MAKALAH
“TINJAUAN UMUM TENTANG PROSES-PROSES BISNIS”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
mengenai Tinjauan Umum Tentang Proses-Proses Bisnis. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan
masukan demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat banyak salah kata.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB 1 | PENDAHULUAN
BAB 2 | PEMBAHASAN
BAB 3 | PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebelum kita melakukan proses bisnis, alangkah baiknya kita meninjau apa saja yang
akan dibutuhkan dan dihasilkan pada proses berbisnis tersebut. Selain itu, perlu kita fikirkan
juga sistem pengendalian dalam proses bisnis tersebut dan bagaimana proses bisnis itu dapat
berjalan. Maka dari itu, perlu ditinjau bagaimana Sistem Informasi Akuntansi dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
Pada makalah kali ini, penulis akan membahas bagaimana Sistem Informasi
Akuntansi dapat melaksanakan fungsinya untuk kelangsungan proses bisnis yang akan kita
jalankan. Sehingga kedeapannya kemudahan dalam mendapatkan informasi untuk pihak
eksternal dan internal menjadi lebih efisien.
Selain itu, pengaruh Sistem Informasi Akuntansi juga membuat pengendalian lebih
efisien. Tanpa adanya Sisrem Informasi Akuntansi, Informasi yang dibutuhkan tidak dapat
diperoleh sehingga menimbulkan kekacauan dalam melaksanakan proses bisnis.
1.3. Tujuan
a) Mahasiswa mengetahui Kegiatan bisnis dan seperti apa Kebutuhan Informasi
b) Mahasiswa mengetahui Proses-proses Transaksi
c) Mahasiswa mengetahui Penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan
d) Mahasiswa mengetahui Peran dan fungsi pengendalian internal
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Kegiatan bisnis dan seperti apa Kebutuhan Informasi
Untuk memutuskan sebelum membeli sebuah paket akuntansi, pertama-tama harus
memahami bagaimana perusahaan tersebut berfungsi. Hal tersebut akan membuat kita
mampu mengidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan untuk mengelolanya secara efektif.
Selanjutnya, dapat menentukan jenis data dan prosedur yang akan diperlukan untuk
mengumpulkan informasi tersebut. Lalu membuat tabel tiga kolom untuk meringkas hasil-
hasil analisi. Di kolom sebelah kiri, diisi dengan daftar kegiatan bisnis dasar. Kemudian, di
kolom bagian tengah, diisi dengan daftar keputusan utama yang perlu dilakukan untuk setiap
kegiatan tersebut. Dan di kolom sebelah kanan diisi dengan daftar informasi yang berguna
untuk membuat keputusan. Tidak semua kebutuhan informasi yang terdaftar di dalam kolom
sebelah kanan akan dihasilkan oleh SIA. Misalnya informasi mengenai ketentuan
pembayaran barang-barang yang dibeli, akan disediakan oleh penyedia barang (vendors).
Jadi, SIA harus mampu mengintegrasikan data eksternal dengan data yang dihasilkan secara
internal agar dapat menggunakan kedua jenis data tersebut. Selanjutnya, memutuskan untuk
mengatur ulang kegiatan bisnis yang terdaftar dalam Tabel 2.1 menjadi kelompok transaksi
yang saling berhubungan. Banyak kegiatan bisnis organisasi yang dapat dideskripsikan
sebagai pasangan kegiatan (event) yang mencakup pertukaran memberi-menerima (give-get).
2
3
Tabel 2.1 : Tinjauan Menyeluruh Kegiatan Bisnis, Keputusan Utama, dan Kebutuhan Infromasi
4
Pertukaran-pertukaran dasar tersebut sesuai dengan apa yang secara historis telah disebut
diklus transaksi (transaction sycles), yaitu:
Siklus pendapatan (revenue) mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam
bentuk uang tunai.
Siklus pengeluaran (expenditure) mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran
dalam bentuk uang tunai.
