Anda di halaman 1dari 15

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

(SAPD)
KELOMPOK 7

Adalee Senduk 18061104116


Fitriana Ina Sabu 18061104136
Natasya Paturusi 18061104150
Ecclessia Gampamole 18061104194
Gita Esterlin Maria Himber 18061104196
Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki
kewenangan yang cukup besar untuk mengelola
sumber daya yang dimilikinya. Namun tentunya hal
tersebut juga berbanding lurus dengan kewajiban Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintah
yang diemban oleh Pemda, yakni mempunyai Daerah (SAPD)
kewajiban untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah adalah
yang dimilikinya tersebut.  serangkaian prosedur mulai dari proses
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
Oleh karena itulah sistem akuntansi menjadi suatu pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
tuntutan sekaligus kebutuhan bagi tiap Pemerintah dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
Daerah. Adapun manfaat penerapan Sistem Akuntansi aplikasi komputer.
Pemerintah Daerah (SAPD) berdasarkan standar
akuntansi pemerintahan adalah bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas dan keaandalan pengelola
keuangan pemerintah melalui penyusunan dan
pengembangan standar akuntansi pemerintah.
Tujuan dan Fungsi Sistem Akuntansi Pemerintah

Dibentuknya Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk Akuntabilitas,
Manajerial dan Pengawasan yang hasil akhir dari siklusnya adalah informasi keuangan. Berikut penjelasan
masing-masing tujuan SPAD.

2. Manajerial
1. Akuntabilitas Akuntansi pemerintah mampu memberikan
Akuntabilitas, yaitu sistem akuntansi pemerintah informasi keuangan yang diperlukan untuk
mampu memberikan informasi keuangan yang lengkap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
cermat, dalam bentuk dan waktu yang tepat, yang pemantauan, pengendalian anggran, perumusan
berguna bagi pihak yang bertanggungjawab yang kebijakan dan pengambilan keputusan, dan
berkaitan dengan operasi unit- unit pemerintah. Lebih penilaian kinerja pemerintah.
lanjut lagi, tujuan akuntablitas ini mengharuskan tiap
3. Pengawasan
pegawai atau badan yang mengelola keuangan negara
Akuntansi pemerintah harus memungkinkan
harus memberikan pertanggungjawaban dan
terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat
perhitungan atas laporan keuangannya.
pengawasan fungsional secara efektif dan efisien.
Karakteristik SAPD

SAPD memiliki beberapa karakteristik yang sama b. Sistem Pembukuan Berpasangan (double entry
dengan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP), system)
yaitu: Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar
pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan
a. Basis Kas kepraktisan. Seiring dengan tingginya tuntutan
SAPD menggunakan basis kas untuk Laporan perwujudan good public governance,
Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk pengaplikasian double entry dipandang perlu untuk
neraca. Dengan basis kas, pendapatan diakui dan menghasilkan laporan keuangan yang lengkap dan
dicatat pada saat  diterimanya kas oleh rekening auditable. 
Kas Daerah serta belanja diakui dan dicatat pada
saat dikeluarkannya kas dari Rekening Kas Sistem Pembukuan Berpasangan (double entry system)
Daerah. Hal tersebut tentu saja sangat terbatas, didasarkan atas persamaan dasar akuntansi, yaitu: Asset =
karena informasi yang dihasilkan hanya berupa kas Liability + Equity. Setiap transaksi dibukukan dengan
yang terdiri dari informasi kas masuk, kas keluar, mendebit suatu perkiraan dan mengkredit perkiraan yang
dan saldo kas. Aset, Liability, dan Ekuitas Dana lain. Double entry system tidak memungkinkan terjadinya
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, kesalahan pencatatan atau selisih kecuali ada faktor dari
atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan kesalahan manusia dan salah klasifikasi akun (misalkan
berpengaruh pada keuangan pemerintah. akun kas dimasukkan ke dalam sisi hutang).
Akuntansi Pemerintah Daerah di PPKD dan SKPD

