Disusun Oleh:
Kelas 5B
Dosen pengampu:
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi
petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Pengantar Pemrosesan Transaksi”
ini dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan dan arahan kepada penyusun. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini terdapat kelemahan dan kekurangan, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah yang sama dikemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
B. PENCATATAN AKUNTANSI...................................................................................... 3
PENUTUP................................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis
yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan
menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level
strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan
transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis
yang dijalankan.
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama
dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem pemrosesan
transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah
karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap
transaksi yang terjadi harus dicatat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum mengenai pemrosesan transaksi?
2. Apa hubungan pencatatan akuntansi dalam membentuk jejak audit baik secara
manual atau berbasis komputer?
3. Bagaimana teknik dokumentasi akuntansi?
4. Apa saja sistem berbasis komputer dalam pemrosesan transaksi?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran umum mengenai pemrosesan transaksi
2. Mengetahui hubungan pencatatan akuntansi dalam membentuk jejak audit baik
secara manual atau berbasis komputer
3. Mengetahui dan memahami macam-macam teknik dokumentasi akuntansi
4. Mengetahui dan memahami sistem pemrosesan transaksi berbasis komputer.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. PENCATATAN AKUNTANSI
1. Sistem Manual
a. Dokumen
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan
untuk memulai perosesan transaksi. Dalam bagian ini, ada tiga jenis dokumen:
Dokumen Sumber,yaitu dokumen yang diciptakan pada awal (sumber)
transaksi. Dokumen sumber digunakan untuk menangkap dan
menformalisasi data transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus
transaksi.
Dokumen Produk, yaitu hasil daroi pemrosesan transaksi, bukan
dokumen yang memicu mekanisme proses. Misalnya, cek pembayaran
gaji yang diberikan kepada karyawan adalah dokumen produk dari
darii sistem penggajian.
Dokumen Perputaran, adalah dokumen produk dari satu sistem yang
menjadi dokumen sumber dari sistem lainnya. Dokumen perputaran
berisi informasi penting tentang akun pelanggan untuk membantu
sistem penerimaan kas memproses cek tersebut.
b. Jurnal
Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronologis. Terdapat dua jenis jurnal:
Jurnal Khusus, digunakan untuk mencatat kelas transaksi khusus yang
muncul dalam volume besar. Kebanyakan perusahaan menggunakan
beberapa jurnal khusus, diantaranya jurnal penerumaan kas, jurnal
penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penggajian.
Register. Istilah register mengacu pada jenis-jenis tertentu dari jurnal
khusus. Misalnya, jurnal penggajian sering disebut sebagai register
penggajian. Akan tetapi, kita juga menggunakan istilah register untuk
menunjukkan catatan harian (log). Misalnya register penerimaan
adalah log untuk semua penerimaan bahan baku atau barang dagang
yang dipesan dari pemasok. Sama halnya, register penmgiriman adalah
log yang mencatat semua pengiriman kepada pelanggan.
Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi
atau yang tidak sama. Misalnya, kita biasa mencatat depresiasi
periodik dan ayat penutup di jurnal umum. Untuk praktisnya
kebanyakan perusahan telah mengganti jurnal umum mereka dengan
3
sistem voucer jurnal. Voucer jurnal diggunakan untuk mencatat
rangkuman transaksi rutin, transaksi nonrutin, ayat penyesuaian dan
ayat penutup. Total voucer jurnal yang diproses dengan jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar (ledger) adalah buku akun keuangan, yang mencerminkan
pengaruh keuangan dari transaksi setelah dibukukan dari berbagai jurnal.
Terdapat dua jenis buku besar:
Buku besar umum, yang berisi informasi akun perusahaan dalam
bentuk rangkuman dari akun pengendali. Buku besar umum
menyediakan nilai tunggal untuk setiap akun pengendali, seperti utang,
piutang, dan persediaan.
