Anda di halaman 1dari 13

JOURNAL

PROFORMA LAPORAN KEUANGAN


SEBAGAI DETEKSI DINI
PERFORMANCE PERUSAHAAN

OLEH :
IR. YUSUF ROMBE M. ALLO, M.PSI
NIDN : 0321066904

AKADEMI PERBANKAN
YAYASAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
PROFORMA neto suatu perusahaan yang timbul
LAPORAN KEUANGAN dari kegiatan usaha dalam rangka
SEBAGAI DETEKSI DINI memperoleh laba.
PERFORMANCE PERUSAHAAN 3. Untuk memberikan informasi
keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam menaksir
Oleh : potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Ir. Yusuf Rombe M., M.Psi
4. Untuk memberikan informasi penting
Pada dasarnya akuntansi keuangan dan lainnya mengenai perubahan dalam
laporan keuangan dimaksudkan untuk aktiva dan pasiva suatu perusahaan,
menyediakan informasi keuangan seperti informasi mengenai aktivitas
mengenai suatu badan usaha yang akan pembiayaan dan investasi.
digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan per- 5. Untuk mengungkapkan sejauh
timbangan di dalam pengambilan mungkin informasi lain yang
keputusan ekonomi. Laporan keuangan berhubungan dengan laporan
harus disusun sesuai dengan Standar keuangan, seperti informasi mengenai
Akuntansi Keuanganm (Mulyadi, 1992). kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan.
Pengertian Laporan Keuangan menurut
Talylor (2004) adalah :
Selanjutnya Soemarsono (1994),
a. Laporan keuangan meliputi neraca,
menyatakan bahwa tujuan kualitatif
perhitungan rugi-laba, laporan
laporan keuangan ialah memberikan ;
perubahan posisi keuangan dan
informasi keuangan akan bermanfaat bila
catatan atas laporan keuangan.
dipenuhi ke tujuh kualitas keuangan
dengan kondisi sebagai berikut :
b. Agar dapat menggambarkan secara
lebih jelas sifat dan perkembangan 1. Relevan
perubahan yang dialami perusahaan
Relevansi suatu informasi harus
dari waktu ke waktu, sangat di
dihubungkan dengan maksud
anjurkan agar perusahaan menyusun
penggunanya. Bila informasi tidak
laporan keuangan komparatif
relevan utuk keperluan para
setidaknya untuk 2 tahun terakhir.
pengambil keputusan, informasi
demikian tidak akan ada gunanya,
Mulyadi (1992), tujuan umum laporan
betapapun kualitas lainnya terpenuhi.
keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut
Sehubungan degan tujuan
:
relevansinya, seyogyanya dipilih
1. Untuk memberikan informasi metode pengukuran dan pelaporan
keuangan yang dapat dipertanggung akuntansi keuangan yang akan
jawabkan mengenai aktiva dan membantu sejauh mungkin para
passiva serta modal suatu perusahaan. pemakai dalam pengambilan berbagai
keputusan yang memerlukan
2. Untuk memberikan informasi yang penggunaan data akuntansi keuangan.
dapat dipertanggungjawabkan Dalam mempertimbangkan relevansai
mengenai perubahan dalam aktiva suatu informasi yang bertujuan umum

