Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR AKUNTANSI

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


( SAP )

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4
• UMMAL QURA Y 2018 01 030
• INGRID ISKANDAR 2018 01 047
• MARSHEL PUSUNG 2018 01 110
STIE WIRA BHAKTI MAKASSAR
2021 / 2022
Pengertian SAP

• Pengertian SAP :
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam tindak penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah. Laporan bisa berupa
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD). Standar tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan sekaligus untuk memberikan peningkatan kualitas
dari LKPP dan LKPD. Secara umum, SAP berbentuk Pernyataan yang memiliki judul, nomor,
dan tanggal efektif berlaku standar tersebut. Selain itu, SAP memiliki Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan yang menjadi rangka penyusunan. Standar Akuntansi Pemerintahan (
SAP ) adalah standar yang digunakan oleh Pemerintah untuk menyusun laporan keuangan
yang di susun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah ( KSAP ).
Perbedaan antara SAP dengan SAK

• a.SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barangdan jasa untuk • d.Tujuan SAK Sebagai acuan bagi: Komite penyusun standar akuntansi
rakyat, sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba untuk keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya, penyusun laporan keuangan,
pemilik/pemegang saham
untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar
• b.SAK menggunakan basis akrual sedangkan SAP menggunakan basis kas menuju akrual
contohnya : Pengakuan pendapatan, dalam laporan keuangan BLU (Badan Layanan Umum)
akuntansi keuangan, auditor, dalam memberikan pendapat mengena
versi SAK seluruh pendapatan yang secara akrual telah terjadi pasti akan dilaporkan, namun iapakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
dalam laporan keuangan versi SAP hanya pendapatan yang telah diterima kasnya saja yang yangberlaku umum, serta para pemakai laporan keuangan, dalam
akan dilaporkan dan Penyusutan aset tetap, SAK mewajibkan dilakukan perhitungan menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
penyusutan akan tetapi SAP justru tidak menghitung penyusutan tersebut
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan, sedangkan Tujuan SAP
• c. Perbedaaan antara SAP dan SAK juga terletak pada komponen laporan keuangannya. Yang yaitu Sebagai acuan bagi: Penyusun standar, penyusun laporan keuangan
berbeda dari SAP adalah tidak adanya laporan rugi/laba dalam Pemerintahan dikenal dengan
laporan kinerja keuangan (surplus/defisit). Laporan ini mengukur keberhasilan operasi entitas dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar,
selama periode tertentu. Keberhasilan digambarkan dari kemampuan entitas dalam pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah
menciptakanan surplus. Surplus terjadi bila total pendapatan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan dan defisit bila total pendapatan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan.
Informasi dari laporan surplus/defisit sangat penting bagi pengguna laporan keuangan untuk • e. Pengguna Laporan Keuangan SAK Investor, Karyawan, Pemberi
mengambil keputusan mengenai profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit. SAP pinjaman, Pemasok dam kreditur usaha lainnya, Pelanggan, Pemerintah
digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barang dan jasa untuk rakyat, serta Masyarakat. Pengguna Laporan Keuangan SAP Masyarakat, Para
sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba untuk
pemilik/pemegang saham. Namun, setidaknya, kita dapat melihat sejauh mana kedua standar wakil rakyat, lembaga pemeriksa, dan lembaga pengawas, Pihak yang
tersebut memenuhi pertanggung jawabannya masing-masing penggunanya memberiatau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta
pemerintah
Prinsip-prinsip dari Standar Akuntansi Pmerintah ( SAP )

