Anda di halaman 1dari 8

Pendapatan Pemerintah Daerah Pendapatan

Pemerintah Propinsi - Pendapatan


Pemerintah Kabupaten/Kota - Evaluasi dan
Administrasi Pendapatan (Termasuk
Perencanaan Pendapatan)
KELOMPOK 2

Sepdion Mangimbo (18061104054) Reilin O. Mare (18061104104)


Agnes V.Tumanduk (18061104060) Sahril Mahmud (18061104184) 
Ferly F. Kodoati (18061104066) Ecclessia Gampamole (18061104194)
Delia S Mamangkey (18061104096)
DEFINI
SI

Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah


Daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih. Pendapatan Daerah meliputi
semua penerimaan uang melalui Rekening Kas
Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana
lancar, yang merupakan hak Daerah dalam satu
tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali
oleh Daerah.
1 PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD)
SUMBER-SUMBER Menurut Lukman H, dalam “Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah” Kelompok pendapatan asli daerah

PENDAPATAN dipisahkan menjadi 4 yaitu:

DAERAH •
Pajak Daerah
Pajak kendaraan
Retribusi Daerah
• Retribusi Pelayanan
bermotor Kesehatan
Menurut Lukman H, dalam “Badan Pendidikan dan
• Pajak hotel dan restoran
• Retribusi pelayanan
Pelatihan Daerah” pendapatan daerah dalam
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah) persampahan/ kebersihan
dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu:
Bagian Laba Usaha Lain – Lain Pendapatan
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD). Daerah Asli Daerah
2. Dana Perimbangan.
3. Lain-lain Penerimaan yang sah berasal dari BPD, Hasil penjualan barang milik
Perusahaan daerah dan daerah. Contoh penjualan
penyertaan modal daerah
drum bekas aspal.
kepada pihak ketiga
LAIN-LAIN
2 DANA 3 PENERIMAAN YANG
PERIMBANGAN SAH
Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah
yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan “Lain-lain penerimaan yang sah merupakan jenis
kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan penerimaan daerah yang terdiri dari: lain-lain penerimaan
pemberian otonomi daerah. Dana Perimbangan terdiri dari : yang sah, penerimaan dari propinsi, penerimaan dari
kabupaten/ kota dan kekurangan tunjangan fungsional
1. Bagian Daerah dari Penerimaan Pajak Bumi dan guru”. - Lukman H (2006)
Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan, Penerimaan dari Sumber Daya Alam. Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah
dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup:
2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus
Dana ini sesungguhnya Dana yang berasal dari • hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah
berasal dari dana yang anggaran (APBN) dan dan lainnya
• dana darurat dari pemerintah dalam rangka
dikumpulkan dari bagian dialokasikan kepada
penanggulangan korban/kerusakan akibat
hasil penerimaan pajak daerah untuk membiayai
bencana alam;
bumi dan bangunan dan bea kebutuhan-kebutuhan • dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada
perolehan atas tanah dan yang khusus.
kabupaten/kota
bangunan.
SIKLUS ADMINISTRASI
PENDAPATAN
PENDAPATAN ( TERMASUK
MANAJEMEN PERENCANAAN
PENDAPATAN )
DAERAH Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
Tahapan  siklus manajemen pendapatan Tahun 2014-2018
daerah adalah sebagai berikut:

Dua kelompok utama sumber pendanaan


Identifikasi Sumber Pendapatan
daerah, yaitu pendapatan asli daerah (PAD)
berasal dari pemerintah daerah dan dana
Administrasi Pendapatan
perimbangan dari pemerintah pusat. Menurut
Lindaman et al. (2016) daerah dengan
Koleksi Pendapatan pendapatan yang berasal dari sumber daerah
yang tinggi memiliki kecenderungan dapat
Pencatatan (Akuntansi) Pendapatan memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan
lebih mampu membiayai program yang lebih
Alokasi Pendapatan banyak.
1 Deskripsi Pertumbuhan Komponen
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
PEMBAHASAN
Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola Tabel 4.11 di bawah ini menunjukkan tentang kriteria
potensi daerahnya, juga dapat dilihat dari pertumbuhan pertumbuhan komponen pendapatan asli daerah (PAD)
PAD setiap tahunnya. Jika persentase pertumbuhan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah selama
PAD terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, maka tahun 2014-2018. Merujuk pada tabel tersebut, dapat
dikatakan bahwa pemerintah daerah tersebut mampu dijelaskan bahwa mayoritas kabupaten/kota di Provinsi
mengelola potensi daerahnya begitupun sebaliknya. Sulawesi Tengah tidak berhasil dalam meningkatkan
penerimaan dari pajak daerah.

2 Deskripsi Kontribusi Komponen


Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Selanjutnya, persentase tingkat kontribusi PAD yang
tinggi mengisyaratkan pemerintah daerah mampu
mengelola potensi daerahnya untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan. Sebaliknya, persentase
tingkat kontribusi PAD yang kecil menandakan
pemerintah daerah tersebut belum mampu mengelola
potensi daerahnya.
Disitu terlihat bahwa dari 13 kabupaten/kota, terdapat dua
kabupaten/kota yang tingkat kontribusinya termasuk
dalam kualifikasi sedang, yaitu Kabupaten Donggala dan
Kota Palu, enam kabupaten/kota termasuk dalam
kualifikasi cukup baik, yaitu Kabupaten Sigi, Kabupaten
Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten
Morowali, Kabupaten Morowali Utara, dan Kabupaten
Tojo Una-Una, sedangkan lima kabupaten/kota lainnya
termasuk dalam kualifikasi kurang baik, yaitu Kabupaten
Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli,
Kabupaten Banggai Laut, dan Kabupaten Boul.

Selanjutnya, tabel 4.12 menginformasikan kategori


kontribusi setiap komponen pendapatan asli daerah (PAD) Tabel 4.12 tersebut pula menunjukkan bahwa kategori
terhadap PAD kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah tingkat kontribusi retribusi daerah terhadap PAD
tahun 2014-2018. Dari tabel tersebut terlihat bahwa kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah sebagian
besar tergolong dalam kualifikasi sangat kurang baik.
kontribusi pajak daerah terhadap PAD kabupaten/kota
sangat bervariasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis deskriptif

TERIMA
ditemukan bahwa rata-rata tingkat
pertumbuhan komponen PAD di atas dari 50
persen hanya lain-lain pendapatan asli daerah
yang sah dan termasuk dalam kategori sangat
berhasil. Sementara komponen lainnya, yaitu
pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan

KASIH
keuangan daerah yang dipisahkan masing-
masing tingkat pertumbuhannya kurang dari
30 persen dan termasuk dalam kategori
sangat tidak berhasil. Sedangkan dari sisi
kontribusi terhadap PAD kabupaten/kota,
ditemukan bahwa rata- rata tingkat kontribusi
pajak daerah sebesar 20 persen hingga 30
persen dan termasuk dalam kriteria cukup
baik. Kemudian kontribusi retribusi daerah
kabupaten/kota rata-rata kurang dari 10
persen dan termasuk dalam kualifikasi sangat
kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai