Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SIA BAB 2

PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI

Disusun Oleh:

1. Dina Susanti (C1C020038)


2. Dandi Tumanggor (C1C020092)
3. Sindy Anggita Fadhilah (C1C020181)

Kelas 5B

Dosen pengampu:

Dr. Irwansyah, SE., M.Si., Ak., CA

Sistem Informasi Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi
petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Pengantar Pemrosesan Transaksi”
ini dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan dan arahan kepada penyusun. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini terdapat kelemahan dan kekurangan, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah yang sama dikemudian hari.

Bengkulu, Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II........................................................................................................................................ 2

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

A. GAMBARAN UMUM PEMROSESAN TRANSAKSI ................................................ 2

B. PENCATATAN AKUNTANSI...................................................................................... 3

C. TEKNIK DOKUMENTASI ........................................................................................... 7

D. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER ..................................................... 10

BAB III .................................................................................................................................... 14

PENUTUP................................................................................................................................ 14

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis
yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan
menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level
strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan
transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis
yang dijalankan.

Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem sistem yang menjadi pintu utama
dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem pemrosesan
transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan, organisasi, instansi pemerintah
karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi, transaksi selalu terjadi dan setiap
transaksi yang terjadi harus dicatat.

Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi


perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang
digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi memproses pesanan pelanggan,
memesan penggantian persediaan, dan memelihara buku besar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum mengenai pemrosesan transaksi?
2. Apa hubungan pencatatan akuntansi dalam membentuk jejak audit baik secara
manual atau berbasis komputer?
3. Bagaimana teknik dokumentasi akuntansi?
4. Apa saja sistem berbasis komputer dalam pemrosesan transaksi?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran umum mengenai pemrosesan transaksi
2. Mengetahui hubungan pencatatan akuntansi dalam membentuk jejak audit baik
secara manual atau berbasis komputer
3. Mengetahui dan memahami macam-macam teknik dokumentasi akuntansi
4. Mengetahui dan memahami sistem pemrosesan transaksi berbasis komputer.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PEMROSESAN TRANSAKSI


1. Siklus Transaksi
Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas
ekonomi perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi dan siklus
pendapatan. Siklus-siklus ini ada dalam semua jenis bisnis-baik yang mencari laba
maupun nirlaba.
a. Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bakan baku,properti dan
tenaga kerja melalui pertukaran dengan kas-siklus pengeluaran. Kebanyakan
transaksi pengeluarkan didasarkan pada hubungan kredit diantara mitra
dagang. Pengeluaran kas aktual didasarkan pada saat yang sama dengan
penerimaan barang/jasa. Berhari-hari bahkan berminggu-minggu dapat
berlalu diantara kedua peristiwa ini. Jadi dari perspektif sistem, transaksi ini
memiliki dua bagian: komponen fisik (akuisisi barang) dan komponen
keuangan (pengeluaran kas ke pemasok).
b. Siklus Konversi
Sistem konversi terdiri atas dua subsistem utama, yaitu sistem produksi
dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaa,
penjadwalan dan pengendalian produk fisik melalui proses produksi. Sistem
akuntansi biaya memantau arus informasi biaya yang berkaitan dengan
produksi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem ini digunakan untuk
pengendalian persediaan, penganggaran, pengendalian biaya, pelaporan
kinerja dan keputusan manajemen.
c. Siklus Pendapatan
Perusahaan menjual barang jadi ke pelanggan melalui siklus pendapatan,
yang melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan kredit, dan
penerimaan kas setelah penjualan kredit. Transaksi siklus pendapatan juga
memiliki komponen fisik dan keuangan, yang diproses terpisah.