1. Basis Akuntansi, Pada prinsip Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), basis akuntansi digunakan dalam 5. Periodisitas (Peridicity), Agar kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimiliki dapat
laporan keuangan pemerintah dalam bentuk basis laporan operasional, akrual, untuk pengakuan pendapatan, di tentukan, maka kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan harus dibagi menjadi
beban, asset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundang-undangan mewajibkan agar basis beberapa periode pelaporan. Periode utama yang digunakan adalah tahunan, meskipun dikehendaki pula
akuntansi disajikan bersama laporan keuangan dengan basis kas. Basis akrual untuk laporan operasional periode bulanan,triwulan, dan semester.
sebagai petunjuk bagi pendapatan yang di akui ketika hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi
meskipun kas belum di terima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.
6. Konsistensi (Consistency), Konsistensi biasa berupa perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada
kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan. Keadaan tersebut bukan
2. Nilai Historis (Historis Cost), Nilai Historis dapat berupa asset yang dicatat sebesar pengeluaran kas dan berarti tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain, namun
setaras kas dengan kas yang dibayar. Aset yang dicatat juga bias sebesar nilai wajar dari imbalan metode akuntansi yang dipakai dapat diganti dengan syarat. Adapun syarat tersebut adalah metode yang
( consideration ) untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Nilai historis lebih dapat di andalkan baru diterapkan harus mampu memberikan informasi yang lebih baik dari pada metode lama. Pengaruh
daripada penilaian yang lain karena lebih objektif dan dapat diverifikasi dengan mudah. atas perubahan penerapan metode tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

3. Realisasi (Reaization), Pendapatan basis kas tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah 7. Pengungkapkan Lengkap (Full Disclosure), Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap
pada suatu periode akuntansi dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Biasanya digunakan untuk segala informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Selain itu pengungkapan informasi harus dapat
membayar utang dan melakukan belanja dalam periode tersebut. Mengingat Laporan Realisasi Anggaran ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
(LRA) adalah laporan yang wajib disusun, maka pendapatan basis kas harus diakui setelah diotorisasi melalui
anggaran dan telah menambah maupun mengurangi kas.
8. Penyajian Wajar (Fair Presentation), Dalam rangka penyajian wajar, factor petimbangan sehat sangat
diperlukan bagi penyusun laporan keuangan dan manajemen keuangan ketika menghadapi
4. Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form), Prinsip ini sebagai Informasi yang ketidakpastian pada peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian tersebut diakui dengan
dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya di sajikan. Maka mengungkapkan hakikat dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan
dari itu, segala bentuk harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan keuangan. Pertimbangan sehat tersebut dapat mengandung unsur kehti-hatian sehingga dalam laporan
hanya aspek formalitasnya, maka harus diungkapkan dengan jelas dalam Catatan atas Laporan Keuangan. keuangan asset tidak dinyatakan terlalu rendah.
Manfaat Standar Akuntansi Pemerintahan

a. Standar akuntansi digunakan oleh akuntan keuangan di pemerintahan sebagai pedoman dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintahan.
b. Standar akuntansi digunakan oleh editor sebagai kriteria audit untuk menentukan apakah laporan
keuangan yang disajikan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang mengaturnya.
c. Standar akuntansi digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk memahami laporan keuangan dan
menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan keuangan.
d. Standar akuntansi diperlukan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yaitu meningkatkan
konsistensi, daya banding, keterpahaman,relevansi, dan keandalan laporan keuangan.
e. Standar akuntansi menjadi acuan dalam penyusunan system akuntansi sebab keluaran system akuntansi
harus sesuai dengan standar akuntansi.
Ruang Lingkup Standar Akuntansi Pemerintahan

