Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN HASIL OBSERVASI

ZIRANG DAIHATSU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pengampu : Ade Setiawan, M. Ak.

Disusun Oleh:
1. Shofiana Nur Hafizhah (175221081)
2. Della Septian Wardani (175221087)
3. Siti Mar’athus Sholihah (175221090)
4. Rohmatul Azizah (175221110)
5. Ayu Kurnia Wardani (175221111)

AKUNTANSI SYARIAH 5C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN SURAKARTA

SURAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT atas selesainya


penyusunan makalah berjudul “Laporan Hasil Observasi Zirang Daihatsu” dengan
lancar dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi sebagai pemenuhan salah satu tugas.

Makalah ini adalah bukti atas terselesainya salah satu tugas dari Sistem
Informasi Akuntansi dan juga merupakan orientasi pembelajaran materi dari Sistem
Informasi Akuntansi. Makalah ini juga ditujukan untuk mempermudah bagi
mahasiswa maupun pembaca yang lain dalam mempelajari mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi Islam dalam praktik observasi dunia usaha/observasi dengan
menilik system informasi akuntansinya ke tempat usaha secara tuntas.

Makalah ini dapat kami selesaikan karena mendapat bantuan atau dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat membantu mahasiswa maupun pembaca yang lain.
Saran dan kritik yang bersifat membangn demi kesempurnaan makalah ini, kami
terima dengan tangan terbuka karena kami merasa bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.

Surakarta, 5 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LAPORAN HASIL OBSERVASI..........................................................................................i


KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................6
1.4 Manfaat...................................................................................................................7
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI..................................................................8
2.2 PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI........12
2.3 APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI............................................19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.....................................................................................................29
3.2. Sumber Data.........................................................................................................29
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................................29
3.4. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................29
3.5. Teknik Analisis Data............................................................................................30
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan.................................................................................................32
4.2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ZIRANG DAIHATSU..............32
4.3 PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
ZIRANG DAIHATSU......................................................................................................41
4.4 APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ZIRANG
DAIHATSU......................................................................................................................47
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................70
LAMPIRAN.........................................................................................................................71
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

System informasi merupakan kumpulan informasi yang disajikan dalam oleh


suatu perusahaan atau organisasi yang digunakan untuk operasional perusahaan dan
dalam pengambilan keputusan guna pencapaian tujuan, dimana system tersebut
merupakan kombinasi dari orang-orang, tehnologi informasi dan prosedur
1
terorganisir. system informasi merpakan hal penting perusahaan yang dapat
menjadikan dasar penentuan bagaimana masa depan perusahaan tersebut. Dari system
informasi lah tonggak bagaimana operasional perusahaan akan dimanajemen. Jenis
system informasi ada beberapa, namun pemokusan saat ini adalah Sistem Informasi
Akuntansi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah system informasi yang berbasis


komputerisasi dengan pengolahan data keuangan yang berhubungan dengan data
transaksi dalam siklus akuntansi dan menyajikanya dalam bentik laporan keuangan
kepada manajemen perusahaan2. System informasi akuntansi menjadi salah satu
dasar penting dari system informasi. Mekanisme yang dituntut dari SIA itu sendiri
yang akan dijadikan sumber ulasan perusahaan atau organisasi. Apalgi akuntansi
adalah hal yang sangat intens yang akan dituntut untuk ditampilkan ketika usaha
tersebut sudah memenuhi persyaratan usaha. Berbgaai tehnologi yang pada zaman
sekarang harus mendampingi perkembangan akuntansi. Degan hal itu tuntutan untuk
penyajian SIA semakin besar dengan berjalanya kriteria sudah termanajemenkah
usaha tersebut.

1
Dimas osd,Pengertian SI , Http://www.kompasiana.com (diakses pada 6 November 2019)
2
Idtesis.co, Teori Lengkap Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli dan Contoh Tesis SIA,
Http://www.idtesis.com (diakses 06 November 2019).
Walaupun banyak system informasi akuntansi yang sudah menggunakan
model komputerisasi namun kendala tetap ada berjalanya berkemvangnya zaman dan
tuntutan yang semakin besar. Kendala terkait biaya, terkait kemampuan pendesainan
yang baik, dan juga bagaimana suatu system dapat dijalankan dengan baik sesuai
dengan realitan dan tuntutan zaman. Selain itu masih banyak orang yang masih
menganggap bahwa dokumentasi suatu system itu penting. Yang memang banyak
ditemui bahwa mereka mempunyai system denngan banyak beberapa aplikasi
akuntansi dan untuk penyajian system alinya tidak disajikan. Hal tersebut menjadi
perhatian khusus, karena akan menimbulkan kurangnya pengendalian dari suatu
usaha.

Kami memilih Zirang Daihatsu sebagai objek observasi kami terkait Sistem
Informasi Akuntansi karena dari sisi perkenalan, Zirang Daihatsu sudah cukup
terkenal dan hidup di tengah masyarakat. Kami mencoba mengupas bagaimana
Sistem Informasi Akuntansi dalam metode leasing yang menjadi jenis uashanya.
Dikarenakan banyak hal yang mungkin berbeda dari system leasing yang belum kita
ketahui terkait penggunaan system informasi akauntansinya dengan penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi dalam usaha manufaktur ataupun murni perdagangan
yang sudah biasa kami lihat diberbagai sumber dan buku pegangan mata kuliah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi pada Zirang Daihatsu?
2. Bagaimana pengendalian dan audit Sistem Informasi Akuntansi pada
Zirang Daihatsu?
3. Bagaimana aplikasi Sistem Informasi Akuntansi pada Zirang Daihatsu?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami Sistem Informasi Akuntansi pada Zirang Daihatsu.
2. Untuk memahami pengendalian dan audit Sistem Informasi Akuntansi
pada Zirang Daihatsu.
3. Untuk memahami aplikasi Sistem Informasi Akuntansi pada Zirang
Daihatsu.

1.4 Manfaat
1. Dapat menjadi tinjauan objek penelitian untuk meningkatkan kembali
Sistem Informasi Akuntansinya.
2. Dapat menjadi tinajauan bagi pembaca atau terkait profesi untuk dapat
memanajemen system informasi akuntansi dengan baik dengan beserta
implikasinya.
3. Dapat menjadi referensi untuk para observer lain dalam meningkatkan
kembali observasi yang serupa.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi: Sebuah Tinjauan Menyeluruh
Dalam Sistem Informasi Akuntansi di bagian Tinjauan Menyeluruh
membahas tentang sebuah jenis informasi dan proses bisnis yang seperti apa
untuk mendapatkan informasi. Informasi yang dimaksud adalah informasi
yang berkaitan tentang akuntansi, sistem akuntansi yang digunakan di
perusahaan, seperti proses, strategi, atau tekhnik bisa mempengaruhi
informasi dalam perusahaan.
Kebutuhan informasi ini sangat dibutuhkan dalam proses bisnis,
karena proses bisnis ini merupakan suatu aktivitas dan tugas yang saling
berkaitan, dan terstruktur yang dilakukan oleh manusia, mesin, atau kompoter
untuk mencapai tujuan tertentu di suatu organisasi atau perusahaan. Dalam
proses bisnis ini terdapat kelompok kelompok transaksi yang saling berkaitan
yaitu transaksi, pemrosesan transaksi dan pertukaran membeli-mendapatkan.
Dalam pertukaran membeli-mendapatkan terdapat 5 siklus proses bisnis atau
siklus transaksi, yaitu :
1. Siklus pendapatan : merupakan aktivitas yang berkaitan tentang
penjualan barang atau jasa dengan pertukaran uang tunai atau
pejanjian untuk membayar uang dimasa mendatang.
2. Siklus pengeluaran : merupakan sebuah aktivitas yang berkaitan
tentang pembelian persediaan yang untuk dijual lagi atau bisa
digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan suatu produk atau
barang yang dapat di tukarkan dengan uang tunai atau perjanjian
untuk membayarkan uang tunai dimasa mendatang.
3. Siklus produksi atau konveksi : merupakan suatu aktivitas yang
menggunakan atau membutuhkan tenaga kerja, bahan baku, dan
peralatan untuk membuat atau menghasilkan suatu produk atau
barang jadi.
4. Siklus sumber daya manusia : merupakan sebuah aktivitas yang
mempekerjakan, melatih, memberi tanggung jawab, mengevaluasi,
mempromosikan, dan memberhentikan karyawan.
5. Siklus pembiayaan : merupakan aktivitas yang terkait dengan
pengumpulan dana dengan menjual saham perusahaan kepada
investor atai meminjami uang serta membayar dividen dan bunga.

SIA dan Strategi Perusahaan. SIA merupakan suatu sistem yang


mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang,
prosedur, dan instruksi, data, perangkat lunak, infastruktur tekhnologi
informasi, serta pengendalin internal dan ukuran keamanan. Menurut bahasa
SIA merupakan kecerdasan, atau alat penyedia informasi akuntansi.

Pada dasarnya SIA dapat memberikan informasi dengan mudah yang


dapat diakses secara sederhana dan tersedia secara luas yang dapat
meningkatkan tekanan pada otonomi dan desentralisasi. Adapula peranan SIA
dalam Rantai Nilai, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas
utama ada 5, yaitu : logistik inbound, operasi, logistik outbound, pemasaran
dan penjualan, dan pelayanan. Kemudian aktivitas pendukung terdapat 4,
yaitu : infastruktur perusahaan,sumber daya manusia, tekhnologi, dan
pembelian.3

3
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta : Salemba Empat,
2014), hal. 5-15
2.1.2 Tijaian Pemrosesan Transaksi dan Sistem Enterprise Resource
Planing
Dalam pemrosesan transaksi ini terdapat siklus pengolahan data.
Siklus pengolahan data merupakan suatu siklus yag terdiri dari empat tahapan,
atau empat operasi, yaitu : input data, penyimpanan data, pengolahan data,
dan output informasi. Yang dilakukan pada sebuah data untuk mengkasilkan
4
sebuah informasi yang penting dan relevan. Sedangkan Sistem ERP
(Enterprise Resource Planning System) merupakan sebuah sistem yang sangat
bermanfaat yang dapat mengatasi atau mengintegrasikan suatu masalah
disuatu aktivitas organisasi-seperti akuntansi, keuangan, pemasaran, sumber
daya manusia, manufaktur, manajemen persediaan. Atau dengan kata lain ini
merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat membantu atau mempermudah
dalam mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan sistem informasi
5
akuntansi.

2.1.3 Sistem Teknik Dokumentasi


Dokumentasi merupakan tata cara sistem bekerja, seperti narasi, bagan
alir, diagram dan bahan tertulis lainnya. Sedangkan Diagram Arus Data
Dalam sistem dokumentasi ini merupakan sebuah tatacara untuk tentang
pendokumentasian sistem di sebuah perusahaan atau entitas. Dokumentasi
sendiri merupakan sebuah informasi yang menjelaskan tentang tekhnik-
tekhnik sistem bekerja termasuk, mengentri data, pengolahan data,
penyimpanan data, output informasi, dan sistem pengendalian. Dokumentasi
dapat berbentuk narasi, bagan alir, diagram dan bahan tertulis lainnya yang
menjelaskan tentang tatacara sistem bekerja. Dalam sistem dokumentasi ini
terdapat beberapa alat-alat untuk pendokumentasian, yaitu :
4
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta : Salemba Empat,
2014), hal. 30
5
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta : Salemba Empat,
2014), hal. 41
1. Diagram Arus Data (DAD) yaitu : merupakan sebuah deskripsi
grafis sumber data, arus data, proses transformasi, penyimpanan
data, dan tujuan data. (DAD-data flow diagram) merupakan sebuah
penjelasan tentang mengenai arus data dalam sebuah organisasi
secara grafis, yang meliput sumber, tujuan, arus data, proses
tranformasi, dan penyimpanan data.
2. Bagan Alir yaitu : merupakan deskripsi grafis sistem. Dan ini ada
beberapa jenis desain bagan alir, yaitu :
a. Bagan alir dokumen, yaitu yang merupakan menunjukkan arus
dokumen dan informasi antar departemen atau area
pertanggung jawaban.
b. bagan alir sistem, yaitu merupakan yang menunjukkan
hubungan antar-input pemrosesan, dan output sistem
informasi.
c. bagan alir program, yaitu merupakan yang menunjukkan
urutan operasi logis komputer yang menjalankan program.
3. Diagram Proses Bisnis yaitu merupakan deskripsi grafis dari
proses bisnis yang digunakan oleh perusahaan.6
2.1.4 Database Relasional

Database sendiri merupakan seperangkat koordinasi beberapa file data


terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin
kelebihan data. Sedangkan database relasional merupakan database yang
dibangun menggunakan model data relasional.7

6
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,
2014), hal. 59-73.
7
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,
2014), hal. 105-117.
2.2 PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
2.2.1 Penipuan Komputer

Ancaman SIA yang pertama adalah bencana alam (ancaman ini tidak
bisa dikendalikan oleh manusia) dan politik misalnya kebakaran, banjir,
topan, tornado, badai salju, perang, dan serangan teroris yang bisa
menghancurkan sistem informasi dan menyebabkan kegagalan bagi
perusahaan. Kemudian ancaman yang kedua yaitu kesalahan perangkat lunak,
benturan sistem operasi, kegagalan perangkat keras, pemadaman listrik dan
flukuasi, dan kesalahan transmisi data yang tidak terdeteksi. Untuk ancaman
yang kedua ini bisa dikendalikan oleh manusia, misalnya kesalahan dalam
perangkat keras dimana hal itu bisa diperbaiki oleh pemakainya.8

Ancaman ketiga adalah tindakan yang tidak disengaja, yaitu tindakan


karena kecerobohan manusia, kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan, dan personel yang kurang dilatih dan diawasi dengan baik
Ancaman keempat adalah tindakan yang disengaja seperti kejahatan
komputer, penipuan atau sabotase (tindakan yang disengaja di mana
tunjuannya adalah untuk menghancurkan sistem atau beberapa
komponennya).