2
B. PENCATATAN AKUNTANSI
1. Sistem Manual
a. Dokumen
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan
untuk memulai perosesan transaksi. Dalam bagian ini, ada tiga jenis dokumen:
 Dokumen Sumber,yaitu dokumen yang diciptakan pada awal (sumber)
transaksi. Dokumen sumber digunakan untuk menangkap dan
menformalisasi data transaksi yang diperlukan untuk memproses siklus
transaksi.
 Dokumen Produk, yaitu hasil daroi pemrosesan transaksi, bukan
dokumen yang memicu mekanisme proses. Misalnya, cek pembayaran
gaji yang diberikan kepada karyawan adalah dokumen produk dari
darii sistem penggajian.
 Dokumen Perputaran, adalah dokumen produk dari satu sistem yang
menjadi dokumen sumber dari sistem lainnya. Dokumen perputaran
berisi informasi penting tentang akun pelanggan untuk membantu
sistem penerimaan kas memproses cek tersebut.
b. Jurnal
Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronologis. Terdapat dua jenis jurnal:
 Jurnal Khusus, digunakan untuk mencatat kelas transaksi khusus yang
muncul dalam volume besar. Kebanyakan perusahaan menggunakan
beberapa jurnal khusus, diantaranya jurnal penerumaan kas, jurnal
penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penggajian.
 Register. Istilah register mengacu pada jenis-jenis tertentu dari jurnal
khusus. Misalnya, jurnal penggajian sering disebut sebagai register
penggajian. Akan tetapi, kita juga menggunakan istilah register untuk
menunjukkan catatan harian (log). Misalnya register penerimaan
adalah log untuk semua penerimaan bahan baku atau barang dagang
yang dipesan dari pemasok. Sama halnya, register penmgiriman adalah
log yang mencatat semua pengiriman kepada pelanggan.
 Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi
atau yang tidak sama. Misalnya, kita biasa mencatat depresiasi
periodik dan ayat penutup di jurnal umum. Untuk praktisnya
kebanyakan perusahan telah mengganti jurnal umum mereka dengan

3
sistem voucer jurnal. Voucer jurnal diggunakan untuk mencatat
rangkuman transaksi rutin, transaksi nonrutin, ayat penyesuaian dan
ayat penutup. Total voucer jurnal yang diproses dengan jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar (ledger) adalah buku akun keuangan, yang mencerminkan
pengaruh keuangan dari transaksi setelah dibukukan dari berbagai jurnal.
Terdapat dua jenis buku besar:
 Buku besar umum, yang berisi informasi akun perusahaan dalam
bentuk rangkuman dari akun pengendali. Buku besar umum
menyediakan nilai tunggal untuk setiap akun pengendali, seperti utang,
piutang, dan persediaan.
 Buku besar pembantu, berisi perincian akun individual yang
membentuk akun pengendali tertentu. Buku besar ini mencakup
persediaan,utang, penggajian, dan piutang. Total saldo akun dalam
buku besar pembantu harus sama dengan saldo akun pengendali yang
di buku besar.
Selain menyediakan informasi laporan keuangan, buku besar merupakan
mekanisme untuk memverivikasi keakuratan semua data akuntansi yang telah
diproses oleh sumber-sumber yang terpisah. Setiap peristiwa yang dicatat
dengan tidak benar dalam jurnal atau buku besar pembantu akan menyebabkan
kondisi saldo yang tidak sama yang harus dideteksi selama pembaruan buku
besar umum. Dengan merekonsiliasi rangkuman saldo dari akun buku besar
pembantu, jurnal, dan akun pengendali secara berkala, kelengkapan, dan
keakuratan pemrosesan transaksi dapat dinilai secara formal.

2. Jejak Audit
Catatan akuntansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit (audit
trail) untuk menelusuri transaksi dari dokumen sumber ke laporan keuangan.
Diantara berbagai tujuan dari jejak audit, yang paling penting bagi akuntan adalah
audit akhir tahun. Tanggung jawab auditor mencakup peninjauan akun –akun dan
transaksi tertentu untuk menentukan validitas, akurasi, dan kelengkapan.
 Auditor eksternal secara berkala mengevaluasi laporan keuangan dari
organisasi bisnis yang terbuka atas nama pemegang sahamnya dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan. Tanggung jawab auditor mencakup

4
peninjauan akun-akun das transaksi tertentu untuk menentukan validitas,
akurasi, dan kelengkapannya.
 Audit piutang dagang sering kali mencakup prosedur yang disebut
konfirmasi. Prosedur ini melibatkan kontak dengan pelanggan tertentu
untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat dalam akun benar-benar
terjadi dan bahwa pelanggan setuju dengan saldo yang dicatat. Informasi
yang terdapat dalam dokumen sumber dan akun buku besar pembantu
memungkinkan auditor mengidentifikasi dan mengetahui pelanggan yang
dipilih untuk konfirmasi.

