perusahaan akan dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan dan
dapat dijadikan bahan acuan dalam pengambilan keputusan
DAFTAR PUSTAKA
https://novalina26.wordpress.com/2012/11/01/3-pengenalan-pemrosesan-transaksi/
http://dessputadoncia.blogspot.co.id/2012/10/pemrosesan-transaksi-rangkuman_29.html
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2009/10/bab-3-f-o-r-m-u-l-i-r.html
http://richardnormansilitonga.blogspot.co.id/2010/08/bab-i-pendahuluan-1.html
https://ika11fatmahwati.wordpress.com/2012/10/04/penggolongan-akun-dan-kode-akun/
http://blogakuntansi.blogspot.co.id/2008/02/penginputan-data-ke-dalam-sistem.html