Akuntansi pemerintah daerah 2. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah


dilaksanakan oleh dua subsistem,
Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah menjadi tanggungjawab
yaitu:
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD. Transaksi-transaksi yang terjadi di
1. Sistem Akuntansi Pemerintah lingkungan satuan kerja harus dicatat dan dilaporkan kepada Bendahara
Daerah Umum Daerah (BUD) .
Sistem Pemerintah Akuntansi Daerah
Pencatatan atas transaksi–transaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja
menjadi tanggungjawab Pejabat tersebut wajib dilakukan, meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, asset,
Penatausahaan Keuangan Daerah dan selain kas. Proses tersebut dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan
(PPKD), yang bertugas untuk mencatat Keuangan (PPK) berdasarkan dokumen-dokumen sumber yang diserahkan
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh oleh bendahara.Komponen laporan keuangan yang harus dibuat oleh SKPD
level Pemerintah Daerah, seperti  menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 terdiri dari:
pendapatan dana perimbangan,
1. Laporan Anggaran (Budgetary Reports): Laporan Realisasi Anggaran,
belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
sosial, belanja bagi hasil, bantuan
keuangan, belanja tidak terduga, 2. Laporan Keuangan (Finansial Report): Neraca, Laporan Operasional,
transaksi-transaksi pembiayaan, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
pencatatan investasi, dan utang jangka Keuangan
Panjang.
Penerapan SAPD dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Perubahan mendasar saat era reformasi pada


pengelolaan keuangan daerah adalah adanya
Jadi dapat disimpulkan efektivitas keuangan daerah
tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang lebih
adalah:
besar pada pengelolaan anggaran.
1. Penyelesaian kegiatan tepat waktu
Paradigma pengelolaan keuangan daerah ini
menuntut lebih besarnya akuntabilitas adanya 2. Penyelesaian kegiatan sesuai batas anggaran
transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah tersedia
ini maka diperlukan alat untuk mengelolannya 3. Pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan
yaitu akuntansi. rencana
4. Jika menyimpang dari rencana tapi memberi
Paradigma pengelolaan keuangan daerah ini
dampak menguntungkan bagi pihak penerima
menuntut lebih besarnya akuntabilitas adanya
sasaran manfaat maka bisa disebut juga efektif.
transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah
ini maka diperlukan alat untuk mengelolannya
yaitu akuntansi.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi Standar Akuntansi Pemerintahan
pemerintah daerah ini akan digunakan untuk
Untuk memecah berbagai kebutuhan yang muncul
pengambilan keputusan-keputusan, tindakan-
dalam pelaporan keuangan, akuntansi, dan audit di
tindakan dan kebijakan-kebijakan untuk
pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun
mencapai tujuan dan sasaran pengelolaan
pemerintah daerah, diperlukan sebuah standar
keuangan daerah. Perencanaan yang baik
akuntansi pemerintah yang kredibel yang dibentuk
didukung oleh informasi yang memadai dan baik
oleh sebuah komite SAP.
pula, maka dapat disimpulkan Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah dapat menunjang efektivitas
Standar akuntansi pemerintah dan kebijakan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
akuntansi keuangan pemerintah daerah terutama
 