Buku besar pembantu, berisi perincian akun individual yang
membentuk akun pengendali tertentu. Buku besar ini mencakup
persediaan,utang, penggajian, dan piutang. Total saldo akun dalam
buku besar pembantu harus sama dengan saldo akun pengendali yang
di buku besar.
Selain menyediakan informasi laporan keuangan, buku besar merupakan
mekanisme untuk memverivikasi keakuratan semua data akuntansi yang telah
diproses oleh sumber-sumber yang terpisah. Setiap peristiwa yang dicatat
dengan tidak benar dalam jurnal atau buku besar pembantu akan menyebabkan
kondisi saldo yang tidak sama yang harus dideteksi selama pembaruan buku
besar umum. Dengan merekonsiliasi rangkuman saldo dari akun buku besar
pembantu, jurnal, dan akun pengendali secara berkala, kelengkapan, dan
keakuratan pemrosesan transaksi dapat dinilai secara formal.
2. Jejak Audit
Catatan akuntansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit (audit
trail) untuk menelusuri transaksi dari dokumen sumber ke laporan keuangan.
Diantara berbagai tujuan dari jejak audit, yang paling penting bagi akuntan adalah
audit akhir tahun. Tanggung jawab auditor mencakup peninjauan akun –akun dan
transaksi tertentu untuk menentukan validitas, akurasi, dan kelengkapan.
Auditor eksternal secara berkala mengevaluasi laporan keuangan dari
organisasi bisnis yang terbuka atas nama pemegang sahamnya dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan. Tanggung jawab auditor mencakup
4
peninjauan akun-akun das transaksi tertentu untuk menentukan validitas,
akurasi, dan kelengkapannya.
Audit piutang dagang sering kali mencakup prosedur yang disebut
konfirmasi. Prosedur ini melibatkan kontak dengan pelanggan tertentu
untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat dalam akun benar-benar
terjadi dan bahwa pelanggan setuju dengan saldo yang dicatat. Informasi
yang terdapat dalam dokumen sumber dan akun buku besar pembantu
memungkinkan auditor mengidentifikasi dan mengetahui pelanggan yang
dipilih untuk konfirmasi.
5
b. Jejak Audit Digital
Sistem yang disajikan dalam figur dibawah mengilustrasikan bagaimana file
komputer menyediakan jejak audit. Sama denga jejak kertas, jejak audit digital
memungkinkan penelusuran transaksi. Auditor yang berusaha untuk
mengevaluasi akurasi dari angka piutang yang dipublikasikan dalam neraca,
dapat melakukan langkah-langkah berikut (sesuai figur dibawah):
1. Bandingkan saldo piutang dagang dalam neraca dengan saldo akun
pengendali piutang dagang di file master
2. Rekonsiliasikan angka akun pengendali AR dengan total akun pembantu
AR.
3. Pilih percontohan (sampel) dari ayat-ayat yang diperbaharui pada akun di
buku besar pebantu AR dan telusuri transaksinya dalam jurnal penjualan
(file arsip)
4. Dari ayat-ayat jurnal ini, identifikasi dokumen sumber spesifik yang dapat
ditarik dari file-file ini dan diverifikasi. Jika perlu, auditor bisa
mengonfirmasikan akurasi dan ketepatan dokumen sumber ini dengan cara
menghubungi pelanggan-pelanggan yang dipertanyakan.
6
C. TEKNIK DOKUMENTASI
2. Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsikan relasi
fisik antara entitas-entitas intinya. Bagan dokumen digunakan untuk
menggambarkan elemen-elemen dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi,
departemen organisasional yang terlibat dalam proses, dan aktivitas yang
dilakukan dalam departemen tersebut. Bagan alir sistem menggambarkan aspek-
aspek komputer dalam sebuah sistem.
a. Bagan Alir Dokumen
Menata Letak Area Fisik dari Aktivitas
Ingat bahwa bagan alir mencerminkan sistem fisik, yang disajikan
sebagai kolom-kolom vertikal peristiwa dan tindakan yang dipisahkan
7
oleh garis pembatas. Secara umum, setiap area aktivitas merupakan
kolom terpisah dengan satu judul.