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 1
(general purpose information) Informasi harus disampaikan sedini
perhatian difokuskan pada kebutuhan mungkin untuk dapat di gunakan
umum pemakai dan bukan pada sebagai dasar untuk membantu dalam
kebutuhan khusus pihak tertentu. pengambilan keputusan ekonomi dan
2. Dapat Dimengerti untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut.
Informasi dapat dimengerti oleh
pemakainya dan dinyatakan dalam
6. Daya Banding (Comparability)
bentuk dan dengan istilah yang
disesuaikan dengan batas pengertian Informasi dalam laporan keuangan
para pemakai. Dalam hal ini, dari akan lebih berguna bila dapat
pihak pemakai juga di harapkan dibandingkan baik dengan laporan
adanya pengertian/pengetahuan me- keuangan periode sebelumnya dari
ngenai aktivitas ekonomi perusahaan, perusahaan yang sama maupun
proses akuntansi keuangan, serta dengan laporan keuangan perusahaan-
istilah-istilah teknis yang digunakan perusahaan lain pada periode yang
dalam laporan keuangan. sama. Adanya berbagai alternatif
praktek akuntansi dewasa ini
3. Daya Uji (Verifiability) menyulitkan tercapainya daya banding
antar perusahaan. Dalam pada itu,
Pengukuran tidak sepenuhnya lepas
penekanan harus dilakukan pada
dari pertimbangan dan pendapat yang
tercapainya daya banding antar
subjektif. Hal ini berhubungan dengan
periode dalam satu perusahaan yaitu
keterlibatan manusia di dalam proses
dengan menetapkan metode akuntansi
pengukuran dan penyajian informasi
yang sama dari tahun ke tahun atau
sehingga proses tersebut tidak lagi
yang lebih di kenal dengan prinsip
berdasarkan pada realitas objektif
akuntansi. Namun hal ini tidak berarti
semata. Dengan demikian untuk
bahwa perusahaan tidak boleh
meningkatkan manfaatnya, informasi
mengubah metode akuntansi yang
dapat di uji kebenarannya oleh para
selama ini dianutnya.
pengukur yang independen dengan
menggunakan metode pengukuran
7. Lengkap
yang sama.
Informasi akuntansi yang lengkap
4. Tidak Memihak (Netral) meliputi semua data akuntansi
keuangan yang dapat memenuhi
Informasi harus diarahkan pada
semua data akuntansi keuangan yang
kebutuhan umum pemakai dan tidak
dapat memenuhi secukupnya senam
bergantung pada kebutuhan dan
tujuan kualitatif di atas. Dapat juga di
keinganan pihak tertentu. Tidak boleh
artikan sebagai pemenuhan standar
ada usaha untuk menyajikan informasi
pengungkapan yang memadai dalam
yang menguntungkan beberapa pihak,
pelaporan keuangan. Standar ini tidak
sementara hal tersebut akan merugi
hanya mengendaki pengungkapan
kan pihak lain yang mempunyai
seluruh fakta keuangan yang penting,
kepentingan yang berlawanan.
melainkan juga penyajian fakta
tersebut sedemikian rupa sehingga
5. Tepat Waktu
tidak akan menyesatkan pembacanya.

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 2
Pada prinsipnya laporan keuangan terdiri
dari 2 (dua) hal penting, yaitu :
a. Pengertian
1. Neraca Yaitu bagian hak pemilik
dalam perusahaan yang
a. Neraca harus disusun secara
merupakan selisih antara
sistimatis sehingga dapat memberi
aktiva dan kewajiban yang
gambaran mengenai posisi
ada dan dengan demikian
keuangan perusahaan pada suatu
tidak merupakan ukuran nilai
saat tertentu.
jual perusahaan tersebut.
b. Komponen-komponen neraca dapat
b. Penyajian dalam laporan
digolongkan sebagai berikut :
keuangan
~ Modal dalam saham
- Aktiva
- Saham biasa
~ Aktiva Lancar, terdiri dari : - Saham preferen
Kas / Bank, surat-surat - Tambahan modal disetor
berharga, piutang, persedia
an, biaya dibayar di muka ~ Nilai saham
- Nilai nominal
~ Investasi jangka panjang, ter- - Agio saham (selisih nilai
diri dari : Penyertaan saham, nominal dan harga jual)
obligasi, surat berharga
lainnya, dana pelunasan ~ Laba yang di tahan
hutang jangka
~ Penyesuain modal
panjang, pembelian tanah.
~ Selisih penilaian kembali
~ Aktiva tetap
aktiva tetap
~ Aktiva tak berwujud
- Penyajian di atas merupakan
- Prinsip Pasiva
pencerminan dari klasifikasi
a. Pengertian lazim pos neraca sebagai
Pengorbanan ekonomis yang berikut :
wajib dilakukan oleh perusaha ~ aktiva diklasifikasikan men
an di masa yang akan datang urut urutan likuiditas
dalam bentuk penyerahan ~ kewajiban diklasifikasikan
aktiva atau pemberian jasa menurut urutan jatuh tempo
yang disebabkan oleh tin- ~ modal di klasifikasikan ber
dakan atau transaksi pada dasarkan sifat kekekalan.
masa sebelumnya
- Perkiraan lawan (offset/
b. Kewajiban terdiri dari : contra account) atas pos
~ Kewajiban lancar neraca tertentu disajikan
~ Kewajiban jangka panjang sebagai unsur pengurang atas
~ Kewajiban disubordinasi- pos neraca yang bersangkutan.
kan
~ Kewajiban bersyarat
- Prinsip Modal

