Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENCATATAN AKUNTANSI”

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4

Abdul Karim Nufalul Ghufron (2223290065)

Sinta Nuriyah (2223290069)

Qurrotul Mardiyah (2223290078)

DOSEN PENGAMPU:

Siti Nur Aisyah Maulidiah, M.E

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AHMAD SIBAWAYHIE

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segalanya yang terbaik sehingga
kami dapat menyelesaika makalah makalah mata kuliah pengantar akuntansi dengan judul
“PENCATATAN AKUNTANSI.” penulisan makalah ini merupakan salah tugas yang di
berikan mata kuliyah komunikasi bisnis di Sekolah Tinggi Agama Islam Ahmad Sibawayhie.

Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengajar yang sudah memberikan arahan
dan pengetahuan sehingaa penulisan makalah bisa diselesaikan,meski masih banyak
kekurangan akan tetapi penulisan akan terus berusaha sehingga kedepannya bisa membuat
sebuah karya terbaik yang bisa memberikan pengetahuan dan informasi lebih kepada para
pembaca.

Kami terbuka dalam hal kritik dan saran karena penulisan menyadari masih dalam
tahap dan proses belajar untuk menajadi lebih baik sehigga masih perlu masukan dan
bimbingan.dan semoga makalah ini bisa turut menambah wawasan bagi pembaca meski
hanya sattu atau dua pengetahuan dan bimbingan.

Besuki, 16 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Proses Pencatatan Akuntansi...........................................................................................3

1. Transaksi......................................................................................................................3

2. Jurnal...........................................................................................................................5

3. Buku Besar..................................................................................................................6

4. Neraca Saldo................................................................................................................7

5. Laporan Keuangan.......................................................................................................8

B. Cara melakukan analisis dari transaksi dalam akuntansi................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

A. Kesimpulan....................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komputer sebagai alat bantu kegiatan banyak digunakan dalam berbagai


aktifitas, terutama dalam proses administrasi bisnis perusahaan. Komputer dapat
menyimpan data, koma mengolah data, dan memberikan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat dan akurat.pengunaan komputer, administrasi perusahaan akan semakin
mudah mulai dari pemuatan dokumen, laporan, maupun untuk berkirim surat
perkembangan teknologi informasi yang sedemikiyan cepatnya telah membawa dunia
memasuki era baru yang lebih cepat dari yang di bayangkan.
Keuangan merupakan hal yang penting untuk di perhatikan oleh sebuah
perusahaan. Oleh karena itu,diperlukan laporan keuangan yang baik untuk
mengetahui hasil dari bisnis yang dijalankan. Laporan keuagan yang baik haruslah
memiliki data yang terintegrasi dengan baik mulai dari dokumentasi transaksi hingaa
laporan keuangan yang di hasilkan. Human error merupakan salah satu masalah yang
sering terjadi dalam pembuatan laporan keuagan di mana terjadi keslahan saat admin
melakukan rekap data transaksi.
Dalam dunia akuntansi sangat penting diperlukan pemahaman secara benar
tentang prose pencataan serta laporan keuangan apalagi untuk serong akuntan pemula
yg skillnya bisa dibilang pas-pasan . Meski sudah banyak software (Aplikasi) akuntan
yang bisa menhandle pekerjaan akuntansi terutama dalam proses pencatatan sampai
pengihtisaran laporan keuangan , akan tetapi masih diperlukan peran penting para
pelaku akuntan dalam mengecek, mereview ulang dan menganalisa data apakah sudah
benar benar akurat dan informative. Oleh karena itu diperlukan seorang akuntan yang
menguasai pengetahuan dalam hal mencatat sesuai regulasi akuntansi, karena
software tidak bisa menganalisa, merekonsil, mengevaluasi,revisi,dan koreksi serta
mendeteksi apakah sebuah data itu benar adanya atau tidak.
Secara umum , akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses
kegiatan mengolah data keuangan ( input ) agar menghasilkan informasi keuangan
(output) yang bermanfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.

1
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang di gunakan
untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan
sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan
antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang harus dilakukan dalam tahapan-tahapan pencatatan akuntansi?


2. Bagaimana cara melakukan analisis dari transaksi dalam akuntansi?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui bagaimana proses atau tahapan pencatatan akuntansi.


2. Menambah pengetahuan tentang transaksi dalam akuntansi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Pencatatan Akuntansi

Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses. Proses tersebut
dimulai dari mengumpulkan dokumen dasar transaksi, mengklasifikasikan jenis
transaksi, menganalisis, meringkasnya dalam catatan, hingga melaporkannya dalam
bentuk laporan keuangan yang dibutuhkan.

