Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Standar Akutansi pada Instansi dan Perusahaan Milik Negara

1. Mengapa dibutuhkan standar akuntansi Pemerintah dalam Penyusunan Laporan Keuangan


Milik Organisasi Pemerintah?
Akuntansi dasar merupakan faktor lahirnya Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Maka dari itu, perlu dipahami bahwa adanya pencatatan akuntansi yang baik akan
memudahkan pengolahan dan pelaporan bagi keperluan pemerintah maupun dalam
membantu UKM dalam merapihkan pembukuan bisnisnya. Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) merupakan standar yang digunakan oleh pemerintah dalam menyusun laporan
keuangan yang disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) (Simanjuntak,
2005). Sampai dengan tahun 2003, SAP menggunakan cash basis, sedangkan dari tahun 2004
sampai 2014, SAP menggunakan cash toward accrual basis (basis kas menuju akrual). SAP
berbasis kas menuju akrual ini adalah SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. Sejak
tahun 2015, Indonesia sudah mengimplementasikan SAP berbasis akrual (accrual basis).

2. Standar Akuntansi Apa yang digunakan BUMN?


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur
pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.
Hal ini berfungsi untuk mempermudah auditor serta mempermudah pembaca laporan
keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda
beda. Pada dasarnya, standar akuntansi keuangan ini dibuat dan disusun oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia atau IAI.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau International Financial Report
Standard (PSAK) adalah nama lain sari SAK yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) sejak tahun 2012 lalu sampai dengan tahun 2021. Standar ini digunakan untuk badan
atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam
proses pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN,
ataupun perusahaan dana pensiun). Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang
relevan bagi pengguna laporan keuangan. Penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena
Indonesia merupakan anggota IFAC (Internatinal Federation of Accountants) yang
menjadikan IFRS sebagai standar mereka.

3. Apakah Akuntansi yang diterapkan di BUMN dan BUMD adalah Akuntansi Sektor Publik ?
Akuntansi Sektor Publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya berkaitan dengan
usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik yang bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan dan hak publik. Dalam beberapa hal, lembaga sektor publik memiliki kesamaan
dengan swasta. Keduanya sama-sama menggunakan sumber daya yang sama dan proses
pengendalian yang hampir mirip. Namun dalam tugas tertentu, sektor publik tidak dapat
digantikan oleh swasta seperti halnya pada fungsi pemerintahan.
Akuntansi sektor publik sangat berbeda dengan akuntansi sektor swasta. Perbedaan
ini dilihat dari jenis instansi atau lembaga yang menerapkan sistem akuntansi ini. Akuntansi
sektor publik lebih berkaitan dengan instansi atau lembaga pemerintahan. Lembaga sektor
publik juga harus memperhatikan value money atau konsep yang digunakan saat mengelola
lembaga sektor publik. Konsep tersebut harus berpedoman pada tiga elemen yaitu ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas. Ketiga elemen ini nantinya akan menjadi pokok dari value of
money yang memiliki manfaat untuk meningkatkan pelayanan publik, menurunkan biaya
publik serta meningkatkan efektivitas pelayanan publik yang merata sesuai sasaran.
Perbedaan pada akuntansi sektor publik dan sektor swasta selanjutnya dapat dilihat
dari sumber pendanaan atau struktur modal yang digunakan. Pada sektor publik sumber dana
berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan aset
negara dll. Sedangkan sektor swasta berasal dari pembiayaan internal yang meliputi modal
sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva serta pembiayaan eksternal yang meliputi utang bank,
obligasi, penerbitan saham.