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 3
e. Sebagai pelengkap perhitungan
2. Perhitungan Rugi / Laba rugi laba, seyogyanya di susun
a. Perhitungan rugi-laba harus di laporan perubahan laba yang
susun sedemikian rupa agar dapat ditahan. Cara penyajian laporan
memberikan gambaran mengenai ini dapat juga digabungkan dengan
hasil usaha perusahaan dalam perhitungan rugi-laba, sehingga
periode tertentu dengan demikian dapat ditunjuk-
kan sekaligus laba periode tertentu
b. Cara penyajian perhitungan rugi /
berikut modifikasi terhadap laba
laba adalah sebagai berikut :
- Harus memuat secara rinci yang ditahan.
unsur-unsur pendapatan dan
beban 3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
- Seyogyanya disusun dalam Tujuan penyusuanan laporan
perubahan posisi keuangan adalah :
bentuk urutan ke bawah
- Harus dipisahkan antara hasil a. Untuk mengikthiarkan aktivitas
bidang usaha pendapatan lain pembiyaaan dan investasi suatu
serta pos luar biasa perusahaan, termasuk seberapa
jauh perusahaan tersebut
c. Komponen-komponen perhitungan menghasilkan dana dari usaha
rugi/laba adalah sebagai berikut :
selama periode yang bersangkutan.
~ Penjualan
~ Harga Pokok Penjualan
b. Untuk melengkapi pengungkapan
~ Laba Bruto
mengenai perubahan dalam posisi
~ Beban Usaha
keuangan selama periode tersebut.
~ Laba Usaha
~ Pendapatan dan beben lain-lain
Dana dapat diinterpretasikan sebagai
~ Laba Sebelum Pos Luar Biasa
kas atau ekuivalennya, dapat juga
~ Pos Luar Biasa
diartikan sebagai modal kerja neto
~ Pengaruh kumulatif dari per-
yaitu aktiva lancar dikurangi
ubahan Prinsip Akuntansi
kewajiban lancar.
~ Laba sebelum pajak penghasil-
an
Laporan ini harus menunjukkan
~ Pajak penghasilan
semua aspek penting dari aktivitas
~ Laba Bersih pembiayaan dan investasi, tanpa
memandang apakah transaksi
d. Laba bersih mencerminkan semua berpengaruh langsung pada kas atau
pos rugi dan laba selama suatu unsur-unsur modal kerja lainnya.
periode, kecuali koreksi masa lalu. Contoh transaksi yang tidak
Koreksi masa lalu disajikan mempengaruhi kas/modal kerja secara
sebagai penyesuaian atas saldo langsung, tetapi tetap harus
awal laba yang ditahan. ditunjukkan dalam laporan perubahan
posisi keuangan antara lain :

