Anda di halaman 1dari 6

Nama : Jurati

NIM : A1C019118

Kelas : C S1 Akuntansi

ASP RINGKASAN 3

A. Definisi, Tujuan dan Peranan, dan Lingkup Kerangka Konseptual Akuntasi Pemerintah
1. Definisi kerangka konseptual akuntasi pemerintah
Kerangka Konesptual Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disebuat kerangka
konseptual adalah konsep dasar penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP), dan merupakan acuan bagi Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP), penyusun laporan keuangan,pemeriksa, dan pengguna laporan
keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan(PSAP).
2. Tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntasi pemerintah
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan
pengembangan SAP yang selanjutnya dapat disebut standar. Tujuannya adalah sebagai
acuan bagi:
a. Penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya
b. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum
diatur dalam standar
c. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan standar
d. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang 12 disajikan
pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
Kerangka Konseptual berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah
akuntansi yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan. Dalam hal
terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan standar
diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual. Dalam jangka panjang, konflik
demikian diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan SAP di masa
depan.
3. Ruang lingkup kerangka konseptual akuntasi pemerintah
- tujuan kerangka konseptual
- lingkungan akuntansi pemerintahan
- pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna
- entitas akuntansi dan entitas pelaporan
- peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar
hukum
- asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam
laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi
- unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya.

B. Karakteristik kualitatif akuntansi pemerintah


1. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya
dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi
peristwa masa lalu atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud
penggunaannya. Contoh informasi yang relevan adalah :
 Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)→Informasi yang
memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi hasil di masa lalu.
 Memiliki manfaat prediktif (predictive value)→Informasi yang dapat membantu
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil dari
masa lalu atau kejadian masa kini.
 Tepat waktu→Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
 Lengkap→Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap
mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi
yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan
keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan
informasi tersebut dapat dicegah
2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika penyajiannya tidak dapat diandalkan maka
penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang
andal memenuhi karakterisktik :
a) Penyajian jujur→Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
b) Dapat Diverifikasi (verifiability)→Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c) Netralitas→Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan apabila suatu entitas
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan eksternal
dapat dilakukan apabila entitas yang diperbandinkan menerapkan kebijakan akuntansi
yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan
tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
4. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan
dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para
pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas
kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna
untuk mempelajari informasi yang dimaksud
C. Pengakuan dan pengukuran transaksi pemerintah
1. Pengakuan transaksi pemerintah
Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan kapan suatu transaksi harus dicatat
dalam jurnal. Pengakuan atas transaksi akuntansi terbagi menjadi 2 basis, yaitu Basis
Kas dan Basis Akrual.
a. Basis Kas (Cash Basis)
Basis kas, menetapkan bahwa pengakuan pencatatan transaksi ekonomi hanya
dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas. Pembukuan
basis kas dilakukan atas dasar penerimaan dan pembayaran tunai, jadi pendapatan
diakui sebagai pendapatan apabila sudah diterima tunai, dan pembelanjaan dianggap
sebagai belanja pada saat dibayar tunai (Indra Bastian, 2006:42).
Dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) No 01 – Basis Akuntansi,
menerangkan bahwa basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan
dalam Laporan Realisasi Anggaran. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran
berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas laporan.
Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap
periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan
dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing dalam bentuk barang dan
jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.
b. Basis Akrual (Accrual Basis)
Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) No 01 – Basis Akuntansi,
basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi. Cara pembuktian akrual basis
membukukan pendapatan pada saat timbulnya hak tanpa memperhatikan kapan
penerimaannya terjadi, sudah diterima ataupun sebelum serta membukukan
pembelanjaan pada saat kewajiban terjadi tanpa memperhatikan kapan pembayaran
dilakukakan sudah atau belum.
Basis akrual akan mencakup pencatatan terhadap transaksi yang terjadi dimasa
lalu dan berbagai hak dan kewajiban dimasa yang akan datang. Basis akrual akan
mempunyai atau meliputi semua aktivitas dibandingkan dengan basis kas. Dalam
laporan keuangan pemerintah, basis akrual digunakan untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar.
2. Pengukuran transaksi pemerintah
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan pemerintah daerah (USAID 2009). Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengukuran adalah apakah suatu transaksi atau kejadian akan diukur
dengan menggunakan nilai historis (nilai jual-beli ketika transaksi itu dilakukan) atau
menggunakan nilai pasar (yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku).
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya tentu saja setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran. Akuntansi pengeluaran diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi untuk melaksanakan aktivitas
seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan belanja tak terduga.
D. Aplikasi kerangka konseptual dalam dua buah Standar Akuntansi pemerintah (No 01 dan 07)
1. Standar Akuntansi Pemerintah 01
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar
entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk
lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini menetapkan seluruh
pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur laporan
keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan. Laporan keuangan disusun
dengan menerapkan basis akrual. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi-
transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi
pemerintahan lainnya.
Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan
keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan
konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.
2. Standar Akuntansi Pemerintah 07
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tetap
meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta penentuan dan perlakuan akuntansi
atas penilaian kembali dan penurunan nilai tercatat (carrying value) aset tetap.
Pernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit pemerintah yang menyajikan
laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansinya,
termasuk pengakuan, penilaian, penyajian, dan pengungkapan yang diperlukan

Anda mungkin juga menyukai