Dari fakta-fakta sistem di atas, dapat terlihat empat area aktivitas, yaitu
departemen penjualan, departemen kredit, gudang dan departemen
pengiriman.
8
b. Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume
transaksi dalam jumlah besar. Batch adalah sekelompok transaksi yang serupa
yang diakumulasi sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama.
Terdapat dua keunggulan umum dari pemrosesan batch. Pertama,
organisasi bisa meningkatkan efisiensinya dengan mengelompokkan sejumlah
besar transaksi kedalam batch daripada memproses setiap peristiwa secara
terpisah. Kedua, pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas
pemrosesan transaksi. Keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan
secara periodi merekonsiliasikan batch dengan angka pengendali. Misalnya,
asumsikan bahwa total nilai dari batch transaksi pesanan penjualan adalah
$100.000. Jumlah dapat dicatat ketika batch pertama kali dikumpulkan dan
kemudian dihitung kembali pada berbagai titik selama pemrosesan. Jika suatu
kesalahan muncul selama pemrosesan (misalnya, pesanan penjualan hilang),
maka perhitungan kembali total batch tidak akan sama dengan total batch
awal, dan masalahnya akan terdeteksi.
c. Bagan Alir Sistem
Menata Letak Area Fisik dari Aktivitas. Proses pembuatan bagan alir
mulai dengan membuat sebuah pola yang menggambarkan area
aktivitas serupa dengan bagan alir dokumen. Satu-satunya pembeda
adalah sistem ini memiliki departemen operasi komputer dan tidak
memiliki departemen kredit.
Menyajikan Fakta Tertulis ke dalam Format Visual
9
Rangkaian simbol yang digunakan untuk bagan alir program adalah:
Operasi input/output
Keputusan
(baca dan tulis record)
10
b. Sumber Daya
Secara umum, sistem batch memerlkan lebih sedikit sumber daya (seperti
biaya pemrograman, waktu komputer, dan pelatihan bagi pengguna) daripada
sistem real-time. Sistem real-time menggunakan file akses langnsung yang
memerlukan peralatan penyimpanannya yang lebih mahal. Perbedaan sumber
daya yang paling signifikan adalah dibidang pengembangan sistem dan
operasi komputer. Karena sistem batch biasanya lebih sederhana daripada
sistem real-time, sistem batch cenderung memiliki periode pengembangan
yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara oleh para pemrogram.
c. Efisiensi Operasional
Sistem pemrisesan real-time yang menangani sejumlah besar transaksi
setiap hari dapat menciptakan ketidakefisienan operasional. Satu transaksi
dapat memengaruhi berbagai akun. Namun demikian, beberapa tugas untuk
melakukan ini tidak perlu diperbaharui secara real-time. Bahkan tugas untuk
melakukan hal ini memerlukan banyak waktu, sehingg jika dikalikan dengan
ratusan atau ribuan transaksi, bisa menyebabkan penundaan pemrosesan yang
signifikan. Namun demikian, pemrosesan batch dari akun yang nonkritis
memperbaiki efisiensi operasional dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak
diperlukan pada saat penting dalam pemrosesan.
d. Efisiensi vs Efektifitas
Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangan
masalah efisiensi dan efektivitas. Misalnya, para pengguna sistem reservasi
penerbangan tidak bisa menungguhingga 100 orang penunpang (ukuran batch
yang efisien ) sebelum transaksi diproses. Jika akses segera informasi saat ini
penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan
pilihan yang logis. Ketika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan
pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi
operasional bisa dicapai melalui pemrosesan secara batch, maka batch
merupakan pilihan yang paling tepat.