3. Sistem Berbasis Komputer


a. Jenis File
Meskipun jejak audit dalam sistem berbasis komputer kurang bisa damati
daripada sistem manual tradisional, jejak audit tetap ada. Catatan akuntansi
dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat jenis file magnetis
yang berbeda.
 File master (master file), umumnya berisi data akun. Buku besar umum
dan buku besar pembantu adalah contoh dari file master.
 File Transaksi adalah file sementara yang menyimpan catatan transaksi
yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam
file master. Pesanan penjualan. Penerimaan persediaan, dan
penerimaan kas adalah contoh-contoh dari file transaksi.
 File referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk
memproses transaksi. Misalnya, program penggajian dapat mengacu ke
tabel pajak untuk menghitung jumlah yang sebenarnya dari pajak yang
ditahan untuk transaksi penggajian.
 File arsip, berisi transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk
referensi di masa depan. File arsip meliputi jurnal, informasi
penggajian periode sebelumnya, daftar nama karyawan sebelumnya,
catatan tentang akun yang dihapus, dan buku besar periode
sebelumnya.

5
b. Jejak Audit Digital
Sistem yang disajikan dalam figur dibawah mengilustrasikan bagaimana file
komputer menyediakan jejak audit. Sama denga jejak kertas, jejak audit digital
memungkinkan penelusuran transaksi. Auditor yang berusaha untuk
mengevaluasi akurasi dari angka piutang yang dipublikasikan dalam neraca,
dapat melakukan langkah-langkah berikut (sesuai figur dibawah):
1. Bandingkan saldo piutang dagang dalam neraca dengan saldo akun
pengendali piutang dagang di file master
2. Rekonsiliasikan angka akun pengendali AR dengan total akun pembantu
AR.
3. Pilih percontohan (sampel) dari ayat-ayat yang diperbaharui pada akun di
buku besar pebantu AR dan telusuri transaksinya dalam jurnal penjualan
(file arsip)
4. Dari ayat-ayat jurnal ini, identifikasi dokumen sumber spesifik yang dapat
ditarik dari file-file ini dan diverifikasi. Jika perlu, auditor bisa
mengonfirmasikan akurasi dan ketepatan dokumen sumber ini dengan cara
menghubungi pelanggan-pelanggan yang dipertanyakan.

6
C. TEKNIK DOKUMENTASI

1. Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas


a. Diagram Arus Data
Diagram Arus Data (DFD) menggunakan simbol-simbol untuk
menyajikan entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data yang berkaitan
dengan suatu sistem. Entitas dalam DFD adalah objek-onbjek eksternal dalam
sistem yang dimodelkan. Entitas ini mewakili sumber dan tujuan dari data.
Proses dalam DFD harus dinamai dengan kata kerja yang deskriptif, misalnya
kirim barang, perbaruan catatan, atau terima pesanan pelanggan.
b. Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan
untuk menyajikan relasi antara entitas. Entitas adalah sumber daya fisik
(mobil, kas atau persediaan), kegiatan (memesan persediaan, menerima kas,
atau mengirim barang), pelaku (staf penjualan, pelanggan, atau pemasok) yang
akan digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan data.
c. Hubungan antara Diagram Relasi Entitas dan Diagram Arus Data
Diagram arus data dan diagram relasi entitas mencerminkan berbagai
aspek dari sistem yang sama, namun saling berhubungan dan dapat
direkonsiliasi. DFD adalah model proses sitem dan model diagram ER yang
digunakan oleh data didalam sistem atau dipengaruhi oleh sistem. Kedua
diagram ini saling terhubung melalui data; setiap data yang disimpan dalam
DFDmewakili entitas data diagram ER.

2. Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsikan relasi
fisik antara entitas-entitas intinya. Bagan dokumen digunakan untuk
menggambarkan elemen-elemen dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi,
departemen organisasional yang terlibat dalam proses, dan aktivitas yang
dilakukan dalam departemen tersebut. Bagan alir sistem menggambarkan aspek-
aspek komputer dalam sebuah sistem.
a. Bagan Alir Dokumen
 Menata Letak Area Fisik dari Aktivitas
Ingat bahwa bagan alir mencerminkan sistem fisik, yang disajikan
sebagai kolom-kolom vertikal peristiwa dan tindakan yang dipisahkan

7
oleh garis pembatas. Secara umum, setiap area aktivitas merupakan
kolom terpisah dengan satu judul.
Dari fakta-fakta sistem di atas, dapat terlihat empat area aktivitas, yaitu
departemen penjualan, departemen kredit, gudang dan departemen
pengiriman.

 Menyajikan Fakta Tertulis ke dalam Format Visual


Sekarang saatnya untuk mulai menyajikan fakta-fakta sistem dengan
menggunakan objek visual.
 Staf administrasi di departemen penjualan menerima pesanan
pelanggan melalui surat dan menyiapkan empat salinan
pesanan penjualan.
 Salinan 1 dari pesanan penjualan dikirim ke departemen kredit
untuk persetujuan. Ketiga salinan lainnya dan pesanan
pelanggan yang asli didimpan sambil menunggu persetujuan
kredit.
 Staf administrasi departemen kredit menvalidasi pesanan
pelanggan dengan mempertimbangkan catatan kredit yang
tersimpan didepartemen kredit. Staf tersebut menandatangani
salinan 1 untuk menuntukkan persetujuan dan
mengembalikannya ke staf administrasi penjualan.
 Ketika staf administrasi penjualan menerima persetujuan kredit,
ia menyimpan salinan 1 dan pesanan pelanggan dalam file
departemen. Staf tersebut kemudian mengirimkan salinan 2 ke
gudang, sedangkan salinan 3 dan 4 ke departemen pengiriman.
 Staf gudang mengambil produk tersebut dari rak, mencatat
transfernya dalam catatan stok, dan mengirimkan produk
tersebut serta salinan 2 ke departemen pengiriman.
 Departemen pengiriman menerima salinan 2 dan barang dari
gudang, melekatkan salinan 2 sebagai slip pengemasan, dan
mengirim barang tersebut ke pelanggan. Akhirnya staf tersebut
menyimpan salinan 3 dan 4 dalam file departemen pengiriman.

8
b. Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume
transaksi dalam jumlah besar. Batch adalah sekelompok transaksi yang serupa
yang diakumulasi sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama.
Terdapat dua keunggulan umum dari pemrosesan batch. Pertama,
organisasi bisa meningkatkan efisiensinya dengan mengelompokkan sejumlah
besar transaksi kedalam batch daripada memproses setiap peristiwa secara
terpisah. Kedua, pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas
pemrosesan transaksi. Keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan
secara periodi merekonsiliasikan batch dengan angka pengendali. Misalnya,
asumsikan bahwa total nilai dari batch transaksi pesanan penjualan adalah
$100.000. Jumlah dapat dicatat ketika batch pertama kali dikumpulkan dan
kemudian dihitung kembali pada berbagai titik selama pemrosesan. Jika suatu
kesalahan muncul selama pemrosesan (misalnya, pesanan penjualan hilang),
maka perhitungan kembali total batch tidak akan sama dengan total batch
awal, dan masalahnya akan terdeteksi.
c. Bagan Alir Sistem
 Menata Letak Area Fisik dari Aktivitas. Proses pembuatan bagan alir
mulai dengan membuat sebuah pola yang menggambarkan area
aktivitas serupa dengan bagan alir dokumen. Satu-satunya pembeda
adalah sistem ini memiliki departemen operasi komputer dan tidak
memiliki departemen kredit.
 Menyajikan Fakta Tertulis ke dalam Format Visual

d. Bagan Alir Program


Bagan alir sistem sebelumnya menunjukkan relasi antar dua program
komputer, file yang digunakan, dan output yang dihasilkan. Akan tetapi,
tikngkat dokumentasi ini tidak memberikan perincian operasional yang
kadang-kadang diperlukan.
Misalnya,seorang auditor yang ingin menilai kebenaran logika
program edit tidak dapat melakukannya dari bagan alir sistem. Hal ini
memerlukan adanya bagan alir program.