Sedangkan penipuan (fraud) adalah beberapa dan semua sarana yang


digunakan seseorang untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil dari
orang lain. Penipuan bisa berupa penyalahgunaan aset (misappropriation of
asset) yang merupakan pencurian aset perusahaan oleh karyawan dan
kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting) merupakan

8
Rommey, Marshall B dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat,
2017), hlm.146-148.
perilaku yang disengaja atau ceroboh, apakah dengan tindakan atau kelalaian,
yang menghasilkan laporan keuangan menyesatkan secara material.

Penipuan komputer (computer fraud) sendiri merupakan setiap


penipuan yang mensyaratkan teknologi komputer untuk melakukan penipuan.
Untuk sebagian besar pelaku penipuan, semua kebutuhan pelaku adalah
kesempatan dan cara pandang kriminal yang memungkinkan mereka
melakukan penipuan.

2.2.2 Teknik Penipuan Dan Penyalahgunaan Komputer

Penipuan dan penyalahgunaan komputer ada banyak jenisnya, yaitu


hacking, Hijacking (pembajakan), spamming, spoofing, serangan zero-day,
cross-site scripting (XSS), serangan limpahan buffer, masquerading atau
impersonation, password cracking (pemecahan kata sandi), war dialing,
phreaking, data diddling, data leakage (kebocoran data), podslurping, salami
technique (teknik salami), economic espionage (spionase ekonomi), cyber-
extortation (pemerasan dunia maya), cyber-bullying, sexting, internet
misinformation (misinformasi internet), internet auction fraud (penipuan
lelang internet), internet pump-and-dump fraut (penipuan pump-and-dump
internet), penjejalan situs (web cramming), Pembajakan perangkat lunak
(software piracy).9

Selain penyalahgunaan komputer, dalam suatu perusahaan juga


terdapat rekayasa sosial yang juga terdapat beberapa jenis diantaranya,
pencurian identitas, posing, phishing, pretexting, carding, pharming, evil
twin, typosquating, tabnapping, scavenging, skimming, dan eavesdopping.
Para pelaku memanfaatkan tujuh sifat manusia untuk menarik seseorang agar
mengungkapkan informasi atau melakukan tindakan tertentu yaitu, belas

9
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,
2014), hal. 177-189.
kasihan, keserakahan, data tarik, kemalasan, kepercayaan, urgensi,
kesombongan.

Menetapkan prosedur dan kebijakan berikut dan melatih orang untuk


mengikutinya dapat membantu meminimalkan rekayasa social yaitu:

a. Jangan pernah membiarkan orang-orang mengikuti anda ke


bangunan yang terlarang.
b. Jangan log-in ke komputer lain, terutama jika anda memiliki akses
administratif.
c. Jangan pernah memberikan informasi sensitif melalui telepon atau
e-mail.
d. Jangan pernah membagikan kata sandi atau ID pengguna.
e. Waspadalah bila orang yang tidak anda kenal berusaha
mendapatkan akses melalui anda.

Selain penyalahgunaan komputer dan rekayasa sosial penipuan juga


mencakup malware. Malware adalah segala perangkat lunak yang digunakan
untuk membahayakan. Spyware merupakan perangkat lunak yang secara
diam-diam mengawasi dan mengumpulkan informasi pribdai mengenai
pengguna dan mengirimkannya kepada orang lain, biasanya tanpa izin
pengguna komputer. Adware merupakan spyware yang menyebabkan iklan
banner pada monitor, mengumpulkan infromasi mengenai penjelajahan situs
dan kebiasaan pengguna, dan mengirimkannya kepada pencipta adware,
biasanya sebuah organisasi periklanan atau media, dan lain sebagainya.
2.2.3 Pengendalian Dan Sistem Informasi Akuntansi
2.2.3.1 Konsep Pengendalian

Pengendalian internal yaitu proses yang dijalankan untuk menyediakan


jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian terpenuhi, seperti
mengamankan aset, mengelola catatan dengan detail dan baik guna
melaporkan aset perusahaan secara akurat dan wajar. Pengendalian internal
biasanya di bagi menjadi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
Namun pengendalian inernal juga memiliki 3 fungsi yaitu preventive,
detective, dan corrective. Robert Simon menggunakan 4 kaitan pengendalian
untuk membantu manajemen menyelesaikan konflik diantara pengendalian
dan kreativitas antara lain:

1. Sebuah sistem kepercayaan


Langkah suatu perusahaan menciptakan nilai, membantu karyawan
memahami visi perusahaan, menginspirasi karyawan dalam bekerja.
2. Sebuah sistem batas
Karyawan didorong untuk menyelesaikan semua masalah dengan
kreatif dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai standar kerja
minimum.
3. Sebuah sistem pengendalian diagnostik
Sistem yang mengukur, mengawasi dan membandingkan
perkembangan perusahaan aktual dengan anggaran dan tujuan kinerja.
4. Sebuah sistem pengendalian interaktif
Sistem yang membantu manajer untuk memfokuskan perhatian
bawahan pada isu-isu strategis utama dan lebih terlibat didalam
keputusan mereka.
2.2.3.2 Kerangka Pengendalian

Control objectives for informasi and related technology (COBIT) yaitu


suatu kerangka pengendalian dan keamanan yang memungkinkan manajemen
membuat tolak ukur praktik-praktik keamanan dan pengendalian lingkungan.
Ada beberapa prinsip yang dapat membantu suatu organisasi dalam menata
dan memejemen suatu sistem informasi yang baik, antara lain
1. Memnuhi keperluan pemangku keperluan
2. Mencakup perusahaan dari ujung keujung
3. Mengajukan sebuah kerangka terintegrasi dan tunggal
4. Memungkinkan pendekatan holistik
5. Memisahkan tata kelola dari manajemen
2.2.3.3 Lingkungan internal
Lingkungan internal yaitu lingkungan perusahaan yang merupakan
fondasi dari sebelum elemen ERM lainnya karena ini mempengauhi cara
organisasi menetapkan strategi dan tujuan, membuat struktur aktivitas bisnis,
dan mengidentifikasi, menilai serta merespon resiko. Dalam perusahaan
lingkungan internal mencakup filosofi menejemen, komitmenterhadap
intergritas, nilai nilai etis, gaya pengoperasionalan, selera risiko, pengawasan
pengendalian internal terhadap dewan direksi, struktur organisasi, metode
penetapan wewenang dan tanggung jawab, strandar SDA yang menarik,
mengembangkan serta kompeten, dan pengaruh eksternal.
2.2.3.4 Penilaian resiko dan respon resiko
Dalam suatu perusahaan penilaian risiko dilakukan untuk
meminimalisir segala bentu kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan.
Biasanya perusahaan memperkirakan kemungkinan dan damoak dari risiko
tersebut, mengendalikan pengendalian, memperkirakan biaya dan manfaat
atas risiko yang ditanggung.
2.2.3.5 Aktivitas pengendalian

Aktivitas pegendalian yaitu peraturan, kebijakan, atau wewenang yang


bertujuan untuk mengendalikan pengendalian yang telah dicapai dan respons
resiko yang dilakukan.

2.2.4 Pengendalian Untuk Keamanan Informasi


Dalam suatu perusahaan tentu memerlukan keamanan informasi yang
digunakan untuk melindungi data perusahaan dari pencuri online. Ada 2
konsep yang perlu diketahui tentang konsep keamanan informasi yaitu
keamanan merupakan masalah manajemn, bukan masalah teknologi dan
defense-in-depth dan modal keamanan informasi berbasis waktu.

2.2.5 Pengendalian Kerahasiaan Dan Privasi

Setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk merahasiakan semua


yang ada dalam lingkungan perusahaan agar tidak ada pencurian ada
pengendalian kerahasiaan yang digunakan untuk membobol sistem
perusahaan. Cara menjaga kerahasiaan perusahaan antara lain
mengidentifikasi dan klasifikasi informasi, enkripsi, pengendalian akses
masuk web, serta pelatihan dalam hal menjaga atau melindungi kerahasiaan
perusahaan.

2.2.6 Pengendalian Integritas Pemrosesan Dan Ketersediaan

Dalam sistem informasi akuntansi, Intregitas pemrosesan adalah


sistem yang menghasilkan informasi yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan
valid. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan adapun beberapa
pengendalian entri yang biasanya digunakan suatu perusahaan seperti
pengecekan field, pengecekan tanda, pengecekan batas, pengecekan
jangkauan, pengcekan ukuran, atau beberapa hal yang lainnya sekiranya perlu
di crosscek ulang. Sedangankan, pengendalian pemrosesan data juga
diperlukan untuk memastikan bahwa data diproses dengan benar seperti
pencocokan data, label file, dan perhitungan ulang saldo batch.10

Pengendalian dalam ketersediaan juga penting untuk menunjang


adanya laporan yang tidak akurat. Tujuan utamanya adalah untuk
10
Rooney, marshal. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13). Diterjemahkan oleh: Kikin Sakinah
dan Novita P. Hlm 346 (Jakarta: Salemba Empat)
menunjukkan memastikan bahwa sistem dan informasi tersedia setiap saat
dibutuhkan oleh pengguna. Selain itu juga untuk meminimalkan risiko
penghentian sistem. Meskipun demikian, ketersediaan sistem dan informasi
mustahil untuk sepenuhnya mengeliminasi resiko. Oleh karena itu, organisasi
juga perlu memiliki pengendalian yang didesain memungkinkan untuk
pelanjutan cepat dari operasi normal setelah ada kejadian yang menganggu
ketersediaan sistem.11

2.2.7 Pengauditan Sistem Informasi Berbasis Komputer


Pengauditan adalah proses sistematik atas perolehan dan
pengevaluasian bukti mengenai asersi-asersi tentang tindakan dan kejadian
ekonomi dalam rangka menentukan seberapa baik kesesuaiannya dengan
kriteria yang diterapkan. Hasil dari audit kemudian di komunikasikan ke
pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan.
Pengauditan memerlukan perencanaan, pengumpulan yang cermat,
pemerikasaan, serta dokumentasi dari bukti.
Adapun beberapa jenis audit Internal :
1. Sebuah audit keuangan (financial audit) memeriksa keterandalan dan
intregitas dari transaksi-transaksi keuanga, catatan akuntansi, dan
laporan keuangan.
2. Sebuah sistem informasi (Information System) atau audit pengendalian
internal memeriksa pengendalian dari sebuah SIA untuk menilai
kepatuhannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian Internal
serta efektivitas dalam penggunaan aset.
3. Sebuah Audit Operasional berkaitan dengan penggunaan secara
ekonomis dan efisien atas sumber daya dan pencapaian tujuan serta
sasaran yang diterapkan.

11
Rooney, marshal. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13). Diterjemahkan oleh: Kikin Sakinah
dan Novita P. Hlm 355 (Jakarta: Salemba Empat)
4. Sebuah Audit Kepatuhan menentukan apakah entitas mematuhi
hukum, peraturan, kebijakan dan prosedur yang berlaku.
5. Sebuah audit investigatif menguji kejadian-kejadian dari penipuan
yang mungkin terjadi, penggunaan aset tidak tepat, pemborosan dan
penyalahgunaan, atau aktivitas tata kelola yang buruk.12

2.3 APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


2.3.1 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penerimaan Kas

Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasional


pemrosesan informasi terkait yang terus menerus dengan menyediakan
barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran
atas penjualan tersebut. Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah
menyediakan produk yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat
untuk harga yang sesuai. Sistem informasi sebuah organisasi akan
mendukung tiap-tiap aktivitas yang digunakan sebagai penunjang siklus
pendapatan.13
2.3.2 Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah serangkaian aktivitas


bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus
berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Dalam
siklus pengeluaran, pertukaran informasi ekternal utama dengan
pemasoknya.

2.3.3 Siklus Produksi

12
Rooney, marshal. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13). Diterjemahkan oleh: Kikin Sakinah
dan Novita P. Hlm 379-380 (Jakarta: Salemba Empat)
13
Rooney, marshal. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13). Diterjemahkan oleh: Kikin Sakinah
dan Novita P. Hlm 414 (Jakarta: Salemba Empat)
Siklus produksi adalah serangkaian prosedur atas proses bisnis dan
pengelolaan informasi atas hal terkait yang erat hubungannya dengan
pembuatan produk. Siklus ini digunakan oleh perusahaan jenis manufaktur.
Sistem informasi mendukung setiap aktifitas yang ada di dalam siklus
produksi. Dimulai dengan desain dari sistem informasi itu sendiri dan
pengendalian dasar yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa sistem
informasi tersebut menyediakan data yang andal untuk menilai efisiensi dan
efektifitas aktifitas siklus produksi bagi manajemen.

Siklus produksi erat kaitannya dengan siklus pendapatan, siklus


pengeluaran, dan siklus manajemen sumber daya dan penggajian. Hubungan
antara ketiga siklus ini berawal dari informasi yang disediakan oleh siklus
pendapatan berupa pesanan pelanggan dan rencana penjualan yang
digunakan oleh siklus produksi untuk merencanakan tingkat produksi dan
persediaan. Sebagai tindak lanjut atas data yang diperoleh dari siklus
pendapatan siklus produksi memproses informasi tersebut dan memberi
timbal balik kepada siklus pendapatan berupa informasi barang jadi yang
telah diproduksi dan barang yang tersedia untuk dijual.

Selain informasi tersebut, dihasilkan pula data mengenai kebutuhan


bahan baku. Peran dari siklus pengeluaran adalah menerima informasi
tersebut dalam bentuk permintaan pembelian. Siklus pengeluaran
menghasilkan informasi lain yang dibutuhkan oleh siklus produksi yaitu
informasi tentang biaya perolehan bahan baku dan pengeluaran lain yang
digolongkan ke dalam overhead pabrik (factory overhead). Setelah itu , perlu
adanya tenaga kerja dalam proses produksi atas barang jadi sehingga siklus
produksi melaporkan kebutuhan tenaga kerja kepada siklus manajemen
sumber daya dan penggajian. Kemudian, siklus produksi mendapat balasan
berupa data ketersediaan dan biaya tenaga kerja. Dari sekumpulan informasi
yang diproses tersebut, pada akhirnya siklus produksi mampu menghasilkan
sebuah data andal berupa harga pokok produksi.