11
pemrosesan data. Ketika sistem warisan digunakan untuk memproses transaksi
yang signifikan secara keuangan, auditor perlu mengetahui cara mengevaluasi
dan mengujinya. Sistem warisan umumnya memiliki fitur sberikut ini:
memiliki aplikasi mainframe, berorientasi pada batch, sistem warisan yang
awal menggunalan file datar untuk penyimpanan data, namun basis data
hirarkis dan jaringan sering berkaitan dengan era sistem warisan yang lebih
maju. Sistem modern cenderung berbasis klien servis dan memproses transaksi
secara real time. Meskipun ini merupakan tren di banyak organisasi, kita perlu
menyadari bahwa banyak sistem mordern yang berbasis mainframe dan
menggunakan pemrosesan batch.
b. Pembaruan File Master dari Transaksi
Baik pemrosesan batch maupun pemrosesan real time yang digunakan,
pembaruan record file utama mencakup pembaruan nilai dari satu atau
beberapa field untuk merefleksikan pengaruh dari suatu sistem transaksi.
c. Prosedur Pembuatan Cadangan Basis data
Setiap record dalam file basis data memiliki lokasi disket tertentu atau
alamat yang ditentukan oleh nilai kunci primernya. Karena hanya satu lokasi
valid yang ada untuk record, pembaruan record harus terjadi diteKarena hanya
satu lokasi valid yang ada untuk record, pembaruan record harus terjadi
ditempatnya. Figur berikut menunjukkan teknik ini :
12
transaksi tentu bisa dicegah atau dideteksi dan dikoreksi pada sumbernya.
Hasilnya adalah file transaksi yang bebsa dari kebanyakan kesalahan yang sering
terjadi pada sistem warisan lama. File transaksi kemudian diproses dengan cara
batch untuk mencapai efisiensi operasional. Jurnal penjualan dan akun buku besar
umum diproses dengan cara batch, dan tidak memperbaruinya secara real-time.
Hal ini dikarenakan untuk mencapai efisiensi operasional.
4. Pemrosesan Real-Time
Sistem real-time memproses seluruh transaksi pada saat terjadi. Sistem
semacam ini memiliki banyak potensi keuntungan, termasuk perbaikan
produktivitas, pengurangan persediaan, peningkatan perputaran persediaan,
pengurangan jeda dalam penagihan pelanggan, dan perbaikan kepuasan
pelanggan. Pemrosesan real-time sesuai dengan sistem yang memproses veolume
transaksiyang rendah dan tidak saling berbagi record umum. Sistem ini
menggunakan teknologi local area network (LAN) dan wide area netrwork
(WAN). Terminal pada situs distribusi di seluruh organisasi digunakan untuk
menerima, memproses, dan mengirim informasi mengenai transaksi saat ini. Hal
ini harus saling terkait dalam jaringan agar para pengguna dapat berkomunikasi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pemrosesan transaksi terdiri dari empat bagian utama. Bagian pertama
menunjukkan pemrosesan transaksi yang menjelaskan peran pentingnya transaksi
sebagai penyedia informasi pelaporan keuangan, pelaoran manajemen internal, dan
pendukung operasi sehari-hari. Terdapat tiga siklus transaksi, yaitu siklus siklus
pendapatan, pengeluaran, dan konversi. Bagian kedua menunjukkan relasi antara
catatan akuntansi dalam sistem manual dan berbasis komputer. Kemudian terdapat
teknik dokumentasi yang digunakan untuk mendeskripsikan fitur-fitur utama dari
sistem. Dalam pemrosesan transaksi, digunakan dua teknologi komputer, yaitu
pemrosesan batch yang menggunakan pengumpulan data Real-Time dan pemrosesan
Real-Time.
B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini, tentunya masih terdapat kekurangan dalam
penyusunannya. Adapun nantinya, penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang
bisa membangun dari para pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Zamzami, F., Nusa, N. D., & Faiz, I. A. 2021. Sistem Informasi Akuntansi. UGM PRESS.
15