mengatur mengenai 3 (tiga) hal, yaitu: Pertama,
Itulah ulasan mengenai pengertian sistem
masalah pengakuan. Pertanyaannya kapan
akuntansi pemerintah daerah (SAPD), tujuan
suatutransaksi diakui untuk dicatat. Kedua, masalah
dibutuhkannya SAPD, karakteristik SAPD, dan
pengukuran.Pertanyaannya bagaimana menetapkan
penerapan SAPD dalam menunjang efektivitas
nilai uang untuk dicatat dalam pos-pos laporan
pengelolaan keuangan daerah. Semoga tulisan ini
keuangan. Ketiga, masalah pengungkapan
bermanfaat.
(disclosure).
1. Pengakuan dalam entitas pelaporan yang bersangkutan, Kejadian atau
Pengakuan dalam akuntansi adalah proses peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yangdapat
penetapanterpenuhinya kriteria pencatatan suatu diukur atau dapat diestimasi dengan andal.
kejadian atau peristiwa dalamcatatan akuntansi sehingga
akan menjadi bagian yang melengkapi unsuraset,
2. Pengukuran
kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, dan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk
pembiayaan,sebagaimana akan termuat pada laporan
mengakuidan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan entitas pelaporan yangbersangkutan.
keuangan. Pengukuranpos-pos dalam laporan keuangan
Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah
menggunakan nilai perolehan historis.Aset dicatat sebesar
uangterhadap pos-pos laporan keuangan yang
pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilaiwajar dari
terpengaruh oleh kejadianatau peristiwa terkait.
imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu
tersebut.Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.
kejadian atauperistiwa untuk diakui, yaitu:
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata
Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
uangrupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing
berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan
dikonversiterlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
mengalir keluar dari atau masuk   ke
rupiah.
3. Pengungkapan (Disclosure) 1. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan,
ekonomi makro,pencapaian target Undang-undang
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap APBN/Perda APBD, berikutkendala dan hambatan
informasi yangdibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dihadapi dalam pencapaian target
yang dibutuhkan olehpengguna laporan keuangan
dapat ditempatkan pada lembar muka(on the face) 2. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun
laporan keuangan atau Catatan atas Laporan pelaporan
Keuangan.Catatan atas Laporan Keuangan meliputi 3. Informasi tentang dasar penyusunan laporan
penjelasan naratif ataurincian dari angka yang tertera keuangan dankebijakan-kebijakan akuntansi yang
dalam Laporan Realisasi Anggaran,Neraca, dan dipilih untuk diterapkan atastransaksi-transaksi dan
Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan kejadian-kejadian penting lainnya
jugamencakup informasi tentang kebijakan akuntansi
yang dipergunakanoleh entitas pelaporan dan 4. Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh
informasi lain yang diharuskan dan dianjurkanuntuk PernyataanStandar Akuntansi Pemerintahan yang
diungkapkan di dalam Standar Akuntansi belum disajikan dalamlembar muka laporan keuangan
Pemerintahan sertaungkapan-ungkapan yang 5. Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan
diperlukan untuk menghasilkan penyajianlaporan kewajiban yangtimbul sehubungan dengan penerapan
keuangan secara wajar. basis akrual atas pendapatandan belanja dan
Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas
memahami danmembandingkannya dengan laporan 6. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian
keuangan entitas lainnya, Catatanatas Laporan yang wajar, yangtidak disajikan dalam lembar muka
Keuangan sekurang- kurangnya disajikan dengan laporan keuangan
susunansebagai berikut:
Hal ini dikarenakan SKPD merupakan cabang dari
2.3 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Pemda, sehingga sebenarnya SKPD tidak memiliki
ekuitas dana sendiri, melainkan hanya menerima ekuitas
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dana dari Pemda, melalui mekanisme transfer. Akun
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara “RK-Pusat” akan bertambah bila SKPD menerima
formal. Struktur organisasi pemerintah daerah transfer aset (seperti menerima SP2D UP dan GU,
terdiri atas Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan menerima aset tetap dari Pemda), pelunasan pembayaran
Rakyat Daerah dan Satuan Kerja Perangkat belanja LS (menerima SP2D LS), dan akan  berkurang
Daerah. bila SKPD mentransfer aset ke Pemda (seperti
penyetoran uang ke Pemda).
2.3.1    Struktur Akuntansi Keuangan Pemerintah
Daerah 2.4  Jenis Transaksi
Struktur akuntansi di pemerintah daerah menggunakan Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis
transaksi dapat dirinci berdasarkan struktur APBD
konsep transaksi Kantor Pusat – Kantor Cabang (Home yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah,
Office – Branch Office Transaction atau disingkat dan pembiayaan daerah. Selain itu masih ada jenis
menjadi HOBO). Di Pemda yang bertindak sebagai transaksi lain, yaitu transaksi Non-Kas Pemda, dan
Kantor Pusat adalah PPKD (dalam hal ini adalah transaksi Rekening Antar-Kantor (RAK), yaitu antara
DPPK – Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan PPKD-SKPD. Di samping itu, berdasarkan sifat dan
jenis entitas, transaksi masih dapat dibagi ke dalam
Daerah) dan yang bertindak sebagai Kantor Cabang akuntansi untuk transaksi di SKPD atau disebut
adalah SKPD. transaksi SKPD dan transaksi untuk tingkat Pemda
yang ditangani PPKD atau disebut juga transaksi
PPKD.
Hal ini dikarenakan SKPD merupakan cabang dari