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 4
- Pembelian aktiva tetap dengan LIFO di mana pengaruh kumulatif
mengeluarkan saham umumnya sulit di tentukan,
- Konversi hutang jangka panjang persediaan awal dalam tahun
menjadi modal saham dianutnya metode baru dijadikan
sebagai persediaan tahun dasar
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang
penting yang dianut perusahaan harus untuk seluruh perhitungan
berikutnya.
disajikan tersendiri sebelum catatan
atas laporan keuangan atau sebagai c. Laporan keuangan harus
bagian dari catatan atas laopran dinyatakan kembali secara
keuangan. Ikhtiar tersebut memuat retroaktif (berlaku surut) untuk
penjelasan mengenai kebijakan- perubahan ini :
kebijakan akuntansi yang
mempengaruhi posisi keuangan dan - perubahan dalam metode
hasil usaha perusahaan, seperti akuntansi untuk kontrak
metode penyusutan, aktiva tetap, pembangunan jangka panjang
amortisasi, penilaian persedian,
- perubahan ke atau dari metode
penjabaran mata uang asing dan
biaya penuh (full cost) dalam
penetapan laba dalam bentuk kontrak
industri ekstraktif.
pembangunan jangka panjang.
Transaksi akuntansi dapat berubah
4. Perubahan Akuntansi
dikarenakan adanya peristiwa baru,
Bila terjadi perubahan dalam prinsip- bertambahnya pengalaman atau di
prinsip akuntansi yang dianut perolehnya informasi tambahan. Pengaruh
perusahaan maka diambil langkah- perubahan taksiran akuntansi terhadap
langkah sebagai berikut : laporan keuangan dapat digolongkan
sebagai berikut :
a. Pengaruh komulatif dari perubahan
ke prinsip akuntansi yang baru a. Perubahan yang hanya mempengaruhi
dilaporkan dalam perhitungan rugi- periode di mana perubahan tersebut
laba periode berjalan dan di sajikan terjadi, misalnya perubahan dalam
diantara pos luar biasa dan laba taksiran penyisihan piutang yang di
bersih. Perhitungan pangarug ragukan.
kumulatif ini dapat dikecualikan
b. Perubahan yang mempengaruhi
apabila perubahan prinsip
periode berjalan dan periode
akuntansi tersebut di lakukan untuk
mendatang seperti perubahan dalam
menyesuaikan dengan ketentuan
taksiran masa manfaat dan nilai sisa
dalam Undang-Undang No. 7
aktiva tetap.
Pajak Penghasilan tahun 1983
Perubahan ini dipertanggungjawabkan
b. Untuk merupakan penilaian
dengan cara menyusun laporan keuangan
persediaan dari atau ke metode

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 5
periode berjalan dan periode mendatang a. Menentukan tahun dasar
atas dasar taksiran yang baru.
b. Menghitung kenaikan atau
Bila terjadi perubahan dalam badan usaha penurunan tiap-tiap pos dalam
yang dilaporkan seperti dalam jumlah rupiah dari laporan
penggabungan badan usaha diper- keuangan yang dibandingkan
tanggungjawabkan dengan metode dengan jumlah rupiah dalam tahun
penyatuan kepentingan, maka laporan dasar
keuangan periode yang lalu harus
dinyatakan kembali secara retroaktif. c. Menghitung kenaikan atau
penurunan tiap-tiap pos dalam
presentasi dengan jalan membagi
kenaikan dan penurunan dalam
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN jumlah rupiah untuk tiap pos
Marshall (1967), menyatakan bahwa dengan jumlah rupiah pos yang
dalam menilai dan menganalisis Laporan sama dalam tahun dasar.
Keuangan suatu perusahaaan maka di d. Menghitung ratio dengan jalan
ketahui ada 4 (empat) teknik untuk membagi jumlah rupiah tiap pos
menganalisis Laporan Keuangan, yaitu :
dari laporan keuangan yang
I. Analisis Pembanding dibandingkan dengan jumlah
rupiah pos yang sama dalam tahun
Analisis pembanding adalah teknik dasar.
analisis laporan keuangan yang
disusun secara horizontal, dengan e. Mengevaluasi perubahan-perubah
menunjukkan data absolut (jumlah an yang terjadi
rupiah), kenaikan dan penurunan f. Memberikan interpretasi.
dalam rupiah dan dalam persentase
serta perhitungan dalam rasio.
II. Analisis Common-Size
Tujuan dari teknik ini adalah untuk
mengetahui perubahan-perubahan Analisis Common-Size adalah teknik
analisis laporan keuangan yang
yaitu kenaikan atau penurunan
disusun secara vertikal dengan
keadaan keuangan serta hasil usaha menunjukkan persentase investasi
perusahaan. Teknik analisis ini di pada masing-masing pos aktiva
gunakan untuk menganalisis laporan terhadap totalnya, pos-pos passiva
keuangan yang meliputi dua periode terhadap totalnya serta pos-pos biaya
terhadap penjualan bersih.
Proses teknik analisis ini di lakukan
dengan cara : Tujuan dari analisis ini ialah untuk
mengetahui distribusi investasi yang
tertanam dalam masing-masing
aktiva, komposisi modal yang