1. Transaksi
Dalam akuntansi, proses pencatatan selalu di mulai dengan menganalisis
setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Analisis ini mengandung
pengertian bahwa seorang akuntan harus dapat menentukan pengaruh dari masing-
masing transaksi terhadap akun. Pada tahapan ini, akuntan sudah selayaknya
memiliki pemahaman yang baik mengenai definisi/pengertian dari aset,
kewajiban, ekuitas, prive, pendapatan, dan beban yang semuanya itu merupakan
akun utama laporan keuangan. Setelah transaksi dianalisis, langkah selanjutnya
adalah mencatat kandungan informasi yang ada pada setiap transaksi ke dalam
jurnal (tentu saja setelah kandungan informasi tadi diterjemahkan ke dalam akun-
akun).
Transaksi dicatat ke dalam jurnal secara kronologis, yaitu berdasarkan urutan
waktu terjadinya transaksi. Jurnal akan memperlihatkan pengaruh setiap transaksi
terhadap akun dalam bentuk debet kredit. Lewat prosedur debet kredit inilah kita
dapat melihat kenaikan ataupun penurunan atas saldo masing-masing akun terkait.
Transaksi adalah peristiwa bisnis yang dapat diukur dengan menggunakan satuan
moneter dan yang dapat menyebabkan perubahan di salah satu unsur posisi
keuangan perusahaan. Umumnya, transaksi selalu disertai dengan perpindahan
hak milik dari pihak-pihak yang melakukan transaksi tersebut.
Berbagai transaksi yang selalu rutin terjadi dalam sebuah perusahaan antara
lain: transaksi penjualan produk, transaksi pembelian peralatan usaha, transaksi
penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas, dan sebagainya. Pembukuan biasanya
dilakukan oleh seorang ahli pembukuan. Pembukuan berbeda dengan akuntansi.
3
Proses akuntansi biasanya dilakukan oleh seorang akuntan. Akuntan membuat
laporan dari transaksi keuangan tercatat yang ditulis oleh ahli pembukuan.
Ketika sedang melakukan transaksi yang bersifat financial bukti-bukti
transaksi harus lengkap agar benar-benar diakui kejadian transaksi tersebut.
Berikut yang harus diketahui dan dilakukan ketika melakukan transaksi :
a. Macam-macam Bukti Transaksi
a) Bukti Transaksi Internal adalah transaksi yang melibatkan pihak
perusahaan.
 Memo antar bagian, dibuat oleh pihak perusahaan untuk proses
transaksi selanjutnya
 Memorial Post dibuat oleh peruhaan yang berisi tentang keputusan.
b) Bukti Transaksi Eksternal adalah transaksi yang melibatkan pihak luar
perusahaan. Berikut bukti transaksi eksternal : 1. Faktur
 Kwitansi
 Nota Kredit
 Nota Debit
 Cek
 Bilyet Giro
b. Analisa Bukti Transaksi.
Yaitu analisa yang merujuk pada prinsip
 Harta (asset).
 Utang (kewajiban).
 Modal.
 Pendapatan.
 Biaya (cost).
Contoh :
Anda menerima uang gaji pada bulan September 2013 sebesar
Rp5.000.000 ,-
Analisis transaksi :
Anda menerima uang, karena telah memberikan jasa sehingga memperoleh
penghasilan. Penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur
pendapatan.

4
Dalam contoh transaksi diatas, kita bisa nyatakan bahwa harta juga
mengalami penambahan berupa uang.
Atas transaksi tersebut kita dapat simpulkan :
Aset bertambah dan pendapatan bertambah.
Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET.
Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT.

2. Jurnal
Jurnal adalah catatan permanen pertama (book of original entry) dari berbagai
transaksi financial yang tersusun secara sistematis dan kronologis (sesuai urutan
waktu kejadian) dengan mnyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit
dengan jumlah dan keterangannya ringkas serta jelas.
a. Fungsi Jurnal
 Fungsi pencatatan, artinya semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti
dokumen yang ada harus dicatat seluruhnya.
 Fungsi historis, artinya transaksi dicatat berurutan sesuai dengan tanggal
atau waktu terjadinya transaksi.
 Fungsi analisis, artinya untuk menentukan akun mana yang harus di Debet
dan di Kredit sesuai jumlah masing-masing.setiap transaksi yang dicatat
dalam jurnal harus merupakan analisis dari bukti bukti transaksi.
 Fungsi instruktif, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau
perintah untuk melakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar sesuai
hasil analisis dalam jurnal.
 Fungsi informatif, artinya jurnal dapat memberikan informasi transaksi
yang terjadi secara jelas.
b. Jenis Jurnal
Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum (general journal)
dan jurnal khusus (special journal). Jurnal umum dibuat atas transaksi yang
tidak dicatat dalam jurnal khusus. Contoh transaksi yang akan di catat dalam
jurnal umum adalah transaksi retur pembelian, retur penjualan, serta transaksi
pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit. Jurnal koreksi
(correcting entries), jurnal penyesuaian (adjusting entries), dan jurnal penutup
(closing entries) tergolong ke dalam jurnal umum.