Penjadwalan (planning and scheduling), operasi produksi (production


operation), dan akuntansi biaya (cost accounting) merupakan aktifitas yang
paling berbau akuntansi dan sangat berhubungan dengan jenjang pendidikan
yang di dalami oleh seorang akuntan. Meski demikian, seorang akuntan tetap
harus memahami proses dari aktifitas dasar yang lain sebagai akuan dalam
mendesain laporan yang memuat informasi yang sesuai dan dibutuhkan oleh
manajemen dalam mengelola siklus produksi.

Siklus produksi itu bukan lagi dijalankan dengan sistem manual


melainkan dijalankan dengan sistem terkomputerisasi sistem informasi,
Meski demikian, sistem terkomputerisasi juga menimbulkan beberapa
ancaman yang mungkin terjadi pada sistem informasi siklus produksi,
diantarnya :

1. Data induk yang tidak valid


Pengendaliannya dilakukan dengan pembatasan akses atas data
induk dan tinjauan atas semua perubahan data induk
2. Pengungkapan yang tidak diotorisasi
Pengendaliannya adalah memberian enkripsi pada data vital
milik perusahaan.
3. Hilangnya atau berubahnya data
Pengendalian yang dilakukan yaitu backup data secara rutin dan
menciptakan prosedur untuk pemulihan data jika terjadi bencana
4. Dalam sesi pembuatan produk dalam siklus produksi, juga
mempunyai ancaman yang mungkin terjadi, yaitu pencurian
aktiva tetap, persediaan kinerja karyawan yang buruk, dan
gangguan operasi. Dengan pelatihan dan laporan kinerja yang
ditindaklanjuti secara rutin akan meminimalkan ancaman kinerja
karyawan yang buruk.

Aktivitas terakhir dari siklus produksi adalah akuntansi biaya.


Tujuan adanya sistem akuntansi biaya ini diantaranya:

1. Penyedia informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan


penge aluasian kinerja operasi produksi
2. Penyedia data biaya yang akurat tentang produk untuk
keperluan penetapan harga dan keputusan bauran produk
3. Pengumpulan dan proses informasi untuk menghitung
nilai4nilai persediaan dan harga pokok penjualan untuk
dilaporkan pada laporan keuangan perusahaan
Agar mampu berhasil mencapai tujuan awal dari sistem akuntansi
biaya di desain untuk mengumpulkan data secara real-time mengenai
kinerja akti itas produksi, sehingga manajemen dapat membuat
keputusan yang tepat pada waktunya. Untuk mencapai tujuan yang
lain, sistem akuntansi biaya harus mengklasifikasikan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian menentukan biaya-biaya
tersebut ke produk tertentu dan unit organisasi. Data penggunaan
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung penggunaan mesin dan
peralatan, dan biaya overhead pabrik adalah informasi yang
dibutuhkan dalam menyusun harga pokok penjualan.
Dalam siklus akuntansi biaya dapat terjadi kesalahan kesalahan
seperti alokasi yang tidak tepat dari biaya overhead dan laporan yang
menyesatkan. Hal ini dapat diantisipasi dengan perhitungan biaya
berbasis aktivitas yang didorong waktu dan metrik kinerja yang
inovatif.14

14
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,
2014), hal. 508-526.
2.3.4 Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian

Siklus manajemen sumber daya manusia (MSDM/penggajian) –


human resources management (HRM)/payroll cycle adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pengolahan data terkait yang terus-menerus
berhubungan dengan mengelola kemampuan pegawai secara efektif. Tugas-
tugas yang lebih penting meliputi :

1. Merekrut dan mempekerjakan para pegawai baru


2. Pelatihan
3. Penugasan pekerjaan
4. Kompensasi (penggajian)
5. Evaluasi kinerja
6. Mengeluarkan pegawai karena penghentian yang sukarela
maupun tidak

Tugas 1 dan 6 dilakukan hanya sekali pada setiap pegawai, sementara


tugas 2 sampai 5 dijalankan berulang selama seorang pegawai bekerja untuk
perusahaan tersebut. Pada kebanyakan perusahaan, keenam aktivitas ini dibagi
ke dalam dua sistem terpisah. Tugas 4, kompensasi pegawai, merupakan
fungsi utama sistem penggajian. Sistem MSDM menjalankan lima tugas
lainnya. Pada banyak perusahaan, kedua sistem tersebut dikelola secara
terpisah. Sistem MSDM biasanya merupakan tanggung jawab dari direktur
sumber daya manusia, sementara pengawas mengelola sistem penggajian.
Meski demikian, sistem ERP menggabungkan kedua set aktivitas tersebut.

Aktivitas-aktivitas terkait MSDM (informasi mengenai perekrutan,


pemecatan, pemindahan, pelatihan, dsb) dan kumpulan informasi mengenai
penggunaan waktu pegawai yang terjadi setiap hari.
Ancaman dan pengendalian dalam SDM dan penggajian misalnya :

1. Ketidakakuratan data induk. Ancaman tersebut dapat dilakukan


pengendalian integritas pemrosesan yang didiskusikan dan juga membatasi
akses terhadap data tersebut dan mengatur system.
2. pengungkapan yang tidak diotorisasi atas informasi sensitif, seperti gaji dan
evaluasi kinerja untuk pegawai individu. Pengendaliannya menggunakan
autentikasi multifaktor dan pengendalian keamanan disik untuk membatasi
akses data induk MSDM/penggajian hanya kepada para pegawai yang
memerlukan akses tersebut untuk menjalankan pekerjaan mereka.
3. hilang atau rusaknya data induk. Pengendalianya berupa menggunakan
backup dan prosedur pemulihan bencana.
4. menggunakan backup dan prosedur pemulihan bencana. Pengendalian yang
dilakukan adalah prosedur perekrutan yang sesuai.
5. pelanggaran atas hukum dan peraturan terkait perekrutan dan pemecatan
pegawai secara tepat. Pengendalian yang dilakukan adalah
mendokumentasikan secara cermat seluruh tindakan terkait pemberitahuan
untuk tujuan perekrutan dan proses memperkerjakan pegawai baru serta
pemecatan pegawai.

Aktivitas penggajian yang umum dilakukan adalah :

1. Memperbarui Database Induk Penggajian.


Merefleksikan berbagai jenis perubahan yang diajukan secara internal:
perekrutan baru, pemberhentian, perubahan dalam tingkat bayaran, atau
perubahan dalam gaji tertahan yang ditetapkan. Pemisahan tuags secara
tepat merupakan prosedur pengendalian utama untuk menghadapi
ancaman yang mungkin terjadi dalam hal tersebut.
2. Memvalidasi Data Waktu dan Kehadiran
Bagi para pegawai yang dibayar berdasarkan jam, banyak perusahaan
menggunakan kartu waktu (time card) untuk mencatat waktu kedatangan
dan keberangkatan pegawai setiap harinya. Ancaman utama terhadap
aktivitas penggajian adalah data waktu dan kehadiran yang tidak akurat.
Ketidakakuratan dalam catatan waktu dan kehadiran wapat
mengakibatkan biaya tenaga kerja yang meningkat dan laopran biaya
tenaga kerja yang keliru. Teknologi Informasi (TI) juga dapat mengurangi
risiko ketidakakuratan yang disengaja untuk data waktu dan kehadiran.
3. Menyiapkan Penggajian
Sistem penggajian juga menghasilkan sejumlah laporan mendetail.
Beberapa dari laporan umum untuk penggunaan internal, tetapi
kebanyakan dari laporan digunakan oleh petugas-petugas pemerintahan.
Akibatnya, bagian MSDM/penggajian dari sistem ERP menyediakan
sarana ekstensif untuk memenuhi persyaratan pelaporan pemerintah
negara, negara bagian dan daerah.
4. Membayar Gaji
pembayaran yang sesungguhnya atas cek gaji ke pegawai. Sebagian besar
pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan
langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka. Tidak seperti
pembayaran secara tunai, kedua metode ini memberikan cara untuk
mendokumentasikan jumlah gaji yang dibayar.
5. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi
pegawai secara langsung. Contohnya, perusahaan harus membayar pajak
jaminan sosial, sebagai tambahan dari jumlah yang ditahan dari cek gaji
pegawai.15
2.3.5 Sistem Buku Besar dan Pelaporan

Buku besar adalah buku yang memuat kumpulan perkiraan-perkiraan


yang saling berhubungan serta mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap
perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan
buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda, tergantung
kepada keuangan dan kekayaan perusahaan, volume transaksi, serta
informasi yang diinginkan. Dalam suatu proses pembukuan, setelah
pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum, selanjutnya transaksi tersebut di
catat ke dalam buku besar yaitu dengan cara memindahbukukan jumlah-
jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang sesuai, kegiatan
pembukuan ini dinamakan memposting.

Buku besar pada umumnya dibagi menjadi 2 yaitu buku besar utama
dan buku besar pembantu. Buku besar utama merupakan yaitu semua
perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha,
persediaan utang usaha dan modal. Sedangkan buku besar pembantu
merupakan sekelompok rekening yang khusus mencatat perincian piutang
usaha dan utang usaha yang berfungsi member informasi yang lebih
mendetail. Buku besar pembantupun ada buku besar pembantu untang dan
buku besar pembantu piutang. Buku besar memiliki beberapa manfaat
diantaranya adalah buku besar dapat mempermudah dalam pemberian
informasi kepada pihak tertentu misalnya pimpinan perusahaan. Buku besar
memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah buku besar dapat
mempermudah dalam pemberian informasi kepada pihak tertentu misalnya
pimpinan perusahaan.

15
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,
2014), hal. 544-563.
Menurut PSAK (2004) tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum
menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan ada 3
yaitu neraca (aset, hutang, modal), laba rugi (pendapatan, beban), perubahan
modal (kenaikan dan penurunan modal), laporan arus kas (penerimaan atau
pengeluaran kas). 16

16
Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi (Jakarta: Salemba Empat,
2014), hal. 578-595.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2017:26)


penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peenliti sebagai elemen
kuunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
pemahaman makna, dan mengkonstruksi fenomena dari pada generalisasi.

3.2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2017:256).

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Zirang Daihatsu dengan beralamatkan di Jl. Ir.


Sutami No. 14, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126. Penelitian
ini dilaksanakan pada hari Selasa,15 Oktober, 2019 pukul 17.08 WIB.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,


wawancara/interview, dokumen, dan trianggulasi (Sugiyono, 2017:455-479) yang
penjelasannya adalah sebagai berikut :
3.4.1. Observasi
Observasi merupakan dasar ilmu pengetahuan. Ilmuan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai kenyataan yang didapat
dari observasi. Data dikumpulkan dan dengan bantuan alat canggih,
sehingga benda-benda yang sangat kecil atau jauh dapat diobservasi
dengan jelas.
3.4.2. Wawancara/interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti juga ingin megetahui hal-hal
responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan ini mendasarkan
diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-
tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
3.4.3. Dokumen
Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
3.4.4. Trianggulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
3.5. Teknik Analisis Data

Data yang didapatkan dari penelitian kualitatif berasal dari beberapa tekn ik

pengumpulan data. Analisis yang dilakukan oleh peneliti juga akan berdasarkan pada

fakta yang telah didapatkan dari peneliti di lapangan. Menurut Sugiyono (2017, 482),

analisis data kualitatif bersifat induktif jadi analisis berdasarkan pada data yang
didapatkan, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang

dirumuskan kemudian dicari data secara berulang untuk benar-benar diputuskan

apakah hipotesis yang dirumuskan itu benar atau tidak berdasarkan data yang telah

didapatkan. Jika benar sesuai data maka akan dilanjutkkan kepada pembuatan teori.

Menurut Moleong (2017:248), analisis data kualitatif merupakan upaya yang

dilakukan dengan bekerja bersama data, mengorganisasi data, memilih menjadi suatu

satuan yang dapat dikelola, mengidentifikasi, dan menemukan pola yang tepaat bagi

analisis data serta menemukan apa yang penting yang bisa dipelajari dan diceritakan

kepada orang lain.


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan

Zirang Group berawal dari berdirinya Perusahaan PT. Zirang Jaya pada
tahun 1981 yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa Anti Karat Kendaraan
yang memegang merk Ziebart dan Accessories Kendaraan. Nama Zirang sendiri
merupakan akronim dari Ziebart Semarang dan menjadi nama identitas Perusahaan
sampai dengan sekarang. Kantor Pusat Zirang Group terletak di Jl. Jend. Sudirman
No. 182 Semarang.

Beberapa tahun kemudian Perusahaan terus berkembang dan pada tahun


1988 berdiri Perusahaan PT. Karya Zirang Utama yang bisnis utamanya adalah
penjualan mobil merk Isuzu dan Daihatsu. Pada tahun 2006 berdiri PT. Prima
Zirang Utama yang bergerak pada bisnis penjualan sepeda motor merk Honda.
Pada tahun 2010 berdiri PT. Zirang Mobil Utama yang bergerak pada bisnis
penjualan Used Car.

Pada tahun 2012 berdiri PT. Mandiri Zirang Utama yang bergerak pada
bisnis penjualan mobil Daihatsu dan melayani konsumen untuk wilayah Solo,
Sragen dan Bantul Yogyakarta. Untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen,
Perusahaan telah membuka Kantor Cabang / Showroom dan Outlet-Outlet
Penjualan yang tersebar di 18 kota dari Tangerang, Depok, Yogyakarta, dan Kota /
Kabupaten di Jawa Tengah. Sampai tahun 2019 Zirang Group telah memiliki 45
Showroom dan Outlet-Outlet Penjualan.

4.2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ZIRANG DAIHATSU


4.4.1 Sistem Informasi Akuntansi: Sebuah Tinjauan Menyeluruh Pada
Zirang Daihatsu

Untuk di perusahaan Zirang Daihatsu ini, dalam menentukan


informasi akuntansi ini menggunakan sistem informasi akuntansi, dengan
menggunakan aplikasi akuntansi yang bernama AZIS, azis ini dapat langsung
otomatis memberikan data informasi akuntansi dengan cara memasukkan data
ke azis, kemudian akan muncul informasi akuntansinya. Kemudian yang
memasukkan data tersebut adalah seorang akuntan, lalu seorang bos atau
atasan akan mengeceknya baru kemudian di input. Dan seorang bos atau
atasan di suatu perusahaan dalam memberikan keputusan jika ada kendala itu
dengan cara rapat atau meeting.

