OLEH :
DENPASAR
2020
A. Laporan Keuangan LPD
Menurut Gede Edy Prasetya, dalam buku “Penyusunan & Analisis Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah” (2005:17) menyebutkan bahwa analisis laporan
keuangan pada dasarnya merupakan analisis yang dilakukan terhadap berbagai
macam informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.Menurut Harahap
(2004:190) memberikan pengertian mengenai Analisis Laporan Keuangan yaitu
menguraikan pos – pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang lebih signifikan atau yang memiliki makna antara
yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui posisi keuangan lebihdalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis laporan
keuangan (financial statement analysis) adalah hubunganantara suatu angka
dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyaimakna atau dapat
menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena (Soemarso,1999:430).
B. Tujuan Laporan Keuangan
1) Untuk menyediakan informasi yang berguna bagi mereka yang memiliki
pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat
keputusan investasi serta kredit.
2) Untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan
potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan.
3) Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber
daya tersebut, dan perubahan didalamnya.
C. Karakteristik Kualititatif Laporan Keuangan
1) Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai, maksudnya pemakai
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketentuan yang wajar. Namun demikian, informasi komplek yang seharusnya
dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh
pemakai tertentu.
2) Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi mempunyai kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini / masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
3) Materialistis
Informasi dipandand materiil kalau kelalaian untuk mencantumkan kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.Prepared by Ridwan
Iskandar Sudayat, SE.
4) Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material dan
dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur.
5) Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara wajar.
6) Substansi Mengunguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realiatas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak
selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.
7) Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak
tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
8) Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan,
prakiraan masa manfaat perusahaan serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan
garansi yang mungkin timbul.
9) Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap
dalam batasan materialitas dan biaya.
10) Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja perusahaan.
Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar
perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan secara relatif.
11) Tepat Waktu
Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan
sebelum seluruh aspek transaksi / peristiwa lainnya diketahui, jika pelaporan
ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin
sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
12) Keseimbangan Antara Biaya Dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya
penyusunannya.
13) Keseimbangan Diantara Karakteristik Kualitatif
Tujuannya adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat diantara
berbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan keuangan.
14) Penyajian Yang Wajar
Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar
dari / menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi suatu perusahaan.
D. Modal Awal
Modal awal yang dimaksud adalah dana untuk modal awal yang disetor
secara tunai pada saat pembentukan LPD. Pada sistem akuntansi LPD
dimaksukkan pada pos/rekening Modal Disetor. Modal Lembaga Perkreditan Desa
terdiri dari :
1) setoran Desa Pakraman
2) bantuan pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat; dan
3) laba yang ditahan.
3) Piutang Usaha
Jika dilakukan secara tunai maka perusahaan tersebut akan langsung
menikmati keuntungannya tetapi jika dilakukan secara kredit maka perusahaan
tersebut akan mempunyai piutang atau tagihan yang harus menggunakan
manajemen yang baik secara efektif dan efisien agar piutang tersebut dapat
ditagih sesuai dengan harapan. Pengelolaan piutang perusahaan harus
dilakukan dengan baik karena piutang tersebut merupakan sumber pendapatan
perusahaan yang tertunda dan merupakan hal yang sangat sensitive untuk
dibicarakan karena sebagian besar dana perusahaan dialokasikan dalam bentuk
piutang dan pengelolaan yang baik dapat memberikan kesan yang positif
terhadap perusahaan dalam kualitas manajemennya. Piutang usaha berupa
kredit yang diberikan dicatat sebesar nilai perolehan dikurangi dengan
cadangan atas kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih.
4) Beban Ditangguhkan (Biaya Praoperasi)
Semua beban yang dikeluarkan sebelum beroperasi komersial ditangguhkan
pembebanannya dan diamortisasi selama tahun dengan tarif amortisasi 25%
setiap tahun dari nilai saat transaksi.
5) Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan di neraca berdasarkan harga peorlehan dikurangi
dengan akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tidak termasuk tanah disusutkan
dengan metode garis lurus. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laba-rugi pada saat terjadinya. Jika aktiva tetap sudah tidak dapat
digunakan lagi, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya akan
dihapus dalam pembukuan. Laba atau rugi atas pengalihan aktiva tetap diakui
pada periode berjalan.
Sampai saat ini LPD belum sepenuhnya menerapkan dasar pengakuan akrual
dalam laporan keuangannya. Dasar pengakuan yang digunakan kebanyakan
menggunakan cash basis yang dimodifikasi. Dengan diberlakukan IFRS, ke
depan kemungkinan laporan keuangan LPD akan menunjukkan ke arah fair
value.