9
Rangkaian simbol yang digunakan untuk bagan alir program adalah:

Proses logis Operasi mulai dan


akhir terminal

Operasi input/output
Keputusan
(baca dan tulis record)

Aliran Proses logis

Bagan aliran program

3. Diagram Tata Letak Record


Diagram tata letak record digunakan untuk mengungkapkan struktur internal
record yang membentuk file atau tabel basis data. Diagram tata letak biasanya
menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap rambut dalam record. Informasi
struktur data yang terperinci diperlukan untuk tugas-tugas seperti identifikasi
jenis-jenis tertentu kegagalan sistem, analisis laporan kesalahan, dan desain uji
logika komputer untuk tujuan audit dan debugging.

D. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER


1. Perbedaan Antara Sistem Batch dan Real-Time
a. Jeda Waktu
Sistem Batch menyusun transaksi ke dalam kelompok-kelompok untuk
pemrosesan. Dalam pendekatan ini, selalu terdapat jeda waktu antara
terjadinya suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direfleksikan dalam akun
perusahaan. Panjangnya jeda waktu tersebut tergantung pada frekuensi
pemrosesan batch. Sistem real-time memproses transaksi secara individual
pada saat peristiwa ekonomi muncul. Karena record tidak dikumpulkan dalam
batch maka tidak terdapat jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi
dan pencatatannya.

10
b. Sumber Daya
Secara umum, sistem batch memerlkan lebih sedikit sumber daya (seperti
biaya pemrograman, waktu komputer, dan pelatihan bagi pengguna) daripada
sistem real-time. Sistem real-time menggunakan file akses langnsung yang
memerlukan peralatan penyimpanannya yang lebih mahal. Perbedaan sumber
daya yang paling signifikan adalah dibidang pengembangan sistem dan
operasi komputer. Karena sistem batch biasanya lebih sederhana daripada
sistem real-time, sistem batch cenderung memiliki periode pengembangan
yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara oleh para pemrogram.
c. Efisiensi Operasional
Sistem pemrisesan real-time yang menangani sejumlah besar transaksi
setiap hari dapat menciptakan ketidakefisienan operasional. Satu transaksi
dapat memengaruhi berbagai akun. Namun demikian, beberapa tugas untuk
melakukan ini tidak perlu diperbaharui secara real-time. Bahkan tugas untuk
melakukan hal ini memerlukan banyak waktu, sehingg jika dikalikan dengan
ratusan atau ribuan transaksi, bisa menyebabkan penundaan pemrosesan yang
signifikan. Namun demikian, pemrosesan batch dari akun yang nonkritis
memperbaiki efisiensi operasional dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak
diperlukan pada saat penting dalam pemrosesan.
d. Efisiensi vs Efektifitas
Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangan
masalah efisiensi dan efektivitas. Misalnya, para pengguna sistem reservasi
penerbangan tidak bisa menungguhingga 100 orang penunpang (ukuran batch
yang efisien ) sebelum transaksi diproses. Jika akses segera informasi saat ini
penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan
pilihan yang logis. Ketika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan
pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi
operasional bisa dicapai melalui pemrosesan secara batch, maka batch
merupakan pilihan yang paling tepat.

2. Pendekatan Pemrosesan dan Alternatif


a. Sistem Warisan vs Sistem Modern
Tidak semua organissasi menggunakan sistem informasi modern.
Beberapa perusahaan mengggunakan sistem warisan untuk beberapa