Apabila itu kendala atau masalahnya itu sangat mendesak maka


dengan menggunakan via telpon kepada bos atau kepala cabang terlebih
dahulu. Karena di perusahaan daihatsu ini merupakan perusahaan pemilik
tunggal, maka ini merupakan perusahaan yang tidak memiliki pihak eksternal
dan juga tidak bisa menjual saham kepada pembeli saham karena ini hanya
dimiliki perorangan. Proses bisnis yang dijalankan perusahaan Zirang
Daihatsu ini merupakan sebuah showroom jual beli mobil baru dan bengkel
mobil.

Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi di Perusahaan Zirang


Daihatsu Solo.

STRUKTUR ORGANISASI
ZIRANG DAIHATSU SOLO

PUSAT

KAWIL

KACAB

SALES ADH OB, SATPAM,


HRD SPV SPV CRO ADH BENGKEL
CONTER SHOWROOM DLL

SALES SALES SC KASIR KASIR SA SRO

ADM
SALES SALES SC MEKANIK
TAGIHAN

ADM STOCK
Gudang

ADM BPKB
dan STNK
Dalam struktur organisasi di Zirang Daihatsu Solo ini, PUSAT
merupakan susunan yang paling atas dan yang membawahi semua cabang
baik di kepala wilayah dan yang membawahinya. KAWIL itu merupakan
Kepala Wilayah. Kepala wilayah ini merupakan struktur yang paling atas
karena membawahi kepala cabang dan perusahaan lainnya yang masih berada
di suatu wilayahnya. Kawil mempunyai tugas yaitu untuk melaksanakan tugas
dan fungsi kementrian hukum dan hak asasi manusia dalam wilayah provinsi
berdasarkan kebijakan menteri dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KACAB itu merupakan Kepala Cabang, ini tepat dibawahnya Kawil,


karena kacab ini dibawah pengendalian Kawil dan kacab ini bertanggung
jawab atas suatu perusahaan cabang. Kalau Kawil itu seluruh perusahaan dan
kawil itu satu perusahaan saja. Kemudian HRD dalam Zirang Daihatsu,
mempunyai tugas untuk melayani terkait adanya pegawai baru yang itu
nantinya kan mempengaruhi siklus SDM dan penggajian pada departemen
SDM. Sedangkan SPV itu Supervisior, yang membawahi sales-sales
lapangan. Sales lapangan ini bertugas untuk mencari customer atau pelanggan
di lapangan langsung, seperti di pasar, atau tempat-tempat lainnya.

Kemudian untuk CRO ini merupakan Customer Relation Officer yang


tugasnya melayani customer showroom. CRO ini bekerja untuk bisa
berinteraksi dan melayani konsumen atau customer dari suatu perusahan
untuk menyediakan informasi, menjawab pertanyaan seputas produk atau jasal
perusahaan, dan ini juga bertugas untuk membantu jika ada ada permasalahan
dari konsumen atau customer. Contohnya yaitu misalnya, customer
mengambil BPKB, ini yang mengurusi CRO.

Kemudian Sales Counter, ini mempunyai tugas yaitu memberikan


pelayanan yang baik terhadap customer atau konsumen, agar si customer atau
konsumen tadi tertarik dan minat untuk membeli produk atau barang yang
dijualnya. Untuk Sales Counter ini ada dua , SC Sales Counter. Terus ADH
Showroom, ini ada kasir, kasir showroom ini bertugas untuk mengurusi
keuangan yang berhubungan dengan showroom. Contohnya adalah untuk
pembelian peralatan kantor. Kemudian Kepala Admin ada 3 admin
dibawahnya, yaitu Admin tagihan, Admin stock gudang dan Admin BPKB
dan STNK. Admin Tagihan bertugas untuk membuat tagihan agar dari pihak
lessing memberikan pelunasan ke showroom.

Kemudian Admin stock gudang bertugas untuk mengecek dan


mencatat ada berapa persediaan atau berapa unit yang mauk atau keluar.
Kemudian admin BPKB dan STNK ini bertugas untuk mengurusi surat-surat
BPKB dan STNK. Kemudian ADH Bengkel, kepala bengkel membawahi
kasir bengkel, SA (Service Advisor), SRO (sama dengan CRO, tapi ini untuk
bengkel) dan mekanik. Untuk kasir bengkel ini bertugas untuk mengurusi
keuangan yang berhubungan dengan bengkel.

4.4.2 Tijaian Pemrosesan Transaksi dan Sistem Enterprise Resource


Planing

Aktivitas utama di perusahaan Zirang Daihatsu Utama ini terfokus


pada penjualan dan bengkel mobil. Dan dalam pemrosesan pengolahan data,
terutama data akuntansi perusahaan menggunakan sistem azis, yaitu yang
pertama dengan menginput data, kemudian data akan menyimpan dan
mengolah secara otomatis setelah itu baru akan keluar data yang sudah siap.
Dalam setiap sistem pasti mempunyai hambatan yaitu ngehang atau yang lain
sebagainya.

Kemudian kalau kesalahan pasti seringlah terjadi karena mungkin bisa


salah dalam memasukan atau menginput data. Tetapi di perusahaan daihatsu
ini setiap hari melakukan pengecekan setiap hari, ini merupakan sebuah
pengendalian agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan. Dalam
penyimpanan data yang sudah selesai diolah itu akan langsung backupdengan
menggunakan server yang langsung otomatis backup, karena jika ada yang
hilang masih ada hardcopy nya, ini untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.

Dalam membuat data atau informasi yang reliabel dan tetap akurat ini,
perusahaan hanya menggunakan sebuah sistem, namun dengan catatan di
periksa setiap hari, ada ataupun tidak ada kesalahan tetap di periksa oleh
atasan langsung. Jadi di perusahaan Zirang Daihatsu ini menggunakan sistem
ERP. Karena dalam pencatatan atau pemrosesannya ini sudah menggunakan
tekhnologi atau komputer serta sudah menggunakan sistem.

4.4.3 Sistem Teknik Dokumentasi

Di perusahaan Zirang Daihatsu ini sudah menggunakan sistem


akuntansi berbasis komputer yang terdapat sistem yang digunakannya dalam
membuat suatu laporan. Dengan demikian perusahaan daihatsu ini juga sudah
menggunakan proses sistem informasi akuntansi yang terdapat alur atau
bagan. Bagan alir yang digunakan untuk mempermudah mendapatkan
informasi atau laporan atau data yang ingin dibutuhkan. Berikut beberapa
contoh Diagram Bagan Alir di Perusahaaan Zirang Daihatsu Solo.
Gambar Diagram Alir Sistem Pengauditan Internal Zirang Daihatsu Utama
Solo.
Gambar Diagram Alir Proses Penerimaan Service Mobil Pelanggan
Gambar Diagram Alir Pembelian mobil secara kredit yang ada di Zirang
Daihatsu Utama Solo
Gambar Diagram Alir untuk proses pemesanan persediaan barang (spare part
mobil) di Zirang Daihatsu Utama Solo

4.4.4 Database Relasional

Dalam perusahaan Zirang Daihatsu menggunakan sistem akuntansi


yaitu Azis, yang mana Azis tersebut merupakan sistem internal dari
perusahaan yang hanya boleh dilihat atau dikelola oleh karyawan internal dan
dalam bidangnya. Jadi karena keterbatasan informasi, kami akan menjelaskan
apa yang termuat dalam sistem atau aplikasi tersebut.

Dalam sistem atau aplikasi Azis tersebut memuat data-data pemesanan


yaitu antara lain data pribadi pembeli, dan data produk yang dipesan. Dalam
data pribadi itu sendiri yaitu nama lengkap pemesan sesuai dengan kartu
identitas misalnya KTP, alamat dari pemesan yang juga sesuai dengan kartu
identitas, nomor telepon, kemudian juga terdapat faktur pembeliannya atas
nama siapa.
Kemudian untuk data produk yang dipesan memuat tentang merk
mobil apa yang dipesan, tipe mobil yang dipesan, nomer rangka mobil, nomer
mesin, dan tahun pembeliannya. Jadi dalam data ini memuat mengenai
informasi produk yang dipesan atau dibeli oleh pelanggan.

4.3 PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PADA ZIRANG DAIHATSU
4.4.1 Penipuan Komputer

Pada perusahaan Zirang Daihatsu Solo yang sering menjadi ancaman


yaitu dari internal seperti masalah sistem yang bermasalah, atau server yang
tidak stabil. Untuk jenis ancaman tindakan yang tidak disengaja juga sering
terjadi yaitu kesalahan pegawai dalam memasukkan data ke dalam sistem.

Hal ini merupakan suatu ancaman bagi suatu perusahaan yang mana
jika terjadi terus-menerus meskipun dalam jumlah yang sedikit maka akan
menyebabkan perusahaan akan merugi. Jika yang terjadi pegawai
memasukkan data dengan nominal lebih besar dari yang semestinya ini akan
menyebabkan perusahaan rugi, sedangkan jika lebih kecil dari yang
semestinya maka perusahaan akan mengalami laba yang tidak wajar dan akan
mengundang perhatian publik.

Dan untuk penipuan dalam perusahaan Zirang Daihatsu Solo tidak


terdapat penipuan oleh seorang pegawai, karena sebelum data diolah menjadi
laporan keuangan data sudah terlebih dahulu diperiksa beberapa kali dan juga
harus dengan tandatangan atasan terlebih dahulu sehingga jika terdapat
kesalahan akan terdeteksi.
4.4.2 Teknik Penipuan Dan Penyalahgunaan Komputer

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dalam perusahaan Zirang


Daihatsu tidak terdapat penipuan dan penyalahgunaan komputer juga rekayasa
sosial. Karena dalam perusahaan Zirang Daihatsu sebelum diproses menjadi
laporan keuangan, data terlebih dahulu melewati beberapa lagkah dalam
sistem. Sehingga saat ada masalah maka akan langsung terdeteksi saat itu
juga.

Jadi pada perusahaan Zirang Daihatsu tidak terdapat penipuan dan


juga penyalahgunaan komputer ini karena penipuannya tidak ada pada
perusahaan yang sistemnya langsung mendeteksi kesalahan. Jika ada yang
mau berbuat curang maka akan segera ketahuan oleh sistemnya.

4.4.3 Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi

Perusahaan PT Zirang Daihatsu Solo memiliki lingkungan


pengendalian yang sangat bagus. Hubungan antara atasan dengan bawahan
pun sudah tidak menjadi halangan untuk mengutarakan pendapat demi
kelanjaran urusan perusahaan. Dan kepala cabang solo selalu mengadakan
evaluasi untuk menyelesaikan masalaha yang ada dilapangan maupun
kendala internal perusahaan sendiri. Setiap karyawan sebelum bekerja
diperusahaan awalnya diberi pelatihan dan pengenalan SAP yang berlaku,
guna memberitahu apasaja kewajiban dan hak yang diberikan perusahaan
kepada karyawan. Dengan adanya pelatihan terkadang karyawan dapan naik
jawaban.

Sistem pengendalian yang baik harus mempunya pengendalian secara


independent memeriksa kinerja individual. Sistem informasi pada PT. Zirang
Daihatsu sudah meliputi budgetatau anggaran yang ditetapkan setiap tahun
oleh bagian Treasury and Budget. Tujuan dari penetapan anggaran ini adalah
untuk menilai kinerja aktual dari cabang-cabangnya. Jika kinerja aktual
cabang melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan
perbaikan kinerja dari setiap individunya.

Terkadang setiap kepala cabang tidak hanya memegang 1 cabang


seperti bapak bayu memegang 3 cabang sekaligus. Dalam kegiatan
memonitoring, setiap cabang harus mengirim kepada kepala cabang untuk
dicek terlebih dahulu sebelum sampai ke pemilik perusahaan. Guna
pengecekan yaitu sebagai alat untuk meminimalisir kesalahan pencatatan,
kecurangan. Contoh salah pencatatan biasanya ditemukan perbedaan
nominal walaupun hanya Rp200. Pengecekan ini juga digunakan untuk
memantau penjualan sudah mencapai target atau belum, jika belum maka
pihak kepala cabang memerintahkan bahwan seperti sales untuk
mempromosikan secara lebih banyak. Namun jika pencapaian penjualan
sudah terpenuhi maka karyawan tersebut akan diberi bonus guna untuk
memberi semangat lebih giat lagi dalam mencapai target perusahaan.

4.4.4 Pengendalian untuk Keamanan Informasi


4.3.4.1 Keamanan Merupakan Masalah Manajemen, Bukan Hanya
Masalah Teknologi.

Walaupun keamanan informasi yang efektif mensyaratkan


penggunaan alat-alat berteknologi seperti firewall, antivirus, dan
enkripsi, keterlibatan serta dukungan manajemen senior juga jelas
menjadi dasar keberhasilan perusahaan.

4.3.4.2 Deferense-In Dan Modal Keamanan Informasi Berbasis Waktu.

Defense-in-depth adalah penggunaan berbagai lapisan


pengendalian untuk menghindari satu poin kegagalan. Tujuan dari
model keamanan berbasis waktu adalah menggunakan kombinasi
perlindungan preventif, detektif, korektif, yang melindungi aset
informasi yang cukup lama agar memungkinkan organisasi untuk
mengenali bahwa sebuah serangan tengah terjadi dan mengambil
langkah-langkah untuk menggagalkannya sebelum informasi hilang
atau dirusak.

Dalam pengendalian keamanan informasi dapat dilakukan dengan cara


pengendalian preveren, pengendalian autentikasi, pengendalian detektif,
pengendalian korelatif, dan pengendalian otorisasi. Semua pengendalian
tersebut dapat dilakukan saat keamanan akan terancam atau sebagai
pencegahan dalam pencurian suatu informasi. Seringkali pengamanan data
atau dokumen perusahaan dikendalikan atau dilinduki oleh perangkat lunak
dan sering perusahaan hanya mengizinkan perangkat tertentu untuk
mengakses semua informasi yang terdapat dalam perusahaan.