Siklus penggajian sumber daya manusia (payroll) mencakup kegiatan mengontrak dan
menggaji pegawai.
Siklus produksi mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi
produk jadi.
Siklus keuangan mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan
kreditor dan membayar mereka kembali.
Gambar 2.1 menunjukkan bagaimana berbagai siklus transaksi ini saling berhubungan
dan bertalian dengan buku besar dan sistem pelaporan, yang digunakan untuk menghasilkan
informasi bagi manajemen dan pihak-pihak eksternal. Dalam banyak paket software
akuntansi, berbagai siklus transaksi diimplementasikan sebagai modul yang terpisah. Setiap
organisasi tidak perlu mengimplementasikan setiap modul. Toko retail, tidak mempunyai
siklus produksi sehingga tidak perlu mengimplementasikan modul tersebut. Selain itu,
beberapa jenis organisasi memiliki keperluan yang unik. Misalnya, institusi keuangan
memerlukan siklus deposit dan pembayaran angsuran yang berhubungan dengan transaksi
yang melibatkan akun pelanggan dan pinjaman pelanggan. Sifat siklus transaksi dapat juga
berbeda antar jenis organisasi. Contohnya, siklus pengeluaran (expenditure) perusahaan jasa,
seperti akuntan publik atau firma hukum, tidak mencakup proses transaksi yang berhubungan
dengan pembelian, penerimaan, dan pembayaran barang yang akan dijual lagi ke pelanggan.
5
6
4. Menjurnal Transaksi
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yakni menjurnal transaksi. Agar proses
pencatatan efisien, maka sebaiknya Anda selalu mencatat setiap transaksi dalam jurnal
setelah transaksi dilakukan. Jangan menunggu sampai transaksi terkumpul lama karena Anda
dapat lupa mencatatnya ataupun bukti transaksi dapat hilang. Dengan langsung mencatatnya
maka Anda juga dapat mencegah terjadinya kesalahan saat menyalin dalam buku besar.
6. Membuat Neraca
Jika Anda sudah mencatat transaksi keuangan dengan rapi, selanjutnya Anda dapat
membuat neraca. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah saldo sisi aktiva
(debit) sama dengan saldo sisi pasiva (kredit). Jika belum seimbang maka artinya ada
transaksi yang belum dicatat atau ada kesalahan dalam menghitung.
Anda dapat membetulkannya sebelum membuat laporan keuangan. Dengan demikian
membuat neraca juga dapat mengurangi risiko Anda salah dalam membuat laporan keuangan.
Karena jika kesalahan diketahuinya pada saat sudah menjadi laporan keuangan, tentu saja
pekerjaan Anda pun akan semakin banyak.
2. Struktur Keputusan :
Keputusan yang dibuat pada tingkat panajemen operasional cendrung lebih terstruktur,
sedang keputusan pada tingkat taktis lebih semiterstruktur, dan keputusan pada tingkat
strategis lebih tak terstruktur.
a) Keputusan terstruktur: mencakup situasi dimana prosedur pengambilan keputusan
yang hams diikuti dapat ditentukan sebelumnya. Misal: inventory reorder.
b) Keputusan tidak terstruktur: mencakup situasi keputusan dimana prosedur yang hams
diikuti tidak bisa ditentukan sebelumnya. Misal: reorganisasi dalam perusahaan.
c) Keputusan semi terstruktur: sebagian prosedur pengambilan keputusan dapat
ditentukan namun tidak cukup untuk memastikan keputusan. Misal: penjadwalan
produksi.
10
yang cepat ke permintaan manajer dan analis, sehingga proses analisis atau pengambilan
keputusan teidak terganggu.
Pemrosesan analitis online melibatkan beberapa operasional analisis dasar, termasuk
konsolidasi, penggalian (drill-down), dan pengirisan dan pemotongan (slicing and dicing).