A. Dapat memenuhi persyaratan Undang-Undang Dasar, Undang-undang dan D. Memudahkan pemeriksaan oleh aparatur pemerintah. Sistem Akuntansi
Peraturan lain. Akuntansi Pemerintah dirancang untuk memenuhi persyaratan- Pemerintah yang di kembangkan harus memungkinkan aparat pemeriksaan untuk
persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang Dasar, UU dan Peratura lain. melakukan tugasnya. Sistem akuntansi harus terus dikembangkan. Dengan adanya
Apabila terdapat dua yaitu untuk kepentingan efisiensi dan ekonomis di satu sisi, perubahan lingkup dan sifat transaksi, Sistem Akuntansi Pemerintah harus terus
sedangkan di sisi lain hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Dasar, disesuaikan dan dikembangkan sehingga tercapai efisiensi, efektivitas, dan
relevansi.
UU atau peraturan lainnya, maka akuntansi tersebut harus disesuaikan dengan
Undang-Undang Dasar, Undang-Undang dan Peraturan lainnya. E. Perkiraan-perkiraan yang harus dikembangkan secara efektif. Sistem Akuntansi
B. Dikaitkan dengan klarifikasi anggaran. Sistem Akuntansi Pemerintah harus Pemerintah harus mengembangkan perkiraan-perkiraan secara efekif sehubungan
dikembangkan sesuai dengan klasifikasi anggaran yang telah disetujui dengan sifat dan perubahan lingkungan sehingga dapat mengungkapkan hasil
pemerintah dan Lembaga legeslatif. Fungsi anggaran dan akuntansi harus saling ekonomi dan keuangan dari pelaksanaan atau suatu program.
melengkapi didalam pengelolaan keuangan negara serta harus saling melengkapi F. Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi keuangan guna
didalam pengelolaan keuangan negara serta harus di intergrasikan. pengembangan rencana dan program. Sistem Akuntansi Pemerintah harus
dikembangkan untuk memnuhi kebutuhan para pengguna informasi keuangan
C. Perkiraan-perkiraan harus diselenggarakan. Sistem Akuntansi Pemerintah harus
yaitu, Pemerintah, rakyat (Lembaga legeslatif), Lembaga donor, Bank Dunia, dan
mengembangkan perkiraan-pekiraan untuk mencatat transaksi-transaksi yang lain sebagainya.
terjadi. Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus dapat menunujukkan
akuntabilitas keuangan negara yang andal dari sisi obyek dan tujuan penggunaan G. Pengaddan suatu perkiraan. Perkiraan-perkiraan yang dibuat harus
dana serta pejabat atau organisasi yang mengelolanya memungkinkan analisis ekonomi atas data keuangan dan mereklasifikasi transaksi-
transaksi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam rangka pengembangan
perkiraan-perkiraan nasional
Permasalahan yang timbul dalam Implementasi Penerapan SAP

a. Komitmen dari Pimpinan c. Resistensi Terhadap Perubahan.


Dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan.
Diundangkannya tiga paket keuangan negara serta undang-undang pemerintah daerah menunjukkan Sebagai layaknya untuk setiap perubahan, pihak internal yang sudah
keinginan yang kuat dari pihak eksekutif dan pihak legislatif untuk memperbaiki sistem keuangan
Negara, termasuk perbaikan atas akuntansi pemerintahan.
terbiasa dengan sistem yang lama, akan enggan mengikuti perubahan.
Untuk itu, penerapan berbagai kebijakan akuntansi pemerintah perlu di
lakukakan melalui sosialisasi.
Yang jadi masalah sekarang adalah peningkatan kualitas produk akuntansi pemerintah dalam pencatatan
dan pelaporan oleh Departemen/Lembaga di pemerintah pusat dan dinas/unit untuk pemerintah daerah.
Sistem akuntansi pemerintah pusat mengacu kepada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan
daerah. Sistem akuntansi pemerintah pusat dan sistem akuntansi daerah disusun dengan mengacu kepada
Standar Akuntansi Pemerintah. d. Lingkungan Masyarakat
Apresiasi dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung
b. Tersedianya SDM yang kompeten keberhasilan dan penerapan akuntansi pemerintah. Masyarakat perlu
Laporan keuangan diwajibkan untuk disusun secara tertib dan disampaikan masing-masing oleh didorong untuk mampu memahami laporan keuangan pemerintah,
pemerintah pusat dan daerah kepada BPK selambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. sehingga dapat mengetahui dan memahami penggunaan atas
Selanjutnya, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh BPK tadi diserahkan oleh Presiden kepada DPR dan oleh Gubernur/Bupati/Walikota penerimaan pajak yang di peroleh dan masyarakat maupun
kepada DPRD. Penyiapan dan penyusunan laporan keuangan tersebut memerlukan SDM yang menguasai pengalokasian sumber daya yang ada. Dengan dukungan yang positif,
akuntansi pemerintahan. Saat ini, kebutuhan tersebut sangat terasa. Akibat tidak sejalannya dunia
Pendidikan dan dunia praktis pemerintah, pemborosan terjadi melalui training dan workshop. Apabila masyarakat mampu mendorong pemerintah untuk lebih transparan dan
hal ini sejalan, maka hampir satu triliun rupiah akan bisa dihemat. Namun dengan gaji kecil bagi akuntabel dalam menjalankan kebijakannya.
pegawai Negeri. Pendapatan sampingan melalui berbagai kegiatan variabel amat dibutuhkan. Sehingga,
penyelarasan antar dunia Pendidikan dengan dunia praktisi juga di lakukan dengan metode transisi.

Anda mungkin juga menyukai