4. Standar apa yang dipakai dalam Akuntansi Pemerintah ?


Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam tindak penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah. Laporan
bisa berupa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD).
Standar tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan sekaligus untuk memberikan peningkatan kualitas
dari LKPP dan LKPD. Secara umum, SAP berbentuk Pernyataan yang memiliki judul,
nomor, dan tanggal efektif berlaku standar tersebut. Selain itu, SAP memiliki Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan yang menjadi rangka penyusunan. Prinsip-prinsip dari
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 dalam (Mentu & Sondakh, 2016) mengemukakan delapan prinsip
yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
a) Basis Akuntansi
Pada prinsip Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), basis akuntansi digunakan
dalam laporan keuangan pemerintah dalam bentuk basis laporan operasional,
akrual, untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam
hal peraturan perundang-undangan mewajibkan agar basis akuntansi disajikan
bersama laporan keuangan dengan basis kas.Basis akrual untuk laporan
operasional sebagai petunjuk bagi pendapatan yang diakui ketika hak untuk
memperoleh pendapatan telah terpenuhi meskipun kas belum diterima pada
Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.
b) Nilai Historis (Historical Cost)
Nilai historis dapat berupa aset yang dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara
dengan kas yang dibayar. Aset yang dicatat juga bisa sebesar nilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
objektif dan dapat diverifikasi dengan mudah.
c) Realisasi (Realization)
Pendapatan basis kas tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah pada suatu periode akuntansi dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan. Biasanya digunakan untuk membayar utang dan melakukan belanja
dalam periode tersebut. Mengingat Laporan Realisasi Anggaran (LRA)adalah
laporan yang wajib disusun, maka pendapatan basis kas harus diakui setelah
diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah maupun mengurangi kas.
d) Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance over Form)
Prinsip ini sebagai Informasi yang dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar
transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Maka dari itu, segala
bentuk harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi,
dan bukan hanya aspek formalitasnya saja. Jika substansi transaksi tidak
konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya, maka harus diungkapkan dengan
jelas dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
e) Periodisitas (Periodicity)
Agar kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimiliki dapat
ditentukan, maka kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan
harus dibagi menjadi beberapa periode pelaporan. Periode utama yang digunakan
adalah tahunan, meskipun dikehendaki pula periode bulanan, triwulan, dan
semester.
f) Konsistensi (Consistency)
Konsistensi bisa berupa perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian
yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan. Keadaan
tersebut bukan berarti tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi
ke metode akuntansi yang lain, namun metode akuntansi yang dipakai dapat
diganti dengan syarat. Adapun syarat tersebut adalah metode yang baru
diterapkan harus mampu memberikan informasi yang lebih baik daripada metode
lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode tersebut diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
g) Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)
Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap segala informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Selain itu pengungkapan informasi harus dapat
ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau Catatan atas Laporan
Keuangan.
h) Penyajian Wajar (Fair Presentation)
Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat sangat diperlukan bagi
penyusun laporan keuangan dan manajemen keuangan ketika menghadapi
ketidakpastian pada peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian tersebut
diakui dengan mengungkapkan hakikat dengan menggunakan pertimbangan sehat
dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat tersebut dapat
mengandung unsur kehati-hatian sehingga dalam laporan keuangan aset tidak
dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.
5. Apa yang Membedakan Antara Standar Akuntansi Pemerintah dan Swasta ?
a) Tujuan Akuntansi
Tujuan akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat dan melaporkan pengeluaran
pemerintah dan memastikan kepatuhan pada regulasi pemerintah, sementara tujuan
akuntansi swasta adalah untuk mencatat dan melaporkan keuangan perusahaan dan
memaksimalkan keuntungan perusahaan.
Dalam akuntansi pemerintahan, tujuan utama adalah untuk memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam penggunaan dana publik. Laporan keuangan pemerintahan harus
memberikan informasi yang jelas tentang pengeluaran dana publik dan keputusan-
keputusan yang diambil oleh pemerintah.
Dalam akuntansi swasta, tujuan utama adalah untuk memaksimalkan keuntungan
perusahaan dan memberikan informasi keuangan yang akurat dan terpercaya bagi
investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya.
b) Sumber Dana
Perbedaan utama antara sumber dana akuntansi pemerintah dan swasta adalah