5
Jurnal khusus dibagi menjadi:
 Jurnal penjualan (sales journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi penjualan barang dagangan ke pelanggan secara kredit. Untuk
transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan
dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
 Jurnal pembelian (purchases journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi pembelian barang dagangan dari supplier secara kredit. Untuk
transaksi pembelian barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan
dicatat dalam jurnal pembayaran kas.
 Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas langsung dari pelanggan
dalam transaksi penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan
kas dari hasil penagihan piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini.
Contoh lainnya adalah penerimaan kas dari hasil pinjaman serta penjualan
tunai peralatan dan perabot kantor yang tidak terpakai.
 Jurnal pembayaran kas (cash payments journal), digunakan untuk
mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas. Pembayaran kas langsung ke
supplier dalam transaksi pembelian barang da-
c. Langkah-langkah membuat jurnal
a) Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal, sesuai tanggal
yang tercantum pada bukti transaksi.
b) Isilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi.
c) Pada kolom akun/keterangan, tuliskan akun-akun yang mengalami
perubahan akibat transaksi.
d) Isilah kolom debet/kredit sesuai dengan jumlah uang yang terlibat dalam
transaksi.
e) Di dalam mengerjakan buku jurnal apabila sudah habis halaman
pertama,maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan memakai kata
penjelasan pindahan.

3. Buku Besar
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya
adalah mem-posting (memindah-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada
jurnal ke dalam buku besar untuk masingmasing akun. Intinya adalah bahwa
6
setiap saldo akun yang masih "tercerai berai" dalam jurnal akan diakumulasikan
ke dalam buku besar sesuai masing-masing akun. Nantinya, buku besar untuk
masing-masing akun ini akan memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap
perubahan (mutasi debet dan mutasi kredit) yang ditimbulkan dari seluruh
transaksi yang terjadi selama periode akuntansi.
Dengan kata lain, buku besar merupakan kumpulan akun-akun yang
digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar
juga dapat diartikan sebagai tahapan catatan terakhir dalam akuntansi yang
menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang
berasal dari jurnal.
Buku besar (ledger) dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar umum (general
ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Untuk perusahaan yang
sudah computerized system, proses posting dari jurnal ke buku besar tidak lagi
dilakukan secara manual tetapi akan langsung terposting secara otomatis lewat
program komputer. Buku besar umum selalu dibuat atas seluruh akun laporan
keuangan.
Tidak semua akun memerlukan buku besar pembantu. Perusahaan biasanya
akan membuat buku besar pembantu hanya khusus untuk akun piutang dagang
dan utang dagang. Buku besar pembantu diperlukan untuk merinci saldo yang
terdapat dalam buku besar umum. Bayangkan saja dalam sebuah perusahaan
dagang yang dimana transaksi penjualan barang dagangan (secara kredit)
dilakukan ke banyak pelanggan, demikian juga perusahaan melakukan transaksi
pembelian barang dagangan (secara kredit) dari banyak supplier. Dengan adanya
buku besar pembantu yang mencatat tagihan ke masing-masing pelanggan dan
yang mencatat utang ke masing-masing supplier, akan lebih memudahkan bagi
perusahaan untuk mengontrol saldo keseluruhan piutang dagang dan utang
dagang. Total jumlah saldo dari keseluruhan masing-masing buku besar pembantu
harus sama dengan jumlah saldo yang tertera dalam buku besar umum.

4. Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya
kesalahan di dalam memposting jumlah debet/kredit dari jurnal ke buku besar.
Kecocokan antara jumlah debet dengan jumlah kredit ini harus dibuktikan pada
setiap akhir periode laporan akuntansi. Langkah awal dalam menyiapkan neraca

7
saldo adalah menentukan saldo akhir per periode laporan akuntansi untuk setiap
akun. Seluruh saldo akhir tersebut (untuk tiap-tiap akun) akan dipindahkan ke
neraca saldo.
Perlu ditekankan di sini, bahwa neraca saldo dibuat hanya untuk membuktikan
bahwa antara jumlah debet dengan jumlah kredit telah sama (equality). Neraca
saldo tidak menjamin dalam hal kelengkapan dan keakuratan data transaksi. Jika
antara jumlah debet dengan jumlah kredit dalam neraca saldo tidak sama, maka
berarti terdapat kesalahan posting (karena dalam double-entry system, seharusnya
antara sisi debet dengan sisi kredit seimbang). Sebaliknya jika antara jumlah debet
dengan jumlah kredit dalam neraca saldo sama, maka hal ini belum tentu (tidak
menjamin) bahwa semua transaksi telah dicatat secara benar dalam jurnal. Antara
jumlah debet dengan jumlah kredit dalam neraca saldo akan tetap sama,
meskipun:
a. Terdapat kesalahan identifikasi akun dalam pembuatan ayat jurnal; misalnya
sebuah peralatan yang dibeli secara tunai dicatat dalam jurnal sebagai
penambah utang. Dalam hal ini, meskipun akun yang digunakan salah
(mengkredit akun utang, seharusnya mengkredit akun kas) tetapi antara sisi
debet dengan sisi kredit akan tetap seimbang dalam jumlah yang sama.
b. Terdapat transaksi bisnis yang tidak dijurnal (terlewatkan).
c. Terdapat transaksi bisnis yang dijurnal secara ganda (double).

5. Laporan Keuangan
Setelah data transaksi dicatat ke dalam jurnal dan diposting ke dalam buku
besar (ledger), laporan akuntansi disiapkan untuk memberikan informasi yang
berguna bagi para pemakai laporan (users), terutama sebagai dasar pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan kelak. Laporan akuntansi ini dinamakan
laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk
akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis.
Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data akuntansi
hingga menghasilkan laporan keuangan, dan bahkan harus dapat
menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang

8
berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan
dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal seperti manajemen perusahaan dan
karyawan, dan yang kedua adalah pihak eksternal seperti pemegang saham,
investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan
keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil
usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Sedangkan dalam Standar
Akuntansi Keuangan dijelaskan tentang tujuan laporan keuangan yang isinya:
"Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi".

B. Cara melakukan analisis dari transaksi dalam akuntansi

Akuntansi adalah sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,


pelaporan, dan penganalisaan dari transaksi keuangan suatu organisasi untuk
pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi akuntansi. Didalam proses
akuntansi terdiri dari beberapa tahap, berikut penjelasannya:
1. Tahap pencatatan dan penggolongan meliputi:
a. Penyusunan atau pembuatan bukti-bukti pembukuan atau bukti transaksi serta
penganalisisan transaksi
b. Pencatatan ke dalam jurnal umum atau jurnal khusus
c. Pencatatan atau posting ke dalam buku besar
2. Tahap pengikhtisaran atau peringkasan meliputi:
a. Penyusunan neraca saldo
b. Penyusunan jurnal penyesuaian
c. Penyusunan kertas kerja
3. Tahap pelaporan dan penganalisisan meliputi:
a. Penyusunan laporan keuangan
b. Pembuatan analisa laporan keuangan

9
Jadi, suatu tahap dalam siklus akuntansi yang terdiri atas analisis transaksi dan
bukti-bukti transaksi penjurnalan serta pemindahbukuan (posting)dari jurnal
kesetiap akun disebut tahap pencatatan dan penggolongan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi (accounting) adalah suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input)
agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, maka harus melewati beberapa tahapan proses, yaitu:
1. Transaksi
2. Jurnal
3. Buku Besar
4. Neraca
5. Laporan keuangan

B. Saran
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal
penyajiannya maka dari tu kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi.
Segala saran yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan
dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Indra Mahardika. "Pengantar Akuntansi." Yogyakarta: Quadrant (2017).

Rudianto. “Pengantar Akuntansi” (Erlangga) 15-17.

Sastroatmodjo, Sunarno, and Eddy Purnairawan. Pengantar Akuntansi. Media Sains


Indonesia, 2021.

SE, Hery. “Pengantar Akuntansi” (Gramedia Wisiasarana Indonesia,2015), 29-41.

https://www.academia.edu/4835863/Proses_Pencatatan_Akuntansi

https://www.academia.edu/49435801/
Pencatatan_Akuntansi_dan_Pelaporan_Keuangan_MENGERJAKAN_PERSAMAAN
_AKUNTANSI

12

Anda mungkin juga menyukai