Dalam suatu perusahaan tentu memerlukan keamanan informasi yang


digunakan untuk melindungi data perusahaan dari pencuri online. Ada 2
konsep yang perlu diketahui tentang konsep keamanan informasi yaitu
keamanan merupakan masalah manajemn, bukan masalah teknologi dan
defense-in-depth dan modal keamanan informasi berbasis waktu.
Penerapan dalam PT Zirang Daihatsu Surakarta menggunakan
pengendalian hanya perangkat tertentu yang dapat mengakses informasi
penting dalam perusahaan.
4.4.5 Pengendalian Kerahasiaan dan Privasi

Setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk merahasiakan semua


yang ada dalam lingkungan perusahaan agar tidak ada pencurian ada
pengendalian kerahasiaan yang digunakan untuk membobol sistem
perusahaan. Cara menjaga kerahasiaan perusahaan antara lain
mengidentifikasi dan klasifikasi informasi, enkripsi, pengendalian akses
masuk web, serta pelatihan dalam hal menjaga atau melindungi kerahasiaan
perusahaan.

Dalam PT Zirang Daihatsu solo dalam mengendalikan kerahasiaan


perusahaan seperti data karyawan, data keuangan, data pribadi perusahaan
tidak boleh menyebar ataupun dibobol. Makannya PT Zirang Daihatsu
melakukan pelatihan kepada karyawan agar dalam mengupgrade segala yang
dapat menghilangkan pencurian data.

4.4.6 Pengendalian Integritas Pemrosesan dan Ketersediaan


Penerapan langsungnya di Zirang Daihatsu Utama Solo ini, dalam
meminimalisir risiko intregitas pemrosesan dan ketersediaan mereka akan
mem-backup secara harian per bagian yang hasil back-upnya tadi dicetak dan
disimpan per masing-masing bagian. Zirang Daihatsu Utama Solo masih
menganggap penting untuk menggunakan pencadangan data lewat pencetakan
dokumen karena mereka mengantisipasi adanya beberapa risiko yang tidak
mereka duga contohnya :
1. Mati Listik pada saat jam kerja.
2. Bencana Alam yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
3. Sistemnya hank ataupun Error.
4. Jika data back-upnya terserang virus dan tidak bisa dibuka,
5. Ketledoran pegawai, yang tidak sengaja salah menyimpan data file
back-up.
Jadi dapat dipastikan bahwa data-data per bagian yang ada pada Zirang
Daihatsu Utama Solo ini dipastikan lengkap, akurat, relevan, handal, dan
dapat dipercaya karena selain mereka menyimpan dan mencetak data secara
harian tetapi mereka juga akan membuat laporan bulanan yang ditujukan
untuk si pengguna laporan keuangan.
4.4.7 Pengauditan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Salah satu bentuk pengauditan internal yang dilakukan di Zirang
Utama Daihatsu, pada saat laporan keuangan per bagian telah selesai di cetak
akan di crosscek oleh Kepala bagian Admin, tugas utama seorang Kepala
bagian Admin adalah mengecek laporan harian kas serta semua yang
berhubungan dengan keuangan harus dengan konfirmasi, persetujuan, dan
tanda tangan dari Kepala Bagian Admin. Seorang Kepala bagian Admin akan
mencocokan dan menelusur seluruh bukti-bukti yang berhubungan dengan
penerimaan kas hingga pengeluaran kas. Jika terjadi kesalahan atau kekeliruan
saldo yang tidak balace dan harus segera untuk disesuaikan di hari itu juga.
Kepala bagian Admin akan meberitahu kepada yang bersangkutan untuk
merivisi Laporan Keuangan tersebut dan jika sudah selesai direvisi kembali
akan diserahkan ke Kepala Bagian Admin kemudian Kepala Bagian Admin
langsung menyerahkannya ke Direktur Pusat.

Gambar Diagram Alir Sistem Pengauditan Internal Zirang Daihatsu


Utama Solo.
4.4 APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ZIRANG
DAIHATSU
4.4.1 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penerimaan Kas
Penerapan pada Zirang Daihatsu Utama untuk mengungkapkan siklus
pendapatan dapat diperoleh dari aktivitas utama perusahaan seperti :
1. Penerimaan Service Mobil di bengkel
Dalam penerimaan service mobil pelanggan biasanya jika
kerusakan itu ringan 1 sampai 3 jam bisa selesai. tetapi sebaliknya jika
kerusakan mobil parah seperti kecelakaan, maka perbaikan paling
cepat adalah 2 hari dan lamanya tergantung dengan kerusakan yang
dialami.
Proses alur pada saat penerimaan service mobil di bengkel adalah
bagian front of line/sales counter memberikan pelayanan kepada
pelanggan, menanyakan bagaimana keluhan yang dihadapi pelanggan
lalu jika pelanggan sudah sepakat untuk menitipkan mobilnya di
Zirang Daihatsu Utama Solo untuk di service maka Pihak front of
line/sales counter akan memberikan bukti pembayaran kepada
pelanggan, kemudian pelanggan membayarkannya melalui kasir
bagian bengkel. Kemudian bagian front of line/sales counter akan
memanggil pihak pegawaibengkelnya untuk konfirmasi lebih lanjut
terkait dengan kerusakan yang dialami oleh mobil pelanggan.
Gambar Diagram Alir Proses Penerimaan Service Mobil Pelanggan
2. Penjualan Sparepart Mobil
Pembelian sparepart mobil tergantung dengan kebutuhan yang
dinginkan oleh pelanggan. Pelayanan biasanya sehari jadi, tetapi ada
juga jika barang yang di minta oleh pelanggan tidak ada maka
dikembalikan lagi kepada pelanggan mau nunggu untuk pemesanan
barang atau transaksi dibatalkan.
Proses alur pada saat pembelian Sparepart mobil adalah bagian
front of line/sales counter memberikan pelayanan kepada pelanggan,
menanyakan apa yang dibutuhkan oleh pelangan, kemudian dari
bagian front of line/sales counter melihat stock barang yang diminta
oleh pelanggan lewat data valid yang ada di Komputer. Jika Sparepart
Mobil yang di minta tersedia maka bagian front of line/sales counter
akan memberikan bukti pembayaran kepada pelanggan lalu pelanggan
membayarkan ke bagian kasir bengkel dan mengambil sparepart mobil
yang sudah di beli.
Gambar Diagram Alir Proses Pembelian Spare Part Mobil oleh
Pelanggan di Zirang Daihatsu Utama Solo

3. Penjualan mobil buatan PT Astra Daihatsu


Jika ada pembelian mobil dari marketing/Sales Counter menayakan
mobil seperti apa yang diminta, jika mobil sudah tersedia maka
membuat surat pesanan kendaraan, lalu pelanggan melengkapi semua
syarat-syarat sesuai prosedur, kemudian pelanggan membayar bisa
dibayar cash ke kasir showroom atau transfer. Untuk pengurusan
BPKP dan STNK akan diurus oleh Adm Showroom bagian BPKP dan
STNK. Untuk komplain mengenai kepuasan ,obil yang dibeli atau ada
permasalahan akan diurus bagian Customer Relation Officer.
Jika ada pembelian mobil secara kredit dari marketing/Sales
Counter membuat surat pesanan kendaraan yang ditujukan kepada
leassing, leassing mengurus segala surat-surat atau dokumen dari
pelanggan yang diperlukan. Kemudian leassing membawa surat
pesanan kendaraan menyerahkan ke bagian kasir bagian showroom
untuk STT atau Uang tanda jadi/transkasi.
Gambar Diagram Alir pembelian Mobil secara tunai di Zirang
Daihatsu Utama Solo
Gambar Diagram Alir Pembelian mobil secara kredit yang ada di
Zirang Daihatsu Utama Solo

4. Penagihan piutang pelanggan


Penagihan pituang pelanggan dalam Zirang Daihatsu Utama Solo
ini ditujukan kepada leassing karena seluruh piutang pelanggan
ditanggung oleh leassing. Surat penagihan dibuat oleh Adm
Showroom bagian tagihan yang diserahkan kepada pihak leassing 1
minggu sebelum hari pembayaran angsuran. Jadi melalui leassing ini
Zirang Daihatsu Utama Solo kecil sekali resikonya jika ada piutang
tak tertagih oleh pelanggan.
Gambar diagram alir proses penagihan piutang pelanggan yang
dilakukan oleh Zirang Daihatsu Utama Solo

4.4.2 Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas


Di dalam perusahaan Zirang Daihatsu Utama Solo, informasi
mengenai kebutuhan untuk membeli barang mengalir ke siklus pengeluaran
kemudian menjadi siklus pendapatan. Tujuan utama dari siklus pengeluaran
adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan
persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang diperlukan oleh
perusahaan untuk berfungsi.17 Dalam mencapai tujuan tersebut Zirang
Daihatsu Utama Solo membuat keputusan penting sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan persediaan dan perlenhkapan yang dimiliki


17
Rooney, marshal. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13). Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah
dan Novita P. Hlm 463 (Jakarta : Salemba Empat)
2. Menyediakan kualitas barang dan layanan terbaik
3. Mengontrol pengeluaran arus kas
Berikut perbandingan aktivitas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada
Zirang Daihatsu Utama Solo
Aktivitas Pendapatan Aktivitas Pengeluaran
Entri penjualan sparepart atau Pemesanan perlengkapan dan
mobil- memproses pesanan dari barang.
pelanggan.
Pengiriman barang yang dipesan Penerimaan- menerima
kepada pelanggan. barang/perlengkapan dari pemasok.
Penagihan- mengirimkan faktur Memproses faktur- meninjau dan
kepada leassing. menyetujui faktur dari pelanggan.
Penerimaan kas- pembayaran Pengeluaran kas- memproses
service bengkel dari pelanggan. pembayaran ke pemasok.

Dalam Zirang Daihatsu Utama Solo alurnya pembelian persediaan,


ketika stock sudah menipis biasanya bagian ADH bengkel memberitahu pada
Kepala Admin kemudian Kepala Admin melakukan crosscek serta membuat
surat pesanan barang. Selanjutnya Kepala Admin menelfon pusat PT Astra
Daihatsu untuk memesan dan meminta mengirimkan barang segera.
Pengiriman paling cepat adalah 1 hari setelah pemesanan barang, jikalau
adanya keterlambatan pengiriman seperti barang masih dalam proses,
biasanya barang persediaan selambat-lambatnya dikirim 1 minggu dari hari
pemesanan.
Untuk pembelian perlengkapan kantor yang dibutuhkan. Pertama Adh
Showroom membuat surat pengajuan barang apa saja yang dibutuhkan
kemudian bagian kepala Admin mengcrosscek ulang serta mendatangani surat
pengajuan barang tersebut dan kasir bagian showroom akan mengeluarkan kas
tersebut.
Gambar Diagram Alir untuk proses pemesanan persediaan barang
(spare part mobil) di Zirang Daihatsu Utama Solo

4.4.3 Siklus Produksi pada Zirang Daihatsu

Zirang Daihatsu bukan merupakan perusahaan manufaktur. Namun


Zirang Daihatsu merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
distributor atas PT Astra terhadap konsumen. Dikarenakan Zirang Daihatsu
merupakan dealer atau showroom. Maka, Zirang Daihatsu pun tidak
melakukan proses produksi. Produksi hanya dilakukan di PT Asrea yang
kemudian diturunkan ke Zirang Daihatsu. Sebagaimana showroom/dealer lain
bekerja dalam bidangnya, Zirang Daihatsu hanya melayani produk tembusan
dari PT Astra saja. Zirang Daihatsu juga melayani service khusus atas
tembusan Daihatsu itu sendiri dan menyediakan berbagai sparepart dari PT
Astra.

4.4.4 Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Penggajian pada


Zirang Daihatsu
Zirang Daihatsu mempunyai system terintegrasi terhadap siklus SDM
dan penggajian yang dilaksanakan. Berbagai perencanaan dan ancaman yang
diperkirakan juga akan mempengaruhi siklus SDM dan penggajian dalam
Zirang Daihatsu. Selain itu, juga diimbangi dengan pengendalian untuk
mengatasi berbagai ancaman yang kemungkinan bisa terjadi pada siklus SDM
dan penggajian dalam Zirang Daihatsu. Kami memberikan bagan alir terkait
dengan proses SDM dan penggajian yang ada dan diberlakukan di Zirang
Daihatsu.

Diagram alir siklus SDM dan Penggajian Zirang Daihatsu.


Lanjutan :
Dalam Zirang Daihatsu, pada departemen SDM yang dijalankan oleh HRD
akan melayani terkait adanya pegawai baru yang itu nantinya kan mempengaruhi
siklus SDM dan penggajian. Karyawan baru yang sudah dinyatakan ditrima maka,
datanya bakan berproses dengan bertambahnya data yang mempengaruhi
perbaruan data Zirang Daihatsu. File yang sudah diperbarui atas keluar ataupun
masuk karyawan di Zirang Daihatsu akan dilarikan ke data induk Zirang Daihatsu.
Jadi dari beberapa cabang yang melakukan perekrutan atau pelepasan karyawan,
akan segera diteruskan ke Zirang Daihatsu induk yang ada di Solo. Data/file yang
disimpan dan dikirimkan akan disimpan berdasarkan tanggal dan juga huruf.
Dilakukan karena untuk mempermudah penyimpanan data yang dapat
dikendalikan dengan cepat ketika data tersebut dibutuhkan. Selain data yang
disimpan di computer, Zirang Daihatsu juga menyimpan banyak data fisik dari
copyan data computer.

Perubahan data karyawan akan dapat menyebabkan berkurang atau


bertambahnya karyawan itu sendiri. Data tersebut digunakan sebagai identitas
karyawan bekerja di Zirang Daihatsu. Mereka yang sudah tercatat sebagai
karyawan akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang ia ditempatkan.
Yang kemudian karyawan tersebut juga harus mengikuti system yang ada di
Zirang Daihatsu. Ketika karyawan memutuskan untuk masuk bekerja, maka ia
harus melaksanakan absen dengan aturan yang telah ditentukan. Dimana ada
kemungkinan suatu karyawan itu terlambat atau tepat waktu untuk melakukan
otorisasi atas kehadiranya.