sumber dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan dan operasi bisnis. Berikut
adalah penjelasan lebih rinci tentang perbedaan antara sumber dana akuntansi pemerintah
dan swasta:
1) Sumber dana akuntansi pemerinta
Sumber dana utama dalam akuntansi pemerintah adalah anggaran pemerintah
yang diperoleh dari berbagai sumber seperti pajak, penerimaan negara bukan
pajak, dana hibah, dan pinjaman. Sumber dana ini digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah dan program-program publik yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2) Sumber dana akuntansi swasta
Sumber dana utama dalam akuntansi swasta berasal dari pemilik saham, utang,
dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan swasta mencari
sumber dana ini untuk membiayai kegiatan bisnis mereka seperti produksi,
pemasaran, dan investasi dalam pengembangan bisnis.
3) Tujuan Penggunaan Sumber Dana
Tujuan penggunaan sumber dana dalam akuntansi pemerintah adalah untuk
memenuhi kebutuhan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, dalam akuntansi swasta, tujuan penggunaan sumber dana adalah
untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan keuntungan bagi pemilik
saham.
c) Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan pemerintahan berfokus pada laporan keuangan pemerintah,
seperti laporan anggaran, neraca, dan laporan arus kas, sedangkan pelaporan keuangan
swasta berfokus pada laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan
laporan arus kas.
Berikut adalah perbedaan utama antara laporan keuangan dalam akuntansi swasta
dan pemerintahan:
1) Tujuan
Tujuan laporan keuangan dalam akuntansi swasta adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi pemangku kepentingan seperti pemilik saham,
investor, kreditor, dan lain sebagainya, untuk memantau kinerja keuangan
perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Sedangkan, tujuan
laporan keuangan dalam akuntansi pemerintahan adalah untuk memberikan
informasi yang transparan dan akuntabel kepada publik, sebagai bentuk
pertanggungjawaban dalam penggunaan dana publik.
2) Regulasi
Laporan keuangan dalam akuntansi swasta diatur oleh standar akuntansi yang
dikeluarkan oleh badan independen seperti IFRS atau FASB. Sedangkan, laporan
keuangan dalam akuntansi pemerintahan diatur oleh regulasi dan standar
akuntansi pemerintah yang ditetapkan oleh badan pemerintah.
3) Bentuk laporan keuangan
Laporan keuangan dalam akuntansi swasta terdiri dari tiga laporan utama, yaitu
laporan laba rugi (income statement), neraca (balance sheet), dan laporan arus
kas (cash flow statement). Sedangkan, laporan keuangan dalam akuntansi
pemerintahan terdiri dari empat laporan utama, yaitu laporan keuangan
pemerintah daerah, laporan keuangan pemerintah provinsi, laporan keuangan
pemerintah pusat, dan laporan realisasi anggaran.
4) Pengukuran
Pengukuran dalam laporan keuangan akuntansi swasta menggunakan metode
akuntansi akrual, sedangkan laporan keuangan akuntansi pemerintahan
menggunakan metode akuntansi kas dan akrual.
5) Penggunaan
Laporan keuangan dalam akuntansi swasta digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan bisnis dan investasi, sedangkan laporan keuangan dalam
akuntansi pemerintahan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
kebijakan publik.
d) Akuntansi Akrual dan Kas
Akuntansi pemerintahan menggunakan sistem akuntansi akrual, yang mencatat transaksi
keuangan ketika terjadi, sedangkan akuntansi swasta menggunakan sistem akuntansi kas,
yang mencatat transaksi keuangan saat uang diterima atau dibayarkan.
e) Hambatan Pelaporan
Hambatan pelaporan keuangan pemerintahan meliputi regulasi pemerintah, perbedaan
pendapat politik, dan kompleksitas keuangan pemerintah. Sementara hambatan pelaporan
keuangan swasta meliputi kepentingan pemilik saham, persaingan bisnis, dan pelaporan
yang kompleks.
Berikut adalah perbedaan hambatan pelaporan keuangan pada akuntansi swasta dan
pemerintah:
1) Regulasi yang berbeda
Pelaporan keuangan pada akuntansi swasta diatur oleh badan independen, seperti
International Financial Reporting Standards (IFRS) atau Financial Accounting
Standards Board (FASB), sedangkan pada akuntansi pemerintahan, pelaporan
keuangan diatur oleh regulasi dan standar akuntansi pemerintah yang ditetapkan
oleh badan pemerintah. Regulasi yang berbeda ini dapat menyebabkan perbedaan
dalam pelaporan keuangan dan hambatan yang berbeda dalam penyusunan
laporan keuangan.
2) Sumber dana yang berbeda
Sumber dana pada akuntansi swasta dan pemerintahan berbeda, yang dapat
mempengaruhi pengelolaan dan pelaporan keuangan. Pada akuntansi swasta,
sumber dana berasal dari pemilik saham, utang, dan pendapatan yang dihasilkan
oleh perusahaan. Sedangkan pada akuntansi pemerintahan, sumber dana utama
adalah anggaran pemerintah yang diperoleh dari berbagai sumber seperti pajak,
penerimaan negara bukan pajak, dana hibah, dan pinjaman.
3) Kompleksitas
Pelaporan keuangan pada akuntansi pemerintahan lebih kompleks dibandingkan
dengan pelaporan keuangan pada akuntansi swasta. Hal ini disebabkan oleh
adanya berbagai macam program dan kegiatan pemerintah yang harus dilaporkan
dan diatur oleh regulasi yang ketat. Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bahwa
akuntansi pemerintahan memiliki karakteristik yang berbeda dengan akuntansi
swasta, karena sifat dan tujuan yang berbeda. Penting untuk memahami
perbedaan ini untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan pemerintah dapat
dilakukan dengan transparan, akuntabel dan sesuai dengan peraturan dan regulasi
yang berlaku.