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 6
digunakan dalam perusahaan (struktur III. Analisis Trend
permodalan) serta komposisi biaya-
Selanjutnya Sutojo (2006),
biaya yang terjadi. Dengan demikian
menayatakan bahwa analisis trend
akan dapat dievaluasi :
adalah teknik analisis laporan
a. Distribusi masing-masing pos- keuangan yang di susun secara
pos aktiva terhadap totalnya horizontal dengan mengguna- kan
angka indeks 100 sebagai dasar
b. Investasi dalam suatu aktiva perhitungannya.
apakah terdapat under atau over
invesment bila dibandingkan Tujuan dari analisis ini adalah untuk
dengan perusahaan sejenis. mengetahui tendensi/kecenderungan
keadaan keuangan suatu perusahaan
c. Sumber dana mana yang baik kecenderungan naik, turun
merupakan sumber pokok mupun tetap. Teknik analisis ini di
pembelanjaan gunakan untuk menganalisis laporan
keuangan yang meliputi 3 periode
d. Sampai sejauh mana perusahaan
atau lebih.
akan mampu menarik dana dari
pihak luar Aapun prosedur analisis ini, yaitu
dengan cara :
e. Berapa persentase penjualan
yang diserap oleh tiap-tiap pos a. Menentukan tahun dasar
biaya dan berapa persen sisanya
yang tersedia untuk keuntungan. b. Menentukan agka indeks 100 pada
masing-masing pos dalam tahun
Prosedur analisis ini dapat dilakukan dasar.
dengan cara :
c. Menghitung ratio kecendrungan
a. Menentukan angka 100% untuk dengan cara membagi masing-
total aktiva, total pasiva dan masing pos yang sama pada
penjulan bersih periode laporan yang dianalisis
dengan pos-pos yang sama dalam
b. Menghitung ratio dari tiap-tiap
tahun dasar
pos dengan cara membagi jumlah
rupiah dari masing-masing pos d. Mengevaluasi kecenderungan
terhadap jumlah totalnya. yang terjadi
c. Mengevaluasi pos-pos neraca dan e. Memberikan interpretasi
pos-pos rugi laba
IV. Analisis Ratio
d. Memberikan interprestasi
Analisis ratio adalah teknik analisis
yang menggambarkan hubungan
secara matematik antara suatu jumlah

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 7
tertentu dengan jumlah yang lain
sehingga dapat memberi gambaran
tentang baik atau buruknya posisi 2. Berdasarkan Fungsi Perusahaan
keuangan perusahaan apabila angka Dalam hal ini fungsi perusahaan
ratio tersebut dibandingkan dengan dikaitkan dengan maksud dan
angka rasio standar. tujuan penggunaan ratio.

