Disusun Oleh :
2023
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Siklus Akuntansi dan Sistem
Enterprise Resource Planning (ERP) ” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi.Tak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi akhir zaman yaitu Muhammad Shallallahu, Alaihi Wa Sallam, kepada keluarga, para
sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Namun kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membaca dan yang memerlukan pengetahuan tentang makalah ini.
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kelompok 1
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1. Latar Belakang......................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
3. Tujuan Penelitian..................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAAN..........................................................................................................................5
Pengertian Siklus Akuntansi....................................................................................................5
Sistem Pengelolahan Data........................................................................................................5
Penyimpanan data.....................................................................................................................6
Pengolahan Data.......................................................................................................................7
Output informasi.......................................................................................................................8
Pencatatan Akuntansi...............................................................................................................8
Sistem Enterprise Resource plannimg(ERP)..........................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
KESIMPULAN......................................................................................................................13
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Siklus akuntansi yang terjadi dalam setiap perusahaan akan selalu diakhiri dengan
pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan menurut Kieso dkk. (2011:4) adalah sarana
utama bagi perusahaan mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan pada periode
tertentu. Laporan ini terdiri dari neraca, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, serta catatan laporan keuangan. Laporan keuangan menjadi bagian
yang penting bagi perusahaan karena untuk melihat kinerja perusahaan selama suatu periode
tertentu telah tercermin melalui laporan keuangan yang di buat perusahaan. Perusahaan yang
baik akan menghasilkan laporan keuangan yang baik pula yang nantinya akan digunakan
oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan seperti pemegang saham dan kreditor
dalam pengambilan keputusan sehingga perusahaan selalu berusaha meingkatkan kinerja dan
nilai yang dimilikinya demi meningkatkan kepercayaan penggunanya.
Ghozali dan Chariri (2007:377), menyatakan bahwa laporan keuangan harus dapat
memberikan informasi yang cukup dan kejelasan mengenai hasil aktifitas suatu unit bisnis,
oleh karena itu informasinya haruslah lengkap, jelas, dan dapat menggambarkan mengenai
kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha secara tepat.
Oleh karena itu, laporan keuangan harus 2 disusun sebaik mungkin sesuai data yang akurat
dan standar akuntansi yang berlaku.
Seiring dengan perkembangan perusahaan yang ingin selalu mempertahankan dan
meningkatkan nilai yang dimilikinya demi menampilkan yang terbaik dihadapan publik,
sering kali terjadi permasalahan yang timbul. Permasalahan yang sering muncul adalah
kondisi dimana terjadinya penipuan (fraud) yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan
sendiri seperti manajemen maupun karyawan. Fraud sendiri merupakan tindakan yang ilegal
karena bertujuan untuk memperoleh manfaat dan memperkaya diri sendiri. Tanpa disadari
fraud dapat mengurangi nama baik atau reputasi perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan bisnisnya (Priantara, 2013:211).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apa saja tahap-tahapyang ada di siklus akuntansi?
2. Apakah didalam input data memiliki beberapa tahapan?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari siklus akuntansi itu sendiri
2. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat ingin menyimpan data.
5
BAB II
PEMBAHASAAN
Siklus pengolahan data adalah operasi yang dilakukan pada data untuk
menghasilkan informasi yang penting dan relevan. Proses ini terdiri atas 4 tahap, yakni:
1) Input data
Secara historis, sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber kertas untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis mereka. Contohnya meliputi pesanan penjualan,
pesanan pembelian, dan kartu absen karyawan. Mereka kemudian memindahkan data ke dalam
computer.
Dokumen turnaround adalah output perusahaan untuk pihak eksternal, yang sering kali
menambahkan data ke dokumen, dan kemudian mengembalikan ke perusahaan sebagai dokumen
5
input. Contohnya tagihan utilitas yang dikirim ke pelanggan, dikembalikan bersama pembayaran
pelanggan.
Alat otomatisasi data sumber mengumpulkan data informasi dalam bentuk yang dapat dibaca
mesin pada waktu dan tempat asalnya. Contoh: ATM, pemindai bar code yang digunakan di
Gudang, pemindai poin penjualan.
- Langkah kedua dalam pemrosesan input adalah untuk memastikan data yang
diambil akurat dan lengkap. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
otomatisasi data sumber atau dokumen turnaround yang didesain dengan baik dan
layar entri data.
- Langkah ketiga dalam pemrosesan input adalah untuk meyakinkan kebijakan
perusahaan diikuti, seperti menyetujui atau memverifikasi transaksi. Maksudnya
perusahaan bisa memberi peraturan tidak mau menjual barang ke yang belum
melunasi utang. Jadi kl ada perusahaan yang belum bayar utang, gak boleh minta
barang dari perusahaan.
2) Penyimpanan data
Agar data dapat berfungsi sebagaimana mestinya, organisasi harus siap dan bisa mengakses data
tersebut dengan mudah. Oleh karena itu, akuntan perlu memahami bagaimana data diatur dan
disimpan dalam SIA dan bagaimana data tersebut dapat diakses.