2.3 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Pemda, sehingga sebenarnya SKPD tidak memiliki
ekuitas dana sendiri, melainkan hanya menerima ekuitas
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dana dari Pemda, melalui mekanisme transfer. Akun
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara “RK-Pusat” akan bertambah bila SKPD menerima
formal. Struktur organisasi pemerintah daerah transfer aset (seperti menerima SP2D UP dan GU,
terdiri atas Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan menerima aset tetap dari Pemda), pelunasan pembayaran
Rakyat Daerah dan Satuan Kerja Perangkat belanja LS (menerima SP2D LS), dan akan  berkurang
Daerah. bila SKPD mentransfer aset ke Pemda (seperti
penyetoran uang ke Pemda).
2.3.1    Struktur Akuntansi Keuangan Pemerintah
Daerah 2.4  Jenis Transaksi
Struktur akuntansi di pemerintah daerah menggunakan Dalam akuntansi keuangan pemerintah daerah, jenis
transaksi dapat dirinci berdasarkan struktur APBD
konsep transaksi Kantor Pusat – Kantor Cabang (Home yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah,
Office – Branch Office Transaction atau disingkat dan pembiayaan daerah. Selain itu masih ada jenis
menjadi HOBO). Di Pemda yang bertindak sebagai transaksi lain, yaitu transaksi Non-Kas Pemda, dan
Kantor Pusat adalah PPKD (dalam hal ini adalah transaksi Rekening Antar-Kantor (RAK), yaitu antara
DPPK – Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan PPKD-SKPD. Di samping itu, berdasarkan sifat dan
jenis entitas, transaksi masih dapat dibagi ke dalam
Daerah) dan yang bertindak sebagai Kantor Cabang akuntansi untuk transaksi di SKPD atau disebut
adalah SKPD. transaksi SKPD dan transaksi untuk tingkat Pemda
yang ditangani PPKD atau disebut juga transaksi
PPKD.
 Pendapatan Derah  Pembiayaan Daerah
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi
uang melalui rekening kas umum daerah, yang keuangan untuk menutup defisit atau untuk
menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak daerah memanfaatkan surplus. Pembiayaan Daerah
dalam satu tahun anggaran dan tidak perludibayar terdiri dari Penerimaan Pembiayaan, Pengeluaran
kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi: Pembiayaan, dan Sisa Lebih Anggaran Tahun
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Berkenaan. Termasuk dalam transaksi Penerimaan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Pembiayaan yang dimaksudkan untuk mengatasi
defisit anggaran adalah: Sisa lebih perhitungan
anggaran tahun anggaran sebelumnya; Pencairan
 Belanja Daerah dana cadangan; Hasil penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan; Penerimaan pinjaman daerah;
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Penerimaan kembali pemberian pinjaman;
rekening kas umum daerah yang mengurangi Penerimaan piutang daerah. Sedangkan yang
ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam termasuk dalam Pengeluaran Pembiayaan Daerah
satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh yang dimaksudkan untuk menyalurkan surplus
pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja anggaran adalah: Pembentukan dana cadangan;
Daerah meliputi: Belanja Langsung, yaitu belanja Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
yang terkait langsung dengan pelaksanaan Pembayaran pokok utang; Pemberian pinjaman
program; Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja daerah.
tugas pokok dan fungsi yang tidak dikaitkan
dengan pelaksanaan program.
 Transaksi Selain Kas  Pengakuan Aset Tetap, Utang Jangka
Panjang dan Ekuitas
Prosedur akuntansi selain kas meliputi serangkaian
proses, mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai Pengakuan Aset Tetap merupakan pengakuan
dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan terhadap perolehan aset yang dilakukan oleh
semua transaksi atau kejadian selain kas yang Satuan Kerja. Pengakuan aset tetap dan ekuitas
meliputi transaksi: koreksi kesalahan dan sangat terkait dengan belanja modal yang
penyesuaian; pengakuan aset tetap, utang jangka dilakukan oleh Satker (lihat pada Akuntansi
panjang, dan ekuitas; depresiasi; dan transaksi yang Belanja). Pengakuan Utang, jika dalam hal ini
bersifat accrual dan prepayment; hibah selain kas. adalah pengakuan utang perhitungan pihak ketiga
di Satker, maka sangat terkait dengan transaksi
belanja yang mengharuskan pemotongan pajak
 Koreksi Kesalahan dan Penyesuaian atau potongan-potongan belanja lainnya (lihat
pada Akuntansi Belanja). Namun jika utang yang
Koreksi kesalahan pencatatan merupakan koreksi dimaksud adalah utang jangka panjang, maka hal
terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dan telah ini timbul dari transaksi pembiayaan penerimaan
diposting ke buku besar; sedangkan penyesuaian yang dilakukan oleh PPKD.
adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode
untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang,
utang, dan yang lain yang berkaitan dengan adanya  Depresiasi
perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat
pada transaksi berjalan atau pada periode yang Depresiasi dilakukan untuk menyusutkan nilai aset
berjalan. yang dimiliki oleh Satker.
 Transaksi yang bersifat Accrual dan Prepayment
Transaksi yang bersifat accrual dan prepayment muncul karena
adanya transaksi yang sudah dilakukan Satker namun
pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi
pengeluaran kas untuk belanja di masa yang akan datang
(prepayment).

 Hibah Selain Kas


Penerimaan atau pengeluaran hibah selain kas adalah
penerimaan atau pengeluaran sumber ekonomi nonkas yang
merupakan pelaksanaan APBD yang mengandung konsekuensi
ekonomi bagi pemerintah daerah.
TERIMA KASIH
KELOMPOK 7

Anda mungkin juga menyukai