Setiap bentuk analisis mempunyai Marshall J. (1967), pada umumnya


tujuan yang berbeda. Bagi pejabat rasio dapat dikelompokan ke dalam 4
bank-bank umum yang sedang bagian, yaitu :
mempertimbangkan untuk memberi
1. Likuidity Ratios :
kredit jangka pendek kapada
perusahaan / nasabah tentu tertarik Yaitu rasio untuk mengukur
pada posisi likuidasinya. Dengan kemampuan perusahaan memenuhi
demikian ia akan tertarik pada kewajiban jangka pendeknya pada
perusahaan yang mengukur tingkat saat jatuh tempo
likuiditas. Bagi pejabat bank dan
2. Leverage Ratios :
lembaga keuangan nonbank atau
kreditur jangka menengah dan Yaitu rasio untuk mengukur
panjang akan menekankan kepada sampai seberapa jauh perusahaan
kemampuan kemampuan menghasil- di biayai oleh modal pinjaman
kan laba dan tingkat efisiensi kegiatan (utang)
usahanya. Kegiatan usaha yang tidak 3. Activity Ratios :
menguntungkan akan mengurangi
Yaitu suatu rasio untuk mengukur
nilai harta dan posisi keuangan dalam
efektif tidaknya perusahaan dalam
jangka pendek tidak menjamin bahwa
menggnakan dana
dana-dananya akan tersedia untuk
membayar kembali terhadap utang 4. Profitability Ratios :
jangka panjangnya (Sutojo, 2006). Yaitu suatu ratio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas
Pengelompokan Rasio manajeman secara keseluruhan
Soemarsono (2001), menyatakan sebagaimana yang tampak dalam
bahwa pada dasarnya angka ratio return on investment.
dapat di bedakan dalam 2 golongan
Jenis rasio di atas dapat di kelompokan
sesuai dengan pendekatan yang
lagi menjadi beberapa bagian seperti :
dilakukan-nya, yaitu :

1. Berdasarkan Sumber Data 1. LIKUIDITAS RATIO


Sumber data yang dimaksudkan 1.1.Current Ratio
adalah laporan keuangan yaitu
neraca dan laporan rugi / laba

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 8
Ratio untuk mengukur kemampuan 1.5. Current Assets to Sales
melunasi kewajiban yang jatuh
tempo Rasio untuk menunjukkan peranan
modal kerja dalam mencapai
Aktiva Lancar = CA penjualan
Passiva Lancar = CL

Aktiva Lancar x 100%


1.2.Quick Ratio (acid test ratio)
Penjualan
Mengukur kemampuan memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari
quick asset (melihat kualitas aktiva 2. LAVERAGE RATIO
lancar)
2.1. Debt to Equity Ratio

Rasio untuk membandingkan total


Ak.Lancar – Persediaan = CA – Invest pinjaman dengan modal sendiri
Passiva Lancar

Total Debt x 100%


Total Equity
1.3.Cash Ratio

Rasio untuk mengukur kemampuan Debt Service Ratio


memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dengan aktiva yang sangat Rasio untuk mengukur kemampuan
likuid perusahaan membayar pinjaman
bunga dari laba

Ak. Lancar – Persediaan – Piutang Laba ssd. pajak + Bunga x 100%


Passiva lancar Angs. Kredit + Bunga

1.4.Net Working Capital to Sales Debt to Total Assets


Rasio untuk mengukur peranan Ratio untuk membandingkan total
sumber jangka panjang yang pinjaman dengan aktiva untuk
terikat pada aktiva lancar mengetahui berapa besarnya
sehubungan dengan pelaksanaan peranan modal luar
penjualan