Absen yang diberlakukan di Zirang Daihatsu yaitu dengan menggunakan


finger print. Yang mana cara tersebut adalah salah satu bentuk pengendlian system
terkait dengan SDM. Sehingga dengan dapat mengendalikan resiko atas
monitoring kecurangan karyawan terkait kehadiran. Absen yang dilakukan oleh
karyawan akan secara oto,atis memperbarui file, akan tertera kapan ia hadir dan
kapan ia pulang. System finger print dilakukan untuk otorisasi kehadiran dan jug
ajam meninggalkan tempat pekerjaan. Sedangkan untuk karyawan yang tidak
masuk akan ada 2 katehori, yaitu tidak masuk dengan keterangan atau tanpa
keterangan. Ketika seorang karyawan tidak masuk tanpa keterangan atau terlambat
tanpa keterangan. Maka, akan dikenai SP dari perusahaan. Dan ketika karyawan
memutuskan tidak masuk bekerja dengan keterannagn, maka ia wajib untuk
membuat surat keterangan mengenai alasan ia tidak masuk bekerja. Sehingga
keputusan masuk ataupun tidak masuk suatu karyawan akan secra otomatis
mempengaruhi data kehadiran mereka.

Data absen yang telah otomatis tersimpan dalam system komputerisasi,


akan masuk ketahap data untuk penggajian SDM. Data ttersebut akan digunakan
departemen SDM dan penggajian untuk menentukan betapa jumlah gaji yang
seharusnya diterima oleh masing-masing individu. Dari file yang digunakan untuk
memperhitungkan gaji, adalah dengan melihat dan menganalisis absen dan kartu
waktu. Dumana data tersebut perlu untuk divalidasi. Biasanya validasi yang
diperlukan adalah penyesuaian surat keteranga tidak masuk dengan absen yang
ada. Selain itu kartu wakytu juga digunakan untuk analisis lebih terkait dengan
lembur dan jam kerja normal sehingga akan penghitungan gaji yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dari validasi data terkait absen, maka selanjutnya data
tersebut akan masuk kedalam proses penggajian. Yang nantinya akan dapat
mengetahui nominal gaji yang dikeluarkan. Namun sebelum gaji didistribusikan ke
masing-masing karyawan, data oenggajian perlu dilakukan otorisasi terlebih
dahulu. Dimana data tersebut akan membutuhkan otorisasai dari
KAWIL/KACAB.

Dikarenakan system pengeluaran yang diberlakukan di Zirang Daihatsu


akan selalau mengeluarkan otorisasi walaupaun nialinya kecil. Setelah diotorisasi,
maka departemen SDM akan melanjutkan proses distribusi gaji ke masing-masing
karyawan. Dalam pengeluaran gaji akan menimbulkan adanya dokumen. Voucher
pengeluaran kas penggajian akan digunakan sebagai dokumen transaksi terkait
penggajian terhadap perusahaan. Dokumen tersebut yang nantinya akan digunakan
unruk pencatatan jurnal dan kemudian pemostingan ke buku besar. Yang kedua
adalah voucher pengeluaran pajak penghasilan yang nantinya dokumen tersebut
akan digunkan untuk penyusunan laporan pajak. Laporan pajak yang akan
disalurkan ke pemerintah sebagai bukti atas kewajiban yang telah selesai atas
pembayaran pajak.

Yang selanjutnya adalah laporan atau voucher penggajian yang akan


dikirimkan kepada karyawan sebagai bukti otorisasi atas penerimaan gaji yang
telah didistribusikan perusahaan kepada masing-masing karyawan. Ketika
penegecekan gaji tersebut ada kesalahan, maka harus membuat surat keterangan
terhahap kesalahan gaji yang diterima kepada departemen SDM. Ancaman yang
mungkin terjadi dalam siklus SDM dan Penggajian dalam Zirang Daihatsu adalah

1. Ketika mati listrik maka absen menggunakan finger print tidak bisa
diaplikasikan
Ketika hal tersebut terjadi maka akan terjadi kemungkinan adanya
keterlambatan karyawan untuk bisa hadir secara tepat waktu ke tempat
kerja. Yanga mana itu nanti akan menjadikan ketidakvalidan atas
konfirmasi absen yang dilakukan oleh karyawan. Yang kemudian
ketidakvalidan itu juga akan mempengaruhi data induk dari Zirang
Daihatsu. Wujud pengendalian yang harus di aplikasikan oleh Zirang
Daihatsu adalah dengan menggunakan finger print aplikasi hp yang
disertai dengan pengiriman foto ditempat kerja untuk pengendalian dan
validasi kehadiran.
2. Ketika melakukan konfirmasi kehadiran dengan menggunakan system
finger print , maka akan ada resiko untuk hanya melakukan konfirmasi
kehadiran yang kemudian karyawan bisa pergi dengan meninggalkan
tempat pekerjaan dan kembali setelah itu. Merasa aman karena sudah
melakukan konfirmasi kehadiran.
Ketika keadaan itu terjadi, maka akan hiang kriteria yang disebut
dengan keakuratan data. Yang bisa berakibat pada kecurangan atas
peraturan Zirang Daihatsu. Wujud pengendaliannya yang harusnya
dilakukan oleh Zirang Daihatsu yaitu dengan melakukan pertemuan
rutin pagi yang dapat menghandle keakuratan konfirmasi kehadiran
disertai dengan pemasangan cctv dibeberapa titik tertentu yang dapat
memonitor keluar masuk karyawan ataupun orang lain dengan
monitoring yang valid.
3. Katidakakuratan kartu waktu atas perhitungan lembur.
Ketika keadaan itu terjadi, maka akan mempengaruhi bagaimana proses
dan juga jumlah gaji yang akan diterima oleh masing-masing pegawai.
Akan memungkinkan pegawai dalam perhitungan lembur namun ia
tidak memanfaatkan waktu lembur dengan melakukan pekerjaan yang
masuk kriteria lembur. Wujud pengendalian akan hal itu, Zirang
Daihatsu telah melakukan bahwa lembur hanya akan dilakukan 1 kali
selama sebulan. Lembur hanya dilakukan di akhir bulan untuk
menyelesaikan penyusunan pencatatan dan pelaporan. Termasuk jika
mungkin ada hal yang sangat harus dilakukan lembur, maka akan
memerlukan otorisasi dari beberapa pihak terkait, departemen SDM,
HRD, KACAB, ataupun KAWIL (sesuai dengan pengkondisian).
4. Ketidakakuratan dalam perhitungan atau penyiapan gaji karyawan.
Kemungkinan yang terjadi dalam Zirang Daihatsu adalah terkait
kesalahan perhitungan gaji ataupun kecurangan dalam pemprosesan
gaji. Hal tersebut akan mengakibatkan bertambah ataupun
berkurangnya jumlah gaji yang harusnya dikeluarkan. Dan juga akan
menurunkan tingkat keakuratan data dan tingkat profesionalitas juga
etika karyawan. Wujud pengendalian yang dlakukan oleh Zirang
Daihatsu adalah dengan melakukan otorisasi terkait data gaji yang akan
dikeluarkan oleh departemen penggajian. Sehingga akan menghandle
terkait keakuratan data terkait proses dan hasil penggajian.
5. Kesalahan dalam pendistribusian gaji
Kesalahan dalam pendistribusian gaji juga akan merubah kevalidan
suatu data dan akan menyebabkan adanya kurang atau lebih kas yang
keluar dari Zirang Daihatsu. Oleh karena itu wujud pengendalian yang
dilakukan oleh Zirang Daihatsu adalah dengan menerbitkan laporan
gaji kepada karyawan yang kemudian karywan melakukan pengecekan
yang harus dilakukan konfirmasi penerimaan gaji. Jika hal tersebut
sudah terjadi, maka perlu pembuatan surat keterangan atas penerimaan
ataupun pengeluaran gaji. Karna hal tersebut akan mengakibatkan
adanya bebrapa tambahan pencatatan dalam jurnal.
Zirang Daihatsu meyakini bahwa tidak ada kecurangan dalam sitem
penggajian yang diaplikasikan. Namun jika kesalahan, Zirang Daihatsu
mengakui adanya kemungkinan terjadinya kesalahan. Karena system dengan
monitoring yang sudah bagus dimana dilakukan oleh setiap ketua departemen
yang kemudian akan diotorisasikan kebagian diatasnya untuk kevalidan data.
4.4.5 Sistem Buku Besar dan Pelaporan

Dalam Zirang Daihatsu, pencatatan sangat diberikan perhatian yang


sangat besar. Karena terkait dengan bagaimana pengendalian dari Zirang
Daihatsu. Pencatatan yang memberikan penjelasan suatu keadaan di Zirang
Daihatsu. Sehingga dapat memberikan impact yang besar dari berbagai arah.
Zirang Daihatsu melakukan pencatatan manual maupun by system lewat
aplikasi computer. Yang mana hal itu memberikan suatu kemudahan dalam
merumuskan suatu resiko yang akan datang yang bisa saja terjadi. Zirang
Daihatsu sudah menerapkan pencatatan akuntansi berbasi PSAK.
Bagan alir siklus buku besar dan pelaporan Zirang Daihatsu.
Zirang Daihatsu membagi antara kasir dan juga bagian keuangan dalam
untuk memberikan arus pada pencatatan keuangan. Bagian keuangan akan
memberikan berbagai informasi dan juga bukti ataupun dokumen transaksi yang
nantinya kan diteruskan ke pencatatan jurnal. Selain itu, kasir juga wajib untuk
meninggalkan bukti ataupun dokumen transaksi terkait tranaksi yang ia tangani.
Dokumen-dokumen yang ada akan selalu diarsipkan dan dibuat copian untuk
memberikan kemudahan akses dalam penelusuran kesalahan pencatatan yang
mungkin terjadi. Bukti-bukti transaksi yang didapat, yang sebelumnya berisi
otorisasi persetujuan, akan dimasukan ke proses penjurnalan.

Dalam proses penjurnalan, diperlukan analisis atas pencatatan yang bisa


dilakukan. Analisis diperlukan agar meminimalisir terjadinya kesalahan
pengklasifikasian informasi terkait akun yang ada di Zirang Daihatsu. Analisis
tersebut akan memasukan transaksi dicatat di jurnal umum atau jurnal khusus. Karena
jika melakukan kesalahan dimana jurnal yang akan dicatatkan, maka akan
menyebabkan masalah dalam penyusunan laporan keuangan. Zirang Daihatsu
menggunakan jurnal umum, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal pengeluaran
kas, dan jurnal penerimaan kas. Zirang Daihatsu ketika melakukan pembelian secra
tunai ke PT Astra , maka akan mencatat transaksi tersebut ke jurnal pembelian. Dan
ketika utang Zirang Daihatsu dilunasi maka akan dilakukan pencatatan ke jurnal
pengeluaran kas juga. Selain itu, jurnal penjualan juga akan mempengaruhi keadaan
kas dan persediaan di dalam Zirang Daihatsu. Dimana transaksi penjualan item
persediaan akan mempengaruhi jurnal penjualan dan juga kartu persediaan. Yang
akan berpengaruh kepada jurnal penerimaan kas ketika transaksi penjualan kredit
tersebut dilunasi oleh customer.

Setelah dilakukan pencatatan di pencatatan ke jurnal, dilanjutkan melakukan


pemostingan ke buku besar. Pemostingan buku besar juga memerlukan kejelian,
terhadap transaksi jurnal yang akan diposting. Buku besar yang digunakan Zirang
Daihatsu ada 2 macam, yaitu buku besar utama dan buku besar pembantu. Buku besar
pembantu ada 2 juga yang digunakan Zirang Daihatsu. Yaitu buku besar pembantu
utang dan buku besar pembantu piutang. Buku besar pembantu utang kaitanya dengan
utang yang ia lakukan kepada supplier. Sedangkan untuk buku besar pembantu
piutang, digunakan untuk pencatatan atas terjadinya piutang yang dilakukan oleh
customer.

Buku besar pembantu digunakan oleh Zirang Daihatsu untuk mempermudah


pencatatan dan menggunakan fasilitas akuntansi yang sudah ada. Buku besar juga
digunakan untuk melihat dan menuyusn laporan manajerial terkait dengan rencana
anggaran yang digunakan untuk menyusun anggaran dan pelaporan kepada kepala
wilayah. Disaat pencatatan jika terjadi kesalahan dalm pencatatan, maka diperlukan
jurnal koreksi dalam pembetulan transaksi yang salah. Di Zirang Daihatsu walaupun
terjadi kesalahan pencatatan hanya 100 rupiahpun akan dicari kesalahannya hingga
sampai dan menemukan kesalahan dan di benahi dengan jurnal koreksi. Yang
kemudian jurnal koreksi tersebut akan dilakukan posting kebuku besar seperti
pemostingan secara umum.