Konsolidasi (Consolidation). Konsolidasi melibatkan pengumpulan data. Hal ini dapat
melibatkan pengumpulan sederhana atau pengelompokan yang rumit dengan
melibatkan data yang saling berhubungan. Misalnya data kantor penjualan dapat
dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke regional.
Penggalian (Drill-down). OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan dan secara
otomatis. Misalnya, penjualan menurut produk individual atau staf penjualan yang
menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah diakses.
Pengirisan dan pemotongan (Slicing and Dicing). Pengirisan dan pemotongan
merujuk pada kemampuan untuk melihat database dari berbagai sudut pandang. Satu
irisan dari database penjualan dapat menunjukkan semua penjualan dari satu jenis
produk secara regional. Irisan yang lain dapat menunjukkan semua penjualan menurut
saluran penjualan dari setiap jenis produk. Pengirisan dan pemotongan sering
dilakukan sejalan dengan sumbu waktu untuk menganalisis tren dan menemukan pola
berbasis waktu pada data.
b) Informasi: yaitu menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan
yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
c) Operasional: yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset
dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi perusahaan dari risiko kerugian.
Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan
yang dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan
yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. Penipuan ini meliputi
pencurian kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja, hingga
penggelapan uang miliaran rupiah melalui skema penipuan yang rumit.
Unsur-unsur pengendalian intern menurut para ahli yang perlu dirancang dan diterapkan oleh
manajemen perusahaan, adalah:
Lingkungan pengendalian
Penilaian Resiko (risk assessment)
Prosedur pengendalian
Pengawasan
Informasi dan komunikasi
Arti pentingnya Sistem Pengendalian Internal bagi manajemen dan auditor independen sudah
lama diakui, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan alasan:
Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal
manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi
terhadap jalannya perusahaan.
Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian internal yang baik
dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan
penyimpangan yang akan terjadi.
Sistem pengendalian internal perusahaan akan efektif dan efisien jika melibatkan
pimpinan (Top Management). Komitmen adalah yang paling utama berjalannya sistem ini.
Hal ini akan mempengaruhi beberapa hal, misal cara antar karyawan berinteraksi satu sama
lain dan kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang dimiliki perusahaan.
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Untuk memutuskan sebelum membeli sebuah paket akuntansi, pertama-tama harus
memahami bagaimana perusahaan tersebut berfungsi. Hal tersebut akan membuat kita
mampu mengidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan untuk mengelolanya secara efektif.
Agar sukses dalam bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan sistem informasi yang dapat
mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dan berbagai informasi dari manajer dan
praktisi bisnis.
Salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mencatat
transaksi. Pencatatan transaksi merupakan dasar dalam proses akuntansi. Tanpa melakukan
pencatatan pada transaksi yang telah dilakukan, kita tidak dapat membuat laporan keuangan.
Beberapa panduan cara mencatat transaksi dengan mudah dan agar terlihat lebih rapi ;
a) Mengumpulkan Bukti-Bukti Transaksi
b) Identifikasi Keaslian Bukti
c) Melalui Prosedur yang Benar
d) Menjurnal Transaksi
e) Memindahkan Catatan ke Buku Besar
f) Membuat Neraca
g) Membuat Laporan Keuangan
Sistem pengendalian internal perusahaan akan efektif dan efisien jika melibatkan
pimpinan (Top Management). Komitmen adalah yang paling utama berjalannya sistem ini.
Hal ini akan mempengaruhi beberapa hal, misal cara antar karyawan berinteraksi satu sama
lain dan kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang dimiliki perusahaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://sohaelearningstyle.wordpress.com/pertemuan-ke-2-tinjauan-menyeluruh-proses-bisnis/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-mencatat-transaksi-keuangan-dengan-rapi-dan-mudah/
https://kresnapw.wordpress.com/2014/06/20/dukungan-sistem-informasi-dalam-pengambilan-
keputusan/
https://babelreview.co.id/pentingnya-pengendalian-internal-bagi-suatu-perusahaan