Modal kerja Bersih x 100 % Total Debt x 100%


Penjualan Total Aktiva

Time Interest Earned

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 9
Rasio untuk mengukur pengaruh Rasio untuk mengukur efektivitas
adanya modal luar bagi perusahaan penggunaan aktiva tetap
EBIT
I Penjualan
Aktiva tetap
Fixed Charged Coverage
3.4. Total Assets Turn-Over
Mengukur kemampuan perusahaan
dalam menanggung beban tetap Rasio untuk mengukur efisiensi
penggunaan dana pada total
aktiva dalam rangka mencapai
Pendapatan Sebelum Beban Tetap penjualan
Beban Tetap
Penjualan
Total Aktiva

3. AKTIVITAS RATIOS
4. PROFITABILITY RATIOS
3.1. Inventory Turn-Over
4.1.Profit Margin
Rasio untuk mengukur efektivitas
penggunaan dana yang tertanam Rasio untuk mengukur laba yang di
dalam persediaan capai dibandingkan dengan
penjualan

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Laba Bersih x 100%
Penjualan
3.2. Average Collect. Period, Turn
Over
4.2.Return in Investment on Total
Rasio untuk mengukur waktu Assets/Earning Power
penerimaan tagihan
Rasio untuk mengukur kemampuan
menghasilkan laba dari total aktiva
Rata-rata Tagihan yang di gunakan
Penjualan/hari

Laba bersih x 100%


Aktiva
3.3. Fixed Assets Turn-Over
4.3.Return on Net Worth

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 10
Rasio untuk mengukur return atas perbandingan dengan perusahaan yang
modal sendiri menjadi saingannya.

Laba bersih x 100%


Net Worth

Selanjutnya Supranto (2006) menyatakan


bahwa untuk dapat mengambil kesimpulan
yang tepat maka rasio-rasio perusahaan
yang diamati perlu dibandingkan
denganrasio perusahaan sejenis (industrial
ratio) sebagai tolak ukur (standar).
Mengingat rasio-rasio standar pada saat ini
khususnya di Indonesia masih sulit di
peroleh, maka perlu ditempuh :

1. Melakukan analisis atas laporan


keuangan perusahaan yang
bersangkutan beberapa tahun yang lalu
sehingga dapat diperoleh gambaran
atas kecenderungan (trend). Melalui
pengamatan atas kecenderungan dapat
ditarik kesimpulan mengenai
kewajaran kondisi perusahaan.

2. Mengusahakan pengumpulan data


keuangan dari perusahaan - perusahaan
sejenis yang dianggap seragam dalam
kebijakan keuangan, sistem akuntansi
dan manajemen pada umumnya. Hasil
analisis melalui perhitungan rata-rata
dapat digunakan sebagai alat
pembanding.

Walaupun tersedia rasio standar dalam


beberapa hal bukan merupakan alat
pembanding yang ideal karena setiap
perusahaan berkembang terus sehingga
selalu mengalami perubahan-perubahan
dan memiliki kekhususan sendiri. Karena
itu, dalam praktek lebih sering dilakukan

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 11
KEPUSTAKAAN

Mulyadi, 1992. Akuntansi Managemen


(edisi 1), Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN. Jogyakarta.

Marshall J., 1967. Economic Theory of


Information (working paper No.
48). Western Management
Science Institution, University of
California, Los Angelas.

Soemarsono, S. R., 1994. Pengantar


Akuntansi I (edisi 3), Rineke Cipta.
Jakarta.

---------------------- , 2001. Pengantar


Akuntansi II (edisi 4), Rineke
Cipta. Jakarta

Sutojo, S., 2006. Project Feasibility Study


(konsep, teknik dan kasus) edisi 4,
Danar Mulia Pustaka, Jakarta.

Supranto J., 2005. Teknik Pengambilan


Keputusan, Rineke Cipta, Jakarta.

Taylor Bewe, 2004. Introduction to


Management Science (eight
edition), Bientice Hall.

journal.lk/ap.yuki/yr-2017 12

Anda mungkin juga menyukai