Diakhir bulan, diperlukan pencatatan jurnal penyesuaian untuk


menyesuaikan terkait umur ekonomis ataupun umur utang. Jurnal penyesuaian
tersebut akan digunakan unytuk menyesuaikan keadaan keuangan Zirang Daihatsu.
Yang nantinya akan dibuat Neraca Saldo setelah disesuaikan. Neraca Saldo setelah
disesuaikan akn dijadikan dasar dalam menyusun laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disusun adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan neraca digunkan Zirang
Daihatsu untuk memberikan informasi tentang aset, utang, dan modal yang berjalan
di Zirang Daihatsu. Laporan laba rugi akan memberikan informasi terkait biaya,
pendapatan, dan juga laba/rugi di Zirang Daihatsu. Laporan perubahan modal akan
meberikan informs terkait kenaikan modal di periode tertentu pada Zirang Daihatsu.
Laporan arus kas akan memberikan informasi arus kas dari Zirang Daihatsu. Dan
laporan catatan atas laporan keuangan akan memberikan informasi nonkeuangan yang
tidak diungkapkan pada laporan keuangan. Laporan keuangan Zirang Daihatsu akan
digunakan untuk keputusan manajer dan pengguna ekstern. Ancaman dan
pengendalian terkait siklus buku besar dan pelaporan :

1. Adanya kesalahan pengklasifikasian transaksi dan kesalahan pencatatan jurnal


dan buku besar.
Jurnal dan buku besar akan berefek pada hasil akhir laporan keuangan Zirang
Daihatsu. Yang jika terjadi kesalahan, maka akan memberikan dampak
diakhir pencatatan. Dalam hal tersebut wujud pengendalian yang dilakukan
oleh Zirang Daihatsu dalah dengan pengecekan pencatatan akuntansi setiap
hari oleh bagian akuntansi ataupun kacab dan kawil. Hal tersebut akn
menjadikan tau kesalahan mana yang terjadi dan dapat dilakukan pembuatan
jurnal koreksi segera.
2. Adanya kekuranglengkapan informasi yang diungkapapkan dalam laporan
keuangan ataupun pencatatan.
Kekuranglengkapan informasi yang disajikan akan memberikan impact ynag
besar terhadap laporan akhir keuangan dan manajerial yang dibutuhkan Zirang
Daihatsu. Pengendalian yang harusnya dilakukan oleh Zirang Daihatsu dalah
dengan pengecekan dokumen transaksi dan analisis pencatatan historis.
3. Erroring aplikasi.
Error aplikasi akan membuat data yang ada dan yang berproses akan tercatat
sebagian, yang nantinya akan membuat pencatatan tidak lengkap atau tidak
maksimal. Wujud pengendalian adalah dengan melakukan backup otomatis
dan memasang aplikasi pengendalian otomatis.
4. Kecurangan
Walaupun pihak Zirang Daihatsu meyakini tidak terjadi kecurangan. Namun
resiko terjadinya kecurangan itu ada. Maka hal yang harus dilakukan adalah
pengecekan data, dokumen, dan laporan secara historis dan memperkuat
adanya otorisasi.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang mempuyai
tugas untuk mengumpulkan data dari kegiatan perusahaan dan mengubahnya
menjadi suatu informasi yang bisa digunakan bagi kalangan yang
membutuhkannya, baik pemakai dalam ataupun luar perusahaan.
Informasi yang dimaksud ialah informasi yang berkaitan tentang
akuntansi, sistem akuntansi yang digunakan di perusahaan, seperti proses,
strategi, atau tekhnik bisa mempengaruhi informasi dalam perusahaan.
Kebutuhan informasi ini sangat dibutuhkan dalam proses bisnis, karena proses
bisnis ini merupakan suatu aktivitas dan tugas yang saling berkaitan, dan
terstruktur yang dilakukan oleh manusia, mesin, atau kompoter untuk
mencapai tujuan tertentu di suatu organisasi atau perusahaan. Peranan sistem
informasi akuntansi ialah untuk memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya
dalam menghasilkan barang/jasa, memperbaiki efisiensi, memperbaiki
pengambilan keputusan, dan menciptakan keunggulan kompetitif. Kemudian
untuk pengolahan data dalam sia yaitu pengumpulan data, manipulasi data,
penyimpanan data, dan penyiapan dokumen.
Pada perusahaan Zirang Daihatsu Utama Solo ini merupakan salah
satu perusahaan showroom mobil dan juga bengkel mobil, yang mengguakan
sistem informasi akuntansi. Yang menggunakan suatu sistem yang berbasis
komputer untuk membantu pembuatan suatu laporan keuangan yang sistem
tersebut bernama Azis. Didalam perusahaan zirang daihatsu tersebut
mempunyai suatu bagan struktur atau struktur organisasi perusahaan yang
dimana bagan paling atas itu adalah pusat dan kawil, atau kepala wilayah yang
membawahi wilayahnya. Kemudian untuk pengendalian sistem informasi
akuntansi perusahaan Zirang Daihatsu sudah menggunakan antisipasi jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sudah menggunakan pengendalian
untuk keamanan informasi, kerahasiaan dan privasi, serta pengendalian sistem
informasi akuntansi. Kemudian untuk aplikasi sistem informasi akuntansi ini
menggunakan bagan alir untuk menghasilkan suatu data informasi, misalnya
saja bagan alir untuk siklus pendapatan ini berisikan tentang penjualan dan
penerimaan kas, siklus pengeluaran ini berisikan pembelian dan pengeluaran
kas, kemudian siklus produksi, dan siklus sumber daya manusia beserta
penggjiannya, dan juga terdapat sistem buku besar dan pelaporannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dimas osd,Pengertian SI , Http://www.kompasiana.com (diakses pada 6 November
2019).

Idtesis.co, Teori Lengkap Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli dan Contoh
Tesis SIA, Http://www.idtesis.com (diakses 06 November 2019).

Marshall B. Romley dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta : Salemba Empat

Rooney, marshal. 2015. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 13). Diterjemahkan oleh:
Kikin Sakinah dan Novita P. Jakarta: Salemba Empat
LAMPIRAN
Pewawancara : Assalamu’alaikum pak bayu..

Narasumber : Wa’alaikumsalam mbak, Gimana mbak langsung pertanyaannya?


Langsung aja gapapa.

Pewawancara : jadi gini pak, mohon maaf sebelumya telah menganggu waktunya
sebentar. Ini kami dari iain Surakarta khususnya di akuntansi syariah
ini karena ada tugas observasi di perusahaan yang ada system
informasi akuntansinya. Jadi kami memilih di perusahaan zirang
Daihatsu solo pak. Jadi yang pertama kali itu tentang gimana profil
dan sejarahnya Daihatsu ini pak.

Narasumber : kita profilnya, PT nya ya, ini auto diller resmi Daihatsu berdirinya
tahun 2012 sampai sekarang. Dulu kita tempatnya di depan moewardi
samping PMI. Dan sekarang pindah sini, kita hidup sendiri kita jual
unit baru sperpat dan bengkel. sebelumnya menurut sejarahnya,
sebelumnya kita itu anti karat. Anti karat Usaha dan terus kita dapat
lisensi untuk dapet lisensi dari Daihatsu astra untuk membuka diler
resminya. Makanya kita dapat di tetapkan dan karena disinikan kita
mandiri zirang utama itu di semarang itu karya zirang utama, itu ada
Daihatsu, isuzu, Honda. Dan mobil bekas juga dan spbu juga. Tapi
kita dipecah jadi kita pembahasannya ke mandiri zirang utama aja.

Pewawancara : kemudian gini pak, untuk bagan atau struktur organisasinya itu
disini ada tidak ya pak, kalaupun ada itu bagaimana pak?

Narasumber : ada mbak, untuk bagan organisasinya bentar ini ada gambarnya.
Nah ini untuk gambar yang paling atas itu ada yang namanya kawil,
kawil ini kepanjangannya kepala wilayah, kemudian dibawahnya ini
mbak ada yang namanya kacab atau kepala cabang yang bertanggung
jawab atas perusahaan cabang. Lalu dibawahnya itukan ada spv, cro,
sales konter, adh showroom,dan adh bengkel. Dari semua itu terdapat
tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri mbak, misalnya saja spv itu
membawahi sales-sales lapangan da nada pula sales yang berada
disini da nada juga yang dilapangan. Yang dilapangan itu yang
misalnya saja itu yang menyebar brosur dan lainnya mbak, terus ada
lagi cro, cro ini customer relation officer, ini tugasnya untuk
melayani customer, jika ada masalah. Kemudian untuk Sales Conter
ini ada dua , SC Sales Conter. Terus ADH Showroom, Kepala Admin
ada 3 admin dibawahnya. Kemudian ADH Bengkel, kepala bengkel
Administration Haid, membawahi kasir bengkel, SA (Service
Advisor), SRO (sama dengan CRO, tapi ini buat bengkel) dan
mekanik.

Pewawancara : lalu gini pak, dalam menentukan informasi akuntansi apakah


Daihatsu ini menggunakan sistem informasi akuntansi? Dan apakah
itu sudah sesui dengan standar akuntansi atau aturan akuntansi pak?

Narasumber : pasti, sudah sesuai. Karena kalau salah kita langsung direvisi

Pewawancara : langsung direvisi ya pak

Narasumber : iya, dan iya kan langsung kebaca pembukuan kita. Misalkan saya,
customer A bayar segini ternyata saya salah masukin, aturan barus
Pdirevisi. Misalkan saya beli apk ternyata saya salah jurnalnya ke
mobil baru pasti direvisi dan selisih pun pasti ketahuan.

Pewawancara : pasti itu pak?

Narasumber : iya
Pewawancara : disini berarti sudah pakai sistem yang itu pak, sistem computer ya
pak?

Narasumber : iya

Pewawancara : itu sistemnya kalau boleh tahu apa ya pak?

Narasumber : apa ya, saya ga tau sistemnya namanya apa tapi kalau kita nama
programnya namanya Azis ya.

Pewawancara : mengenai sistem azis tersebut, berkaitan tentang database relasional


data-data uang termuat dalam sistem tersebut apa saja?

Narasumber : Dalam sistem atau aplikasi Azis ini memuat data-data pemesanan
antara lain data pembeli yaitu nama lengkap pemesan, alamat dari
pemesan, nomor telepon pemesan, dan faktur pembeliannya atas
nama siapa. Dan data produk pesanan antara lain, merk mobil apa
yang dipesan, tipe mobil yang dipesan, nomer rangka mobil, nomer
mesin, dan tahun pembeliannya.

Pewawancara : terus kalau kayak gini pak, misalkan ada gak hambatan-hambatan di
sistem akuntansi itu?

Narasumber : hambatan pasti ada salah satunya, internet lemot, terus kadang-
kadang programnya hang itu aja dan kurang praktis aja.

Pewawancara : terus ini mohon maaf ya pak, kadang itu kan ada yang namanya
manusia pasti melakukan kesalahan. Lha disini ada ga tenaga akuntan
nya itu melakukan kecurangan seperti itu pak? Atau yang lainnya.

Narasumber : kalau curang enggak, tapi kalau salah itu sering. Karena salah sama
curangkan beda ya.
Pewawancara :berarti sudah dipastikan ya pak. Kemudian bagaimana bapak
meyakini bahwasanya laporan keuangan itu tidak ada kecuranga itu
bagaimana?

Narasumber : kan sebelum di input itu semuanya di cek dulu.

Pewawancara : semua dokumen, per dokumen di cek satu per satu pak?

Narasumber : iya

Pewawancara : maaf pak sebelumnya, seperti yang saya tanyakan tadi tetapi ini
mengenai penyalahgunaan komputer. Di perusahaan ini ada tidak
yang melakukan penyalahgunaan komputer? Misalnya ia
memalsukan data penjualan dalam sistem.

Narasumber : sama ya, jawabannya tidak karena selalu dicek terlebih dahulu, jadi
jika ada kesalahan akan langsung terdeteksi.

Pewawancara : kemudian gini pak, kan kalau pake komputer aja kan kita ga tau
resiko yang terjadi misalnya saja bencana alam, dan itukan diluar
dugaan kita itu biasanya di backup nya pakai apa ya pak, biar datanya
ga hilang?

Narasumber : kan servernya sudah ada backupan nya

Pewawancara : itu backup nya setiap hari atau gimana pak?

Narasumber : itu sudah otomatis backup. Kalaupun hilang itu kita masih ada hard
copynya

Pewawancara : berarti setiap hari di print pak?

Narasumber : iya, tiap hari


Pewawancara : biasanya bapak kalau mengambil keputusan itu bagaimana,
contohnya ada masalah, kemudian bapak mengambil keputusannya
itu bagaimana?

Narasumber : ya kalau keputusan kana da atasan, kita konsultasikan sama atasan


gitu.

Pewawancara ; biasanya masalah yang seperti apa pak, kalau kita mengambil
keputusan itu secara mendesak dan harus selesai hari itu juga?

Narasumber : telpon

Pewawancara : contohnya masalah seperti apa pak?

Narasumber : misalkan pembelian, customer uangnya kurang. Itu harus izin dulu.

Pewawancara : izin nya sama atasan. Kemudian untuk stokan barang itu,
penyimpanan pada program tadi pak?

Narasumber : stoknya di Web kita ada, program kita di web, web internal kita,
jadi unit masuk kita masukin ke sistemnya biar tercatat stokannya.

Pewawancara : jadi itu pencatatan stok persediaan sama yang digunakan untuk
laporan keuangan itu beda?

Narasumber : sama, tapi atas dasar yang itu.

Pewawancara : Kemudian kita boleh tau ga pak, urutan dari atas sampai bawah,
urutan organisasi itu pak, dari siapa pemegang paling atas sampai
bawah.

Narasumber : ya pemilik itu pak iwan, terus direkturnya pak kevin, terus JMO nya
pak gun, terus listeningnya pak bayu, di kacab atau kepala cabang
pak kodi, kacab penjualan itu saya, terus kepala bengkel pak rudi, ada
hpt mbak nur, terus dibawahnya ada sales-sales.

Pewawancara : itu ada bagan-bagannya pak?

Narasumber : ada

Pewawancara : terus di Daihatsu ini ada tanam saham ga pak?

Narasumber : kita kan pemilik tunggal, kita ga ada penanam saham. Mungkin
yang mbak maksud itu perusahaan yang sudah Tbk, kalau kita kan
belum Tbk masih pemilik tunggal.

Pewawancara : sebelumnya minta maaf ya pak mau pertanya tentang aplikasi Azis
tadi. Apakah Azis tersebut tidak hanya digunakan untuk transaksi
yang membutuhkan proses pencatatan tapi juga digunakan untuk
menangkal atau sebagai anti maling data dalam perusahaan?

Narasumber : Aplikasi Azis ini ada anti pencurian data, jadi misalnya saja mbak
ingin melihat laporan keuangan perusahaan kami tanpa izin yang
jelas dan penggunaannya tidak jelas maka sistem langsung
mendeteksi oh ini ada seseorang yang berusaha mencuri data.
Soalnya kita bukan perusahaan go public ya jadi laporan tidak wajib
dipublikasinya.

Pewawancara : biasanya suatu perusahaan melakukan training untuk mengetahui


kinerja suatu karyawan. Jika karyawan tersebut kinerjanya kurang
dari target perusahaan maka dilakukan pelatihan, apakah PT Zirang
Daihatsu ini melakukan penerapan tersebut?

Narasumber : Iya mbak kita awal pengrekrutan semua karyawan baru wajib
mengikuti training untuk mengetahui gimana sih lingkungan
perusahaan, dan perusahaan juga tau kinerja karyawan baru tersebut.
Pewawancara : Penerapan pengendalian internal disini bagaimana ya pak?

Narasumber : Kalo di Zirang Daihatsu sini menggunakan sistem evaluasi setiap


sebulan sekali dalam satu cabang, jadi nanti semua masalah yang ada
dilapangan akan ketahuan dirapat tersebut. Masalah tersebut dicari
solusinya sama-sama jadi misal dibengkel susah mencapai target, nah
departemen lain akan berusaha mencari solusi. Jika masalah tersebut
dianggap enteng atau tidak ada dampak besar dalam perusahaan akan
diselesaikan oleh departemen tersebut.