11
pemrosesan data. Ketika sistem warisan digunakan untuk memproses transaksi
yang signifikan secara keuangan, auditor perlu mengetahui cara mengevaluasi
dan mengujinya. Sistem warisan umumnya memiliki fitur sberikut ini:
memiliki aplikasi mainframe, berorientasi pada batch, sistem warisan yang
awal menggunalan file datar untuk penyimpanan data, namun basis data
hirarkis dan jaringan sering berkaitan dengan era sistem warisan yang lebih
maju. Sistem modern cenderung berbasis klien servis dan memproses transaksi
secara real time. Meskipun ini merupakan tren di banyak organisasi, kita perlu
menyadari bahwa banyak sistem mordern yang berbasis mainframe dan
menggunakan pemrosesan batch.
b. Pembaruan File Master dari Transaksi
Baik pemrosesan batch maupun pemrosesan real time yang digunakan,
pembaruan record file utama mencakup pembaruan nilai dari satu atau
beberapa field untuk merefleksikan pengaruh dari suatu sistem transaksi.
c. Prosedur Pembuatan Cadangan Basis data
Setiap record dalam file basis data memiliki lokasi disket tertentu atau
alamat yang ditentukan oleh nilai kunci primernya. Karena hanya satu lokasi
valid yang ada untuk record, pembaruan record harus terjadi diteKarena hanya
satu lokasi valid yang ada untuk record, pembaruan record harus terjadi
ditempatnya. Figur berikut menunjukkan teknik ini :

3. Pemrosesan Batch dengan Menggunakan Pengumpulan Data Secara Real-


Time
Pendekatan pemrosesan data yang populer, khususnya untuk perusahaan besar,
adalah menangkap secara elektronik data transaksi pada sumbernya ketika terjadi.
Dengan mendistribusikan kemampuan input data ke pengguna, kesalahan

12
transaksi tentu bisa dicegah atau dideteksi dan dikoreksi pada sumbernya.
Hasilnya adalah file transaksi yang bebsa dari kebanyakan kesalahan yang sering
terjadi pada sistem warisan lama. File transaksi kemudian diproses dengan cara
batch untuk mencapai efisiensi operasional. Jurnal penjualan dan akun buku besar
umum diproses dengan cara batch, dan tidak memperbaruinya secara real-time.
Hal ini dikarenakan untuk mencapai efisiensi operasional.

4. Pemrosesan Real-Time
Sistem real-time memproses seluruh transaksi pada saat terjadi. Sistem
semacam ini memiliki banyak potensi keuntungan, termasuk perbaikan
produktivitas, pengurangan persediaan, peningkatan perputaran persediaan,
pengurangan jeda dalam penagihan pelanggan, dan perbaikan kepuasan
pelanggan. Pemrosesan real-time sesuai dengan sistem yang memproses veolume
transaksiyang rendah dan tidak saling berbagi record umum. Sistem ini
menggunakan teknologi local area network (LAN) dan wide area netrwork
(WAN). Terminal pada situs distribusi di seluruh organisasi digunakan untuk
menerima, memproses, dan mengirim informasi mengenai transaksi saat ini. Hal
ini harus saling terkait dalam jaringan agar para pengguna dapat berkomunikasi.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem pemrosesan transaksi terdiri dari empat bagian utama. Bagian pertama
menunjukkan pemrosesan transaksi yang menjelaskan peran pentingnya transaksi
sebagai penyedia informasi pelaporan keuangan, pelaoran manajemen internal, dan
pendukung operasi sehari-hari. Terdapat tiga siklus transaksi, yaitu siklus siklus
pendapatan, pengeluaran, dan konversi. Bagian kedua menunjukkan relasi antara
catatan akuntansi dalam sistem manual dan berbasis komputer. Kemudian terdapat
teknik dokumentasi yang digunakan untuk mendeskripsikan fitur-fitur utama dari
sistem. Dalam pemrosesan transaksi, digunakan dua teknologi komputer, yaitu
pemrosesan batch yang menggunakan pengumpulan data Real-Time dan pemrosesan
Real-Time.

B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini, tentunya masih terdapat kekurangan dalam
penyusunannya. Adapun nantinya, penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang
bisa membangun dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, E. Y. 2017. Pengantar sistem informasi. Penerbit Andi.

Mahatmyo, A. 2014. Sistem informasi akuntansi suatu pengantar. Deepublish.

Hall, James. A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Zamzami, F., Nusa, N. D., & Faiz, I. A. 2021. Sistem Informasi Akuntansi. UGM PRESS.

15

Anda mungkin juga menyukai