6. Apa perbedaan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) da Akuntansi Pemerintah ?


Terdapat perbedaan yang lain antara Standar Akuntansi Pemerintah dan Standar
Akuntansi Keuangan sebagai berikut:
a) SAK menggunakan basis akrual sedangkan SAP menggunakan basis kas menuju
akrual.
b) Komponen Laporan Keuangan
Yang berbeda dari SAP adalah tidak adanya laporan rugi/laba dalam Pemerintahan
dikenal dengan laporan kinerja keuangan (surplus/defisit). Laporan ini mengukur
keberhasilan operasi entitas selama periode tertentu. Keberhasilan digambarkan dari
kemampuan entitas dalam menciptakan surplus. Surplus terjadi bila total
pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan defisit bila total pendapatan
lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Informasi dari laporan surplus/defisit
sangat penting bagi pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan
mengenai profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit.
c) Entitas
SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barang dan jasa
untuk rakyat. Sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab
mencari laba untuk pemilik/pemegang saham. Namun, setidaknya kita dapat
melihat sejauh mana kedua standar tersebut memenuhi pertanggungjawabannya
masing-masing penggunanya.
d) Analisis Komparasi Kerangka Konseptual SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
dan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah).
Dalam SAK, pengertian dan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaan. Sedangkan, dalam SAP,
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah.
e) Tujuan SAK dan SAP
SAK bertujuan sebagai acuan bagi Komite penyusun standar akuntansi keuangan
dalam pelaksanaan tugasnya penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi
masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan, auditor,
dalam memberikan pendapat mengenaiapakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum, serta para pemakai laporan
keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan. SAP bertujuan sebagai
acuan bagi Penyusun standar, penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi
masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar, pemeriksa dalam memberikan
pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar, serta
para pengguna laporan keuangan.
f) Ruang Lingkup SAK dan SAP.
SAK membahas tentang kerangka konseptual, Tujuan laporan keuangan,
karakteristik kualitatif yang menentukan manfaatin formasi dalam laporan
keuangan, definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk
laporan keuangan, dan konsep modal serta pemeliharaan modal. Kerangka dasar
ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum. Laporan keuangan disusun
dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan
sejumlah besar pemakai. Beberapa diantara pemakai ini memerlukan dan berhak
untuk memperoleh informasi tambahan di samping yang tercakup dalam laporan
keuangan. Namun demikian banyak pemakai sangat bergantung pada laporan
keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan dan karena itu laporan
keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan
kebutuhan mereka.
SAP membahas tentang Kerangka konseptual Tujuan kerangka konseptual,
lingkungan akuntansi pemerintahan, pengguna dan kebutuhan informasi
parapengguna, entitas akuntansi danentitas pelaporan, peranan dan tujuan
pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hukum, asumsi
dasar karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi, dan unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya. Kerangka
konseptual berlaku bagi pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.
g) Pengguna Laporan Keuangan SAK dan SAP
Pengguna laporan keuangan SAK : Investor, Karyawan, Pemberi pinjaman,
Pemasok dam kreditur usaha lainnya, Pelanggan, Pemerintah serta Masyarakat.
Pengguna Laporan Keuangan SAP: Masyarakat, Para wakil rakyat, lembaga
pemeriksa, dan lembaga pengawas, Pihak yangberperan dalam proses
donasi,investasi, dan pinjaman, serta pemerintah.
h) Tujuan Laporan Keuangan SAK dan SAP
Tujuan Laporan Keuangan SAK: Menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan Laporan Keuangan SAP: Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial
maupun politik.
i) Komponen Laporan Keuangan SAK dan SAP
Komponen Laporan Keuangan SAK:Neraca Laporan Arus Kas, Laporan
Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas,serta Catatan atas Laporan
Keuangan.Komponen Laporan Keuangan SAP :Neraca Laporan Arus Kas (hanya
disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan: Bendahara
UmumNegara/Daerah), Realisasi APBN/APBD, Catatan atas Laporan Keuangan,
serta Laporan tambahan: Laporan Kinerja Keuangan (Berbasis Akrual), Laporan
perubahan ekuitas.
j) Asumsi Dasar SAK dan SAP
Asumsi dasar SAK : Dasar Aktual dan Kelangsungan Usaha
Asumsi Dasar SAP : Asumsi Kemandirian Entitas, Asumsi Kesinambungan
Entitas, dan Asumsi Keterukuran dalam Satuan Uang
(Monetary Measurement).

Anda mungkin juga menyukai