Pewawancara : Misal terjadi kelangkaan barang dibulan Agustus, berarti akan


diselesaikan oleh departemen bengkel.

Narasumber : Iya tapi kalo dalam 2-3 bulan masalah tersebut tidak dapat
diselesaikan maka departemen lainnya harus membantu
menyelesaikan masalah tersebut. Kalo sudah 2-3 bulan maka
dikategorikan resikonya sudah tinggi.

Pewawancara : Pak misal karyawan menaikan harga barang, nah pelanggan kan
biasanya minta nota sesuai dengan harga yang ditawarkan oleh
karyawan tersebut. Kejadian tersebut apa perusahaan langsung dapat
mendeteksinya?

Narasumber : jadi begini mbak dalam sistem kita itu sudah ada harga yang harus
dibayar atau aturan harga dari perusahaan, jika harga mau dinaikan
atau diturunkan otomatis sistem akan menolak. Kecuali kalo ada
diskon akhir tahun itu kan pasti tidak sesuai dengan harga yang
ditertera, itu nanti ada kode yang harus dimasukan dan secara
otomatis sistem akan mengetahui oh ini potongannya segini.

Pewawancara : jadi kalo pengendalian data hanya mengunakan sistem bawaan Azis
ya pak.
Narasumber : Oh iya mbak selain itu kita juga menerapkan pendaftaran kode
laptop dalam suatu sistem tersebut. Jadi tidak semua PC bisa
mengakses data keuangan ataupun karyawan. Dan misal pekerjaan
karyawan belum selesai dan mau dikerjakan diluar kantor itu tidak
bisa. Jadi harus dikantor dengan PC masing-masing.

Pewawancara : Bagaimana dengan sistem pengauditan internal yanga ada di Zirang


Dihatsu ini pak?

Narasumber : Kalo yang mengcrosscek ulang itu saya sendiri mbak, bagian kepala
admin. saya cek satu per satu data atau dokumen yang ada di buat
para pegawai.

Pewawancara : lalu jika ada kesalahan bagaimana pak?

Narasumber : kalopun ada kesalahan langsung saya catat kesalahan dan saya
kembalikan ke pegawai agar segera di revisi ulang mbak. Jika sudah
selesai revisi, biasanya pegawai memberikan kembali kepada saya,
kalo sudah selesai baru saya kasih ke direktur pusat.

Pewawancara : oiya pak untuk pendapatan dari zirang daihatsu itu sendiri apa ya
pak?

Narasumber : gini mbak kita kan bukan produksi tapi kita itu dealer resmi atau
semacam showroom gitu mbak, jadi pendapatannya ya dari service
bengkel mobil, pembelian spare part, pembelian mobil kredit maupun
tunai, sama itu mbak kalo ada pembayaran utang dari leassing. Itu aja
sih mbak

Pewawancara : Kalo boleh tau pak untuk proses service bengkel mobil itu bagaimana
ya pak?
Narasumber : ya itu dari sales counter biasanya menanyakan keluhan pelanggan
terus dicatat langsung sales counter akan memberikan bukti
pembayaran habis itu ya pelanggan membayarkan melalui kasir
bagian bengkel. Nanti sales counter memanggil pihak pegawai
bengkelnya untuk konfirmasi lebih lanjut terkait dengan kerusakan
mobil.

Pewawancara : Kalo proses pembayaran utang leassing gimana ya pak?

Narasumber : nah gini mbak hutang pelanggan kan biasanya muncul dari
pembelian mobil secara kredit dari itu nanti hutang pelanggan
ditanggung sama pihak leassing, jadi kitanya nagih ke leassing bukan
ke pelanggan. Baru leassing nagih utangnya ke pelanggan gitu mbak.

Pewawancara : kalo pembelian mobil secara tunai maupun kredit alur prosesnya
gimana ya pak?

Narasumber : kalo tunai ya dari marketing atau Sales Counter menayakan mobil
yang diminta, jika mobil sudah tersedia maka membuat surat pesanan
kendaraan, nanti pelanggan melengkapi semua syarat-syarat sesuai
prosedur, terus membayar ke kasir showroom bisa tuani maupun
kredit. Nanti surat bpkp dan stnk biasanya diurus sama adm
showroom. Kalo kredit sama dari marketing membuat surat pesanan
kendaraan yang ditujukan kepada leassing, leassing mengurus nanti
yang mengurus kelengkapan surat. Terus leassing membayar STT.

Pewawancara : STT i apa nggih pak?

Narasumber : STT itu uang tanda jadi mbak semacam DP gitu.

Pewawancara : Oh iya pak, kalo pembelian sparepart mobil gimana pak?


Narasumber : sama mbak awalnya ya di sales counter, menanyakan apa yang
dibutuhkan oleh pelangan, nanti sales counter cek stock barang lalu
sales counter memberikan bukti pembayaran dan pelanggan
membayarnya ke kasir bengkel.

Pewawancara : Cek stock persediaan itu menggunakan apa pak?

Narasumber : Pakek data yang ada di komputer mbak

Pewawancara : Untuk pengeluaran dari zirang daihatsu apa aja nggih pak?

Narasumber : iya Cuma pembelian sparepart mobil sama perlengkapan kantor aja
mbak

Pewawancara : Kalo boleh tau alurnya gimana pak?

Narasumber : kalo sparepart mobil ya dari adh bengkel memberitahu saya, terus
saya tinggal telfon aja pusatnya. Kalo cepet hari ini telfon besuk
dikirim, tapi kalo ada kendala seperti sopir gak masuk atau barang
dalam proses pembuatan paling gak nyampe seminggu barang udah
ada mbak. Kalo perlengkapan kantor dari adh showroom melaporkan
semua barang yang dibutuhkan, terus kasir showroom mengeluarkan
uang. Semua pengeluaran harus pakek surat pengajuan barang mbak,
dan harus ada tanda tangan saya baru uang boleh di keluarkan.

Pewawancara : Iya pak. Lalu untuk kayak gini pak, kan tadi ada kayak dealer dan
sebagainya itu kan ada yang namanya prosesnya. Untuk proses waktu
kayak produksinya atau mungkin waktunya katakanlah, penjualan, itu
seperti apa syarat2 yang harus dipenuhi Pak?

Narasumber : kalau kita proses pabriknya, misalnya kita kulakan dari PT astra
Daihatsu.
Pewawancara : harus itu?

Narasumber : iya harus karena kita harus disana kan kita diler resminya. Seperti
pabrik sampo pantene saya carefure nya. Gitu dan kita, mereka
menyuplay dari request yang kita minta. Sesuai kebutuhan pesanan

Pewawancara : berarti dari sini, untuk pemesanannya dari sini langsung ke Astra
dengan catatan apa yang ingin dibeli gitu, setelah itu langsung
dilayani atau gimana.

Narasumber : langsung dilayani, kalau unitnya ready besok udah ada barangnya,
tinggal kirim aja.

Pewawancara : biasanya itu minimal hari jadi itu paling cepat dilayaninya
pengiriman barangnya itu hari yang sama atau

Narasumber : kalau cepet, kita minta hari ini besok barangnya sudah nonggol,
tinggal barangnya kan dijakarta kita Cuma waktunya aja kita nunggu
dikirim kesini. Misalnya Xenia , xenia kan kita kehabisankita pesen
besok pagi kita sudh ada.

Pewawancara : kadang gini ya pak kalau seumpama berkaitan dengan itu ada
pesanan dari pihak lain ada kesini itu ada pesan kesini itu tapi disini
belum ada itu bapak melakukan klaim pesanan atau membeli
persediaan?

Narasumber : misalkan mbak beli sama marketing nya misalkan therios warna
hitam, dan marketingnya kan lihat stoknya, dan ternyata kita ngak
ada stok yang warna hitam itu. Terus si marketingnya itu bilang ke
SPV nya nanti kepala cabangnya yang memintakan unit itu. Misalkan
unitnya ada kita claim, tapi kalau ngak ada kita ada 2 opsi,
Customernya di nego kalau customernya sabar nunggu atau ga
therios dengan warna lain atau model yang lain.

Pewawancara : pak kalau misalnya kayak gini kejadian tadi di awal si customer
mau nunggu tapi ditengah jalan si customernya menggagalkan secara
sepihak bias ngak pak?

Narasumber : Bisa, kalau si customer menggagalkan sepihak dengan tanda jadi, 1


juta maka akan dikembalikan 500 ribu. Jadi mbak yang beli, dan
mbak yang cancel, jadi itu dipotong 50% Dp nya.

Pewawancara : untuk DP sendiri apakah ada berapa persen dari harga normal

Narasumber : tergantung, kalau kredit ada yang 15%, 20%, ada yang 25% tapi
kalau cash sudah pasti lunas

Pewawancara : itu untuk biasanya di perusahaan dagang itukan ada penjualan,


pembelian, penerimaan kas, sama pengeluaran, lha itu kalau ada
memungkinkan ada transaksi lain, itu apa pak? Dari sini.

Narasumber : kalau kita transaksi ya pasti pertama jual-beli mobil, terus kita
karena kita membeli berarti harus membayar karena saya nagih ke
leasing berarti leasing harus bayar ke saya. Dan saya, kita perlu
kertas, itu transaksi buat operasional aja, operasional expenditer aja.

Pewawancara : biasanya itu pernah ga pak, jadi kayak leasing sama sini itu terjadi
kesalah pahaman gitu?

Narasumber : mungkin bukan kesalah pahaman tapi kayak kurang berkas, revisi
kadang-kadang leasing nya juga salah, salah nulis kayak gitu itu bias
di revisi.

Pewawancara : berarti itu harus minta kembali ke leasing nya gitu pak?
Narasumber : leasingnya, itu tugas leasingnya, misalkan si alami bikin tagihannya
100 juta, tapi bikinnya 99 juta berarti kan salah, kita yang revisi.

Pewawancara : jadi ini ga ada produksinya gitu ya pak

Narasumber : kitakan disini bukan pabrik, kita diler resmi. Pabriknya itu astra
Daihatsu, dia yang produksi unit therios, karena dia yang
memproduksi dia butuh yang menjual, kita jadi diler resminya.

Pewawancara : terus untuk karyawan disini jumlahnya ada berapa pak?

Narasumber : totalnya 48 orang

Pewawancara : 48, itu disetiap cabang?

Narasumber : di solo aja

Pewawancara : terus buat controlling karyawan biasanya absennya menggunakan


apa pak?

Narasumber : itu finger print

Pewawancara : finger print, terus untuk jam masuk karyawan?

Narasumber : masuk jam 8 pagi, pulang jam 4 sore.

Pewawancara : Lalu untuk file karyawan itu disimpan berdasarkan adjad atau
bagaimana pak?

Narasumber : Ada yang disusun berdasarkan huruf atau juga ada juga tanggal
mbak. Itu tergantung penyimpanan yang mana. Karena penyipanan
tidak hanya 1 saja tapi ada beberapa penyimpanan. Untuk
penyimpanan nama karyawan itu abjad. Untuk penyimpanan data
karyawan pendaftaran dan lain-lain itu ada menurut tanggal baru
kemudian abjad seperti itu.
Pewawancara : O, iya pak. Lalu untuk absen finger print itu datanya bagaimana
Pak?

Narasumber : Datanya ya langsung terseting terproses mbak. Kan itu nanti data
akhirnya itu akan digunakan dalam perhitungan gaji. Jadi, data itu
akan tersimpan dulu untuk menerima pembaruan absen selanjutnya
baru aka nada penyesuaian atau penghitungan waktu perhitungan
gaji.

Pewawancara : itu nanti pulang pakai finger print lagi ya pak, terus kemudian kalau
ada karyawan telat nanti ada sanksi atau gimana pak?

Narasumber : kalau telat ga pakai alesan kena sanksi, tapi kalau misalkan telat tapi
ke dokter itu bikin surat.

Pewawancara : kalau sanksinya biasanya apa pak?

Narasumber : di SP, surat pernyataan.

Pewawancara : itu nanti berpengaruh ga pak sama pemotongan gaji?

Narasumber :dari itu pemotongan transport.

Pewawancara : Kemudian untuk surat SP tadi pak? Apakah bisa dijadikan validasi
data dalam penggajian?

Narasumber : Iya mbak. SP dan SK itu nanti juga akan menjadi dasar penentuan
gaji. Jadi ya penting itu mbak. Kan berbeda bagi yang tidak ada izin
dan izin dengan kriteria apa dan lain sebagainya itu. Ya pasti
berpeluang untuk berpengaruh dalam perhitungan.

Pewawancara : kemudian Pak, untuk penggajian perindividu itu dikenakan pajak


dan lainya tidak pak?
Narasumber : Ya kalau pajak itu pasti akan diperhitungkan juga mbak. Kan juga
ada nanti mbak untuk jaminan jaminan dari perusahaan yang akan
diperhitungkan dalam penggajian.

Pewawancara : Penerimaan gaji tersebut bagaimana sistemnya pak?

Narasumber : Itu akan dikirim ke ATM pegawai mbak.

Pewawancara : untuk penerimaan gaji, itu ada surat terima untuk pegawai pak?

Narasumber : Pasti mbak.

Pewawancara : Kemudian pak, untuk program Azis itu sudah lengkap disitu sesuai
dengan penjurnalan, buku besar, sampai pelaporan itu ya pak? Lha
itu kayak pelaporan di akhir bulan itu pernah ga pak yang namanya
kejadian yang tak terduga yang terjadi dan ketahuannya itu setelah
pelaporan. Misalnya apa pak?

Narasumber : ada. Misalnya salah, saya salah saya ada cadangan BBN pembelian
onderoad, saya masukinnya di onderoad nanti muncul di jurnal
koreksi.

Pewawancara : Apakah disini juga ada system anggaran pak?

Narasumber : Jelas ada mbak. Karena itu kan di anggarkan dari bagian pemasaran
yang membuat laporan kan, ya kemudian akan dinaikan ke
KACAB/KAWIL yang berhubungan sama pencatatan juga itu mbak.

Anda mungkin juga menyukai