4. Buku besar
5. Teknik pengodean
6
item yang diberikan nomor secara beruruta sehingga perbedaan dalam
kode urutan akan mengindikasikan item hilang yang sebaiknya diinvestigasi.
6. Bagan akun
Bagan akun merupakan daftar angka yang ditetapkan untuk neraca dan
laporan laba rugi. Angka-angka akun ini memungkinkan data tansaksi dikodekan,
diklasifikasikan, dan dimasukkan ke dalam akun yang sesuail. Bagan akun juga
mempermudah laporan persiapan dan laporan keuangan.
7. Jurnal
Data transaksi sering kali dicatat dalam jurnal sebelum dientri ke dalam buku
besar.Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak sering atau
tidak rutin, seperti pembayaran pinjaman, penyesuaian akhir periode, dan jurnal
penutup.Jurnal khusus mencatat sejumlah besar transaksi yang berulang, seperti
penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
8. Jejak Audit
Jejak audit (audit trail) adalah jalur transaksi yang dapat ditelusuri melalui
sistem pengolahan data dari titik asal ke output final atau mundur dari output final
ke titik asal. Ini digunakan untuk mengecek keakuratan dan validitas posting buku
besar dan untuk menelusur perubahan dalam akun buku besar umum dari saldo
awal ke saldo akhir mereka.
3) Pengolahan Data
Empat jenis aktivitas pengolahan data yang berbeda yang disebut sebagai CRUD
adalah sebagai berikut:
7
Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data
karyawan yang baru dipekerjakan ke database penggajian
Membaca (reading), mengambil, atau melihat data yang sudah ada
Memperbaharui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor
untuk semua vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan
bisnis dengan perusahaan.
Pemrosesan batch adalah mengakumulasikan catatan transaksi ke dalam grup atau batch untuk
memproses pada interval reguler seperti harian atau mingguan.Pemrosesan online, real time
adalah sistem computer yang mengolah data sesegera mungkin setelah mendapatkan dan
menyediakan informasi yang diperbaharui untuk pengguna secara tepat waktu.
4) Output informasi
Informasi biasanya disajikan pada salah satu dari tiga bentuk, yakni:
Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lain. Contoh: cek,
faktur, lap penerimaan, dan daftar permintaan pembelian.
Laporan digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas operasional
dan oleh manajer digunakan untuk membuat keputusan dan untuk
merumuskan strategi bisnis.
Database query yaitu suatu permintaan database untuk menyediakan informasi
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan pertanyaan-pertanyaan
yang membutuhkan tindakan atau jawaban cepat.
Pencatatan Akuntansi
8
transaksi ini bisa berupa kuitansi, faktur, nota, atau bukti lainnya yang
dianggap sah dalam dunia akuntansi. Oleh sebab itu, setiap transaksi
akuntansi sebaiknya menggunakan bukti transaksi yang sehingga bisa
dicatat dan diidentifikasi oleh akuntan, terutama transaksi yang berkaitan
dengan perubahan kondisi keuangan perusahaan
2) Analisis Transaksi
Tahapan siklus akuntansi selanjutnya adalah akuntan harus
melakukan analisis terhadap transaksi tersebut tentang pengaruhnya
terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan akuntansi dalam
perusahaan selalu menggunakan double-entry system.Artinya, setiap
transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi
keuangan di debet dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya.
Secara matematis, umumnya akuntansi menggunakan persamaan:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas dalam melakukan analisis dan
perhitungan transaksi yang terjadi. Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan
mendapatkan investasi uang tunai sebesar Rp 1.000.000,-, peralatan dan
perlengkapan sebesar Rp 500.000,-.Transaksi tersebut bisa dianalisis
bahwa terjadi penambahan kas, perlengkapan, dan peralatan sebesar Rp
1.500.000,-. Penambahan tersebut berarti menambah modal perusahaan
sebesar Rp 1.500.000,- karena semua transaksi tersebut merupakan bagian
dari modal perusahaan.
3) Jurnal
tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah dengan
mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu
akuntansi, jurnal diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu
periode tentang transaksi-transaksi yang terjadi. Proses memasukkan
informasi tersebut disebut penjurnalan.Dalam proses penjurnalan, setiap
transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan Kredit. Pencatatan ini
bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.Pencatatan harus dilakukan
dengan berurutan dan teliti, tanpa ada transaksi yang terlewatkan.
Sehingga pada masa akhir akan didapatkan jumlah debet dan kredit yang
sama besarnya.
9
lebih mudah dalam melakukan pengecekan ulang atau melihat
referensi terkait dengan transaksi yang terjadi jika sudah tercatat dalam
buku besar.
5) Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian
Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh
seorang akuntan adalah menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
Neraca saldo
berisikan daftar saldo dari masing-masing rekening pada buku
besar pada periode tertentu. Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang
terdapat dalam buku besar disatukan dan harus dalam kondisi sama
jumlahnya. Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat transaksi yang
belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam neraca saldo, maka
akuntan wajib untuk melakukan pencatatan dalam jurnal
penyesuaian. Penyusunan Jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan
prosesnya juga sama dengan penjurnalan pada umumnya. Setelah dicatat
dalam Jurnal Penyesuaian, maka hasil laporan keuangannya menjadi
aktual.
6) Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan
Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan
Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo
Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang
sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal
Penyesuaian. Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan
pasiva sesuai dengan statusnya. Kemudian disusun hingga jumlah saldo
keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Neraca
Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva
berjumlah sama besar. Bila tidak, maka terjadi kesalahan dalam
perhitungan dan tidak bisa dibuat Laporan Keuangannya. Laporan
Keuangan ini dibuat setelah jumlah saldo Aktiva dan Pasiva pada buku
Neraca Saldo berjumlah sama besar. Dalam Laporan Keuangan disusun
beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan
fleksibilitas. Selanjutnya, akuntan masuk ke dalam tahapan terakhir yakni
pembuatan Jurnal Penutup.
7) Menyususn Jurnal Penutup
Tahapan berikutnya dalam siklus siklus akuntansi adalah
penyusunan Jurnal penutup oleh seorang akuntan. Jurnal Penutup ini
disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening
nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening tersebut,
caranya bisa dengan membuat nihil nilai rekening tersebut.Tujuan
melakukan penutupan rekening ini adalah untuk melihat aliran pada
sumber selama periode akuntansi tersebut berjalan. Setelah rekening
tersebut ditutup, Jurnal Penutup ini bisa digunakan untuk mengukur setiap
10
kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode tersebut.Pada periode
selanjutnya,
10
Jurnal Penutup bisa membantu untuk memulai kembali dalam
siklus akuntansi selanjutnya.
8) Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik
Tahapan pada siklus akuntansi dalam satu periode sebelumnya
sudah bisa diakhiri dengan pembuatan jurnal penutup. Proses penyusunan
Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini bersifat opsional, boleh dilakukan
atau tidak.Neraca Saldo pada tahap ini berisikan saldo rekening permanen
dari rekening buku besar setelah Jurnal Penutup. Sementara Jurnal
Pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa transaksi tertentu,
terutama yang selalu berulang, bisa lebih sederhana.
Kerugian ERP:
1. Biaya
2. Jumlah waktu yang diminta
3. Perubahan proses bisnis
4. Kompleksitas
5. Resistansi
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Siklus akuntansi pada perusahaan berbeda dengan siklus akuntansi biasanya dalam
menghasilkan suatu laporan keuangan. Tahapantahapannya berbeda, dan cara pencatatannya
pada perusahaaan.
2. Dalam pelaksanaan tiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam melakukan kegiatannya
termasuk dalam pelaksanaan penjualan cicilan jasa konstruksi. Dalam pelaksanaannya
perusahaan berusaha untuk adil pada kedua belah pihak.
SARAN
Saran Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah di bahas sebelumnya maka penulis ingin
memberikan beberapa saran, diantaranya :
1. Pada dasarnya prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan telah dilaksanakan dengan baik oleh
perusahaan, dan alangkah lebih baik jika perusahaan membuat prosedur- prosedur yang dapat
membuat kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
2. Pada siklus akuntansi perusahaan dalam membuat laporan keuangan berbeda dengan standar yang
biasa digunakan. Penulis menyarankan agar perusahaan dapat membuat siklus akuntansi dalam
membuat laporan keuangan sesuai dengan standar yang biasanya.
3. Dalam hal pelaksanaan perusahaan diharapkan dapat memperlihatkan kinerja yang lebih baik lagi
dalam menjalankan kegiatan perusahaan
13
DAFTAR PUSTAKA
https://brendapangaribuan.blogspot.com/2018/09/bab-2.html
https://accurate.id/akuntansi/siklus-akuntansi-pengertian/
https://www.google.com/search?
q=pencatatan+dalam+siklus+akuntansi&rlz=1C1CHBD_enID1023ID1023&sxsrf=AJOql
zUNSsNPGOCS0sou_VPylEmoR7uq8g
%3A1679624701786&ei=_QkdZPPBL8aRseMP9cacuAk&oq=pencatatan+akuntansi+da
lam+siklus+&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQARgAMgYIABAWEB4yBggAEBYQH
jIGCAAQFhAeMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjoECAAQRzoFCAAQgAQ6BwgAEIo
FEEM6CAgAEBYQHhAKOggIABAIEB4QDUoECEEYAFCmCliaPmDRXWgAcAJ4
AYAB7w-
IAZlmkgETMC4xLjAuMS4wLjMuMi4zLjIuMZgBAKABAcgBCMABAQ&sclient=gw
s-wiz-serp
https://www.slideshare.net/ALIMASKUR2/siklus-pengolahan-data-sia
13
4